Anda di halaman 1dari 4

M A K A L A H

UNSUR GOLONGAN VIII A GAS MULIA


Untuk memenuhi tugas Kimia Semester I Bab 3 Kimia Unsur
Bapak Mustofa, S.Pd.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
XII MIPA 4

Nama anggota kelompok :


Ahmad Salman Al-farisy (02)
Chyntia Dewi Aulia (06)
Derryl Fairuzzaki (07)
Fadlurrahman Nadhif (10)
Grace Ameilia Putri (11)
Muhammad Afry Sutiyono (17)
Muhamad Kevin Faturrahman (21)

SMA NEGERI 4 CIREBON


TAHUN AJARAN
2023/ 2024

Kelompok 5 XII MIPA 4 Kimia Unsur Golongan VIIIA1


Gas Mulia
Kata pengantar
Daftar isi

GAS MULIA
DEFINISI DLL

A. HELIUM (HE)

1. Sejarah Penemuan
Nama Helium berasal dari Rahmat Dewa Matahari Yunani yaitu Helios.
Para ahli mengatakan penamaan ini disebabkan karena helium memiliki spektrum
gas yang sama dengan gas yang ada di matahari. Pada 18 Agustus 1866, astronom
Perancis yaitu Pierre Julius Caesar Janssen mendeteksi pertama kali helium
sebagai tanda garis spektrum kuning yang diamati pada gerhana matahari di
Guntur, India. Garis spektrum ini pertama kali diasumsikan sebagai natrium.

Kemudian pada 20 Oktober 1868, astronom Inggris Norman Lockyer juga


memantau garis kuning yang sama dalam spektrum sinar matahari, yang
kemudian dia namakan garis Fraunhofer D3 karena garis ini berdekatan dengan
garis natrium D1 dan D2 yang telah diketahui. Ia menyimpulkan bahwa keberadaan
garis ini disebabkan oleh suatu unsur di Matahari yang tak diketahui di Bumi.
Lockyer dan seorang kimiawan Inggris lainnya Edward Frankland menamai unsur
tersebut berdasarkan nama Yunani untuk Matahari ἥλιος (helios).
Pada 26 Maret 1895, kimiawan Skotlandia Sir William Ramsay berhasil
mengisolasi helium yang ada di Bumi dengan memperlakukan
mineral kleveit dengan berbagai jenis asam mineral. Helium juga secara terpisah
diisolasi dari mineral kleveit pada tahun yang sama oleh kimiawan Per Teodor
Cleve dan Abraham Langlet di Uppsala, Swedia, yang berhasil mengumpulkan
kandungan gas helium yang cukup untuk secara akurat menentukan bobot
atomnya.

2. Cara Memperoleh
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan
secara fisis. Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air,
Helium dan pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi helium dari gas alam
digunakan proses pengembunan (liquiefaction).
Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan, hal ini
dikarenakan pada proses pengembunan CO2 dan uap air dapat membentuk
padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa. Kemudian gas alam diembunkan
pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu
pengembunan gas helium. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran
gas yang mengandung ± 50% He, N2, dan pengotor lainnya. Selanjutnya, helium
dimurnikan dengan cara:
 Proses kriogenik (menghasilkan dingin)

Kelompok 5 XII MIPA 4 Kimia Unsur Golongan VIIIA2Gas Mulia


Campuran gas diberi tekanan lalu didinginkan dengan cepat agar
N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan. Sisa campuran dapat dilewatkan
melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh helium
yang sangat murni.
 Proses adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang
secara selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan helium dengan
kemurnian 99,997% atau lebih.
3. Kelimpahan di Alam
Di Bumi, gas ini cukup jarang ditemukan (0,00052% volume atmosfer).
Kebanyakan helium yang kita temukan di bumi terbentuk dari peluruhan
radioaktif unsur-unsur berat (torium dan uranium) sebagai partikel alfa berinti
atom helium-4. Helium radiogenik ini terperangkap di dalam gas bumi dengan
konsentrasi sebagai 7% volume, yang darinya dapat diekstraksi secara komersial
menggunakan proses pemisahan temperatur rendah yang disebut distilasi
fraksional.

4. Sifat-sifat Unsur
a. Sifat Periodik

Nomor Atom 2
Elektron valensi 2
Jari-jari atom 0,32
Energi ionisasi (kJ/mol) 2372,3
Afinitas elektron (kJ/mol) -48
Kerapatan pada 25°C (g/mol) 0,147
Konfigurasi elektron 1s²

Kelompok 5 XII MIPA 4 Kimia Unsur Golongan VIIIA3Gas Mulia


b. Sifat Fisik
Titik didih (C) 2
Titik lebur (C) 2
Fase pada STS 0,32
Kepadatan pada STS (g/L) 2372,3
Kapasitas kalor molar (J/mol.K) -48
Suhu pada tekanan kritis 0,147

5. Manfaat dan Kegunaan


Helium dalam kehidupan manusia memiliki manfaat yang penting, yakni:
a. Pada masa Perang Dunia II helium digunakan untuk mengisi balon penghalang
karena helium sukar terbakar dan lebih ringan dari udara, kini helium
digunakan untuk mengisi balon.
b. Pada Perang Dunia II juga helium digunakan sebagai gas pengangkat pada
kapal udara.
c. Campuran helium dan oksigen dapat digunakan sebagai udara buatan bagi para
penyelam yang bekerja di bawah tekanan dan sebagai pengganti nitrogen di
udara normal.
d. Gas helium juga digunakan untuk bahan bakar roket atau jenis kendaraan lain
yang dijadikan sebagai zat penekan pada propelann cair yang terkandung
dalam roket.
6. Dampak Penggunaan
Helium memang tidak beracun. Namun, jika terkena paparan helium
konsentrasi tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan,
seperti iritasi mata, sensasi terbakar, masalah pernapasan, mata berair, mual dan
sakit kepala. Penambangan helium seringkali melepaskan gas beracun ke udara
dan air tanah serta mengganggu habitat satwa liar di wilayah

B. NEON

1. Sejarah Penemuan

Kelompok 5 XII MIPA 4 Kimia Unsur Golongan VIIIA4Gas Mulia

Anda mungkin juga menyukai