Anda di halaman 1dari 8

T I M O T H Y G 1 2

PAJ MUSIK

Musik Keroncong
Eksplorasi Keroncong
Apa itu musik keroncong?
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu genre musik daerah di Indonesia
yang tergolong populer dalam kalangan masyarakat adalah musik
Keroncong. Dari para tetua, sampai generasi pemuda, musik ini
merupakan bagian dari jiwa rakyat Indonesia sejak dulu.

Keroncong merupakan musik tradisional yang mempunyai akar kuat


dalam budaya Jawa sejak dahulu. Gaya musik ini identik dengan melodi
dan iramanya yang khas, dipadu dengan lantunan suara yang
menghanyutkan. alunan dan ciri khas nya merupakan hasil perpaduan
seni dan ekspresi dengan negara-negara Eropa yang pernah singgah
di tanah air. Tetapi, dibalik itu, gaya musik ini mempunyai sejarah yang
sangat menarik dan mempunyai makna historis dibaliknya.
Sejarah Keroncong
“Fado”
1512 - Selamanya
Musik Keroncong berawal di Indonesia pada zaman ekspedisi
Portugis yang dipimpin oleh Afonso de Albuquerque pada tahun
1512. Dengan itu, para pelaut Portugis memperkenalkan gaya
musik Fado Yang berarti “nasib”. Ironisnya, gaya musik Fado ini
dinyanyikan para budak-budak Afrika di portugal di zaman itu.
Alunan musik Fado ini identik dengan tangga nada minor dan
mirip lagu-lagu arab atau timur tengah.

Musik Keroncong pun lahir pada tahun 1661, di daerah Tugu,


yang saat itu dikuasai oleh Mestizos (keturunan Portugis). Orang
Mestizos pun mengembangkan ciri-khas musik yang mirip
dengan Fado tetapi menggunakan tangga nada mayor dan
beberapa instrumen baru seperti Gitar dan Ukulele yang
berbunyi “Crong-Crong” sehingga dinamakan Keroncong.
Ciri Khas musik keroncong
Musik Keroncong memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya
berbeda dari genre-genre musik tradisional pada umumnya
seperti berikut:

Musik Keroncong memiliki birama 4/4 pada umumnya .

Keroncong mengandalkan improvisasi yang pada umumnya


dipegang oleh instrumen seperti gitar, biola atau flute.

Struktur melodi dalam lagu Keroncong mengikuti skala


Pentatonik yang menonjolkan melodi khas tersebut.

Lirik, syair dan bait lagu untuk Keroncong pada umumnya ditulis
menggunakan bahasa Jawa atau Melayu untuk mencerminkan
asal usul dan makna dari lagu tersebut.

Lirik lagu Keroncong memiliki beragam tema yang menarik,


contohya, Bengawan Solo, Karya Gesang mencerminkan
keindahan dan keelokan sungai Bengawan Solo serta kehidupan
masyarakat pedagang pada zaman itu.
Alat musik keroncong
Ukulele (Cuk) yang bertugas untuk
menjaga ritme dengan kocokan
yang berbunyi “Crong-Crong”
khas dengan Keroncong.
Ukulele (Cak) membantu ritme
dengan kocokan yang lebih
nyaring.
Gitar yang memainkan alunan
melodi dan membantu ritme.
Biola menonjolkan melodi
Keroncong khas.
Cello memberikan elemen
harmonis dalam alunan.
Flute/Suling menghasilkan melodi
pendukung.
Contrabass memberikan elemen
rendah atau “Bass” dan
membantu menjaga ritme.
Tokoh-tokoh penting dalam keroncong

Hetty Koes Endang Gesang Martohartono Andjar Any


Perkembangan Musik
keroncong di indonesia
Musik Keroncong, bagi mayoritas masyarakat, merupakan suatu
seni yang abadi dan tidak akan pernah punah. Sejak lahirnya
musik Keroncong di Indonesia, genre musik ini telah mmengalami
banyak perubahan seiring berkembangnya zaman dan teknologi.
Masa Keroncong Modern (1960-2000) menghadirkan banyak
elemen-elemen baru dalam Keroncong.

Diantaranya seperti Keroncong Beat, ditemukan oleh Rudi


Pirngadie, dimana Keroncong bisa dimainkan dengan elemen Pop
barat dan melangkah untuk menjadi lebih universal. Grup musik
lainnya juga melakukan hal yang sama, seperti memadukan
Keroncong dengan gaya musik Rap dan grup musik Congrock 17
yang berhasil memadukan keroncong dengan irama “Rock”.

Usaha-usaha tersebut merupakan upaya untuk melstarikan


budaya Keroncong yang bisa tergolong “Kuno” atau tertinggal
zaman. Dengan inovasi tersebut, genre musik ini akan terus hidup
dalam jiwa masyarakat Indonesia, tidak terkecuali kaum-kaum
muda.
Sumber

1. Wikipedia.com
2. Kumparan.com
3. Liputan6.com
4. Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai