NIM : A1161098
JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan bentuk sediaan obat mata?
Jawab :
Sediaan obat mata (optalmika) adalah tetes mata (Oculoguttae), salep mata (oculenta),
pencuci mata (Colyria), dan beberapa bentuk pemakaian yang khusus (lamella dan
penyemprot mata) serta insert sebagai bentuk depo yang ditentukan untuk digunakan pada
mata utuh atau terluka. Obat mata digunakan sebagai efek terapetik lokal (Lukas, 2012)
Menurut FI IV → larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing,
merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa
sehingga sesuai digunakan pada mata.
Menurut FI III → tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau
suspensi yang digunakan dengan cara meneteskan obat pada
selaput lendir mata sekitar kelopak mata dari bola mata.
3. Sebutkan karakteristik/sifat /target apa yang diinginkan dari sediaan obat mata?
Jawab :
1. Tetes mata
a. Harus steril ketika dihasilkan
b. Bebas dari partikel-partikel asing
c. Bebas dari efek mengiritasi
d. Harus mengandung pengawet yang cocok untuk mencegah pertumbuhan dari
mikroorganisme yang dapat berbahaya yang dihasilkan selama penggunaan.
e. Harus stebil secara kimia
2. Salep mata
a. Stabil
b. Lunak
c. Mudah digunakan
d. Protektif
e. Homogen
3. Larutan steril Tetes mata
Syarat:
a. Steril
b. Isotonis
c. Isohidris
d. Jernih
e. Bebas Partikel asing dan irritant
(https://www.scribd.com/doc/306981158/Sediaan-Farmasi-Steril-Mata)
4. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembuatan obat mata dan stabilitasnya?
Jawab :
1. Faktor Fisiologis
a. Keadaan dan fungsi dari kornea dan konjungtiva, (perlukaan epitel)
b. Ikatan molekul obat dengan protein pada air mata
c. Penguraian metabolisme obat ( oleh enzym dalam air mata
2. Faktor Fisika-kimia
a. Tonisitas
Tidak terjadi peningkatan permeabilitas epitel kornea pada konsentrasi
senyawa 0,9 10% NaCl, sedangkan pada larutan yang hipertonis terjadi
peningkatan permeabilitas
b. pH (pendaparan)
1. pH air mata normal 7.4
2. Obat memiliki aktivitas terapeutik tertinggi pada pH yang mengandung
molekul yang tak terion
3. Kekentalan
memperpanjang waktu kontak
kelompok turunan selulose
pembentukan misel
meningkatkan aksi obat (pilokarpin, kloramfenikol)
regenerasi sel epitel kornea
4. Surfaktan
menurunkan tengangan antar permukaan
meningkatkan tercampurnya obat dengan air mata
memperluas permukaan epitel kornea
meningkatkan kontak obat dengan kornea dan konjungtiva
meningkatkan penembuasan dan penyerapan obat
(https://www.scribd.com/doc/306981158/Sediaan-Farmasi-Steril-Mata)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Lukas, Stefanus. (2012) .Formulasi steril. CV Andi Offset,Yogyakarta
(https://www.scribd.com/doc/306981158/Sediaan-Farmasi-Steril-Mata)
https://www.scribd.com/doc/306981158/Sediaan-Farmasi-Steril-Mata)