Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA LAUT

Perjanjian Kerja Perorangan ini, dibuat oleh dan antara


Perusahaan Pelayaran PT. BINA BUANA RAYA, suatu Perseroan Teratas yang berkedudukan hukum dan
beralamat di JL. Dr Radjiman no.404C, Penumping, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah
57141
Dengan seorang warga Negara Indonesia
Pada hari ini MINGGU, 29 FEBRUARI 2023 Telah Datang Ke Pada Saya

Yang Menyatakan Dalam Hal Ini Disebut Pelaut

Nama : KEVIN CHANDRA YUDA KURNIAWAN

Tempat Lahir : SOLO

Tanggal Lahir : 1 JULI 2003

Ijazah : Ant-D

Jabatan :Ab Juru Mudi

Gap Pokok : Rp 4.000.000.00

Tunjangan Jabatan : Rp 500.000.00

Uang Makan : Rp 500.000.00

Status : Kontrak (Enam Bulan Masa Kontrak)

selanjutnya di sebut pihak kedua telah sepakat mengadakan perjanjian kerja laut sebagai berikut :
PASAL I
PENGERJAAN
PERUSAHAAN akan mempekerjakan PELAUT di kapal-kapal yang ditunjuk oleh PT. BINA
BUANA RAYA, dan akan dilaksanakan dengan itikad yang sebaik-baiknya

PASAL II
GAJI
Selama masa berlakunya Perjanjian Kerja Perorangan ini, PELAUT akan dipekerjakan oleh
PERUSAHAAN dalam kedudukan sebagai
MASINIS III
diatas kapal TB. BAHAR 11
dengan gaji pokok sebesar Rp.4.500.000,-/ bulan
Tunjangan lainnya Rp700.000,-/ bulan

PASAL III
UANG PENGGANTI HARI LIBUR, TUNJANGAN HARI RAYA, DAN LEMBUR

1. PELAUT yang bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja Perorangan ini akan menerima
uang pengganti hari-hari libur, dan hari raya keagamaan paling sedikit 2.5 hari perbulan a
tasdasar gaji pokok (tanpa upah lembur)
2. Uang pengganti hari-hari libur dan tunjangan hari raya (THR) demikian
akandikumpulkan selama masa berlakunya perjanjian, dan akan dibayarkan kepada
PELAUT pada saat turun kapal.
3. Uang lembur (premi) akan dihitung dan dinilai dengan PERUSAHAAN sesuai
denganketentuan PERUSAHAAN setiap trip dari pelayaran kapal dimana PELAUT
bekerja,demikian akan dikumpulkan selama PELAUT bekerja di kapal dan
akan dibayarkan kepadaPELAUT setiap bulan bersamaan dengan gaji pokok
4. Uang lembur (premi) akan diberikan oleh PERUSAHAAN, bila setiap pelayaran
kapalyang di awaki oleh PELAUT sesuai dengan ketentuan PERUSAHAAN

PASAL IV
UANG DELEGASI
1. PELAUT yang dilindungi oleh Perjanjian Kerja Perorangan ini dapat mengajukan
baikkepada PERUSAHAAN atau kepada Nakhoda kapal, sesuai nota delegasi
yangditandatangani, dengan upah pokok sebulan.
2. PERUSAHAAN akan mengatur pengiriman delegasi bulanan dalam mata uangRUPIAH,
atau jumlah yang sama nilainya dalam mata uang setempat, kepada orang yangnamanya
disebut dalam nota delegasi.

PASAL V
JAM KERJA

1. Pekerjaan Harian
Jam kerja bagi pekerja harian adalah 8 (delapan) jam sehari dimulai Senin sampaidengan
Jumat, sebaiknya antara 8 pagi sampai jam 5 sore, dan 4 (empat) jam sehari padahari
Sabtu yang sebaiknya antara jam 8 pagi sampai jam 12 tengah hari
2. Jaga Biasa
Bagian Deck dan Bagian Mesin
Dipelabuhan awak kapal wajib menjalankan tugas jaga biasa sesuai perintah Nakhoda
kapal., Upah lembur akan diberlakukan untuk jaga yang dilakukan atau pekerjan yang
dilaksanakan dipelabuhan pada hari Sabtu sesudah tengah hari, pada hari Minggu dan
Hari Raya Resmi.
Dilaut, awak kapal bagian ini wajib menjalankan tugas jaga biasa sesuai
perintah Nakhoda kapal.
Bagian Pelayanan
Jam kerja awak kapal bagian pelayanan adalah 8 (delapan) jam sehari sebaiknyadirentang
antara jam 6 pagi sampai jam 7 sore. Bila awak kapal bagian pelayanan bekerjaharian,
jam kerja sebaiknya adalah jam 8 pagi sampai jam 12 tengah hari dan jam 1 siangsampai
jam 5 sore.

3. Waktu Istirahat
Setiap awak harus diberikan waktu istirahat paling sedikit 10 (sepuluh) jam dalam
periode 24 (dua puluh empat) jam, salah satunya harus tidak kurang dari 6 (enam)
jam kecuali dalam keadaan darurat

PASAL VI
KELEBIHAN BARANG BAWAAN
Ketika dalam perjalanan ke atau dari kapal dibawah Perjanjian Kerja Perorangan ini,
PELAUT harus bertanggung jawab atas biaya yang timbul karena kelebihan barang
bawaan diatas batas ketentuan yangditetapkan oleh Perusahaan Pengangkutan yang
dipergunakan untuk melakukan perjalanan.

PASAL VII
DISIPLIN

1. PELAUT selama dipekerjakan diatas kapal milik PERUSAHAAN, wajib mentaati setiap
perintahyang sah dari atasannya dan kepala bagiannya serta akan mentaati peraturan
PERUSAHAAN.Mengakui pentingnya disiplin diatas kapal milik PERUSAHAAN pada
saat yang sama demimelindungi PELAUT terhadap tindakan yang tidak adil.
2. PELAUT bekerja secara bertanggung jawab di kapal milik PERUSAHAAN, dan patuh
terhadap undang - undang nasional atau pun internasional
3. PERUSAHAAN dapat memberhentikan atau memutuskan kontrak terhadap PELAUT
secarasepihak, dengan alasan yang jelas sesuai dengan ketentuan PERUSAHAAN dan
kelautan tanpaadanya surat peringatan terlebih dahulu

PASAL VIII
PENGANGKUTAN DAN UPAH SAAT
DIAKHIRINYA PENGERJAAN

Pada saat pengakhiran pengerjaan, PELAUT akan dibayarkan atau diberikan sarana
angkutan
sesuai jenis dan kelas yang ditentukan oleh PERUSAHAAN, untuk kembali ketempat di
mana dia diterima untuk dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja perorangan ini,
perjanjian ini di tanda tangani ataudimana PERUSAHAAN melakukan perekrutan
PELAUT

PASAL IX
PERSELISIHAN

Suatu perselisihan atau keluh kesah yang timbul sehubungan dengan syarat-syarat
ketentuan Perjanjianini, harus diselesaikan sesuai dengan tata cara berikut :
1. Setiap PELAUT yang merasa bahwa dirinya diperlakukan kurang adil atau menjadi
sasaran pertimbangan yang tidak adil, akan berusaha menyelesaikan keluh kesah tersebut
melalui wakilPELAUT yang ditunjuk diatas kapal dengan cara sebagai berikut:

i. Mengajukan masalahnya kepada atasannya langsung.

ii. Mengajukan kepada Kepala Bagiannya dimana yang bersangkutan dipekerjakan.

iii.Mengajukan kepada Nakhoda Kapal

2. Bila keluh kesah tak dapat dipecahkan berdasarkan ayat (1), keputusan Nakhoda
akan tetap berlaku dilaut dan dipelabuhan nasional/asing.Bila perlu untuk meneruskan pe
rselisihan ini kekantor untuk mendapatkan penyelesaian terakhir. Harus diingat, bahwa
hal semacam ini akandipergunakan bila dianggap perlu, dan bahwa kedua belah pihak
akan berusaha untukmenyelesaikan perselisihan yang timbul dengan cara yang sebaik-
baiknya

3. Selama proses seperti tersebut dalam ayat 1 dan 2 diatas, PELAUT harus tetap
melaksanakantugasnya seperti biasa.
PASAL X
PENALTI PEMUTUSAN KONTRAK SEPIHAK

1. Bila secara sepihak PELAUT memutuskan kontrak, maka akan ada penalti yang akan
ditanggung oleh PELAUT sebagai berikut :
a. Biaya transport kepulangan PELAUT tidak dibebankan kepada PERUSAHAAN
b. Leave pay di anggap hangus oleh PERUSAHAAN
c. PELAUT hanya menerima upah pokok saja (tidak termasuk tunjangan)
2. PELAUT tetap mendapatkan hak dari PERUSAHAAN untuk di pulangkan ke tempat
dimanayang sudah di tentukan dalam perjanjian ini, bila tidak melewati masa
percobaaan /probiation

PASAL XI
MULAI BERLAKUNYA DAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN1.

1. Tanggal berlakunya : Perjanjian ini dan semua ketentuan-ketentuannya akan mulai


berlaku pada tanggal:(29 FEBRUARI 2023)
2. Masa berlakunya: Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai 6 (enam) Bulan,
(01 NOVEMBER 2024) atau diakhiri oleh PELAUT dengan pemberitahuan tertulis 30
(tiga puluh) harisebelumnya kepada pihak PERUSAHAAN.
3. Jika setelah masa berlakunya perjanjian ini berakhir PELAUT masih terus
menjalankan jabatannya tanpa memperbaharui perjanjian ini, maka perjanjian kerja ini
dengan sendirinya terus berlaku untuk jangka waktu maksimum 6 (enam) bulan
berikutnya. Dalam hal ini PELAUT dapatmengakhiri hubungan kerja pada setiap
pelabuhan dimana kapal berlabuh atau dengan pemberitahuan tertulis 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya kepada PERUSAHAAN.

Sebagai kesaksian dari ketentuan dan syarat-syarat diatas, kedua belah pihak menandatangani
Perjanjian initanggal : [29 FEBRUARI 2023] yang bertempat di : [ PT. BINA BUANA RAYA]

PERUSAHAAN PELAUT

MAO ZEDONG III KEVIN CHANDRA YUDA KURNIAWAN


HEAD CREWING DEPARTMENT

Anda mungkin juga menyukai