Anda di halaman 1dari 4

MARAKNYA KASUS BUNUH DIRI LINGKUP MAHASISWA:

KONSEP PROBLEM SOLVING DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

Disusun untuk memenuhi tugas Filsafat Islam

Oleh:

ANANDA SYAFITRI
NIM. 21 0101 0021

Dosen Pengampu:

Dr. M. ILHAM, Lc., M.Fil.I.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an adalah kalamullah yang bersifat mu’jizat yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw.melalui perantara Jibril dengan lafal dan makananya dari
Allah Swt, dinukilkan secara mutawatir, dimulai dengan surah al-Fatihah dan
diakhiri dengan surah an-Naas. Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama bagi
umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia, selamatlah orang-orang berpegang
kepada hukum Allah Swt. yang telah tertulis dalam al-Qur'an dan mereka yang
ingkar akan tersesat di jalan-Nya. Dalam al-Qur’an telah di tata dengan rapih
hukum-hukum tentang kehidupan manusia. Sehingga manusia bisa berjalan lurus
tanpa melenceng dari norma al-Qur’an.
Saat ini kasus bunuh diri menjadi trend terutama di kalangan mahasiswa yang
tidak bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Bunuh diri adalah usaha yang
secara sadar dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan, seseorang secara berhasrat
dan melaksanakan hasratnya untuk mati, dan tindakan yang bertujuan untuk
menghancurkan dan membunuh diri sendiri. Penyebab bunuh diri terkadang
disebabkan keadaan psikis seseorang terganggu, contohnya seperti depresi.
Kemudian lemahnya iman dan jauh dari Tuhan juga menjadi penyebab seseorang
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Itulah mengapa manusia terutama
umat Islam harus berpegang teguh dengan al-Qur’an, agar mereka tidak mudah
berputus asa dan meyakini bahwa ujian yang berikan Allah Swt.pasti ada
hikmahnya. Sebagaimana firman Allah Swt.dalam surah an-Nisa: 29-30, yang
berbunyi:

٢٩ ‫َان ِبكُمۡ َر ِح ۡي ًما‬


َ ‫ّٰللاَ ك‬ َ ُ‫… َو ََل تَ ۡقتُلُ ۡۤۡوا اَ ۡنـف‬
‫سكُمۡ ؕ ا َِّن ه‬

٣٠ ‫ّٰللاِ َيس ِۡي ًرا‬ َ َ‫َان ٰذ ِلك‬


‫علَى ه‬ ۡ ُ‫ف ن‬
ً َ‫ص ِل ۡي ِه ن‬
َ ‫ارا ؕ َوك‬ َ ‫س ۡو‬ ُ ‫َو َم ۡن َّي ۡف َع ۡل ٰذ ِلكَ ع ُۡد َوانًا َّو‬
َ َ‫ظ ۡل ًما ف‬
Terjemahan:

Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang


kepadamu.(29) Dan barang siapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan
zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah.(30).1
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa yang melakukan tindakan bunuh diri akan
mendapatkan balasan yang sangat pedih di akhirat kelak. Kasus bunuh diri menjadi jalan
pintas problem solving (pemecahan masalah) di kalangan mahasiswa. Terlebih lagi jika
mahasiswa tersebut tidak mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya, sehingga
muncullah niatan untuk mengakhiri hidupnya. Hal yang perlu di garis bawahi adalah
tindakan mengakhiri hidup atau bunuh diri ini merupakan tindakan kriminal yang menyakiti
diri sendiri. Pasal 344 maupun pasal 345 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
menyatakan bahwa “apabila orang yang mendorong, menolong, atau memberi
bantuan/sarana terhadap orang yang akan bunuh diri atau Barang siapa yang menghilangkan
jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang disebutkannya dengan nyata dan
sungguh-sungguh akan dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun”. 2
Tujuan penelitian ini untuk menyadarkan para pembaca akan pentingnya pemahaman
promblem solving (pemecahan masalah) memiliki banyak cara, bukan dengan cara
mengakhiri hidup atau bunuh diri. Bunuh diri merupakan cara yang salah dalam
menyelesaikan masalah, bahkan jika dilakukan akan menambah masalah.
Peneliti melakukan penelitian ini sebab melihat banyaknya kasus mahasiswa yang
melakukan tindakan bunuh diri. Terlebih lagi di tahun ini banyak sekali kasus bnuh diri
terjadi. Peneliti turut prihatin akan masalah ini, sehingga peneliti mangangkat judul ini
menjadi penelitian.
Penelitian ini merujuk pada ayat al-Qur’an yang dijadikan hujjah, meskipun kebanyakan
penelitian seperti ini banyak merujuk pada teori-teori psikologi. Hal itu tidak menjadi
penghalang bagi penulis untuk melanjutkan penelitian ini agar bisa menjadi referensi bagi
para pembaca.

1
Departemen Agama RI, AL-Qur’an Hafalan Mudah, ed. Agus Subagio dan Iwan Setiawan (Bandung:
Cordoba, 2019). 529.
2
Kabupaten Polewali Mandar, “Diri ( Suicide ) Di Wilayah Hukum Polisi Resort” 6 (2023): 56.
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, ada pun rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut.

1. Apa saja penyebab terjadinya tindakan bunuh diri?


2. Bagaimana penerapan problem solving yang benar?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya tindakan bunuh diri.
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan problem solving yang benar.

Anda mungkin juga menyukai