Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Syamsuni (2006) farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara


membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis
dan standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat
dan distribusinya serta penggunaannya yang aman. Didalam farmasi terdapat
beberapa cabang ilmu diantaranya adalah teknologi steril.

Menurut Syamsuni (2006) teknologi steril merupakan ilmu yang


mempelajari tentang bagaimana membuat suatu sediaan (injeksi volume kecil,
injeksi volume besar, infus, tetes mata, dan salep mata) yang steril, mutlak bebas
dari jasad renik, patogen, atau non patogen, vegetatif atau non vegetatif (tidak
ada jasad renik yang hidup dalam suatu sediaan). Teknologi steril berhubungan
dengan proses sterilisasi yang berarti proses mematikan jasad renik (kalor,
radiasi, zat kimia) agar diperoleh kondisi steril. Tentunya disetiap fakultas
mendapatkan mata kuliah tersebut, karena teknologi steril berperan penting dan
menjadi mata kuliah pokok farmasi.

Dalam sediaan steril, kita dapat mempelajari tentang bagaimana


menghasilkan atau membuat sediaan yang steril, sediaan steril dapat dibuat
secara sterilisasi kalor basah, kalor kering, penyaringan, sterilisasi gas, radiasi
ion, dan radiasi aseptik. Kemudian sediaan steril tersebut dilakukan uji sterilitas,
uji pirogenitas (ada atau tidaknya pirogen). Salah satu sediaan steril adalah tetes
mata.

Menurut Dirjen POM (1979) tetes mata adalah sediaan steril yang berupa
larutan atau suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada selaput
lendir mata disekitar kelopak mata dari bola mata. Tetes mata adalah sediaan
steril atau larutan minyak atau suspensi yang ditunjukkan untuk dimasukkan ke
dalam saccus conjungtival, yang dapat mengandung bahan-bahan antimikroba
seperti antibiotik, bahan anti inflamasi seperti kortikosteroid, obat miotik seperti
fisostigmin sulfat atau obat midriatik seperti atropin sulfat dan kalium iodida.
Menurut MIMS (2016) Kalium iodida merupakan tetes mata yang
digunakan untuk membantu mengatasi katarak, pendarahan pada vitreous humor
(zat seperti gel yang terdapat diantara lensa mata dan retina didalam bola mata),
serta kekeruhan pada vitreous humor. Dan farmakologi dari kalium iodida yaitu
mengisi ulang kekurangan yodium, antitireoidnoe, mukolitik ekspektoran, anti
jamur, menyelesaikan radioprotektivnoe (Dirjen POM, 1979).

Sehubungan dengan Teori tersebut diatas dan penerapan dari teori yang
sudah didapat. Kami melakukan praktikum teknologi steril dalam hal ini
membuat sediaan tetes mata dengan harapan semoga dalam kegiatan praktikum
ini, kami dapat menambah wawasan, melaksanakan desain dan rancangan serta
pembuatan sediaan steril untuk dalam upaya meningkatkan pengetahuan ilmu
farmasi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara preformulasi, cara manufacturing, cara evaluasi sediaan


larutan parenteral berupa sediaan tetes mata?

1.3 Maksud Dan Tujuan Percobaan

1.3.1 Maksud Percobaan

Adapun maksud dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat


mengetahui cara manufacturing sediaan steril tidak hanya melalui teori saja.

1.3.2 Tujuan Percobaan

1. Untuk dapat mengetahui cara preformulasi sediaan larutan parenteral


berupa tetes mata.
2. Untuk dapat mengetahui cara manufacturing sediaan larutan parenteral
berupa tetes mata.
3. Untuk dapat mengetahui cara evaluasi sediaan larutan parenteral berupa
sediaan tetes mata.
1.3.3 Manfaat Percobaan
1.Agar mahasiswa dapat mengetahui cara preformulasi sediaan larutan
parenteral berupa tetes mata.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara manufacturing sediaan larutan
parenteral berupa tetes mata.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara evaluasi sediaan larutan parenteral
berupa sediaan tetes mata.

Anda mungkin juga menyukai