Anda di halaman 1dari 2

KONSEP DAN TEORI CARING DALAM KEPERAWATAN

DI KAMAR BEDAH

A. Latar belakang
Mengacu pada pendapat Elizabeth McFarlame (2003), seorang pakar pendidikan
keperawatan, pelayanan, pelayanan keperawatan bermutu adalah pelayanan keperawatan yang
dijalankan dengan kompeten dan penuh caring. Jean Watson,(1985) mengemukakan teori
perawatan manusia, hubungan dan transaksi yang penting antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi keberadaan pasien serta mempengaruhi penyembuhan
pasien. Caring adalah inti dari keperawatan, merupakan bentuk kinerja perawat dalam
melakukan asuhan.
Tindakan bedah adalah ancaman potensial maupun actual kepada intregitas orang, dapat
membangkitkan reaksi stress baik fisiologis maupun psikologis. Pada saat persiapan
pembedahan, perawat adalah orang yang terdekat dengan pasien dan mempunyai peran untuk
menghadirkan caring dalam berinteraksi dengan pasien. Pendampingan perawat untuk
mengelola suasana hati pasien merupakan salah satu cara untuk mengurangi atau menurunkan
kecemasan pasien. Dalam hal ini, perlunya perwujudan perilaku caring pada pasien yang
dilakukan perawat kamar bedah guna menghasilkan pelayanan keperawatan terhadap pasien
yang lebih bermutu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta diharapkan mampu memberikan asuhan kepada pasien dengan sikap caring.
2. Tujuan khusus
 Memahami pengertian caring
 Memahami 5 komponen caring dalam asuhan keperawatan
 Memahami tentang asumsi caring dalam keperawatan
 Memahami perwujudan sikap caring dalam perilaku keperawtan
 Memahami aplikasi dari kelima komponen asuhan keperawatan

C. Pengertian
Caring merupakan perilaku atau Tindakan yang dilakukan untuk memberikan rasa aman
baik secara fisik maupun emosi terhadap orang lain secara tulus. Caring merupakan sentral
untuk praktek keperawatan, seorang perawat dituntut untuk lebih peduli kepada pasien.
(Watson, 2005) (Tomey & Alligood,2006) .
Caring adalah Tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan klien dalam
membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi yang baik dan tenang
kepada pasien. ( Florence Nightingale (1860).
Caring tidak mempunyai pengertian yang tegas , tetapi ada tiga makna yang ketiganya
tidak dapat dipisahkan, yaitu perhatian, bertanggung jawab, dan ikhlas. ( Delores gaut, 1984)
Caring yaitu memberikan asuhan , dukungan emosional pada pasien , keluarga, dan
kerabatnya secara verbal maupun non verbal. ( Rubenfield, 1999)
Caring merupakan fenomena universal yang mempengaruhi bagaimana SSO berpikir,
merasakan, dan berperilaku dalam hubungannya dengan orang lain. (Crips dan Taylor,2001)
Caring merupakan suatu Tindakan moral atas dasar kemanusiaan sebagai suatu cerminan,
perhatian, perasaan empati dan kasih saying kepada orang lain, dilakukan dengan cara
memberikan Tindakan nyata kepedulian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kondisi
kehidupan pasien.
Teori caring Jean Watson, manusia disebut eksistensi tinggi bila dimensi spiritualnya
meningkat, ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadran diri yang tinggi, kekuatan dari
dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawtan, tanggung jawab terhadap hubungan
perawat-klien. Perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan Kesehatan.

D. Komponen Caring
Komponen caring, Five C’S, yaitu:
1. Compassion ( Bela Rasa)
2. Competence (kompeten)
3. Confidence ( percaya diri)
4. Conscience ( suara hati)
5. Commitment (komitmen)

E. Caring dalam Keperawatan


F. Mewujudkan Sikap Caring dalam Pelayanan Keperawatan
G. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai