J” UMUR 36 TAHUN
21202057
2024
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis namun bisa menjadi patologis yang bisa mengancam jiwa ibu dan bayi
hamil. Pemantauan ini meliputi pemeriksaan Antenatal (Ante Natal Cara/ANC) dan
mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
dan proses persalinan. Ibu hamil harus mendapat asuhan kehamilan agar dapat
(kemkes.go.id, 2020)
Faktor risiko kehamilan yang menyebabkan komplikasi dan kematian ibu salah
satunya adalah terlalu tua usia ibu (≥ 35 tahun). ibu hamil yang mencapai usia 35
tahun atau lebih pada saat hamil pertama disebut dengan primi tua. Ibu dengan primi
tua memiliki risiko yang tinggi karena pada usia ini organ kandungan menua, jalan
lahir tambah kaku dan ada kemungkinan besar terjadi persalinan macet dan
perdarahan, ibu hamil dengan primi tua sekunder mengalami persalinan fase laten
memanjang dan pada penelitian yang dilakukan di Cina, ibu hamil dengan usia ≥ 35
World Health Organization (WHO) tahun 2020,tercatat pada tahun 2018 terdapat
350.321 kehamilan pada usia >35 tahun sebesar (279,35%) dari 979.352 kehamilan.
pada tahun 2019, 989.127 ibu kehamilan 408.123kehamilan terjadi pada usia >35
tahun,sebesar(242,36%),dan pada tahun 2020 kehamilan yang terjadi pada usia >35
tahun 286.885 dari 463 juta keham sebesar (161.388,7%). Data prevelensi dunia
tinggi usia diatas 35 tahun di tahun 2018 sebesar 79,68,orang sebesar (66.824,3%)
dari 5.324.562 ibu hamil. pada tahun 2020 sebesar 96.127orang sebesar (8,57%) dari
8.245 ibu hamil (Kemenkes, 2019) .Sedangkan di tahun 2021 sebesar 27.999 orang
sebesar (17,45%) dari 4.887.405 ibu hamil(Julianti et al., 2023) Dari data di atas
dapat dilihat prevalensi ibu hamil usia <35 tahun selama 4 tahun terakhir di Indonesia
bersifat fluktuatif.
Berdasarkan profil dinas kesehatan Nusa Tengara Timur kasus kejadian ibu
hamil reiko tinggi dengan usia >35 tahun pada tahun 2022 tercatat dari 130.313 ibu
hamil di Nusa Tenggara Timur, 7.640 diantarannya hamil dengnan resiko tinggi usia
>35 tahun sebesar (1.705,6%). Provelensi data ibu hamil usia <35 tahun di provinsi
Berdasarkan data dari dinas kesehatan manggarai kasus kejadian ibu hamil
dengan resiko tinggi dengan usia >35 tahun pada tahun 2021 tercatat dari 6.482
kehamilan diantarannya 814 hamil sebesar (7,9%), pada tahun 2022 mengalami
penurunan menjadi 881 dari 6073 kehamilan sebesar (7,8%) pada tahun 2023 748
orang dari 5456 ibu hamil sebesar (7,4%). Dilihat dari data tersebut provelensi data
ibu hamil usia <35 tahun di kabupaten mangarai mengalami penurunan selama 3
Faktor penyebab terjadinya kehamilan resiko tinggi usia >35 tahun yaitu
tentang kesehatan reproduksi diusia terlalu tua. Pada kehamilan umur >35 tahun
Dampak kehamilan resiko tinggi usia >35 tahun dapat memberikan komplikasi
eklamsi),ketuban pecah dini (KPD).pada peroses persalinan seperti ini lebih banyak
berdampak juga [ada masa nifas yaitu ibu mengalami pendarahan postpartum.
Adapun dampak kehamilan resiko tinggi terhadap bayi baru lahir yaitu bayi lahir
usia >35 tahun yaitu melalui kunjungan Antenatal care (ANC) pelayanan kesehatan
yang diberikan pada ibu hamil melalui pemberian pelayanan kesehatan antenatal
minimal 6 kali selama masa kehamilan yaitu 2 kali pada trimester I (usia kehamilan
0-13 minggu),1 kali pada trimester II (usia kehamilan 13-17 minggu),3 kali pada
melakukan perlindungan pada ibu hamil dan janin berupa deteksi dan faktor
hamil(Susiana, 2019)
Upaya yang dilakukan oleh pustu carep untuk menurunkan jumblah kehamilan
cakupan aktif KB,serta memberikan pemahaman kepada semua orang melalui nakes.
Upaya lain untuk menurunkan jumblah kehamilan usia >35 tahun yaitu dengan
(Intranatal Care),PNC (Post Natal Care),BBL (Bayi Baru Lahir),asuhan neonatus dan
Berdasarkan penapsiran awal yang dilakukan pada Ny ”G” pustu carep pada
kehamilan 35 minggu 1 hari hasil screening mengunakan kartu skor peodji rochjati
diperoleh nilai scor 6,yang terdiri dari scor awal ibu hamil 2 dan kehamilan usia >35
tahun scor 4,sehinga ibu termasuk dalam kategori dengan resiko tinggi (KRT),sehinga
subjek dalam Laporan Tugas Ahir,karena dari hasil pemeriksaan Ny “G” umur 36
tahun G2P1A0,AH0 dengan usia kehamilan 35 ,minggu 1 hari dengan resiko tinggi
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penapsiran pada ibu hamil dipustu carep yang dilakukan pada
hari, didapatkan masalah yaitu kehamilan dengan resiko tinggi usia >35 tahun
dilakukan perhitungan skor peodji rochjati diperoleh nilai scor 6,yang terdiri dari scor
awal ibu hamil 2 dan kehamilan usia >35 tahun scor 4,sehinga ibu termasuk dalam
dibuat suatu identifikasi masalah yaitu “bagaimana Asuhan Kebidanan kepada Ny”G”
dengan kehamilan resiko tinggi >35 tahun mulai dari kehamilan Trimester
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan asuhan kebidanan selama kehamilan pada Ny. “G” umur
36 tahun dengan kehamilan resiko tinggi usia >35 tahun di Pustu Carep.
b. Mampu melakukan asuhan kebidanan selama persalinan pada Ny. “G” Umur
36 tahun dengan kehamilan resiko tinggi usia >35 tahun di Pustu Carep.
c. Mampu melakukan asuhan kebidanan selama masa Nifas pada Ny. “G” Umur
36 tahun dengan Kehamilan Resiko Tinggi Usia >35 tahun di Pustu Carep
d. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir Ny. “G ” di Pustu
Carep.
Carep.
f. Mampu melakukan asuhan kebidanan pada masa KB pada Ny. “G” Umur 36
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
secara COC pada kehamilan Trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir,
neonatus, dan pelayanan KB pada kehamilan dengan Resiko Tinggi Usia >35
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
d. Bagi penilis
pelayanan kontrasepsi.