Anda di halaman 1dari 21

1) MMD

POINT KETERANGAN
Latbel
Persiapan
Pelaksanaan
Monev
Pembahasan

2) PELATIHAN
a) Ibu hamil (NADA)
POINT KETERANGAN
● Kenapa mengambil pengukuran LiLA?

Karena waktu PBL 1, tidak dilakukan pengukuran LiLA untuk ibu hamil
hanya diperiksa oleh bidan saja

● Kenapa target 12 kader ?


Latbel
Sebelum turun lapangan kami sudah menghubungi para kader dan diskusi
dengan dosen pembimbing terkait untuk program pelatihan, karena
beberapa kader ada yang mempunyai kegiatan diluar dan bekerja serta
berhalangan hadir. Jadi setidaknya ada perwakilan kader dari masing-
masing posyandu

Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi

Kendala :
Persiapan
● Infocus yang tidak bisa connect sehingga penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan 3 laptop dan demonstrasi saja.

Pelaksanaan Pada tanggal 30 Nov - 1 Des (Pretest), program dilaksanakan pada pukul 10 - 11
keesokan harinya dilaksanakan pada 2 posyandu yaitu pukul 9 - 12. Pada
tanggal 5 Des post test dilakukan pukul 2 - 4.

Kendala:

1. Cuaca karena pada saat ingin melakukan program paginya hujan (Tgl 30
Nov) sehingga tidak mencapai target pada 1 hari dan waktu mulai
program jadi lebih siang

2. Tidak jadi di balai desa karena kader menyarankan untuk di salah satu
rumah kader saja.

3. Ada beberapa kader yang berhalangan hadir sehingga dilakukan


keesokan harinya pada 2 posyandu
4. Pada tanggal 5 Des (post test), tidak semua kader yang melakukan pre
test juga melakukan post test karena berhalangan hadir

● 75% Kehadiran, pada POA target sebanyak 12 pada saat program


dilaksanakan yang hadir 9 sehingga mencapai target → TERCAPAI

Di daftar hadir terlampir 16 orang tapi yang dihitung 9 saja karena


hanya 9 orang mengisi pre dan post test
Monev
● Peningkatan keterampilan kader sebesar 75% → TERCAPAI. Tetapi untuk
nilai post test >70 belum tercapai karena hanya 57% (4 orang kader) yang
nilainya >70. (Harusnya 70%). Dan ada satu kader yang nilainya stabil (tidak
turun/meningkat)

Pembahasan

b) Balita
POINT KETERANGAN
- Mengapa mengambil materi mengenai 5 Meja Posyandu?
Karena pada saat PBL 1 Gizi Komunitas kami melihat hampir seluruh
posyandu tidak melaksanakan 5 meja posyandu dengan benar sesuai
dengan urutan mejanya, dan pada sistem 5 meja posyandu itu sudah
mencakup pengukuran antropometri pada meja ke 2. sehingga kami
memilih materi 5 Meja posyandu karena sudah mencakup baik dari
pengukuran, pengetahuan dan keterampilan.
- Mengapa target hanya 18 kader?
pada saat sebelum turun lapangan kami sudah menghubungi para
Latbel
kader dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait untuk mengikuti
program pelatihan, karena beberapa kader ada yang mempunyai
kegiatan diluar dan bekerja serta berhalangan hadir.
- Mengapa penilaiannya dibuat perkelompok?
karena jika dilakukan secara individu itu memakan waktu yang sangat
banyak dan tidak efektif, kemudian karena materi programnya 5 Meja
Posyandu sehingga dibuatkan kelompok agar mempermudah kader
dalam sistem tersebut karena pada sistem tersebut membutuhkan 3-4
kader yang bersangkutan.
Pada saat MMD kami sudah diskusi dan sepakat untuk melakukan program di
Persiapan
Balai Desa.
Pelaksanaan Pada tanggal 30 Nov (Pretest) Program dilaksanakan pada pukul 10 - 11
keesokan harinya dilaksanakan pada 2 posyandu yaitu pukul 9 - 12. pada
tanggal 5 Des post test dilakukan pukul 2 - 4.
Kendalanya :
5. cuaca karena pada saat ingin melakukan program paginya hujan (Tgl 30
Nov) sehingga tidak mencapai target pada 1 hari

6. Tidak jadi di balai desa karena kader menyarankan untuk di salah satu
rumah kader saja.

7. ada beberapa kader yang berhalangan hadir sehingga dilakukan


keesokan harinya pada 2 posyandu

● 80% Kehadiran, pada POA target sebanyak 18 pada saat program


dilaksanakan yang hadir 15 sehingga mencapai target → TERCAPAI
Monev ● dikatakan terampil jika skor >60% (dijumlah aja semua skornya, karena
menggunakan spss jadi gapake persen. tapi kalau manual Jumlah
keseluruhan/58 point x 100%)
ohh iya kan daftar tilik ngambil dari referensi
kalo ditanya kenapa ga bikin sendiri? jawabannya : karena takut untuk di
bahasanya sedikit rancu dan ambigu dan takut juga tidak akurat pada saat
penilaian program berlangsung.
BERIKUT LINK DAKTAR TILIK :
Pembahasan
https://id.scribd.com/document/432985618/Daftar-Tilik-BPB (Antropometri)
https://images.app.goo.gl/cyt4qCecmvqgPnMfA (5 meja Posyandu) → disini ada
11 point cm wkt itu gua ngira cm 9 ga engeh jd ppg aja ya (pura pura gatau dan
ttp kyk awal 9 point aja)
BUAT OLAH DATA DIKERTAS YA

3) PENYULUHAN
a) Ibu hamil (pentingnya konsumsi gizi seimbang selama kehamilan)
POINT KETERANGAN
● Kenapa ngambil tema gizi seimbang ?
Karena dari waktu PBL 1, pengetahuan ibu terkait jenis makanan masih
kurang dan ketika recall asupan ibu hamil juga mayoritas termasuk kategori
asupan kurang dan kurang beragam
● Kenapa targetin 18 ibu hamil ?
Latbel
Sebelum turun lapang, penanggung jawab sudah menghubungi kader
untuk mendapat informasi terkait jumlah ibu hamil setiap posyandu. Dan
ketika diakumulasikan tidak lebih dari 21 orang. Namun, kader blm
memastikan apakah 21 ibu hamil tersebut sudah ada yang melahirkan atau
belum sehingga kami menentukan targetnya 18 ibu hamil.
Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi

Kendala :
Persiapan
● Infocus yang tidak bisa connect sehingga penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan 3 laptop dan poster.

Pelaksanaan Pelaksanaan program dimulai jam jam 9 pagi di Posyandu mawar 2 kemudian
jam 11 di posyandu mawar 6 dan jam 2 siang di posyandu mawar 4

Kendala :

● Pada awalnya kami sepakat untuk tempat pelaksanaannya di Balai Desa.


Namun, ketika dikonfirmasi kembali h-1 program, kader menyarankan
untuk per-posyandu dikarenakan banyak ibu hamil yang terkendala
kendaraan apabila acara dilakukan di Balai Desa. Sehingga kami sepakat
untuk dilakukan di 3 posyandu dengan pembagian:

- Posyandu mawar 2 : Penggabungan ibu hamil posyandu mawar 1 dan 2

- Posyandu mawar 6 : Ibu hamil mawar 6

- Posyandu mawar 4 : Penggabungan ibu hamil posyandu mawar 3,4,


dan 5

● Ada beberapa ibu hamil yang berhalangan hadir saat hari-h program (1
desember 2023) sehingga solusinya adalah mengundang ibu hamil yang
rumahnya dekat dengan tempat penyuluhan (via whatsapp yang
dikoordinasikan oleh kader).

● Ada kader yang ikut membaca pre-test sehingga kami menegur kader
untuk tidak membantu ibu hamil dalam pengisian pre-test.

● Waktu pelaksanaan yang tidak efektif dikarenakan kami mengadakan


penyuluhan di tiga posyandu, sehingga pada waktu siang hari ibu hamil
banyak yang berhalangan hadir karena anaknya sedang tidur.

Monev 1) Kehadiran

Targetnya 80% hadir (12 orang), pada saat pelaksanaan yang hadir 18 ibu
hamil sehingga kehadiran dalam program penyuluhan ini 100%

2) Kenaikan pengetahuan

Kategori pengetahuan dibagi jadi 3 kategori yaitu kurang (<60%), sedang


(60-80%), Baik (>80%) sumbernya (Khomsan). Targetnya tercapai karena
80% pengetahuan ibu hamil meningkat
3) Skor pre- dan post-test

Pembahasan BUAT ANALISIS DATA DITULIS TANGAN YACH

b) Balita
POINT KETERANGAN
- mengapa mengambil materi Wasting ?
karena pada saat Pbl1 turun lapang untuk pengambilan data, data wasting yang
tinggi dan di prioritas masalah skor nilai nya yang paling tinggi.
Latbel
- kenapa targetnya 30 orang ?
sebelum turun lapang sudah menghubungi kader untuk mengumpulkan ibu
balita tetapi ada yang tidak bisa hadir karena berhalangan.
pada saat MMD, sepakat di Balai Desa Tegal Wangi
Kendala :
Persiapan
- tidak memakai infocus karena tidak connct lalu menggunakan 3 laptop
dan poster.
Pelaksanaan program di mulai pukul 9 yang bertempat di mawar 2, jam 11 di mawar 6, jam 2
di mawar 4 dan jam 4 di mawar 3.
kendala :
- awalnya kami sepakat untuk di balai desa tetapi para kader
menyarankan untuk perposyandu dikarena kan terkendala jarak dan
kendaraan. sehingga sepakat untuk perposyandu pembagiannya yaitu :
1. posyandu mawar 2 : penggabungan ibu balita mawar 1 dan
mawar 2
2. posyandu mawar 6 : ibu balita mawar 6
3. posyandu mawar 4 : penggabungan ibu balita mawar 4 & 5
4. posyandu mawar 3 : ibu balita mawar 3
- ada beberapa ibu balita yang terdistrek karena membawa balita nya
sehingga pre dan post test nya nilainya stabil (3 0rng)
- efisiensi waktu kurang karena melakukan penyuluhan di 4 posyandu.
- kehadiran
target nya 75% hadir (22 org). pada saat pelaksanaan yang hadir 24 ibu balita
sehingga kehadiran penyuluhan ibu balita ini 80%
- kenaikan pengetahuan
di bagi menjadi 3 yaitu :
kurang (<60%) , sedang (60-80%), baik (>80%) targetnya tercapai karena (83,3%)
pengetahuan ibu balita meningkat.

Monev

- skor pre dan post

Pembahasan

4) EMO DEMO
a) Ibu hamil
POINT KETERANGAN
Latbel -mengapa ngambil materi itu ?
pengambilan materi “pilih pangan lokal tepat guna” dikarenakan pada pbl 1
masalah terkait pangan adalah akses ke pasar yang jauh, dan pendapatan
disana yang cukup rendah. sehingga dipilih materi emo demo terkait pilih
makanan lokal yang mudah dan tepat guna bagi ibu hamil, didukung oleh rata
rata pekerjaan dan aktifitas mereka di kebun. jadi pemilihan materi ini untuk
memaksimalkan potensi pangan yang dekat, mudah dan murah yang ada di
kebun.

adapun bahan pangan lokal berdasarkan observasi ada beras, singkong, ubi,
timun, kacang panjang, ikan, ayam, rambutan, duku, manggis, durian.

mengapa targetnya 20?

sebelum turun lapang, penanggung jawab sudah menghubungi setap kader


posyandu untuk mengkonfirmasi jumlah ibu hamil pada setiap posyandu.
setelah di akumulasi perkiraan jumlah ibu hamil sebanyak 21 orang namun
belom dipastikan apakah sudah ada yang melahirkan atau belum. dan belum
ditambah perkiraan yang baru hamil karena baru rumor kalau ada yang hamil
lagi namun kader belum bisa mengkonfirmasi (baru ingin memeriksa/ngecek).
setelah didiskusikan diambilah target 20 ibu hamil.

Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi.

kendala :

➔ cuaca hujan, pelaksanaan menjadi lebih siang karna digabung dengan


penyuluhan dan dilakukan setelah penyuluhan sehingga jadi terlalu lama dan
Persiapan ibu ibu sudah ingin pulang, ditambah ada beberapa ibu hamil yang
membawa anak/balita pada pelaksanaan program jadi menjadi kurang
fokus.

➔ pengisian kuisioner terbatas hanya untuk 20 orang, sehingga peserta yang


lebih tak mengisi kuisioner

Pelaksanaan pelaksanaan dilakukan di mawar 2 dan 4 setelah penyuluhan. di mawar 6


dibatalkan karena bentrok dengan solat jumat.
perubahan lokasi pelaksanaan akibat jarak yang jauh, dan para suami yang kerja
sehingga tak bisa mengantar. setelah berdiskusi dengan kelompok dankader
diputuskan mawar 1 dan 2 dilaksanakan di mawar 2 karena jarak yang
berdekatan. sedangkan mawar 3,4,dan 5 dilaksanakan di mawar 4 dengan
alasan yang sama.

pelaksanaan emodemo dimulai dengan pre test, kemudian membagikan setiap


alat kemasing masing peserta, menjelaskan peraturan, emodemo, dan di akhiri
dengan post test
adapun aturan emodemonya, setiap gelas yang dibagikan akan di isi
berdasarkan sumber gizi pada setiap makanan (contoh : gelas 1, sumber
karbodidrat ada beras, ubi, singkong, kentang dll.)
pengisian beras mengunakan tutup botol, peraturan pengisian jika 1 porsi
makan maka di isi 1 tutup botol penuh, jika setengah porsi maka setengah tutup
botol, jika kurang dari setengah maka tidak mengisi. (sebagai contoh : 1 porsi
nasi 2 centong makan = 1 tutup botol penuh). penentuan porsi makan, berat,
kandungan gizi dan rekomendasi porsi makan sehari ibu hamil berdasarkan,
kemenkes pada kartu dan poster rekomendasi asupan, buku foto makanan, dan
tkpi 2020.
kartu rekomendasi asupan untuk melihat rekomendasi kecukupan makan ibu
selama sehari pada masa kehamilan, karti asupan digunakan agar ibu lebih
mudah membayangkan ukuran porsi dan kandungan gizi pada setiap porsi
bahan makanan.

pelaksanaan dilakukan dengan step by step. yang dimulai dengan menanyakan


porsi makanan ibu dalam sehari/ menanyakan frekuensi makan dan porsi setiap
makan untuk membantu ibunya mengingat. (contoh : ibu kemarin sehari makan
berapa porsi/piring nasi? sekali ngambil kira kira ada tidak 1 atau 2 centong
nasi? atau ibu kemarin makan berapa kali? makannya pada saat apa saja kalau
boleh tau? pagi, siang, sore, malam? pagi kemarin kira kira makan berapa kali?
sekali makan ngambil berapa centong?
setelah menjawab makan ibu mengambil beras mengunakan tutup botol dan
mengisi pada gelas cup yang sudah di bagi lalu ratakan permukaan beras,
bandingkan dan tanyakan terkait kecukupan dan asalan kenapa jika kurang.
(contoh: nahibu setelah diratakan kita bandingkan makan ibu ini dengan
rekomendasi asupan dari kemenkes, untuk porsi nasi ini kalau dilihat ibunya
sudah cukup atau belum? ini ibunya kurang banyak sekali ada apa nih bu?
apakah ada mual, muntah? atau sedang tidak nafsu makan? atau kenapa nih
bu?). selanjutkan dilakukan pengulangan untuk sumber gizi bahan makanan
lainnya pada gelas cup yang berbeda.
setelah semua gelas terisi lalu dipindahkan ke 1 gelas untuk mengukur
kecukupan energi ibu hamil dalam sehari. dan tanyakan kembali tentang
kecukupan, memberi tahu rekomendasi asupan/makan sehari ibu hamil
berdasarkan kartu rekomendasi asupan kemenkes, penjelasan dampak asupan
kurang terhadap kondisi ibu hamil dan janin. dan bahan makanan alternatif
yang mudah didapatkan dengan harga yang murah yang ada disekitar.
dilanjutkan dengan diskusi

adapun pertanyaan yang dilontarkan ibu terkait konsumsi ikan, daun singkong,
dan daun ubi apakah boleh di konsumsi atau tidak. dan porsi makan jenis buah
lainnya.
Monev ● kehadiran : 22 orang (110%)
● hasil sikap : berdasarkan post test sebanyak 15 orang (75%) memiliki sikap
baik (positif), dan sebanyak 5 orang (25%) sisanya memili sikap cukup
(netral). mencapai target out put dimana 75% orang menjawab 11 soal
post benar
keterangan : 0-5 = kurang/negatif; 6-10 = cukup/netral; 11-15
baik/positif
● rata rata sikap pada pre test adalah cukup yaitu 18 orang (90%), sisanya 1
orang (5%) kurang dan 1 orang (5%) cukup.

● peningkatan pre ke post


sebanyak 16 (80%) responden ada peningkatan nilai, 2 (10%) ada
penurunan, dan 2 (10) orang dengan nilai tetap.
● Pada saat pre post-test penyataan yang paling tinggi menunjukkan
presentasi negatif ialah penyataan nomor 4,7,10 dan 13. Berdasarkan
observasi hal ini disebabkan ketidak tahuan ibu dan kurangnya
edukasi oleh posyandu dan puskesmas terkait berat normal bayi
berdasarkan umur, anjuran kenaikan berat badan ibu selama
kehamilan. Dan ketidak tahuan ibu terkait anjuran porsi makan dan
kandungan gizi pada bahan makanan akibat minimnya tenaga ahli
gizi dalam setiap posyandu dan puskesmas serta kurangnya fokus ibu
selama mengikuti proses program emodemo ibu hamil.
Pembahasan output kehadiran dan sikap berdasarkan post test tercapai.

b) Balita Simak Kanak


POINT KETERANGAN
Latbel - Kenapa ambil materi ini?
Jwb: Pengambilan materi Porsi Makan dan Kebutuhan Asupan Makan
berdasarkan dari hasil data PBL 1 yang dimana datanya menunjukkan bahwa
sebagian besar balita mengalami kekurangan asupan baik dari asupan zat gizi
makro maupun mikro. Hal inilah yang mendasari emo demo SIMAK KANAK
dilakukan agar para ibu balita lebih aware terhadap asupan makan anak karena
hal inilah yang menunjang tumbuh kembang anak.

- Kenapa target kehadiran 20 orang?


Jwb: Berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan pada PBL 1, ibu-ibu yang
memiliki balita lumayan cukup banyak. Namun, ibu balita cukup sulit untuk
mengikuti program yang sudah kami rencanakan karena berbagai alasan mulai
anak yang mudah tantrum, terlalu aktif, dan sibuk mengurusi pekerjaan rumah.
Oleh sebab itu, kami menaruh target sebanyak 20 orang yang tersebar dari
setiap posyandu mulai dari mawar 1 sampai mawar 6.
Penetapan lokasi pelaksanaan yang mulanya di balai desa, namun setelah
melakukan diskusi dengan para kader akhirnya berpindah di 3 titik rumah kader
Persiapan
yaitu di rumah kader mawar 1 (posyandu mawar 1 dan 2), rumah kader mawar
6, dan rumah kader mawar 4 (posyandu mawar 4 dan 5).
Pelaksanaan emo demo terlaksana pada tanggal 2 desember 2023 yang dibagi
menjadi 3 sesi, sesi pertama di rumah kader mawar 1 pada pukul 09.00. sesi
kedua dirumah kader mawar 6 pada pukul 11.00. dan sesi ketiga di rumah kader
mawar 4 pada pukul 14.00
Kendala:
1. Kondisi kurang kondusif dikarenakan para ibu membawa balita
Pelaksanaan 2. efesiensi waktu yang kurang baik dikarenakan perpindahan tempat
yang lumayan jauh
3. ibu sulit untuk fokus pada saat proses emo demo dimulai
4. ada beberapa ibu balita yang berhalangan hadir dikarenakan
pelaksanaan emo demo di jam anak tidur siang
5. ada beberapa ibu balita yang mengerjakan pre post dengan cara
berkerja sama dengan ibu ballita lainnya
1. Kehadiran
Target dari program ini adalah 75% dari 20 orang (minimal 15 orang), namun
pada hari pelaksanaan responden yang hadir melampaui target yang sudah
ditentukan, yaitu sebanyak 21 orang atau 105%. (Mencapai Target)
Monev
2. Peningkatan Perubahan Sikap
Target dari peningkatan sikap ibu yaitu sebanyak 75%, tetapi dari hasil uji
yang dilakukan menyatakan bahwa sebanyak 17 responden (81%)
mengalami peningkatan yang dilihat dari hasil pre dan post pernyataan
sikap. (Mencapai Target)
Penilaian Emo Demo
Pernyataan yang bersifat Positif: 1 dan 8 (SS=4. S=3, TS=2, STS=1)
Pernyataan yang bersikap Negatif: 2,3,4,5,6,7,9,10 (SS=1, S=2, TS=3, STS=4)

Alat dan Bahan


Gelas -> ilustrasi tubuh anak
Pembahasan
pingpong -> status gizi
putih -> KH
Merah -> prohe
hijau -> sayur dan buah
coklat -> prona

5) TEKNOLOGI TEPAT GUNA PANGAN


a) Ibu hamil
POINT KETERANGAN
Tujuan: Ibu hamil terampil dalam melakukan pembuatan makanan selingan
berbahan dasar pangan lokal singkong, pisang, dan kacang hijau.

Cara itung gizi yg di poster : Total kandungan gizi/total berat yang dihasilkan x
110

Biar tau kenaa sebagai sumber Energi

rentang umur 19-29 tahun AKG = 2250 kkal + Trimester 3 (300) = 2550 kkal

untuk selingan 10%-15% dari total kalori dari pola makan sehari,

- berarti 10% x 2550 = 255 kkal -> minimal kalori makanan yg harus ada di
sijopis untuk KLAIM ENERGI

- 15% x 2550 = 382,5 kkal -> untuk maksimal kalori yang harus ada di yg
sijopis untuk KLAIM ENERGI

(SIMPULAN) Belum sesuai target dari klaim energi, akan tetapi jika
menyesuaikan dari % kebutuhan klaim energi, resep yang sudah di uji coba
Latbel
berkali2 akan berubah dari cita rasa dan porsinya.

1. Mengapa memilih bahan pangan lokal singkong?

karena berdasarkan hasil observasi salah satu warga disana, bahan


singkong dan pisang mudah ditemukan di tegal wangi, kemudian
berdasarkan laporan PBL asupan ibu hamil energi, protein, lemak nya
kurang, jadi dikasih tambahan bahan pangan lemak santan dan protein
dari kacang hijau.

2. Target program ttg pangan lokal?

- Target 100% 15 orang

- Target 75% 11 orang

3. Kenapa ambil 15 ibu hamil? Karena menurut pengalaman kami saat


PBL 1, antusias ibu hamilnya kurang jadi kami memutuskan untuk
mengambil 15 hamil saja

Persiapan 1. Mempersiapkan instrumen penilaian berupa daftar tilik yang telah


disesuaikan dengan langkah dalam proses pembuatan sijopis

2. Menetapkan lokasi program berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan


kelompok pelaksanaan bertempat di Balai Desa Tegal Wangi.

3. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan


intervensi

4. Memberikan informasi mengenai jadwal kegiatan kepada peserta atau


ibu hamil serta perwakilan kader dari masing-masing posyandu sehari
sebelum kegiatan dilaksanakan

5. Sebelum dilakukan kegiatan program mahasiswa melakukan briefing.

1. pengisian formulir kehadiran

2. pembukaan kegiatan oleh penanggung jawab program dengan


menjelaskan maksud, tujuan, dan alasan diadakan program Teknologi
Tepat Guna (TTG) pembuatan Singkong Kacang Hijau Pisang Gulung
(Sijopis) menggunakan media poster

3. melakukan demo masak membuat sijopis

4. peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan praktik


Pelaksanaan pembuatan sijopis

5. semua kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil camilan yang


sudah dibuat di meja penilaian

6. penilaian dari beberapa aspek menggunakan uji organoleptik dari


mahasiswa untuk menentukan 1 kelompok pemenang dari TTG inovasi
Produk Singkong Kacang Hijau Pisang Gulung (Sijopis)

7. penutupan dan sesi foto bersama.

● Kehadiran: output kehadiran 68,18%.


● Penilaian: dalam daftar tilik
- “Ketepatan ibu hamil dalam menyajikan makanan sesuai
tekstur” ada 3 (30%) ibu hamil tidak sesuai 136 melakukannya
dikarenakan hasil masakannya memiliki tekstur sedikit lembek,
hal ini bisa saja terjadi karena ibu hamil sedikit terlalu banyak
Monev saat menuangkan air, lalu faktor lainnya tutup kukusan yang
dapat meneteskan air ke dalam masakan
- “Memperhatikan kebersihan tempat agar selalu dalam kondisi
bersih dan tertata rapi” ada 3 (30%) ibu hamil tidak sesuai
melakukannya dikarenakan adanya ibu hamil yang kurang
dalam memperhatikan kebersihan tempat agar selalu dalam
kondisi bersih dan tertata rapi.
Pembahasan - Kenapa target kehadiran tidak tercapai?
Disebabkan oleh peserta yang sempat datang lalu pulang kembali
dikarenakan merasakan gajala mual dikarenakan masih trimester awal,
kemudian jarak dari rumah peserta ke balai desa cukup jauh dan perlu
berkendara menjadikan ibu hamil tidak mau ikut hadir didalam
kegiatan, perwakilan mahasiswa sudah mencoba membantu dengan
menjemput ibu 134 hamil jika ada yang ingin diantarkan ke lokasi
program, lalu ada juga beberapa peserta yang tidak diizinkan suaminya
untuk datang karena sudah trimester akhir.

- Hambatan
ibu hamil sudah mulai jenuh menunggu waktu terlaksananya program
dikarenakan menunggu program TTG balita terlebih dahulu.

- Kenapa pas Pameran lomba ibu kader bilang pakai daun suji tapi
aslinya pakai pewarna makanan?
Pas sedang ngajarin langkah-langkah pembuatan sijopis ke kader yang
akan lomba sebetulnya kami mencontohkan memakai pewarna
makanan bu/pak, tapi ibu kadernya pas lagi masak juga ngasih usulan
ke kami “kenapa ga pake pewarna alami aja neng dari daun” katanya
begitu, tapi karna dari awal kami ga terpikirkan untuk pake pewarna
alami dan tidak tau kalo ada bahan alami yg bisa terpakai jadinya kita
nyontohin pake pewarna makanan, terus karena peraturan ketentuan
lomba yang mengharuskan ibu yg ikut lomba yg masak makanannya jadi
bukan pihak mahasiswa, jadinya ibunya menambahkan sendiri pewarna
makanan alami dari daun suji yang ternyata mudah ditemukan dimana-
mana itu kedalam masakan yg dipakai untuk lomba.

b) Balita
POINT KETERANGAN
Latar Program Teknologi Tepat guna (TTG) Pancake Pisang yaitu memanfaatkan
belakang pangan lokal yang mudah didapatkan di desa, serta menjadi alternatif untuk
pembuatan makananan selingan atau cemilan balita yang mudah dilakukan
dalam meningkatkan asupan zat gizi. Tujuan kegiatan ini ibu balita dapat
terampil dalam melakukan pembuatan makanan selingan atau cemilan dalam
memodifikasi menu makanan berbahan utama pisang sebagai sumber energi.

Perhitungan

Kalori

- lemak total : jumlah lemak total per saji x 9 kkal


- pro = jumlah lemak total per saji x 4 kkal
- KH = jumlah lemak total per saji x 4 kkal

1. Mengapa memilih bahan pangan lokal buah pisang?


- Buah pisang sebagai MPASI karena memiliki kandungan nutrisi yang
dibutuhkan anak mulai dari karbohidrat sebagai pemberi energi
tubuh. Pisang juga mengandung asam folat, vitamin B12, zat besi, dan
potasium (dapat menyehatkan tulang).
- Manfaat pisang : . membantu meningkatkan berat badan pada balita,
menyehatkan pencernaan balita, meningkatkan kesehatan tulang,
menurunkan resiko anemia, pisang juga mengandung asam folat,
vitamin B12, zat besi (kandungan tersebut dapat membantu tubuh
memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia pada balita)
2. Target program ttg pangan lokal?
- Target 15 orang
- Kehadiran saat program ada 17 orang. (15 target + 2 orng ibu balita
pengganti untuk menggantikan ibu balita yang pulang sebelum
program selesai)
Kelebihan peserta disebabkan oleh peserta yang sempat datang lalu
pulang kembali dikarenakan balita yang rewel sehingga tidak mau
ditinggal oleh ibunya dan pulang sebelum kegiatan selesai. Lalu
jarak dari rumah peserta ke balai desa cukup jauh. Oleh karena itu,
peserta yang pulang digantikan dengan perwakilan ibu balita yang
lain untuk bisa ikut serta dalam program.
- Ibu balita yang masak ada 11 orang disebabkan balita yang rewel
sehingga tidak mau ditinggal oleh ibunya.

3. Kendala dan hambatan saat program?


- ibu balita pulang pulang duluan sebelum acara selesai karena balita
yang rewel sehingga tidak mau ditinggal oleh ibunya dan pulang
sebelum kegiatan selesai. Namun, karena ada yang pulang duluan jadi
digantikan dengan ibu balita yang lain agar bisa ikut dalam program
ttg pangan.

1. Mempersiapkan instrumen penilaian berupa daftar tilik yang telah


disesuaikan dengan langkah dalam proses pembuatan pancake pisang
2. Menetapkan lokasi program berdasarkan diskusi yang dilakukan
dengan kelompok pelaksanaan bertempat di Balai Desa Tegal Wangi.
3. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
Persiapan intervensi
4. Memberikan informasi mengenai jadwal kegiatan kepada peserta atau
ibu balita serta perwakilan kader dari masing-masing posyandu sehari
sebelum kegiatan dilaksanakan
5. Sebelum dilakukan kegiatan program mahasiswa melakukan briefing.
1. pengisian formulir kehadiran
2. pembukaan kegiatan oleh penanggung jawab program dengan
menjelaskan maksud, tujuan, dan alasan diadakan program Teknologi
Tepat Guna (TTG) pembuatan pancake pisang (kesang) menggunakan
media poster
3. melakukan demo masak membuat pancake pisang
4. peserta dibagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan praktik
pembuatan pancake pisang
5. semua kelompok diminta untuk mengumpulkan hasil camilan yang
Pelaksanaan sudah dibuat di meja penilaian
6. penilaian dari beberapa aspek menggunakan uji organoleptik dari
mahasiswa untuk menentukan 1 kelompok pemenang dari TTG inovasi
Produk Pancake Pisang (Kesang)
7. penutupan dan sesi foto bersama.

Hambatan yang dialami pada saat kegiatan adalah balita yang rewel sehingga
tidak mau ditinggal oleh ibunya dan pulang sebelum kegiatan selesai. Namun,
karena ada yang pulang duluan jadi digantikan dengan ibu balita yang lain agar
bisa ikut dalam program. Meskipun ada hambatan, kegiatan Teknologi Tepat
Guna (TTG) pangan untuk ibu balita berjalan dengan lancar.
● Kehadiran : 17 orang ibu balita (113%) dari 75% sehingga memenuhi
target
● Keterampilan : Hasil dari persentase skor peserta 100 % karena semua
kelompok mampu dalam pembuatan pancake pisang (Tercapai)
● Penilaian daftar tilik : 1 kelompok (3 orang) mendapatkan nilai 90
Monev Kendala saat langkah “Memperhatikan kebersihan tempat agar selalu
dalam kondisi bersih dan tertata rapi” ada 3 (27,2%) ibu balita tidak
sesuai melakukannya dikarenakan adanya ibu balita kurang dalam
memperhatikan kebersihan tempat agar selalu dalam kondisi bersih dan
tertata rapi”. Selain itu, hampir keseluruhan ibu hamil memiliki ketepatan
waktu dalam memasak dan menyajikan makanan sesuai kreativitas.
● Outcome : Tercapai dibuktikan dari hasil pembuatan kembali pancake
pisang (bukti foto)
● Penilaian daftar tilik keterampilan
indikator penilaian tiap soal masing - masing memiliki point 10
- Kurang terampil (<70%)
- Terampil (≥70%)
● Diskusi
Pembahasan 1. Selain pakai pisang, apakah bisa menggunakan bahan pangan lokal
lain untuk membuat pancake di desa tegal wangi?
Jwb :Tidak bisa,, disebabkan pisang menjadi bahan pangan lokal, lalu
buah yang ada di desa terbatas sehingga tidak bisa diganti dengan buah
lainnya.
2. Apakah pisang boleh dikreasikan saat pembuatan pancake?
Jwb : Boleh, disesuaikan saja dengan anak bisa ditambahkan potongan
buah pisang diatas pancake.
Informasi Nilai Gizi (Nutrition Facts)

Komponen satuan per persaji pembulatan kalori pembulatan ALG % AKG Pembulatan
100 g (45 g) ( usia 1-
3 thn)

Protein g 6,5 2,92 3 11,68 12 26 11,23 11

Lemak Total g 11,9 5,35 5 48,15 48 44 12,15 12

Karbohidrat g 35,5 15,97 16 63,88 64 155 10,3 10

Serat g 0,70 0,31 0,3 16 1,93 2

Kalsium mg 55,5 24,97 25 650 3,84 4

Energi total kkal 269,3 121,18 121 123,71 124

6) TTG NON PANGAN


a) Lele
POINT KETERANGAN
Latbel
Persiapan
Pelaksanaan
Monev
Pembahasan

b) PAUD
POINT KETERANGAN
Latbel 1. Kenapa memilih program pengajaran di PAUD ?
karena untuk memberikan informasi penting kepada anak anak terkait
pentingnya menjaga hidup bersih sejak dini, dan menjadi cara untuk
menjaga kebersihan tubuh, kebiasaan cuci tangan membuat kita
terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi serta
memberikan keterampilan kepada anak2 mengenai langkah-langkah
cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan standar World Health
Organization.
2. Kenapa memilih target 22 anak, dan memberikan presentasi nya
hanya 75%?
Pada awal sebelum turun lapang untuk program, diadakan diskusi
bersama kepala sekolah PAUD dan jumlah keseluruhan untuk anak
PAUD yang aktif hanya ada 21 anak. dan kenapa presentase
keberhasilan hanya mengambil 75% dikarenakan demi mengurangi
ketidaktercapainya evaluasi yang sudah tertulis.
3. kendala apa saja saat program?
- Waktu nya kurang efisien, kelas PAUD nya memang diadakan sore
pukul 15.30 WIB sehingga program yang sudah tertera pada
rowndown mengenai mewarnai bersama diadakan namun tidak
sampai selesai karena mendekati waktu magrib.
- saat waktu persiapn melewati waktu yang memang sudah di tetapkan,
dikarenakan tidak bisa memakai infocus sehingga perlu waktu
tambahan mempersiapkan laptop dan membuat plan baru (dibuat per
kelompok untuk pemaparan materi)
- anak-anak ter distrack oleh lingkungan sekitar karena ada beberapa
orang tua yang mengawasi/melihat jalannya program.
- jumlah kran terbatas.
4. kenapa dalam tujuan, tertera nya hanya memberikan keterampilan?
karena pada usia nya yang masih sangat kecil, dan tingkat konsentrasi
dalam menjawab soal masih belum menguasai. maka dari itu hanya
menilai keterampilan saja tidak mengukur tingkat keterampilan nya.
karena dari data yang sudah didapat dari ibu kepala sekolah
bahwasanya anak2 hanya mengetahui cuci tangan menggunakan sabun
dan hanya sekali gosok saja tidak mengetahui langkah2 yang sesuai.
Persiapan
- Kegiatan dimulai tepat pukul 15.30 sesuai dengan rowndown yang telah
dibuat, dimulai dengan pembukaan oleh ibu guru PAUD yang hadir.
kemudian dilanjut dengan pembukaan oleh MC samapi dengan
penutupan yg dilakukan sesi foto bersama pukul 17.30.

Pelaksanaan - kegiatan pemaparan materi diberikan 2 video animasi pembelajaran


dengan durasi + - 15 menit (pemutaran masing2 video 2 kali)

- untuk pemaparan materi dibuat menjadi 3 kelompok, dengan jumlah


anak pada tiap kelompok 5-6. namun saat praktik langsung untuk
penilaian nya tetap menilai individu.

Monev
- 75% kehahadiran (Dari 22 Target, Yang hadir 19 anak (seharusnya 21
anak, tapi 2 anak ga hadir dikarenakan sakit) > TERCAPAI
- 75% dapat memberikan keterampilan

1. Dilihat dari hasil akhir penilaian daftar tilik, dari 19 anak dapat
mempraktikan secara langsung dan sebagian besar mendapatkan
skor kategori (sangat terampil) > 18 anak

2. Hanya ada 1 anak dari 19 anak yang mendapatlkan skor akhir cukup
terampil alesannya dikarenakan saat pemaparan materi video
langkah cuci tangan yang pertama tidak hadir namun saat
pemaparan video kedua kali hadir. Maka dari itu hanya
mendapatkan 1 kali video pemaparan dan langsung mengikuti
praktik cuci tangannya.

Untuk kategori penilaian pada daftar tilik :

1. Skor 1 = tidak melakukan sama sekali

2. Skor 2 = melakukan namun tidak sesuai

(sudah bisa mempraktikan namun tidak sesuai langkah2 menurut WHO)

3. Skor 3 = melakukan dengan sesuai namun belum tepat

(bisa mempraktikan sesuai dengan langkah2 namun hanya melakukan pada 1


tangan, tidak melakukan gerakan pada kedua tangannya)
Pembahasan
4. Skor 4 = melakukan sesuai dan tepat.

Untuk indikator keberhasilan

1. Kurang terampil (kurang dari 60%)


2. Cukup terampil (60%-69%)
3. Terampil (70%-79%)
4. Sangat terampil (80%-100%)

CONTOH TABEL
POINT KETERANGAN

Latbel Program Teknologi Tepat Guna (TTG) Muffin Bayam yaitu untuk program yang
memanfaatkan pangan lokal yang mudah didapatkan disekitar tempat tinggal
sebagai alternatif untuk meningkatkan asupan zat gizi serta kreativitas ibu
dalam membuat snack untuk balita. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan
demo masak secara langsung mengenai inovasi produk dengan menjelaskan
manfaat, dan kandugan gizi yang terkandung pada Muffin Bayam. Kegiatan ini
bisa menjadi salah satu solusi untuk anak-anak yang susah makan nasi agar
tetap memenuhi kebutuhan energi anak dikarenakan didalam produk inovasi ini
sudah mencakup kebutuhan karbohidrat, protein hewani, lemak, dan serat.

� Manfaat bayam : liat di leaflet

� Kandungan gizi : liat di leaflet


Perhitungan : contoh soal dibawah

100 g 6 , 24 g
- = = 5,616 ~ 6 g
Takaran saji(90 g) x

Kalori

- Lemak total = jumlah lemak total per saji x 9kkal


- Pro = jumlah lemak total per saji x 4 kkal
- Kh = jumlah lemak total per saji x 4 kkal

ALG

hasil komponen per saji


=100 %
nilai ALG menurut usia

Link yt : https://youtu.be/BDOaMUSU2RQ?si=k7qiuhMB2LU0NNho

Penetapan lokasi dilakukan secara diskusi dengan kelompok dan kader


setempat ( yg dimksd TEH AAS)

� Kendala :

Saat penyiapan bahan dikarenakan kondisi didesa yg tdk mempunyai kulkas


diputuskan untuk membeli sayuran saat hari H.
Persiapan
- ternyata saat pencarian bayam dipenjual sayur terdekat, bayam yg tersisa
sudah jelek, karena faktor cuaca yg pada saat itu sudah mulai sering hujan.
- saat pencarian kebeberapa penjual sayur banyak yg tdk jual pada saat hari
itu dikarenakan ladang nya banjir karena hujan deras semalaman.
- Akhirnya kelompok kami menemukan bayam setelah melewati beberapa
desa.

- Keterlambatan peserta yg hadir dan kurangnya peserta yg hadir


mengharuskan panitia mencari peserta tambahan untuk mengikuti demo
Pelaksanaan
masak agar output kehadiran peserta tercapai ( Target 10 ibu balita, yg
hadir hanya 7 ibu balita). Selebihnya tidak ada hambatan.


Monev
Kehadiran : 11 ibu balita (110%) ~ Tercapai karena target 80% ( 8 ibu
balita)
� Penilaian : 2 kelompok mendapat nilai 90
Kendalanya saat penimbangan yg seharusnya timbangan dimulai dari
angka 0 (nol), tetapi kelompok tsb menimbangnya tdk dari 0 karena saat
penimbangan ibu menyalakan timbangan terlebih dahulu jadi yg kebaca
berat alas (piring) saat penimbangan bahan makanan. ~ Tercapai karena
semua kelompok mampu membuat muffin

� Outcome : Tercapai dibuktikan dari hasil pembuatan kembali muffin


bayam (bukti Foto)
� Diskusi
1. Selain pakai bayam apakah bisa menggunakan bahan tambahan lain
untuk membuat muffin ?

Jwb : Tentu bisa, dikarenakan bayam hanya sebagai bahan penambah yang bisa
Pembahasan diganti dengan bahan penambah lainnya contohnya dengan pisang atau
menambahkan coklat sebagai topping agar anak tertarik.

2. Apakah bayamnya boleh dihaluskan saat pembuatan muffin ?

Jwb : Boleh, disesauikan saja jika anak tidak suka dengan bentuk bayam utuh.

Per Per Saji


Komponen Satuan Pembulatan Kalori Pembulatan ALG %AKG Pembulatan
100 g (90 g)
Protein g 6,24 5,616 6 22,464 22 26 21,6 22
Total Lemak g 14,99 13,491 14 121,419 121 44 30,66136364 31
Total
g 32,97 29,673 30 118,692 118 155 19,14387097 19
Karbohidrat
Serat g 0,16 0,144 0,1 16 0,9 1
Kalsium mg 112,31 101,079 101 650 15,55061538 15
Energi kkal 262,575 263

INFORMASI NILAI GIZI


(NUTRITION FACTS)

Takaran Saji : 90 g
1 Sajian per Kemasan
JUMLAH PERSAJIAN
Energi Total : 263 kkal

%AKG*
Lemak Total 14 g 31%
Protein 6g 22%
Karbohidrat Total 30 g 19%
Serat Pangan 0,1 g 1%
Kalsium 101 mg 15%

* Persen AKG berdasarkan kebutuhan


energi 1125 kkal. Kebutuhan energi Anda
mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai