Anda di halaman 1dari 18

PERALATAN TAMBANG

DAN PENANGANAN MATERIAL

TUGAS MAKALAH
“WHEEL LOADER”

Disusun oleh:
Nama Kelompok:
1. Fauza Ananda (22080038)
2. Mohammad Honey Wicaksana (22080058)
3. Nurul Afidah Lubis (22080074)
4. Salwandi Alfathan (20080035)
Kelompok :1
Sesi : 202310800055
Jadwal : SELASA, 09.41-10.30 WIB

DOSEN PENGAMPU :
TRI GAMELA SALDY, S.T, M.T

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
Makalah Peralatan Tambang dan Penanganan Material ini dapat selesai tepat pada
waktu nya. Makalah ini disusun agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar
mengenai Peralatan Tambang dan Penanganan Material beserta aplikasinya dalam
dunia pertambangan. Dengan Telah tersusunnya makalah ini, saya selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Tri Gamela Saldy selaku dosen Peralatan Tambang dan
Penanganan Material beserta para staf pengajar lainnya
2. Asisten Laboratorium dan Asisten Dosen yang telah memberi
bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaik
an kedepan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermamfaat dan memberikan il
mu bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Padang, 10 0ktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1

C. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

DASAR TEORI......................................................................................................3

A. DEFENISI WHEEL LOADER.....................................................................3

B. MEKANISME KERJA WHEEL LOADER.................................................3

C. SPESIFIKASI WHEEL LOADER...............................................................4

D. PERHITUNGAN PRODUKTIFITAS WHEEL LOADER..........................5

E. PENGGUNAAN WHEEL LOADER DI PERUSAHAAN TAMBANG. .10

F. STUDI KASUS TENTANG WHEEL LOADER.......................................11

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................12

A. KESIMPULAN...........................................................................................12

B. SARAN.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pemilihan alat berat yang tepat memegang peranan yang penting. P
eralatan dianggap memiliki kapasitas tinggi bila peralatan tersebut mengha
silkan produksi yang tinggi tetapi dengan biaya yang rendah.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor yang san
gat penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipakai haru
slah tepat sehingga proyek dapat berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemi
lihan alat berat dapat mengakibatkan manajemen pelaksanaan proyek menj
adi tidak efektif dan efisien. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Produkt
ivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan al
at lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang leb
ih besar.
Alat berat yang banyak dipakai dalam pelaksanaan gedung yaitu :
Tower Crane, Excavator, Dump truck dan lain-lain.alat-alat tersebut tentu
mempunyai kekurangan dan kelebihan yang berbeda dari pembiayaan yan
g dikeluarkan dan kapasitas operasinya.
Gateway Pasteur Apartement di Bandung ini merupakan gedung ba
ru yang didirikan sebagai tempat tinggal bertingkat bagi masyarakat umum.
Gateway Pasteur Apartement menggunakan alat berat sebagai alat bantu u
ntuk mempermudah dalam pekerjaan para pekerja.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu defenisi wheel loader?
2. Bagaimana mekanisme kerja wheel loader?
3. Apa saja spesifikasi wheel loader?
4. Bagaimana perhitungan produktifitas wheel loader?
5. Bagaimana penggunaan wheel loader di Perusahaan tambang?
6. Apa saja studi kasus tentang wheel loader?

1
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu wheel loader
2. Agar mahasiswa mengetahui mekanisme kerja wheel loader
3. Agar mahasiswa mengetahui spesifikasi wheel loader
4. Agar mahasiswa mengetahui perhitungan produktifitas wheel loader
5. Agar mahasiswa mengetahui penggunaan wheel loader di Perusahaan
tambang
6. Agar mahasiswa mengetahui studi kasus tentang wheel loader

2
BAB II
DASAR TEORI

A. DEFENISI WHEEL LOADER


Wheel Loader adalah salah satu alat berat yang mirip dengan
Buldozer. Perbedaan paling mencolok dari keduanya adalah pada bagian
roda, Wheel Loader menggunakan roda karet sedangkan Dozer Shovel
menggunakan roda rantai. Dengan demikian kemampuan dan pemanfaatan
dari keduanya juga mempunyai perbedaan. Wheel Loader biasa digunakan
untuk memindahkan bahan material ke dalam truk atau ke tempat lain.
Saat loader difungsikan untuk menggali, bucket akan diarahkan lalu
didorong ke material, jika bucket telah penuh maka traktor akan
mengangkat bucket berisi material ke atas lalu mundur perlahan untuk
selanjutnya dipindahkan.
Wheel Loader sangat cocok dan efisien untuk digunakan pada
daerah kerja yang rata, kering dan kokoh karena menggunakan roda karet
sehingga memiliki mobilitas yang tinggi. Wheel Loader juga bergerak
dengan roda yang dapat digerakkan dengan leluasa ke arah tertentu seperti
mobil sehingga membuat ruang gerak menjadi fleksibel yang tidak mampu
dilakukan oleh Dozer Shovel.
(Sumber : Wira.co.id, Oktober 5, 2020)

B. MEKANISME KERJA WHEEL LOADER


Cara kerja Wheel Loader pada dasarnya sama seperti alat berat
lainnya, dimana mesin penggerak utama menggunakan sistem penggerak
hidrolik. Hal ini dikarenakan tenaga hidrolik dapat mengeluarkan output
tenaga yang cukup besar, sehingga cocok untuk melakukan pekerjaan
berat seperti mengeruk tanah atau memindahkan material.
Wheel loader dapat melakukan beberapa gerakan dasar yakni
bucket akan mengeruk dan mengangkat material untuk dipindahkan ke
truk pengangkut. Gerakan pada bucket pada dasarnya adalah menurunkan

3
bucket di permukaan tanah, lalu mendorong ke arah depan, kemudian
mengangkat bucket, setelah itu membawa dan menuang muatan. Ada
beberapa jenis cara untuk memindahkan ke alat berat, diantaranya :
1. V – Loading
Yaitu cara pemindahan muatan dengan lintasan berbentuk “V”.
2. L – Loading
Adalah truk diposisikan di sebelah belakang loader, kemudian
loader memindahkan material dengan lintasan garis tegak lurus.
3. Cross Loading
Merupakan cara pemindahan muatan dengan sistem truk
pengangkut juga ikut aktif bergerak.
(Sumber : Wira.co.id, Oktober 5, 2020)

C. SPESIFIKASI WHEEL LOADER


1. Spesifikasi Wheel Loader Caterpillar 950 GC
Wheel Loader Caterpillar 950 GC dirancang untuk membantu
pekerjaan Anda terkhusus pekerjaan berat seperti konstruksi. Dengan
rancangan yang sedemikian rupa membuat Spesifikasi Wheel Loader
Caterpillar 950 GC menjadi pilihan yang cukup tepat.
Spesifikasi utama yang ada pada Wheel Loader jenis ini memiliki
kapasitas bucket sebesar2,5-4,4 m3 atau setara 3,3- 5,75 yd3 dengan
beban bobot kerjanya 18,676 kg dan memiliki daya bersih-ISO 9249
15kW.
Dengan ini jenis Wheel Loader Cat memiliki kerapatan daya yang
cukup tinggi serta memiliki kombinasi dari sistem elektronik, bahan
bakar, serta udara yang tentunya sudah teruji. Sehingga dengan
menggunakan alat tersebut Anda bisa menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih cepat.
2. Spesifikasi Wheel Loader Caterpillar 966 L
Wheel Loader Caterpillar 966L merupakan jenis alat berat Wheel
Loader yang memiliki produktivitas, keandalan dan ke-efisien-an
terhadap bahan bakar.

4
Jenis spesifikasi alat berat satu ini memiliki daya yang kuat serta
perpindahan gigi dengan strategi yang baru sehingga pekerjaan
dengan menggunakan jenis Wheel Loader ini lebih maksimal.
Bobot kerja yang dimiliki oleh spesifikasi ini yakni 23,22 kg
dengan kapasitas bucket 3,20-7,40 m3 atau 4,19-9,68 yd3
Keunggulannya yang ada pada Wheel Loader Caterpillar 966 ini
yakni memiliki daya yang lebih besar 10% dengan desain operator
yang terbaik di jajarannya. Selain itu penggunaan bahan bakar yang
lebih menghemat sehingga Anda tidak perlu pemborosan untuk
membeli bahan bakarnya.
Kedua spesifikasi tersebut sangat cocok untuk Anda gunakan
dalam membantumenyelesaikan pekerjaan Anda. Selain itu masih
banyak lagi spesifikasi lainnya yang cocok untuk digunakan.
(Sumber : Ruangshe tahun 2021)

D. PERHITUNGAN PRODUKTIFITAS WHEEL LOADER


Produktivitas dozer shovel dan wheel loader perjam dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
Q= q x 60 x E
Cm
Dimana : Q = Produksi perjam (m³/jam), (cu, yd/jam)
q = Produksi persiklus (m³cu,yd)
Cm = Waktu siklus (menit)
E = Effisiensi kerja
1. Produksi per siklus
q = q₁ x K
Dimana : q₁ = Kapasitas munjung (penuh) yang tercantum dalam
spesifikasi
K = Faktor bucket
Banyaknya tanah yang dapat dikeruk kedalam bucket
tergantung dari tipe dan keadaan tanah saat itu. Perbedaan ini

5
diperhitungkan memalui suatu perkalian dengan faktor-faktor seperti
tercantum dalam tabel dibawah ini :

6
2. Kapasitas Bucket SAE
Kapasitas bucket dari dozer shovel dan wheel loader dihitung se
bagai berikut :

- Lebar dalam rata-rata dari bucket = w


- Luas penampang melintang = A
- Kapasitas bucket dengan 2:1 sudut kemiringan
- Kapasitas peres = Vs =AW - 2/3 a² b
- Kapasitas munjung = Vr = Vs + b². w b² (a + c)
8 6
Kapasitas peres adalah sama dengan volume material munjung
diratakan setinggi tepianya dengan batang lurus, ujung yang satu
bergerak sepanjang tepi potong (cutting edge) sedang yang lain
sepanjang tepi-belakang atau penahan tumpahan (spill quard).
Kapasitas peres dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :
A = Penampang melintang ditengah-tengah bucket (mm², inci²)
W = Lebar dalam rata-rata dari bucket (mm, inci)
a = tinggi penahan tumpahan di tengah-tengah bucket tegak lurus
pada garis operasi (mm, inci)
b = panjang bukaan pada tengah-tengah bucket (mm, inci)

Dengan menggunakan perbandingan kemiringan 1: 2 terhadap mua


tan munjung , maka kapasitas munjung dapat dihitung sebagai berikut :

7
Dimana c = panjang garis normal ke garis operasi (lihat gambar).
3. Waktu siklus (Cm)
a. Jarak angkut

b. Kecepatan maju, kecepatan mundur


Gigi-2 atau gigi-3 selalu digunakan untuk maju ataupun mu
ndur. Untuk mesin-mesin TORQFLOW, besarnya kecepatan diberi
kan dalam spesifikasi dikalikan dengan 0,8 untuk memperoleh kec
epatan yang akan digunakan dalam perhitungan.
c. Waktu tetap
Waktu tetap adalah jumlah waktu-waktu yang diperlukan u
ntuk ganti persneling, pemuatan, berputar membuang muatan serta
menunggu dumptruck.
Lihat tabel berikut :

4. Effisiensi kerja

8
5. Contoh berikut diberikan untuk perhitungan produktivitas standa
rd
Volume tanah Lepas
Effisiensi kerja 0.83
Faktor bucket 1,00

6. Contoh perhitungan produksi


Soal 1 :
Sebuah dozer shovel D75 S-3 bekerja memuat sebuah dump truck
dengan kondisi-kondisi kerja sebagai berikut :
Metode operasi = pemuat bentuk V
Jarak angkut = 7,5
Tipe tanah = batubelah
Effisiensi kerja = 0,83 (kondisi operasi dan pemeliharaan mesin-m
esin : baik)
Faktor bucket = 0,8 (muatan sedang)
kecepatan = F₂ = 0 ÷ 5,8 km/jam
R₂ = 0 ÷ 6,0 km/jam

9
Penyelesaian :
Produksi persiklus q = 1,8 m³ = 2,2 m³ (munjung) x 0,8 waktu siklus.
- Kecepatan maju = 5,8 x 0,8 = 4,6 km/jam = 77,3 m/menit
- Kecepatan mundur = 7,5 x 0,8 = 6,0 km/jam = 100 m/menit
- Waktu tetap = 0,2 menit
- Waktu siklus Cm = 7,5 x 2 + 7,5 x 2 + 0,2 = 0,54 menit
77,3 100

Effisiensi kerja,
Produktivitas sesungguhnya :
Faktor konversi volume tanah lepas f = 1,00 asli f = 0,61
- Produktivitas tanah lepas
Q = 1,8 x 60 x 0,83 x 1,00 = 166 m³/jam
0,54
- Produktivitas tanah asli :
Q= 1,8 x 60 x 0,83 x 0,61 = 101 m³/jam
0,54
(Sumber : miningforce 2019)

E. PENGGUNAAN WHEEL LOADER DI PERUSAHAAN TAMBANG


Umumnya, alat berat ini digunakan di daerah dengan permukaan y
ang lebih rata, keras, kering, dan tidak licin. Alat berat ini memiliki bebera
pa fungsi, antara lain:
1. Land Clearing (Pembersihan Tanah)
Fungsi utama alat berat ini adalah membersihkan lokasi pekerjaan
konstruksi atau lapangan tempat proyek konstruksi akan dilakukan. De
ngan kemampuan roda karetnya, alat ini dapat dengan efisien members
ihkan dan meratakan area tersebut untuk persiapan proyek.
2. Penggusuran
Alat berat ini juga dapat digunakan untuk menggusur tanah, teruta
ma jika tanah yang akan digusur berada dalam jarak yang relatif dekat.

10
Kemampuan penggusuran ini sangat berguna dalam proses persiapan
proyek konstruksi.
3. Perataan
Fungsi lain dari alat berat ini adalah untuk meratakan berbagai tim
bunan tanah atau mengisi kembali berbagai galian tanah. Hal ini mem
bantu dalam menciptakan permukaan tanah yang sesuai dengan spesifi
kasi proyek.
4. Stripping (Pengupasan)
Alat berat ini juga memiliki kemampuan stripping, yaitu mengupas
atau menggaruk bagian yang tidak bagus atau jelek dari tanah. Ini san
gat bermanfaat untuk menghilangkan lapisan tanah yang tidak diingin
kan dalam proyek.
5. Finishing (Penyelesaian)
Fungsi finishing dari alat berat ini mencakup meratakan bagian ata
s atau permukaan bidang yang telah di persiapkan. Dengan akurasi ya
ng tinggi, alat ini membantu menciptakan hasil akhir yang rata dan ses
uai dengan spesifikasi proyek.
(Sumber : bengkeltv October 10, 2023)

F. STUDI KASUS TENTANG WHEEL LOADER


Masalah transmisi lainnya yang mungkin terjadi adalah loader
tidak dapat bergerak setelah dinyalakan, yang dapat disebabkan oleh
kurangnya oli di gearbox atau pipa pemasukan oli yang tersumbat[5][6],
dan mesin bekerja dengan baik tetapi loader tidak dapat berjalan, yang
dapat disebabkan oleh kurangnya oli pada katup batas jumlah oli gearbox
dan pengukur tekanan kecepatan variabel atau kerusakan pada pompa
transmisi[6].
Untuk mencegah masalah transmisi, penting untuk mengikuti
prosedur perawatan yang tepat dan menghindari pemindahan gigi dengan
kecepatan tinggi. Memeriksa level dan kualitas oli secara
teratur, memeriksa hidra.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Wheel Loader adalah salah satu alat berat yang mirip dengan Buldozer.
Perbedaan paling mencolok dari keduanya adalah pada bagian roda,
Wheel Loader menggunakan roda karet sedangkan Dozer Shovel
menggunakan roda rantai.
2. Ada beberapa jenis cara untuk memindahkan ke alat berat, diantaranya:
a. V – Loading
Yaitu cara pemindahan muatan dengan lintasan berbentuk
“V”.
b. L – Loading
Adalah truk diposisikan di sebelah belakang loader, kemudi
an loader memindahkan material dengan lintasan garis tegak lurus.
c. Cross Loading
Merupakan cara pemindahan muatan dengan sistem truk pe
ngangkut juga ikut aktif bergerak.
3. Spesifikasi wheel loader antara lain :
a. Spesifikasi Wheel Loader Caterpillar 950 GC
b. Spesifikasi Wheel Loader Caterpillar 966 L
4. Produktivitas dozer shovel dan wheel loader perjam dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
Q= q x 60 x E
Cm
Dimana : Q = Produksi perjam (m³/jam), (cu, yd/jam)
q = Produksi persiklus (m³cu,yd)
Cm = Waktu siklus (menit)
E = Effisiensi kerja
5. Wheel Loader memiliki beberapa fungsi, antara lain:
a. Land Clearing (Pembersihan Tanah)
b. Penggusuran

12
c. Perataan
d. Stripping (Pengupasan)
e. Finishing (Penyelesaian)

B. SARAN
1. Sebaiknya pemilihan alat berat yang akan digunakan harus memperhati
kan efisiensi kerja alat agar tidak terjadi keterlambatan pada proyek.
2. Untuk menghitung produktifitas alat berat perlu diperhatikan HP ( Hou
se Power) alat, umur alat,kecekatan operator dan medan area.

DAFTAR PUSTAKA

13
Dadhich, Siddharth. Automation of wheel-loaders. Diss. Luleå University of
Technology, 2018.
Wu, L. (2003). A study on automatic control of wheel loaders in rock/soil loading.
The University of Arizona.
Kuijt-Evers, L. F. M., Krause, F., & Vink, P. (2003). Aspects to improve cabin
comfort of wheel loaders and excavators according to operators. Applied
Ergonomics, 34(3), 265-271.

14

Anda mungkin juga menyukai