Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“KATEGORISASI ALAT BERAT KONSTRUKSI”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Berat

Dosen Pengampu :
Pranoto S.T., M.T

Oleh :
Yossy Aditya Prayoga
230522600741

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS VOKASI
D4 TEKNOLOGI REKAYASA & PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kategorisasi Alat Berat Konstruksi ini dengan tepat
waktu. Makalah Kategorisasi Alat Berat Konstruksi ini disusun guna memenuhi tugas dari
Bapak Pranoto S.T., M.T pada mata kuliah Alat Berat. Selain itu, kami juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Kategorisasi Alat Berat
Konstruksi.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Pranoto S.T., M.T
selaku dosen mata kuliah Alat Berat. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang telah kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. ALAT PEMINDAH TANAH...................................................................................................5
1. BULLDOZER......................................................................................................................5
a) Pengertian Bulldozer...........................................................................................................5
b) Jenis-jenis Bulldozer............................................................................................................5
c) Fungsi Bulldozer..................................................................................................................6
d) Cara Kerja Bulldozer..........................................................................................................7
2. EXCAVATOR.......................................................................................................................7
a) Pengertian Excavator..........................................................................................................7
b) Jenis-jenis Excavator...........................................................................................................7
c) Fungsi Excavator.................................................................................................................9
d) Cara Kerja Excavator.........................................................................................................9
B. PEMADAT TANAH..............................................................................................................10
1. TANDEM ROLLER..........................................................................................................10
a) Pengertian Tandem Roller.................................................................................................10
b) Jenis-jenis Tandem Roller.................................................................................................10
c) Fungsi Tandem Roller.......................................................................................................12
d) Cara Kerja Tandem Roller................................................................................................12
2. SHEEP FOOT ROLLER...................................................................................................13
a) Pengertian Sheep Foot Roller...........................................................................................13
b) Jenis-jenis Sheep Foot Roller............................................................................................13
c) Fungsi Sheep Foot Roller..................................................................................................14
d) Cara Kerja Sheep Foot Roller..........................................................................................14
C. PENGANGKUT.....................................................................................................................15
1. DUMP TRUCK..................................................................................................................15
a) Pengertian Dump Truck....................................................................................................15
b) Jenis-jenis Dump Truck.....................................................................................................15
c) Fungsi Dump Truck...........................................................................................................16
d) Cara Kerja Dump Truck...................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi di era modern ini manusia dituntut
dalam menyelesaikan suatu tugas untuk mencapai tujuannya secara cepat dan tepat.
Di dunia teknik sipil pekerjaan yang dilakukan dituntut untuk dapat mencapai target
produksi yang diinginkan, oleh sebab itu dibutuhkan teknologi yang dapat membantu
dalam menyelesaikan target produksi yang ingin dicapai. Alat-alat berat (yang sering
dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan.
Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek
konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia
dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
B. Rumusan Masalah
1. Alat berat apa saja yang digunakan untuk memindahkah tanah ?
2. Alat berat apa saja yang digunakan untuk memadatkan tanah ?
3. Alat berat apa saja yang digunakan untuk mengangkut ?
4. Jelaskan pengertian dan sebutkan jenis, fungsi, spesifikasi dan cara kerja dari alat
berat tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui alat berat yang digunakan untuk memindahkan tanah
2. Mengetahui alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah
3. Mengetahui alat berat yang digunakan untuk mengangkut
4. Mengetahui pengertian, jenis, fungsi, spesifikasi dan cara kerja dari alat berat tersebut
BAB II PEMBAHASAN
A. ALAT PEMINDAH TANAH
1. BULLDOZER
a) Pengertian Bulldozer
Bulldozer adalah alat berat yang dilengkapi dengan pisau pendorong. Bagian
tersebut dapat digunakan untuk berbagai fungsi seperti menarik beban, meratakan,
menggali, dan menimbun tanah. Mekanisme kerja bulldozer memanfaatkan traktor
sebagai penggerak serta mekanisme hidrolik untuk mengatur berbagai operasi
peralatan bulldozer.
b) Jenis-jenis Bulldozer
 Crawler Bulldozer

Crawler bulldozer atau track bulldozer merupakan bulldozer yang menyerupai


traktor. Mesin berat ini sangat efektif untuk memindahkan material berat. Crawler
bulldozer cocok digunakan di medan yang tidak rata karena rodanya seperti rantai
memberikan cengkraman yang baik di medan tanah yang ekstrim.Gambar diatas
adalah crawler dozer merk FK14-220T dengan spesifikasi berikut:
 Bobot kerja: 23,5 T
 Daya torsi maksimum: 1250 N.m
 Tekanan ke tanah : 0,077 Mpa
 Kedalaman penggalian maksimum :540 mm
 Kecepatan discharge : 262 L/menit
 Kecepatan laju maju: 3,6 km/jam – 13,2 km/jam
 Kapasitas volume dozer : 6.4 m³
 Wheel Bulldozer
Wheel bulldozer atau tires bulldozer biasanya memiliki ukuran lebih besar
daripada crawler bulldozer. Wheel bulldozer memiliki sistem kemudi hidrolik dan
ideal digunakan di lintasan ringan dan tidak licin. Selain itu, wheel bulldozer juga
menggunakan roda baret yang lebih lunak sehingga dapat digunakan tanpa merusak
lintasan. Dibawah ini merupakan beberapa spesifikasi wheel dozer brand FUKE di
dunia konstruksi dengan tipe FK14-957.
 Bobot kerja : 15,5 T
 Daya torsi maksimum : 860 N.m
 Kemampuan mendaki : 25 °
 Tinggi blade sekop : 1000 mm
 Ketinggian angkut maksimum :1060 mm
 Kedalaman gali maksimum : 400mm
 Kecepatan laju maksimum: 40km/jam
 Tekanan system kerja: 20.3 Mpa
 Shiphold Bulldozer

Shiphold bulldozer biasanya lebih cocok untuk memindahkan kargo di lokasi


proyek perairan. Jenis bulldozer ini memiliki ukuran yang ringkas dan ketangkasan
yang tinggi sehingga ideal beroperasi di area yang cenderung kecil. Dibawah ini
merupakan spesifikasi dari CATERPILLAR D3K2 SHIPHOLD
 Power : 80 hp
 Kecepatan maksimum (maju) :9 km/jam
 Kecepatan maksimum (mundur) : 10 km/jam
 Lebar blade : 2400 mm
 Tinggi pengangkatan pisau :1580 mm
 Kedalaman penggalian : 588 mm
 Kapasitas pisau 1,58 m³
 Mini Bulldozer
Jenis bulldozer yang terakhir, yaitu mini bulldozer. Bulldozer ini cocok untuk
proyek yang sedang membutuhkan ketangkasan, kecepatan, dan fleksibilitas dari
mesin yang lebih besar. Berkat ukurannya yang kecil, mini bulldozer dapat bekerja
dengan sangat baik dalam berbagai proyek perataan dan pembersihan area kecil.
Beberapa spesifikasi dari bulldozer diatas adalah sebagai berikut.
 Power : 59.7 kw
 Berat operasional :8099kg
 Kecepatan jalan maksimum :10km/jam
 Lebar shoe: 762mm
 Tinggi ripper : 165mm
 Kedalaman penggalian maksimum :337,5 mm
 Kapasitas blade 1,93 m³
 Sudut maksimum blade : 25 °
 Lebar blade :2646mm
c) Fungsi Bulldozer
 Menebas dan membabat pepohonan meliputi semak, perdu dan tanaman kecil
 Membersihkan area proyek dari puing-puing dan sisa material
 Menggali tanah dengan cara mendorong bilah yang diarahkan ke bawah
 Menimbun lubang yang telah digali sebelumnya
 Meratakan tanah yang memiliki gundukan
 Mengangkut material dalam jarak pendek
 Memindahkan material ke alat berat lain (bulldozer tertentu)
 Menyebarkan material seperti menyebarkan pasir yang diturunkan oleh truk
 Mendorong dan menarik beban yang berat atau peralatan mekanis lainnya
d) Cara Kerja Bulldozer
Proses meratakan tanah menggunakan bulldozer terdiri dari tiga sistem yang
dapat diaplikasikan, yaitu:
 Penggalian Menuruni Kemiringan (Down Hill Dozing)
Cara kerja bulldozer dengan metode penggalian menuruni kemiringan adalah
dengan terus bergerak ke arah bawah. Dalam hal ini, gaya gravitasi bumi
dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan dan daya bulldozer. Sistem ini
umumnya diaplikasikan pada lokasi yang memiliki kemiringan.
 Penggalian Dinding Tinggi atau Mengapung (High Wall atau Float Dozing)
Cara kerja bulldozer dengan sistem penggalian dinding tinggi atau mengapung
adalah dengan menggali berulang kali untuk memperoleh material. Material tersebut
lalu didorong ke pinggir lereng agar jatuh dengan sendirinya atau meluncur ke bawah.
Namun, pengoperasian bulldozer perlu dilakukan dengan hati-hati, seperti mengerem
sebelum mencapai tepi lereng.
 Penggalian Alur atau Lubang (Trench or Slots Dozing)
Cara kerja bulldozer dengan sistem penggalian alur atau lubang adalah dengan
menggali jalur sejajar pada permukaan tanah. Metode ini akan menciptakan dinding di
sisi kanan dan kiri pisau bulldozer, yang dikenal sebagai spillages. Kehadiran
spillages membuat material tidak keluar melalui sisi kiri dan kanan pisau, sehingga
meningkatkan efisiensi kerja. Metode ini lebih umum digunakan pada area yang datar.
2. EXCAVATOR
a) Pengertian Excavator
Excavator adalah alat berat yang digunakan untuk menggali tanah, batu, atau
bahan lainnya dengan bantuan lengan penggali yang dapat bergerak secara vertikal
dan horizontal.
b) Jenis-jenis Excavator
 Crawler excavators

Crawler Excavator merupakan jenis excavator yang dirancang untuk bekerja


di area yang tidak stabil, seperti tanah berlumpur atau berbatu. Gambar diatas
merupakan excavator dari FUKE FK230-9 dengan spesifikasi sebagai berikut.

Daya Tenaga Tetap 124/2050kW /rpm


Kecepatan Laju 3.4/5.2km/jam
Ketinggian Penggalian Maksimum 9725mm
Kedalaman Penggalian Maksimum 6625mm
Radius Penggalian Maksimum 9890mm
Radius Penggalian Maksimum di Tanah 9725mm
Ketinggian Buang Maksimum 6815mm
Radius Belok Minimum 3410mm
Kedalaman Gali Vertikal Maksimum 6040mm
Panjang Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 9695mm
Lebar Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 2990mm
Tinggi Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 3115mm

 Wheeled excavators
Wheeled Excavator digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan mobilitas
dan kecepatan, seperti di jalan raya atau area konstruksi jalan. Dibawah ini merupakan
spesifikasi alat berat tersebut dari merk FUKE FK150-9L.

Daya Tenaga Tetap 85.4/2200kW/rpm


Kemampuan Mendaki 70 % (35°)
Kecepatan Laju 30km/jam
Ketinggian Penggalian Maksimum 8498mm
Radius Penggalian Maksimum di Tanah 7668mm
Kedalaman Gali Vertikal Maksimum 4300mm
Ketinggian Buang Maksimum 6055mm
Radius Belok Minimum 4600mm
Panjang Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 7785mm
Lebar Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 2500mm
Tinggi Keseluruhan (Posisi Mengangkut) 3158mm

 Dragline Excavators

Dragline Excavator atau yang sering disebut Exca-Drag adalah jenis alat berat
yang digunakan di industri pertambangan untuk mengeruk material seperti batu bara,
tanah, pasir, dan lain sebagainya.
 Suction Excavators

Suction Excavators atau yang biasa disebut dengan Vacuum Excavators adalah
jenis alat berat yang digunakan untuk menggali tanah dengan menggunakan teknologi
penyedotan atau penghisap.
 Long-Reach Excavators
Long-Reach Excavators adalah jenis excavator yang memiliki lengan yang
lebih panjang dari excavator lainnya. Dengan lengan yang lebih panjang, excavator
jenis ini dapat mencapai area yang sulit dijangkau dan melakukan pekerjaan yang
lebih akurat.
c) Fungsi Excavator

Secara umum, alat ini berfungsi dalam melakukan penggalian hingga mengangkut
muatan material ke dalam dump truck atau loading, hingga memecahkan batu atau
breaker. Peranannya juga sangat penting dalam membantu berbagai pekerjaan berat
seperti dalam bidang konstruksi, perkebunan, normalisasi sungai, pertambangan,
dan berbagai sektor lain.

Selain itu, ada juga beberapa fungsi lain seperti mengeruk sedimentasi sungai,
menggali saluran air, memadatkan dan meratakan tanah, hingga membantu berbagai
pekerjaan yang berkaitan dengan pembongkaran material atau menancapkan pondasi
tiang pancang.

d) Cara Kerja Excavator


Sederhananya, komponen pada excavator akan bekerja berdasarkan pengaturan
kontrol sistem hidrolik yang dilakukan oleh operator. Berbagai kontrol hidrolik
tersebut akan menimbulkan berbagai gerakan pada excavator sehingga mesin dapat
digerakkan sesuai yang diinginkan.

Oleh sebab itu, cara kerja excavator dapat dijelaskan melalui berbagai komponen
berikut ini ;
 Swing
Komponen swing hidrolik dapat berputar penuh 360 derajat sesuai kontrol dari
operator. Motor diesel akan menggerakkan lever untuk membuka katup control valve.
Akibatnya fluida hidrolik akan mengalir ke swing motor sehingga menyebabkan
excavator dapat dengan mudah mengalami perputaran sesuai dengan kebutuhan
operator.
 Travelling Left dan Right Shoe
Tidak hanya berputar bebas, exacavator juga dapat bergerak maju dan mundur dengan
leluasa sebagai mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Nah, gerakan maju dan mundur excavator dikontrol sepenuhnya menggunakan katup
control valve. Saat katup membuka maka tenaga hidrolik yang dihasilkan oleh pompa
akan diubah menjadi tenaga mekanis melalui travel motor.Travel motor akan
menggerakkan sprocket untuk memutar track shoe. Hal ini yang akan menyebabkan
excavator dapat berjalan maju dan mundur. Motor travel bergerak ke kiri untuk
memundurkan excavator, sementara motor travel yang bergerak ke kanan untuk
memajukan excavator.
 Raise Down
Agar dapat bergerak naik dan turun, boom excavator terkontrol ketika Lever pada
cabin menyebabkan katup boom raise dan katup boom down yang ada pada control
valve berhubungan dengan boom cylinder.
Akibatnya, tekanan hidrolik akan mengalir ke boom cylinder untuk mengangkat boom
dan mengembalikan tekanan hidrolik untuk menurunkan boom.
 Arm In Out
Tidak hanya boom, arm juga digerakkan sepenuhnya oleh arm cylinder. Bentuknya
seperti engsel ini dapat membuka dan menutup arm excavator sesuai kebutuhan.
Lever pada cabin akan membuka dan menutup katup arm in out. Hal ini akan
menyebabkan tekanan hidrolik dapat menggerakkan arm cylinder untuk membuka
dan menutup.
 Bucket Crawl Dump
Sementara itu untuk pengaturan kerja bucket excavator sama seperti yang lain yaitu
menggunakan tekanan hidrolik yang dikontrol melalui katup. Bucket dump berfungsi
untuk membuka dan bucket crawl berfungsi untuk menutup. Lever pada ruang cabin
akan membuka katup tersebut untuk mengatur kerja dari bucket.
Saat membuka maka lever akan membuka katup bucket dump dan menutup bucket
crawl. Sebaliknya saat bucket menutup maka lever akan membuka katup bucket crawl
dan menutup bucket dump.
B. PEMADAT TANAH
1. TANDEM ROLLER
a) Pengertian Tandem Roller
Tandem Roller adalah jenis alat berat yang digunakan untuk proses pemadatan
pada konstruksi jalan, parkiran, atau area konstruksi lainnya. Alat ini terdiri dari dua
drum atau gulungan yang berputar bersamaan, bekerja secara tandem untuk
meratakan dan memadatkan permukaan tanah atau aspal.
b) Jenis-jenis Tandem Roller
 Two Axle Tandem Roller
Two Axle Tandem Roller adalah jenis Tandem Roller yang dilengkapi dengan
dua poros roda. Mesin ini dirancang untuk memberikan kepadatan yang optimal pada
permukaan tanah atau aspal.
Dengan dua poros roda yang bekerja secara bersamaan, alat ini mampu
meratakan dan memadatkan material konstruksi dengan efisien. Two Axle Tandem
Roller cocok untuk berbagai proyek konstruksi, terutama di area yang membutuhkan
pemadatan presisi.
 Three Axle Tandem Roller

Three Axle Tandem Roller, seperti namanya, memiliki tiga poros roda yang
berputar bersamaan untuk proses pemadatan. Desain dengan tiga poros roda ini
memberikan distribusi berat yang lebih baik dan cakupan area kerja yang lebih luas.
Mesin ini sangat efektif untuk proyek konstruksi yang memerlukan pemadatan
tinggi dan presisi. Three Axle Tandem Roller umumnya digunakan dalam pekerjaan
jalan raya, landasan pacu bandara, dan proyek konstruksi besar lainnya.
 Tandem Roller Hidrolik

Tandem Roller Hidrolik adalah jenis roller jalan raya yang menggunakan
sistem hidrolik untuk menggerakkan drumnya. Sistem hidrolik memberikan
kestabilan dan kontrol yang baik selama proses pemadatan tanah atau aspal. Roller ini
cocok untuk pekerjaan pemadatan yang memerlukan presisi dan penanganan yang
halus.
 Tandem Roller Double Drum

Tandem Roller Double Drum memiliki dua drum yang berputar bersamaan
untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan pemadatan. Drum ganda memungkinkan
area kerja yang lebih besar dan distribusi berat yang merata. Roller ini umumnya
digunakan untuk proyek konstruksi jalan, parkiran, atau area yang memerlukan
pemadatan tinggi.
 Tandem Roller Pneumatik

Tandem Roller Pneumatik menggunakan ban berisi udara untuk melakukan


pemadatan. Roller ini cocok untuk pekerjaan di area yang lebih lembut atau di atas
lapisan aspal yang baru. Desain pneumatik membantu mengurangi risiko kerusakan
pada permukaan yang baru dikerjakan, membuatnya ideal untuk proyek-proyek
pemadatan yang memerlukan sentuhan lebih ringan.
Sederhananya, tandem Roller Hidrolik biasanya digunakan untuk penggilasan
aspal dan bahan konstruksi lainnya. Tandem Roller Double Drum lebih sering
digunakan pada proyek-proyek pembangunan jalan, sedangkan Tandem Roller
Pneumatik digunakan untuk penggilasan aspal di permukaan jalan yang lebih lembut.
c) Fungsi Tandem Roller
 Menggilas aspal: Tandem Roller dilengkapi dengan roda bergerigi yang membantu
menekan dan menggilas aspal hingga rata, sehingga jalan menjadi datar dan halus.
 Memadatkan aspal: Selain menggilas aspal, Tandem Roller juga dapat memadatkan
aspal dengan menekan dan menindih lapisan aspal yang telah digilas sebelumnya,
sehingga lapisan aspal menjadi lebih padat dan kuat.
 Melurugkan permukaan jalan yang tidak rata: Tandem Roller juga dapat digunakan
untuk meratakan permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang. Tandem Roller
akan menekan permukaan jalan yang lebih tinggi hingga rata dengan permukaan jalan
yang lebih rendah.
 Meningkatkan keamanan dan kualitas jalan: Dengan menggunakan Tandem Roller,
permukaan jalan akan menjadi lebih stabil dan berkualitas. Hal ini dapat
meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
d) Cara Kerja Tandem Roller
 Tahap Persiapan
Sebelum menggunakan tandem roller, permukaan yang akan dikerjakan harus
disiapkan dengan memperhatikan kondisi tanah, seperti komposisi dan kepadatannya.
Setelah itu, perhatikan drum pada tandem yang diatur sesuai kebutuhan, seperti
kecepatan rotasi drum.
 Proses Pengompakan Tanah
Drum-drum pada tandem roller akan berputar dan memberikan tekanan ke permukaan
tanah dengan gerakan maju-mundur yang berulang. Alat penggerak pada tandem
terletak di roda atau drum depan. Biasanya penggunaan alat berat ini dipakai pada
penggilasan akhir untuk meratakan tanah. Untuk proses meratakan jalan aspal,
langkah pertama adalah menempatkan lapisan aspal dengan menggunakan alat lain
seperti paver. Setelah itu, tandem bergerak di atas permukaan aspal dengan gerakan
maju-mundur. Drum-drum pada tandem akan menekan aspal, menciptakan kepadatan
yang diperlukan pada area yang sama untuk mencapai kepadatan yang diinginkan.
 Pengujian Kepadatan
Setelah proses pengompakan selesai, dilakukan pengujian kepadatan dengan alat
pengukur khusus seperti penetrometer kerucut. Pengujian ini membantu memastikan
bahwa kepadatan tanah atau aspal memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasi proyek.

2. SHEEP FOOT ROLLER


a) Pengertian Sheep Foot Roller

Sheep Foot Roller adalah sebuah alat berat yang digunakan untuk memadatkan
tanah pada konstruksi jalan. Alat ini memiliki drum berbentuk silinder dengan
punggung domba pada permukaannya yang berfungsi untuk meratakan dan
memadatkan tanah. Sheep Foot Roller sering digunakan pada konstruksi jalan yang
memerlukan kepadatan tanah yang tinggi agar dapat menopang beban kendaraan yang
melewatinya dengan aman dan nyaman.
b) Jenis-jenis Sheep Foot Roller
 Sheep Foot Roller Pneumatik
Jenis Sheep Foot Roller ini menggunakan tekanan udara untuk memadatkan tanah.
Alat ini sering digunakan untuk memadatkan tanah pada konstruksi jalan yang
memerlukan kepadatan yang tinggi.
 Sheep Foot Roller Statis
Jenis Sheep Foot Roller ini memiliki punggung domba yang tetap pada drumnya. Alat
ini sering digunakan untuk memadatkan tanah pada konstruksi jalan yang lebar.
 Sheep Foot Roller Dinamis
Jenis Sheep Foot Roller ini memiliki punggung domba yang dapat bergerak pada
drumnya. Alat ini sering digunakan untuk memadatkan tanah pada konstruksi jalan
yang sempit dan memiliki ruang yang terbatas.
 Sheep Foot Roller Tunggal
Jenis Sheep Foot Roller ini memiliki satu drum dengan punggung domba yang
menonjol pada permukaannya. Alat ini sering digunakan untuk memadatkan tanah
pada konstruksi jalan yang memiliki lebar yang kecil.
 Sheep Foot Roller Ganda
Jenis Sheep Foot Roller ini memiliki dua drum dengan punggung domba yang
menonjol pada permukaannya. Alat ini sering digunakan untuk memadatkan tanah
pada konstruksi jalan yang memiliki lebar yang lebih besar.
c) Fungsi Sheep Foot Roller
 Memadatkan Tanah: Fungsi utama dari Sheep Foot Roller adalah untuk memadatkan
tanah pada konstruksi jalan. Alat ini dapat menekan dan meratakan permukaan tanah
sehingga menciptakan permukaan yang padat dan kokoh.
 Mengurangi Distorsi Tanah: Selain memadatkan tanah, Sheep Foot Roller juga dapat
mengurangi distorsi tanah pada konstruksi jalan. Punggung domba pada drum Sheep
Foot Roller dapat meninggalkan bekas pada permukaan tanah yang membantu
mencegah terjadinya deformasi tanah.
 Menghemat Waktu: Sheep Foot Roller dapat menghemat waktu dalam proses
konstruksi jalan karena dapat memadatkan tanah lebih cepat dan efektif dibandingkan
dengan alat berat lainnya.
 Mengurangi Biaya: Dengan menggunakan Sheep Foot Roller, biaya untuk
memadatkan tanah pada konstruksi jalan dapat dikurangi karena alat ini dapat bekerja
lebih cepat dan efisien.
 Meningkatkan Kekokohan Konstruksi Jalan: Sheep Foot Roller dapat meningkatkan
kekokohan konstruksi jalan karena dapat memadatkan tanah dengan lebih baik dan
mengurangi distorsi tanah pada permukaan jalan.
 Meningkatkan Keselamatan: Dengan menggunakan Sheep Foot Roller, keselamatan
pada konstruksi jalan dapat ditingkatkan karena dapat menciptakan permukaan jalan
yang kokoh dan aman untuk dilalui.
d) Cara Kerja Sheep Foot Roller
Sheep foot roller bekerja dengan cara menekan dan meratakan tanah menggunakan gaya
statis atau teknik getaran. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kedua jenis gaya
pemadatan ini.
Gaya statis
Pada prinsip kerja dengan gaya statis, bagian drum bergigi menekan permukaan tanah secara
langsung menggunakan berat mesin itu sendiri.
Beberapa karakteristik terkait Gaya Statis:
 Gaya Statis berfokus pada penerapan beban langsung ke permukaan tanah.
 Teknik ini efektif dalam menekan partikel tanah, yang menghasilkan peningkatan
kepadatan tanah.
 Gaya Statis biasanya lebih efektif pada lapisan tanah atas dan terbatas pada
kedalaman tertentu.
 Teknik ini memanfaatkan dua mekanisme utama, yaitu pengulenian dan tekanan,
untuk mencapai pemadatan.
Gaya vibrasi
Sedangkan pada prinsip kerja dengan teknik getaran atau vibrasi, drum kaki-kaki
menggunakan getaran yang dihasilkan oleh roll pemadat untuk menekan dan meratakan
tanah. Teknik ini sering digunakan saat menangani tanah dengan ukuran partikel besar.
Beberapa karakteristik dari Gaya Vibrasi:
 Gaya Vibrasi menciptakan getaran yang menekan partikel tanah, yang menyebabkan
tanah menjadi lebih padat.
 Teknik ini sangat efektif pada tanah berpartikel besar dan dalam situasi di mana
pemadatan diperlukan pada kedalaman yang lebih besar.
 Gaya Vibrasi dapat digunakan bersamaan dengan Gaya Statif untuk hasil pemadatan
yang optimal.
C. PENGANGKUT
1. DUMP TRUCK
a) Pengertian Dump Truck

Dump Truck adalah suatu alat pengangkut yang digunakan untuk memindahkan
material dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Muatannya diisi oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-material tersebut
diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi bahkan sampai
sampah.
b) Jenis-jenis Dump Truck
 Rear Dump
Tipe ini dibagi menjadi dua tipe lagi, yaitu rear dan tractor wagon. Tipe rear
lebih banyak digunakan, karena memiliki tenaga yang lebih kuat daripada tipe wagon.
Hanya saja, tingkat penggunaannya masih jarang karena disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi di lapangan. Jenis material yang diangkut oleh rear dump
berupa tanah dan pasir kering. Sementara untuk mengangkat bahan yang cenderung
merusak, seperti batu, rear dump biasanya akan dilapisi alas yang cukup kuat. Berat
yang dapat diangkut oleh truk jenis ini adalah 25 sampai 250 ton.
 Side Dump
Seperti namanya, metode pengangkutan yang digunakan adalah konsep
menyamping lewat sisi samping bak. Desain pengangkutan melalui sisi kiri membuat
truk dapat bekerja secara efisien. Hanya saja, cara kerjanya membutuhkan ketelitian
ekstra terutama saat membongkar muatan. Ketika pembongkaran dilakukan, penting
untuk memperhatikan material yang ada di dalam bak. Jika truk mengangkut material
yang lebih banyak di satu sisi, maka truk bisa terguling. Meski demikian, truk ini
dipercaya menjadi truk yang cara kerjanya fleksibel karena dapat digunakan pada
lahan yang terbatas.
 Bottom Dump
Jenis truk dump yang satu ini didesain dengan akses pengangkutan dari sisi
bawah bak. Bagian bawah memiliki akses yang dapat dibuka maupun ditutup.
Pintunya digerakkan menggunakan mesin hidrolik dan menjadi satu-satunya akses
untuk mengangkut material. Material yang diangkut oleh truk jenis ini biasanya
material lepas. Sebut saja tanah, kerikil, pasir, dan lain sebagainya. Pembongkaran
muatan pada truk ini dilakukan pada saat truk dalam posisi bergerak.
 On Highway
Selanjutnya adalah tipe dump truck on highway. Truk ini memiliki roda
penggerak pada bagian depan atau disebut four wheel drive. Namun, beberapa truk
jenis on highway juga memiliki penggerak di bagian belakang atau disebut rear wheel
drive.
 Off Highway
Jenis truk dump yang terakhir adalah off highway. Truk yang satu ini memiliki
manuver yang sangat baik dengan tingkat kekokohan yang lebih tinggi daripada truk
jenis on highway. Sayangnya, jenis ini memiliki loading height lebih tinggi yang
mengakibatkan pemuatan menjadi sulit dilakukan.
c) Fungsi Dump Truck
 Pengangkutan Material Curah: Fungsi utama dump truck adalah mengangkut material
curah seperti tanah, pasir, kerikil, batu, dan lainnya dari satu lokasi ke lokasi lain di
area proyek. Kapasitas besar dari kendaraan ini memungkinkan material untuk
diangkut dalam jumlah yang signifikan dalam satu perjalanan.
 Pembersihan Area Proyek: Jenis kendaraan ini dapat digunakan untuk membersihkan
area proyek dari material limbah atau sisa konstruksi. Ini membantu menjaga
lingkungan kerja tetap bersih dan aman.
 Distribusi Material: Selain mengangkut material ke area yang membutuhkan, Jenis
kendaraan ini juga dapat mendistribusikan material secara merata di lokasi proyek. Ini
membantu mempersiapkan area kerja untuk langkah-langkah konstruksi berikutnya.
 Mengisi Tanah: Jenis kendaraan ini dapat digunakan untuk mengisi tanah ke area
yang memerlukan penambalan atau perataan. Proses ini dapat membantu membangun
dasar yang stabil untuk konstruksi lebih lanjut.
 Pemindahan Material Berat: Jenis kendaraan ini mampu mengangkut material berat
seperti batu besar atau material berat lainnya yang sulit diangkat secara manual. Hal
ini membantu mempercepat proyek yang melibatkan material yang berat atau besar.
 Membantu Proses Penggalian: Jenis kendaraan ini juga dapat membantu dalam proses
penggalian dengan membawa tanah atau material dari area penggalian ke tempat
penumpukan atau tempat pembuangan.
 Mengurangi Kebutuhan Tenaga Kerja: Dengan kemampuan mengangkut muatan
besar dalam satu perjalanan, Jenis kendaraan ini mengurangi kebutuhan tenaga kerja
manual dalam mengangkut material. Hal ini menghemat waktu dan biaya.
d) Cara Kerja Dump Truck
Gerakan Travelling (Gerakan Jalan)
Gerakan yang dimaksud di sini adalah gerakan dari dump truck untuk berjalan
mengangkut muatan dari satu tempat menuju tempat lain untuk memindahkan dan
menumpahkan muatan tersebut. Gerakan tersebut dimulai dari suatu sumber tenaga
yang dinamakan dengan mesin penggerak. Mesin ini akan memutar poros penggerak,
kemudian melalui kopling akan menggerakan transmisi roda gigi yang diatur oleh
handle gigi. Transmisi ini memutar roda-roda dump truck untuk berjalan dan
memindahkan muatan, melalui poros propeller dan gigi differensial
Gerakan Dumping atau Menumpahkan Muatan

Pada saat menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak, dump truck


menggunakan sistem hidrolik. Sistem ini merupakan pemindah daya dengan
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantaranya. Sistem hidrolik merupakan
pengubahan tenaga dari tenaga hidrolik menjadi mekanis. Dengan gerakan dumping
yang berprinsip kerja sistem hidrolik tersebut, muatan akan dengan mudah meluncur
ke bawah. Saat memiringkan muatan tersebut sistem hidrolik didapatkan dari mesin
penggerak kemudian diteruskan pada mekanisme roda gila untuk menggerakan
pompa hidrolik. Pompa tersebut akan mendorong atau mengalirkan fluida menuju
katup pengontrol. Dari katup inilah aliran fluida akan diatur oleh tekanan minyak oli
yang masuk ke dalam silinder hidrolik. Tekanan minyak yang telah diatur tersebut
akan mendorong silinder hidrolik untuk menumpahkan muatan material yang ada
dalam bak truck.

Anda mungkin juga menyukai