Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ESAI

ANISA AFRIYANTI 231186206023

AWAN GURLAS 231186206037

PEBRI 231186206012

TRIA PUTRI RAHMADANI 231186206015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2023
1.1 Pendahuluan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal dan
pikiran. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat
paling tinggi di antara ciptaan-Nya yang lain. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi
dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas
hidupnya di dunia.Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan pelatihan. Jadi dalam hal ini pendidikan adalah proses atau
perbuatan mendidik.

Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau


pernolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam
melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. Jadi karena
manusia diciptakan oleh Tuhan dengan berbekal akal dan pikiran maka manusia
membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan kehidupannya demi memuaskan
rasa keingintahuannya.

Dalam kehidupan manusia pendidikan sangat penting, karena pendidikan


merupakan dasar dalam pembentukan karakter, mengembangkan kemampuan, dan
membentuk watak manusia. Pendidikan juga merupakan sarana untuk menciptakan
perubahan dalam diri manusia, baik perubahan dalam pemikiran/ pola pikir maupun
tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beragama, berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, dan mandiri, sehingga melalui pendidikan dapat membantu
manusia agar tercipta kehidupan yang lebih baik.

Beberapa tahun terakhir, fenomena pendidikan di Indonesia menjadi


sorotan. Hal ini terkait dengan sejumlah tantangan, mulai dari permasalahan
kualitas guru hingga kurikulum yang belum memenuhi kebutuhan masa depan.
Salah satu fenomena yang mencolok dalam sistem pendidikan Indonesia
adalah ketimpangan akses terhadap pendidikan. Pemerintah berupaya
meningkatkan aksesibilitas pendidikan melalui beberapa program, seperti Program
Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Namun, banyak daerah terpencil atau daerah dengan tingkat kemiskinan


tinggi masih kesulitan mengakses pendidikan berkualitas. Fenomena ini juga
berdampak pada semakin melebarnya kesenjangan sosial dan
ekonomi di negara ini.

1.2 Pembahasan

A. Fenomena Pendidikan dalam hidup manusia

Berikut adalah beberapa fenomena pendidikan yang umum.

1. Aksesibilitas pendidikan

Daerah terpencil dan pulau terluar sering mengalami kesulitan dalam


mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai. Beberapa daerah terpencil sulit
dijangkau karena terletak di pegunungan, pulau terpencil, atau daerah yang
terisolasi. Keterbatasan infrastruktur, seperti jalan yang rusak atau tidak ada
transportasi umum yang memadai, menyulitkan akses ke lembaga pendidikan.
Banyak guru cenderung memilih untuk mengajar di daerah perkotaan yang lebih
terjangkau dan memiliki fasilitas yang lebih baik. Akibatnya, kualitas pendidikan
di daerah terpencil menjadi terpengaruh.

2. Kualitas pendidikan

Meskipun terdapat perbaikan dalam sistem pendidikan Indonesia, masih ada


tantangan dalam mencapai kualitas pendidikan yang konsisten di seluruh negara.
Faktor seperti kualifikasi guru, kurikulum, dan fasilitas yang memadai dapat
mempengaruhi kualitas pendidikan.
Kualifikasi guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi pengajar sangat penting
dalam menyampaikan materi pelajaran secara efektif kepada siswa. Kurikulum
pendidikan berperan dalam menentukan isi pembelajaran dan tujuan pendidikan.
Fasilitas yang memadai, seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan,
laboratorium, dan akses ke teknologi informasi memainkan peran penting dalam
menciptakan lingkungan belajar yang baik. Upaya dalam meningkatkan aspek
tersebut juga masih terus dilakukan.

3. Ketimpangan pendidikan

Ketimpangan dalam pendidikan juga menjadi fenomena pendidikan di


Indonesia yang cukup krusial. Misalnya, perkotaan memiliki sumber daya
pendidikan lebih baik daripada pedesaan. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan
dalam kualitas pendidikan, bahkan antara pulau-pulau yang berbeda.

4. Kurikulum pendidikan

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami beberapa


perubahan kurikulum yang signifikan, seperti peralihan dari Kurikulum 2013 ke
Kurikulum 2019. Perubahan ini seringkali membuat tantangan bagi guru dan siswa
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman budaya, etnis, dan agama.


Namun, kurikulum pendidikan masih seringkali tidak mampu mengakomodasi
keberagaman ini dengan baik. Beberapa kelompok masyarakat mungkin merasa
kurikulum belum mencerminkan identitas budaya mereka.

5. Peningkatan akses teknologi

Infrastruktur yang memadai, seperti jaringan internet yang stabil dan listrik
merupakan prasyarat penting bagi penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Namun, masih ada banyak daerah di Indonesia yang memiliki keterbatasan
infrastruktur ini.
Penerapan teknologi dalam pendidikan seringkali melibatkan biaya yang
signifikan, seperti pembelian perangkat keras, lisensi perangkat lunak, dan akses
internet. Biaya ini bisa menjadi beban bagi lembaga pendidikan dan keluarga siswa
yang kurang mampu.

6. Pendidikan inklusif

Kurangnya pengetahuan, keterampilan, dan pelatihan yang memadai bagi


guru dalam menghadapi kebutuhan khusus siswa adalah tantangan serius dalam
pendidikan inklusif.

Stigma dan diskriminasi masih ada dalam masyarakat terhadap individu


dengan kebutuhan khusus. Hal ini dapat menyebabkan ketidakinklusifan dalam
lingkungan pendidikan dan menghambat partisipasi siswa dengan kebutuhan
khusus.

Pendidikan inklusif juga melibatkan perubahan sikap dan pemahaman


masyarakat tentang keberagaman dan pentingnya inklusi. Kurikulum dan materi
pembelajaran yang belum memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan
kebutuhan khusus. Kondisi tersebut dapat menjadi hambatan dalam pendidikan
inklusif. Penting untuk mengembangkan kurikulum yang fleksibel, inklusif, dan
memenuhi kebutuhan semua siswa, termasuk siswa dengan kebutuhan khusus.

B. Hakikat Manusia dan Pentingya pendidikan

1. Hakikat Manusia

Manusia adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui


segala sesuatu. Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya
bertanya tentang berbagai hal yang ada diluar dirinya, tetapi juga bertanya
tentang dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu, manusia telah dan
selalu berupaya mengetahui dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui
berbagai pendekatan (common sense, ilmiah, filosofis, religi) dan melalui
berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropobiologi, psikologi, politik).
Dalam kehidupannya yang riil manusia menunjukkan keragaman dalam
berbagai hal, baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya, bahkan
sebagaimana dikemukakan di atas, pengetahuan tentang manusiapun bersifat ragam
sesuai pendekatan dan sudut pandang dalam melakukan studinya. Alasannya
bukankah karena mereka semua adalah manusia maka harus diakui kesamaannya
sebagai manusia? (M.I. Soelaiman, 1988). Berbagai kesamaan yang menjadi
karakteristik esensial setiap manusia ini disebut pula sebagai hakikat
manusia,sebab dengan karakteristik esensialnya itulah manusia mempunyai
martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari yang lainnya. Contoh: manusia
adalah animal rasional, animal symbolicum, homo feber, homo sapiens, homo
sicius, dan sebagainya.

Mencari pengertian hakikat manusia merupakan tugas metafisika, lebih


spesifik lagi adalah tugas antropologi (filsafat antropologi). Filsafat antropologi
berupaya mengungkapkan konsep atau gagasan-gagasan yang sifatnya mendasar
tentang manusia, berupaya menemukan karakteristik yang sifatnya mendasar
tentang manusia, berupaya menemukan karakteristik yang secara prinsipil
(bukan gradual) membedakan manusia dari makhluk lainnya. Antara lain
berkenaan dengan: (1) asal-usul keberadaan manusia, yang mempertanyakan
apakah ber-ada-nya manusia di dunia ini hanya kebetulan saja sebagai hasil
evolusi atau hasil ciptaan Tuhan?; (2) struktur metafisika manusia, apakah yang
esensial dari manusia itu badannya atau jiwanya atau badan dan jiwa; (3)
berbagai karakteristik dan makna eksistensi manusia di dunia, antara lain berkenaan
dengan individualitas, sosialitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengertian hakikat


manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang
manusia dan makna eksistensi manusia di dunia. Pengertian hakikat manusia
berkenaan dengan “prinsip adanya” (principede’etre) manusia. Dengan kata lain,
pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang “sesuatu yang
olehnya” manusia memiliki karakteristikkhas yang memiliki sesuatu martabat
khusus” (Louis Leahy, 1985). Aspek-aspek hakikat manusia, antara lain berkenaan
dengan asal-usulnya (contoh: manusia sebagai makhluk Tuhan), struktur
metafisikanya (contoh: manusia sebagai kesatuan badan-ruh), serta karakteristik
dan makna eksistensi manusia di dunia (contoh: manusia sebagai makhluk
individual, sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk berbudaya, sebagai makhluk
susila, dan sebagai makhluk beragama).

2. Pentingnya Pendidikan

Peranan pendidikan sangat besar dalam mempersiapkan dan


mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing
secara sehat tetapi juga memiliki rasa kebersamaan dengan sesama manusia
meningkat. Ilmu pendidikan termasuk salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan kepada paraktek dan perbuatan-
perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Mendidik bukanlah Perbuatan
sembarangan karena menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia untuk
kehidupan selanjutnya, yaitu manusia sebagai makhluk yang bermartabat dengan
hak-hak asasinya. Itulah sebabnya melaksanakan pendidikan merupakan tugas
moral yang tidak ringan.

Pendidikan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia, definis-definisi


dari yang klasik samapi pada definisi yang kontemporer mengenai pendidikan pada
dasarnya mengimplikasikan usaha untuk mengembangkan manusia itu. Bahwa
manusia itu perlu pendidikan dengan kata lain manusia tanpa pendidiukan maka
manusia itu tidak akan menjadi sempurna.

Harold G. Shane yang menyatakan bahwa pendidikan adalah :

1). Suatau cara yang mapan untuk memperkenalkan peserta didik pada
pengembalian keputusan terhadap berbagai persoalan

2). Pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah sosial tertentu

3). Pendidikan dapat memperlihatkan kemampuan yang meningkat untuk


menerima dan mengimplementasikan alternatif-alternatif baru
4). Pendidikan diyakini sebagai alternatif terbaik yang dapat ditempuh masyarakat
untuk membimbing perkembangan manusia.

Sedemikkian pentingnya pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan


bangsa, meningaktakan kesejahteraan masyarakat, dan membangun dan
membangun martabat bangsa, maka pemerintah berusaha memberikan perhatian
yang sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai masalah di bidang peningkatan
pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai tingkat tinggi. Perhatian
tersebut antara lain ditujukan dengan cara menyediakan alokasi anggran yang
berarti. Serta ,membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan usaha
meningkatkan mutu pendidikan. Bahkan yang lebih penting lagi adalah terus
melakukan berbagai macam ikhtiar guna memperluas kesempatan bagi masyarakat
dalam memperoleh penmdidikan pada semua jenjang yang ada.

Manfaat Pendidikan:

- Memberikan Informasi dan Pemahaman


- Menciptakan Generasi Penerus Bangsa
- Memperdalam Suatu Ilmu Pengetahuan
- Membentuk Pola Pikir yang Ilmiah
- Mencegah Terjadinya Tindak Kejahatan
- Membentuk Karakter Bangsa
- Mengajarkan Fungsi Sosial Dalam Masyarakat
- Meningkatkan Produktivitas
3.1 PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Betapa penting dan perlunya pendidikan itu bagi anak-anak, jelaslah pula
bahwa anak-anak itu harus dididik atau mendapat pendidikan. Dalam pada itu
uraian-uraian dimuk makin jelas kiranya apa yang dimaksud dengan pendidikan.
Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa pendidikan ialah segala uisaha orang
dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan
jasmani dan rohaninya ke arah kedewasan, atau lebih jelas lagi pendidikan ialah
pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-aqnak
dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi
masyarakat.

Peran pendidikan sangat penting dalam mempersiapkan dan


mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing
secara sehat sebagaimana tujuan pendidikan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai