Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) DAN KONSELING

Nama : Nur As-Syifa Azzahra

NIM : 202310471011019

PKPA RS UMM Angkatan 13

Pasien Ny.LN (60 tahun) datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan Hipertensi yang dideritanya dan
datang dengan gejala nyeri sendi dan kaku pada jari tangan dan kaki (pasien menunujukkan gejala
ostheoarthiritis). Dari pemeriksaan dokter Ny.LN mendapatkan resep yang berisi 4 jenis obat, yaitu :

R/ Amplodipin 10 mg ( 1 x 1)

Paracetamol 500 mg ( 3 x 1 )

Meloxicam 7,5 mg (2 x 1)

Calcium 500 mg ( 2 x 1)

Apoteker : Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu ?

Pasien : Saya mau menebus obat mbak ( sambil memberikan resep kepada apoteker)

Apoteker: iya bu, mohon ibu menunggu diruang tunggu sebentar nggih. Saya siapkan obatnya terlebih
dahulu

Pasien : Baik mbak

“Apoteker menyiapkan obat yang ada pada resep lalu keluar dari ruangan dan memanggil pasien untuk
masuk ke ruang konseling untuk menjelaskan mengenai obat yang diresepkan”

Apoteker : Atas nama Ny.LN

Pasien : iya mbak saya

Apoteker : Silahkan masuk ke dalam ruangan dulu bu

Pasien : oh iya mbak (pasien masuk ke dalam ruangan)


Apoteker : Sebelumnya perkenalkan saya Syifa Apoteker Penanggungjawab di RS ini yang bertugas
pada siang hari ini, apakah bisa saya meminta waktunya sebentar ibu? Saya akan sedikit menjelaskan
mengenai obat yang diresepkan kepada ibu.

Pasien : iya silahkan mbak

Apoteker : sebelumnya saya ingin bertanya sedikit bu, keluhan apa saja yang ibu rasakan sebelumnya?

Pasien : Begini mba, saya memang rutin datang ke dokter untuk melakukan control tensi saya karena
saya punya darah tinggi.

Apoteker : Terakhir diperiksa berapa tensinya bu?

Pasien : 160/90

Apoteker : Selain itu, apakah ada gejala lain yang ibu rasakan?

Pasien : Akhir-akhir ini saya sering mengalam nyeri di kaki, tanga, dan jari-jari tangan saya juga seperti
kaku.

Apoteker : Kalau boleh tau nyerinya seperti apa ya bu? Apakah sampai menganggu aktivitas?

Pasien : Nyerinya hilang timbul mbak, cukup menganggu karena saya merasa sendi saya agak kaku,
nyeri juga dan sulit untuk digerakkan

Apoteker : apakah ibu sudah minum obat untuk mengatasi nyerinya?

Pasien : Belum ada mbak

Apoteker : Kalau untuk nyerinya biasanya timbul jika ibu melakukan apa?

Pasien : Mungkin jika saya melakukan aktivitas yang terlalu berat mba, biasanya saja berjalan jauh, saya
juga sering mengangkat beban yang terlalu berat.

Apoteker : Apakah ada obat yang ibu konsumsi sebelumnya? Mungkin ibu mengkonsumsi suplemen
atau vitamin?

Pasien : Saya cuman rutin minum amplodipin sehari sekali, biasanya saya minum malam mbak

Apoteker : Apakah ibu mempunyai riwayat alergi terhadap obat atau makanan ?

Pasien : Alergi itu seperti apa ya mbak?


Apoteker : Misalnya jika setelah ibu mengkonsumsi obat atau makanan tertentu, ibu mengalami gatal-
gatal, ada ruam pada kulit, atau muncul bitnik-bintik kemerahan di kulit ibu.

Pasien : Oh iya mbak saya kalua makan udang langsung gatal-gatal. Jadi sampai sekarang tidak pernah
makan udang lagi.

Apoteker : mohon maaf ibu, apakah ibu punya masalah dengan lambung seperti maag atau sering merasa
kembung?

Pasien : tidak, saya tidak sakit magg

Apoteker : Baik ibu. Kalau boleh tau aktivitas ibu sehari-harinya apa? Apakah ibu bekerja?

Pasien : Tidak mbak, saya ibu Rumah Tannga. Aktivitas saya paling pekerjaan rumah saja mbak

Apoteker : Mohon maaf. Apakah ibu merokok atau mengkonsumsi alcohol?

Pasien : Saya tidak merokok dan mengkonsumsi alcohol mba, tapi dirumah anak saya yang merokok.

Apoteker : Baik ibu, informasinya sudah cukup. Saya akan menjelaskan mengenai obatnya nggih bu.

Apoteker : Jadi ini ada 4 obat yang diresepkan oleh doker :

• Amplodipin 10 mg untuk mengontrol tekanan daran atau tensi nya ibu. Diminum sehari sekali
1 tablet seperti biasa, namun karena disini dokter juga meresepkan meloxicam dan calcium, saya
sarankan ibu minum amlodipine pada siang hari saja setelah makan siang, karena dikhawatirkan
terjadi interaksi obat yang dapat mengurangi efek dari obat-obatan yang dikonsumsi secara
bersamaan.
• Paracetamol 500 mg, untuk mengurangi rasa nyeri sendi nya ibu. Diminum setelah makan,
sehari tiga kali 1 tablet pada pagi, siang dan malam hari.
• Meloxicam 7,5 mg, untuk mengurangi nyeri sendi ibu. Diminum setelah makan sehari dua kali
1 tablet, pada pagi dan malam hari.
• Kalsium 500 mg, untuk menjaga kekuatan tulang, dan juga untuk mendukung kerja system saraf.
Diminum bersama dengan makanan, sehari dua kali 1 tablet pada pagi dan malam hari.

Saya juga sudah menyertakan disini kartu minum obat supaya ibu mengingat jadwal minum obatnya.

Urutan Penggunaan Obat

Waktu Jam Obat


Pagi 06.00 • Paracetamol (setelah makan)
• Meloxicam (setelah makan)
(sarapan pagi)
• Kalsium ( Bersama dengan makanan)

Siang 14.00 • Paracetamol ( setelah makan)


• Amlodipin ( setelah makan)
(Makan siang)

Malam 21.00 • Paracetamol (setelah makan)


• Meloxicam (setelah makan)
(Sebelum tidur)
• Kalsium ( Bersama dengan makanan)

Jadi setiap obat memiliki efek samping ibu, namun tidak semua pasien mengalaminya. Apabila setelah
mengkonsumsi obat ini ibu merasakan nyeri perut, pusing, atau bahkan alergi yang sampai menganggu
aktivitas ibu, saya sarankan untuk segera menghubungi dokter. Terutama jika ibu mengalami gejala
seperti badan terasa lemas, sakit kepala, gemetar, bisa jadi itu merupakan tanda tekanan darah ibu terlalu
rendah.

Pasien : Kalau terjadi seperti itu, bagaimana pertolongan pertamanya mbak?

Apoteker : Jika ibu merasa badan lemas, terasa pusing atau gejala-gejala yang telah saya sebutkan tadi,
pertolongan pertama ibu bisa dengan meminum air putih yang cukup, posisikan tubuh duduk atau
berbaring denga kaki lebih tinggi dari jantung tahan beberapa saat. Namun saya sarankan untuk tetap
konsultasikan ke dokter.

Pasien : baik mbak

Apoteker : Untuk obatnya bisa disimpan dikotak obat atau tempat dengan suh ruangan (<300 C);
ditempat yang bersih dan kering; terhindar dari sinar matahari langsung; jauhkan dari jangkungan anak-
anak. Jangan disimpan didalam kulkas. Jangan berikan obat kepada orang lain, tanpa resep dokter.

Pasien : Jika tetangga saya mengalami keluhan yang sama dengan saya, apakah saya tidak boleh
menyarankan untuk membeli obat yang sama mba ?

Apoteker : Tidak boleh ibu, karena walaupun gejalanya sama, belum tentu penyakitnya sama. Banyak
factor yang menjadi dasar seorang dokter meresepkan obat sehingga obat yang diresepkan mungkin
berbeda untuk setiap pasien.

Pasien: Baik mba. Saya tidak bisa lepas dari obatnya y amba?
Apoteker : Benar ibu. Jadi tekanan darah tinggi atau yang secara medis disebut dengan hipertensi
merupakan penyakit dimana tekanan dara seseorang diatas nilai normalnya. Pengobatan untuk hipertensi
dilakukan secara terus menerus karena termasuk penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan secara
total, namun bisa dikontrol dengan mengkonsumsi obat-obatan. Sedangkan untuk obat nyerinya,
diresepkan jika ibu masih merasa nyeri saja, jika sudah tidak merasa nyeri bisa dihentikan.

Apoteker : saya juga ingin meyarankan beberapa hal yang penting untuk mendukung supaya ibu bisa
pulih, dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Saya sarankan ibu untuk

• Konsumsi makanan rendah garam, konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian


• Batasi jumlah lemak hewani dan gunakan lemah nabari dalam jumlah sedang
• Mempertahankan berat badan ideal
• Menghindari paparan asap rokok
• Berolahraga sesuai kemampuan, dianjurkan 5 kali dalam seminggu setidaknya selama 30 menit.
• Kelola stress.

Pasien : Olahraga yang bagus untuk seusia saya kira kira apa ya?

Apoteker : Yoga bagus untuk membuat ibu lebih rileks, dan melatih pernafasan. Senam dan bersepeda,
baik untuk melatih otot dan sendi.

Pasien : Oh begitu, baik mbak

Apoteker : Apakah ada yang mau ditanyakan lagi bu?

Pasien : Tidak ada mbak

Apoteker : Baik ibu untuk memastikan Kembali informasi yang saya sampaikan sudah bisa dipahami,
apakah saya boleh meminta ibu menyebutkan kembalu cara penggunaan obatnya?

(Pasien menjelaskan cara penggunaan obatnya dengan benar)

Apoteker : Baik ibu, Terimakasih banyak untuk kesediaannya berdiskusi dengan saya. Semoga ibu
segera pulih. Tetap jaga Kesehatan ya, bu. Apabila ada yang ingin ibu tanyakan mengenai obatnya, ibu
bisa menghungi saya, ini kartu nama saya

Pasien : terimakasih banyak mbak.


RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No.45, Kota Malang, Jawa Timur 65144
Telp. 0341-561666 E-mail. hospital@umm.ac.id

FORM DOKUMENTASI PELAYANAN INFORMASI OBAT

No.1 Tanggal : 31 Januari 2024 Waktu :09.00 WIB Metode : Lisan/Tertulis/Telepon*


1. Identitas Penanya
Nama : xxxxxxxxx
No. Telp : xxxxxxxxx
Status : Pasien/Keluarga Pasien/Petugas Kesehatan
( ................................... )*
2. Data Pasien
Umur : …….. tahun; Tinggi : …….. cm; Berat ........................... kg;
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan*
Kehamilan : Ya (minggu) / Tidak*
Menyusui : Ya/Tidak*

3. Pertanyaan
Uraian Pertanyaan :
• Apakah amlodipine dapat diminum bersamaan dengan obat lainnya?
• Bagaimana interaksi obat amlodipine dengan obat tersebut?
• Cara pemakaian obatnya bagaimana?
• Efek Samping obat apa saja?
• Apakah obat-obat ini tidak boleh digunakan disaat tertentu seperti kehamilan?
Jenis Pertanyaan :
Identifikasi Harga Obat
Dosis Stabilitas Obat
Ketersediaan Antiseptik
Penggunaan Terapetik Kontra Indikasi
Cara Pemakaian Keracunan/poisoning
Efek Samping Obat. Farmakokinetika/ farmakodinamik
Interaksi Obat. Lain-lain
4. Jawaban
1. Amplodipin tidak dapat diminum bersamaan dengan meloxicam dan calcium
2. Amlodipin – meloxicam
Menggunakan meloxicam dengan amlodipin dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.
Mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau tekanan darah diperiksa lebih sering. Selain
itu, jika sudah menggunakan kombinasi tersebut dan berhenti mengonsumsi meloxicam,
tekanan darah mungkin menurun. Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat
lain yang gunakan, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti menggunakan obat apa
pun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Amlodipin – calcium
Menggunakan amlodipin bersama dengan kalsium laktat dapat menurunkan efek amlodipin.
Mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau perlu memeriksa tekanan darah lebih sering
jika mengonsumsi kedua obat tersebut. Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua
obat lain yang gunakan, termasuk vitamin dan herbal. Jangan berhenti menggunakan obat
apa pun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
3. Cara Pemakaian:
4. Amplodipin 10 mg untuk mengontrol tekanan daran atau tensi nya ibu. Diminum
sehari sekali 1 tablet seperti biasa, namun karena disini dokter juga meresepkan
meloxicam dan calcium, saya sarankan ibu minum amlodipine pada siang hari saja
setelah makan siang, karena dikhawatirkan terjadi interaksi obat yang dapat
mengurangi efek dari obat-obatan yang dikonsumsi secara bersamaan.
5. Paracetamol 500 mg, untuk mengurangi rasa nyeri sendi nya ibu. Diminum setelah
makan, sehari tiga kali 1 tablet pada pagi, siang dan malam hari.
6. Meloxicam 7,5 mg, untuk mengurangi nyeri sendi ibu. Diminum setelah makan
sehari dua kali 1 tablet, pada pagi dan malam hari.
7. Kalsium 500 mg, untuk menjaga kekuatan tulang, dan juga untuk mendukung kerja
system saraf. Diminum bersama dengan makanan, sehari dua kali 1 tablet pada pagi
dan malam hari.
• Efek samping: sakit kepala, kehilangan selera makan, hilangnya kendali keseimbangan, otot
gemetar, mual, ruam, berjalan terseok-seok, sakit perut, Diare, magg, gangguan pencernaan,
kontipasi, Kotoran berwarna hitam, kesulitan dalam berbicara, gerakan yang tidak terkendali
(terutama pada wajah, leher, dan punggung), bau nafas yang tidak sedap, muntah darah, mata
atau kulit kuning.
• Kontraindikasi :
1. Amlodipin : Kontraindikasi amlodipine adalah penggunaan pada pasien dengan
hipersensitivitas terhadap obat ini. Amlodipine juga sebaiknya tidak digunakan
(kontraindikasi relatif) pada pasien dengan syok kardiogenik stenosis aorta berat,
angina tidak stabil, hipotensi berat, gagal jantung, dan gangguan hepar
2. Paracetamol: Pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas dan penyakit hepar aktif
derajat bera
3. Meloxicam : Tidak disarankan digunakan untuk penderita perdarahan saluran
pencernaan, tukak lambung, sakit maag, atau penyakit asam lambung. Tidak
disarankan digunakan pada penyakit liver, asma, polip hidung, penyakit ginjal, dan
gangguan pembekuan darah.
4. Calcium : Pasien dengan kondisi hiperkalsemia atau hiperkalsiuria (berlebihnya
kadar kalsium dalam urine) Pasien yang mendapat terapi dengan glikosida jantung,
seperti digoxin

5. Referensi
• A to Z drug
• MIMS
• Medscape

6. Penyampaian Jawaban : Segera/Dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam*


Apoteker yang menjawab: apt. Nur As-Syifa Azzahra
Tanggal: 31 Januari 2024 Waktu : 09.00 WIB Metode Jawaban: Lisan/Tertulis/Telepon*

Anda mungkin juga menyukai