005/PBMSJ/0720/TR
I. URAIAN PROYEK
PERUSAHAAN memerlukan jasa KONTRAKTOR dengan sistem sewa yang mampu untuk memasang
dan melakukan perawatan rutin (Maintenance) fasilitas produksi Minyak dengan kapasitas produksi
sekurang-kurangnya 2000 bbls.
KONTRAKTOR diwajibkan untuk merancang/merencanakan, membangun, memasang melakukan
commissioning, membantu pengoperasian serta perawatan rutin terhadap Fasilitas Produksi tersebut.
Fasilitas Produksi dipasang atau diinstall diatas lahan yang disediakan oleh PERUSAHAAN yang berada
di lokasi SP Betung, Lapangan Betung, Desa Pompa Air, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.
Jangka waktu sewa akan berlangsung selama 1 Tahun.
Sesudah masa sewa berakhir, Fasilitas Produksi yang disewa akan tetap menjadi milik KONTRAKTOR
dan akan didemobiliasi dari lokasi SP Betung. Oleh karena itu sistem pemipaan dan peralatan yang akan
disewakan bersifat portable.
Peralatan Fasilitas Produksi yang harus disediakan dan dipasang oleh KONTRAKTOR adalah termasuk
tapi tidak terbatas pada Oil Storage Tank, Header Manifold ,Piping Interkoneksi & Pekerjaan Stabilitas
Tanah + Drainase.
KONTRAKTOR harus melakukan mobilisasi, instalasi dan commissioning untuk memastikan bahwa
Fasilitas Produksi Minyak siap dioperasikan. Oleh karena itu, KONTRAKTOR berkewajiban untuk selalu
menyediakan komponen-komponen peralatan yang diperlukan termasuk menyediakan.
KONTRAKTOR harus memastikan bahwa seluruh peralatan yang terdapat di dalam Sewa dapat
beroperasi dengan baik sehingga kualitas minyak yang keluar / dikirim memenuhi spesifikasi yang
dipersyaratkan, jika terjadi kegagalan dalam proses penampunagn yang mengakibatkan menjadi dibawah
standard serta pengiriman minyak dari lapangan Betung SPU Bajubang tidak optimal yang disebabkan
oleh KONTRAKTOR, maka KONTRAKTOR harus memperbaiki peralatan yang terkait.
Fasilitas Produksi dan peralatan penunjang lainnya baik yang disediakan oleh KONTRAKTOR maupun
oleh PERUSAHAAN akan dioperasikan dan dirawat oleh KONTRANTOR selama sewa 6 (Enam) Bulan.
PERUSAHAAN akan menugaskan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Pengawas maintenance peralatan
Produksi.
KONTRAKTOR akan menyediakan sekurang-kurangnya, 1 (satu) orang Teknisi Pemeliharaan Mekanikal.
Pada saat Kontrak diberikan KONTRAKTOR harus menyerahkan tata waktu kerja/proyek untuk disetujui
oleh PERUSAHAAN dan jadwal Perawatan tanki.
Jangka waktu pembongkaran dan demobilisasi 30 (tiga puluh) hari kalender setelah waktu sewa berakhir
yang dituangkan dalam berita acara pemutusan kontrak.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
KONTRAKTOR harus melakukan process design dan engineering untuk merancang, membangun dan
memasang Fasilitas Produksi Minyak dengan mengikuti standar terbaik yang umum digunakan dalam
industry minyak dan gas bumi. Komposisi minyak, air dan lokasi sumur-sumur produksi diperlihatkan
pada Point VII dan VIII. KONTRAKTOR juga harus membuat SOP ( Standard Operation Procedure) dan
program maintenance yang akan dilaksanakan.
KONTRAKTOR harus mengkaji dan melengkapi konseptual flow diagram (point IX) dan membuat tata
letak peralatan berdasarkan data luas yang akan disediakan PERUSAHAAN (point VIII) dan
menyampaikan dokumen-dokumen tersebut Bersama-sama dengan dokumen-dokumen teknisi lainnya,
termasuk tapi tidak terbatas pada Process Design Basis, Piping & Instrument Diagram, Equipment Sizing
& Data Sheet, Instrument Data Sheet didalam Proposal pada saat dilakukan Bid Opening.
KONTRAKTOR harus melengkapi setiap peralatan produksi dengan Persetujuan Layak Operasi (PLO)
sesuai dengan ketentuan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
Peralatan-peralatan harus dirancang, dibangun, disediakan dan dipasang oleh KONTRAKTOR adalah
termasuk tetapi tidak terbatas pada Oil Storage Tank, Header Manifold Piping System dan System drain
Pekerjaan Stabilitas Tanah + Drainase,
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Segera setelah kontrak sewa berakhir, KONTRAKTOR harus melakukan demobilisasi terhadap
peralatan-peralatan Fasilitas Produksi Minyak yang disewa tersebut diatas.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Persyaratan teknis fasilitas produksi minyak harus sesuai tapi tidak terbatas pada kondisi sebagai
berikut :
N Equipment Condition
o
1 Oil Storage Tank New / Use
Rectangular Tank Dual Compartment
Minimum Capacity : 400 bbls
Design Pressure : Atmosphere
Flame Arrestor, Level Glass/Gauge, PLO &
Calibration Certificate c/w oil Gauging.
2 Piping & Control System New / Use
Sistem pemipaan harus memenuhi persyaratan
teknis yang umum berlaku di industry minyak dan
gas bumi, serta harus memenuhi persyaratan untuk
PLO dari Direktorat Minyak dan Gas Bumi.
Instrumentasi menggunakan, baik untuk control
proses maupun untuk sistem pengamanan. Setiap
peralatan yang dipasang harus dilengkap:
- Header Manifold
- Tank Instrumentasi
- Piping Interkoneksi
- Out Drain
- Out To Bund wall
- In To Oil Catcher
Sesuai ASME B 31.4
3 Pekerjaan Stabilitas Tanah + Drainase New
U-Ditch 120/120 K 350 Besi Dia 8
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
KONTRAKTOR harus mengasuransikan Fasilitas Produksi Minyak yang akan disewakan kepada
PERUSAHAAN, termasuk tapi tidak terbatas pada Oil Storage Tank, Header Manifold, Piping
System,Base Landasan, Bund wall & Oil Catcher, baik selama mobilisasi/de-mobilisasi maupun selama
peralatan tersebut sedang disewa.
KONTRAKTOR harus memastikan bahwa setiap peralatan yang akan digunakan untuk mobilisasi/de-
mobilisasi dan pemasangan Fasilitas Produksi Minyak, telah memenuhi persyaratan teknis yang berlaku
umum di industri minyak dan gas bumi.
Kontraktor harus melakukan inspeksi dan atau pemeriksaan secara periodik (setiap bulan), melakukan
maintenance terhadap peralatan dan instalasi serta membuat dan menyampaikan hasil laporannya ke
PBMSJ.
KONTRAKTOR harus memastikan bahwa setiap tenaga kerja yang ditugaskan untuk melakukan
pekerjaan process design study, engineering study, perencanaan, pembangunan dan pemasangan serta
perngoperasian Fasilitas Produksi Minyak telah memenuhi kualifikasi sesuai keahliannya berdasarkan
yang berlaku umum di industry minyak dan gas bumi (bersertifikat).
KONTRAKTOR harus mengasuransikan setiap tenaga kerja yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan
process design study, engineering study, perancangan, pembangunan dan pemasangan serta
pengoperasian Fasilitas Produksi Minyak yang akan dipasang.
PERUSAHAAN akan menyediakan dan mempersiapkan lokasi dimana Fasilitas Produksi Minyak akan
dipasang.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
V. BIAYA-BIAYA
Biaya sewa bulanan akan mulai berlaku setelah PERUSAHAAN menyetujui pengoperasian Fasilitas
Produksi Minyak tersebut dari KONTRAKTOR. Biaya sewa bulanan sudah termasuk biaya-biaya
Konstruksi dan Operasional.
KONTRAKTOR harus melampirkan biaya-biaya sewa peralatan untuk tahun ke I dan II yang akan
menjadi pegangan PERUSAHAAN.
Setiap invoice akan dibayar PERUSAHAAN selambat-lambatnya satu bulan setelah invoice diterima
lengkap dengan data pendukungnya.
Biaya yang ditagihkan diawal adalah biaya Piping interkoneksi,Header Manifold, Function Test, Mobilisasi
dan Civil work (Pekerjaan Stabilitas Tanah + Drainase) setelah ada persetujuan dari Supervisor & User
PERUSAHAAN (dengan melampirkan dokumen sertifikat K-350 untuk civil work dan PLO Piping).
PERUSAHAAN tidak akan membayar biaya apapun selain dari biaya-biaya yang dinyatakan didalam
Table Lampiran Rincian Harga Sewa.
Biaya-biaya didalam Table Rincian Harga Sewa adalah termasuk biaya pajak penghasilan (pph)
KONTRAKTOR, tapi tidak termasuk biaya pajak pertambahan nilai (ppn).
PENAWARAN
No NAMA BARANG/ PEKERJAAN SATUAN LAMA SEWA HARGA SATUAN / TARIF
QTY TOTAL HARGA ( Rp)
( Hari ) ( RP )
A SEWA FASILITAS PRODUKSI
1 Tanki 400 BBls (Certifikat Of Inspection)Unit 5 365 990,000 1,806,750,000
2 Piping Interkoneksi +Function Test Lumpsum 252,087,500 252,087,500
4 Mobilization Lot 1 350,000,000 350,000,000
5 Demobilization Lot 1 350,000,000 350,000,000
B Pekerjaan Stabilitas Tanah 741,003,430
C Oprator
TOTAL A (Rp) 3,499,840,930.00
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Pada prinsipnya PERUSAHAAN tidak mengharapkan dikenakannya sanki dan denda dalam pelaksanaan
PERJANJIAN. Maksud pemberlakuan sanki dan denda adalah agar masing – masing PIHAK secara
sungguh-sungguh memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban-kewajiban yang telah disepakati Bersama
dalam PERJANJIAN. Sanksi dan denda/penalty yang diberlakukan pada PERJANJIAN ini dengan total
akumulasi maksimum denda point 1 & point 2 dibawah ini adalah sebesar 5% dari nilai perjanjian.
Besaran denda dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Denda Performance
Dalam hal PERUSAHAAN kehilangan waktu yang disebabkan oleh KONTRAKTOR yang tidak bekerja
dengan sempurna atau berdasarkan Laporan Harian Performance dan atau kehandalan Fasilitas
Produksi Minyak yang dihasilkan offspec sampai dengan kembali onspec dan atau terjadi kerusakan
sampai dengan operasional normal kembali (contoh : Kebocoran pada Header Manifold, Piping System)
maka PERUSAHAAN berhak mengenakan denda terhadap KONTRAKTOR sebagai berikut :
a. Untuk setiap waktu kegagalan yang terjadi atas performance / kehandalan Fasilitas Produksi Minyak,
max 3 kali waktu kegagalan adalam sebulan, tetap dibayar tarif sewa harian. Setiap waktu kegagalan
melebihi 3 kali kegagalan akan dikenakan denda sebesar = (x 25% tarif sewa harian).
b. Untuk setiap waktu kegagalan yang terjadi atas performance / kehandalan Fasilitas Produksi Minyak
tersebut max 6 kali waktu kegagalan dalam sebulan. Setiap waktu kegagalan tidak dibayar tarif sewa
harian.
c. Untuk kegagalan peralatan utama (Oil Storage Tank) terjadi atas performance / kehandalan Fasilitas
Produksi Minyak, Tarif harian saat peralatan rusak
Kumulatif 0-12 jam dikenakan tarif 50% dari tarif harian perasi harian
Kumulatif 12-24 jam dikenakan tarif 50% dari tarif harian perasi harian
Kumulatif lebih dari 24 jam dikenakan tarif Nol ( No Charge)
d. Jumlah maksimum untuk satu bulan perbaikan adalah 3x24 jam. Bilamana kerusakan tersebut
melebihi hari 3x24, maka PERUSAHAAN dapat memutuskan PERJANJIAN
Dalam hal KONTRAKTOR terlambat menyelesaikan PEKERJAAN Commissioing pada waktu yang
ditentukan oleh PERUSAHAAN berdasarkan PERJANJIAN ini maka PERUSAHAAN berhak mengenakan
denda terhadap KONTRAKTOR sebagai berikut :
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
a. Untuk lama pelaksanaan Commissioning max. 7 hari dihitung dari tanggal Berita Acara penyelesaian
pekerjaan konstruksi s/d berita acara selesai Commissioing, denda keterlambatan sebesar 0.1 per mil
perhari keterlambatan, Max 5%.
Akumulasi denda total adalah 5% dari nilai PERJANJIAN. Dalam hal akumulasi denda performance &
keterlambatan telah mencapai maksimum, maka :
a. PERUSAHAAN berhak memutuskan PERJANJIAN secara sepihak dan Jaminan Pelaksanaan
KONTRAKTOR dicairkan dan menjadi milik PERUSAHAAN.
b. Apabila PEKERJAAN dapat dilanjutkan dan diselesaikan, maka terhadap KONTRAKTOR tidak
dikenakan denda tambahan dan jaminan pelaksanaan tidak dicairkan.
c. Dalam hal KONTRAKTOR kembali tidak dapat melanjutkan PEKERJAAN, PERUSAHAAN berhak
memutuskan PERJANJIAN secara sepihak dan Jamianan Pelaksanaan KONTRAKTOR dicairkan dan
menjadi milik PERUSAHAAN.
KONTRAKTOR tidak memulai pelaksanaan PEKERJAAN dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak tanggal pelaksanaan pekerjaan SPK ( Surat Printah Kerja) dinyatakan mulai dan telah diberikan
terguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali tetapi KONTRAKTOR tetap tidak mengerjakan pekerjaan ini, maka
dengan pertimbangan operasi, PERUSAHAAN dapat memutuskan PERJANJIAN secara sepihak tanpa
tuntutan atau gantu rugi apapun dari KONTRAKTOR dan Jaminan Pelaksanaan akan menjadi milik
PERUSAHAAN, maka PERUSAHAAN berhak memutus PERJANJIAN secara sepihak.
Persiapan-persiapan KONTRAKTOR untuk memenuhi aspek HSSE sebelum PEKERJAAN dimulai tetap
diperhitungkan sebagai bagain dalam jangka waktu pelaksanaan PEKERJAAN.
5. Sanki dan Denda/Penalti Komitmen TKDN Tidak Terpenuhi (ref. PTK-007 Rev IV)
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
2. PERALATAN KERJA.
Seluruh peralatan kerja untuk terlaksananya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
peralatan-peralatan kerja yang berupa alat berat maupun peralatan kerja lainnya harus dalam kondisi
siap pakai serta dalam jumlah yang cukup. Khusus untuk alat berat dan tidak terbatas pada alat angkat
dan alat Angkut, harus memiliki Surat Ijin Layak Operasi atau Surat Keleyakan Penggunaan Peralatan
dan Operator yang mengoperasikan alat tersebut harus meiliki Surat Ijin Operator.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi kerusakan pada peralatan kerja yang menjadi
tanggung jawab Kontraktor, maka Kontraktor harus segera mengganti alat kerja yang sesuai dan
kondisi yang baik.
3. TENAGA KERJA.
Semua tenaga kerja yang digunakan harus memiliki kompetensi, terampil serta berpengalaman yang
sesuai dengan masing-masing pekerjaan dan dengan jumlah yang cukup guna terlaksananya proyek ini
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
B. GAMBAR RENCANA
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
1. Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar/bestek, tidak dibenarkan menarik
keuntungan dari kesalahan atau kekurangan pada gambar dan ketentuan dalam bestek.
2. Apabila terdapat kekurangan / perbedaan antara gambar dan bestek agar segera disampaikan
kepada Management secara tertulis ataupun lisan untuk diadakan koreksi / pembetulan seperlunya.
C. SYARAT-SYARAT KERJA
1. Pada saat mulainya pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus:
a. Kontraktor harus memiliki personil HSE yang ditempatkan dilapangan agar dapat bekerjasama
dengan HSE PBMSJ untuk memenuhi Aspek HSE selama pekerjaan berlangsung.
b. Melapor kepada Pengawas Pekerjaan PBMSJ, disertai dengan syarat-syarat yang diperlukan
untuk mendapatkan ijin melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
c. Memastikan kewaspadaan seluruh pekerja atau pekarya mematuhi seluruh aspek
HSE (Health Safety Environment) dan membuat catatan Keselamatan
2. Kontrakto r harus membuat Rencana Kerja (Time Schedule) sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan yang didalamnya tercantum pula waktu pembayaran kontrak.
3. Kontrakto r harus menyiapkan struktur organisasi dilapangan untuk memastikan tanggung jawab
dan tugas personil kontraktor dilapangan.
4. Ko ntrakto r harus menunjuk pelaksana tetap yang setiap saat berada ditempat pekerjaan
agar mudah dihub ungi oleh Pengawas PBMSJ apabila diperlukan.
5. Ko ntrakto r diwajibkan membuat laporan harian dan mingguan yang mencatat segala kejadian
dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap akhir mingguan dalam bentuk prosentase,
setiap item pekerjaan yang telah diselesaikan dan diketahui/disyahkan o leh Pengawas PBMSJ
dilapangan. Lapo ran tersebut disampaikan kepada Field Manager PBMSJ, lapo ran dilampiri
dengan Time Schedule pelaksanaan pekerjaan.
6. Selama melaksanakan pekerjaan Kontraktor bertanggung jawab penuh atas keamanan,
ketertiban, kesehatan dan keselamatan kerja serta memperbaiki segala kerusakan yang timbul
akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
7. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan tanaman dan lain-lain diluar batas lokasi
pembangunan, akibat kelalaian pelaksanaan atau kelalaian pekerja Kontraktor.
8. Disamping syarat-syarat umum tersebut diatas, Kontraktor juga terikat dan tunduk pada “Peraturan
Umum Administrasi dan Teknis Untuk Pekerjaan Borongan di PT PBMSJ.
9. Memenuhi dan mengedepankan aturan-aturan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) berdasarkan
undang-undang.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Pelaksanaan Penilaian HSE Plan mengacu pada lampiran D1 dan rencana K3LL harus
dipresentasikan dan dibahas dengan PERUSAHAAN (bridging document). Rencana K3LL
yang telah disetujui oleh PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR agar ditandatangani.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
Orientasi harus sudah diberikan dengan durasi 1- 3 jam dan dilaksanakan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender setelah tanggal dimulainya PEKERJAAN.
a. Sertifikat Kompetensi
Pada PEKERJAAN tertentu KONTRAKTOR wajib mempunyai sertifikat atau lisensi yang
masih berlaku sebelum memulai PEKERJAAN. PEKERJAAN yang memerlukan
sertifikasi sesuai dengan persyaratan kerja.
5. 2. Kesehatan PERSONEL
a. Kesehatan PERSONEL
KONTRAKTOR menjamin seluruh PERSONEL KONTRAKTOR dan subkontraktornya
pada saat melaksanakan pekerjaan dalam keadaan sehat. PERSONEL
KONTRAKTOR harus memenuhi persyaratan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh
PERUSAHAAN.
b. Medical Check Up (MCU)
Seluruh PERSONEL KONTRAKTOR dan subkontraktornya yang akan bekerja harus
mengikuti Medical Check Up (MCU) yang dilaksanakan oleh provider yang ditunjuk
atau atas persetujuan PERUSAHAAN sebelum melaksanakan PEKERJAAN. MCU
harus valid pada saat PERSONEL KONTRAKTORbekerja. KONTRAKTORwajib
menyerahkan kepada PERUSAHAAN catatan hasil pemeriksaan kesehatan
PERSONEL KONTRAKTOR dan subkontraktornya. paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum melaksanakan PEKERJAAN bersamaan dengan proses pembuatan izin
masuk ke wilayah PERUSAHAAN. Jika PERSONEL KONTRAKTOR dan
subkontraktornya dinyatakan unfit maka KONTRAKTOR diwajibkan melakukan
penggantian atau perawatan terlebih dahulu terhadap PERSONEL KONTRAKTOR dan
subkontraktornya serta menyerahkan kembali catatan hasil pemeriksaan kesehatan
untuk divalidasi oleh PERUSAHAAN.
c. Daily Check Up (DCU)
Khusus untuk PERSONEL KONTRAKTOR dan subkontraktornya yang bekerja pada
pekerjaan risiko tinggi harus mengikuti program pemeriksaan harian ( Daily Check Up)
yang dilaksanakan oleh tenaga medis atau paramedis yang sebelum melaksanakan
PEKERJAAN.
d. Penghentian PEKERJAAN Terkait Kesehatan PERSONEL
PERUSAHAAN berhak menghentikan PEKERJAAN yang dilakukan oleh PERSONEL
KONTRAKTOR dan subkontraktornya saat PEKERJAAN berlangsung jika PERSONEL
tersebut dianggap tidak sehat untuk bekerja (unfit to task).
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
satu orang yang memiliki ketrampilan P3K dan KONTRAKTOR memiliki minimal 1
(satu) orang PERSONIL yang memiliki Sertifikat First Aid Level 1. KONTRAKTOR
wajib menyediakan peralatan penunjang pertolongan medis (ambulance) dan memiliki
MOU dengan Unit Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik) terdekat
dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit dari lokasi kerja.
Seluruh peralatan, bahan P3K dan Unit Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit,
Puskesmas, Klinik) yang akan digunakan oleh KONTRAKTOR harus atas persetujuan
PERUSAHAAN secara tertulis oleh pengawas PEKERJAAN.
5. 10. Penanggulangan Kebakaran dan Keadaan Darurat Lainnya
KONTRAKTOR wajib meminimalkan bahaya kebakaran dan keadaan darurat lainnya
dengan menerapkan good housekeeping dan segera melakukan intervensi jika
terdapat kondisi yang berpotensi menimbulkan insiden.
KONTRAKTOR harus memastikan kecukupan dan kehandalan alat pemadam
kebakaran dan peralatan penanggulangan keadaan darurat lain di LOKASI
PEKERJAAN.
KONTRAKTOR harus melakukan tindakan penanggulangan kebakaran atau keadaan
darurat lainnya sesuai dengan HSE Plan yang telah disetujui.
5. 11. House-keeping
KONTRAKTOR melalui para PERSONIL dan SUB KONTRAKTOR nya harus merawat
lingkungan kerjanya.
a. Peralatan harus dijaga dalam keadaan baik dan tersimpan dengan rapi pada saat
tidak digunakan.
b. Jalur evakuasi, tangga dan pintu keluar keadaan darurat harus bersih dari barang-
barang yang dapat menghalangi kegiatan evakuasi.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
E. KETENTUAN KHUSUS
1. Dalam melakukan pekerjaan, kontraktor pelaksana diwajibkan untuk
melengkapi pegawainya dengan peralatan keselamatan kerja yang memenuhi
standar dan dalam keadaan baik.
2. Apabila dalam pelaksanaan terjadi pekerjaan kurang atau tambah, maka biaya akan diperhitungkan
sesuai dengan harga yang disetujui TAC -PBMSJ.
3. Apabila terjadi pekerjaan tambah harus terlebih dahulu mendapat persetujuan secara tertulis dari TAC
-PBMSJ
4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi penghentian pekerjaan karena perubahan
rencana kerja maka biaya yang telah dikeluarkan akan diperhitungkan.
5. Keterlambatan Kontraktor dalam melaksanakan setiap tahapan pekerjaan tanpa
pemberitahuan / alasan secara tertulis dan tanpa dukungan data yang bisa diterima akan dikenakan
sanksi / denda sesuai dengan peraturan yang berlaku.
F. LAYOUT
1. Layout Peta
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
KONTRAK
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
LAMPIRAN VIII
B. Program K3LL
Kontraktor harus mempunyai dan melaksanakan program Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lindungan Lingkungan yang mencakup, namun tidak terbatas pada hal hal sebagai berikut:
1. Menetapkan tugas dan tanggung jawab khusus Wakil Kontraktor atas penggunaan yang
aman atas Produk-Produk serta dalam memastikan keamanan dan keselamatan Tenaga
Ahli/Pekerja selama melaksanakan Jasa-Jasa dalam kegiatan operasi normal dan dalam
keadaan darurat.
2. Melatih Tenaga Ahli/Pekerja tentang prosedur kerja, praktek-praktek yang aman dan
sehat menurut Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan K3LL serta semua peraturan
lainnya yang berlaku terhadap pelaksanaan Jasa-Jasa.
3. Menyelenggarakan penyuluhan kepada setiap pekarya baru, termasuk pekerja
Subkontraktor tanpa memandang pengalaman sebelumnya, yang mencakup penjelasan
dan peragaan oleh supervisor tentang pekerjaan para pekerja baru. Wakil Kontraktor
harus mengamati kinerja dari pekerja baru tersebut sampai supervisor tersebut puas
bahwa pekerja tersebut akan dapat melaksankan tugas pekerjaannya sesuai dengan
jabatannya dengan cara yang aman dan efektif.
4. Menyelenggarakan pertemuan (rapat) yang terjadwal dengan teratur dan yang mendadak
yang melibatkan Wakil Kontraktor, Tenaga Ahli/Pekerja serta pekerja Subkontraktor dan
pekerjanya membahas bahaya dan resiko pekerjaan, cara mencegah,
meredakan/mengurangi akibat (mitigation) dan menanggulanginya, serta mengajarkan
(briefing) mengenai praktek-praktek yang aman yang terkait pelaksaaanan Jasa-Jasa.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
5. Instruksi tentang tempat, cara penggunaan, dan pemeliharaan fasiltas dan peralatan-
peralatan untuk keselamatan kerja, penyelamatan jiwa, evakuasi, pertolongan dan medik
dan bahan serta bekal yang wajar dibutuhkan dalam keadaan darurat, dan pemerliharaan
fasilitas dan peralatan-peralatan termaksud dalam agar selalu keadaan dapat berfungsi
dan kondisi yang baik setiap saat digunakan.
6. Melarang merokok dan nyala api yang terbuka serta membawa korek api di Lokasi Kerja
kecuali di tempat-tempat aman di luar Lokasi Kerja.
7. Mempersiapkan, memelihara dan mengkomunikasikan Rencana Menghadapi Keadaan
Darurat yang berlaku untuk jasa-jasa dan Lokasi Kerja tersebut kepada semua pekerja di
Lokasi kerja, serta memelihara dokumentasi bahwa rencana tersebut telah
dikomunikasikan kepada semua pekerja, yang akan disediakan untuk Perusahaan atas
dasar permintaan.
8. Memelihara semua Produk-Produk yang disediakan dalam kondisi baik dan dapat
digunakan, dan menjamin bahwa Produk-Produk untuk keadaan darurat dan medik siap
untuk digunakan dengan segera.
9. Melaksanakan pengujian Produk-Produk untuk menjamin bahwa Produk-Produk
ditempatkan/digunakan dengan benar dan dalam keadaan dapat digunakan dengan baik,
dan bahwa semua orang dapat menghadapi keadaan darurat, serta dapat menggunakan
secara efektif Produk-Produk yang diperlukan dalam keadaan darurat.
10. Mewajibkan semua Tenaga Ahli/Pekerja Kontraktor dan pekerja yang dipekerjakan oleh
Subkontraktor untuk setiap saat menggunakan pakaian yang sesuai dengan pekerjaan,
cuaca serta kondisi lingkungan lainnya di Lokasi Kerja.
11. Sebelum memulai Jasa-Jasa, Kontraktor harus menginspeksi Lokasi Kerja dan
menentukan ada tidaknya bahaya terhadap keselamatan atau kesehatan kerja dan
lingkungan. Kontraktor harus mengatasi bahaya yang teridentifikasi sebelum memulai
Jasa-Jasa, dan harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah terpaparnya Tenaga
Ahli/Pekerja dan pekerja lainnya pada bahaya tersebut.
12. Kontraktor harus menggunakan semua cara yang wajar untuk mengendalikan dan
mencegah kebakaran dan ledakan, cedera manusia, serta kerusakan pada peralatan-
peralatan dan harta benda lainnya.
13. Kontraktor tidak boleh menyebabkan, mengijinkan, atau mentolerir suatu kondisi yang
membahayakan, tidak aman, tidak sehat atau yang dapat mencemari lingkungan,
menyangkut pelaksanaan Jasa-Jasa di Lokasi Kerja. Bila Kontraktor menyadari adanya
kondisi atau kegiatan yang menimbulkan pelanggaran terhadap standar keselamatan,
kesehatan kerja dan lindung lingkungan yang manapun yang semestinya ditaati
Kontraktor sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan, Kontraktor harus segera
memberitahu Perusahaan, serta menempuh langkah apapun yang diperlukan untuk
menghilangkan, menghentikan, meredakan/mengurangi akibat (mitigasi) , atau
memperbaiki kondisi atau kegiatan tersebut.
14. Kontraktor harus melaksanakan dan memastikan bahwa semua tindakan untuk
melindungi dan melestarikan lingkungan dan sumber daya alam atau asset lainnya di
Lokasi Kerja dan di setiap lokasi dimana Jasa-Jasa dan pekerjaan lainnya dilaksanakan.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
15. Kontraktor bertanggung-jawab untuk setiap saat menjaga dan memelihara Lokasi Kerja
tetap aman dan sehat bagi Tenaga Ahli/Pekerja dan semua orang berada di Lokasi Kerja
dan harus memastikan bahwa pelaksanaan Jasa-Jasa tidak menimbulkan pencemaran di
Lokasi Kerja.
16. Kontraktor, Tenaga Ahli/Pekerja, Subkontraktor dan pekerjanya harus mencegah
tumpahan minyak atau bahan kimia ke tanah atau air. Pencegahan pencemaran harus
menjadi bagian rutin dari pelaksanaan Jasa-Jasa.
17. Kontraktor harus mengeluarkan dari Lokasi Kerja setiap Tenaga Ahli/Pekerja dan
Subkontraktor yang dengan sengaja melakukan pelanggaran peraturan keselamatan,
telah membahayakan nyawa atau harta milik.
18. Bilamana Kontraktor terjadi pelanggaran atas Peraturan Perundang-Undangan yang
relevan dengan K3LL, Peraturan K3LL dan peraturan lainnya tentang keselamatan,
kesehatan kerja dan lindungan lingkungan yang berlaku sesuai dengan Perjanjian ini,
maka Kontraktor harus segera mengakhiri dan mengatasi akibat pelanggaran tersebut,
baik yang ditemukan secara internal oleh Kontraktor, oleh audit atau inspeksi
Perusahaan, ataupun oleh cara yang lainnya.
19. Apabila ada kemungkinan timbulnya cedera pada individu manapun, atau kerugian atau
kerusakan harta benda, maka semua pekerjaan yang terpengaruh harus dihentikan
sampai kondisi dapat diatasi.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
D. Bahaya H2S
1. Apabila Tenaga Ahli/Pekerja Kontraktor melaksanakan pekerjaan dimana ada
kemungkinan terlepasnya gas H2S, Tenaga Ahli/Pekerja harus sudah memiliki sertifikat
Latihan Kewaspadaan tentang H2S, yang diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan
terakhir yang diperoleh dari seorang pelatih H2S yang bersertifikat.
2. Jika diminta Perusahaan, Kontraktor harus menyediakan bukti kepada Perusahaan
bahwa Tenaga Ahli/Pekerja yang memiliki sertifikat-sertifikat pelatihan H2S.
E. Inspeksi Perusahaan
1. Setiap saat dan tanpa pemberitahuan sebelumnya, Perusahaan berhak, namun bukan
kewajiban, menginspeksi kegiatan operasi dan Lokasi Kerja serta untuk memastikan
apakah Kontraktor telah mengikuti semua tentang ketentuan keselamatan, kesehatan
kerja dan lindungan lingkungan menurut Perjanjian ini. Inspeksi termaksud tidak boleh
mengurangi tanggung jawab Kontraktor untuk memelihara Lokasi Kerja yang aman,
sehat dan tidak tercemari.
2. Bila Perusahaan menyadari adanya kondisi atau kegiatan yang, menurut penilaiannya,
bila dibiarkan berlanjut, akan menimbulkan bahaya pada nyawa atau kesehatan,
Perusahaan berhak mengarahkan Kontraktor untuk, dan Kontraktor harus segera
meredakan atau menghilangkan kondisi atau kegiatan tersebut sesuai dengan
pengarahan Perusahaan.
a) Apabila kondisi atau kegiatan tersebut tidak secepatnya diredakan atau dihilangkan,
Perusahaan berhak dengan segera menghentikan Jasa-Jasa, atau bagian darinya yang
diperlukan, atau mengambil tindakan nyata yang diperlukan untuk meredakan atau
menghilangkan kondisi atau kegiatan tersebut.
b) Apabila Jasa-Jasa tersebut atau bagian darinya dihentikan, Kontraktor tidak akan
diijinkan untuk memulai
Jasa-Jasa sampai kondisi atau kegiatan tersebut telah diredakan atau dihilangkan. Setiap biaya
stand-by yang dipikul sebagai akibat dari pemberhentian seperti itu harus ditanggung oleh
Kontraktor.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
G. Produk-Produk
1. Kontraktor harus menginspeksi, mempersiapkan, memasang label, menandai, serta
mendokumentasikan semua Produk-Produk yang dikirimkan ke Lokasi Kerja sesuai
dengan semua standar peraturan dan spesifikasi yang berlaku di dalam Perjanjian,
kontrak, manual dan pesanan-pesanan.
2. Setiap Produk-Produk yang dinyatakan tidak aman harus segera dinyatakan tidak boleh
digunakan sampai dibuat menjadi aman atau dikeluarkan dari Lokasi Kerja dan
digantikan.
H. Ganti Rugi
Kontraktor harus melindungi, membela, mengganti rugi dan membebaskan Perusahaan dari dan
terhadap semua pengeluaran, kerugian, tanggung jawab, tuntutan, denda dan penalti, termasuk
biaya pengacara dan biaya lainnya, yang timbul dari atau sehubungan dengan kegagalan
Kontraktor untuk mematuhi setiap ketentuan dari Lampiran ini.
I. Subkontraktor
Kontraktor harus menjamin ketaatan Subkontraktor dan para pekerjanya terhadap Program
Keselamatan Kontraktor yang memenuhi persyaratan dari Lampiran ini, dan perjanjian dari
Kontraktor dengan para Subkontraktor tersebut, baik lisan maupun tertulis, harus menentukan
bahwa para Subkontraktor akan terikat dan tunduk pada Program Keselamatan Kontraktor
termaksud.
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
LAMPIRAN IX
PERNYATAAN KERAHASIAAN
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR
LAMPIRAN X
PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
DISETUJUI (PARAF) :
PERUSAHAAN KONTRAKTOR