Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara meracik, memformulasi,
mengidentifikasi, membuat, mengkombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat
dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya
secara aman. Di dalam farmasi terdapat beberapa cabang ilmu diantaranya adalah
teknologi steril.
Teknologi Steril merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana
membuat suatu sediaan (Injeksi volume kecil, Injeksi volume besar, Infus, Tetes Mata
dan Salep Mata) yang steril, mutlak bebas dari jasad renik, patogen, atau non
patogen, vegetatif atau non vegetatif (tidak ada jasad renik yang hidup dalam suatu
sediaan). Teknologi steril berhubungan dengan proses sterilisasi yang berarti proses
mematikan jasad renik (kalor, radiasi, zat kimia) agar diperoleh kondisi steril.
Tentunya di setiap fakultas mendapatkan mata kuliah tersebut, karena teknologi steril
berperan penting dan menjadi mata kuliah pokok farmasi.
Dalam teknologi steril, kita dapat mempelajari tentang bagaimana
menghasilkan atau membuat sediaan yang steril, sediaan steril dapat dibuat secara
sterilisasi kalor basah, kalor kering, penyaringan, sterilisasi gas, radiasi ion dan teknik
aseptik. Kemudian sediaan steril tersebut dilakukan uji sterilitas, uji pirogenitas (ada
atau tidaknya pirogen). Dalam sediaan steril ada pembuatan tetes mata
Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang
digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak
mata dari bola mata. Tetes mata adalah cairan steril atau larutan berminyak atau
suspensi yang ditunjukan untuk dimasukan kedalam saccus conjungtival. Mereka
dapat mengandung bahan-bahan antimikroba seperti antibiotik, bahan antiinflamasi
seperti kortikosteroid, obat miotik seperti fisostigmin sulfat atau obat midriatik
seperti atropin sulfat.
Kalium iodida bersifat ionik, Senyawa ini mengkristal dalam struktur natrium
klorida. Ia diproduksi secara industri dengan mereaksikan KOH dengan iodin.
Kalium iodida dapat merangsang metabolisme dan kadang-kadang dapat berfungsi
mencegah keluhan pada vitrews body. Padakasus tertentu dapat memperlambat
peningkatan kekeruhan dan degradasi penglihatan
Sehubungan dengan Teori tersebut diatas dan penerapan dari teori yang sudah
didapat. Kami melakukan praktikum teknologi steril dalam hal ini membuat sediaan
tetes mata dengan harapan semoga dalam kegiatan praktikum ini, kami dapat
menambah wawasan, melaksanakan desain dan rancangan serta pembuatan sediaan
steril untuk dalam upaya meningkatkan pengetahuan ilmu farmasi.
1.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui
cara manufacturing sediaan steril tidak hanya melalui teori saja.
1.2.2 Tujuan Percobaan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara preformulasi sediaan larutan parenteral
berupa tetes mata.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara manufacturing sediaan larutan
parenteral berupa tetes mata.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara evaluasi sediaan larutan parenteral
berupa sediaan tetes mata.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa tetes adalah sediaan
steril berupa laritan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada
selaput lender mata disekitar kelopak mata. Larutan tetes mata mengandung kalium
iodida, Na thiosulfat, NaCL, Benzol klorida, Polivinil pirolidin, Asam fosfat, dan
natrium fosfat dalam air. Pada sediaan tetes mata tidak diperlukan pengawet, dan
harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan cairan lakrimal normal. Sediaan
tetes mata yang dibuat tepat pada volume 15 ml dan tidak terdapat partikel didalam
larutan tetes mata. Uji yang dibuat pada pembuatan tetes mata adalah Uji kejernihan,
Uji volume, Uji pH, dan Uji kebocoran.
7.2 Saran
7.2.1 Untuk Jurusan
Diharapkan agar dapat melengkapi fasilitisnya berupa alat-alat dan bahan-bahan
yang menunjang dalam proses praktikum, agar praktikum yang dilaksanakan dapat
berjalan dengan lancar.
7.2.2 Untuk Asisten
Diharapkan agar kerja sama antara asisten dengan praktikan lebih ditingkatkan
dengan banyak memberi wawasan tentang emulsi. Asisten dan praktikan diharapkan
tidak ada missed communication selama proses praktikum agar hubungan asisten dan
praktikan diharapkan selalu
7.2.3 Untuk Praktikan
Praktikan diharapkan dipraktikum selanjutnya bisa melaksanakan praktikum
lebih baik lagi dan tidak membuat kesalahan pada saat praktikum. Selain itu, berhati-
hatilah dalam mencampur sediaan dan juga didalam praktikum keseriusan
diutamakan.

Anda mungkin juga menyukai