Anda di halaman 1dari 10

MODUL PEMBELAJARAN DARING

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

KOM1101
TIM PENYUSUN :

Fariza Yuniar Rakhmawati, S.I.Kom., M.I.Kom. NIDN. 0002068903


Dyan Rahmiati, S.Sos., M.Si. NIDN. 0007037702
Sinta Swastikawara, S.I.Kom., M.I.Kom. NIDN. 0005078701
Yun Fitrahyati Laturrakhmi, S.I.Kom., M.I.Kom. NIDN. 0011068603
IDENTITAS PERSONEL KELOMPOK :

NO NAMA MAHASISWA NIM

1 Astried Libelnov 225120200111046

2
Sandrina Anjelita 225120200111047

3 Franssischa Tantri Wijayanti 225120201111005

4 Albertus Eka Wardhana 225120201111017

5 Laurensia Aileen 225120201111020

6 Samira Ersyafitri 225120201111025

2
MODUL 4: Komunikasi Efektif (Pesan Verbal dan Nonverbal)

CPMK :
Mampu menganalisis permasalahan komunikasi melalui pemahaman prinsip komunikasi, tipe
dan bidang komunikasi, juga pesan verbal dan nonverbal untuk mencapai komunikasi efektif
(P1, KU1, S2)

SUB-CPMK:
Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan komunikasi melalui pemahaman prinsip
komunikasi, tipe dan bidang komunikasi, juga pesan verbal dan nonverbal untuk mencapai
komunikasi efektif (M2)

ESTIMASI WAKTU :
1 x 60 menit untuk belajar mandiri
1 x 90 menit untuk diskusi kelompok
1 x 30 menit untuk pengerjaan modul

PRASYARAT :

Pemahaman dasar tentang pesan verbal dan nonverbal sebagai bagian dari komponen
komunikasi.

SUMBER REFERENSI/LINK MATERI :


Adler, RB. and Rodman, G. (2006). Understanding human communication. NY: Oxford
University Press.
Mulyana, D. (2009). Ilmu komunikasi : suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wood, J.T. (2008). Communication Mosaics: 7th Edition.

URAIAN INSTRUKSI PENGERJAAN / PENUGASAN

Mahasiswa secara berkelompok (sesuai urutan nomor presensi) melakukan identifikasi dan
analisis penggunaan pesan verbal dan nonverbal untuk komunikasi efektif pada konten audio
visual (boleh memilih secara bebas berdasarkan kesepakatan kelompok, contoh: film pendek,
iklan, video klip, dll). Identifikasi dan analisis dilakukan dengan memberikan deskripsi pada
komponen berikut.

3
Deskripsi ringkas tentang content audio-visual

Iklan yang kelompok kami pilih merupakan iklan salah satu produk biskuit di
Indonesia yang cukup terkenal yaitu Oreo, yang mengusung konsep untuk
mengenalkan produk baru mereka. Di iklan ini diceritakan Pemeran 1 yaitu Afiqa
didatangi dan dipanggil oleh temannya yang kami sebut sebagai Pemeran 2.
Kemudian Pemeran 2 memakaikan Pemain 1 syal dan topi beanie seperti di
musim dingin yang membuat Pemeran 1 kebingungan. Setelah itu Pemeran 2
mengatakan “Siap? Nanti dingin loh” yang membuat Pemeran 1 makin tertarik.
Akhirnya Pemeran 2 mengeluarkan produk baru dari Oreo kemudian kedua
Pemeran memakan produk baru dari Oreo tersebut dengan cara seperti
biasanya yaitu “Diputar, dijilat, dicelupin!”. Lalu ekspresi kedua Pemeran
menunjukkan ekspresi kedinginan saat mereka makan produk Oreo tersebut,
oleh karena itu mereka mengatakan “Brrrrrrr..”. Iklan diakhiri dengan tagline
“Hanya Oreo”.

Link video iklan: https://youtu.be/W57qefi975Q

Identifikasi Pesan Nonverbal


Body Communication

Body Communication dalam iklan ini ditunjukkan di detik 0:11 pada saat
Pemeran 1 yaitu Afiqah menganggukkan kepala sambil mengakatan “Udah” saat
Pemeran 2 menanyakan “Udah siap?”. Selanjutnya body communication juga
ditunjukkan di detik 0:25 saat kedua Pemeran menggerakan tubuhnya seperti
menggigil sebagai respon dari sensai memakan Oreo.

Facial Communication

Facial communication adalah bagaimana kita berkomunikasi menggunakan raut


wajah. Pada awal iklan tepatnya di detik 0:02, terlihat Pemeran 2 memanggil
Pemeran 1 dengan suara yang lantang dan wajah tersenyum menandakan
antusiasnya terhadap apa yang akan ia beri tahu. Kemudian, Pemeran 1 pada
detik 0:03 juga menjawabnya dengan wajah penuh senyuman untuk menjawab
panggilan dari Pemeran 2.

Ketika Pemeran 2 memakaikan syal di leher Pemeran 1, Pemeran 1


menunjukkan wajah yang bingung karena ia tidak tahu apa yang akan diberi tahu
oleh Pemeran 2. Hal itu ditunjukkan dengan wajah yang mengernyit. Setelah
Pemeran 2 berkata “Nanti dingin loh”, lalu Pemeran 1 menunjukkan wajah
antusias dan penasaran dengan mata yang melotot dan mulut yang membentuk
O. Bagian ini ada pada detik 0:09 sampai 0:13 . Setelah mereka mencicipi,
mereka menunjukkan adanya sensasi dingin setelah memakan varian terbaru

4
oreo dengan saling tersenyum bahagia

5
Eye Communication

Pemeran 1 dan 2 saling melakukan kontak mata yang ditunjukkan pada detik 0:03
di mana Pemeran 1 menunjukkan antusiasnya saat Pemeran 2 memanggilnya
dan mengatakan “Ada yang baru nih!”. Begitu juga sebaliknya, Pemeran 2
antusias untuk segera memberi tahu apa yang dia ingin sampaikan ke
Pemeran 1. Lalu saat Pemeran 2 memberikan syal ke Pemeran 1 di detik ke
0:08, Pupil mata Pemeran 1 membesar menandakan kebingungannya atas apa
yang akan Pemeran 2 beri tahu.

Touch Communication

Touch Communication yang terdapat dalam iklan tersebut adalah ketika


Pemeran 2 memberika syal kepada Pemeran 1 di detik 0:08. Pemeran 1 merasa
bingung ketika diberikan syal karena pada saat itu sedang tidak kedinginan.
Selain itu pada detik 0:26 ketika mereka telah memakan produk tersebut mereka
memberikan reaksi saling bersentuhan berupa pukulan kecil yang mengartikan
mereka merasa suka dan mendapat sensasi dingin dari produk tersebut.

Paralanguage and Silence

Dalam video iklan tersebut, para pemeran menggunakan beberapa nada bicara.
Ketika Pemeran 2 datang dan memanggil Pemeran 1 di detik 0:02, ia
menggunakan nada tinggi yang mengisyaratkan semangat dari Pemeran 2 untuk
mengajak Pemeran 1 mencoba produk tersebut. Selain itu, Pemeran 2 juga
melontarkan pertanyaan dan pernyataan memakai nada yang membuat
penasaran seperti “Udah siap??” di detik 0:10 dan “Nanti dingin lhoo” di detik
0:12.

Spatial Message

6
Spatial Message dapat diartikan sebagai salah satu macam komunikasi
nonverbal yang berupa jarak saat komunikasi berlangsung. Jarak dalam
komunikasi ini biasanya ditentukan oleh seberapa akrab dan nyaman kita
dengan lawan bicara. Dalam video iklan tersebut terlihat adanya kedekatan jarak
antara Pemeran 1 dan Pemeran 2 di detik 0:12 yang ditunjukkan saat keduanya
membicarakan produk tersebut dengan duduk berhadapan; menandakan bahwa
keduanya terbilang akrab. Pada video iklan tersebut Pemeran 2 mendekati
Pemeran 1 secara spontan dengan jarak yang dekat, ditunjukkan pada detik
0:03, untuk membantu Pemeran 1 menggunakan pakaian dan aksesoris musim
dingin serta mengajak Pemeran 1 untuk mengkonsumsi biskuit tersebut
bersama-sama.

Artifactual Communication

Artifactual Communication video iklan biskuit tersebut diungkapkan melalui


penampilan fisik dan pakaian serta aksesoris yang digunakan oleh Pemeran 1
dan Pemeran 2 ketika keduanya menjalin komunikasi. Dalam keseluruhan iklan
tersebut Pemeran 1 sebelumnya menggunakan pakaian casual biasa tetapi,
secara tiba-tiba Pemeran 2 datang untuk memperkenalkan produk biskuit
tersebut dengan mengenakan pakaian berupa jaket, mantel, topi beanie dan syal
sebagai salah satu alat komunikasi nonverbal yang mengkomunikasikan serta
memberi persepsi pada penonton bahwa mereka seakan-akan
berada pada musim dingin ketika mengkonsumsi produk tersebut. Begitupun
dengan Pemeran 1 yang dipakaikan pakaian ala-ala musin dingin oleh Pemeran
2

Temporal Communication

Temporal communication adalah cara seorang individu mengorganisasi dan


menggunakan waktu dan pesan yang diciptakan. Dalam iklan tersebut, waktu
yang ditujukkan adalah saat siang hari. Hal ini dikarenakan iklan tersebut ingin
memberitahu mengenai produk baru Oreo yang memberikan sensasi dingin
ketika memakannya meski pada siang hari sekalipun.

7
Analisis Pesan Verbal berdasar Karakteristik Pesan Verbal

1. Jelas dan Ringkas

Penggunaan kata-kata pada iklan tersebut singkat dan jelas atau langsung
pada inti pesan yang ingin disampaikan.

2. Perbendaharaan kata

Pengucapan kata Pemeran 1 dan 2 dalam iklan tersebut mudah dimengerti,


sehingga penonton dapat paham mengenai suatu produk baru yang akan
ditawarkan.

3. Intonasi

Dalam iklan tersebut, komunikator yang adalah Pemeran 1 dan 2 dapat


mempengaruhi arti pesan melalui nada suara yang dikirimkan. emosi
Pemeran 1 dan 2 juga sudah sesuai dengan nada suara yang disuarakan.

4. Kecepatan Berbicara

Komunikator yang adalah Pemeran 1 dan 2 dalam iklan dapat


menyampaikan pesan dengan kecepatan dan tempo yang tepat sehingga,
pesan dapat tersampaikan dengan baik.

Pendapat Kelompok tentang efektifitas komunikasi pada konten audio visual


tersebut (pesan verbal dan nonverbal)

Menurut pendapat kami, iklan ini sudah cukup efektif untuk mengenalkan varian
baru dari produk Oreo. Jika dilihat dari pesan verbalnya, kata hingga kalimat
yang terkandung dalam iklan ini singkat dan jelas sehingga para penonton bisa
mudah memahami tentang apa yang ingin disampaikan iklan ini. Bahkan iklan ini
menjadi salah satu iklan yang iconic pada masanya karena mudah diingat.
Kemudian dalam iklan ini juga mengandung banyak pesan nonverbal yang sudah
efektif seperti body language, facial expression, juga intonasi yang semuanya
sudah sesuai dengan tema dan tujuan iklan. Selain itu, iklan ini membuat
penonton tertarik untuk melihat karena iklan ini diperankan oleh anak kecil yang
membuat semakin gemas. Selebihnya, pesan nonverbal sudah dijelaskan pada
tabel bagian atas.

8
Sumber Referensi dengan APA Style

Jenis Komunikasi Nonverbal. (2022). Diakses pada 5 Oktober 12.20, dari


https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2022/08/10/jenis-komunikasi-non-
verbal/.

Kurniati, Desak Putu Yuli. (2016). Modul Kumunikasi dan Non Verbal. Bali,
Indonesia: Universitas Udayana.

Mulyana, Deddy. (2015). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung,


Indonesia: PT. Remaja Rosdakarya.

Nareza, Meva. (2020). Mengenal Beragam Jenis Komunikasi Nonverbal.


Diakses pada 5 Oktober 12.14, dari
https://www.alodokter.com/mengenal-beragam-jenis-komunikasi-
nonverbal.

9
PEER ASSESSMENT (wajib diisi setiap ketua kelompok) :
N Nama Mahasiswa Posisi dalam Kelompok Nilai
o
1 Albertus Eka Wardhana Ketua 85
2 Astried Libelnov Ramadhani Anggota 85
3 Sandrina Anjelita Anggota 85
4 Fransischa Tantri Wijayanti Anggota 85
5 Laurensia Aileen Anggota 85
6 Samira Ersyafirti Anggota 85
Pemberian nilai untuk kinerja ketua maupun anggota kelompok mengikuti skala:
85 = sangat baik 70 = cukup 55 = kurang baik 0 = tidak bekerja
Penilaian di luar skala tersebut, maka kinerja ketua/anggota kelompok dianggap NOL

FEEDBACK (diisi oleh dosen) :

INSTRUMEN PENILAIAN
Dalam penilaian modul ini, instrumen penilaian yang digunakan adalah penilaian portofolio
dengan mengikuti kriteria berikut :
No. Aspek Penilaian Nilai
Tinggi Cukup Rendah
(80-100) (60-79) (40-61)
1 Ketepatan mengidentifikasi dan
menjelaskan komponen pesan
nonverbal
2 Ketepatan mengidentifikasi dan
menjelaskan karakteristik
pesan verbal
3 Kemampuan menjelaskan
argumentasi atas efektivitas
komunikasi
4 Ketepatan menulis referensi
berdasarkan APA Style

1
0

Anda mungkin juga menyukai