Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELETIAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI

SMA NEGERI 11 KAB. TEBO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


PROPOSAL PENELITIAN “UJI EFEKTIFITAS TANAMAN

PATAH TULANG (euphorbia tirucalli ) TERHADAP LUKA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : AWAN GURLAS

KELAS : XI IPA 2

JURUSAN : IPA

TAHUN AJARAN : 2021/2022

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI

SMA NEGERI 11 KAB. TEBO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Luka adalah kerusakan struktur anatomi normal dan fungsi jaringan yang diikuti oleh

kerusakan seluler yang menyebabkan hilangnya kontinuitas pembuluh darah sehingga

menyebabkan terjadinya hubungan langsung antara ekstravaskuler dan intravaskuler.

Secara umum jenis luka terbagi menjadi dua berdasarkan waktu penyembuhannya, yaitu

luka akut dan luka kronis. Pada dasarnya semua luka adalah luka akut, dan akan menjadi

kronis apabila waktu penyembuhan luka tersebut melebihi waktu penyembuhan luka

fisiologis. Setelah terjadi luka, jaringan tubuh akan memulai proses penyembuhan luka.

Penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks, melibatkan interaksi antara sel dan

matriksnya sehingga prosesnya dapat berjalan. Proses penyembuhan luka pada umumnya

dibagi atas beberapa fase yang masing-masing saling berkaitan yaitu fase inflamasi,

proliferasi, dan maturasi. Fase inflamasi terjadi pada hari 0–5, sedangkan fase proliferasi

terjadi pada hari ke 3–14 yang ditandai dengan pembentukan jaringan granulasi pada luka.

Kolagen pertama kali dideteksi pada hari ke 3 setelah luka dan meningkat sampai minggu ke

3 pada fase maturasi. Fase maturasi ini berlangsung dari hari ke 7 sampai dengan 1 tahun.

Pada fase ini kolagen berkembang cepat menjadi faktor utama pembentuk matrik.

Remodeling kolagen selama pembentukan 2 jaringan parut tergantung pada proses sintesis

dan katabolisme kolagen yang berkesinambungan. Degradasi kolagen pada luka

dikendalikan oleh enzim kolagenase. Pada fase awal penyembuhan luka, jumlah degradasi

kolagen rendah, tetapi akan meningkat seiring dengan maturasi dari luka. Penatalaksanaan
penyembuhan luka dapat diberikan terapi secara konvensional ataupun terapi

komplementer. Terapi komplementer dikenal juga sebagai obat tradisional atau obat rakyat.

Indonesia kaya akan sumber bahan obat tradisional yang digunakan sebagian besar

masyarakat Indonesia secara turun temurun.

Salah satu tanaman obat tradisional yang sering digunakan adalah tanaman patah tulang

(Euphorbia tirucalli) dari famili Euphorbiaceae sebagai pengobatan untuk obat luar, biasanya

dimanfaatkan getah atau tanaman segar yang ditumbuk dan dioleskan pada bagian kulit

yang sakit. Menurut hasil penelitian Toana MH, Nasir B (2010) dinyatakan bahwa getah dari

tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) mengandung getah asam (latex acid) yang

mengandung, taraksasterol, lakterol, euphol, kutschuk (zat karet), alkaloid, tannin,

flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid, dan hidroquinon (Toana dan Nasir, 2010). Selain

itu, menurut Absor (2006) ranting tanaman patah tulang juga memiliki aktivitas sebagai

antibakteri (Abdor, 2006). Menurut Agral et al, (2013) dan Mangan Y. (2009) tanaman patah

tulang (Euphorbia tirucalli) juga dapat digunakan sebagai antikanker, 3 antitumor, anti-

inflamasi, penyakit kulit, dan pengobatan penyakit sifilis (Agral dkk, 2013)

Tanaman patah tualang (Euphorbia tirucalli) berasal dari afrika timur tropis dan endemik

di negara-negara seperti Angola, eritrea, ethiopia, sudan, tanzania. Saat ini tanaman patah

tulang (euphorbia tirucalli) banyak didistribusikan di eropa selatan, asia, dan amerika dan

terus diperkanalkan karena fitur hias dan obatnya. Tanaman ini menyukai tempat terbuka

yang terkena cahaya matahari langsung. Di indonesai, ditanam sebagai tanaman pagar,

tanaman hias di pot, tanaman obat, atau tumbuh liar. Dapat ditemukan dari daratan rendah

samapi ketinggian 600 m. Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) adalah semak belukar,

kaktus yang berbentuk bercabang banyak, dan tanaman ini tumbuh satu atau beberapa
batang dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan bergetah susu yang beracun.

Tanaman patah tulang (euphorbia tirucalli) salah satu tanaman obat tradisional yang sering

digunakan untuk obat luar, biasanya dimanfaatkan getah atau tanaman segar yang

ditumbuk dan dioles bagian kulit yang sakit atau luka.

Marmut merupkan hewan yang memiliki banyak persamaan secara biologis terhadap

manusia segingga kerap digunakan dalam penelitian. Hewan ini juga termasuk kelas

mamalia berdarah panas (HOMOITERM). Meraka berasal dari daerah pegunungan seperti

alpen di Eropa, Rocky, Himalaya, Everest, Andes, Sierra nevada, Kilimanjara, dan Sinai.

Selain tinggal dilubang-lubang tanah, marmut juga bersarang diantara rerumputan yang

tinggi, habitat hidupnya adalah wilayah berbatu savana, tepi hutan, dan daerah berlumpur.

Sealain itu, marmut hidup didalam lubang yang digali sendiri atau dalam lubang yang

ditinggalkan oleh hewan lain.

Sebagai hewan sosial, hewan yang mirip dengan tikus ini hidup dalam kelompok yang

terdiri dari lima sampai sepuluh ekor anggota. Kadang kelompok-kelompok ini bergabung

untuk membentuk satu koloni. Mereka juga mengeluarkan berbagai suara dengan beberapa

tipe vokal yang lantang.

Hewan kecil seperti ini marmut sering digunakan sebagai percobaan karena mudah

didapat, tidak mahal, mudah ditangani, dan cepat dikembangbiakkan. Marmut merupakan

hewan pelihara yang di nilai baik terutama untuk anak-anak karena tipikalnya jarang

menggigit, tidak dapat melompat, atau memanjat bahkan ketika ditangani dengan tidak

baik.

1.2 Masalah dan Tujuan


Luka banyak alternatif pengobatannya, yaitu menggunakan industri obat farmasi

maupun dengan cara pengobatan tradisional melalui pemanfaatan jenis tanaman yang

tersedia di alam. Meskipun terdapat kemajuan yang luar biasa dalam industri obat farmasi,

ketersediaan obat yang mampu merangsang proses perbaikan luka masih terbatas.

Pengobatan tradisional banyak dilakukan karena lebih murah, mudah didapatkan, dan

memberi efek samping relatif lebih rendah.

Eksplorasi lebih lanjut dari salah satu jenis tanaman yang bernama patah tulang dapat

digunakan sebagai obat luka. Namun sejauh ini penelitian tentang ke efektivitas getah

patah tulang belum dibuktikan secara ilmiah. Pnelitian ini bertujuan untuk mengetahui

potensi getah patah tulang terhadap penyembuhan luka terbuka. Penelitian ini mencoba

untuk luka terhadap hewan marmut.

1.2.1 Masalah

1. Mengenai uji efektivitas getah tanaman patah tulang dalam

penyembuhan luka pada marmut.

2. Apakah benar penyembuhan luka secara cepat atau lambat.

1.2.2 Tujuan

1. Mengetahui efektivitas patah tulang untuk penyembuhan

Luka.

2. Lama-waktu penyembuhan hingga luka benar-benar kering.

3. Efek samping penggunakan getah patah tulang.

1.3 Ruang lingkup kegiatan


Tanaman patah tulang didapatkan dilingkungan sekolahan dan di teliti disekitar rumah.

1.3.1 Objek

Praktik memberikan atau mengobati dengan getah patah tulang terhadap luka pada

marmut.

1.3.2 Jenis kegiatan

Eksperimen yaitu percobaan atau tindakan pengamatan yang dilakukan untuk

mengecek atau menjalankan hipotesis agar penelitian ini mengetahui mengenai ke

efektivitas pada gejala.


BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Kerangka teoristis

2.1.1 Tanaman Patah Tulang

Tanaman patah tulang (euphorbia tirucalli) adalah semak beluka, kaktus yang tidak

berbentuk, bercabang banyak, yang memiiki ketinggian 2-5 m. Batang tanaman ini tumbuh

dengan satu atau dua beberapa batang dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan

bergetah susu yang beracun.

Tanaman patah tulang mempunyai ranting yang bulat silindris berbentuk pensil. Beralur

halus membujur, dan berwarna hijau. Jika masak, buahnya akan pecah dan melemparkan biji-

bijinya. Ciri khas tumnuhan patah tulang adalah tidak memiliki daun dan hanya tersusun atas

batang-batang yang mirip tulang belulang.

Tanaman euphorbia tirucalli dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Pantae

Divis : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighiales

Family : Euphorbiaceae

Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia tirucalli

Manfaat dan kandungan kimia

Patah tulang (euphorbia tirucalli) sebelumnya telah di teliti bahwa getah dari tanaman

patah tulang yang berwarna putih memiliki manfaat yaitu mengobati luka akut, penyakit

menular, dan tumor. Memiliki aktifitas anti bakteri yang dapat mencegah infeksi pada luka,

dan menunjukan adanya efek anti inflamasi tanaman patah tulang.

Selain itu tanaman patah tulang mengandung getah asam euphol, taraksosterol, lakterol,

kutschuk [zat karet], alkeolid, tanin, flavonoid, steroid, triter penoid, dan hidroquinon.

2.1.2 Marmut

Marmut memiliki nama latin mures monti yang berarti tikus gunung dan memiliki

nama latin klasik mures alpini yang berarti tikus alpen. Heawan ini adalah jenis hewan

pengerat yang hidup dalam kelompok sosial, dalam satu kelompok bisa terdiri dari 5 sampai

10 marmut.

Ciri-ciri marmut:

1. Hidup berkelompok

2. Pemakan tumbuhan

3. Mudah dikembangkan

4. Hidup dilubang

5. Melakukan hibernasi

6. Tidak suka menggigit

7. Tidak bisa memanjat


8. Memiliki badan 450 gram sampai 500 gram

9. Memiliki hidup 4 samapi 10 tahun

Morfologi marmut:

1.Memiliki gigi yang seperti pahat untuk mengerat dan memotong tumbuhan

2. Tubuh pendek dan gemuk

3. Kaki pendek dan kuat

4. Tubuh di tutupi oleh bulu

5. Kulitnya terdapat kelenjar

6. Kakinya memiliki kuku yang tajam untuk berjalan dan menggali tanah

Marmut dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Famili : Caviidea

Genus : Cavia

Spesies : Cavia percellus

2.2 Hipotesis

Proses penyembuhan luka secara umum merupakan suatu mekanisme seluler yang

kompleks dan berfokus pada pengembalian kontinuitas jaringan yang rusak. Meskipun

penyembuhan secara alami akan sembuh, tetapi pengelolaan luka akan menjadi salah satu

faktor penentu hasil akhir proses penyembuhan luka. Sehingga obat-obatan yang diperlukan
dalam proses pencegahan infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Salah satu jenis

tanaman patah tulang. Maka penelitian ini akan menguji ke efektivitas hetah tanaman patah

tulang. Untuk percobaan mengunakan hewan marmut yang di lukai.

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan kegiatan

3.1.1 Susunan personalia

Penanggung jawab : Witentirelli, M, Pd

Waka kurikulum : Eka sri sulasih, S. pd

Waka kesiswaan : Sukaris, S.Pd

Guru bahas indonesia : Markidaniti, S. Pd

Peneliti : Awan gurlas

3.1.2 Fasilitas yang tersedia (sarana dan peralatan).

Alat yang digunakan pada peneltian ini adalah alat tulis (buku dan pena), silet, pisau,

kandang marmut, dan hp (camera).

Adapun bahan yang digunakan pada peneltian ini adalah tanaman patah tulang, marmut, air,

pakan marmut.

3.1.3 Keuntungan dan kerugian

Keuntungan dan kerugian akan selalu ada dalam setiap kita melakukan sesuatu, mau

tidak mau kita harus menerima kerugian ataupun keuntungan. Berikut ini penulis akan

memberikan keuntungan dan kerugian dari kegiatan ini:


1. Keuntungan :

Jika penelitian ini berhasil maka jika ada luka kita bisa mengobati dengan obat alami

tanpa harus membeli obat mahaldan tidak harus menunggu lama luka kita sembuh.

2. Kerugian :

Jika penelitian ini tidak berhasil atau tidak ada efek sama sekali kita rugi dengan uang kita

yang dimodalkan.

3.1.4 Lama Waktu dan Tempat Penelitian

1. Lama waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan, dan akan mulai penelitian ini setelah

perbaikan proposal atau sudah jadi proposal.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dirumah si peneliti atau tempatnya di jl.Amarta unit 4 RT

1, desa purwoharjo, kec. rimbo bujang, kab. Tebo, jambi.


BAB IV

SISTEMATIS RENCANA ANGGARAN

4.1 Rencana anggaran

Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian ini di rencanakansebagai berikut.

No Uraian kegiatan Volome kegiatan Jumlah biaya

Dan satuan biaya

1. Persiapan

a. Penyusunan proposal 1x Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

b. Penyusunan instrument

penelitian 1x Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

2. Kegiatan operasional

a. Bensin 1x Rp 10.000,00 Rp 10.000,00

b. Air minum 1x Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

c. Pakan marmut 5x Rp 5.000,00 Rp 25.000,00

3. Bahan dan alat

a. Silet 1 pcs Rp 15.000,00 Rp 15.000,00

b. Marmut 1x Rp 50.000,00 Rp 50.000,00

c. Buku 1x Rp 5.000,00 Rp 5.000,00

1x Rp 1.000,00 Rp 1.000,00
d. pena

4. Penyusun laporan 1x Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

5. Jumlah keseluruhan Rp 201.000,00

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan diatas dari penelitian saya berjudul uji ke efektifitas tanaman patah tulang

terhadap luka.

1. Bahwa peranan meneliti obat alami agar mempercepat penyembuhan luka sangatlah

penting.

2. Hasil peneelitian yang telah didapat berpengaruh yang positif dan menguntungkan.

3. Manfaatnya agar luka kita cepat sembuh.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian/proposal yang diperoleh dari data-data buku paduan pada

dasarnya penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu keliruan apabila penelitian ingin

mengemumukan beberapa saran yang mudah-mudahan bermanfaan. Adapun yang di ajukan

adalah sebagai berikut:

Hendaklah para penelitian selanjutnya lebih mengembangkan fasilitas dan peralatan

penelitian yang lebih maju agar lebih tau detail kandungan atau manfaat yang ada, mengingat

penelitian dilaksanakaan belum menggambarkan pemenuhan kepuasan yang diperoleh dalam

pengumpulan data.
DAFTAR PUSTAKA

Abdor, U. 2006. Aktivitas Antibakteri Ranting Patah Tulang (Euphorbia tirucalli).

Agral, O., Fatimawali., Yamlean, P. dan Supriati, H.S. 2013. Formulasi dan Uji Kelayakan

Sediaan Krim Anti Inflamasi Getah Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli). UNSRAT.

Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi . 2 :1-3.

Arisanty P. 2013. Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta : EGC.

Guo S, DiPietro L. A. 2010. Factors affecting wound healing. Journal Dent Res. 89 (3) : 219-

29.

Julius M, Patrick VD. 2011. Euphorbia tirucalliL. (Euphorbiaceae) – The miracle tree: Current

status of available knowledge. Sci Res Essays. 6(23): 4905-4914.


LAMPIRAN

Gambar 1. Alat untuk menyayat marmut


Gambar 2. Bahan uji coba (euphorbia tirucalli)
Gambar 3. Persiapan hewan coba untuk proses perlakuan
BIODATA DIRI

Nama : Awan gurlas

Kelas : XI IPA 2

Jurusan : IPA

Tempat/tagal lahir : Rimbo nujang, 22-10-2004

Alamat : jl. Amarta unit 4

E-mail : awangurlas2004@gmail.com

No hp/wa : 085269793055

Anda mungkin juga menyukai