Anda di halaman 1dari 25

ARTIKEL KEISLAMAN

1. KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN DALAM


ISLAM
2. SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN AL HADITS
3. GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADIST
4. PENGERTIAN SALAFT (REFERENSI HADIST)
5. ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGAI SERTA KEADILAN
PENEGAKAN HUKUM
Disusun Sebagai Tugas Terstruktur Mata Kuliah: pendidikan Agama
Islam
Dosen Pengampuh:
Dr. Taufik Ramdani, S. Th.I.,M.Sos

Disusun Oleh:
Nama :Tia septiana
Nim : E1S020074
Fakultas & Prodi :FKIP/Pendidikan Sosiologi
Smester :1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT.atas


selesainya tugas ini,karna dengan rahmat dan karunianya saya bisa
mengerjakan makalah ini dengan lancar tampa hambatan.Sholawat serta
salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.yang
telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang lurus,sehingga
kita tidak tersesat dari jalan yang sesat.
Terimakasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr.Taufiq Ramdani
S.Th.l.,M.Sos. sebagai dosen pengampuh mata kuliah pendidikan agama
islam,sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini,dan mengerti serta
memahami materi dari makalah ini.
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat bagi pembaca,dan
saya sangat mengharapkan keritik dan saran dari makalah ini,karena saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Penyusun,mataram 16 Oktober 2020


Nama : Tia Septiana
NIM : E1S020074

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER……………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………..................3
I.KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP KETUHANAN ………..4
A.KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM………………………………4
B.PEMIKIRAN UMAT ISLAM……………………………………………..5
II.SAIN DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN
AL-HADITS…………………………………………………………………...9
A.PENGERTIAN SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN……..9
B.SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN DAN HADITS ……..10
III.GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS…………………………..13
A.SAHABAT NABI……………………………………………………………13
B.TABI’IN……………………………………………………………………...14
C.TABI’UT TABI’IN…………………………………………………………...15
IV.PENGERTIAN SALAF (REFRENSI HADITS)…………………………….16
V.ISLAM,AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN
PENEGAKKAN HUKUM…………………………………………………….18
A.AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG BERBAGI……………...18
B.AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG KEADILAN
DALAM PENEGAKKAN HUKUM………………………………………..22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..25

3
I.KEISTIMEWAAN DAN KEBENARAN KONSEP DALAM AL-
QUR’AN

A. Konsep Ketuhanan dalam Islam

Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap
yang menjadi penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh
manusia. Orang yang mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan)
di dalam Al-Quran konotasinya ada dua kemungkinan, yaitu Allah, dan selain
Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (tuhan). Benda-benda seperti :
pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan sebagai ilah. Demikianlah
seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) : 165, sebagai berikut:

ِ ‫ُون ا ﱠ ِ أَ ْﻧدَادًا ﯾُﺣِ ﺑﱡوﻧَ ُﮭ ْم َﻛﺣُبّ ِ ا ﱠ‬


ِ ‫ﺎس َﻣ ْن ﯾَﺗﱠﺧِ ذُ ﻣِ ْن د‬
ِ ‫َوﻣِنَ اﻟﻧﱠ‬

Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan
terhadap Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.

Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah menganut


konsep tauhid (monoteisme). Allah sebagai Tuhan mereka. Hal ini diketahui
dari ungkapan-ungkapan yang mereka cetuskan, baik dalam do’a maupun
acara-acara ritual. Abu Thalib, ketika memberikan khutbah nikah Nabi
Muhammad dengan Khadijah (sekitar 15 tahun sebelum turunya Al-Quran) ia
mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya
nama Abdullah (hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan masyarakat Arab
sebelum turunnya Al-Quran. Keyakinan akan adanya Allah, kemaha besaran
Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah mantap. Dari kenyataan tersebut
timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan Nabi
Muhammad? Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam
mendakwahkan konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan
masyarakat. Jika konsep ketuhanan yang dibawa Muhammad sama dengan
konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak demikian kejadiannya.

Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan


dalam Al-Quran surat Al-Ankabut (29) ayat 61 sebagai berikut;

4
َ‫س َو ْاﻟﻘَ َﻣ َر ﻟَ َﯾﻘُوﻟُ ﱠن ا ﱠ ُ َﻓﺄَﻧﱠﻰ ﯾُؤْ ﻓَ ُﻛون‬ َ ْ‫ت َو ْاﻷَر‬
‫ﺿ َو َﺳ ﱠﺧ َر اﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ْﻣ‬ ‫َوﻟَﺋ ِْن َﺳﺄ َ ْﻟﺗَ ُﮭ ْم َﻣ ْن ﺧَ ﻠَﻖَ اﻟ ﱠ‬
ِ ‫ﺳ َﻣ َوا‬

Jika kepada mereka ditanyakan, “Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan
menundukkan matahari dan bulan?” Mereka pasti akan menjawab Allah.

Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu


berarti orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik
dinyatakan bertuhan kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang dimaui
oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep ketuhanan Yang Maha Esa dalam Islam
adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, melainkan juga pengatur alam
semesta.

Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia bertuhan Allah


sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat syahadat adalah
pernyataan lain sebagai jawaban atas perintah yang dijaukan pada surat Al-
Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika Allah yang harus terbayang dalam kesadaran
manusia yang bertuhan Allah adalah disamping Allah sebagai Zat, juga Al-
Quran sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai Uswah hasanah.

B.Pemikiran Umat Islam

Dikalangan umat Islam terdapat polemik dalam masalah ketuhanan. Satu


kelompok berpegang teguh dengan Jabariah, yaitu faham yang mengatakan
bahwa Tuhan mempunyai kekuatan mutlah yang menjadi penentu segalanya.
Di lain pihak ada yang berpegang pada doktrin Qodariah, yaitu faham yang
mengatakan bahwa manusialah yang menentukan nasibnya. Polemik dalam
masalah ketuhanan di kalangan umat Islam pernah menimbulkan suatu dis-
integrasi (perpecahan) umat Islam, yang cukup menyedihkan. Peristiwa al-
mihnah yaitu pembantaian terhadap para tokoh Jabariah oleh penguasa
Qadariah pada zaman khalifah al-Makmun (Dinasti Abbasiah). Munculnya
faham Jabariah dan Qadariah berkaitan erat dengan masalah politik umat
Islam setelah Rasulullah Muhammad meninggal. Sebagai kepala
pemerintahaan, Abu Bakar Siddiq secara aklamasi formal diangkat sebagai

5
pelanjut Rasulullah. Berikutnya digantikan oleh Umar Ibnu Al-Khattab, Usman
dan Ali.

Embrio ketegangan politik sebenarnya sudah ada sejak khalifah Abu Bakar,
yaitu persaingan segitiga antara sekompok orang Anshar (pribumi Madinah),
sekelompok orang Muhajirin yang fanatik dengan garis keturunan Abdul
Muthalib (fanatisme Ali), dan kelompok mayoritas yang mendukung
kepemimpinan Abu Bakar. Pada periode kepemimpinan Abu Bakar dan Umar
gejolak politik tidak muncul, karena sikap khalifah yang tegas, sehingga
kelompok oposisi tidak diberikan kesempatan melakukan gerakannya.

Ketika khalifah dipegang oleh Usman Ibn Affan (khalifa ke 3), ketegangan
politik menjadi terbuka. Sistem nepotisme yang diterapkan oleh penguasa
(wazir) pada masa khalifah Usman menjadi penyebab adanya reaksi negatif
dari kalangan warga Abdul Muthalib. Akibatnya terjadi ketegangan,yang
menyebabkan Usman sebagai khalifah terbunuh. Ketegangan semakin
bergejolak pada khalifah berikutnya, yaitu Ali Ibn Abi Thalib. Dendam yang
dikumandangkan dalam bentuk slogan bahwa darah harus dibalas
dengan darah, menjadi motto bagi kalangan oposisi di bawah kepemimpinan
Muawiyah bin Abi Sufyan. Pertempuran antara dua kubu tidak terhindarkan.
Untuk menghindari perpecahan, antara dua kubu yang berselisih mengadakan
perjanjian damai. Nampaknya bagi kelompok Muawiyah, perjanjian damai
hanyalah merupakan strategi untuk memenangkan pertempuran. Amru bin Ash
sebagai diplomat Muawiyah mengungkapkan penilaian sepihak. Pihak Ali yang
paling bersalah, sementara pihaknya tidak bersalah. Akibat perjanjian itu pihak
Ali (sebagai penguasa resmi) tersudut. Setelah dirasakan oleh pihak Ali bahwa
perjanjian itu merugikan pihaknya, di kalangan pendukung Ali terbelah menjadi
dua kelompok, yaitu : kelompok yang tetap setia kepada Ali, dan kelompok
yang menyatakan keluar, namun tidak mau bergabung dengan Muawiyah.
Kelompok pertama disebut dengan kelompok SYIAH, dan kelompok kedua
disebut dengan KHAWARIJ. Dengan demikian umat Islam terpecah menjadi
tiga kelompok politik, yaitu: 1) Kelompok Muawiyah (Sunni), 2) Kelompok
Syi’ah, dan 3) Kelompok Khawarij.

Untuk memenangkan kelompok dalam menghadapi oposisinya, mereka tidak


segan-segan menggunakan konsep asasi. Kelompok yang satu sampai

6
mengkafirkan kelompok lainnya. Menurut Khawarij semua pihak yang terlibat
perjanjian damai baik pihak Muawiyah maupun pihak Ali dinyatakan kafir.
Pihak Muawiyah dikatakan kafir karena menentang pemerintah, sedangkan
pihak Ali dikatakan kafir karena tidak bersikap tegas terhadap para
pemberontak, berarti tidak menetapkan hukum berdasarkan ketentuan Allah.
Mereka mengkafirkan Ali dan para pendukungknya, berdasarkan Al-Quran
Surat Al-Maidah (5) : 44

َ‫َو َﻣ ْن ﻟَ ْم ﯾَﺣْ ُﻛ ْم ﺑِ َﻣﺎ أَ ْﻧزَ َل ا ﱠ ُ ﻓَﺄُوﻟَﺋِكَ ُھ ُم ْاﻟﻛَﺎﻓ ُِرون‬

Siapa yang tidak menegakkan hukum sesuai dengan apa yang diturunkan
Allah (Al-Quran), maka mereka dalah orang-orang kafir.

Munculnya doktrin saling mengkafirkan antara satu kelompok dengan


kelompok lain membuat pertanyaan besar bagi kalangan cendikiawan. Pada
suatu mimbar akademik (pengajian) muncul pertanyaan dari peserta pengajian
kepada gurunya yaitu Hasan Al-Bashry. Pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan adanya perbedaan pendapat tentang orang yang berbuat dosa besar.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa mereka itu adalah mukmin,
sedangkan pendapat lain mengatakan kafir. Para pelaku politik yang terlibat
tahkim perjanjian antara pihak Ali dan pihak Muawiyah, mereka dinilai sebagai
pelaku dosa besar. Alasan yang mengatakan mereka itu mukmin beralasan
bahwa iman itu letaknya di hati, sedangkan orang lain tidak ada yang
mengetahui hati seseorang kecuali Allah. Sedangkan pendapat lainnya
mengatakan bahwa iman itu bukan hanya di hati melainkan berwujud dalam
bentuk ucapan dan perbuatan. Berarti orang yang melakukan dosa besar dia
adalah bukan mukmin. Kalau mereka bukan mukmin berarti mereka kafir.

Sebelum guru besarnya memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang


dimajukan tentang dosa besar tersebut, seorang peserta pengajian yang
bernama Wasil ibnu Atha mengajukan jawaban, bahwa pelaku dosa besar
bukan mukmin dan bukan kafir melainkan diantara keduanya. Hasan Al-Bashry
sebagai pembina pengajian tersebut memeberikan komentar, terhadap
jawaban Wasil. Komentarnya bahwa pelaku dosa besar termasuk yang terlibat
dalam perjanjian damai termasuk kelompok fasik. Wasil membantah komentar

7
gurunya itu, karena orang yang fasik lebih hina dimata Allah ketimbang orang
yang kafir. Akibat polemik tersebut Wasil bersama beberapa orang yang
sependapat dengannya memisahkan diri dari kelompok pengajian Hasal Al-
Bashry. Peserta pengajian yang tetap bergabung bersama Hasan Al-Bashry
mengatakan, “I’tazala Wasil ‘anna.” (Wasil telah memisahkan diri dari
kelompok kita.) Dari kata-kata inilah Wasil dan pendukungnya disebut
kelompok MUKTAZILAH. (Lebih jelasnya lihat Harun Nasution dalam Teologi
Islam).

Kelompok Muktazilah mengajukan konsep-konsep yang bertentangan dengan


konsep yang diajukan golongan Murjiah (aliran teologi yang diakui oleh
penguasa politik pada waktu itu, yaitu Sunni. Berarti Muktazilah sebagai
kelompok penentang arus). Doktrin Muktazilah terkenal dengan lima azas
(ushul al-khamsah) yaitu:

1.meniadakan (menafikan) sifat-sifat Tuhan dan menetapkan zat-Nya

2.Janji dan ancaman Tuhan (al-wa’ad dan al-wa’id)

3.Keadilan Tuhan (al-‘adalah)

4.Al-Manzilah baina al-manzilatain (posisi diatara dua posisi)

5.Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.

Dari lima azas tersebut – menurut Muktazilah – Tuhan terikat dengan


kewajiban-kewajiban. Tuhan wajib memenuhi janjinya. Ia berkewajiban
memasukkan orang yang baik ke surga dan wajib memasukkan orang yang
jahat ke neraka, dan kewajiban-kewajiban lain. Pandangan-pandangan
kelompok ini menempatkan akal manusia dalam posisi yang kuat. Sebab itu
kelompok ini dimasukkan ke dalam kelompok teologi rasional dengan sebutan
Qadariah.

Sebaliknya, aliran teologi tradisional (Jabariah) berpendapat bahwa Tuhan


mempunyai sifat (sifat 20, sifat 13, dan maha sifat). Ia maha kuasa, memiliki
kehendak mutlak. Kehendak Tuhan tidak terikat dengan apapun. Karena itu ia
mungkin saja menempatkan orang yang baik ke dalam neraka dan sebaliknya
mungkin pula ia menempatkan orang jahat ke dalam surga, kalau Ia

8
menghendaki. Dari faham Jabariah inilah ilmu-ilmu kebatinan berkembang di
sebagaian umat Islam.

II. SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN

A. PENGERTIAN SAINS DAN TEKNOLOGI

Secara etimologi, Sains berasal dari bahasa Latin yaitu Scientia yang
berarti “pengetahuan” atau “mengetahui”. Sedangkan secara terminologi, Sains
adalah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena alam dan
mengungkap fenonema yang terkandung didalamnya yang dijabarkan melalui
metode ilmiah.
Ilmu pengetahuan adalah knowledge/ ilmu pengetahuan secara umum,
sedangkan sains adalah ilmu pengetahuan kealaman (natural sciences), yaitu
ilmu pengetahuan mengenai alam dengan segala isinya. Sedangkan teknologi
adalah ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan alam untuk memenuhi suatu
tujuan.

Al-Quran merupakan produk Saintek Allah yang diturunkan kepada


manusia untuk menuntun manusia akan jalur-jalur riset yang perlu ditempuh,
sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Di sini fungsi al-Quran
sebagai hudan memberikan kecerahan pada akal manusia, sehingga manusia
merasa lapang di hadapan Allah yang Maha Luas. Kebenaran hasil riset ini
dapat diukur dari kesesuaian antara akal dengan naql. Kerja akal yang sesuai
dengan naql ini dapat dikategorikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan
sekaligus turut mengisi definisi ijtihad dalam arti umum yang memiliki nilai yang
sangat besar sebagaimana yang dikatakan oleh Ali R.A.

Berikut ini beberapa integrasi ayat-ayat al-Quran dalam ilmu Sains dan
Teknologi:

Fisika: QS. 13:12, 10:5 kilat, cahaya, sinar dan hisab

 Perkapalan: QS. 17:66-67; 42:32-34; 45:12

9
 Kelautan QS. 55:19-20; 25:53; 10:22; 38:37; 52:6; 35:12; 24:40; 82:3;
81:6
 Awan/ meteorologi& geofisika QS. 2:164
 Geografi/geologi QS. 13:3; 21:31; 74:17; 88:19-20; 27:88
 Luar angkasa QS. 55:33; 71:15; 6:125.
 Teori Big Bang QS. 21:30
 Teori Atom QS. 10:61
 Embriologi QS. 23:14; 39:6; 52:6
 Biologi Laut: -Bangkainya pun halal QS. 5:96, -Ikan QS. 20:77
 Orang yang berilmu dapat memahami perumpamaan-perumpamaan
dari Allah QS. 29:43.
 Astrologi QS. 15:16-18; 85:1; 86:3; 6:97
 Pertanian QS. 7:57; 87:2-5; 6:59
 Gravitasi QS. 22:65
 Perikanan QS. 16:14
 Pengairan QS. 67:30; 23:18
 Farmasi/obat-obatan QS. 16:68-69
 Peternakan QS. 16:66; 24:45
 Penciptaan langit tujuh lapis dan seimbang QS. 67:3-4
 Penciptaan segala sesuatu dan pertumbuhannya dengan ukuran-
ukuran yang tepat QS. 25:2; 15:19
 Setelah mempelajari/ mendapatkan ilmu, mengucapkan
“AlhamdulilLah” QS. 27:15

B.SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN


 SAINS DALAM AL-QUR’AN
1.KEJADIAN MANUSIA
 Perhatikan Q.S.Muk’minun ayat 12-14

10
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

2.GARIS PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN

 Perhatikan Q.S.YASIN ayat 38

‫س‬
ُ ‫ﺷ ْﻣ‬ ْ ‫ْﻟﻌَ ِﻠﯾ ِْۗما ا ْﻟﻌَ ِزﯾ ِْز ﺗَ ْﻘ ِدﯾ ُْر ۗ◌ ٰذﻟِكَ ﻟﱠ َﮭﺎ ِﻟ ُﻣ ْﺳﺗَﻘ ٍ َّر ﺗَﺟْ ِر‬
‫ي َواﻟ ﱠ‬

matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan


(Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
 Dan perhatikan Q.S.AL-Anbiya ayat 33

‫س َوا ْﻟﻘَ َﻣ َر ۖ ُﻛ ﱞل ِﻓ‬ َ ‫ﻲ ﻓَﻠَكٍ َﯾ ْﺳ َﺑﺣُونَ َوھ َُو اﻟﱠذِي َﺧﻠَﻖَ اﻟﻠﱠﯾْلَ َواﻟﻧﱠ َﮭ‬
‫ﺎر َواﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ْﻣ‬

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

3.CAP JARI
Perhatikan Q.S.AL-Qiayamah ayat 3-4

‫ب‬ ِ ۡ ‫ظﺎ َﻣﮫٗؕ ﻧﱠ ۡﺟ َﻣ َﻊ اَﻟﱠ ۡن‬


ُ ‫اﻻ ۡﻧ َﺳﺎنُ اَ َﯾ ۡﺣ َﺳ‬ َ ِ‫ﻋ‬
Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan
(kembali) tulang-belulangny

‫ى ا َ ۡن ﻋ َٰﻠٓﻰ ٰﻗد ِِر ۡﯾ َن ٰﻠﻰ َﺑ‬ َ ‫َﺑﻧَﺎﻧَ ٗﮫ ﻧﱡ‬


َ ‫ﺳ ّ ِو‬
(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan
sempurna.
4.RAHASIA BESI

11
Perhatikan Q.S.AL-Hadidi ayat 25

ۖ ِ‫ﺎس ِﺑﺎ ْﻟ ِﻘﺳْط‬


ُ ‫ﯾزانَ ِﻟ َﯾﻘُو َم اﻟﻧﱠ‬ َ ِ‫ﺎب َوا ْﻟﻣ‬َ َ‫ت َوأَ ْﻧ َز ْﻟ َﻧﺎ َﻣ َﻌ ُﮭ ُم ا ْﻟﻛِ ﺗ‬ِ ‫ﺳ َﻠﻧَﺎ ِﺑﺎ ْﻟ َﺑ ِّﯾ َﻧﺎ‬ َ ‫ﺷدِﯾدٌ ﻟَﻘَدْ أَ ْر‬
ُ ‫ﺳ ْﻠ َﻧﺎ ُر‬ ٌ ْ‫َوأَ ْﻧ َز ْﻟ َﻧﺎ ا ْﻟﺣَ دِﯾدَ ﻓِﯾ ِﮫ ﺑَﺄ‬
َ ‫س‬
‫ﺳﻠَﮫُ ﺑِﺎ ْﻟﻐَ ْﯾ‬
ُ ‫ﺎس َو ِﻟﯾَ ْﻌﻠَ َم ا ﱠ ُ َﻣ ْن ﯾَ ْﻧﺻ ُُرهُ َو ُر‬
ِ ‫ﯾز َو َﻣ َﻧﺎﻓِ ُﻊ ﻟِﻠﻧﱠ‬
ٌ ‫ي ﻋ َِز‬ ‫ب ۚ إِنﱠ ا ﱠ َ ﻗَ ِو ﱞ‬ ِ

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa


bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.

 TEKNOLOGI DALAM AL-QUR’AN

1. . INFORMATIKA dalam AL QUR’AN

Perhatikan firman Allah dalam QS 55:33.

Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan.

2. Teknologi Transportasi

Berbicara tentang karakteristik-karakteristik Akhir Zaman, Nabi Muhammad


saw. bersabda mengenai perkembangan transportasi:

Hari Akhir tidak akan tiba hingga … waktu berjalan dengan cepatnya.
(H.r. Bukhari)

Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.


(H.r. Ahmad, Musnad).

12
 Perhatikan Q.S.AN- NAHL ayat 8

َ ِ‫َو ْاﻟ َﺧ ْﯾ َل َو ْاﻟ ِﺑﻐَﺎ َل َو ْاﻟ َﺣﻣ‬


َ‫ﯾر ِﻟﺗَرْ َﻛﺑُوھَﺎ َو ِزﯾﻧَﺔً ۚ َو َﯾ ْﺧ ُﻠﻖُ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻣون‬

Al-Qur’an menyebutkan kendaraan-kendaraan yang dihasilkan oleh kemajuan


teknologi modern:Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, agar
kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah
menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Q.s. an-Nah:8)

III.GENERASI TERBAIK MENURUT AL-HADITS

‫َﺧﯾ َْر أ ُ ﱠﻣﺗِـﻲ ﻗَرْ ﻧِﻲ ﺛ ُ ﱠم اﻟﱠ ِذﯾْنَ ﯾَﻠُوﻧَ ُﮭ ْم ﺛ ُ ﱠم اﻟﱠذِﯾنَ ﯾَﻠُوﻧَ ُﮭ ْم‬

“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang


setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.”
(Shahih Al-Bukhari, no. 3650)

A.SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW.

Dalam bukunya “al-isabah fi tamyiz al sahabah “,ibnu hajar al-asqalani


(w.825 H/1449 M ) menyampaikan bahwa : “ sahabat ( ash-shahabi ) adalah
orang yang pernah berjumpa dengan nama dalam keadaan beriman
kepadanya dan meniggal dalam keadaan islam .” Seperti sabda rasululullah
saw.

‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َم ﻗَﺎلَ َﺧﯾ ُْر َھ ِذ ِه ْاﻷ ُ ﱠﻣ ِﺔ ْاﻟﻘَرْ نُ اﻟﱠذِي ﺑُﻌِﺛْتُ ﻓِﯾ ِﮭ ْم‬
َ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ ا ﱠ‬
َ ِ ‫ﺻﯾ ٍْن أَ ﱠن َرﺳُو َل ا ﱠ‬
َ ‫َﻋ ْن ﻋِ ْﻣ َرانَ ﺑ ِْن ُﺣ‬

Riwayat dari Imran Ibn Hushain bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik
umat ini adalah generasi yang aku di utus pada mereka.” (H.R. Ahmad).

Berikut sahabat nabi yang terkenal :

1.Abdullah ibn Umar


2. Abdurrahman bin Auf
3. Abu Bakar
4. Abu Dzar Al-Ghiffari
5. Abu Hurairah
6. Abu Ubaidah bin al-Jarrah
7.Ali bin Abi Talib

13
8. al-Qamah
9. Amru bin Ash
10. Bilal bin Rabah
11. Hakim bin Hazm
12. Hamzah bin Abdul Muthalib
13. Khalid bin Walid

B. TABI’IN

TABI’IN orang-orang yang beriman yang hidup pada masa Rasulullah


saw.atau setelah beliau wafat tetapi tidak bertemu dengan Rasulullah saw.dan
bertemu serta melihat para sahabat.

Tabi’in merupakan orang-orang yang belajar dan mewariskan ilmu dari


para sahabat Rasulullah saw.salah satu seorang terbaik dsri grnerasi tabi’in
adalah uwais Al-qorni,yang pernah mendatangi rumah Rasulullah saw.untuk
mendapatkan kemuliaan menjadi sahabat,tetapi tidak berhasil bertemu denga
beliau.uwais Al-qorni,pernah mengajar secara lansung melalui lisan Rasulullah
saw.sebagai orang yang asing dibumi tapi terkenal dilangit .Bahkan Rasulullah
saw.memerintahkan sahabatnya,umar dan ali,untuk mencari uwais dan
meminta di do’a kan,karena ia merupakan orang yang memiliki do’a yang
diijabah oleh Allah swt.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasar hadits dari Al-


Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, berkata:

َ ‫ظﺎھ ِِرﯾْنَ َﺣﺗﱠﻰ ﯾَﺄْﺗِﯾَ ُﮭ ْم أَ ْﻣ ُر ﷲِ َو ُھ ْم‬


َ‫ظﺎھ ُِرون‬ َ ‫طﺎﺋِﻔَﺔٌ ﻣِ ْن أ ُ ﱠﻣﺗِـﻲ‬
َ ‫ﻻَ ﯾَزَ ا ُل‬

“Akan selalu ada sekelompok orang dari umatku yang unggul/menang hingga
tiba pada mereka keputusan Allah, sedang mereka adalah orang-orang yang
unggul/menang.” (Shahih Al-Bukhari, no. 7311)

Tokoh –tokoh tabi’in yang ternama :

1.Uwais Al-Qorniy

2.Said bin Al-Musayyib

14
3.Urwah bin Az-Zubair

4.Saalim bin Abdillah bin Umar

5.Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah bin Mas’ud

6.Muhammad bin Al-Hanafiyah

7.Ali bin Al-Hasan Zainal Abidin

8.Al-Qaasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash-Shiddiq

9.Al-Hasan Al-Bashriy

10.Muhammad bin Sirin

11.Abu Hanifah Umar bin Abdul Aziz

12.Muhammad bin Syihab Az-Zuhriy.

C.TABI’UT TABI’IN

Tabi’ut Tabi’in adalah orang yang beriman yang hidup pada masa
sahabat atau setelah mereka wafat tetapi tidak bertemu dengan generasi
Tabi’in. Tabi’ut Tabi’in merupakan orang-orang yang belajar dan mewariskan
ilmu dari para Tabi’in.

Dari Abud Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda:

ِ‫ﺳﺎﺋ ِِر ْاﻟﻛ ََواﻛ‬َ ‫ﺿ ُل ْاﻟﻌَﺎﻟ ِِم َﻋﻠَﻰ ْاﻟﻌَﺎﺑِ ِد َﻛﻔَﺿ ِْل ْاﻟﻘَ َﻣ ِر َﻋﻠَﻰ‬ ْ َ‫ إِنﱠ َوﻓ‬،‫ إِنﱠ ْاﻟﻌُﻠَ َﻣﺎ َء َو َرﺛَﺔُ ْاﻷ َ ْﻧﺑِﯾَﺎ َء‬،‫ب‬
ِ
ِ‫ ِإﻧﱠ َﻣﺎ َو ﱠرﺛُوا ْاﻟﻌِ ْﻠ َم ﻓَ َﻣ ْن أَ َﺧذَهُ أَ َﺧذَ ِﺑ َﺣظٍ ّ َواﻓ‬،‫َﺎرا َوﻻَ دِرْ َھ ًﻣﺎ‬
ً ‫ٍر ْاﻷ َ ْﻧ ِﺑﯾَﺎ َء ﻟَـ ْم ﯾ َُو ِ ّرﺛُوا ِد ْﯾﻧ‬

“Dan keutamaan seorang alim dibanding seorang ahli ibadah, bagai rembulan
atas seluruh bintang. Sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi.
Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, (tetapi)
mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mampu mengambilnya, berarti dia telah
mengambil keberuntungan yang banyak.” (Sunan At-Tirmidzi, no. 2682, Sunan

15
Abi Dawud no. 3641, Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullahu menshahihkan hadits ini).

Berikut tokoh-tokoh Tabi’ut Tabi’in sbb :

1.Malik bin Annas

2.Al-Auza’iy

3.Sufyan Ats-Tsauriy

4.Sufyan bin Uyainah Al-Hilaliy

5.Al-Laits bin Saad

6.Abdullah bin Al-Mubaarok

7.Waki’

8.Asy Syafi’i

9.Abdurrahman bin Mahdiy

10.Yahya bin Said Al-Qathan

11.Yahya bin Ma’in

12.Ali bin Al-Madiniy.

IV.PENGERTIAN SALAF (REFRENSI HADITS )

1. Salaf menurut para ulama adalah sahabat, tabi’in (orang-orang yang


mengikuti sahabat) dan tabi’ut tabi’in (orang-orang yang mengikuti tabi’in). Tiga
generasi awal inilah yang disebut dengan salafush sholih (orang-orang
terdahulu yang sholih).
Merekalah tiga generasi utama dan terbaik dari umat ini, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam,” :

‫َﺧﯾ َْر أ ُ ﱠﻣﺗِـﻲ ﻗَرْ ﻧِﻲ ﺛ ُ ﱠم اﻟﱠ ِذﯾْنَ ﯾَﻠُوﻧَ ُﮭ ْم ﺛ ُ ﱠم اﻟﱠذِﯾنَ ﯾَﻠُوﻧَ ُﮭ ْم‬

16
Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah
mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih
Al-Bukhari, no. 3650) .

2. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam telah mempersaksikan ’kebaikan’ tiga


generasi awal umat ini yang menunjukkan akan keutamaan dan kemuliaan
mereka, semangat mereka dalam melakukan kebaikan, luasnya ilmu mereka
tentang syari’at Allah, semangat mereka berpegang teguh pada sunnah beliau
shallallahu ’alaihi wa sallam. (Lihat Al Wajiz fii Aqidah Salafish Sholih dan
Mu’taqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Dr. Muhammad Kholifah At Tamimi)

3.Orang yang mengikuti jalan hidup Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dan
sahabatnya (salafush sholih) inilah yang selamat dari neraka. Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Yahudi telah terpecah
menjadi 71 golongan; satu golongan masuk surga, 70 golongan masuk neraka.
Nashrani terpecah menjadi 72 golongan; satu golongan masuk surga, 71
golongan masuk neraka. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-
Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; satu golongan masuk surga
dan 72 golongan masuk neraka. Ada sahabat yang bertanya,’Wahai
Rasulullah! Siapa mereka yang masuk surga itu?’ Beliau menjawab,’Mereka
adalah Al-Jama’ah’.” (HR. Ibnu Majah, Abu Daud, dishahihkan Syaikh Al
Albani).

4.Dalam riwayat lain para sahabat bertanya,’Siapakah mereka wahai


Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Orang yang mengikuti jalan hidupku dan para
sahabatku.’ (HR. Tirmidzi)

5.Termasuk juga pengertian salaf secara bahasa adalah sabda Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam kepada putri beliau, Fathimah az-Zahra
radhiyallahu ‘anha, “Sesungguhnya sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu
adalah aku.” (HR. Bukhari & Muslim)

6.sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada puterinya Fathimah


radhiyallahu ‘anha. Beliau bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik salafmu
adalah aku.” (HR. Muslim).

17
V.ISLAM, AJARAN TENTANG BERBAGI SERTA KEADILAN
PENEGAKKAN HUKUM
Islam adalah agama yang sempurna, islam memiliki hukum yang
datangnya dari Allah, yang disampaikan melalui Rasul
Rasul-Nya
Nya yaitu Nabi
Muhammad saw. Sebagai umat islam kita harus berpedoman dan berpegang
teguh pada hukum Islam yakni alquran dan hadist.

A.AYAT-AYAT AL-QUR’AN
QUR’AN DAN HADITS TENTANG BERBAGI
 AL-QUR’AN
QUR’AN

1.Q.S. AL-BAQARAH
BAQARAH (2):245

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya d
dengan
engan lipat ganda yang banyak. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada
kepada-Nya-lah
lah kamu
dikembalikan.

2.Q.S. ALI IMRAN (3):93

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang
diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat
diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang
diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat it
itu,
u, lalu bacalah dia
jika kamu orang-orang
orang yang benar".

18
3.Q.S AT-TAUBAH (9):121

“ Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula)
yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi
mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.

4.Q.S.IBRAHIM :31

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah


mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang
hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.

5.Q.S. AL-HAJJ :35

(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang
yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian
dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.

6.Q.S. AL-QASAS :54

Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka
menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami
rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.

7.Q.S. AS-SAJADAH :16

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa
apa rezeki yang Kami berikan.

8.Q.S. AL-FURQAN :67

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak


berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian.

19
9.Q.S IBRAHIM :31

Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah


mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang
hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.

10 Q.S. AN-NAHL :75

Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki


yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri
rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu
secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama?
Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui.

11.Q.S. FATIR :29

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan


shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,

12.Q.S.AS-SYURA:38

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan


mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka.

13.Q.S.MUHAMMAD:38

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada
jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang
Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-
Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan
kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

20
14.Q.S.HADID:10

Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah,
padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak
sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang
sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-
orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah
menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

15.Q.S.IHSAN:8

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin,


anak yatim dan orang yang ditawan.

 HADITS

Hadist menurut bahasa artinya kabar atau baru. Sedangkan menurut istilah
yaitu suatu kegiatan atau perbuatan, ucapan atau ketetapan dari nabi
Muhammad saw. Beberapa ulama berpendapat bahwa antara hadist dan
sunnah memiliki definisi yang sama. Ada juga yang berpendapat bahwa
sunnah hanya perilaku Nabi, sedangkan hadist yaitu perkataan nabi yang
diriwayatkan oleh seorang sahabat dan hanya merekalah yang mengetahui
serta tidak menjadi sandaran. Semua perbuatan Nabi saw. Ialah atas
bimbingan Allah swt. Seperti firman Allah swt. Dalam QS Al-Haqqah: 44-46
yang artinya:

“ seandainya ia (Muhammad) mengada-adakan sebagian ucapan atas (nama)


kami, Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
Kemudian benar-benar kami potong urat tali jantungnya”.

Fungsi hadist sebagai sumber hokum yang kedua setelah Al-Quran ialah
sebagai berikut ini:

1.Memperkuat hokum-hukum yang telah ada dalam Al-Quran

2.Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang masih


mujmal atau umum (global)

21
3.Mengisi atau menetapkan hokum yang tidak didapati dalam Al-Quran.

BERIKUT HADITS TENTANG BERBAGI

1. Dari Abu Musa dari Nabi SAW, beliau bersabda,” Wajib bagi setiap Muslim
untuk bersedekah.” Para sahabat bertanya: ‘Wahai Nabi Allah, bagaimana jika
ia tidak mendapatkan untuk bersedekah? Beliau menjawab: ‘Berusaha dengan
tangannya, sehingga bermanfaat untuk dirinya dan bersedekah. ‘Mereka
bertanya: Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya?’ Beliau bersabda:
‘Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan. ‘ Mereka bertanya:
Bangamana jika ia tidak bisa melakukannya? Beliau bersabda: Menyuruh
untuk melakukan kebaikan dan menahan diri dari kejahatan, maka hal itu
adalah sedekah baginya. (HR Al Bukhari, Muslim dan Ahmad).

2. Dari Hakim bin Hizam Radhiyallhu Anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW
bersabda: ‘Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Mulailah
memberi dari orang yang berada di bawah tanggunganmu, dan sebaik-baiknya
sedekah ketika merasa cukup, barang siapa menjaga kehormatan dirinya
niscaya Allah menjaganya, barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan
mencukupkannya.”(HR Al Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i (dari Abu Hurairah).

3.Dari Abu Hurairah Ra, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah
seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua
malaikat yang turun. Salah satunya memohon, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi
dermawan yang menyedekahkan hartanya.’ Dan satu lagi memohon: ‘Ya Allah,
musnahkanlah harta si bakhil.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

4. Dari Adi bin Hatim Ra, dia berkata, “Rasulullah SAW menyebutkan tentang
neraka, maka wajah beliau berubah, lalu beliau berlindung darinya sebanyak
tiga kali, lalu beliau bersabda: Takutlah kalian dari api neraka, walaupun
bersedekah dengan sepotong kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka
dengan kalimat yang baik.” HR An-Nasa’i, At Tirmidzi dan Ahmad

B.KEADILAN PENEGAKKAN HUKUM MENURUT AL-QUR’AN DAN


HADITS

1.Q.S.AN-NISA:58

22
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

2.Q.S. AL-MAIDAH:8

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan

3.Q.S.AN-NAHL :90

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,


memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran.

4.Q.S.SHAD:26

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka


bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari
jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan
mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

5.Q.S.AS-SYURA :15

Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai
mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka
dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan
aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami
dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.

23
Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara
kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)".

6.Q.S.AL-HADID :25

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa


bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.

7.Q.S. AR-RAHMAN:9

“Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu”.

8.DARI ABU HR. IBNU MAJAH

Yang artinya :”wahi manusia,sesungguhnya yang membinasakan orang-


orang sebelum kalian adalah,apabila seorang bangsawan mencuri,mereka
biarkan,tetapi bila ada orang lemah dan miskin mencuri,mereka tegakkan
hukuman kepadanya.Demi Allah,andaikan Fatimah putrid Muhammad
mencuri,niscaya aku potong tangannya.”(HR.IBNU MAJAH).

24
DAFTAR PUSTAKA

https://tulisanterkini.com/artikel/pendidikan/11404-konsep-ketuhanan-dalam-
islam.html

https://blendist.blogspot.com/2015/02/al-quran-dalam-pengembangan-sains-
dan-teknologi.html

ttps://alomuslim.com/generasi-terbaik-umat-islam/

https://bincangsyariah.com/kalam/siapa-generasi-islam-terbaik-itu/

https://sunn https://iluminasi.com/bm/5-fakta-sains-yang-sudah-tertulis-dalam-
al-quran.htmlatung,

https://.id/tiga-generasi-terbaik-umat-islam/

https://tafsirweb.com/644-qurqn-surat-al-baqarah-ayat-165.html.

https://tafsirweb.com/7287-quran surat-al-ankabut-ayat-61.html.

https://kalam.sindonews.com/surah/112/al-ikhlas.

https://saintif.com./surat -al-ikhlas-dan-artinya.

https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-03.
https://legacy.quran.com/2/245

https://tafsirweb.com/3137-quran-surat-at-taubah-ayat-121.htm.

: https://tafsirweb.com/4077-quran-surat-ibrahim-ayat-
31.html#:~:text=Terjemah%20Arti%3A%20Katakanlah%20kepada%20hamba,
ada%20jual%20beli%20dan%20persahabatan

: https://tafsirweb. : https://tafsirweb.com/10357-quran-surat-ar-rahman-ayat-
9.htmlcom/4423-quran-surat-an-nahl-ayat-75.html

: https://tafsirweb.com/10721-quran-surat-al-hadid-ayat-25.html.

25

Anda mungkin juga menyukai