POINT KETERANGAN
Latbel
Persiapan
Pelaksanaan
Monev
Pembahasan
2) PELATIHAN
a) Ibu hamil (NADA)
POINT KETERANGAN
● Kenapa mengambil pengukuran LiLA?
Karena waktu PBL 1, tidak dilakukan pengukuran LiLA untuk ibu hamil
hanya diperiksa oleh bidan saja
Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi
Kendala :
Persiapan
● Infocus yang tidak bisa connect sehingga penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan 3 laptop dan demonstrasi saja.
Pelaksanaan Pada tanggal 30 Nov - 1 Des (Pretest), program dilaksanakan pada pukul 10 - 11
keesokan harinya dilaksanakan pada 2 posyandu yaitu pukul 9 - 12. Pada
tanggal 5 Des post test dilakukan pukul 2 - 4.
Kendala:
1. Cuaca karena pada saat ingin melakukan program paginya hujan (Tgl 30
Nov) sehingga tidak mencapai target pada 1 hari dan waktu mulai
program jadi lebih siang
2. Tidak jadi di balai desa karena kader menyarankan untuk di salah satu
rumah kader saja.
Pembahasan
b) Balita
POINT KETERANGAN
- Mengapa mengambil materi mengenai 5 Meja Posyandu?
Karena pada saat PBL 1 Gizi Komunitas kami melihat hampir seluruh
posyandu tidak melaksanakan 5 meja posyandu dengan benar sesuai
dengan urutan mejanya, dan pada sistem 5 meja posyandu itu sudah
mencakup pengukuran antropometri pada meja ke 2. sehingga kami
memilih materi 5 Meja posyandu karena sudah mencakup baik dari
pengukuran, pengetahuan dan keterampilan.
- Mengapa target hanya 18 kader?
pada saat sebelum turun lapangan kami sudah menghubungi para
Latbel
kader dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait untuk mengikuti
program pelatihan, karena beberapa kader ada yang mempunyai
kegiatan diluar dan bekerja serta berhalangan hadir.
- Mengapa penilaiannya dibuat perkelompok?
karena jika dilakukan secara individu itu memakan waktu yang sangat
banyak dan tidak efektif, kemudian karena materi programnya 5 Meja
Posyandu sehingga dibuatkan kelompok agar mempermudah kader
dalam sistem tersebut karena pada sistem tersebut membutuhkan 3-4
kader yang bersangkutan.
Pada saat MMD kami sudah diskusi dan sepakat untuk melakukan program di
Persiapan
Balai Desa.
Pelaksanaan Pada tanggal 30 Nov (Pretest) Program dilaksanakan pada pukul 10 - 11
keesokan harinya dilaksanakan pada 2 posyandu yaitu pukul 9 - 12. pada
tanggal 5 Des post test dilakukan pukul 2 - 4.
Kendalanya :
5. cuaca karena pada saat ingin melakukan program paginya hujan (Tgl 30
Nov) sehingga tidak mencapai target pada 1 hari
6. Tidak jadi di balai desa karena kader menyarankan untuk di salah satu
rumah kader saja.
3) PENYULUHAN
a) Ibu hamil (pentingnya konsumsi gizi seimbang selama kehamilan)
POINT KETERANGAN
● Kenapa ngambil tema gizi seimbang ?
Karena dari waktu PBL 1, pengetahuan ibu terkait jenis makanan masih
kurang dan ketika recall asupan ibu hamil juga mayoritas termasuk kategori
asupan kurang dan kurang beragam
● Kenapa targetin 18 ibu hamil ?
Latbel
Sebelum turun lapang, penanggung jawab sudah menghubungi kader
untuk mendapat informasi terkait jumlah ibu hamil setiap posyandu. Dan
ketika diakumulasikan tidak lebih dari 21 orang. Namun, kader blm
memastikan apakah 21 ibu hamil tersebut sudah ada yang melahirkan atau
belum sehingga kami menentukan targetnya 18 ibu hamil.
Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi
Kendala :
Persiapan
● Infocus yang tidak bisa connect sehingga penyuluhan dilakukan dengan
menggunakan 3 laptop dan poster.
Pelaksanaan Pelaksanaan program dimulai jam jam 9 pagi di Posyandu mawar 2 kemudian
jam 11 di posyandu mawar 6 dan jam 2 siang di posyandu mawar 4
Kendala :
● Ada beberapa ibu hamil yang berhalangan hadir saat hari-h program (1
desember 2023) sehingga solusinya adalah mengundang ibu hamil yang
rumahnya dekat dengan tempat penyuluhan (via whatsapp yang
dikoordinasikan oleh kader).
● Ada kader yang ikut membaca pre-test sehingga kami menegur kader
untuk tidak membantu ibu hamil dalam pengisian pre-test.
Monev 1) Kehadiran
Targetnya 80% hadir (12 orang), pada saat pelaksanaan yang hadir 18 ibu
hamil sehingga kehadiran dalam program penyuluhan ini 100%
2) Kenaikan pengetahuan
b) Balita
POINT KETERANGAN
- mengapa mengambil materi Wasting ?
karena pada saat Pbl1 turun lapang untuk pengambilan data, data wasting yang
tinggi dan di prioritas masalah skor nilai nya yang paling tinggi.
Latbel
- kenapa targetnya 30 orang ?
sebelum turun lapang sudah menghubungi kader untuk mengumpulkan ibu
balita tetapi ada yang tidak bisa hadir karena berhalangan.
pada saat MMD, sepakat di Balai Desa Tegal Wangi
Kendala :
Persiapan
- tidak memakai infocus karena tidak connct lalu menggunakan 3 laptop
dan poster.
Pelaksanaan program di mulai pukul 9 yang bertempat di mawar 2, jam 11 di mawar 6, jam 2
di mawar 4 dan jam 4 di mawar 3.
kendala :
- awalnya kami sepakat untuk di balai desa tetapi para kader
menyarankan untuk perposyandu dikarena kan terkendala jarak dan
kendaraan. sehingga sepakat untuk perposyandu pembagiannya yaitu :
1. posyandu mawar 2 : penggabungan ibu balita mawar 1 dan
mawar 2
2. posyandu mawar 6 : ibu balita mawar 6
3. posyandu mawar 4 : penggabungan ibu balita mawar 4 & 5
4. posyandu mawar 3 : ibu balita mawar 3
- ada beberapa ibu balita yang terdistrek karena membawa balita nya
sehingga pre dan post test nya nilainya stabil (3 0rng)
- efisiensi waktu kurang karena melakukan penyuluhan di 4 posyandu.
- kehadiran
target nya 75% hadir (22 org). pada saat pelaksanaan yang hadir 24 ibu balita
sehingga kehadiran penyuluhan ibu balita ini 80%
- kenaikan pengetahuan
di bagi menjadi 3 yaitu :
kurang (<60%) , sedang (60-80%), baik (>80%) targetnya tercapai karena (83,3%)
pengetahuan ibu balita meningkat.
Monev
Pembahasan
4) EMO DEMO
a) Ibu hamil
POINT KETERANGAN
Latbel -mengapa ngambil materi itu ?
pengambilan materi “pilih pangan lokal tepat guna” dikarenakan pada pbl 1
masalah terkait pangan adalah akses ke pasar yang jauh, dan pendapatan
disana yang cukup rendah. sehingga dipilih materi emo demo terkait pilih
makanan lokal yang mudah dan tepat guna bagi ibu hamil, didukung oleh rata
rata pekerjaan dan aktifitas mereka di kebun. jadi pemilihan materi ini untuk
memaksimalkan potensi pangan yang dekat, mudah dan murah yang ada di
kebun.
adapun bahan pangan lokal berdasarkan observasi ada beras, singkong, ubi,
timun, kacang panjang, ikan, ayam, rambutan, duku, manggis, durian.
Pada saat MMD, kami sepakat untuk dilakukan di Balai Desa Tegal Wangi.
kendala :
adapun pertanyaan yang dilontarkan ibu terkait konsumsi ikan, daun singkong,
dan daun ubi apakah boleh di konsumsi atau tidak. dan porsi makan jenis buah
lainnya.
Monev ● kehadiran : 22 orang (110%)
● hasil sikap : berdasarkan post test sebanyak 15 orang (75%) memiliki sikap
baik (positif), dan sebanyak 5 orang (25%) sisanya memili sikap cukup
(netral). mencapai target out put dimana 75% orang menjawab 11 soal
post benar
keterangan : 0-5 = kurang/negatif; 6-10 = cukup/netral; 11-15
baik/positif
● rata rata sikap pada pre test adalah cukup yaitu 18 orang (90%), sisanya 1
orang (5%) kurang dan 1 orang (5%) cukup.
Cara itung gizi yg di poster : Total kandungan gizi/total berat yang dihasilkan x
110
rentang umur 19-29 tahun AKG = 2250 kkal + Trimester 3 (300) = 2550 kkal
untuk selingan 10%-15% dari total kalori dari pola makan sehari,
- berarti 10% x 2550 = 255 kkal -> minimal kalori makanan yg harus ada di
sijopis untuk KLAIM ENERGI
- 15% x 2550 = 382,5 kkal -> untuk maksimal kalori yang harus ada di yg
sijopis untuk KLAIM ENERGI
(SIMPULAN) Belum sesuai target dari klaim energi, akan tetapi jika
menyesuaikan dari % kebutuhan klaim energi, resep yang sudah di uji coba
Latbel
berkali2 akan berubah dari cita rasa dan porsinya.
- Hambatan
ibu hamil sudah mulai jenuh menunggu waktu terlaksananya program
dikarenakan menunggu program TTG balita terlebih dahulu.
- Kenapa pas Pameran lomba ibu kader bilang pakai daun suji tapi
aslinya pakai pewarna makanan?
Pas sedang ngajarin langkah-langkah pembuatan sijopis ke kader yang
akan lomba sebetulnya kami mencontohkan memakai pewarna
makanan bu/pak, tapi ibu kadernya pas lagi masak juga ngasih usulan
ke kami “kenapa ga pake pewarna alami aja neng dari daun” katanya
begitu, tapi karna dari awal kami ga terpikirkan untuk pake pewarna
alami dan tidak tau kalo ada bahan alami yg bisa terpakai jadinya kita
nyontohin pake pewarna makanan, terus karena peraturan ketentuan
lomba yang mengharuskan ibu yg ikut lomba yg masak makanannya jadi
bukan pihak mahasiswa, jadinya ibunya menambahkan sendiri pewarna
makanan alami dari daun suji yang ternyata mudah ditemukan dimana-
mana itu kedalam masakan yg dipakai untuk lomba.
b) Balita
POINT KETERANGAN
Latar Program Teknologi Tepat guna (TTG) Pancake Pisang yaitu memanfaatkan
belakang pangan lokal yang mudah didapatkan di desa, serta menjadi alternatif untuk
pembuatan makananan selingan atau cemilan balita yang mudah dilakukan
dalam meningkatkan asupan zat gizi. Tujuan kegiatan ini ibu balita dapat
terampil dalam melakukan pembuatan makanan selingan atau cemilan dalam
memodifikasi menu makanan berbahan utama pisang sebagai sumber energi.
Perhitungan
Kalori
Hambatan yang dialami pada saat kegiatan adalah balita yang rewel sehingga
tidak mau ditinggal oleh ibunya dan pulang sebelum kegiatan selesai. Namun,
karena ada yang pulang duluan jadi digantikan dengan ibu balita yang lain agar
bisa ikut dalam program. Meskipun ada hambatan, kegiatan Teknologi Tepat
Guna (TTG) pangan untuk ibu balita berjalan dengan lancar.
● Kehadiran : 17 orang ibu balita (113%) dari 75% sehingga memenuhi
target
● Keterampilan : Hasil dari persentase skor peserta 100 % karena semua
kelompok mampu dalam pembuatan pancake pisang (Tercapai)
● Penilaian daftar tilik : 1 kelompok (3 orang) mendapatkan nilai 90
Monev Kendala saat langkah “Memperhatikan kebersihan tempat agar selalu
dalam kondisi bersih dan tertata rapi” ada 3 (27,2%) ibu balita tidak
sesuai melakukannya dikarenakan adanya ibu balita kurang dalam
memperhatikan kebersihan tempat agar selalu dalam kondisi bersih dan
tertata rapi”. Selain itu, hampir keseluruhan ibu hamil memiliki ketepatan
waktu dalam memasak dan menyajikan makanan sesuai kreativitas.
● Outcome : Tercapai dibuktikan dari hasil pembuatan kembali pancake
pisang (bukti foto)
● Penilaian daftar tilik keterampilan
indikator penilaian tiap soal masing - masing memiliki point 10
- Kurang terampil (<70%)
- Terampil (≥70%)
● Diskusi
Pembahasan 1. Selain pakai pisang, apakah bisa menggunakan bahan pangan lokal
lain untuk membuat pancake di desa tegal wangi?
Jwb :Tidak bisa,, disebabkan pisang menjadi bahan pangan lokal, lalu
buah yang ada di desa terbatas sehingga tidak bisa diganti dengan buah
lainnya.
2. Apakah pisang boleh dikreasikan saat pembuatan pancake?
Jwb : Boleh, disesuaikan saja dengan anak bisa ditambahkan potongan
buah pisang diatas pancake.
Informasi Nilai Gizi (Nutrition Facts)
Komponen satuan per persaji pembulatan kalori pembulatan ALG % AKG Pembulatan
100 g (45 g) ( usia 1-
3 thn)
b) PAUD
POINT KETERANGAN
Latbel 1. Kenapa memilih program pengajaran di PAUD ?
karena untuk memberikan informasi penting kepada anak anak terkait
pentingnya menjaga hidup bersih sejak dini, dan menjadi cara untuk
menjaga kebersihan tubuh, kebiasaan cuci tangan membuat kita
terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi serta
memberikan keterampilan kepada anak2 mengenai langkah-langkah
cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan standar World Health
Organization.
2. Kenapa memilih target 22 anak, dan memberikan presentasi nya
hanya 75%?
Pada awal sebelum turun lapang untuk program, diadakan diskusi
bersama kepala sekolah PAUD dan jumlah keseluruhan untuk anak
PAUD yang aktif hanya ada 21 anak. dan kenapa presentase
keberhasilan hanya mengambil 75% dikarenakan demi mengurangi
ketidaktercapainya evaluasi yang sudah tertulis.
3. kendala apa saja saat program?
- Waktu nya kurang efisien, kelas PAUD nya memang diadakan sore
pukul 15.30 WIB sehingga program yang sudah tertera pada
rowndown mengenai mewarnai bersama diadakan namun tidak
sampai selesai karena mendekati waktu magrib.
- saat waktu persiapn melewati waktu yang memang sudah di tetapkan,
dikarenakan tidak bisa memakai infocus sehingga perlu waktu
tambahan mempersiapkan laptop dan membuat plan baru (dibuat per
kelompok untuk pemaparan materi)
- anak-anak ter distrack oleh lingkungan sekitar karena ada beberapa
orang tua yang mengawasi/melihat jalannya program.
- jumlah kran terbatas.
4. kenapa dalam tujuan, tertera nya hanya memberikan keterampilan?
karena pada usia nya yang masih sangat kecil, dan tingkat konsentrasi
dalam menjawab soal masih belum menguasai. maka dari itu hanya
menilai keterampilan saja tidak mengukur tingkat keterampilan nya.
karena dari data yang sudah didapat dari ibu kepala sekolah
bahwasanya anak2 hanya mengetahui cuci tangan menggunakan sabun
dan hanya sekali gosok saja tidak mengetahui langkah2 yang sesuai.
Persiapan
- Kegiatan dimulai tepat pukul 15.30 sesuai dengan rowndown yang telah
dibuat, dimulai dengan pembukaan oleh ibu guru PAUD yang hadir.
kemudian dilanjut dengan pembukaan oleh MC samapi dengan
penutupan yg dilakukan sesi foto bersama pukul 17.30.
Monev
- 75% kehahadiran (Dari 22 Target, Yang hadir 19 anak (seharusnya 21
anak, tapi 2 anak ga hadir dikarenakan sakit) > TERCAPAI
- 75% dapat memberikan keterampilan
1. Dilihat dari hasil akhir penilaian daftar tilik, dari 19 anak dapat
mempraktikan secara langsung dan sebagian besar mendapatkan
skor kategori (sangat terampil) > 18 anak
2. Hanya ada 1 anak dari 19 anak yang mendapatlkan skor akhir cukup
terampil alesannya dikarenakan saat pemaparan materi video
langkah cuci tangan yang pertama tidak hadir namun saat
pemaparan video kedua kali hadir. Maka dari itu hanya
mendapatkan 1 kali video pemaparan dan langsung mengikuti
praktik cuci tangannya.
CONTOH TABEL
POINT KETERANGAN
Latbel Program Teknologi Tepat Guna (TTG) Muffin Bayam yaitu untuk program yang
memanfaatkan pangan lokal yang mudah didapatkan disekitar tempat tinggal
sebagai alternatif untuk meningkatkan asupan zat gizi serta kreativitas ibu
dalam membuat snack untuk balita. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan
demo masak secara langsung mengenai inovasi produk dengan menjelaskan
manfaat, dan kandugan gizi yang terkandung pada Muffin Bayam. Kegiatan ini
bisa menjadi salah satu solusi untuk anak-anak yang susah makan nasi agar
tetap memenuhi kebutuhan energi anak dikarenakan didalam produk inovasi ini
sudah mencakup kebutuhan karbohidrat, protein hewani, lemak, dan serat.
100 g 6 , 24 g
- = = 5,616 ~ 6 g
Takaran saji(90 g) x
Kalori
ALG
Link yt : https://youtu.be/BDOaMUSU2RQ?si=k7qiuhMB2LU0NNho
� Kendala :
�
Monev
Kehadiran : 11 ibu balita (110%) ~ Tercapai karena target 80% ( 8 ibu
balita)
� Penilaian : 2 kelompok mendapat nilai 90
Kendalanya saat penimbangan yg seharusnya timbangan dimulai dari
angka 0 (nol), tetapi kelompok tsb menimbangnya tdk dari 0 karena saat
penimbangan ibu menyalakan timbangan terlebih dahulu jadi yg kebaca
berat alas (piring) saat penimbangan bahan makanan. ~ Tercapai karena
semua kelompok mampu membuat muffin
Jwb : Tentu bisa, dikarenakan bayam hanya sebagai bahan penambah yang bisa
Pembahasan diganti dengan bahan penambah lainnya contohnya dengan pisang atau
menambahkan coklat sebagai topping agar anak tertarik.
Jwb : Boleh, disesauikan saja jika anak tidak suka dengan bentuk bayam utuh.
Takaran Saji : 90 g
1 Sajian per Kemasan
JUMLAH PERSAJIAN
Energi Total : 263 kkal
%AKG*
Lemak Total 14 g 31%
Protein 6g 22%
Karbohidrat Total 30 g 19%
Serat Pangan 0,1 g 1%
Kalsium 101 mg 15%