Anda di halaman 1dari 13

Makanan dan

Kesehatan dalam
perspektif islam
Disusun oleh: Anis Ma’rupah

MK : Seminar Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Suhardi S.pd.I


Pendahuluan
Makanan dan kesehatan dalam perspektif Islam
memiliki satu tujuan yang sama, yaitu untuk kebaikan
manusia. Dalam mengonsumsi makanan, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti makanan
yang sehat, halal, dan thoyyib (baik). Makanan yang
halal dan thoyyib artinya makanan dan minuman yang
diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut
jenis makanan dan cara memperolehnya.
Pokok
Bahasan
1. Perintah makanan
2. Makanan Haram dan Halal
3. Pengaruh Makanan
4. Pengertian kesehatan
5. Kesehatan fisik dan mental
1. Perintah makanan
Dalam Islam, perintah makanan yang diwajibkan adalah makanan halal
dan baik. Surah An-Nahl ayat 114 menyebutkan bahwa umat muslim
diwajibkan untuk makan makanan halal yang baik dan mewajibkan
untuk menyampaikan terima kasih kepada Allah. Surah Al Baqarah
ayat 168 menyebutkan pentingnya makanan halal dan baik, yang
merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
. Makanan yang halal dan baik merupakan sebuah kewajiban bagi
setiap muslim untuk menjaga kesehatan tubuh
2. Makanan halal dan haram
Makanan halal adalah makanan yang sesuai diajarkan dalam syariat Islam
yaitu halalan thiyyiban (halal dan baik) setiap makanan halal pasti akan baik
namun sebaliknya makanan yang baik belum tentu halal, maka dari itu agar
umat Islam terhindar dari makanan yang haram, maka seharusnya umat
Islam selalu menghadirkan makanan yang halal. Sebaliknya makanan
Haram itu adalah makanan yang dilarang dalam ajaran Islam dan biasanya
Allah Mengharamkan sesuatu itu pasti ada kekurangan dan mudharatnya
baik yang sudah kita ketahui maupun yang belum kita ketahui dan semua
yang diharamkan Allah pasti ada hikmah dibalik itu.
Dalam hal makanan Allah menegasakan agar
manusia mengkonsumsi makanan yang halal lagi
baik dan juga bergizi serta tidak meminum minuman
keras, sedangkan dalam hal haram maka, kita
diwajikan sejauh mungkin untuk meninggalkannya.
Adapun jenis-jenis makanan yang di haramkan oleh
Allah yaitu, bangkai, darah, daging babi, binatang
yang tidak disebutkan nama Allah, binatang yang
tercekik, ditanduk, diterkam binatang buas dan lain
sebagainya.
3. Pengaruh makanan
Pengaruh makanan dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat
penting. Makanan yang halal dan baik akan mempengaruhi akhlak dan watak
serta perilaku seseorang. Makanan yang haram atau tidak halal dapat
mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan.
Makanan halal berpengaruh dan memiliki manfaat bagi kesehatan jasmani dan
rohani
. Makanan haram dapat mengandung zat yang tidak diterima oleh Allah SWT,
seperti babi yang haram karena memakan sampah yang mengandung cacing
pita, mikroba, dan bakteri berbahaya lainnya
. Makanan haram juga mengandung zat yang tidak dapat diterima oleh Allah
SWT,
4. Pengertian kesehatan
Pengertian kesehatan dalam Islam terkait dengan konsep sehat
yang berarti kondisi fisik di mana semua fungsi berada dalam
keadaan sehat. Sehat adalah kondisi fisik yang bebas dari sakit
dan perang. Islam menekankan pada kesehatan jasmani dan
rohani.
Kesehatan Pelayanan meliputi kebersihan badan, pakaian, tempat
tinggal, jalan, dan segala sesuatu yang diperuntukkan manusia
dalam urusan kehidupan. Kesehatan rohani meliputi kebersihan
hati, jiwa, akidah, akhlak, dan pikiran. Islam menyukai orang-
orang yang bertaubat dan mensucikan diri, termasuk dalam
aspek kesehatan
.
Aspek kesehatan yang diperhatikan
dalam Islam meliputi:
1. Kebersihan badan
2. Makan dan minum
3. Pola makan dan minum
4. Mengurangi konsumsi makanan
yang tidak sehat
5. Perilaku bersih
6. Pemeliharaan kesehatan mental
Kesehatan fisik dan mental dalam perspektif Islam
merupakan aspek penting dalam kehidupan
manusia. Islam menetapkan berbagai prinsip
untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia
agar tetap dalam kondisi sehat, termasuk
mempertahankan kesehatan mental

Kesehatan mental diidentifikasi dengan beberapa


sifat buruk atau tingkah laku tercela, seperti
pesimis, rasa dengki, sombong, ghadap (marah),
hiqdu (dendam), ujub (dosa), dan masalah
lainnya.

Untuk mengatasi masalah kesehatan mental, Islam memberikan


beberapa cara, seperti mengendalikan nafsu, melatih jiwa dan
pendidikan akhlak, dan mengatasi stres dan masalah sehari-hari. Selain
itu, Islam juga membantu menjaga kesehatan mental dengan cara
seperti menjalankan ibadah shalat, mengendalikan nafsu, dan
mengatasi tanda-tanda gangguan mental, seperti sedih,
ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, ketakutan atau kekhawatiran
yang berlebihan, dan marah berlebihan.
Kesimpulan
makanan dan kesehatan dalam perspektif Islam
menurut hasil penelitian dari berbagai sumber
literatur, adalah bahwa Islam memperkuat konsep
makanan yang sehat, halal, dan thayyib (baik).
Makanan yang halal dan thayyib merupakan
kewajiban bagi setiap muslim, dan makanan yang
haram harus dihindari. Makanan yang dikonsumsi
manusia harus mengandung berbagai macam
kandungan gizi yang dapat menunjang proses
kehidupan manusia. Derajat kesehatan
masyarakat dapat meningkat secara optimal
dengan adanya penyelenggaraan makanan yang
higienis dan halal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai