Oleh :
Rupture plak
Penurunan aliran
Absorbsi O2 dan darah koroner
nutrient menurun
Disabilitas plak
Pembuluh darah nekrotik
Kebutuhan O2 meningkat,
Lumen sempit dan kaku suplai O2 menurun
Penurunan
Penurunan kemampuan curah jantung Nyeri
tubuh untuk menyediakan
energi
Kelemahan
Gangguan
mobilitas fisik
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Elektrokardiogram (EKG) Befungsi untuk merekam sinyal-sinyal listrik yang
bergerak melalui jantung didalam tubuh. EKG seringkali dapat mendiagnosis bukti
serangan jantung sebelum kejadian atau yang sedan berlangsung.
b. Ekokardiogram Tes untuk mendiagnosis kondisi penyakit jantung koroner. Alat ini
menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung anda.
c. CT scan jantung Dapat melihat deposit kalsium di arteri anda. Kelebihan kalsium
dapat mempersempit arteri sehingga ini dapat menjadi pertanda kemungkinan
penyakit arteri koroner. Selain itu melakukan X-ray dan ultrasound untuk
menyimpulkan kondisi anda
7. PENATALAKSANAAN
a. Terapi Farmakologis
Terapi anti iskemik : untuk mengurangi iskemia dan mencegah terjadinya
kemungkinan yang lebih buruk seperti, infarkmiokard atau kematian.
Nitrat : mengurangi kebutuhan oksigen dan meningkatkan suplai oksigen.
Antagonis kalsium mengurangi influlks kalsium yang melalui membrane sel.
Obat ini menghambat kontraksi miokard dan otot polos pembuluh darah.
b. Terapi Non Farmakologis
Istirahat yang teratur untuk mengurangi beban kerja jantung.
Oksigenasi
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian Primer dan Sekunder
a) Identitas Pasien
Tn. W.M, Umur 41 tahun, Alamat Desa Molingkapoto
b) Keluhan Utama
Nyeri dada hilang tmbul sejak 2 hari, nyeri ulu hati, mual dan muntah.
c) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh nyeri ketika beristirahat, terasa panas dada retro sterna menyebar
ke lengan kiri dan punggung kiri , skala nyeri 7 (skala 1-10) nyeri berlangsung 10
menit.
d) Riwayat Penyakit Sebelumnya
Hipertensi, kebiasaan merokok, pekerjaan, stress. Dan riwayat penyakit keluarga
(jantung, DM, hipertensi, kebiasaan merokok, pekerjaan, stress) dan riwayat
penyakit keluarga (DM, hipertensi).
e) Aktivitas / Istirahat
Keletihan,insomnia,nyeri dada dengan aktifitas,gelisah,dipsnea saat istirahat atau
aktifitas, perubahan status mental, tanda vital berubah saat beraktifitas.
f) Integritas Ego
Ansietas, stress, marah, takut dan mudah tersinggung.
g) Eliminasi
Gejala penurunan berkemih, urin berwarna pekat, berkemih pada malam hari,
diare/konstipasi.
h) Makanan / Cairan
Kehilangan nafsu makan, mual, muntah, penurunan berat badan signifikan,
pembengkakan ekstremitas bawah, diet tinggi garam penggunaan diuretic distensi
abdomen, edema umum, dll.
i) Hygiene
Keletihan selama aktifitas perawatan diri, penampilan kurang.
j) Neurosensory
Kelemahan, pusing, lethargi, perubahan perilaku dan murah tersinggung.
k) Nyeri/Kenyamanan
Nyeri dada akut/kronik, nyeri abdomen, sakit pada otot, gelisah.
l) Interaksi Sosial
Penurunan aktifitas yang biasa dilakukan.
b. Pemeriksaan Fisik
B1: Dispneu (+), diberikan O2 tambahan, B2: Suara jantung murmur (+), chest pain
(+), CRT 2 detik, akral dingin, B3: Pupil isokor, refleks cahaya (+), refleks fisiologis
(+), B4: Oliguri, B5: Penurunan nafsu makan, mual (+), muntah (+).
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan EKG, hasil terlampir.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut (D.0077)
b. Penurunan curah jantung (D.0008)
c. Gangguan mobilitas fisik (SDKI D.0054)
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kolaborasi:
19. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
(SDKI) Tujuan/Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
2. Penurunan curah jantung Setelah diberikan intervensi keperawatan 3x24 jam, diharapkan Perawatan Jantung
(D.0008) curah jantung pasien : Observasi:
1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
Definisi : SLKI: Curah Jantung Meningkat curah jantung.
Ketidakadekuatan jantung Dengan level : 2. Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
memompa darah untuk 1. Meningkat curah jantung.
memenuhi kebutuhan 2. Cukup meningkat 3. Monitor tekanan darah.
metabolisme. 3. Sedang 4. Monitor intake dan output cairan selama 24
4. Cukup menurun jam.
Penyebab : 5. Menurun 5. Monitor saturasi oksigen.
Perubahan preload dan Dengan kriteria hasil: 6. Monitor keluhan nyeri dada.
afterload 1. Lelah menurun (5) 7. Monitor EKG 12 sandapan.
2. Distensi vena jugularis menurun (5)
3. Dyspnea menurun (5)
4. Pucat menurun (5) Terapeutik:
8. Posisikan pasien semi fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman.
Dengan level : 9. Berikan diet jantung yang sesuai.
1. Memburuk 10. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
2. Cukup memburuk memotivasi gaya hidup sehat.
3. Sedang 11. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
4. Cukup membaik stres, jika perlu.
5. Membaik 12. Berian dukungan emosional dan spiritual.
Dengan kriteria hasil : 13. Berikan oksigen untuk mempertahankan
1. Tekanan darah membaik (5) saturasi oksigen >94%.
2. Capillary refill time membaik (5)
Edukasi:
14. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
15. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
16. Anjurkan berhenti merokok
17. Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat
badan.
18. Anjurkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian.
Kolaborasi:
19. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu