Anda di halaman 1dari 11

Kelas XI-D

Seni Budaya
Kelompok 3
Anggota kelompok

Khoirul
Septiawan
Moch.Rifa
io nal
adis Kamelia
Tr Music Julia
Lisna
Asal usul. Akar keroncong berasal dari sejenis
musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang
diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal
niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara.
Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini
pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan
oleh para budak dari Maluku.

Sejarah keroncong
Pada awalnya, jenis musik ini bernama Fado dan masuk ke Indonesia lewat
Malaka pada akhir masa penjajahan Portugis sekitar tahun 1512. Musik ini
menyebar dengan cepat di kalangan para budak di Malaka hingga akhirnya
menyebar ke seluruh Indonesia.

Sayangnya popularitasnya meredup seiring dengan berkembangnya kultur musik


populer seperti pop dan rock.
Seiring berjalannya waktu, musik Fado pun mulai mengalami berbagai
perubahan hingga akhirnya alat musik yang digunakannya makin kental dengan
budaya Indonesia, yaitu rebab, suling bambu, dan gamelan.
Penyebarannya berpusat dari Kampung Tugu di Batavia, di mana terdapat
banyak orang-orang Meztizos, yaitu keturunan pelaut-pelaut Portugis yang
menikah dengan penduduk lokal.

Orang-orang Kampung Tugu di Batavia menciptakan tiga jenis gitar dalam


musik tradisionalnya, yaitu Jitera yang paling besar, Prunga yang sedang,
dan Macina yang paling kecil. Bunyi yang terdengar dari ketiga gitar ini
adalah ‘krong-krong’ dan ‘cong-cong’, sehingga menjadi asal muasal nama
keroncong.

Jenis musik ini mulai populer dan dikenal masyarakat luas pada awal abad
20-an. Sebelumnya, keroncong populer melalui pentas dari panggung ke
panggung, karena pada saat itu industri rekaman masih belum berkembang
sepenuhnya. Secara komersial, musik keroncong dapat dinikmati lewat
piringan hitam.

Musik ini populer di kalangan peranakan Indo-Eropa kelas bawah dan banyak
dipentaskan di kota-kota besar Hindia Belanda.
Pakar keroncong Sunarto Joyopuspito menyebut musik
keroncong sudah melewati 4 fase perubahan sejak tahun 1880,
yaitu keroncong tempo doeloe (1880-1920), keroncong abadi
(1920-1960), keroncong modern (1920-2000) dan keroncong
millennium (2000-saat ini).

Keroncong juga diadaptasi dalam berbagai bentuk, misalnya


Langgam Jawa yang kemudian berkembang menjadi
Campursari, Keroncong Koes-Plus yang berirama rock, dan
Keroncong Dangdut atau Congdut.
TANGGA NADA

Tangga nadanya terdiri dari 1


(do), 3 (mi), 4 (fa), 5
(sol), dan 7 (si). Nada dasar
yang sering digunakan dengan
tangga nada pelog umumnya
menggunakan nada dasar G.
Permainan musik keroncong
terikat dalam bentuk lagu dan
aturan yang ada.
APA SAJA JENIS LAGU KERONCONG?
JENIS LAGU KERONCONG
DALAM MUSIK KERONCONG TERDAPAT EMPAT
JENIS LAGU, YAITU: (1) KEERONCONG ASLI, (2)
LANGGAM KERONCONG, (3) STAMBUL I/
STAMBUL II, DAN (4) LAGU EKSTRA.
LAGU KERONCONG
#) 10 lagu keroncong
1. Bengawan solo, Gesang Martohartono
2. pantang mundur, titik puspa
3. rangkaian melati, karimah
4. selendang sutera, ismail marzuki
5. ayah, titik puspa
6. kr. kemayoran, anonim
7. sepasang mata bola, ismail marzuki
8. jembatan merah, Gesang
9. kupu-kupu malam, titik puspa
10. tiga biola, Gesang
KENAPA ADA MUSIK TSB?
Iringan Musik keroncong adalah iringan musik yang terdiri dari tujuh alat
musik diantaranya; biola, flute, gitar, ukulele, banyo (cak atau cak tenor, dan
bas. Apabila sudah ada ketujuh macam alat musik keroncong ini, maka
permainan musik keroncong sudah dapat dikatakan lengkap. Yang menarik dari
musik iringan keroncong ini adalah, semua alat bermain secara improvisatoris
namun masih dalam ikatan. Dari semua alat tersebut mempunyai peranan yang
berbeda, sebagai pemegang melodi biasanya instrumen biola dan flute,
sedangkan sebagai pengiring, instrumen gitar, ukulele, banyo, cello dan bas.
Iringan musik keroncong sangat mendukung suasana yang tercipta dalam lagu,
sehingga antara lagu dengan musik iringan bisa menyatu dan saling terkait.
Thank
you!!

Anda mungkin juga menyukai