Sejarah Helium
Bukti pertama tentang helium diamati pada 18 Agustus 1868, sebagai garis kuning cerah
dengan panjang gelombang 587,49 nanometer dalam spektrum kromosfer matahari.
Garis tersebut terdeteksi oleh astronom Perancis, Jules Janssen, selama gerhana matahari total
di Guntur, India. Pada awalnya, garis spektrum ini diasumsikan sebagai natrium.
Pada 20 Oktober di tahun yang sama, astronom Inggris, Norman Lockyer, mengamati garis
kuning dalam spektrum matahari yang dia beri nama D3 karena dekat dengan garis-garis
natrium D1 dan D2 Fraunhofer yang diketahui. Dia menyimpulkan bahwa itu disebabkan
oleh unsur di matahari yang belum diketahui di bumi. Lockyer dan kimiawan Inggris,
Edward Frankland, menamai unsur tersebut dengan helios dari kata Yunani yang berarti
matahari.
Pada tanggal 26 Maret 1895, ahli kimia Skotlandia, Sir William Ramsay, mengisolasi helium
dengan mengolah mineral cleveite. Pada awalnya Ramsay mencari argon tetapi setelah
memisahkan nitrogen dan oksigen dari gas lain, dia melihat garis kuning cerah yang cocok
dengan garis D3 yang diamati dalam spektrum matahari. Sampel ini diidentifikasi sebagai
helium oleh Lockyer dan fisikawan Inggris, William Crookes.
Pada tahun 1907, Ernest Rutherford dan Thomas Royds mendemonstrasikan bahwa partikel
alfa adalah inti helium.
Pada tahun 1908, helium pertama kali dicairkan oleh fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh
Onnes, dengan mendinginkan gas tersebut hingga kurang dari 5 K (−268,15 °C). Murid
Onnes, Willem Hendrik Keesom, kemudian mampu memadatkan 1 cm3 helium pada tahun
1926 dengan memberikan tekanan eksternal tambahan.
Sifat kimia dan fisika pada Helium
1. Tidak ber bau
2. Tidak berasa
3. Tidak berwarna
4. Ringan dan tidak beracun
5. Kurang larut dalam air di bandingkan dengan gas lainnya
6. Unsur kurang reaktif dan hampir tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain
7. Kepadatan dan viskositas uap Helium sangat rendah, sedangkan konduktivitas termik
dan kandungan kalorinya sangat tinggi.
8. Konsentrasi helium relatif rendah dan cukup konstan
9. Helium bisa di cairkan namun harus di lakukan dalam suhu amat rendah dan tekanan
tinggi
Kegunaan Atau Manfaat Dalam Kehidupan Sehari Hari
1. Pengisian balon
Karena kepadatannya yang rendah helium sering digunakan untuk mengisi balon dekoratif,
balon cuaca dan kapal udara. Meskipun balon mungkin merupakan penggunaan helium yang
paling terkenal, balon adalah bagian kecil dari semua penggunaan helium.
7. Keperluan pengelasan
Banyak tukang las berpengalaman akan bereksperimen dengan solusi helium pada satu titik
dalam masa kerja mereka. Menambahkan sedikit helium ke dalam campuran dapat
memberikan efek yang menarik pada pengelasan berikutnya.
Salah satu dari banyak kegunaan industri helium dalam pengelasan adalah untuk
mencegah arti bahan kimia menyebabkan ledakan, dan ini bisa sangat membantu dalam
pengelasan. Helium melakukan pekerjaan yang mirip dengan argon dalam pengelasan, yaitu
memiliki perpindahan panas yang tinggi sementara sifat inertnya menghasilkan gas pelindung
yang hebat.
Perpindahan panas yang tinggi biasanya berkorelasi dengan pengelasan yang lebih cepat
dengan manik-manik yang lebih baik.
Helium umumnya dianggap mencapai hal tersebut lebih baik daripada argon, tapi karena
helium jauh lebih mahal berpengalaman dan tukang las hemat biasanya akan mencampurkan
sebagian kecil helium ke dalam campuran argon untuk membantu menjaga lasan agar halus
tanpa merusak tepian.