Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
XII MIPA 4
GAS MULIA
DEFINISI DLL
A. HELIUM (HE)
1. Sejarah Penemuan
Nama Helium berasal dari Rahmat Dewa Matahari Yunani yaitu Helios.
Para ahli mengatakan penamaan ini disebabkan karena helium memiliki spektrum
gas yang sama dengan gas yang ada di matahari. Pada 18 Agustus 1866, astronom
Perancis yaitu Pierre Julius Caesar Janssen mendeteksi pertama kali helium
sebagai tanda garis spektrum kuning yang diamati pada gerhana matahari di
Guntur, India. Garis spektrum ini pertama kali diasumsikan sebagai natrium.
2. Cara Memperoleh
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan
secara fisis. Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air,
Helium dan pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi helium dari gas alam
digunakan proses pengembunan (liquiefaction).
Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan, hal ini
dikarenakan pada proses pengembunan CO2 dan uap air dapat membentuk
padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa. Kemudian gas alam diembunkan
pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu
pengembunan gas helium. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran
gas yang mengandung ± 50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, helium
dimurnikan dengan cara:
Proses kriogenik (menghasilkan dingin)
4. Sifat-sifat Unsur
a. Sifat Periodik
Nomor Atom 2
Elektron valensi 2
Jari-jari atom 0,32
Energi ionisasi (kJ/mol) 2372,3
Afinitas elektron (kJ/mol) -48
Kerapatan pada 25°C (g/mol) 0,147
Konfigurasi elektron 1s²
B. NEON
1. Sejarah Penemuan