Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

Oleh :

Nama : Selvi Dwi Agustina

NIM : 190210103025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan tempat yang digunakan untuk dilakukan


percobaan dan penelitian dalam ilmu Biologi, fisika, kimia dan ilmu lainnya yang
berhubungan dengan percobaan. Dalam pembelajaran Sains laboratorium
merupakan tempat penunjang pelaksanaan pembelajaran. Laboratorium Sains
memiliki fungsi yaitu sebagai tempat pebelajaran Sains, Tempat peragaan ilmu
Sains, dan juga tempat praktik Sains. Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan
bahwa laboratorium memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembelajaran
Sains dan ilmu yang berhubungan dengan penelitian dan percobaan (Susanti dkk,
2021 : 2-3). Didalam laboratorium terdapat kegiatan yang di dukung dengan
peralatan uji coba, alat ukur, simulasi dan peralatan lain yang sesuai dengan
bidang keilmuan yang akan dilakukan analisis pada laboratorium (Santosa et all,
2018 : 43). Dalam laboratorium juga terdapat alat laboratorium, menurut Noer
and Ritonga (2021), peralatan laboratorium merupakan mesin perkakas, alat kerja
dan perlengkapan kerja yang digunakan untuk melakukan pengujian, kalibrasi
dalam skala terbatas. Peralatan laboratoium sendiri dibagi menjadi 3 yaitu
peralatan kategori 1, 2 dan 3. Untuk yang termasuk kedalam alat kategori 1 yaitu
gelas kimia, labu ukur, labu erlenmeyer, corong, gelas ukur, pipet, timbangan,
termometer, dan pengaduk magnetik. Selain itu ada beberapa alat yang digunakan
dilaboratorium yaitu mikroskop.

Mikroskop merupakan sebuah perangkat yang biasanya digunakan oleh


peneliti untuk membantu melihat objek yang berukuran sangat kecil atau
mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (Hermawati dkk,
2021 : 170). Secara umu terdapat dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Prinsip kerja mikroskop optik berbeda dengan mikroskop
elektron yang dimana mikroskop optik yaitu mengandalkan cahaya dari ruangan
sedangan mikroskop elektron bergantung pada emisi elektron. Dilihat dari
perbesarannya mikroskop cahaya memiliki perbesaran anatara 400-1000 kali
ukuran aslinya sedangkan mikrskop elektron memiliki perbesaran 300.0000 kali
jadi mikroskop cahaya memiliki perbesaran yang rendah dibandingkan dengan
Mikroskop elektron (Mohammed and Abdullah, 2018 : 77). Mikroskop fluoresen
merupakan mikroskop optik yang menggunakan fitur fluoresensi sebagai
peningkat kemampuannya yang dapat menolak foton yang tidak fokus dengan
menggunakan lensa objektif ( Syong Wu et al, 2018 : 1). Mikroskop fluoresen
banyak digunakan oleh penelitian biologis dan kesehatan. Mikroskop fluoresen
memiliki biaya tinggi sehingga perawatan ektra perlu dilakukan (Dai et all, 2019 :
1). Selain mikroskop juga terdapat Laminar Air Flow yang berfungsi untuk
membersihkan udara dari partikel-partikel atau menciptakan ruangan yang steril
yang dimana akan mengalirkan udara bersih secara terus menerus (Yinn et al,
2019 :52). Pernyataan bahwa LAF mampu menghasilkan udara yang steril di
buktikan oleh Jurnal penelitian Perez et al (2018), yang menyatakan bahwa
Laminar Air Flow (LAF ) terbukti mengurangi bakteri unit pembentuk koloni
dengan percobaan yang dilakukan di ruang operasi untuk mencegah adanya IDO.

Mikropipet merupakan alat biasanya digunakan peneliti untuk mengambil


larutan dan dipindahkan dengan ukuran mikro. Pada ujung mikropipet terdapat
penampung air yang dinamakan Tip (Wang et al, 2022 : 138). UV
Transiluminator merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi atau
memfisualisasikan DNA setelah proses elektroforesis dan juga digunakan untuk
mendeteksi protein (Racudanu et al, 2020 : 2214-12218). Selain alat tersebut
terdapat juga mikrowave dan oven yang merupakan sama-sama alat pemanggang
tetapi memiliki prinsip kerja yang berbeda. Mikrowave memiliki prinsip kerja
yaitu membuat benda atau media yang di masukkan kedalam mikrowave akan
kehilangan air dari inti dalam maupun luar sehingga membuat media atau benda
tersebut menjadi keris secara keseluruhan sedangkan oven hanya kehilangan air
dibagian luar saja sedangkan yang berada didalam inti akan tetap sama (Rathi et
al, 2019 : 253). Didalam laboratorium juga terdapat lemari pendingin atau lemari
es yang dimana alat tersebut termasuk kedalam mesin termal, lemari pendingin
menghasilkan udara dingin di dalam ruangan yang membuat alat maupun media
yang diletakkan dalam alat tersebut akan memiliki suhu yang dingin karena lemari
es mengekstrak panas dari reservoir dingin ke resevoir panas (Abah et al, 2020 :
1). Menurut Sasaki dan Imazako (2019), Autoclave merupakan alat yang
digunakan untuk mensterilkan alat laboratoium. Sterilisasi autoclave didapatkan
dengan memaparkan mikroba ke uap air jenuh dibawah tekanan tinggi dan suhu
tinggi diruangan tertutup sedangkan untuk sterilisasi untuk alat yang tidak
terkontaminasi dapat dilakukan pada wastafel maupun autoclave. Menurut
Soetarto dalam Ayuni dkk (2020), Pengetahuan alat merupakan faktor terpenting
untuk mendukung kegiatan praktikum. Dari pembelajaran ini, nantinya mahasiswa
akan terampil dalam mengenal alat, fungsi pada masing-masing alat dan cara
menggunakan alat laboratorium. Pengenalan alat laboratorium juga dapat
menunjang pengetahuan dalam melaksanakan aktivitas di dalam laboratorium
baik dalam melaksanakan praktikum maupun penelitian (Bua, 2012 dalam Ayuni
dkk, 2020 : 2).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana prinsip kerja serta fungsi alat-alat laboratoium Bioteknologi?
1.2.2 Bagaimana prosedur penggunakan alat laboratorium Bioteknologi ?
1.2.3 Apa saja bagian-bagian dan fungsi alat laboratorium Bioteknologi ?
1.2.4 Apa saja kesalahan dalam penggunaan alat laboratorium Bioteknologi ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mampu menggunakan alat laboratorium Bioteknologi
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja serta fungsi alat-alat
laboratorium.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui prosedur penggunaan alat laboratorium
Bioteknologi.
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian serta fungsi alat laboratorium
Bioteknologi.
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui kesalahan dalam penggunaan alat
laboratorium Bioteknologi.
BAB 2. METODE

2.1 Alat dan Bahan


a. Mikroskop Cahaya
b. Mikroskop Fluoresen
c. Mikroskop Elektron
d. Autoclave
e. Oven
f. Refrigerator
g. Inkubator
h. Laminar Air Flow
i. Vortex Mixer
j. Shaker
k. Sentrifuge
l. Mikropipet dan Tip
m. Sengkelit (Ose)
n. Inoculating Needle (Jarum N)
o. PCR (Termalcycler).
p. Elektroforesis
q. Mikrowave
r. Water Bath
s. Timbangan Analitis
t. Spektrofotometer
u. UV Transiluminator
v. pH Meter
w. Hot Plate and Stirer
2.2 Langkah Kerja

Demonstrasi Alat
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

No Nama Gambar Keterangan


Alat
1 Mikroskop a. Lensa Okuler
a
Cahaya j b. Lengan
f mikroskop
b
g c. Makrometer
c
e d. Mikrometer
d
e. Meja benda
h
f. Revolver
i g. Lensa objektif
k
Mikroskop medan gelap binokuler h. Diafragma
i. Sumber cahaya
j. Penjepit
k. kaki

a a. lensa okuler
b. tabung
b
c. lengan
g
mikroskop
c
d. makrometer
h
e. mikrometer
f. kaki
d
j g. revolver

k e h. lensa objektif
i. diafragma

f j. sumber cahaya

Mikroskop cahaya monokuler


2 Mikroskop a b a. lensa okuler
Fluoresen l b. Penjepit
c. revolver
k d. Lensa Objek
c
j e. Meja objek
d
f. Sumber cahaya
e l
i g. Kaki mikroskop
f
g h m h. Makrometer
i. Mikrometer
j. Navigasi meja
objek
k. Lengan
mikroskop
l. Diafragma

3 Mikroskop a. Lensa okluer


Elektron b. Revolver
a l
b c. Lensa objek

c d. Meja objek
k
e. Diafragma
d j
f. Sumber cahaya
e i
m
g. Kaki mikroskop
f h
h. Navigasi meja

g objek
i. Mikrometer
j. Makrometer
k. Penjepit
l. Lengan
mikroskop
m. kondensor
4 Autoclave g h a. Tombol on off
b. Tombol timer
f
c. Temperatur
e control
d. Pengatur suhu

i e. Skrup pengaman
f. Katup uap
g. Pengatur
c tekanan
a
d h. Termometer
b
i. Badan autoclave
5 Oven a. Tombol power
b
c b. LED monitor
a
c. Tombol SET UP
d. Rak oven
e
f e. Pegangan pintu

d oven
f. Flap
g g. Elemen
h i h. Kaki atau
bagian penumpu
i. Dinding
pemanas
6 Refrigerato a. Ruang
a
r b refrigerato

b b. Pegangan
pintu
c. Rak
c d. Pengeluar
udara
e. Kaki atau
penumpu
d
e
Refrigerator
7 Inkubator i a a. Monitor suhu
h b. Pegangan pintu
g c. Penumpu atau
b
f kaki

e d. Elemen
c e. Body
d
f. Wadah
g. Flap
h. Tombol
temperatur
i. Tombol set
8 Laminar a. Body
h
Air Flow d b. Filter bakteri
a
c. Lampu
c e penerangan
d. Lampu
f b
ultraviolet
e. Dinding fiber
f. Meja kerja

g g. Kaki penyangga
h. Tombol kendali
9 Vortex a a. Rubber cup
Mixer b. Tombol
pengatur
c
b kecepatan
c. Mode gerak
d. Kaki penumpu

d
10 Shaker a. Tombol
f power/on
b. Tombol
b pengatur timer
d
a c. Tombol
c pengatur
e
kecepatan
d. Gulungan
g
penjepit
e. Badan shaker
f. Tempat benda
g. Kaki penumpu
11 Sentrifuge a. Penutup
a
b. Chamber

d c. Badan
sentrifuge
d. Rotor
b e. Tombol
pengaturan
e c
12 Mikropipet a. Tombol kontrol
dan Tip b. Tombol ejeksi
f c. Pendukung jari
e d. Tampilan volum
e. Tip ejektor
f. Tip cone
g. batang
c
a
a

d
b
g

e
f

13 Sengkelit a. loop atau


a
/Inokulum lingkaran
(Ose) inokulasi
b b. gagang Ose

14 Inoculating a. gagang atau


Needle pegangan
a
(Jarum N) b. jarum inokulasi

b
15 PCR a. display screen
(Termalcy e b. tabung reaksi
cler). c. tempat tabung
c b reaksi atau media

d
a untuk dilakukan
PCR
d. badan PCR
e. Penutup bagian
tempat media
atau tabung
reaksi
16 Elektrofore a. Chamber
sis c Elektroforesis
a
b. Sample wells
b
c. Elektrode
d. Cetakan gel

e
d

17 Mikrowav a b a. LCD
c
e b. Tombol kontrol
c. Badan
mikrowave
d d. Ventilasi udara
e. Tempat colokan
f. Ruangan
sterilisasi
f
g e g. Kaki mikrowave
18 Water Bath e a. tombol over
temperatur
b. Chamber atau
d bejana
c. kaki penumpu
d. knop display
a b c
e. Tutupwater bath
19 Timbangan a. Up windbreak
Analitis a b. Piringan
timbangan
g c. Tombol Print
b d. Tombol Menu
i e. LDC

f f. Kaki timbangan
e g. Penahan angin
c
d h h. Tombol
pengaturan
i. Waterpass
20 Spektrofot b a a. Penutup
e
ometer b. Tempat media
dan sinar uv
d c. Badan
c Spektrofotomete
r
d. Tombol
pengaturan
e. LED
21 UV a. Penutup alat UV
Transilumi e Transiluminator
a
nator b. Tempat untuk
meletakkan
media
b
c. Tombol on/off
d c
d. Badan UV
Transiluminator
22 pH Meter a. tampilan layar
d
a b. badan
b
c. tombol kunci
d. pemegang
elektroda
multifungsi
e. penguji pH
c e
d
23 Hot Plate a. dudukan cincin
a
and Stirer b. knop penyesuai

c tingkat
pemanasan
b
d c. tiang penyangga
d. tempat benda
diletakkan
e. power
f. knop
f
penyesuaian
e
kecepatan
pengadukan
3.2 Pembahasan
Mikroskop Cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya
lampu yang digunakan sebagai pengganti cahaya matahari untuk sumber
pembentukan bayangannya. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua yaitu
mikroskop medan terang dan mikroskop medan gelap. Prinsip kerja dari
mikroskop medan terang yaitu obejk yang akan diamati ditempatkan pada lensa
objektif sampai terbentuk bayangan nayata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler
tersebut akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
berkisaran antara 4 sampai 25x pembesaran.lensa kondensor akan mengatir
pencahayaan pada objek yang akan dilihat. Dalam pengamatan objek, medan yang
mengelilingi preparat akan terlihat terang, sedangkan objek yang diamati akan
terlihat gelap dari latar belakangnya. Mikroskop medan terang biasanya
digunakan untuk melakukan pengamatan mikroorganisme di laboratorium seperti
halnya bakteri yang berasal dari sediaan basah maupun sediaan yang diwarnai.
Mikroskop medan gelap memiliki prinsip kerja yaitu dalam suatu
pengamatan objek, latar belakang objek tersebut akan gelap sedangkan objeknya
sendiri akan terlihat terang. Jadi mikroorganisme akan terlihat terang karena sinar
cahaya yang dipantulkan. Fungsi mikroskop ini adalah untuk mengamati
pergerakan bakteri dalam keadaan hidup pada sediaan basah. Prinsip kerja dari
mikroskop medan terang yaitu obejk yang akan diamati ditempatkan pada lensa
objektif sampai terbentuk bayangan nayata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler
tersebut akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
berkisaran antara 4 sampai 25x pembesaran.lensa kondensor akan mengatir
pencahayaan pada objek yang akan dilihat. Pada pengamatan, obejk yang diamati
akan terlihat terang sedangkan medan yang mengelilingi objek akan terlihat gelap.
Prosedur penggunaan mikroskop cahaya yaitu dengan cara meletakkan
mikroskop pada permukaan yang datar dan terdapat cahaya alami seperti matahari
maupun lampu, lalu meletakkan gelas preparat di permukaan yang datar,mengatur
perbesaran lensa objektif pada titik rendah, dan bisa mengatur dengan revolver.
Setelah itu, mencari cahaya di dalam ruang pengamatan dan mengatur cermin
agar fungsi mikroskop cahaya berjalan sempurna seiring dengan jumlah cahaya.
Membuka diafragma dengan menggunakan tuas untuk menyesuaikan jumlah
cahaya yang diterima. Mengatur lensa objektif agar berada cukup jauh dari gelas
preparat dengan menggunakan makrometer searah dengan jarum jam. Memasang
preparat ditempatnya dan menjepit dengan penjepit. Preparat agar tidak bergeser,
kemudian menaikkan lensa objektif dengan jarak sekitar 0,5 cm dengan
menggunakan makrometer atau focus pada stage. Melihat bayangan objek mellaui
lensa okuler dengan mengatur preparat menggunakan makrometer dan mikrmeter.
Setelah selesai,putar revolver dilensa objektif ke posisi smeula setelah selesai
melakukan pengamatan, lalu kita dapat menurunkanmeja preparat dan menaikkan
tabung mikroskop dan mengambil preparat serta mengeluarkan dari mikroskop.
Bagian-bagian dari mikroskop cahaya yaitu Lensa okluer yang memiliki fungsi
untuk memperbesar tampilan objek dari lensa objektif sehingga akan tampak jelas
oleh mata Lensa objektif memiliki fungsi untuk memperbesar objek sampai bisa
dilihat oleh lensa okuler. Kondensor memiliki fungsi untuk dapat mengumpulkan
berkas cahaya yang terpantul oleh cermin sehingga dapat memfokuskan pada
benda taupun objek. Diafragma memiliki fungsi untuk mengatur frekuensi cahaya
yang masuk. Cermin memiliki fungsi untuk memantulkan cahaya yang mengarah
pada objek pengamatan. Tabung berfungsi sebagai penghubung anatar lensa
okuler dan lensa objektif. Revolver memiliki fungsi untuk mengatur fokus
bayangan benda hingga bisa dilihat dengan jelas. Lengan mikroskop berfungsi
sebagai pegangan untuk memudahkan ketika memindakan mikroskop. Meja benda
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan di amati.
Pemutar halus atau mikrometer berfungsi untuk menentukan intensitas jarak dekat
atau jarak jauh anatara lensa objek dan preparat. Pemutar kasar atau makrometer
berfungsi utnuk menggerakkan bagian tubus ke arah atas maupun bawah supaya
dapat mencapai titik tepat sesuai keinginan pengamatan.

Mikroskop fluoresen merupakan mikroskop optik yang menggunakan fitur


fluoresensi sebagai peningkat kemampuannya yang dapat menolak foton yang
tidak fokus dengan menggunakan lensa objektif ( Syong Wu et al, 2018 : 1).
Prinsip kerjanya yaitu objek yang diamati ditempatkan pada dua lensa objektif
sampai terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler tersbeut
akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yang berkisar
antara 4 sampai 25x perbesaran. Setalah itu lensa kondensor akan mengatur
pencahayaan pada objek yang akan dilihat. Sumber cahaya yang digunakan dalam
mikroskop ini bersal dari sinar ultraviolet (UV). Fungsi dari mikroskop fluoresen
ini adalah untuk melihat serta mengamati bakteri berfluoresen atau bahan yang
dapat diwarnai dengan menggunakan zat warna fluoresen yang dimana
pengamtannya menggunakan mikroskop dengan sumber cahaya dari sinar
ultraviolet (UV). Prosedur kerja dari mikroskop ini adalah hal utama yang harus
disiapkan adalah preparat atau objek pengamatan. Lalu kita menggunakan lensa
objek dan penutupnya untuk mewadahi preparat. Setelah preparat selesai
disiapkan , kemudian menyalakan mikroskop pada stop kontak terdekat dan
mengatur perbesarannya. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa
objektif dengan perbesaran lemah, sambil mengamati pada lensa objektif, kita
dapat memutar skrup pemutar kasar secara perlahan agar tabung mikroskop naik.
Pada demikian gambar dapat diamati meskipun belum tentu jelas. Setelah
mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah,
objek yang sama diamati dengan menggunakan lensa dengan perbesaran yang
lebih kuat dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40 x tepat
mengarah pada lubang pada panggung. Nah setelah selesai pengamatan, preparat
diambil dari mikroskop dan mikroskop di bersihkan dari kotoran-kotoran.

Bagian-bagian dari Mikroskop Fluoresen yaitu lensa okluer yang memiliki


fungsi untuk memperbesar tampilan objek dari lensa objektif sehingga akan
tampak jelas oleh mata, lLensa objektif memiliki fungsi untuk memperbesar objek
sampai bisa dilihat oleh lensa okuler. Kondensor memiliki fungsi untuk dapat
mengumpulkan berkas cahaya yang terpantul oleh cermin sehingga dapat
memfokuskan pada benda taupun objek. Diafragma memiliki fungsi untuk
mengatur frekuensi cahaya yang masuk. Cermin memiliki fungsi untuk
memantulkan cahaya yang mengarah pada objek pengamatan. Tabung berfungsi
sebagai penghubung anatar lensa okuler dan lensa objektif. Revolver memiliki
fungsi untuk mengatur fokus bayangan benda hingga bisa dilihat dengan jelas.
Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan untuk memudahkan ketika
memindakan mikroskop. Meja benda berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
benda atau objek yang akan di amati. Pemutar halus atau mikrometer berfungsi
untuk menentukan intensitas jarak dekat atau jarak jauh anatara lensa objek dan
preparat. Pemutar kasar atau makrometer berfungsi utnuk menggerakkan bagian
tubus ke arah atas maupun bawah supaya dapat mencapai titik tepat sesuai
keinginan pengamatan.

Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang mampu melakukan


perbesaran hingga 3 juta kali dengan menggunakan emisi elektron (Mohammed
and Abdullah, 2018 : 77). Prinsip kerjanya yaitu objek yang diamati ditempatkan
pada dua lensa objektif sampai terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
Lensa okuler tersbeut akan memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
objektif yang berkisar antara 4 sampai 25x perbesaran. Setalah itu lensa
kondensor akan mengatur pencahayaan pada objek yang akan dilihat. Mikroskop
ini mempunyai lubang hampa udara yang menghasilkan elektrn dengan berkas
gelombang sinar sangat pendek (0,005 nm). Fungsi dari mikroskop ini yaitu untuk
mengamati bakteri yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu diamati
menggunakan perbesaran mikroskop biasa. Karena tingkat ketelitiannya sangat
tinggi dibandingkan mikroskop yang lain. Dalam prosedur penggunaan mikroskop
elektron, hal utama yang harus disiapkan adalah preparat atau obejk pengamatan.
Lalu kita menggunakan lensa objek dan penutupnya untuk mewadahi preparat.
Setelah preparat selesai disiapkan , kemudian menyalakan mikroskop pada stop
kontak terdekat dan mengatur perbesarannya. Pengamatan dimulai dengan
menggunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah, sambil mengamati pada
lensa objektif, kita dapat memutar skrup pemutar kasar secara perlahan agar
tabung mikroskop naik. Pada demikian gambar dapat diamati meskipun belum
tentu jelas. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif
dengan perbesaran lemah, objek yang sama diamati dengan menggunakan lensa
dengan perbesaran yang lebih kuat dengan cara memutar revolver sehingga lensa
objektif 40 x tepat mengarah pada lubang pada panggung. Nah setelah selesai
pengamatan, preparat diambil dari mikroskop dan mikroskop di bersihkan dari
kotoran-kotoran.

Bagian dari alat dan fungsinya yaitu lensa okluer yang memiliki fungsi
untuk memperbesar tampilan objek dari lensa objektif sehingga akan tampak jelas
oleh mata Lensa objektif memiliki fungsi untuk memperbesar objek sampai bisa
dilihat oleh lensa okuler Kondensor memiliki fungsi untuk dapat mengumpulkan
berkas cahaya yang terpantul oleh cermin sehingga dapat memfokuskan pada
benda taupun objek. Diafragma memiliki fungsi untuk mengatur frekuensi cahaya
yang masuk. Cermin memiliki fungsi untuk memantulkan cahaya yang mengarah
pada objek pengamatan. Tabung berfungsi sebagai penghubung anatar lensa
okuler dan lensa objektif. Revolver memiliki fungsi untuk mengatur fokus
bayangan benda hingga bisa dilihat dengan jelas. Lengan mikroskop berfungsi
sebagai pegangan untuk memudahkan ketika memindakan mikroskop. Meja benda
berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan di amati.
Makrometer berfungsi sebagai bagian pengaturan fokus bayangan benda agar
dapat terlihat jelas. Kaki sebagai bagian untuk menyangga mikroskop agar dapat
berdiri tegak.
Autoclave Menurut Sasaki dan Imazako (2019), merupakan alat yang
digunakan untuk mensterilkan alat laboratoium. Prinsip kerjanya yaitu Autoclave
memiliki prinsip kerja yaitu bekerja dengan mensterilkan menggunakan uap air
jenuh pada tekanan 1 atm dengan suhu 121ºC selama 15 menit. Uap air jenuh
tersebut akan memenuhi ruangan Autoclave pada suhu yang tinggi yang dimana
tekanan 1 atm tersebut memiliki fungsi untuk mempertahankan suhu Autoclave.
Alat ini memiliki fungsi yaitu untuk mensterilisasikan secara fisik pada peralatan
laboratorium dengan menggunkann uap panas yang akan mematikan semua
mikroorganisme ataupun endospora yang ada pada alat laboratorium.
Prosedur penggunaan Autoclave yaitu yang pertama kita memastikan dulu
aquades dibawah chamber terisis penuh setiap kali melakukan sterilisasi. Setelah
dihubungan dengan listrik, kita dapat menyalakan alat dengan menaikkan swich
pada Operating Panel pada posisi on. Setelah itu mebuka pintu chamber,
memasukkan alat alat dan bahan yang akan disterilkan dan kemudian tutup
dengan rapat pintu chamber serta memastikan alat pengunci tertutup pada saat
akan memulai sterilisasi. Setelah itu kita tekan tombol start, yang dimana selama
proses sterilisasi LED akan menyala merah, ditandai dengan naik sampai stabilnya
suhu dan tekanan 1 atm dengan indikator lampu menyala hijau.jika sterilisasi
selesai, kita dapat menunggu sampai suhu dan teanan benar-benar turun baru alat
dab bahan boleh dikeluarkan.
Bagian Alat autoclave berserta fungsinya yaitu tombol on off berfungsi
untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave, tombol timer berfungsi
untuk mengatur waktu dalam proses sterilisasi. temperatur control berfungsi untuk
mengontrol suhu sterilisasi agar stabil dengan sklar otomatis yang terintegrasi,
Pengatur suhu berfungsi untukmengatur suhu pada autoclave, Skrup pengaman
digunakan untuk mengamankan atau menjaga besaran dan tekanan uap yang ada
di dalam autoclave, Katup uap berfungsi untuk tempat keluarnya air, Pengatur
tekanan berfungsi untuk mnegatur tekanan pada autoclave dan kita dapat
mengetahui tekanan uap yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi,
Termometer berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan
sesuai atau tidak, Badan autoclave berfungsi sebagai penumpu dan juga tempat
barang atau alat yang ingin di sterilisasikan.
Oven merupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan media, alat
maupun bahan laboratorium. Prinsip kerja dari oven yaitu melakukan pemanasan
secara tertutup sehingga suhu dan waktunya bisa diatur atau sterilisasi melalui
mekanisme konduksi panas. Fungsi dari oven ini yaitu untuk mengerikan alat-alat
sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
Prosedur penggunaan oven yaitu menghubungkan steaker dengan sumber arus
listrik, memasukkan bahan yang akan dipanaskan kedalam rak oven, menyalakan
dengan cara memutar dan memutar kearah 1. Mengatur suhu pemanasan yang
diinginkan dengan cara memutar kekanan tombolpengatur suhu. Setelah selesai
memutar tombol ke posisi nol dan cabut steaker dari arus listrik. Bagian dari oven
diantaranya yaitu tombol power berfungsi untuk menghidupkan ataupun
mematikan oven, LED monitor berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai
pengaturan tentang oven, tombol Set Up berfungsi untuk melakukan setting suhu
pada oven sesuai dengan yang kita inginkan, rak oven berfungsi sebagai tempat
meletakkan barang didalam oven, pintu oven berfungsi untuk menutup ataupun
membuka oven, Flap berfungsi sebagai tempat katup udara oven, elemen pemanas
berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi panas, kaki atau bagian
penumpu untuk menumpu tubuh oven agar bisa berdiri tegak, dinding pemanas
berfungsi untuk menghasilkan udara panas pada ruangan
Refrierator merupakan alat yang mampu menghasilkan udara dingin
untukmenyimpan bahan maupun media praktikum agar steril. Refrigerator prinsip
kerjanya yaitu dengan memanfaatkan sifta dari gas freon yang suhunya akan
semakin rendah apabila tekanannya juga rendah. Pertama, gas akan masuk ke
kompresor dan kompresor tersebut akan memompakan gas freon dengan tekanan
dan temperatur yang tinggi. Setelah itu gas freon akan dibawa ke kondensor untuk
dibuang kalornya agar freon berubah bentuk cair. Freon cair tersebut kemudian
dibawa ke evaporator melalui pipa kapiler dengan terlebih dahulu disaring agar
kotorannya terbuang. Ketika sampai di evaporator, freon cair berubah kembali
menjadi gas karena tekanan dan temperatur di evaporator rendah sekali. Freon
tersebut kemudian masuk ke ruang hisap untuk disirkulasikan kembali ke
kompresor. Refrigerator memiliki fungsi untuk mensterilkan suhu panas pada
media, selian itu juga untuk menghambat proses pertumbuhan mikroba dan
menyimpan media ataupunlarutan pada suhu dingin serta menjaga kontaminasi
dari luar.
Prosedur kerjanya yaitu mencolokkan kabel refrigerator ke listrik. Ketika
mau meletakkan bahan atau sampel, kita buka pintu refrigerator dan disitu kita
dapat mengatur suhu ruangan refrigerator sesuai dengan yang kita butuhkan,
ketika bahan sudah diletakkan didalam ruangan Refrigerator, maka tutup kembali
pintu Refrigerator. Untuk bahan dan sampel yang dibutuhkan tinggal diambil
langsung dari ruang Refrigerator dan menutup kembali ketika sudah diambil.
Bagian dari Refrigerator yaitu ruang refrigerato berfungsi sebagai tempat
penyimpanan alat maupun bahan laboratorium pintu berfungsi sebagai melindungi
bagian dalam alat dan tempat membuka dan menutupnya Refrigerator, rak
berfungsi sebagai tempat diletakkan barang maupun bahan, pengeluar udara
berfungsi untuk mengeluarkan udara dari Refrigerator dn biasanya udara yang
dikeluarkan itu panas, kaki berfungsi untuk menumpu Refrigerator agar dapat
berdiri dengan tegak.
Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk megoptimalkan suhu dan
kelembapan agar organisme yang dilakukan penelitian dapat berkembang dengan
baik. Inkubator memiliki prinsip kerja yaitu dimana alat ini menggunakan energi
listrik dan mengubahnya menjadi energi panas. Didalam alat ini terdapat lampu
kecil yang memiliki fungsi untuk mengatur suhu. Terdapat juga kawat nikelin
yang akan menghambat aliran elektroda yang mengalir sehingga meningkatkan
suhu pada kawat dan temperatur didalam inkubator meningkat . Inkubator ini
memiliki fungsi untuk melakukan peremajaan dan pemeraman mikroba pada
media isolasi dan inokulasi mikroba. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan
dan mengkondisikan suhu dan kelembapan tertentu untuk pertumbuhan mikroba.
Prosedur penggunaan inkubator yaitu denagn menghubungkan kabel
inkubator pada sumber daya listrik, setelah itu dapat membuka pintu inkubator,
dan membuka pintu kaca dalam dengan memutar handle keatas searah dengan
jarum jam. Meletakkan sampel dalam inkubator dan mengatur dengan rapi agar
tidak sulit dalam pengambilan, menutup kemabli pintu kaca, memutar handle
kebawah berlawanan jarum jam. Menutup pintu inkubator Co2 setelah itu
menekan tombol power pada posisi on, maka alat akan langsung menyala yang
ditandai dengan display menyala. Melakukan pengaturan timer sesuai waktu yang
di inginkan dengan menekan ˅/ ˄ kemudian dapat menekan enter. Untuk
mengatur suhu kita dapat menekan </> set sesaui dengan yang di ingkan dengan
menekan ˅/ ˄ kemudianmenekan enter. Bila inkubasi telah selesai, maka kita
dapat mematikan alat dengan cara menekan kemabli tombl Power pada posisi Off
dan melepaskan colokan pada sumber daya listrik.
Bagian-bagian alat dan fungsi dari inkubator yaitu monitor suhu berfungsi
untuk menampilkan keadaan suhu yang ada didalam incubator, pintu berfungsi
untuk melindungi bagian dalam alat dan digunakan untuk membuka dan menutup
alat, penumpu atau kaki digunakan sebagai penumpu alat agar bisa berdiri dengan
tegak, elemen berfungsi untuk memberikan hawa panas, body berfungsi
untukmenopang seluruh bagian komponen, wadah berfungsi untuk menampung
media yang ingin di inkubasi, Flap berfungsi sebagai katup udara, tombol
temperatur berfungsi untukmengubah dan membuat program suhu, tombol set
berfungsi untuk menetapkan program suhu yang ingin digunakan.
Laminar Air Flow merupakan tempat kerja steril untuk melakukan
inokulasi, penanaman, pemindahan maupun kegiatan lainnya. Prinsip kerja
LaminarAir Flow ini memiliki dua filter yang digunakan untuk menyaring udara
agar bebas dari mikroba dan spora yaitu Prefilter untuk menyaringg debu dan
HEPA filter untuk meniupkan udara keluar dengan pori-pori 0,3 m. terdapat juga
lampu UV yang digunakan untuk mematikan sel dan mensterilkan udara. Fungsi
alat ini yaitu untuk memberikan ruang aseptis yang didalamnya dilengkapi oleh
sinar UV dan penyaring udara untuk mensterilkan ruang kerja pada proses
inokulasi dan isolasi. Prosedur kerja LAF yaitu memberishkan LAF dengan etanol
70% atau desinfektan yang tidak engandung klorin. Lalu kita dapat mneyalakan
blower dengan menekan tombol FAN ON, dan mmebiarkan sekitar 5 menit untuk
mengurangi kontaminan dari tempat bekerja. Memasukkan alat yang diperlukan
saja selama bekerja kedalam LAF. Menyalakan lampu UV LAMP ON untuk
sterilisasi. Setelah itu mematikan lampu ultraviolet dengan menekan tombol UV
LAMP OFF, menyemprot tangan dengan menggunakan etanol 70% sebelum
bekerja di LAF. Seteleah selesai maka dapat mengelurakna seluruh alat ataupun
bahan yang telah digunakan dari dalam LAF. Membersihkan meja laminar dengan
etanol 70%, membiarkan blower nyala selama 1 menit untuk menghilangkan
kontaminan setelah bekerja, mematikan blower dengan menekan tombol FAN
OFF dan menyalakan lampu ultraviolet jika laminar tidak digunakan.
Bagian – bagian alat dan fungsi dari LAF yaitu body berfungsi untuk
menopang seluruh bagian komponen, filter bakteri berfungsi untuk menyaring
udara yang dihisap oleh Blower, lampu penerangan berfungsi untuk memberikan
penerangan pada saat melakukan pengujian, lampu ultraviolet berfungsi untuk
mensterilkan ruang luminary flow, dinding fiber berfungsi sebagai batasan ruang
kerja, meja kerja berfungsi sebagai tempat dilakukannya pengujian, kaki
penyanggaberfungsi untuk menopang body, tombol ON/OFF berfungsi
untukmngaktifkan mesin blower, tombol Lamp fungsi untuk mengaktifkan lampu
penerangan, tombol RUN berfungsi untuk menjalankan kipas blower, tomblo stop
berfungsi untuk menghentikan penggunaan kipas blower, monitor skala berfungsi
untuk menampilkan kecepatan kipas blower, monitor set berfungsi untuk
menampilkan skala kecepatan secara digital, kabel konektor berfungsi untuk
menghubungkan arus listrrik ke mesin.
Vortex Mixer merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan
larutan. Prinsip kerja Vortex Mixer yaitu menghomogenkan agar kompisisi media
rata yang dimana alat ini bekerja dengan mengubah energi listrik enjadi energi
gerak. Fungsi dari alat iniyaitu untuk menghomogenkan suspensi atau larutan
dengan pergerakan secara vertikal. Prosedur kerjanya yaitu dengan menekan
tombol ON, lalu kita dapat menyentuh atau menempelkan wadah yang berisikan
zat yang akan dihmogenkan pada permukaan disc dan secraa otoatis permukaan
dics akan bergetar dan jika sudah selesai kita dapat menekan tombol OFF untuk
mematikan. Bagian dan fungsi pada masing-masing alat Vortex Mixer yaitu
Rubber cup berfungsi untuk sebagai tempat untuk meletakkan atau menempelan
sampel, tombol pengatur kecepatan untuk mengatur kecepatan dalam melakukan
mixer media atau larutan, mode gerak berfungsi untuk menyalakan atau
mematikan vortex Mixer, kaki penumpu berfungsi untuk menumpu badan Vortex
Mixer
Shaker merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan larutan
dengan sistem getaran. Prinsip Kerja dari Shaker yaitu proses pengadukan cairan
dengan menggunakan sistem getar , sehingga terbentuklah larutan yang homogen.
Alat ini juga terdapat pengattturan kadar oksigen sehingga dapat memelihara
bakteri apa saja. fungsi dari alat ini yaitu untuk menghomogenkan suspensi
mikrba pada media kultur cair dan menghomogenkan larutan. Prosedur kerja
shaker yaitu dengan menyiapkan sampel dulu, misalnya menggunakan bakteri
endofit maka jenis haker yang harus digunakan adalah orbital shaker. Setelah itu,
dapat menyalakan shaker laboratoium dengan menekan tombol on dan mengatur
kecepatannya sesuai dengan kebutuhan. kemudian, secraa perlahan menaruh
sampel yang berada dalam erlenmeyer diatas shaker yang telah siap dan mengatur
agar tidak mengalami ketumpahan pada proses pengadukan. Jika sudah, maka
dapat menekan tombol power dan jika proses sudah selesai maka dapat
membersihkan alat yang digunakan. Bagian dan fungsi pada masing-masing alat
Shaker yaitu tombol ON/OFF berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
alat, tombol pengatur timer berfungsi untuk mengatur waktu sesuai dengan
kebutuhan kita, tombol pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan
alat saat digunakan, gulungan penjepit berfungsi untuk menjepit agar tabung
reaksi tidak jatuh atau berubah posisi, badan shaker berfungsi untuk menopang
body agar tetap dalam keadaan stabil, tempat benda untuk menempatkan benda
atau tempat untuk meletakkan tabung reaksi, kaki penumpu berfungsi untuk
menumpu seluruh bagian dari badan Shaker.
Sentrifuge merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk pemisahan
molekul dengan menggunakan pemutar sampel dengan kecepatan tinggi. Prinsip
kerja Sentrifuge yaitu dengan memisahkan partikel yang terkandung di
dalamsuatu larutan menurut ukuran, bentuk,kerapatan molekul, viskositas dari
medium tersebut serta kecepatan rotor. Fungsi dari alat Sentrifuge tersebut adalah
untuk memisahkan bahan yang terkandung dalam suatu larutan sehingga diperleh
endapan dna supernatan. Prosedur kerja sentrifuge yaitu dengan menghubungkan
colokan mesin sentrifuge pada stop kontak, lalu kita dapat menekan tombol ON
pada POWER untuk menyalakan alat, membuka penutup sentrifus, menyusun
tabung mikro eppendrof pada kolom lalu menutup sentrifus, setelah itu kita dapat
mengeset dengan menekan tombol speed kemudian menekan +/- hingga dampai
pada kecepatan yang di inginkan. Lalu dapat mengeset waktu dengan menekan
tombol time kemudian menekan +/- hingga sampai pada waktu yang di inginkan.
Tekan RUN untuk dapat menjalankannya, setelah waktu putar tersebut habis, lalu
dapat menunggu sentrifus sampai benar-benar berhenti. Setelah berhenti maka
kita buka penutup sentrifuse, mengambil sampel, menutup kembali sentrifus, lalu
menekan tombol OFF pada POWER untuk mematikan alat. Untuk yang terakhir
yaitu mencabut steker dari stop kontak.
Bagian dan fungsi pada masing-masing alat Sentrifuge yaitu penutup
berfungsi untuk melindungi bagian dalam sentrifuge di saat melakukan proses dan
pintu ini tidak bisa dibuka sebelum proses selesai, Chamber berfungsi untuk
menampung sampel dan merupakan bagian terluar dari motor, badan sentrifuge
berfungsi melindungi bagian dalam, Rotor berfungsi untuk mengatur kecepatan
dan timer atau pengatur waktu, tombol pengaturan berfungsi untuk mengatur atau
menghidupkan dan mematikan alat.
Mikropipet dan Tip merupakan alat yang digunakan untuk memindah
larutan ke tempat lain dengan ukuran kecil. Prinsip Mikropipet dan Tip yaitu
mikrpipet memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang 100
µl. fungsi dari mikrpipet adalah untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil yang kurang dari 100 µl. Prosedur kerja alat ini yaitu sebelum
digunakan sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya
mikropipet. Memasukkan Tip bersih edalam Nozzle, menekan Thumb Knop
sampai hambatan pertama dan jangan ditekan llebih kedalam lagi. Memasukkan
Tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm. menahan pipet dalam posisi vertikal dan
melepaskan tekanan dari Thumb Knob dan cairan akan masuk ke Tip.
Memindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang di inginkan. Menekan
Thumb Knop sampai hambatan kedua menekan semaksimal kuil sehingga larutan
akan keluar dari ujung Tip dan jika ingin melepas Tip putar Thumb Knob searah
jarum jam dan ditekan maka Tip akan terdorong keluar dengan sendirinya atau
menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong Tip keluar.
Bagian dan fungsi pada masing-masing alat Mikropipet dan Tip yaitu
tombol kontrol berfungsi untuk mengontrol dalam pengambilan volume cairan
dengan cara menekan bagian atas lalu menariknya sehingga cairan berada pada tip
tombol ejeksi berfungsi untuk melepastkan tip setelah digunakan, pendukung jari
berfungsi untuk mendukung jari agar nyaman dan alat tidak jatuh, tampilan volum
berfungsi untuk menampilkan hasil angka atau volume cairan yang akan diambil,
Tip ejektor merupakan bagian yang digunakan untuk memasang tip, Tip cone
berfungsi untuk menampung cairan atau reagen yang di pipet , dan batang
berfungsi untuk menumpu bagian-bagian dari mikropipet dan Tip.
Sengkelit (Ose) merupakan alat yang seperti jarum tetapi ujungnya
melingkar untuk menginokulasi mikroba. Prinsip kerja alat ini yaitu sebelum alat
ini dugunakan, terlebih dahulu harus disterilkan dengan memanaskan ujungnya
dengan menggunakan bunsen sampai berpijar, kemudian dapat mendinginkan
ujung ose agar bakter tidak mati. Setelah itu ujung ose disentuhkan pada mikroba
di media cawan petri atau media agar miring kemudian disgosokkan pada preparat
untuk diamati. Tujuan atau fungsi dari alat ini yaitu untuk mengambil dan
memindahkan mikroba pada proses inokulasi metode gores dan isolasi pada media
agar miring. Prosedur menggunakan jarum inokulus atau Ose yaitu dengan
menyentuhkan jarum pada bagian mikroba kemudian menggososokkan pada kaca
preparat untuk diamati. Bagian dan fungsi pada masing-masing alat Ose yaitu
loop atau lingkaran inokulasi berfungsi untuk melakukan goresan yang biasanya
berbentuk zig zag pada media, gagang Ose berfungsi untuk mengontrol atau
memegang jarum Ose.
Inoculating Needle (Jarum N) merupakan jarum inokulasi yang bentuknya
seperti jarum ose tetapi ujungnya lurus yang diigunakan untuk menanam bakteri.
Prinsip kerja jarum N ini adalah menanam mikroba pada media atau sumur agar
tegak, dengan cara penusukan menggunakan jarum N. Fungsi alat ini yaitu untuk
mengambil dan memindahkan biakan mikroorganisme pada proses inokulasi
metode gores dan isolasi metode tusuk pada media agar tegak. Prosedur kerjanya
yaitu sebelum digunakan terlebih dahulu disterilkan dengan memanaskan
ujungnya menggunakan bunsen hingga berpijar. Lalu mendinginkan ujung jarum
agar bakteri tidak mati. Ujung jarum ditusukkan pada mikroba di media agar tegak
kemudian digosokkan pada preparat untuk diamati. Bagian dan fungsi pada
masing-masing Jarum N yaitu gagang atau pegangan berfungsi untuk tempat
memengang jarum Ose, jarum inokulasi berfungsi untuk menanam bakteri pada
media kultur.
PCR (Termalcycler) merupakann alat yang digunakan dalam ilmu medis
maupun biologis untuk memperbanyak DNA invitro secara enzimatis. Prinsip
kerja PCR yaitu memperbanyak DNA invitro secara enzimatis. Fungsi dari alat ini
yaitu memungkinkan produksi beberapa salinan dari urutan asam nukleat yang
ditentukan secara in vitro dan PCR ini juga digunakan untuk mendeteksi
keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus. Prosedur kerja PCR yaitu
dengan menghubungkan colokan PCR Machine pada stop kontak, lalu kita dapat
menekan tombol ON/OFF disisi belakang alat. Untuk membuat program baru kita
dapat klik File anjut ke New dan klik program. Lalu kita dapat mengetik nama file
lalu tekan enter. Pada STEP kita dapat mengatur tahap DNA sesuai dengan yang
di inginkan, kemudian kita dapat mmeilih tempat penyimpanan. Lalu Close dan
buka penutup mesin PCR, maukkan Tube PCR, dan tutup kembali. Kemudian
dapat menjalankan program yang sudah di setting tadi dengan cara klik file, lalu
edit dan pilih nama file yang akan dijalankan lalu ketik run and start. Setelah
selesai untuk mengakhiri program dapat dilakukan dengan cara klik stop now dan
tekan close, lalu membuka penutup mesin PCR dan mengambil tube PCR dan
dapat mencabut steker dari stop kontak.
Bagian dan fungsi pada masing-masing alat PCR yaitu display screen
berfungsi untuk menampilkan informasi dan untuk mengatur alat, tabung reaksi
berfungsi sebagai tempat media atau larutan yang akan dilakukan tes PCR, tempat
tabung reaksi atau media untuk dilakukan PCR berfungsi sebagai tempat untuk
meletakkan tabung reaksi, badan PCR berfungsi sebagai tempat semua bagian
alat PCR dan Penutup bagian tempat media atau tabung reaksi berfungsi untuk
melindungi proses PCR dalam alat dan digunakan untuk menutup alat agar dapat
dilakukan uji PCR.
Elektroforesis merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan bahan
yang berdasarkan berbedaan molekul muatan yang dimiliki. Prinsip kerja
Elektroforesiis yaitu memisahkan campuran bahan-bahan berdasarkan perbedaan
sifatnya yang dimana pemisahan dilakukan terhadap campuran bahan dengan
muatan listrik yang berbeda-beda. Fungsi dari alat ini yaitu untuk mengetahui
ukuran dan bentuk suatu partiel baik DNA, RNA da protein. Prosedur kerja
elektroforesis yaitu meletakkan gel kedalam elektroforesis chamber, lalu
menuangkan TBE IX sampai gel terbenam, lalu merentangkan para film, setelah
itu kita dapat meneteskan 1µL loading day dengan menggunakan mikropipet
keatas parafilm dan kemudian mencampurkan dengan 3 µL DNA. Kemudian kita
dapat memasukkan dengan hati-hati kedalam sumur gel dengan mencatat posisi
dan urutan sampel. Setelah itu, dapat memasang tutup alat elektroforesis dan
memasang katoda, anoda pada power supply, selanjutnya kita dapat menyalakan
mesin elektroforesis dengan menekan tombol ON. Lalu menekan tombol SET
ENTER untuk mengatur voltage dan timer berdasarkan tingkat resolusi yang di
inginkan. Setelah selesai kita dapat mengambil gel dan mematikan mesin
elektroforesis secara sempurna. Bagian dan fungsi pada masing-masing alat
elektrforesis yaitu Chamber berfungsi sebagai ruang elektroforesis, Sample wells
merupakan sampel sumur yang berfungsi sebagai sampel, Elektrode merupakan
penghantar listrik yang terhubung dengan larutan elektroliy dari sebuah rangkain
listrik yang berfungsi sebagai penghubung dari larutan elektrolit, Cetakan gel
berfungsi sebagai tempat untuk mencetak gel.
Mikrowave merupakan alat yang berfungsi untuk mengeringkan alat
ataupun bahan secara menyeluruh dari dalam hingga luar dengan cara maksimal.
Prinsip kerja Mikrwave ini yaitu menggunakan gelombang elektromagnetik yang
berfrekuensi tinggi melalui makanan. Molekul air, lemak dan gula dalammakanan
tersebut akan menyerap energi dari gelombang tersbeut dan beresonasi mengikuti
gelombang elektrmagnetik tersebut. molekul tersebut akan bergerak lebih cepat
sehingga menghasilkan panas. Terdapat piringan didalam alat yang dimana ketika
alat ini bekerja piringan tersebut berputar sehingga mampu menghomogenisasikan
suatu larutan. Fungsi dari alat ini yaitu untuk memanaskan, menghomogenkan dan
mensterilisasikan media serta larutan dengan gelombang mikro. Prosedur kerja
mikrowave adalah arus listrik bolak balik dengan beda potensial rendah dan arus
searah dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah. Gelombang
mikrodiarahkan oleh sebuah antena pada bagian atas magnetron kedalam sebuah
waveguide dan diteruskan gelombang mikro kesebuah alat yang menyerupai
kipas, gelombang mikro akan di pantulkan oleh dinding dalam oven dan
diserapoleh molekul makanan, molekul mkanaan di desak kedapan dan
kebelakang sebanyak dua kali kecepatanfrekuensi gelombang mikro.
Bagian dan fungsi pada masing-masing alat Mikrowave adalah LCD
berfungsi untuk menampilkan informasi pada mikrowave, tombol kontrol
berfungsi untuk mengatur atau mengkontrol kegiatan mikrowave, badan
mikrowave berfungsi sebagai bagian tempat semua alat mikrowave, Ventilasi
udara untuk mengeluarkan udara, tempat colokan digunakan untuk
menghubungkan dengan arus listrik, ruangan sterilisasi berfungsi untuk
mensterilkan atau tempat media atau larutan diletakkan, kaki mikrowave
berfungsi untuk menyanga badan mikrowave.
Water Bath merupakan penangas air untuk menciptakan suhu yang
konstan. Water Bath memiliki prinsip kerja yang dimana menggunakan air
sebagai media pemanasan atau air sebagai konduktor sehingga waterbath dapat
mempertahankan suhu tertentu. Fungsi dari alat ini yaitu untuk proses inkubasi
mikroorganisme pada media kultur cair dengan mengkondinisikan suhu supaya
tetap konstan. Selain itu, alat ini juga berfungsi untuk menyimpan media kultur
cair dan larutan.Prosedur kerja Water Bath yaitu mengisi Water Bath dengan
aquades sampai batas tertentu, setelah itu menyalakan waterbath, mengatur suhu
yang di ingikan dan menunggu 15-20 menit. Memasukkan zat kimia yang akan
dipanaskan dan menutup waterbath dan setelah selesai dapat mematikan alat.
Bagian dan fungsi masing-masing alat Water Bath adalah tombol over
temperatur yang berfungsi untuk mengatur temperatur , Chamber atau bejana
berfungsi sebagai wadah penampung, kaki penumpu berfungsi sebagai penumpu
badan water bath knop display berfungsi sebagai mengatur alat waterbath yang
dimana didalam knop display terdapat tombol on/ off, pengatur suhu, layar LED
untuk mengetahui data kuantitatif didalam waterbath. tutup water bath berfungsi
untuk menutup waterbath agar terhindar dari bakteri ataupun lainnya.
Timbangan Analitis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
massa atau zat dengan rentang sub-miligram. Timbangan analitik memiliki prinsip
kerja yang dimana timbangan analitik ini menggunakan stavolt sumber tegangan
listrik sebelum digunakan, timbangan harus dilakukan peneraan. Hasil dari
penimbangan zat atau sampel akan muncul dilayar digital timbangan. Fungsi dari
timbangan analitik ini yaitu untuk menimbang suatu bagian atau sampel untuk
diketahui massanya dengan menggunakan ketelitian yang cukup tinggi yaitu 0,01
gram. Prosedur penggunaan alat ini yaitu menyalakan alat dengan menekan
tombol on/off dan menunggu display menunjukkan angka 0,00. Meletakkan
wadah pada zat dan tekan tombol TARE kemudian tunggu sampai display
menunjukkan angka 0,00. Selanjutnya dapat memasukkan zat yang akan
ditimbang di wadah tali dan mencatat hasil timbangan yang tertera di layar dan
setelah selesai, kita dapat mematikan alat dengan menekan tombol on/off.
Bagian-bagian dan fungsi alat Timbangan Analitik yaitu Up windbreak
berfungsi untuk mengunci ruangan pada bagian atas, piring timbangan berfungsi
untukmeletakkan benda atau zar yang akan ditimbang. tombol Print untuk
melakukan pengaturan print pada neraca, tombol Menu berisi menu-menu pada
neracca analitik , LDC berfungsi untuk menampilkan informasi mengenai berat
massa dan lainnya, kaki timbangan berfungsi sebagai penumpu badan dari
timbangan analitik, tombol pengaturan berfungsi untuk mengatur neraca analitik,
yaitu ada tombol mode, resezo dan tombol on maupun off, Waterpass berfungsi
untuk mengetahui isis dari piringan timbangan apakah sudah stabil atau belum
Penahan angin.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorban atau transmitan sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Prinsip kerja
Spektofotometer yaitu bila cahaya jatuh pada suatu medium homogen, sebagian
dari sinar masuk akan dipantulkan dan sebagian akan diserap dalam medium itu
dan sisanya akan diteruskan. Fungsi dari alat ini yaitu menghasilkan sinar dari
spektrum dengan nilai panjang gelombang yang telah ditentukan dan
untukmengukur transmitans atau absorbansi suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Prosedur pertama yang dilakukan untuk menggunakan
spektrfotometer yaitu dengan menyiapkan sampel dengan menyalakan
spektrometer , membersihkan kurvet atau tabung reaksi,menuangkan sampel
secukupnya kedalam kuvet, menyiapkan larutan kontrol, membersihkan sisi luar
kurvet, melakukan eksperimen dengan menentukan panjang gelombang cahaya
untuk menganalisis sampel, mengkalibrasi spektrofotometer dengan larutan blank,
mengeluarkan blank dan uji hasi kalibrasi spektrofotometer, mengukur absorbansi
sampel, dan mengulangi eksperimen dengan panjang gelombang cahay ayang
berbeda, dan menganalisis data absorbandi. Ketika alat selesai digunakan maka
dapat mencabut arus listrik, dan alat diletakkan di tempatnya.
Bagian-bagian dan fungsi alat sprektofotometer yaitu penutup digunakan
untuk menutup ruangan spektrfotometer agar kerja dapat berjalan baik. tempat
media dan sinar uv berfungsi untuk menempatkan media dan melakukan
fungsinya sebagai spektrofotometer, badan Spektrofotometer berfungsi sebagai
tempat alat-alat spektrometer, tombol pengaturan berfungsi untuk mengatur
kegiatan spektrofotometer, LED berfungsi untuk menunjukkan informasi
mengenai hasil percobaan alat.
UV Transiluminator merupakan alat yang digunakan untuk
memvisualisasikan DNA setelah proses elektroforensis. Prinsip kerja UV
Transiluminator yaitu sinar UV akan dipancarkan dan memendarkan Ethidium
bromide (EtBr) yang akan membuat khlat dengan molekul DNA. Sehingga DNA
dapat dilihat oleh mata manusia. Fungsi dari alat ini yaitu untuk visualisasi sampel
DNA/RNA pada gel agarosa hasil elektrforesis. Prosedur kerjanya yaitu dengan
mengambil agar yang telah di elektroforesis dan meletakkan kedalam alat biostep
dan memastikan dalam keadaan tertutup setelah itu dapat mengaktifkan gel
documentation system dengan cara menekan ON, tekan TOP, tekan Trans, Tekan
Prepar. Setelah itu dapat menekan trun on komputer dan pilih prgram biostep.
Setelah itu dapat menghidupkan kamera, pada program biostep pilih kamera, live
kamera image, exposture, procesed. Pada layar komputer akan terlihat band-band
pada gel elektroforesis. Untuk menyimpan gambar dapat kita klik export dan
menyimpan dalam bentuk GPEG, setelah selesai disimpan maka kita dapat shut
down komputer dan dapat meutuskan semua sambungan listrik. Bagian-bagian
dan fungsi alat UV Transiluminator yaitu penutup alat UV Transiluminator
berfungsi untuk menutup alat ketika digunakan, tempat untuk meletakkan media
berfungsi untuk tempat media untuk dilakukan penyinaran UV, tombol on/off
berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan alat UV transiluminator, badan
UV Transiluminator berfungsi sebagai penumpu alat UV Transiluminator
pH Meter merupakan untuk mengukur pH pada larutan. Prinsip kerja pH
meter yaitu terdapat elektroda kaca yang dicelupkan kedalam larutan yang dimana
diujungnya terdapat bulb yang berfungsi sebagai tempat terjadinnya perturana ion
positif yang akan menyebabkan perbedaan potensial diantara dua elektroda
sehingga pembacaab potensiometer akan menghasilkan possitif atau negatif.
Fungsi dari alat ini yaitu untuk mengukur derajat keasaman pada suatu larutan
dserta untuk mengkondinisikan pH larutan atau media sesuai dengan tingkat
keasaman yang di inginkan. Prosedur kerja pH meter yaitu mengambil sampel air
yang mau di ukur kadar PHnya dan meletakkan diwadah, menyalakan alat dengan
menekan tombol on pada PH meter, memasukkan pH meter kedalam wadah yang
berisis air yang akan di uji, dan pada saat dicelupkan ke dalam air, skala angka
akan bergerak acak. Kita dapat menunggu hingga angka tersebut berhenti dan
tidak berubah-ubah dan hasil akan terlihat di display digital. Bagian-bagian dan
fungsi alat pH meter yaitu tampilan layar berfungsi untuk menampilkan informasi
besaran pH pada LCD tersebut, badan berfungsi sebagai tempat alat-alat berada,
tombol pengaturan berfungsi untuk mengatur jalannya uji pH, pemegang
elektroda multifungsi berfungsi untuk memegang elektroda, penguji pH berfungsi
untuk menguji tingkat PH pada larutan.
Hot Plate and Stirer merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk
memanaskan serta mengaduk larutan satu dengan lainnya untuk
menghomogenkan larutan. Prinsip kerja Hot Plate dan Stirrer ini yaitu
memanaskan larutan sehingga dapat mempermudah larutan menjadi homogen.
Hot Plate Stirer dilengkapi dengan magnetik stirrer yang dapat diatur kecepatan
pengadukannya pada hot plat sehingga dapat mencampur atau menghomogenkan
larutan. Fungsi dari alat Hot Plate dan Stirrer yaitu untuk menghomogenkan suatu
larutan dengan bantuan magnetik stirrer pemanasan. Prosedur penggunaan
Hotplate and stirer yaitu menancapkan kabel power ke sumber listrik, setelah
mengaktifkan hotplate dengan menekan tombol On/Off. Mengatur suhu yang
diinginkan dengan memutar tombol pengaturan suhu dan suhu tersebut akan
muncul pada display dan setiap nilai yang ditetapkan akan dipertahankan apabila
perangkat dimatikan atau terputus dari hubungan listrik. Dalam penggunaan
Stirring, dapat mengatur putaran yang diinginkan dengan memutar tombol
pengaturan kecepatan dari nol hingga 1500 rpm dan setiap nilai yang ditetapkan
akan dipertahankan apabila perangkat dimatikan. Setelah selesai, dapat mengatur
tombol pengaturan suhu posisi off dan tombol pengaturan kecepatan pada posisi
nol, setelah itu dapat menonaktifkan horplate dengan menekan tombol on/off dan
mencabut kabel stop kontak dari sumber listrik.
Bagian-bagian dan fungsi alat Hot Plate and Stirer yaitu dudukan cincin
berfungsi untuk tempat cincin yang akan dipasangi oleh batang kaca, knop
penyesuai tingkat pemanasan berfungsi untuk menyesuaikan tingkat panas pada
alat, tiang penyangga berfungsi untuk menyangga bagian atas untuk
menghubungkan ke batang kaca, tempat benda diletakkan berfungsi untuk
meletakkan benda, power untuk menghidupkan alat Hot Plate, knop berfungsi
untuk penyesuaian kecepatan pengadukan
Kesalahan penggunaan alat dapat berdampak fatal bagi hasil yang
didapatkan pada penelitian sehingga hasil yang didapatkan akan menyimpang.
Seperti halnya Mikroskop Cahaya, Mikroskop Elektron, dan Mikroskop Fluoresen
jika dalam perbesaran pada lensa objektif salah, maka hasil pengamatan yang
didapat tidak akan optimal. Tak hanya mikroskop saja, dampak fatal juga terjadi
ketika salah dalam penggunaan Autoclave jika pada saat melakukan sterilisasi
dengan autoclave tetapi siklusnya belum selesai, maka proses sterilisasi tidak
berjalan secara optimal, dan jika penutup autoclave langsung dibuka tanpa di
diamkan dulu maka dapat berbahaya bagi praktikan karena terpapar uap panas.
Dalam Oven penggunaan oven jika tidak sesuai dengan kebutuhan yang di
inginkan, seperti halnya jika kita ingin melakukan oven media selama 10 menit
tetapi dalam oven diatur selama 30 menit maka media yang terdapat dalam oven
akan gosong dan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspetasi.
Refrigerator merupakan lemari pendingin yang dimana jika terjadi kesalahan
dalam penggunaan seperti kesalahan dalam mengatur suhu lemari, penataan media
di ruangan dapat mempengaruhi kualiatas media yang disimpan dalam ruangan
pendingin tersebut.
Inkubator merupakan alat untuk megoptimalkan suhu dan kelembapan
agar organisme yang dilakukan penelitian dapat berkembang dengan baik. Jikakita
melakukan perkembangbiakan bakteri tetapi kesalahan dalam pengaturan suhu
terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan bakteri tersebut mati. Laminar Air Flow
merupakan ruangan steril untuk mensterilkan alat. Jika dalam menggunakan LAF
tidak dibersihkan dulu ruangan LAF dari kontaminan, maka barang yang di
sterilkan tidak akan steril tetapi malah terpapar oleh bakteri atau patogen yang
merugikan hasil penelitian. Vortex Mixer merupakan alat yang digunakan untuk
mencampurkann larutan dengan cepa, jika dalam mem vortex larutan dengan
menggunakan tempat larutan dengan bahan yang tidak kuat, maka akan berbahaya
karena tempat larutan tersebut akan pecah dan menumpahi alat vortex sehingga
dapat merusak alat tersebut.
Dalam penggunaan Shaker harus selalu memastikan bahwa permukaan
shaker dalam kondisi bersih, jika terdapat larutan tumpah tetapi tidak segera
dibersihkan maka dapat mempengaruhi kecepatan rotasi shaker dan dapat
mempengaruhi hasil akhir homogenitas larutan. Sentrifuge merupakan alat yang
digunakan untuk memisahkan partikel dari suatu campuran dengan kecepatan
tinggi. Jika dalam penempatan tabung pada rak rotor tidak seimbang maka dapat
mempengaruhi hasil plasma yang terbentuk, maka dari itu kesalahan tersebut
harus dihindari karena dapat mempengaruhi hasil dari Sentrifuge. Mikropipet dan
Tip merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutan satu kelarutan
lainnya. Jika salah dalam pengambilan larutan dengan volume yang tidak sesuai,
maka juga akan berdampak pada hasil yang didapatkan dari penelitian. Sengkelit
(Ose) dan Inoculating Needle (Jarum N) merupakan alat untuk memindahkan dan
menanam koloni mikroba, jika dalam penggunaann alat tersebut tidak di
sterilisasikan terlebih dahulu, maka mikrba tersebut akan terkontaminasi sehingga
hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspetasi.
PCR (Termalcycler) merupakan alat yang digunakan dalam ilmu medis
maupun biologis untuk memperbanyak DNA invitro secara enzimatis. Dalam
melakukan PCR harus hati-hati dan sesuai dengan prosedur karena kesalahan
dalam prosesnya akan berdampak bagi hasil seperti jika dalam pelaksanaan PCR,
alat atau larutan yang diuji terpapat bakteri maka akan mempengaruhi hasil akhir
nanti. Elektroforesis merupakan teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan kecepatan migrasinya dalam sebuah medan
listrik. Sampel DNA yang dianalisis harus dalam keadaan baik karena jika tidak
maka pita DNA yang didapatkan tidak sempurna. Mikrowave merupakan alat
yang digunakan untuk mengeringkan alatmaupun bahan secara utuh. Jika salah
dalam megatur waktu mikrowave atau suhu yang digunakan terlalu tinggi,maka
akan merusak alat atau bahan yang diletakkan di mikrowave. Water Bath
merupakan pemanas air yang digunakan untuk menciptakan suhu yang konstan.
Waterbath dapat diatur suhu dan waktunya sesuai kebutuhan, jika terjadi
kesalahan dalam pengaturan waktu juga akan berdampak pada hasil tersebut.
Timbangan Analitis merupakan alat yang digunakan untuk menentukan
berat massa benda dalam rentang sub-miligram, jika dalam melakukan
pengamatan tidak teliti sehingga terjadi kesalahan dalam membaca satuan hasil,
dan tidak melakukan kalibrasi maka akan berpengaruh tinggi terhadap hasil, atau
dikaakan hasil yang didapatkan akan tidak falid. Spektrofotometer merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur transmitan suatu sampel. Jika salah dalam
penggunaannya seperti dalam membaca data kuantitatif salah maka hasil yang
didapatkan salah juga UV Transiluminator merupakan alat yang digunakan untuk
memvisualisasikan DNA setelah proses elektroforensis. Kesalah bisa terjadi disaat
menyimpan gambar lupa untuk klik export dan menyimpan dalam bentuk GPEG
yang dimana hal tersebut akan membuat hasil tidak terdeteksi dan harus
mengulang lagi. pH Meter berfungsi untuk mengukur tingkat asam basa larutan.
Kesalahan terjadi ketika pH meter tidak di netralkan dahulu sebelum digunakan
sehingga hasil yang didapatkan tidak optimal atau bisa tidak falid. Hot Plate and
Stirer digunakan untuk memanaskan dan mengaduk larutan, jika dalam
pemasangan kedua alat ini salah, maka akan berdampak pada prosesnya, dan jika
pemasangan cincin untuk tempat pengaduk kacanya tidak tepat maka akan
membuat pengaduk jatuh dan menimpa tabung reaksi.
BAB 4. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laoratorium merupakan tempat yang digunakan sebagai percobaan dan


penelitian dalamilmu biologi. Didalam laboratorium terdapat alat laboratorium
yang merupakan bagian pendukung dari proses kerja laboratorium. Pengetahuan
mengenai alat laboratorium merupakan faktor terpenting dalam kegaiatan
paraktikum. Dari kegiatan praktikum ini, mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis
alat laboratorium, fungsi masing-masing alat, bagian alat, cara pengoperasian alat
dan kesalahan dalam penggunaan alat. Alat laboratorium diantaranya yaitu
Mikroskop Cahaya merupakan mikroskop yang mengandalkan cahaya untuk
proses pengamatannya. Bagiannya yaitu Lensa Okuler, Lengan mikroskop,
Makrometer, Mikrometer, Meja benda, Revolver, Lensa objektif, Diafragma,
Sumber cahaya, Penjepi, kaki.

Mikroskop Fluoresen merupakan mikroskop optik yang menggunakan


fitur fluoresensi sebagai peningkat kemampuannya yang dapat menolak foton
yang tidak fokus dengan menggunakan lensa objektif. Bagiannya yaitu Lensa
Okuler, Lengan mikroskop, Makrometer, Mikrometer, Meja benda, Revolver,
Lensa objektif, Diafragma, Sumber cahaya, Penjepi, kaki. Mikroskop Elektron
merupakan mikroskop yang mampu melakukan perbesaran hingga 3 juta kali
dengan menggunakan emisi elektron. Bagiannya yaitu Lensa Okuler, Lengan
mikroskop, Makrometer, Mikrometer, Meja benda, Revolver, Lensa objektif,
Diafragma, Sumber cahaya, Penjepi, kaki. Autoclave merupakan alat yang
digunakan untuk mensterilkan alat laboratoium. Prinsip kerjanya yaitu Autoclave
memiliki prinsip kerja yaitu bekerja dengan mensterilkan menggunakan uap air
jenuh pada tekanan 1 atm dengan suhu 121ºC selama 15 menit. Bagiannya yaitu
Tombol on off, Tombol timer, Temperatur control, Pengatur suhu, Skrup
pengaman, Katup uap, Pengatur tekanan, Termomete dan Badan autoclave. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan media, alat maupun
bahan laboratorium. Bagiannya yaitu Tombol power, LED monitor, Tombol SET
UP, Rak oven, Pegangan pintu oven, Flap , Elemen, Kaki atau bagian penumpang
dan Dinding pemanas. Refrigerator merupakan alat yang mampu menghasilkan
udara dingin untukmenyimpan bahan maupun media praktikum agar steril.
Bagiannya yaitu Ruang refrigerato, pegangan pintu, rak, Pengeluar udara dan
Kaki atau penumpu Refrigerator. Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk
megoptimalkan suhu dan kelembapan agar organisme yang dilakukan penelitian
dapat berkembang dengan baik. Bagiannya yaitu monitor suhu, pegangan pintu,
penumpu atau kaki, elemen, body, wadah , flap, tombol temperatur dan tombol
set. Laminar Air Flow merupakan tempat kerja steril untuk melakukan inokulasi,
penanaman, pemindahan maupun kegiatan lainnya. Bagiannya yaitu body, filter
bakteri, lampu penerangan, lampu ultraviolet, dinding fiber, meja kerja, kaki
penyangga, dan tombol on/of, tombol lamp, tombl run, tmbol stop, monitor skala,
monitor set dan kabel konektor.

Vortex Mixer merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan


larutan. Bagiannya yaitu rubber cup, tombol pengatur kecepatan, mode gerak dan
kaki penumpu. Shaker merupakan alat yang digunakan untuk menghomogenkan
larutan dengan sistem getaran. Bagiannya yaitu tombol power/ on, tombol
pengatur timer, tombolpengatur kecepatan, gulungan penjepit, badan shaker,
tempat benda, dan kaki penumpu. Sentrifuge Sentrifuge merupakan alat
laboratorium yang digunakan untuk pemisahan molekul dengan menggunakan
pemutar sampel dengan kecepatan tinggi. Bagiannya yaitu penutup, chamber,
badan sentrifuge, rotor, dan tombol pengaturan. Mikropipet dan Tip merupakan
alat yang digunakan untuk memindah larutan ke tempat lain dengan ukuran kecil.
Bagiannya yaitu tombol kontrol, tombol ejeksi, pendukung jari, tampilan volum,
tip ejektor, tip cone, dan batang. Sengkelit (Ose) merupakan alat yang seperti
jarum tetapi ujungnya melingkar untuk menginokulasi mikroba. Bagiannya yaitu
loop atau lingkaran inokulasi dan gagang ose Inoculating Needle (Jarum N)
merupakan jarum inokulasi yang bentuknya seperti jarum ose tetapi ujungnya
lurus yang diigunakan untuk menanam bakteri. Bagiannya yaitu gagang atau
pegagang dan jarum inokulasi. PCR (Termalcycler) merupakann alat yang
digunakan dalam ilmu medis maupun biologis untuk memperbanyak DNA invitro
secara enzimatis. Bagiannya yaitu display screen, tabung reaksi, tempat tabungg
reaksi atau media untuk dilakukan PCR, badan PCR, penutup bagian tempat
media atau tabung reaksi. Elektroforesis merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan bahan yang berdasarkan berbedaan molekul muatan yang dimiliki.
Bagiannya yaitu chamber elektroforesis, sample wells, elektrode dan cetakan gel.
Mikrowave merupakan alat yang berfungsi untuk mengeringkan alat ataupun
bahan secara menyeluruh dari dalam hingga luar dengan cara maksimal.
Bagiannya yaitu LCD, tombol control, badan mikrowave, ventilasi udara, tempat
colokan, ruangan sterilisasi, dan kaki mikrowave. Water Bath merupakan
penangas air untuk menciptakan suhu yang konstan. Bagiannya yaitu tombol over
temperatur, chamber atau bejana, kaki penumpu, knop display, tutup water bath.

Timbangan Analitis merupakan alat yang digunakan untuk mengukur


massa atau zat dengan rentang sub-miligram. Bagiannya yaitu up windbreak,
piringan timbangan, tombol print, tombol menu, LCD, kaki timbangan, penahan
angin, tombol pengaturan dan waterpass. Spektrofotometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur absorban atau transmitan sampel sebagai fungsi
panjang gelombang. Bagiannya yaitu penutup, tempat media dan sinar uv, badan
sprektofotometer, tombol pengaturan dan LED. UV Transiluminator merupakan
alat yang digunakan untuk memvisualisasikan DNA setelah proses
elektroforensis. Bagiannya yaitu Penutup alat, tempat untuk mletakkan
media,tombol on/off, dan badan UV. pH Meter merupakan untuk mengukur pH
pada larutan. Bagiannya yaitu tampilan layar atau LCD, badan, tombol kunci,
pemegang elektroda multifungsi, dan penguji Ph. Hot Plate and Stirer merupakan
alat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan serta mengaduk larutan satu
dengan lainnya untuk menghomogenkan larutan. Bagiannya yaitu dudukan cincin
knop penyesuai tingkat pemanasan, tiang penyangga, tempat benda diletakkan,
power, dan knop penyesuaian kecepatan pengadukan. Dalam menggunakan alat
laboratorium harus dilakukan dengan hati-hati, dan keslaahan dalam penggunaan
alat dapat berdampak pada hasil kerja yang didapatkan, maka dari itu ketelitian,
dalam bekerja di laboratorium perlu dilakukan.

3.2 Saran

Penyusunan laporan praktikum Bioteknologi ini jauh dari kata sempurna,


diharapkan pembaca dapat membantu dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan
pada laporan mengenai Pengenalan Alat Laboratorium agar nantinya dalam
penysusunan laporan ini dapat lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

Abah, O., M, Paternostro., and E, Lutz. 2020. Shortcut to Adiabaticity Quantum


Otto Refrigerator. PHysical Review Research. 2 : 1-7.

Ayuni, N. P. B., M, Zunaena., R, D. Oktaviani., N, Kristinah., and S, Yuliyati.


2018. Pengetahuan Mahasiswa Pendidikan Biologi Tentang Peralatan
Laboratorium Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi. 1 (1) : 1-7.

Dai, B., Z, Jiao., L, Zheng., H, Bchman., Y, F, Wan., Y, Zhang., Y, Huang., X,


Han., C, Zhao., T, J. Huang., S, Zhuang., and D, Zhang. 2019. Colour
Compound Lenses for a Portable Fluorescence Microscope. Journal
Science & Applications. 8 (1) :1-13.

Hermawati, F. A., P, P. Kautsar., A, Darwanto., and I, M. Kastiawan. 2021.


Sistem Pemfokusan Otomatis Pada Mikroskop Digital Berbiaya Rendah
Menggunakan Metode Gradient dan Statistics Based Focus Measurement
Function. Konferensi Nasional Ilmu Komputer. 5 : 170-175.

Mohammed, A., And A, Abdullah. 2018. Scaning Electron Mikroscopy SEM.


Journal International Conference On Hydraulics and Pneumatics. 7(9) :
77-85.

Noer, Z., and S, I. Ritonga. 2021. Alat-alat Laboratorium Tingkat Universitas.


Indonesia : Guepedia.

Perez, P., J, Holloway., L, Ehrenfeld., S, Cohen., L, Cunningham ., G, B. Miley.,


and B, L. Hollenbeck. 2018. Door Openings in the Operating Room are
Associated with Increased Environmental Contamination. American
Journal of Infection Control. 46: 954-56.

Racudanu , V. S., I, Isaioglou., D, V. Raducanu., And J, S. Merzaban. 2020.


Simplifled Detection of Polyhistidine tagged Proteins in Gels and
Membranes Using a UV Excitable Dye and a Multiple Chelator Head Pair.
Journal Biology Chem. 295(34) : 12214-12223.
Rathi , A., N, Pande., U, Radke., S, Deshpande., A, Chandak. 20199. Comparative
Evaluation Of Diametral Tensile Strength of PHospHate Bonded
Investment Ringless Material by Using Air Drying Method Conventional
Hot Air Oven, Micrwave, Oven and Combination of Microwave and
Conventional Oven An In Vitro Study. Journal of Indian Prosthodontic
Society. 19 (3) : 248-258.

Santosa, B., Yulisman., H, S. Kom., and M, Kom. 2018. Pembuatan Alat


Laboratorium Teknik Digital Dasar Untuk Implementasi Matakuliah
Teknik Digital Pada Program Studi Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat. Journal Menara Ilmu. 12(11) : 43-60.

Sasaki, J. I., & S, Imazato. 2019. Autoclave Sterilization of Dental Handpieces.


Journal of Prosthodontic Research. 64 (3) : 239 – 242.

Susanti, R., L. Herlina., and F, A. Sasi. 2021. Teknik Pengelolaan Laboratorium.


Yogyakarta : ANDI.

Syong Wu, J.., Y, C. Chung., J, J. Chien., and C, Chou. 2018. Improved Axial
Point Spread Functio in a Two Frequency Laser Scanning Confocal
Fluorescence Microscope. Journal Biomed Opt. 23 (1) :1-4.

Wang, H., P, Obeidy., Z, Wang., Y, Zhao., Y, Wang., Q, P. Su., C, D. Cox., and


L, A. ju. 2022. Fluorescence coupled MicropipetteAspiration Assay to
Examine Calcium Mobilization Cause by Red Blood Cell
Mechanosensing. European BiopHysics Journal. 51 : 135-146.

Yinn, W. K., H, M. Kamar., N, Kamsah., and A, S. Norazam.2019. Effects of


Surgical Staff Turning Motion on Air Flow Disribution Inside a Hospital
Operating Room. Journal of Novel Carbon Resource Scences & Green
Asia Strategy. 6 (1) : 52-58.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai