Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

Pemikiran dan Sistem ekonomi

Dosen Pengampu:
Dr. irwan muslim S.E, M.

Oleh:
ANDRI RUSADI
2210011111001

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUNG HATA
Apa ? Keynesian Aliaran Chicago sebelum KEYNES?

Keynes tak punya apa apa untuk diberikan kepada kami yang duduk bersmpuh di kaki
simos,mints,knight dan viner

Mengapa friedman,stigler,dan banyak mahasiswa Chicago lainnya tidak tertarik pada Keynes?karena
Bintang Bintang sperti Frank H.Henry simons , dan Jacob Viner telah lama mendukung pengeluaran
devisit yang besar selama awal 1930 -an untuk memerangi pengangguran asal dan inflasi.mereka
adalah Keynesian sebelum Keynes.

Frank Knight (1885-1972), pemimpin aliran Chicago sampai 1955, menentang kebijakan yang
membiarkan perekonomian turun dalam spiral deflasioner. Pada sebuah surat pada 1932 untuk
Kongres, selusin ekononi Chicago, termasuk Knight, memperingatkan "kerugian luar biasa, dalam
penyia-nyiaan kapasitas produksi dan dalam penderitaan yang akut" Mereka mendorong Kongres
untuk mendukung "inflasi fiskal" selama masa depresi, khususnya pembiayaan pengeluaran defisit
dengan uang baru (Davis 1968: 477).

Jacob Viner (1892-1970), pendukung kebijakan fiskal kontrasiklis ala Keynesian,


mengoperasikan surplus dalam masa makmur (boom) dan defisit pada masa buruk. Selaina masa
makmur, prinsip tradisional pembiayaan adalah mengenakan pajak yang tinggi, pengeluaran yang
sedikit, dan membayar utang. Tetapi, menurut Viner, kebijakan seperti itu tidak baik selama periode
depresi. Pemerintah harus melakukan hal yang sebaliknya: pajak ringan, banyak pengeluaran, dan
menambah utang (Davis 1968: 477-78).

Henry Simons (1899-1946) adalah contoh utama dari aliran Chicago sepanjang era 1930-an.
Dia menekankan perlunya memulihkan kepercayaan bisnis selama depresi lan mendukung
pengeluaran defisit dan pemotongan pajak sebagai alat utaina untuk memperkuat pemulihan. Milton
Friedman sendiri mengatakan, "Ada kesamaan besar antara pandangan yang diekspresikan oleh
Simons dan Keynes-- penyebab Depresi Besar adalah lemahnya kebijakan moneter, dan perlunya
mengandalkan ada kebijakan fiskal" (Davis 1968: 476).

Simons juga mencemaskan monopoli "natural" yang berlebihan di bawah kapitalisme dan
mendukung nasionalisasi jaian kereta ap!, utilitas dan semua industri "tak kompetitif" lainnya.
Pandangan ini dinyatakan dalam buku yang ironisnya diberi judul Economic Policy for Free Society
(1948).

Perlu ditekankan bahwa di luar Depresi, dan selain tindakan anti- trust, para ekonom Chicago adalah
pendukung pasar bebas, men- dukung perdagangan bebas, uang yang stabil dan tidak adanya kontrol
atas upah atau harga. Simons menekankan suatu kebijakan "mengatur otoritas", sebuah tradisi yang
menjadi dasar tradisi Friedman.

ANAUSA DUA TULISAN TANGAN EKONOM RAHASIA PRIBADI TERUNGKAP!

Dalam setiap tulisan tangan seseorang,passti mengandung karakter penulisnya.


-THOMAS CARLYLE

Pertama da Karl Marx, sang phrenologis; kemudian Stanley Jevons, sang astrolog, yang diikuti oleh
Maynard Keynes, si pembaca telapak tangan. Kini kita punya Milton Friedman, analis tulisar, tangan.

Benar, Friedman mengklaim dalam otobiografinya bahwa dia dapat menganalisa karakter seseorang
melalui tulisan tangannya. Hobi ini dipelajarinya saat masih mahasiswa di Columbia pada 1933-34.
"Sejak itu saya adalah grafologis amatir," katanya. Sepanjang 1953-54 Friedman menghabiskan waktu
setahun di Cambridge University dengan bantuan beasiswa Fulbright.

Peter Bauer (kini Lord Bauer) menunjukkan kepada Friedman sebuah surat dari Richard Kalun, murid
Keynes yang menciptakan multiplier dan Friedman segera melihat tulisan Kahn yang isti newa,
seperti garis terpisah yang menurun sangat tajam. "Kahn," kata Friedman kepada Bauer, "jelas orang
yang sangat pesimisi."

Hari berikutnya dia makan siang lengan Kahn dan dalam diskusi itu Kahn mengatakan, "Terbedaan
besarnya adalah Keynes adalah orang yang sangat optimis sedangkan saya adalah orang yang sangat
pesimis Touché! Pada pesta selanjutnya, Kahn menunjukkan tulisan tangan Keynes kepada Friedman,
dan ternyata garis dalam tulisan Keynes ditarik naik ke atas, "orang yang optimis.

Joan Robinson meminta Friedman untuk menganalisa tulisan tangan lainnya. Friedman menjawab,
"Ini jelas tulisan orang asing, jadi sulit bagi saya untuk menganalisanya. Tetapi saya bisa katakan ini
ditulis oleh orang yang punya bakat artistik tetapi tidak punya bar.yak intelektual yang besar." Tulisan
itu temyata milik Lydia Lopokova, balerina Rusia terkenal yang dinikahi Keynes. "Itu jelas kemenangan
saya terbesar selama di Cambridge!" (Friedman 1998: 245).

EMPAT EKONOM DIANALISA.

Dapatkah tulisan tangan memberi kita petunjuk kepribadian seseorang? Saya memutuskan untuk
menguji hipotesis Friedman dengan meminta grafologis "tersumpah" untuk menganalisa catatan
tulisan tangan dari empat ekonom-Adam Sunith, Karl Marx, John Maynard Keynes, dan Milton
Friedman. (Tanda tangan mereka ada di Gambar: 15.1)

Menurut: alii itu, tulisan tangan Adam Smith menunjukkan dia itu "orang yang optinis dan ambisius
(benar), tetapi dia itu "orang yang sangat sensual" (meraguks.a). Marx adalah orang yang "sangat
optimis" dan "sangat sosial" atau "tidak sabaran" dan "berperasaan," tetapi ini adalah karakteristik
yang bisa dijumpai dalam diri banyak orang, Tulisan Keynes nenunjukkan "kepribadian yang dominan
dan kadang-kadang agresif (benar), tetapi dia adalah orang yang tidak suka jika tulisan tangannya
dianalisa (meragukan). Dan catatan Friedman menunjukkan individu yang "optimis dan teguh" dan
"mudah marah" (benar), tetapi dia adalah orang yang "bisa berkilah dalam berkomunikasi"
(meragukan). Pingkasnya, saya meragukan keandalan grafologi, yang tanipaknya lebih merupakan
seni ketimbang sains.

Tetapi lagi-lagi sang grapholog itu mengatakan bahwa tulisan tangan saya menunjukkan bahwa saya
adalah pengajar dan dosen yang baik," pemikir yang "orisinal," dan orang yang "sensitif terhadap
perasaan orang lain." Hey, mungkin Friedman mengatakan sesuatu yang lain.

Di abad mesin ketik dan komputer pribadi. Friedman menulis semua artikel dan bukunya dengan
tangan sampai dia berusia 80 tahun. Papernya dapat membuat ahli grafologi sibuk selama satu
dekade. Terus menulis, Mr. Friedman!

Profesor-profesor Chicago tidak suka jika mahasiswa menyebut diri mereka dengar "Doktor". Karena
setiap orang mempunyai gelar tinggi, maka panggilan itu dirasa terlalu mewah. Anggota fakultas
punya tradisi panjang untuk saling memanggil dengan "Mister" (atau bapak atau saudara). "Saudara
Friedman" lebih disukai ketimbang "Profesor Friedman". Dan Pak Friedman ini (seperti ekonom
Chicago lainnya) tidak pernah memublikasikan buku dengan mencantumkan nama "Dr. Milton
Friedman Ph.D" di sampul bukunya. Pencantuman gelar seperti itu dianggap kaku. Tentunya para
akademisi Jerman yang terkenal memakai gelai seperti Herr Profesor Extraordinaire Doktor akan
waspada dengan sambutan semacam itu di Chicago.

HANYA UANG YANG PENTING!"

Itu adalah panda gan absurd, tentu saja, dan tak ada yang pernah merganutnya.

-MILTON FRIEDMAN

Dalam debat dengan Walter Heller pada 1968, Friedman menyangkal kritik yang dialamatkan
kepadanya, "hanya uang yang penting" (Friedman dan Heller 1969: 47). Namun, dalam perdebatan
yang sama, dia mengatakan bahwa kebijakan fiskal, "keadaan anggaran itu sendiri tidak membawa
eiek signifikan pada pendapatan nominal, pada inflasi, pada deflasi, atau pada fluktuasi siklis"
(halaman 51). Kebijakan moneter, di lair pihak, membawa efek yang dahsyat.

TIDAK ADA SISI PENAWARAN?

Di kesempatan lain, Friedman ditanya tentang ekonomi "sisi penawaran" dan dampak pemotongan
pajak terhadap ekonomi. "Saya bukan ekonom sisi penawaran," katanya. "Saya bukan ekonom
monetaris. Saya ini seorang ekonom." Kemudian dia menambahkan, "Saya tak pernah percaya bahwa
kebijakan fiskal, dengan mengingat adanya kebijakan noneter, berpengaruh penting pada naik-
turunnya perekonomian" (Friedman 1982b: 53-54).
RX UNTUK JEPANG: CETAK LEBIH BANYAK UANG!

Beberapa waktu lalu Friedman memublikasikan sebuah kolom pada 17 Desember 1997, Wall Street
Journal edisi solusi untuk ekonomi Jepang yang melemah pada 1990-an. Seluruh tulisan itu
menegaskan kebijakan moneter "yang tidak tepat" dari Bank Jepang dan menegaskan bahwa Jepang
perlu mer.gakselerasi persediaan uangnya sebagai solusi yang terpenting. Friedman tidak menyebut
alternat!f pasar-bebas lainnya: pemotongan pajak, deregulasi sistem perbankan, atau
mempromosikan perdagangan bebas dan imigrasi Sekali lagi, pembaca merasa bahwa Friedman
selalu berpikir bahwa hanya uanglah yang penting, meskipun d'a sendiri menyangkalnya.

RX UNTUK JEPANG: CETAK LEBIH BANYAK UANG!

Beberapa waktu lalu Friedman memublikasikan sebuah kolom pada 17 Desember 1997, Wall Street
Journal edisi solusi untuk ekonomi Jepang yang melemah pada 1990-an. Seluruh tulisan itu
menegaskan kebijakan moneter "yang tidak tepat" dari Bank Jepang dan menegaskan bahwa Jepang
perlu mer.gakselerasi persediaan uangnya sebagai solusi yang terpenting. Friedman tidak menyebut
alternat!f pasar-bebas lainnya: pemotongan pajak, deregulasi sistem perbankan, atau
mempromosikan perdagangan bebas dan imigrasi Sekali lagi, pembaca merasa bahwa Friedman
selalu berpikir bahwa hanya uanglah yang penting, meskipun d'a sendiri menyangkalnya.

HADIAH NOBEL: MULJA ATAU HINA?

Hadiah harus diberikan kepada orang-orang yang pada tahun sebelumnya telah memberi sumbangan
terbes bagi umat manus

-WASA ALFRED NOBELL (FANT 1993: 329)

Para ekonom adalah orang orang yang beruntung. Di antara ilmuwan sosial, merekalah satu-satunya
yang mampu meyakinkan Akademi Swedia untuk menambah kategori baru untuk Hadiah Nobel sejak
Alfred Nobel menyatakan keinginannya pada 1895. Tidak ada Nobel ur.tuk sosiologi, bisnis, psikologi,
linguistik, matematika, atau pendidikan. Tetapi sejak 1968 Bank Sentral Swedia mendanai Nobel
Ekonomi. Gunnar Myrdal, seorang ekonom telah mencapai prestasi ilmiah yang tinggi sehingga patut
mendapat penghargaan (meskipun dia kelak menarik kembali pernyataannya dan berharap bisa
menolak hadiah karena, katanya sekarang, ilmu ekonomi tidak bisa menyamai presisi dan nilai Ilmu-
ilmu pasti).

Foto 15.7 Alfred Swedia, mampu meyakinkan Akademi bahwa Nobel (1833-96) ilmu ekonomi,
dibandingkan ilmu sosial lainnya,
Renungkan fakta berikut ini:

Friedrich Hayek pulih dari penyakitnya setelah menerima hadiah dan hidup delapan belas tahun lebih
lama; Jol.n E Nash, yang menderita schizophrenia paranoid dan hidup dalam kemiskinan, kembali
pulih; tetapi William Vickery meninggal diga hari setelah memenangkan Nobel.

• Kaum Marzis memenangkan banyak Nobel Sastra, tetapi tak ada yang menerima Nobel Ekonomi.

Pada 1989, Robert Lucas J. dari Chicago, dalam perjanjian cerai setuju untuk memberikan separuh
dari hadiah Nobel kepada istrinya apabila dia dapat memenangkannya dalam waktu lima tahun.
Beberapa minggu sebelum kesepakatan itu usai, dia memenangkan Nobel-dan dia memenuhi
janjinya. "Perjanjian adalah perjanian," katanya.

Gunnar Myrdal, satu-satunya orang Swedia yang memenangkan Nobel Ekonomi saat ini, kebingungan
karena dia harus berbagi hadiah der gan sesama pemenang ekonom pasar bebas Friedrich Hayek.
Semakin banyak profesor di Universitas Chicago memenangkan Nobel ketitabang institusi lainnya,
lebih dari separuh dari penerima Nobel pada era 1990-an.

• Uang hadiah itu pelan-pelan bertambah dari $77.000 sampai $1juta, tetapi dikelola dengan buruk
dan kinerjanya buruk menurut indeks AS dan Eropa selama bertahun-tahun. Jika uang itu
diinvestasikan dalam indeks S&P 500 sejak 1969, hadiahnya sekarang ini seharus nya mencapai lebih
dari $3 juta (Franco Modigliani, pemenang 1985, tampaknya merupakan investor tercerdas-dia
menanamkan sebagian besar uangnya pada dana indeks saham).

Tax Reform Act 1986 menghapuskan status bebas pajak untuk Hadiah Nobel. Pemenang pertama
yang terkena pajak adalah Robert M. Solow dari MIT, dan hanya mendapat separuh dari nilai hadiah.
Pemenang Nobel yang paling memalukan: ekonom finansial Robert C. Merton dan Myron S. Scholes,
pemenang 1997, karena keterlibat an mereka dalam Long Ter n Capital Management, dana cadangan
yang dipakai untuk strategi opsi mereka dan mengalami kerugian $4 miliar sebelum di-bailed out.

•Hanya satu ekonom kulit hitam, W. Arthur Lewis dari Princeton, yang pernah memenangkan Nobel
sampai saat ini; hanya ada satu orang Asia yang memenangkan Nobel sampai saat ini, yakni Amartya
Szin: belum ada ekonom perempuan yang mer enangkan hadiah, meskipun Joan Robinson dari
Cambridge pernah dicalonkan pada 1970-an berkat karyanya tentang "persaingan tak sempurna".
Tetapi karena dia membela Cina Komunis dan Korea Utama mem- buat para pendukung dan
kritikusnya merasa malu.

SWEDIA MEMBERI PENGHARGAAN KEPADA EXONOM PASAR BAS


Tidak ada indikator yang lebih baik dari kebangkitan kembali ekonomi pasar bebas ketimbang daftar
pemenang di Nobel Memorial Prize in Economic Science, salah satu per ghargaan paling prestisius di
seluruh dunia. Sejak 1969, ketika Akademi Swedia menambahkan kategori keenam untuk hadiah
Nobel, sebagian besar penerima penghargaan adalah ekonom pasar bebas. Keynesian yang pernah
menang antara lain Paul Samuelson, James Tobin dan Robert Solow, tetapi sejak 1974 ketika Friedrich
Hayek berbagi hadiah dengan sosialis Gurnar Myrdall, kebanyakan penerimanya adalah ekonom
pendukung pasar bebas.

Dan hampir semua pemenangnya pernah mengajar atau kulials di University of Chicago. Selama
1990-an, mayoritas pemenang Nobel adalah anggota aliran ini, antara lain Ronald Coase, Gary
Becker, Robert Fogel dan Robert Lucas.

Mengapa? Pertema, ekonom di Chicago mengombinasikan teori yang kuat dengan studi empiris yang
canggih untuk memajukan ilmu ekonomi ke dalam arena baru, seperti keuangan, diskriminasi,
kesejahteraan dan sejarah ekonomi. Kedua, lomite lima orang yang dipilih oleh Bark Swedia yang
memberi penghargaan setiap tahunnya pelan-pelan bergeser dari sosialisme ke kapitalisms. Marxis
dan Keynesian merasa dicurangi. Dalam Business Werk edisi 12 Novembar 1990, Robert Kuttner
mengeluhkan fakta bahwa beberapa tokoh Keynesian terkemuka diabaikan oleh komite Nobel
sepanjang hidup inereka, termasuk Joan Robinson, Nicholas Kaldar, dan Sir Roy Harrod Tetapi
ekonom pasar bebas dapat membuat argumen yang sama. Jelas Ludwig von Mises pantas menerima
hadiah Nobel tetapi dia tak pernah menerimanya.

DIABAKANNYA ORANG-ORANG YANG STEWA

Komits Nobel dalam disiplin lainnya juga sering mengabaikan orang- orang terkenal di bidangnya
yang jelas pantas untuk dikategorikan sebagai orang yang "memberi sumbangan terbesar bagi umat
manusia, Mark Twain dan Leo Tolstoy tak pemah menerima Nobel ats Bell Labs menyebut "listrik
sebagai temuan nomor satu di abad 20, terapi Thomas Edison tak pernah memenangkan Nobel atas
pan bola lampunya. Ilmuwan lainnya yang diabaikan Orville dan Wilbur Wright untuk karya
pesawatrya, Henry Ford untuk produksi massalnya: George Washington Carver untuk teknik Pys, Filo
Fabworth, Vladimir Zwakyn dan Iraschoenberg

untuk televisi; Robert WatsonWatt untuk radarnya; Frank Whittle dan Hans Pabst von Ohain untuk
mesin jetnya; Chester Clarson untuk xenography-nya; Howard Aiken, John P. Eckert, Jr., dan John W.
Mauchly untuk komputer digitalnya; Jonas Salk untuk vaksin polionya; dan Ted Hoff untuk
mikroprosesorya. Ironi terbesar adalah ketika Edward Teller, bapak bom atom, tidak diberi Nobel.
Bagaimanapun juga, Alfred Nobel sendiri mengembangkan bom yang lebih rendah daya ledaknya-
dinamit.

Para penerima Nobel dan profesor ekonomi dari 75 institusi di seluruh dunia menominasikai
kandidat. Lima orang komite menentukan pilihan setelah melalui ulasan dan debat yang ekstensif.
Akhimya, anggots Akademi Swedia (260 orang) melakukan pemilihan tertutup pada bulan Oktober
dan memberi penghargaan pada pagi hari dengan menelepon peinenangnya tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu. Penghargaan itu diberikan dan pidato Nobel disan paikan di Stockholm
pada bulan Desember.
APAKAH STANDAR EMAS MENYEBABKAN DEPRESI BESAR?

Standar emas tidak sama dengan stabilitas, tetapi ia sendiri adalah ancaman utama bagi stabilitas
finansial dan kemakmuran ekonomi di masa antara dua perang. -BARRY EICHENGREEN (1992: 4)

Friedman menentang keyakinan yang dianut umum bahwa standar emas internasional bertanggung
jawab atas terjadinya depresi. Kritikus Berlanjut pada halaman berikutnya.

standar emas menunjukkan bahwa dalam periode krusial, 1931-32, Federal Reserve menaikkan
tingkat discount karena takut mengancam deposit emasnya. Hanya jika Amerika Serikat tidak
terbelenggu oleh standar emas, kata mereka, Federal Reserve dapat menghindari tekanan kredit
yang niendorong negara menuju depresi dan krisis perbankan.

Akan tetapi, Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa stok emas AS naik pada dua tahun petama
masa kontraksi. Tetapi Fed bereaksi dengan tidak tepat. "Kita tidak mengizinkan aliran emas melebihi
stok uang AS. Kita tidak hanya memandulkannya, kita bahkan melangkah lebih jauh. Stok uang kita
turun banyak sedangkan stok emas naik" (Friedman dan Schwartz 1963: 360-61).

Ringkasnya, di bawah standar pertukaran einas yang tak sempurna, mungkin masih ada niang untuk
menghindari depreci besar dan krisis moneter.

KEGILAAN METODOLOGIS, BAGIAN II

Agar dianggap penting, sebuah hipotesis asumsinya harus keliru secara deskriptif

-MILTON FRIEDMAN (1953: 14)

Bab 12 mendeskripsikan metodologi "aneh" Ludwig von Mises, di mana dia mengabaikan
penggunaan sejarah, matematika, grafik, atau teknik lainnya di luar penalaran deduktif murni.

Filosofi non-ortodoks Mises dijelaskan dalam bukunya yang terbit pada 1949, Human Action. Empat
tahun kemudian Milton Friedman muncul dengan artikes berjudul "The Methodology of Positive
Economics" yang juga menjadi kontroversial (1953: 3-43). Yang menam- bah kobaran kontroversi,
Friedman juga menolak mengomentari artikelnya atau merespons pengkritiknya; dia mengatakan
keinginannya untuk "menelaah ilmu ekonomi" ketimbang "menulis tentang bagaimana limu ekonomi
harus dikaji" (Friedman 1998: 215).
Pada dasarnya Friedman mengatakan bahwa sebuah model ekonomi harus dinilai semata-mata
berdasarkan kekuatan prediktifnya, "satu-satunya tes yang relevan," bukan berdasarkan realisme
asumsi- nya. Tetapi dia bahkan melangkah lebih jauh, dengan mengatakan bahwa "secara umum,
semakin signifikan suatu teori, semakin tidak realistis asumsinya." Sebuah teori dengan asumsi yang
"realistis" jelas "tidak berguna," tegas Friedman. Asumsi boleh "palsu" asalkan teori "menghasilkan
prediksi yang cukup akurat" (1953: 14-15). Terakhir, Friedman memirjain teori falsifikasi Karl Popper
yang menyatakan bahwa Anda tidak pernah bisa menunjukkan bahwa segala sesuatu adalah benar
secara material, tetapi Anda hanya bisa menunjukkan bahwa sebuah teori terbukti keliru melalui
observasi empiris.

BAGAIMANA DENGAN PREDIKSI FRIEDMAN?

Sang ekonom dari Chicago ini harus memeriksa ulang teori moneternya karena prediksinya keliru,
seperti ramalannya tentang inflasi tinggi pada 1980-an

Asumsi yang sesat dan menyesatkan dapat menimbulkan kesulitan di dalam ekonomi. Misalnya,
model ekonometrika yang dihasilkan oleh komputer telah dikembangkan untuk meramalkan saham,
sura: obligasi, dan tren opsi berdasarkan pola historis. Model finansial ini, yang dikenal sebagai
analisis teknis, sering mengabaikan hal-hal yang fundamental dan hanya berfokus pada "apa-apa
yang bekerja", yakni hal-hal yang berhasil di masa lalu. Model-model ini biasanya bekerja untuk
sementara, terkadang selama beberapa tahun, tetapi ambruk ketika hal-hal yang fundamental yang
diabaikan "secara tak terduga" muncul ke permukaan. Inilah yang terjadi pada Long Term Capital
Management, yang, seperti telah dikemukakan di atas, merugi sampai $4miliar pada 1998.
Ringkasnya, seseorang harus mencurigai setiap teori heuristik yang mengabaikan perilaku
ekonomi fundamental.

Anda mungkin juga menyukai