MAIN DI DUNIA
(Kajian Ayat Laíbun Wa Lahwun Surat Al Anám Ayat 32, Surat
Muhammad Ayat 36 Dan Surat Al Hadid Ayat 20 Dalam Tafsir Bahrul
Úlum)
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
SYAHRUL HIDAYANTO
NIM : 2018.126.03.34.00130
NIMKO : 2018.4.130.0334.1.000089
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat dalam Ujian Proposal Skripsi Program Studi
Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin
Institut Agama Islam Bani Fattah
Oleh:
SYAHRUL HIDAYANTO
NIM : 2018.126.03.34.00130
NIMKO : 2018.4.130.0334.1.000089
Dosen Pembimbing:
FARHAN MASRURY, M. Pd.
NIY.BAF2018020232
i
1
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Nota Pembimbing............................................................................................. 1
Halaman Pengesahan........................................................................................ 2
A. Konteks Penelitian................................................................................ 4
B. Fokus Penelitian.................................................................................... 9
D. Batasan Istilah……...………………………………………………... 10
F. Metodologi Penelitian...........................................................................12
Daftar Pustaka………………………………………………….……………. 17
Lampiran-lampiran
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
sebuah nama pilihan allah yang sungguh tepat, karena tiada bacaan pun
sejak manusia mengenal baca tulis 5.000 tahun yang lalu yang dapat
sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim,
Karena itu seringkali pada saat al Qur’an berbicara tentang satu persoalaan
menyangkut satu dimensi atau aspek tertentu, tiba-tiba ayat lain muncul
berbicara tentang aspek atau dimensi lain yang secara sepintas terkesan
tidak saling berkaitan. Tetapi bagi orang yang tekun mempelajarinya akan
bisikan hati manusia, sehingga pada akhirnya dimensi atau aspek yang
4
tadinya terkesan kacau, menjadi terangkai dan terpadu indah, bagai kalung
ajaran al Qur’an adalah satu kesatuan terpadu yang tidak bisa dipisah-
pisahkan.1 Maka dari itu pula al Qur’an dijadikan sebagai pedoman hidup
bagi seluruh umat muslim, selama umat islam berpegang kepada al Qur’an.
Maka ia akan selamat dunia dan akhirat, karena semua yang dibutuhkan
Al Qur’an sebagai kitab suci yang penuh berkah dan hikmah yang
untuk dibantah.4
dicantumkan Allah swt di dalam al-Qurán surat Ali Imran ayat 3-4:
1
Dr. Muhammad Quraish Shihab. MA., Wawasan al Qurán, (Bandung, Mizan, 1996), Hal. 8-9
2
Asbabun Nuzul Hal 3
3
Dr. Muhammad Ulinnuha, Ad dakhil fit tafsir, (Jakartra, PT. Qaf Media Kreativa, 2019), Hal.
81
4
Muhammad Ibrahim Al Hifnawi, Terjemahan Tafsir Qurtubi, (Pustaka Azzam), Hal. 1-5
5
دًىrُ ُل هrْل ِم ْن قَبr َ ۙ rةَ َوااْل ِ ْن ِج ْيrزَ َل التَّوْ ٰرىr ِه َواَ ْنrا بَ ْينَ يَ َد ْيrrص ِّدقًا لِّ َم ِّ ب بِ ْال َح
َ ق ُم َ نَ َّز َل َعلَ ْيكَ ْال ِك ٰت
َز ْي ٌز ُذو ا ْنتِقَ ۗ ٍام هّٰللا لِّلنَّاس واَ ْنزَ ل ْالفُرْ قَانَ ەۗ ا َّن الَّذ ْينَ َكفَرُوْ ا ب ٰا ٰي هّٰللا
ِ ت ِ لَهُ ْم َع َذابٌ َش ِد ْي ٌد َۗو ُ ع ِ ِ ِ ِ َ َ ِ
3. Dia menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an)
dengan hak, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, serta telah
menurunkan Taurat dan Injil
4. Sebelum (turunnya Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia, dan
menurunkan Al-Furqān (pembeda yang hak dan yang batil). Sesungguhnya
orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang
sangat keras. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Qur’an terhadap suatu masalah tidak tersusun secara sistematis serta masih
tersebut al Qur’an menjadi obyek kajian yang tidak pernah kering oleh para
sholat, puasa, zakat, dan haji namun al Qur’an juga memuat seluruh sisi
lain adalah sebuah permainan dan senda gurau. Sebagaimana firman Allah
ب َّوهَلٌْو ۗ َواِ ْن ُتْؤ ِمُن ْوا َوَتَّت ُق ْوا يُْؤ تِ ُك ْم اُ ُج ْو َر ُك ْم َواَل يَ ْسـَْٔل ُك ْم اَْم َوالَ ُك ْم ِ ُّ ُاِمَّنَا احْل ٰيوة
ٌ الد ْنيَا لَع َ
6
36. Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan
senda gurau. Jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan
pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.
Berdasarkan dalam ayat di atas dapat di pahami bahwa kehidupan di
dunia hanyalah sementara. Tetapi ironisnya pada zaman sekarang banyak orang
merebutkan sebuah pangkat atau jabatan. Semua itu cuman bertujan untuk
memuaskan hawa nafsu belaka. Itulah sebabnya Allah menegaskan kita agar
jangan terlalu terlena dengan kenikmatan dunia yang mana itu semua cuman
sementara. Selain itu ayat di atas juga mengingatkan kita bahwanya kehidupan
dunia itu hanya sebagai permain dan senda gurau. Maka dari itu kita harus
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan hanya karena adanya
menjawab keadaan tersebut. Allah swt mengutus para Rasul sebagai pembawa
terjadi. Al Qurán sendiri berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia menuju jalan
7
yang diridhoi Allah swt dan juga sebagai jalan keluar dari kegelapan menuju
terang benderang.5
Oleh karena itu, isi yang ada dalam al Qurán harus senantiasa
kehidupan sehari-hari dan dapat menangkap petunjuk Allah swt, bisa dipahami
ialah suatu usaha mengali hukum dan hikmah isi kandungan al Qurán
Pada dasarnya semua manusia terutama umat islam itu harus selalu
berpegang teguh kepada al qurán agar mereka selamat hidup di dunia dan
akhirat karena semua ketentuan untuk menjalani hidup sudah tertera di dalam
al Qurán ataupun hadits. Dengan cara mengamalkan apa ynag ada di dalam al
Qurán tanpa terkecuali, akan tetapi masih banyak yang mengabaikan isi
cuman sebuah jembatan kita untuk menuju ke akhirat yang mana itulah tujuan
akhir manusia.
5
Harifudin Cawidu, Konsep Kufur dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Hal. 5
8
Lahwun Surat Al Anám Ayat 12, Muhammad Ayat 36, Dan Al Hadid
B. Fokus Penelitian
Quran?
1. Tujuan
c. Untuk mengetahui makna laíbun waa lahwun dalam surat anám ayat
úlum
2. Manfaat
9
tafsir Bahrul Úlum tentang ayat-ayat perintah Tuhan untuk bermain-
main di dunia.
D. Batasan Istilah
6
Badan pengembangan dan pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Adi
Perkasa, 2016), cet. 5, hal. 1697.
7
Ibid., hal.1697.
10
belajar / mempelajari / menyelidiki akan suatu hal yang
Tafsir Bahrul Ülum : Kitab tafsir ini karya Abu Laits Nashr bin Muhammad
dirayah.
E. Kajian Pustaka
untuk karya ilmiah yang membahas tentang makna La’ibun wa Lahwun itu
11
Kedua Skripsi berjudul Lahwun Dalam Persepektis Tafsir Indonesia
(Studi Kompratif Tafsir Hamka Dan Quraisy Shihab) penulis Ahmad Fajeri.
Qur’an.
F. Metode Penelitian
perspektif al-Qur’an.8
8
Abdul Mustakim. “Metode Penelitian al-Qur’an dan Tafsir”. (Yogyakarta: Idea Press, 2004).
Hal. 57-58.
9
Suharsini Ari Kunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,
1998). Hal. 236.
12
2. Data
3. Sumber Data
sumber data primer yang ada di penelitian ini adalah Tafsir Bahrul
‘Ulum.
13
1) Manna’ al-Qattan Mabahis fi Ulum al-Qur’an, karya
Zarkasyi.
Hafidz.
a. Identifikasi Ayat
Ayat 20.
b. Penafsiran Ayat
14
dalam hal ini kami akan mengutip keterangan dari kitab
tampak aspeknya.
G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
penelitian.
15
Bab II : Penulis memaparkan tinjauan umum terkait dalam makna
Bab III : Pembahasan tentang biografi penafsir serta profil Tafsir Bahrul
‘Ulum.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pratama.
Maktabah al-Jumhuriyyah.
Ali Ja‟far, Musa’id Muslim. 1980. Manahij al-Mufassirum. ttp: Dar al-
Ma'rifah.
(Riyadh: Al-Haromain).
An-Namīr, Abd Mu‟im, 1985. Ilmu At-Tafsīr, cet 1, kairo dar kutub al-Miṣri.
Pelajar.
17
Ulinnuha, Dr. Muhammad. 2019. Ad-Dakhil fit-Tafsir (Jakarta, PT. Qaf
Kreativa)
Persad.
Ghofur, Saiful Amin. 2013. Mozaik Mufasir Al-Qur’an dari Klasik hingga
Goldzhiher, Ignaz. 2006. Madzhab Tafsir dari Klasik Hingga Modern, terj.
Umar bin Hafidz, al Habib. 2013. Amal Pemusnah Kebaikan. (Jakarta Selatan,
Noura Books)
Azzam)
18
19