Kelompok 10 - Asistensi Ke 1-2
Kelompok 10 - Asistensi Ke 1-2
KPAI (Komisi
Urgensi hak anak terkait Perlindungan Anak
Kerentanan Anak Usia Dini: Indonesia)
Anak usia dini, khususnya di bawah [https://www.kpai.go.id/]
usia 5 tahun, berada pada fase yang https://tirto.id/daftar-kasus-
sangat rentan. Kemampuan mereka penculikan-anak-di-
untuk memahami bahaya dan indonesia-selama-januari-
melindungi diri masih sangat 2023-gBAR
terbatas. Hal ini menjadikan mereka
sasaran empuk bagi pelaku
penculikan. Sekretaris Pusat Studi
Pentingnya Pencegahan dan Gender dan Anak
Penanganan yang Tepat: (PSGA) UNESA, Putri
Pencegahan dan penanganan yang Aisyiyah Rachma Dewi.
tepat terhadap isu penculikan anak
di PAUD sangatlah penting untuk
melindungi anak-anak dan
memastikan mereka mendapatkan
pendidikan yang aman dan nyaman.
Perlindungan Keselamatan:
Penculikan anak merupakan
ancaman serius terhadap
keselamatan dan keamanan anak-
anak. Anak-anak yang diculik dapat
mengalami berbagai bentuk
kekerasan, eksploitasi, atau bahkan
risiko kehilangan nyawa.
Hak atas Identitas dan Keluarga:
Setiap anak berhak untuk
mengetahui dan hidup bersama
keluarganya. Penculikan anak
mengancam hak ini dengan
memisahkan anak dari keluarganya
dan dapat mengakibatkan
kehilangan identitas serta hubungan
emosional yang penting.
Tindak pidana penculikan anak
diatur dalam Pasal 83 Undang-
Undang 23 Tahun 2002 dan Pasal
328 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Mengutip dari laman UI,
tindak pidana penculikan anak dapat
dikenai pasal berlapis.
menurut Pasal 328, 330, dan 333
KUHP, tindak pidana penculikan
anak dapat dikenai ancaman pidana
7 hingga 12 tahun penjara. Pasal 328
menyebutkan ancaman hukuman
atas penculikan akan dikenai pidana
penjara maksimal 12 tahun. Pasal
330 (1) menegaskan ancaman
pidana penjara paling lama 7 tahun.
Pasal terkait
Peraturan Pemerintah (PP) No. 78
Tahun 2015. Pasal 67 Yang Mengatur
tentang kewajiban orang tua, wali,
dan/atau pengasuh anak untuk
mengawasi dan menjaga anak agar
terhindar dari penculikan.
Permasalahan atas hak terkait di
indonesia
dengan maraknya penculikan anak di
Indonesia. Hal itu membuat
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia (KPPA) mengajak seluruh
lapisan masyarakat untuk terlibat dalam
perlindungan anak. Seluruh pihak, baik
orang tua, masyarakat, dan Pemerintah,
termasuk Aparat Penegak Hukum harus
bersama-sama memastikan upaya
perlindungan anak bisa dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, sehingga
ancaman yang berdampak lebih buruk
bisa kita hindari,
Pengawasan
Orang tua harus mengawasi
anaknya, terlebih ketika sedang
main di luar rumah. Sebab,
maraknya kasus penculikan ini
dikarenakan abainya orang tua
dalam mengawasi anak-anaknya.
Pengawasan yang dilakukan oleh
orang tua juga tidak boleh
berlebihan. Pasalnya, bisa membuat
anak merasa tidak aman dengan
orang terdekatnya, yakni orang
tuanya sendiri. Hal itu disebut
sebagai mean world syndrome,
dunia yang kejam.
Lingkungan
Selain orang tua, masyarakat juga
perlu ikut dalam mengantisipasi
kasus penculikan anak. Pasalnya,
dengan peran masyarakat yang
sama-sama peduli, maka anak-anak
tidak akan mudah dibawa oleh orang
‘asing’. Kerja sama antara orang tua,
masyarakat dan pihak sekolah
adalah pencegahan efektif dalam
menghindari penculikan anak.
Peran pemerintah Abainya
pemerintah juga menjadi faktor
maraknya penculikan anak, terlebih
dalam mengantisipasi penculikan
anak. Kurangnya fasilitas publik
membuat anak-anak sulit mencari
taman bermain. Untuk itu,
pemerintah perlu memperhatikan
ruang publik yang aman dan ramah
anak.
Kondisi Ekonomi
adalah kondisi ekonomi keluarganya
yang lemah. Kerentanan ini yang
dimanfaatkan oleh pelaku untuk
menculik anak dengan berbagai
iming-iming yang ditawarkan oleh
pelaku kepada korban penculikan.