Anda di halaman 1dari 15

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS OUTING CLASS:

TULISAN : TIMES NEW ROMAN


UKURAN KERTAS : A4
FONT : 12
SPASI : 1,5
COVER : BIRU MUDA
BATAS AKHIR PENGUMPULAN : 29 MARET 2024
KARYA TULIS
KEGIATAN OUTING CLASS
SEBAGAI SALAH SATU BENTUK TUGAS P5 (PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA)

Disusun Oleh :
Nama : 1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
Kelas :

SMP NEGERI 1 ADIPALA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Kegiatan Outing Class sebagai Salah Satu Bentuk Tugas P5
(Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)” telah disetujui dan disahkan :

Hari :
Tanggal :

Disetujui oleh :

Wali Kelas, Guru Bahasa Indonesia,

Sri Sundari, S.Pd. Sri Sundari, S.Pd.


NIP. 199505182022212013 NIP. 199505182022212013

Kepala Sekolah,

Aris Zubaidi, S.Pd.


NIP. 196906011997021003
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

‫َخ َفۖٗة‬ ‫َٰٓل‬


‫َقاُلٓو ْا َأَتۡج َع ُل ِفيَها َم ن ُيۡف ِس ُد‬ ‫ل ِفي ٱَأۡلۡر ِض ِلي‬ٞ ‫َو ِإۡذ َقاَل َر ُّبَك ِلۡل َم ِئَك ِة ِإِّني َج اِع‬
) ‫َقاَل ِإِّنٓي َأۡع َلُم َم ا اَل َتۡع َلُم وَن‬ ‫ِفيَها َو َيۡس ِفُك ٱلِّد َم ٓاَء َو َنۡح ُن ُنَس ِّبُح ِبَح ۡم ِد َك َو ُنَقِّد ُس َلَۖك‬
(٣٠

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah : 30)

PERSEMBAHAN
1. SMP Negeri 1 Adipala
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL................................................................................................................ i
PENGESAHAN.................................................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
C. Tujuan............................................................................................ 7
D. Sistematika Penulisan.................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 13


A. TMII (Taman Mini Indonesia Indah)............................................. 13
B. MONAS......................................................................................... 16
C. KOTA TUA .................................................................................. 17
D. PP IPTEK ...................................................................................... 18
E. DUFAN ......................................................................................... 19
F. GELNGGANG SAMUDERA ANCOL ....................................... 20

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 21


A. SIMPULAN .................................................................................. 22
B. SARAN ......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan tidak hanya terbatas pada pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga
melibatkan pengalaman di luar kelas yang dapat memberikan nilai tambah bagi siswa.
Salah satu kegiatan di luar kelas yang umum dilakukan oleh institusi pendidikan
adalah outing class atau kegiatan di luar kampus.
Outing class menawarkan pengalaman belajar yang berbeda dari pembelajaran
konvensional di dalam kelas. Kegiatan ini dapat mencakup kunjungan ke tempat
wisata, perusahaan, museum, atau lokasi lain yang relevan dengan kurikulum
pembelajaran.
Meskipun outing class dianggap sebagai peluang berharga bagi siswa untuk
belajar di luar kelas, terdapat beberapa permasalahan yang perlu dipertimbangkan.
Salah satunya adalah efektivitas outing class dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Selain itu, terdapat pertanyaan tentang apakah outing class benar-benar
memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa atau hanya dianggap sebagai
liburan sekolah belaka. Evaluasi yang komprehensif tentang outing class perlu
dilakukan untuk menilai dampaknya terhadap pencapaian akademik, perkembangan
sosial, dan keterampilan lainnya yang diharapkan dari kegiatan pembelajaran.
Dalam konteks ini, laporan ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas
outing class sebagai metode pembelajaran alternatif. Dengan memahami tantangan
dan manfaat dari outing class, diharapkan institusi pendidikan dapat meningkatkan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan di luar kelas ini untuk memberikan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah tempat yang dikunjungi ketika outing class ke Jakarta?
2. Bagaimana kondisi tempat outing class yang dikunjungi?
3. Pembelajaran apakah yang kamu dapatkan dari kegiatan tersebut?
C. Tujuan
1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang dikunjungi ketika outing class ke
Jakarta.
2. Siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan kondisi tempat outing class yang
dikunjungi.
3. Siswa mendapatkan pembelajaran dari kegiatan outing class ke Jakarta.
D. Sistematika Penulisan
I. Halaman Sampul
II. Halaman Pengesahan
III. Motto dan Persembahan
IV. Daftar Isi
V. Kata Pengantar
VI. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Sistematika Penulisan
VII. BAB II PEMBAHASAN
A. TMII
B. MONAS
C. KOTA TUA (MUSEUM FATAHILAH)
D. PP IPTEK
E. DUFAN
F. GELANGGANG SAMUDERA ANCOL
VIII. BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
IX. DAFTAR PUSTAKA
X. LAMPIRAN
BAB II

PEMBAHASAN

A. TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)


Sejarah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dimulai pada awal dekade 1970-an
ketika Presiden Indonesia saat itu, yaitu Presiden Soeharto, memutuskan untuk
membangun sebuah kompleks taman yang akan menjadi miniatur Indonesia,
memperkenalkan keanekaragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki oleh
negara Indonesia. Proyek ini dimaksudkan untuk menjadi pusat rekreasi dan edukasi
yang merayakan kesatuan dalam keragaman bangsa Indonesia.
Berikut adalah garis besar sejarah Taman Mini Indonesia Indah:
1. Perencanaan dan Pembangunan: Ide pembangunan Taman Mini Indonesia Indah
diusulkan pada awal 1970-an. Proyek ini diprakarsai oleh Presiden Soeharto dan
dipercayakan kepada Yayasan Harapan Kita untuk direalisasikan. Pembangunan
dimulai pada tahun 1971 dan berlangsung selama beberapa tahun.
2. Pembukaan Resmi: Taman Mini Indonesia Indah secara resmi dibuka pada tanggal
20 April 1975, dalam rangka peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-20. Pembukaan
tersebut disaksikan oleh berbagai tamu kenegaraan dari berbagai negara di Asia
dan Afrika.
3. Tujuan Pendirian: Taman Mini Indonesia Indah didirikan dengan tujuan untuk
mempromosikan persatuan Indonesia dalam keragaman budaya, bahasa, dan
tradisi. Melalui miniatur bangunan dan situs budaya dari seluruh Indonesia, Taman
Mini ini menjadi wahana untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada
masyarakat lokal dan internasional.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan: Sejak pembukaannya, Taman Mini Indonesia
Indah terus mengalami pengembangan dan pemeliharaan. Berbagai paviliun dan
fasilitas tambahan telah ditambahkan untuk memperkaya pengalaman pengunjung.
5. Pengelolaan: Taman Mini Indonesia Indah dikelola oleh sebuah perusahaan milik
negara yang disebut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu
Boko. Perusahaan ini juga mengelola beberapa objek wisata terkenal lainnya di
Indonesia.
6. Penghargaan: Seiring dengan popularitasnya sebagai salah satu tempat wisata
utama di Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah telah menerima berbagai
penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, atas kontribusinya dalam
mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.
B. MONAS
Monumen Nasional, yang lebih dikenal dengan sebutan Monas, adalah salah
satu landmark paling terkenal di Jakarta, ibu kota Indonesia. Berikut adalah sejarah
singkat tentang Monas:
1. Perencanaan dan Pembangunan: Konstruksi Monas dimulai pada tahun 1961 di
bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Monas dirancang oleh arsitek terkenal
dari Indonesia, yaitu Friedrich Silaban, dan konstruksi fisiknya diawasi oleh arsitek
Soedarsono.
2. Tujuan Pendirian: Monumen Nasional dibangun untuk memperingati perjuangan
dan pengorbanan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan
Belanda. Monas juga menjadi simbol dari persatuan dan nasionalisme bangsa
Indonesia.
3. Simbolisme Arsitektur: Monas memiliki tinggi sekitar 132 meter dan di bagian
atasnya terdapat sebuah obelisk yang dilapisi emas. Obelisk tersebut
melambangkan semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Di sekitar
Monas, terdapat lapangan yang melambangkan Indonesia sebagai negara agraris,
dan di tepinya terdapat kolam yang melambangkan lautan yang melindungi dan
menyatukan seluruh bangsa Indonesia.
4. Pembukaan dan Penggunaan: Monumen Nasional diresmikan pada tanggal 17
Agustus 1961, pada peringatan 16 tahun kemerdekaan Indonesia. Sejak itu, Monas
telah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Jakarta, sering dikunjungi oleh
wisatawan lokal dan mancanegara untuk menikmati pemandangan dari puncaknya.
5. Pengelolaan: Monas dikelola oleh Badan Pengelola Monumen Nasional (BP
Monas) yang bertugas untuk merawat dan memelihara Monas, serta
menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan di sekitar area Monas.
6. Monumen Nasional menjadi simbol penting bagi warga Jakarta dan seluruh
Indonesia, serta menjadi titik fokus dalam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia
setiap tanggal 17 Agustus. Monas juga sering digunakan untuk berbagai acara
penting, seperti upacara peringatan dan pesta rakyat.
C. KOTA TUA (MUSEUM FATAHILAH)
D. PP IPTEK
E. DUFAN
F. GELANGGANG SAMUDERA ANCOL
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Melalui analisis yang mendalam terhadap kegiatan outing class ke Jakarta,
dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut memberikan berbagai manfaat
signifikan bagi peserta, baik dari segi pendidikan maupun pengalaman sosial.
Selama kegiatan tersebut, peserta memiliki kesempatan untuk mengalami
langsung berbagai aspek kehidupan kota metropolitan, memperluas wawasan
mereka tentang budaya, sejarah, dan kehidupan sosial masyarakat Jakarta.
Ditemukan bahwa outing class ke Jakarta mendorong interaksi langsung
antara peserta dengan berbagai tempat wisata, museum, dan situs bersejarah di
kota tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang
warisan budaya dan sejarah Jakarta, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar
mereka melalui pengalaman langsung yang mendalam.
Selain itu, kegiatan outing class ini juga memberikan kesempatan bagi peserta
untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka, seperti kerjasama tim,
komunikasi interpersonal, dan toleransi terhadap perbedaan budaya. Melalui
interaksi dengan masyarakat lokal dan peserta lainnya, peserta outing class belajar
untuk menghargai keberagaman budaya dan meningkatkan pemahaman mereka
tentang konsep persatuan dalam keragaman.
Meskipun demikian, ditemukan juga beberapa tantangan dalam pelaksanaan
kegiatan outing class, seperti logistik dan pengelolaan waktu yang efisien. Oleh
karena itu, disarankan agar perencanaan kegiatan outing class ke depan
memperhatikan aspek-aspek tersebut untuk memastikan kesuksesan dan
efektivitas kegiatan.
Secara keseluruhan, kegiatan outing class ke Jakarta dapat dianggap sebagai
pengalaman pembelajaran yang berharga dan bermakna bagi peserta. Melalui
eksplorasi dan pengalaman langsung, peserta diberi kesempatan untuk
memperluas wawasan mereka, mengembangkan keterampilan sosial, dan
memperdalam pemahaman mereka tentang budaya dan kehidupan masyarakat
Jakarta.
Simpulan ini merangkum hasil penelitian dan temuan utama dari kegiatan outing
class ke Jakarta, serta menyajikan evaluasi keseluruhan tentang manfaat,
tantangan, dan rekomendasi untuk kegiatan serupa di masa depan.

B. SARAN
Saran yang dapat dikemukakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain sebagai berikut;

1. Diharapkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat agar berkoordinasi dengan


Kementerian Pertanian Sumatera Barat untuk menjadi perumus kebijakan dan pengambil
keputusan tertinggi dan menjadi pelindung dari diimplementasikannya inovasi teknologi K-
POP PERUT ini, serta dapat mengalokasikan anggaran modal.
2. Diharapkan kepada Kementerian Pertanian Sumatera Barat agar mempermudah akses
diimplementasikannya K-POP PERUT ini di seluruh daerah Sumatera Barat, sekaligus
bertanggungjawab atas kelancaran dan keberlangsungan K-POP PERUT di daerah.
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat bertindak membantu pemerintah untuk
mewujudkannya.
4. Diharapkan kepada petani agar ikut-serta melindungi tanaman pertanian dari rumput
(gulma) yaitu dengan menggunakan K-POP PERUT ini bila sudah diimplementasikan
nantinya untuk proses penyemprotan rumput (gulma) yang mengganggu.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno. 2013. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2010. Pengkajian dan Apresiasi Puisi. Salatiga: Widya Sari Press
Salatiga.

Widodo, Joko,et.al. 2013. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Penerapan


Strategi Identifikasi Berbasis Kecerdasan Majemuk Pada Siswa Kelas X-A SMA
Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Program Pascasarjana, UNS. Diunduh dari http://jurnal.pasca.uns/ac.idpada tanggal 28
April 2016.

Yuliasari, Lia. 2015. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar pada
Siswa Kelas II MI Mathla’ul Anwar Pamungguan Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Skripsi S1. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, FITK, UISHJ. Diunduh
dari http://repository.uinjkt.ac.id pada tanggal 10 Maret 2016.
LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Foto ini diambil ketika kami sedang berkunjung ke monas. Kami sangat takjub dapat melihat
Menara monas dengan jarak yang lebih dekat.

Anda mungkin juga menyukai