TAHUN
2022/2023
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1. Latar Belakang................................................................................................... 1
2. Tujuan................................................................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN TEORI................................................................................... 5
BAB III. DOKUMENTASI SOAP.......................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 16
BAB V SIMPULAN................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi calon ayah dan ibu, tetapi juga menyedihkan karena calon ibu biasanya
tidak mencapai kehamilan cukup bulan. Berat janin kurang dari 2500 gram atau
prematur/prematur.
prematur berdampak pada buruknya kualitas hidup bayi, mencatat 15 juta bayi
diperkirakan lahir secara prematur dalam setiap tahunnya dan tingkat kelahiran
disebabkan oleh usia ibu hamil yang semakin tua, kesehatan ibu yang bisa jadi
disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, termasuk merokok, serta kondisi
pertumbuhan janin yang terhambat . Lebih dari 60% kelahiran prematur terjadi
kehamilan 37 minggu atau bayi berat lahir dengan 500-2499 gram. Kejadian
Indonesia 16-18% dari semua kelahiran hidup. Ibu yang memiliki riwayat
1
2
berikutnya. Akan tetapi, 50% ibu yang melahirkan prematur tidak mempunyai
Carolina Selatan, dan Virginia Barat. Angka ini tidak jauh berbeda pada
bayi premature selain ditentukan oleh berat badan, juga ditentukan oleh usia
gestasi. Selain masalah ketahanan hidup, masalah penting lain adalah kualitas
hidup yang di capai oleh bayi prematur dan memiliki berat badan lahir rendah
(Oktarina, 2016).
Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak telah
diketahui pasti. Namun kejadian kelahiran dini diduga berasal dari kondisi ibu
sebelum hamil atau komplikasi yang dialami ibu ketika hamil. Faktor yang
yaitu umur kurang dari dua puluh tahun atau diatas 35 tahun, paritas yaitu
jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup antara 0 sampai lebih dari 4, faktor
persalinan, dan tekanan darah ibu yang tidak normal (Saifuddin, A., Trijatmo
R, 2016).
orang responden (60,0%) dengan umur resiko tinggi (35 tahun) mengalami
Peran Bidan untuk penanganan kasus ibu hamil dengan komplikasi diatur
kesehatan anak serta fasilitas kesehatan reproduksi seorang wanita dan KB.
hamil, antenatal pada kehamilan normal, persalinan normal, ibu nifas normal,
RI, 2019)
belajar, cacat, dan komplikasi perilaku lebih tinggi pada anak prematur.
dan genetik.
maternal dan penyakit kronik pada persalinan prematur didapatkan hasil bahwa
dari 143 responden yang tekanan darah ibu normal sebanyak 23 responden
yang tekanan darah ibu tidak normal sebanyak 49 responden (83,1%) yang
B. Tujuan
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara
20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa bayi premature adalah bayi yang
dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai
pendataran dan atau dilatasi servix serta turunnya bayi pada wanita hamil yang
lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari 259 hari) sejak hari
aterm (20 minggu-37 minggu) dan berat badan lahir bayi kurang dari 2500
gram.
(2012) yaitu :
5
6
polihidramnion
b. Ibu : DM, pre eklampsia, HT, ISK, infeksi dengan demam, kelainan
imun/resus
umur ibu, suku, bangsa, sosial dan ekonomi, bakterinuria, BB ibu sebelum
hamil dan sewaktu hamil, kawin dan tidak kawin (tidak sah 15% prematur,
kawin sah 13% prematur), prenatal (antenatal) care, anemia, penyakit jantung,
jarak persalinan yang terlalu rapat, pekerjaan yang terlalu berat sewaktu hamil.
lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat
C. Diagnosis
a. Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu atau antara 140 dan 259 hari,
setiap 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam waktu 10 menit,
rasa tekanan intrapelvik dan nyeri pada punggung bawah (low back pain),
a. Kontraksi berlangsung sekitar 4 kali per 20 menit atau 8 kali dalam satu
jam.
D. Komplikasi
memiliki resiko infeksi neonatal lebih tinggi seperti resiko distress pernafasan,
b. Gangguan respirasi
bayi aterm
e. Cerebral palsy
f. Terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayi
aterm).
BAB III
DOKUMENTASI SOAP
ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL PADA NY “I” UMUR 24 TAHUN
G1P0A0 UK 24 MINGGU 5 HARI DENGAN PARTUS PREMATURUS IMINENT
Responden
Tanggal Deksripsi Kegiatan Pembimbing TTD
CI
Tanggal : 19 Juni 2023 Subyektif TTD Mahasiswa
Ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya
Waktu : 09.30 WIB
karena merasakan keluhan yang tidak dapat Dina Purnama Sari
Tempat : RSUD Besemah
ditahan
Tanda Tangan
Pengkaji : Dina Purnama Sari Perceptor Lahan
Obyektif
1. Pemeriksaan Umum ……………………
a. KU : Kesakitan
Tanda Tangan
b. Kesadaran : Composmentis Pembimbing PKK
c. BB : 41 kg
d. TB : 150 cm ……………………
9
10
e. LILA : 21 cm
f. IMT : 18,22 kg/m2
g. TTV TD : 105/74 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,5˚C
RR : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :Mesosepal,rambut
warna hitam, bersih,
tidak mudah rontok
Analisa
Ny ”I” Umur 24 Tahun G1P0A0 hamil 24
minggu 5 hari Dengan partus prematurus
Eminens
Masalah
a. Nyeri perut akibat kontraksi uterus
b. Ketuban pecah dini
c. DJJ >160x / menit
d. Kurangnya pengetahuan mengenai cara
meredakan rasa nyeri
Kebutuhan
a. Oksigenasi untuk mencegah terjadinya
fetal distress.
b. Pemberian cairan infus untuk intake
cairan bagi tubuh ibu.
c. Pendidikan kesehatan mengenai cara
mengurangi rasa nyeri perut.
13
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan suami bahwa
keadaan ibu secara umum tidak baik. Ibu
kesakitan, detak jantung janin melebihi
normal.
Hasil : Ibu terlihat kesakitan. Suami
terlihat khawatir,
2. Kolaborasi dengan dokter:
a. Pemberian oksigenasi dengan tekanan
2 l/menit.
b. Pemasangan infus pada lengan kanan
ibu dengan cairan RL 13 tpm untuk
intake cairan bagi tubuh ibu
c. Pengambilan darah untuk dilakukan
cek darah lengkap. Hasil : tindakan
telah dilakukan sebagai langkah awal
perbaikan kondisi ibu.
3. Memberitahu ibu untuk menarik nafas
14
PEMBAHASAN
1. Memberitahu ibu dan suami bahwa keadaan ibu secara umum tidak baik.
ibu.
lebih baik. DJJ (12.00 WIB) 160x/menit, DJJ (12.15 WIB) 155x/menit
16
17
5. Memberitahu ibu dan suami bahwa ibu tidak boleh beraktifitas seperti
berdiri dan berjalan karena ketuban sudah rembes yang dapat semakin
6. Memberi support ibu dan suami bahwa keadaan ibu akan semakin
Hasil : ibu dan suami terlihat lebih tenang. Suami mengatakan akan selalu
mensupport ibu
9. Mendokumentasikan asuhan.
Teori
Terjadinya PPI dapat disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan oleh ibu,
aktifitas ibu yang terlalu berat dapat menjadi faktor resiko terjadinya PPI sesuai
dengan yang dikemukakan Rahmawati (2013) bahwa wanita hamil tetap dapat
bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat. Istirahat untuk
waktu lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek
kebutuhan nutrisi wanita hamil. Apabila wanita tidak dalam kondisi sehat,
aktivitas yang keras dapat menyebabkan pengalihan glukosa dari janin dan
plasenta ke otot-otot ibu untuk pembentukan energi. Ini juga dapat menyebabkan
hipoksia janin karena aliran darah melalui plasenta dialihkan ke ibu, sehingga
janin melebihi normal yaitu 163x/menit. Denyut Jantung Janin (DJJ) normal 110-
160 kali permenit (Bobak, dkk, 2005). Pemberian oksigenasi bertujuan untuk
Stabilisasi lain berupa pemasangan infus dan pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan laboratorium.
memperlancar sirkulasi oksigen dan teknik relaksasi karena ibu terlihat kesakitan.
Menurut Fitriani (2014) teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri
Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi
ibu terhadap rasa nyeri. Hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan stres
akan menurun, ibu dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang sehingga
Penatalaksanaan yang lain adalah memberi support ibu dan suami bahwa
keadaan ibu akan semakin membaik, ibu dan bayi sehat sampai persalinan nanti.
Menurut Itsna (2015), kecemasan merupakan respon yang biasa terjadi pada
ataupun kurangnya kestabilan emosi dalam situasi yang tidak familiar. Dalam
situasi tersebut, kebutuhan spiritual menjadi bagian integral dalam kesehatan fisik
seseorang yang menunjukkan aspek positive dari spiritualitasnya dan juga adanya
keseimbangan antara hubungan dengan dirinya, orang lain, lingkungan dan juga
dengan Tuhannya. Kesejahteraan spiritual adalah sebagai coping dan juga dapat
memberikan dukungan yang positif agar anggota keluarga yang lain tidak
mengalami stres. Bila kondisi stres dapat dikendalikan maka modulasi sistem
imun menjadi lebih baik. Stres yang lama dan berkepanjangan akan berdampak
asuhan kebidanan sudah sesuai dengan evidence based yang ada yaitu dengan
20
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C. 2012. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC
Oxorn Harry, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan
(Human Labor and Birth). Yogyakarta : YEM.
Safuddin, AB. 2016. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwana Prawirohardjo
Tehranian, N., Ranjbar M., Shoebeiri, F. (2016). The Prevalence Rate and Risk
Factors Preterm Delivery in Teran, Iran. J. Midwifery Health, 4(2),
600– 604.
21