Anda di halaman 1dari 51

Fase Measure

Define Measure Analyze Improve Control

Aktifitas Utama: Aktifitas Utama: Aktifitas Utama: Aktifitas Utama: Aktifitas Utama:

• Klarifikasi dan Menetapkan Y • Merencanakan pengambilan • Mengidentifikasi dan • Piloting solusi pada skala • Mengendalikan KPOV dan
• Menetapkan target Y data memprioritaskan x (akar kecil KPIV
• Menentukan VoC/VoB • Validasi sistem pengukuran masalah) • Implementasi solusi secara • Dokumentasikan Proyek
• Menentukan ruang lingkup • Memetakan Value Stream • Mengidentifikasi Non Value menyeluruh • Hitung ulang Value Creation
proyek • Identifikasi Quick Wins Added Activities • Verifikasi hasil perbaikan • Rencanakan duplikasi solusi
• Membentuk Tim • Mengambil data untuk • Mencari solusi potensial dan (dampak dari solusi) • Project Closing dan Handover
• Project Plan mengukur kondisi(baseline) memprioritaskan solusi ke Process Owners
• Hitung Value Creation Y, dan x’s • Melakukan uji hipotesa “y vs
• Update Project Charter • Mengukur kestabilan dan x”
kapabilitas proses

Quick Win and Kaizen


Blitz

Tools Utama: Tools Utama: Tools Utama: Tools Utama: Tools Utama:

• Pareto • Data Collection Plan • Brainstorming • Design of Experiment • Control Plan


• Project Charter • MSA – Gage R&R • Basic Improvement Tool • Pilot Plan • FMEA
• Action Plan • Value Stream Mapping • FMEA • Hypothesis Testing • Mistake Proofing
• Process Map / Flow • Control Chart • C/E Matrix • Four Step Rapid Setup • Control Chart
• SIPOC • Capability Analysis • Hypothesis Testing Method • Project Handover
• FMEA • Quick Win • Solution Matrix • Productive Maintenance
• Team Effectivement • Value of Speed (WIP • Reliability
Control)
Langkah Utama Measure

Tujuan dari fase ini adalah menetapkan baseline dari proyek


secara akurat sehingga kita dapat membandingkannya terhadap
hasil perbaikan dari proyek ini.

• Memetakan Value Stream– langkah yang esensial untuk


menentukan constraint, value, non-value-add, dan area fokus
untuk perbaikan.
• Menentukan ukuran – ukuran untuk y dan x –
mengidentifikasi ukuran yang perlu dikumpulkan untuk
membantu mengidentifikasi akar masalah.
Langkah Utama Measure (Lanj.)

• Merencanakan pengambilan data – dengan memperhatikan y


dan x, tim merencanakan pengambilan data, stratifikasi, dan
teknik sampling yang sesuai.
• Validasi sistem pengukuran – langkah ini untuk memastikan
bahwa sistem pengukuran saat ini mampu memberikan
informasi yang akurat, baik untuk y maupun x.
• Mengumpulkan data – setelah ada perencanaan yang jelas
dan sistem pengukuran yang valid, tim mengumpulkan data
sebagai baseline.
Langkah Utama Measure (Lanj.)

• Update Project Charter– update data pada project charter


jika ada perubahan.
• Measure Gate Review – Pertemuan dengan Project Sponsor,
Business Leadership, dan pihak terkait lainnya untuk
memastikan alignment dari fokus proyek dan ekspektasi
manajemen dan persetujuan atas baseline yang ditunjukkan
tim.
Modul dalam Fase Measure

• Value Stream Mapping


– Bagaimana cara memetakan value stream (Value Stream Mapping),
memahami simbol-simbol dalam value stream map.
• Data Collection Plan
– Memahami cara merencanakan pengambilan data.
– Memahami faktor stratifikasi dan teknik sampling.
• Measurement System Analysis
– Membahas mengenai kelayakan alat pengukur yang kita punya
– Mengetahui sumber variasi pengukuran
Modul dalam Fase Measure (Lanj.)

• Introduction to Basic Statistic dan Minitab


– Membahas mengenai statistik dasar dan memahami variasi.
– Menggunakan Minitab (atau software lainnya) untuk membantu pengolahan
data.
• Control Chart
– Memahami proses lewat peta kendali (control chart), dan dapat membedakan
variasi yang disebabkan Penyebab Khusus ataupun Umum
– Memahami cara menyusun (construct) sebuah peta kendali yang sesuai
dengan jenis data dan jumlah sampel.
• Capability Analysis
– Memahami ukuran kapabilitas proses dengan membandingkannya dengan
spesifikasi atau persyaratan pelanggan.
Measure Gambarkan proses

Rencanakan
pengumpulan data

Evaluasi sistem
pengukuran

Deskripsikan data
Hitung baseline Analyze
dalam grafik
2.1 Measure – Process Mapping
Define Measure Analyze Improve Control

Process Mapping

Value Stream Mapping

Process
Definition
Tujuan Belajar

• Memahami level proses dalam suatu organisasi


• Memahami hubungan tiap proses
• Mampu mendefinisikan key Input, Proses, dan Output
• Mampu menggambarkan urutan proses dan batasannya
Apa proses itu?

Sebuah proses adalah serangkaian aksi dan operasi yang


sistematis dan repetitif. Dimana serangkaian input diubah
menjadi hasil yang dirasakan oleh pelanggan

Inputs Process Customers


Level Proses

• Level 1
• Proses organisasi level tinggi

• Level 2
• Sub Proses

• Level 3
• Aktivitas

• Level 4,5
• Prosedur dan tugas
Level Proses

Proses Proses Proses Proses Proses


Proses Inti 1 2 3 4 5

Sub-Proses Proses Proses Proses Proses Proses


3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

Aktivitas Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3

Aktivitas 5 Aktivitas 4
Tipe-Tipe Proses

• Proses inti adalah proses yang


dibutuhkan untuk menyediakan
produk dan jasa terhadap
Proses Inti pelanggan

• Contoh: Product Development

• Proses yang mendukung proses inti,


Proses secara langsung memberikan input
terhadap proses inti
Pendukung • Contoh: Finance, Teknologi
Kriteria untuk Mengidentifikasi Proses inti

• Berhubungan secara langsung terhadap pelanggan eksternal


• Berhubungan langsung dengan kompetensi inti
• Bagian integral dari identitas organisasi dengan pelanggan
• Kunci untuk mencapai tujuan strategis
Pemetaan Proses

• Definisi:
Representasi grafik dari tiap langkah, aksi, dan operasi
pembentuk proses
• Tujuan:
Alat yang dapat memberikan gambaran secara luas tentang
proses yang berlaku saat ini. Sehingga memudahkan tim
untuk mengkontrol dan mengevaluasi
Bentuk dasar:

Start/End Operasi Keputusan Arahan


Tipe-tipe Pemetaan Proses
Flowchart Dasar Value Stream Mapping

Flowchart Swim Lanes


Flowchart Dasar

• Mengindentifikasikan urutan
langkah/proses
• Mengidentifikasikan kapan
keputusan dibuat
• Mengilustrasikan kapan/dimana
rework terjadi
Swim Lane Diagram

• Mengklarifikasikan
peran dan tanggung
jawab
• Mengetahui dimana
proses berganti
peran/tanggung jawab
• Melihat waktu yang
dibutuhkan untuk
masing-masing
proses/aktivitas
Level dan Tipe Pemetaan Proses

• Level 1
• Proses organisasi
level tinggi
Produksi

• Level 2
• Sub Proses
1 2 3

• Level 3
2.1 2.2 2.3
• AKtivitas

• Level 4,5
• Prosedur dan tugas 2.2.1 2.2.2 2.2.3
Define Measure Analyze Improve Control

Process Mapping

Swim Lane Mapping

Process
Definition
Swim Lane Mapping
Ada 3 Unsur Penting
dalam Swim Lane
Mapping
Time
People (job functions)
Tasks/Process
Contoh Swim Lane Map

Time
Fungsi / Divisi

People
(job
functions)
Proses
Buat Timeline Waktu
Simbol Swim Lane

Task DECISION
(Y or N)
Simbol Swim Lane

Wait / Delay Storage / File


Tujuan Belajar

• Mampu menyusun Value Stream Mapping


– Menyusun urutan aktivitas
– Mengukur waktu untuk sebuah aktivitas
• Memahami simbol-simbol standar untuk VSM
• Mampu menggunakan VSM untuk mengetahui titik-titik kritis
yang membutuhkan perbaikan
Pentingnya Value Stream Mapping

• Mengerti tujuan strategis bisnis


• Buat High-Level Value Stream Mapping
• Kumpulkan ukuran tambahan jika diperlukan Diselesaikan oleh tim
manajemen dan
• Analisa gap terhadap strategi bisnis dan voice Champion untuk
of customer membantu
mengidentifikasi area
• Tentukan area untuk fokus yang perlu perbaikan

• Buat Project Charter


• Tentukan BB/GB untuk proyek strategis
Pentingnya Value Stream Mapping (lanj.)

• Definisikan (DEFINE) Problem secara akurat


dan tepat
• MEASURE (mengukur) masalah dengan
Value Stream Mapping Diselesaikan oleh
BB/GB selama fase
• ANALYZE Masalah dan fokus pada akar DMAIC
masalah
• Identifikasi dan prioritaskan alat bantu
IMPROVE dan implementasikan.
• CONTROL Hasil akhirnya dan pertahankan!
Apakah “Value Stream Map?”

Bayangkan “Value Stream Map” sebagai peta proses yang kaya akan
data:
Forecast, 6 Month, Fax MACHINING CUSTOMER
PURCHASING
& ASSEMBLY SERVICE Forecast, 90/60/30 Day, Fax
SUPPLIER Customer

20,000 pcs/mo
MR MR MR
Order, Weekly (5-day), Fax

1/Week
P P P Order, Daily, Fax Module=100

Work Orders, Daily Release, Paper


Receiving/Warehouse
1, 1x8 hr
shift
y= Raw Casting

2/Day
x= X-Purc Parts
I
P/T = 80 Sec
100 pcs I
C/O = 2 Min
Uptime 95%
100 I
pcs 100
Batch Size 500 •Machine 1d
•Raw castings •Forgings,
pcs bolts, nuts, •Assy 1, o-ring, bearing, •Assy 2
material snap ring
•Daily schedule washers •Daily schedule
Machine 1 •DailyMachine
schedule 2 Assembly 1
• Daily schedule •Assembly 2
Daily schedule Distribution
1, 1x8 hr I 1, 1x8 hr I 1, 1x8 hr I 1, 1x8 hr I 1, 1x8 hr
shift shift shift 100 shift 200 pcs shift
y=machined part 1000 y=machined part 5000 pcs y=assy 1
pcs y=assy 2 y=shipped order
x=X-Raw Casting pcs x=X-Machine 1 material
x=X-Machined part, bolts, nuts, 1, O-ring, bearing,x=X-Assy 2, X-Packaging
x=X-Assy
C-Daily schedule C-Daily schedule washer, C-Daily schedule snap ring, C-Daily schedule C-Daily schedule
P/T = 30 Sec P/T = 45 Sec P/T = 60 Sec P/T = 50 Sec P/T = 90 Sec
C/O = 30 Min C/O = 60 Min C/O = 5 Min C/O = 10 Min C/O = 10 Min
Uptime 95% Uptime 80% Uptime 95% Uptime 95% Uptime 95%
Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100
80 sec + 1.8 hours 30 23.7 45 92.1 60 1.6 50 3 90 PLT = 122.3
sec hours sec
35 hours sec
50 hours sec
40 hours sec hrs
VA = 145
20
sec sec sec sec sec

Sebuah “Value Stream Map” meningkatkan kegunaan dari process map


dengan menambahkan data seperti : material, arus informasi,
parameter operasional, lead time, dll.
Contoh Value Stream Mapping

Forecast, 6 Month, Fax MACHINING CUSTOMER


PURCHASING
& ASSEMBLY SERVICE Peramalan, 90/60/30 Day, Fax
Customer
SUPPLIER

MRP MRP MRP 20,000 pcs/mo


Order, Weekly (5-day), Fax Order, Dai ly, Fax
1/Week

Module=100

Work Orders, Daily Release, Paper


Receiving/Warehouse
1, 1x8 hr shif t

y= Raw Casting

2/Day
x= X-Purc Parts
I
P/T = 80 Sec 100 pcs I
C /O = 2 Min
Uptime 95%
100 pcs I
100 pcs
Batch Size 500
Inventory
Machine 1 Machine 2 Assembly 1 Assembly 2 Distribution
1, 1x8 hr shif t I 1, 1x8 hr shif t I 1, 1x8 hr shif t
I 1, 1x8 hr shif t
I 1, 1x8 hr shif t
1000 pcs 5000 pcs 100 pcs 200 pcs
y=machined part y=machined part y=assy 1 y=assy 2 y=shipped order

x=X-Raw Casting x=X-Machine 1 material x=X-Machined part, bolts, nuts, x=X-Assy 1, O-ring, bearing, x=X-Assy 2, X-Packaging
C-Daily schedule C-Daily schedule washer, C-Daily schedule snap ring, C-Daily schedule C-Daily schedule

P/T = 30 Sec P/T = 45 Sec P/T = 60 Sec P/T = 50 Sec P/T = 90 Sec
C/O = 30 Min C/O = 60 Min C/O = 5 Min C /O = 10 Min C/O = 10 Min
Uptime 95% Uptime 80% Uptime 95% Uptime 95% Uptime 95%
Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100 Batch Size 100
80 sec + 1.8 hours 30 sec 23.7 hours 92.1 hours 1.6 hours 50 sec 3 hours 90 sec PLT = 122.3 hrs
45 sec 60 sec
20 sec 40 sec VA = 145 sec
35 sec 50 sec
Langkah Pembuatan VSM

Step 1: Buat SIPOC chart

Step 2: Petakan proses dengan “Top Down” Chart

Step 3: Tentukan pengelompokan produk untuk VSM

Step 4: Gambarkan urutan proses

Step 5: Tambahkan alur material

Step 6: Tambahkan alur informasi

Step 7: Tambahkan data box

Step 8: Tambahkan data lead time

Step 9: Verifikasi Peta aktual


Langkah 1: SIPOC Chart

Supplier Input Proses Output Customer

Pelanggan Slip tagihan Terima pelanggan Kuitansi lunas Pelanggan


Data Pencocokan Listrik tetap
pelanggan rekening/tagihan menyala
Petugas catat
meter Pemrosesan
Catatan pembayaran
pemakaian
Pencatatan

Untuk detail pembuatan peta SIPOC,


lihat modul Voice of Customer
Langkah 2: Top-Down Chart

Proses

Sub-Proses

Micro-Proses
Langkah 3: Menentukan Pengelompokan
Produk
• Jika produk dari proses yang menjadi project kita ini bervariasi, akan sulit
bagi kita untuk membenahi seluruhnya
– perlu adanya pengelompokan dan prioritas pada produk tertentu
– Ini yang disebut dengan horizontal scoping

• Fokus kita adalah untuk memilih produk (atau sekelompok produk dengan
karakteristik yang “sama”)
– Kelompok produk dengan alur proses yang paling panjang
– Kelompok produk dengan volume dan cost yang paling tinggi.
– Kelompok produk berdasarkan segmentasi pelanggan yang menjadi
fokus dari perusahaan.
– Kelompok produk yang paling berdampak pada pelayanan pada
pelanggan kita.
Langkah 3: Menentukan Pengelompokan
Produk (Lanj.)
• Jika Anda memproduksi:
– Wafer coklat
– Wafer vanila
– Biskuit gandum
– Biskuit coklat
• Project anda ingin memperbaiki “proses produksi”, maka
sebaiknya anda mengelompokkannya menjadi waferdan biskuit.
• Anda tidak ingin “menyamakan” seluruh 4 produk tersebut dalam
kategori produk “makanan ringan”, karena proses untuk wafer
berbeda dengan biskuit
• Walaupun coklat dan vanila juga berbeda, tetapi urutan proses
tidak berbeda. Perbedaan hanya di beberapa bahan/komposisi.
Langkah 3: Menentukan Pengelompokan
Produk (Lanj.)
• Product Matrix
– Buat sebuah matrix produk dan proses untuk menggambarkan alur yang
akan dilalui sebuah produk
– Ikut sertakan permintaan dan biaya/harga berdasarkan permintaan
aktual pelanggan
– Verifikasi alur dan pastikan alur akurat.
– Kelompokan produk yang sama dan pilih kelompok produk yang
menjadi prioritas kita

Login Ambil Hitung Hitung Hitung


Produk Volume Entri Data Kalkulasi Print Data Logout Report
Sistem Data Biaya Margin Total
A 1200 O O O O O O O O
B 1000 O O O O O O O O
C 700 O O O O O O O O
D 200 O O O O O O O O
E 900 O O O O O O O O
F 150 O O O O O O O O
Langkah 4: Gambar Alur Proses

• Sepakati awal (start) dan akhir (end) value stream sebelum


memulai pemetaan
• Hati-hati pada proses-proses yang paralel dan yang seri.
• Gambarkan juga seluruh aktivitas rework dan pemeriksaan
pada peta.
• Batasi value stream hanya pada satu produk atau kelompok
produk
• Benar-benar pahami alur proses.
• Gunakan kertas, pensil, dan post-it notes, jangan
menggunakan software (Visio, Powerpoint)
Langkah 5: Gambar Alur Material

• Menunjukan pergerakan material yang digunakan pada value


stream.
– Gabungkan material yang memiliki alur yang sama.
– Petakan seluruh sub-proses, termasuk type material umum di atas
gambar proses
– Sertakan inspeksi barang datang, dan aktivitas test material.
– Gunakan “push” vs “pull” untuk membedakan metode yang memacu
pergerakan (ubah alur material umum menjadi alur “push” atau “pull”)
– Contoh simbol:

Alur panah Alur panah


Kanban Kanban
Push Material Supermarket Pull Material
Produksi Tarik
Langkah 6: Gambar Alur Informasi

• Petakan alur informasi:


– Dokumentasikan instruksi produksi yang terkait dengan parts yang
melalui value stream.
– Dokumentasikan sistem penjadwalan dan dokumen dari part selama
dalam value stream.
– Dokumentasikan bagaimana sistem berkomunikasi dengan supplier
dan customer.
– Dokumentasikan bagaimana informasi didapatkan / didistribusikan
contoh: elektronik, manual , lihat sendiri etc.
– Contoh simbol:

Informasi via Informasi via


elektronik manual

Tipe, frekuensi & metode Tipe, frekuensi & metode


Langkah 7: Kumpulkan Data untuk Proses

Assembly
# operator,
# shifts,
I

Frekuensi
# jam/shifts
Jumlah pcs atau
waktu Waktu proses
Inventory Lead Time (rata2)
Waktu setup Pengiriman ke pelanggan
Defects
Process Data
Customer
Frekuensi Takt Rate
waktu Module Size
jarak Arus Material Variasi
biaya Customer Data
Langkah 7: Kumpulkan Data untuk Proses

Inventory Data Proses


Catat berapa banyak Assembly Kumpulkan data proses
data/barang yang # operator, seperti: jumlah Operator &
tersimpan # shifts, Shifts, Waktu proses
I # jam/shifts
(WIP)dalam waktu/ /Processing Time (P/T),
jumlah Waktu Set-Up, availability,
Persentase Scrap/defect
Data Customer (Yield)
Berisi tentang berapa Efisiensi (pekerja)
banyak variasi, model
size, takt time

Pengiriman Catat data proses tambahan


Frekuensi (batch size • Waktu produksi yang tersedia (waktu per shift)
• Biaya per unit
Arus Material • dll.
Mencatat waktu,
biaya, frekuensi
Langkah 8: Tambah Data Proses dan Lead Time

• Gambar sebuah garis waktu dibawah kotak proses dan


inventory untuk menuliskan waktu proses dan inventory
untuk membuat waktu lead time.
• Pisahkan VA, NVA, dan BNVA

Contoh : PLT = Waiting Time + VA + NVA

8 hours 10 min 16 hours 5 min 5 min 1 day 40 hours Process Lead Time = 80.33 hours
16 hours
Value Add Time = 10 min
5 min 2 min 3 min

Waktu yang menambah nilai bagi pelanggan pada


bagian bawah (Customer Value Add)
Langkah 9: Verifikasi peta aktual

• Lakukan review dengan anggota lain di luar tim yang


mengetahui proses.
• Review proses internal dan dengan pihak yang terkait ( bagian
lain yang terlibat dalam proses / interfaces )
• Lihat sekali lagi gari/proses untuk verifikasi keadaan sekarang.
• Pastikan seluruh putaran balik rework sudah tergambar.
Tips Pembuatan VSM

• Buat VSM dalam tim, jarang sekali satu orang memiliki


pengetahuan di seluruh proses.
• Gunakan SPIDOL dan KERTAS (FlipChart), jangan menggunakan
komputer
• Interogasi proses dengan memperhatikan dalam berbagai
kondisi. Anda harus melihat proses pada kondisi aktual untuk
mendapatkan detail yang diperlukan.
Tips Pembuatan VSM (Lanj.)

• Gunakan flip chart dan Post-It (selama proses berjalan) dan


pasang pada dinding untuk mengumpulkan ide awal (drafting).
• Buat 4 daftar untuk tetap fokus:
– Ide perbaikan
– Asumsi
– Pertanyaan
– Observasi tambahan

• Gunakan simbol Anda sendiri jika diperlukan


Workshop: Gambarkan Proses Kerja Anda!

1. Tujuan:
Membuat Value Stream Mapping proses yang ada
2. Instruksi:
Identifikasi proses yang akan anda perbaiki
Dengan kan s yamenggunakan langkah-langkah yang sudah dipelajari,
gambar proses tersebut dengan menggunakan tool VSM
Analisa dan diskusikan hasilnya
Takeaway

• Mengetahui dan mampu menggambarkan secara detail


proses kita memberi kita informasi seberapa efisien proses
kita
• Value Stream Mapping adalah alat yang efektif untuk
menggambarkan proses kita dan mengidentifikasi adanya
pemborosan

Anda mungkin juga menyukai