Paper Ilmiah - Gabriel Sampe Pasang - 263231006 - Tugas Tingkah Laku Reproduksi
Paper Ilmiah - Gabriel Sampe Pasang - 263231006 - Tugas Tingkah Laku Reproduksi
Disusun oleh :
Email: gabrielsampe.p@gmail.com
Abstract
Introduction
Jumlah badak di dunia telah berfluktuasi secara liar selama satu abad
terakhir, dengan kelima spesies (mewakili empat genera) mencapai titik terendah
populasi yang mengancam kepunahan, tetapi saat ini kelima spesies yang sama
masih ada, dengan hanya tiga spesies yang terancam punah .
Pada dasarnya, ilmu pengetahuan yang baik berkembang dengan sangat
lambat bagi para ilmuwan konservasi yang bekerja dengan spesies yang terancam
punah dan memiliki waktu yang terbatas. Untuk menjelaskan kemajuan yang agak
lamban dalam ilmu reproduksi dibandingkan dengan manusia dan spesies domestik,
para peneliti menunjukkan beberapa faktor termasuk relatif sedikitnya individu
yang tersedia untuk dipelajari, laboratorium dan program yang tidak memadai yang
berfokus pada satwa liar, kurangnya sumber daya keuangan, rintangan peraturan,
tantangan dalam pengumpulan data, dan keterputusan ilmu pengetahuan dan
konservasi.
Ilmu pengetahuan tentang pengumpulan semen dan kriopreservasi
berkembang pesat pada awal abad ke-21 karena kebutuhan teknis untuk
pengembangan ART dan transisi dalam preferensi anestesi hewan. Kemajuan teknis
termasuk penggunaan probe dubur khusus untuk badak, pengembangan AI, dan
endoskopi reproduksi. ART pada badak telah mengalami perkembangan signifikan,
termasuk prosedur AI, OPU, IVF, dan IVM. Endoskopi telah terbukti efektif dalam
pemeriksaan dan prosedur reproduksi pada badak. Meskipun masih ada banyak
tantangan, para ilmuwan telah membuat kemajuan signifikan dalam memperluas
pengetahuan tentang reproduksi badak, mengembangkan teknologi baru, dan
memperluas cakupan alat penelitian yang ada. Penelitian tentang reproduksi badak
mencakup parameter reproduksi, hormon reproduksi, teknik inseminasi buatan,
karakterisasi ultrasonografi, dan penggunaan biomarker urin. Studi-studi ini
penting untuk melestarikan populasi badak yang terancam punah.
Conclusion
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa dalam dua dekade terakhir, ilmu
pengetahuan dan teknologi reproduksi badak telah mengalami kemajuan yang
signifikan. Para ilmuwan telah berhasil memperluas pengetahuan tentang
reproduksi badak, mengembangkan teknologi baru seperti kriopreservasi semen,
pengumpulan semen, inseminasi buatan, dan pemilahan jenis kelamin sperma.
Studi-studi ini penting untuk melestarikan populasi badak yang terancam punah.
Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, pengetahuan baru dan
manajemen populasi yang lebih baik telah meningkatkan keberhasilan reproduksi
badak. Upaya konservasi dan pemulihan juga telah direkomendasikan untuk
menyelamatkan spesies badak yang terancam punah. Selain itu, teknologi
reproduksi berbantuan (ART) seperti pengumpulan sperma, AI, OPU, dan IVF telah
membantu dalam upaya konservasi badak yang terancam punah. Semua ini
menunjukkan betapa pentingnya ilmu reproduksi dalam upaya konservasi dan
pemulihan populasi badak.