Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

METODE PELAKSANAAN DAN ALAT BERAT


ALAT BERAT YANG DIGUNAKAN PADA KONSTRUKSI JALAN

Disusun oleh
ALDI RIFALDI
NPM.2101191049

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS BANTEN JAYA
Jl. Ciwaru Raya No.73, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42117
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah METODE PELAKSANAAN dan
ALAT BERAT ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ir.H.Bambang Hariyanto,ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng.,ACPE.,
METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT’’ bagi
para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ir.H. Bambang Hariyanto, ST.,MT.,IPM.,ASEAN
Eng., ACPE., Program Studi METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang
studi yang saya tekuni.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Pandeglang, 22 Juli 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................Ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................iv
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................v
1. BULLDOZER................................................................................................................v
2.EXCAVATOR................................................................................................................x
3.DUMP TRUCK...............................................................................................................xvii
4.LOADER.........................................................................................................................xixx
5.MOTOR GARDER........................................................................................................xxii
6.TANDEM ROLLER.......................................................................................................xxv
7.PENEUMATIC ROLLER.............................................................................................xxvii
8.COMPACTOR / ROLLER............................................................................................xxx
9.ASPHALT FINISHER...................................................................................................xxiii
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................xxvi
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................xxxv

BAB 1
PENDAHULUAN
iii
A. LATAR BELAKANG

Alat berat yang kita kenal dalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan melaksanakan pekerjaan pembangunan suatu
infrastruktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi di lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditrntukan, atau kerugian perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya, harusalah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka ragam macam
alat yang sering digunakan dalam pekrjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam
makalah ini hanya alat – alat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi jalan. Adapun alat –
alat yang akan di bahas tersebut diantaranya Alat pengolah lahan (bulldozer, untuk
membersihkan semak / pohon, mengelupas lapisan permukaan tanah), Alat penggalian
(excavator, backhoe), Alat angkut (truck), Loader (memuat tanah ke dalam truk), Grader
(untuk membentuk permukaan tanah), Asphalt mixing plant (untuk pengerasan lentur / aspal,
mengolah bahan campuran aspal), Concrete batch plant (untuk pengerasan kaku / beton), Alat
pemadat (compactor / roller).

BAB 2
PEMBAHASAN

iv
1. BULLDOZER
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction
equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal
dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali,
mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan
untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini
tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.
Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa
dipasang perlengkapan tambahan berupa:
 Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya
untuk pekerjaan pembuatan jalan 

 Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di


hutan.
Bulldozer bekerja untuk meratakan materi seperti tanah, pasir, dan kerikil dengan tenaga
dorong yang besar. Alat berat ini sering digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur,
hingga menarik beban. Buldoser tangguh karena bisa bekerja di berbagai medan seperti lahan
basah dan kering.
Secara umum, buldoser bekerja menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya yang
dilengkapi dengan alat tambahan atau blade. Secara rinci, berikut adalah kegunaan buldoser
untuk pengelolaan lahan.

1.1 Jenis Blade Bulldozer

a. Straight Blade (S – Blade)


Straight blade cocok digunakan untuk segala jenis lapangan, blade ini merupakan modifikasi
dari U-Blade, straight blade maneuver lebih mudah dan blade ini dapat juga menghandel
material dengan mudah.

b. Universal Blade (U-Blade)

v
Universal blade (U-blade) dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat di sisi blade
kegunaanya untuk efektifitas produksi, dengan ini memungkinkan bulldozer
membawa/mendorong muatan lebih banyak, umumnya bulldozer dengan jenis ini digunakan
untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work.

c. Angling Blade (A – Blade)


Anglling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut, blade ini juga dibuat untuk:

 Pembuangan ke samping

 Pembukaan jalan (pioneering roads)

 Menggali saluran (cutting ditches)

 Pekerjaan lainya yang sesuai

 Cushion Blade (C-blade)

Dilengkapi dengan bantalan karet (rubber cushion) fungsinya untuk meredam tumbukan,
selain digunakan untuk push loading uga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan
dozing lainya mengingatlebar C-Balde ini memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan
maneuver.

d. Boweldozer
Blade ini diciptakan untuk membawa atau mendorong material dengan jumlah kehilangan
yang sedikit mungkin, hal ini dapat terjadi karena adanya dinding-dinding besi ke samping
blade, blade ini juga dapat dipakai untuk jarak yang cukup jauh.

e. Universal Blade (U-Blade For Light Material)


Blade jenis ini didesain untuk pekerjaan dengan material yang terlepas, seperti stock pile dari
tanah lepas atau gembur, reklamasi dengan tanah lepas (gembur).

1.2 Fungsi Bulldozer

Bulldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.

Fungsi bulldozer:
vi
a. Pembabatan Lahan

Bulldozer bersedia untuk membersihkan lokasi dari semak belukar, menebang pohon besar,
dan mengangkat sisa pohon yang sudah ditebang. Selain itu, alat berat ini bisa mengangkut
tanah atau bebatuan yang menghangi pekerjaan. Pembabatan bisa dikerjakan dengan menarik
atau mendorong.
b. Perintisan Lahan
Fungsi kedua yaitu melakukan perintisan (pelopor). Pekerjaan ini baru bisa dilakukan setelah
proses pembabatan selesai. Pada proses ini, kamu bisa meratakan tanah atau membuat jalan
darurat yang aman dilalui, dan membuat saluran udara.

c. Penggalian dan Pengangkutan

Bulldozer juga bisa digunakan untuk mencari dan mengangkut untuk jarak pendek. Untuk
jarak jauh, kamu bisa menggunakan Excavator. Jarak yang bisa ditempuh buldoser untuk
menarik dan mengakutan jarak pendek yaitu sekitar 200 kaki.
d. Menyebarkan Materi pada Lahan Proyek
Selain itu, bulldozer dapat digunakan untuk menyebarkan materi. Misalnya menyebarkan
tanah yang menumpuk di suatu titik dengan tujuan pemerataan lahan.

e. melakukan Penimbunan Kembali


Bulldozer juga bisa berperan untuk melakukan penimbunan kembali lubang-lubang bekas
galian. Seperti menutup gorong-gorong bawah tanah, penimbunan lobang pondasi atau tiang
penyangga untuk bangunan-bangunan besar, dan lain sebagainya.

1.3 Komponen Bulldozer


vii
Gambar 1. Komponen bulldozer

a. Pisau

Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi pendukung material, seperti serok yang
memiliki kekuatan tinggi dan terbuat dari besi atau campuran. Terdapat beberapa jenis blade
dalam penggunaannya, yaitu:

 Pisau universal, untuk mendorong material dengan jumlah banyak.

 Pisau lurus, untuk berbagai jenis medan dan pekerjaan.

 Angling blade, untuk side casing, pionir road, cutting ditch dan side hill cut.

 Cushion blade, untuk merendam terjadinya tumbuhan karena dilengkapi cushion rubber.

 Bowl dozer, untuk meningkatkan efisiensi bulldozer dalam proses pendorongan atau
pertimbangan material.

 Ringan material u blade, untuk material non kohesif yang ringan seperti lumpur

b. Angkat Silinder

Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi untuk menggerakkan blade, salah satu
power cylinder yang akan menggerakkan tenaga dengan memposisikan blade sesuai
kebutuhan, melalui tuas yang ada di kabin.

c. Rol Karie

Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi menahan main frame, juga bekerja
viii
untuk menahan track shoe agar tetap berada pada posisinya sehingga dapat bermobilisasi
dengan baik.

d. Sproket
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi menggerakkan track, dimana gear yang
akan memutar tenaga dari mesin sesuai kebutuhan.

e. Bingkai Utama

Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi sebagai alur carier roller, rangka utama
bagian undercarriage bulldozer sebagai tempat track roller yang menahan track shoe pada
posisinya.

f. Bingkai Lurus

Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi sebagai batang penyanggah blade,
dapat dikatakan sebagai lengan atau tumpuan blade yang berhubungan langsung dengan
blade melalui engsel agar blade bergerak bebas dalam proses pengerukan dapat atau ide ide.

g. Lacak

Salah satu komponen bulldozer yang memiki fungsi sebagai roda bulldozer, bagian dari
bulldozer yang akan berhubungan langsung dengan permukaan jalan ke tenaga putar dari
engine agar bulldozer dapat bergerak.

h. Ujung Tombak

Salah satu komponen bulldozer yang merupakan bagian dari blade, memiliki fungsi
meratakan permukaan tanah dengan baik.

i. Akhir Bit

Salah satu komponen bulldozer pada bagian samping atau pojokan blade yang menjorok agak

ix
keluar, memiliki fungsi untuk menyerok material agar masuk kedalam blade.

j. Kabin

Salah satu komponen bulldozer yang terletak pada bagian upperstructure bulldozer, memiliki
fungsi sebagai tempat duduk operator dan ruang kendali bulldozer.

k. Mesin

Salah satu komponen bulldozer sebagai penggerak untuk menghasilkan tenaga putar sesuai
kebutuhan.

2. EXCAVATOR
2.1 Pengertian Excavator
Excavator adalah sebuah alat berat dengan rangkaian lengan atau batang atau arm,
tongkat atau bahu, bucket atau keranjang yang berfungsi sebagai alat keruk, serta tenaga
penggerak hidrolik.

Alat ini digerakkan oleh mesin diesel yang ada di bagian atas track shoe atau roda rantainya.
Alat berat satu ini adalah yang sangat serbaguna serta sanggup menangani berbagai pekerjaan
alat lain.

Tapi pekerjaan utama alat ini adalah menggali, memuat material ke dalam dump truck atau
loading, menciptakan kemiringan atau sloping, dan juga memecahkan batu atau breaker.

Alat yang satu ini pertama kali diciptakan di dunia sebanyak 7 unit pada 1840 dan merupakan
perkembangan dari alat penggaruk bertenaga uap yang disebut dengan nama power shovel.

2.2 Fungsi Excavator


Alat berat serbaguna ini mempunyai peranan penting dalam membantu berbagai
pekerjaan yang berat dalam bidang konstruksi, pertambangan, normalisasi sungai,
x
perkebunan, dan sektor lainnya.
Beberapa kegunaan atau kemampuan dari alat berat yang serbaguna ini antara lain adalah:
 Mengeruk, menggali, serta mengangkut berbagai macam material, misalnya bebatuan,
lumpur, dan tanah.
 Mengeruk sedimentasi atau lumpur di sungai, danau, dan juga di daerah tepian dermaga.
 Menggali saluran air seperti parit dan yang lainnya.
 Memadatkan dan meratakan tanah.
 Menghancurkan atau membongkar material.
 Menciptakan lubang berukuran besar, untuk menancapkan batang pondasi atau tiang
pancang misalnya.
 Membantu pekerjaan yang berkaitan dengan kehutanan dan aktivitas pertambangan.

Fungsi dari alat berat yang satu ini sebenarnya berbeda-beda, bergantung pada jenisnya.
Tidak semua jenis pekerjaan bisa ditangani hanya oleh sebuah unit alat penggali ini.

2.3 Jenis Excavator


Beberapa jenis alat penggali ini hadir dengan spesifikasi pekerjaan yang berbeda.
Sehingga Anda bisa menggunakan salah satu yang paling sesuai dengan spesifikasi dan
kondisi pekerjaan.

Berikut ini adalah berbagai jenis excavator yang bisa mempermudah berbagai jenis pekerjaan
di berbagai medan yang berbeda:

a. Crawler

Gambar 2. Excavator Crawler

xi
Crawler biasanya digunakan untuk berbagai aktivitas penataan lanskap, penambangan, serta
penggalian parit. Model ini mempunyai keunggulan yaitu cocok untuk medan yang tidak
rata.
Kelemahan alat berat jenis pertama ini adalah gerakannya yang lebih lambat dibandingkan
dengan jenis wheeled. Jenis pertama ini juga dikenal dengan versi standar karena paling
sering digunakan.
Disebut dengan nama crawler karena berjalan menggunakan roda berantai atau trek yang ada
di sisi kanan dan kirinya, mirip dengan tank.
Meskipun alat ini lebih lambat daripada versi wheeled, roda berantai miliknya mampu
membuat alat ini berjalan dengan lebih stabil di berbagai permukaan yang kasar dan di
daerah yang berlumpur.

b. Wheeled

Gambar 3. Excavator Whelled

Jenis berikutnya adalah wheeled excavator yang bisa bekerja di permukaan yang keras dan
datar. Kelebihan utama alat ini adalah bisa berjalan dengan cepat serta mudah untuk bergerak
di beton.
Kelemahannya adalah tidak bisa bekerja dengan maksimal di proyek yang berlangsung di
medan berbukit atau medan berlumpur. Alat ini lebih cocok untuk medan beton atau aspal.
Tampilannya tidak jauh beda dari versi pertama, kecuali roda yang digunakan di versi kedua
ini adalah ban karet. Ban karet mempunyai daya cengkram yang lebih baik terhadap
permukaan jalan.
Alat berat ini bisa berjalan dengan lebih stabil serta lebih mudah bermanuver di permukaan
xii
yang kasar dan keras.

c.  Suction

Gambar 4. Excavator Suction

Selanjutnya ada vakum atau suction excavator yang seringkali dipakai untuk menggali di
berbagai daerah yang mudah retak, mengerjakan pekerjaan bawah tanah, dan membersihkan
puing.
Ada berbagai perlengkapan yang dimiliki oleh jenis ini dan bisa digunakan untuk
memperkecil potensi kerusakan di berbagai daerah yang mudah retak.

Kelemahan alat ini adalah pipa hisapnya yang berdiameter maksimal 30 cm atau bahkan lebih
kecil, sehingga alat ini tidak terlalu bagus untuk digunakan di berbagai proyek berskala besar.

Tapi sebenarnya alat ini mempunyai daya hisap yang tinggi. Pipa hisapnya bekerja sama
dengan water jet dan sanggup menyedot puing atau tanah dengan kecepatan hingga 320
km/jam.
d. Long Reach

Gambar 5. Excavator Long Reach

xiii
Versi berikutnya sangat cocok untuk dipakai di berbagai daerah yang lebih sulit dijangkau,
karena mempunyai boom dan arm atau lengan yang bisa diperpanjang.

Model ini mempermudah pekerja untuk menjangkau wilayah yang akan digali dari jarak yang
lumayan jauh. Kelemahan alat ini adalah tidak bisa menggali di ruang atau medan yang
sempit.

Bagian arm atau lengan alat ini bisa diperpanjang sampai 30 meter. Alat ini juga bisa meraih
zona konstruksi secara horizontal dengan jarak 30 meter atau lebih.

Alat ini memang dirancang untuk pekerjaan yang lokasi atau medannya sulit didekati oleh
alat berat. Contohnya adalah proyek pembongkaran atau pengerukan di atas danau atau
sungai.

2.4 Komponen Excavator

xiv
Gambar 6. Komponen Excavator

a. Bucket
Bucket adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi utama excavator untuk
mengeruk. Bentuk bucket ini seperti keranjang dengan ujung bucket terdapat beberapa jari-
jari. Fungsi jari-jari ini seperti garpu yang mempermudah proses pengerukan.

Ada beberapa jenis bucket, antara lain ;

 Ripper bucket, merupakan jenis bucket yang paling umum digunakan untuk pengerukan
tanah.

 Rock bucket, jenis ini memiliki gigi lebih renggang namun kuat dan tajam fungsinya
untuk menembus bebatuan atau mencabut akar pohon.

 Slope bucket, jenis ini tidak memiliki gigi namun dimensinya cukup lebar, biasa
digunakan untuk meratakan permukaan.

 Clamshell bucket, memiliki dua bucket yang bergerak mencapit, berguna mengeruk
dengan arah tegak lurus.

b. Bucket cylinder
Bucket cylinder merupakan aktuator sistem hidrolik yang berbentuk silinder, lokasinya ada
pada arm atau lengan excavator. Fungsi bucket cylinder, adalah untuk menggerakan bucket
agar bisa bergerak mengayun.

xv
c. Arm
Arm atau lengan excavator berfungsi untuk mengayunkan bucket lebih jauh, berkat adanya
lengan ini jarak ayunan bucket bisa lebih jauh sehingga mampu menunjang fungsi lebih luas.
Selain sebagai pengayun, arm ini juga dijadikan tempat peletakan bucket cylinder.

d. Arm cylinder
Arm cylinder adalah aktuator hidrolik berbentuk tabung yang terletak pada boom excavator,
fungsinya untuk menggerakan arm agar dapat mengayun.

e. Boom
Boom adalah lengan besar yang terhubung langsung ke excavator, fungsi boom ini adalah
untuk mengayunkan arm lebih jauh lagi sehingga jangkauan gerak bucket bisa lebih jauh.

f. Boom cylinder
Boom cylinder merupakan aktuator hidrolik yang terdapat pada boom, fungsinya untuk
menggerakan boom naik turun. Silinder ini sama seperti arm cylinder dan bucket cylinder.
Namun dalam sebuah excavator umumnya memiliki dua boom cylinder, mengingat beban
angkat boom cylinder paling berat dibandingkan silinder lain.

g. Track
Track adalah kaki excavator, kaki excavator tidak terbuat dari ban seperti
kendaraan pada umumnya. Kaki excavator terbuat dari rantai besi mirip tank. Ini
dimaksudkan agar excavator mampu bergerak pada medan curam sekalipun.
Track sendiri, ada beberapa bagian lagi ;

 rack frame, merupakan batang besi sebagai rangka roda excavator.

 Final drive, roda gigi yang berfungsi menggerakan rantai track.

 Roller, merupakan kumpulan roda gigi statis sebagai tumpuan excavator.

 Front idler, merupakan roda gigi untuk mengubah arah putaran rantai track.

xvi
 Track shoes, adalah rantai track yang akan menyentuh permukaan jalan secara langsung.

h. Swing drive
Berfungsi sebagai engsel antara body excavator dengan track excavator, komponen ini
memungkinkan body excavator berputar 360 derajat.
i. Cabin
Cabin adalah ruang pengoperasian excavator, fungsinya sebagai ruang operator untuk
mengendalikan excavator.
j. Engine/Hydraulic pumo room
Ini terletak dibagian belakang body excavator, fungsinya untuk meletakan mesin dan
perangkat pompa hidrolis yang digunakan sebagai sumber penggerak excavator.

3. DUMP TRUCK

Gambar 7. Dump Truck


3.1 Fungsi Dump Truck
Fungsi Alat Berat Dump Truck. Dum Truck merupakan alat yang digunakan untuk
memindahkan material hasil galian dari lokasi quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya
digunakan untuk mengangkut material lepas (loose material) baik berupa pasir, gravel/kerikil,
tanah, dan material mineral/batubara yang digunakan di dunia konstruksi.

Secara umum Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil
atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang

xvii
dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas
sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang
diinginkan.

Penggunaan dump truck tidak terbatas untuk mengangkut bahan hanya diperlukan di lokasi
konstruksi, namun truk ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti membawa
alat-alat berat atau hal-hal lain yang dibutuhkan oleh perusahaan konstruksi. Tanpa truk itu
akan menjadi mustahil untuk industri konstruksi untuk tumbuh.

Selain dari industri konstruksi Anda juga dapat menemukan penggunaan dump truck untuk
berbagai keperluan lain seperti membuang limbah industri, sampah dumping dan sebagainya.
Berikut manfaat lain adalah bahwa di sekitarnya tetap bersih dan akhirnya hasil dalam
perlindungan lingkungan. Truk ini dikatakan menjadi kusir untuk pembuangan limbah.
3.2 Bagian – Bagian Dump Truck
a. Dump Body
b. Rock Injector
c. Final Drive
d. Oil Treater Tank
e. Steering & Hois tank
f. Front Whell
g. Turn signal lamp
h. Head lamp
i. Radiator
j. Canopy spill Guard
Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :

1. On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m3.

2. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m3

Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam dump truck :

xviii
1. Side Dump Truck (Penumpahan ke samping)

2. Rear Dump Truck (Penumpahan ke belakang)

3. Rear and Side Dump Truck (Penumpahan ke belakang dan ke samping)

3.3 Jenis Dump Truck yang Digunakan di Pasar


Setelah Anda mulai bekerja berdasarkan riset Anda dump truck, Anda akan menemukan
berbagai jenis dump truck di pasar untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berbeda
berdasarkan konstruksi seperti:

1. Off road truk sampah

2. Side dump truck

3. Akhirnya semi trailer atau truk sampah bawah

4. Trailer double dan triple dump truk

5. Standar dump truk

6. Mentransfer dump truk

4. LOADER

Gambar 8. Whell Loader


4.1 Pengertian Whell Loader
Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi beroda karet (ban)
sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit berbeda yaitu pada kemampuan

xix
beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi daerah basah akan
rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock
pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.
Whell Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat
kedalamdumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket
didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat
ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

 Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).

 Penggusuran tanah dalam jarak dekat.

 Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.

 Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.

 Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)

 Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.

4.2 Komponen Whell Loader

a. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya
memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti sebuah bilik
kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.

b. Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk mengangkat
ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember,
perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
c. Bucket

xx
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk sekop besar.
Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai
mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember,
satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk
penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
4.3 Cara Kerja Whell Loader
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana alat
penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik mempunyai daya
atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut
material atau benda yang berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled), sedangkan
kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-loader. Penggunaan
loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta membongkar. Jika
daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa
dalam posisi yang menyenangkan.

Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan
untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah
menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur),
mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat
angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu :

 V – Loading

 L – Loading

 Cross Loading

 Overhead Loading

4.4 Konstruksi Whell Loader


Wheel loader selalu terpasang bucket container yang dipasang dibagian depan. Bucket
digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan
diangkat untuk kemudian dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan
xxi
sebagainya. Loader ini sangat kaku, untuk menggerakkan bucket dapat
digunakan cable atau hydraulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal (bucket tidak diangkat)
didapat dari gerakan prime-mover nya, sehingga praktis baik
kendali cabel maupun hydraulic hanya mempunyai fungsi untuk menggerakkan bucket ke
atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh, traktor mundur dan
bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang telah
ditentukan. Untuk saat ini, umumnya loader dibuat dengan kendali hydraulic yang dilengkapi
dengan “tangan-tangan (arms)” yang kaku untuk mengoperasikan bucketnya.
Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas muncung terbesar.
Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan ukuran bucket sampai dengan 5
cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen dipasang pada traktor dibandingkan dengan
blade bulldozer dengan memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan
traktor, sehingga pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim tidak
sampai terguling ke depan (terjungkal).
Produsen alat berat biasanya memberikan angka keamanan 2 untuk mengimbangi
“terjungkalnya” loader ke depan, artinya perbandingan berat imbang dengan berat bucket
pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua kali. Untuk memperbesar angka
keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor biasanya diperbesar 40 @ 60% lebih besar
dari “kapasitas muatan terguling (tipping load capacity)”, dengan demikian ukuran bucket
dan traktor harus betul-betul proporsional.
Pada Umumnya Wheel Loader ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, diantara lain
sebagai berikut :
Kelebihan Wheel Loader

 Mobilitas yang tinggi

 Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan,

 Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.

Kekurangan Wheel Loader

xxii
 Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang
bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

4.5 Pengaplikasian Whell Loader Dalam Kehidupan Sehari – Hari


Penggunaan Wheel loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan
syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader tersebut. Disamping itu dapat juga
digunakan untuk memuat material yang telah ditiadakan, misalnya pada pembuatan
terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan
untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalam“grizly
hopper” pada crusher plant.

5. MOTOR GRADER

Gambar 9. Motor Grader

5.1 Pengertian Motor Grader


Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan
(grading) yang biasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan
salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan. Grader juga dapat digunakan
untuk pengupasan lapisan atas yang tidak boleh dibuang, atau dikurangi, mencampur bahan
dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat dibutuhkan
untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
Grader memiliki roda dari karet sehingga dapat dikendarai di jalanan beraspal, 4 wheel drive
dengan transmisi otomatis. Grader juga berbeda dari alat berat yang lain, karena hasil
akhirnya merupakan visualisasi dari sang operator.
xxiii
Salah satu skill yang membedakan operator grader professional dan pemula adalah
kemampuan untuk memvisualisasikan hasil akhir yang sempurna, tikungan, kemiringan,
tanjakan dan turunannya dan membentuk jalanan sesuai dengan visualisasi tersebut.
5.2 Fungsi Motor Grader
a. Membuat jalan, seperti membentuk jalan (grading)
b. Meratakan jalan, dan finishing
Motor grader adalah sebuah traktor roda dengan dilengkapi peralatan kerja (work equipment)
seperti:
1. Blade yang berfungsi untuk meratakan tanah,
2. Scarifier yang dipasang di bagian depan blade yang digunakan untuk memecah material-
material keras
3. Ripper yang dipasang di bagian belakang alat yang berguna juga untuk memecah
material-material keras.

5.3 Bagian – Bagian Motor Grader

a. Silinder pengangkat blade


b. Silinder pengangkat drawbar
c. Kabin

xxiv
d. Roda belakang
e. Ripper
f. Silinder artikulasi
g. Blade
h. Roda depan

5.4 Perlengkapan Kerja


Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang digunakan, seperti di bawah
ini:

a. Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan- pekerjaan spread (penaburan) yang sulit.

b. Kait penarik
depan Kait penarik depan dipasang di bagian depan alat yang berfungsi untuk
menarik. Terdapat dua tipe pengait, yaitu pemberat depan dengan paku dan braket Ushape
yang dilas pada as roda depan. Jika front attachment, seperti front blade dipasang, maka hook
tersebut tidak tersedia.

c. Piring dorong
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat lain pada saat
terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai pemberat (counterweight) untuk
menjaga agar roda depan tidak terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan
pekerjaan
ripping.

d. Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal atau lapisan yang
tidak mampu digali dengan menggunakan blade. Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada
scarifier tergantung pada kekerasan bahan yang akan digali.

e.  Bilah ekstensi
Dengan menggunakan bilah ekstensi ini, bilah dapat diperpanjang baik satu sisi maupun
kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien tetapi hanya dapat digunakan untuk

xxv
pekerjaan-pekerjaan ringan saja.

f. Kontrol ujung pisau hidrolik


Dengan adanya kontrol ujung pisau hidrolik, maka sudut potong pisau dapat diatur secara
hidrolik melalui kabin operator.

g.  Rear mount ripper


Ripper ini digunakan untuk menggali batu atau material keras yang tidak dapat dikerjakan
dengan menggunakan scarifier

6. TANDEM ROLLER

Gambar 10. Tandem Roller

6.1 Apa Itu Tandem Roller

Salah satu alat berat yang digunakan untuk proses konstruksi adalah tandem roller. Alat
ini sangat membantu dalam proses pekerjaan pembangunan. Tandem roller memiliki peranan
untuk memadatkan sekaligus merayakan tanah ataupun timbunan agar rata dan padat. Sangat
penting dalam proses pembangunan jalan. Alat berat ini terdiri dari dua jenis. Pertama yaitu
two axle tandem roller yang memiliki dua as. Sementara itu satu lagi adalah three axle yang
memiliki tiga as. Untuk proses pembangunan jalan sangat dibutuhkan alat semacam ini. Baik
untuk pembuatan jalan tanah, ataupun jalan yang memiliki kekerasan yang fleksibel.

Pada proses pengaspalan pun tetap dibutuhkan alat semacam ini. Terutama pada proses
pemadatan campuran campuran aspal panas atau hot mix. Hamparan aspal kemudian di break
down rolling saat proses finishing. Alat ini disebut dengan nama tandem karena roda besinya

xxvi
yang dipasang segaris dengan roda belakang. biasanya rodanya ada tiga buah. Pada pekerjaan
pelapisan fondasi atau perata penetrasi biasanya menggunakan tandem roller model 3 wheel
roller. Pemakaian alat ini jauh lebih efisien, karena ketika melakukan pelintasan terdapat dua
kali pemadatan. Karena itulah, berat dari tendem roller ini tidak terlalu besar. Karena
peralatan ini juga dilengkapi dengan roda besi yang bergetar. Baik roda depan ataupun roda
belakang ikut bergetar, sehingga dampak tanah yang dihasilkan ke dua roda ini jauh lebih
besar di permukaan. Karena memiliki jenis teknis getaran maka orang juga biasa disebut
dengan vibrating tandem roller. Hal yang mempengaruhi getaran roda ini adalah frekuensi
dan amplitudo dari getaran. Untuk hasil pemadatan yang maksimum maka dipilih frekuensi
yang tinggi serta amplitudo yang kecil. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan
dari lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan dari
lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan dari
lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel.

6.2 Fungsi Tandem Roller


Dalam proses konstruksi kita membutuhkan sebuah alat untuk memperlancar kerja
kita. Alat ini yang sering cocok dengan alat berat. Karena ukurannya yang besar dan
bobotnya yang lumayan berat. Dengan alat berat ini mampu menyelesaikan permasalahan
konstruksi yang membutuhkan tenaga yang besar. Alat berat ini sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya alat ini kita tidak perlu repot lagi mengerjakan
semuanya dengan manual dan menggunakan metode konvensional. 

6.3 Bagian – Bagian Tandem Roller


a. Mesin (Engine).
b. Pompa kemudi (Steering Pump).

xxvii
c. Pembagi daya (Power driver).
d. Pompa propeller (Propelling pump).
e. Pompa penggetar (Vibrating pump).
f. Katup kemudi (Teering Valve)
g. Silinder kemudi (Steering silinder).
h. Motor penggerak/pemutar (Ropelling motor).
i.   Transmisi(Transmission).
j. Rem parkir (Parking brake).
k. Sambungan universal (Universal joint)
l. Roda gigi differensial (Differential gear).
m. Roda gigi planet (Planatory gear).
n. Motor getar (Vibration motor).
o. Penggetar (Vibrator).

7. PENEUMATIC ROLLER

Gambar 11. Peneumatic Roller


7.1 Pengertian Peneumatic Roller
Pneumatic roller adalah alat berat yang digunakan untuk memampatkan material
pengaspalan di jalan raya. Kalau sedang ada konstruksi jalan, Anda biasanya akan

xxviii
menemukan jenis alat berat ini. Pneumatic tired roller memiliki beberapa roda karet pada
bagian depan dan belakang alat.
Roda tersebut yang berperan sebagai penggilas. Bagaimana cara kerja pneumatic roller
sampai bisa memadatkan material? Padahal hanya menggunakan roda saja. Penasaran? Mari
kulik pembahasannya di artikel ini.
7.2 Fungsi dan Cara Kerja Peneumatic Roler
Alat yang akrab disebut sebagai universal compactor ini memiliki jumlah roda yang
bervariasi, antara 9 sampai 19. Disebut pneumatic roller karena roda-roda tersebut dipompa
dengan angin. Roda penggilas tersebut menghasilkan efek kneading dan static weight.
Jadi, cara kerja alat ini adalah dengan memadatkan tanah agar kandungan udara dan air bisa
diekstrak melalui tepi-tepi ban (kneading effect). Selain dapat menekan material, alat ini juga
menggetarkan material agar tanah lebih padat dan keras. 
Atas alasan tersebut pneumatic roller adalah alat yang paling tepat untuk menangani medan
tanah dari yang kering sampai dengan sedikit lembab. Sayangnya, alat ini tidak cocok
digunakan pada tanah bebatuan. Sebab permukaan batu yang tajam cenderung merusak roda
penggilas.
Alat ini sangat esensial dalam pembangunan infrastruktur jalan. Adapun fungsi dari
pneumatic roller adalah sebagai berikut:

a. Memadatkan jalan tanah


Alat ini mampu menaklukkan sejumlah medan, salah satunya medan jalan tanah liat.
Yang perlu menjadi perhatian adalah seberapa dalam jalan tanah liat tersebut. Hindari tanah
liat yang terlalu dalam, karena dapat membuat pneumatic roller terjebak. 
Seperti diketahui, alat ini memiliki roda yang banyak, bahkan ada yang 19 buah. Akan tetapi,
jumlah roda yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi medan, mulai dari lebar jalan
dan jenis tanah.
b. Memampatkan material jalan
Dalam pembangunan jalan raya, kepadatan lahan adalah hal yang selalu dipertimbangkan.
Tidak semua lahan memiliki struktur tanah yang padat. Beberapa lahan baru relatif gembur
dan tidak cocok untuk dibangun jalan di atasnya. 
Di sini pneumatic roller terjun langsung. Roda penggilas pada alat ini menimbulkan

xxix
efek kneading sehingga tanah menjadi lebih padat dan keras. 
c. Memperhalus permukaan jalan
Fungsi selanjutnya pneumatic roller adalah meratakan permukaan jalan. Siapa yang suka
berkendara di atas jalan yang tidak rata? Hampir semua orang tidak suka. Karena itu, penting
membuat jalan yang halus dan rata. 
Roda penggilas pneumatic roller juga menghasilkan efek static weight, yaitu efek di mana
roda bergetar sehingga partikel yang kecil dapat mengisi rongga-rongga di dalam struktur
tanah. 
Canggihnya lagi, alat ini memiliki ruang pada dinding alat yang dapat diisi dengan pasir atau
zat cair guna menambahkan beban mesin. Dengan begitu, pneumatic roller mampu
memampatkan tanah sedalam 24 cm.

8. COMPACTOR / ROLLER

Gambar 12. Compactor Roller


8.1 Pengertian Compactor Roller
Compactor adalah alat pemadat tanah yang sangat berjasa dalam pembuatan berbagai
lahan seperti landasan untuk pesawat terbang, tanggul sungai, jalan raya, dan lain sebagainya.
Pemadatan tanah skala kecil bisa dilakukan dengan menggenangi tanahnya kemudian
xxx
membiarkan tanah tersebut menyusut sendiri. Cara ini kurang efektif karena memakan waktu
lama.
8.2 Jenis Alat Berat Pemadat Tanah Compactor
8.2.1 Alat Berat Roller Baja Halus
Berdasarkan konfigurasi dari roda penggilasnya, alat berat pemadat atau penggilas yang
satu ini dibedakan menjadi beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
 Roda Tiga Roller
Disebut juga sebagai macadam roller dan sering digunakan untuk memadatkan bahan dengan
butiran kasar. Agar bobot alat ini bertambah, roda kosongnya diisi dengan cairan atau pasir.
Berat dari alat penggilas ini biasanya berkisar antara 6 sampai 12 ton. Jika zat cair diisikan ke
roda silindernya, kendaraan akan meningkat antara 15% sampai 35%.
 Rol Tandem
Jenis berikutnya merupakan tandem roller yang memiliki 2 poros dan 3 poros. Penggunaan
dari alat ini biasanya adalah memadatkan permukaan yang lebih halus. Contoh
penggunaannya adalah menggilas aspal beton. Berat alat ini mencapai 8 hingga 14
ton. Penambahan berat karena pengisian cairan bisa mencapai 25% sampai 60%. Tandem
roller sebaiknya tidak digunakan tajam untuk menggilas bebatuan yang dan keras agar roda-
roda penggilasnya tidak mengalami kerusakan

 Rol Getaran
Berikut versi lain dari compactor tandem roller yang dikenal sebagai penggilas getar atau
vibration roller. Alat ini memiliki efisiensi pemadatan yang sangat baik.

Anda bisa menggunakannya secara luas. Alat ini bisa memberikan efek berupa gaya dinamis
terhadap tanah yang digilas. Sistem vibrasi, mengemudi, dan pendorongnya dioperasikan
oleh suatu tekanan hidrostatis demi menjamin penanganan paling mudah

 Rol Segmen
Memiliki roda-roda yang tersusun dari berbagai lempengan. Alat ini bisa memberikan efek
berupa pemadatan tanah dari bawah meskipun roda tidak masuk begitu dalam ke tanah.

Keuntungan yang dibawa oleh alat berat ini adalah mampu menekan ke luar kelebihan air
yang ada di lapisan tanah. Hasilnya, kepadatan maksimal bisa didapatkan oleh tanah.
xxxi
 Rol Jaring Jaring
Kemudian ada jenis pemadat yang roda penggilasnya memiliki bentuk anyaman. Seperti jenis
sebelumnya, mesh grid roller juga memberi efek pemadatan tanah dari bawah.Hal itu
disebabkan oleh roda penggilas yang disimpan. Alat berat yang satu ini sangat cocok untuk
digunakan menggilas tanah yang memiliki butiran kasar.

8.2.2 Roller Kaki Domba Pemadat


Jenis yang kedua dari alat penggilas atau pemadat tanah adalah Sheep Foot Roller yang
memiliki prinsip berupa silinder dengan bagian luar yang dipasangi kaki-kaki. Kaki-kakinya
mempunyai tekanan yang tinggi sehingga dapat masuk ke tanah lalu memberikan efek
pemadatan tanah dari bagian bawah. Jenis alat berat ini sangat cocok untuk dipakai di tanah
yang berpasir dan memiliki sedikit kandungan lempung. Bisa juga dipakai di tanah yang
kohesif dan plastis. Alat pemadat ini juga sangat efektif untuk dipakai memadatkan berbagai
material lepas yang tebal lapisannya mencapai 15 sampai 25 cm. Sheep foot roller tersedia
dalam beberapa pilihan, yaitu towed atau dengan tarikan dan jenis yang bermesin sehingga
bisa bergerak sendiri, kecepatannya mencapai 32 km/jam.

8.2.3 Roller Lelah Peneumatic Pemadat


Selanjutnya ada alat penggilas yang memiliki roda dari ban karet pneumatic atau
bertenaga udara. Susunan roda depan dan belakang mengutamakan penjualan. Tujuan
susunan roda tersebut adalah menggilas bagian yang mungkin tidak tergilas roda
depan. Susunan roda tersebut juga menghasilkan aksi tekanan pengadukan terhadap tanah.
tekanan tersebut bisa membantu proses konsolidasi tanah. Jenis alat penggilas yang satu ini
sangat cocok untuk dipakai dalam pekerjaan penggilasan bahan granular. menghindari
menggilas lapisan berbatu serta lapisan dengan alat berat ini karena dapat mengakibatkan
kerusakan terhadap roda yang. Bobot kendaraan ini bisa ditingkatkan dengan cara mengisi
pasir atau zat cair pada bagian dinding dari mesin. Biasanya, ada 9 hingga 19 roda di
kendaraan ini.

9. ASPHALT FINISHER

xxxii
Gambar 13. Asphalt Finisher
9.1 Fungsi Asphalt Finisher
Fungsi Alat Asphalt Finisher. Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan
campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant
[AMP] pada permukaan jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher
yaitu jenis crawler yang menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada Asphalt
Finisher jenis track, penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt
Finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Asphalt Finisher Memiliki
roda yang berupa kelabang atau dimaksud dengan crawler track dengan hopper yang tidak
beralas. Sedangkan dibawah hopper terdapat pisau yang juga selebar hopper. Ketika sistem
penghamparan, awalannya diawali dengan memasukkan aspal ke hopper. Lalu aspal bakal
segera turun ke permukaan serta disisir oleh pisau. Untuk memperoleh tingkat kerataan yang
dikehendaki bakal ditata oleh pisau tersebut.
Asphalt hot mix dari dump truck, dituangkan secara berangsur-angsur ke hopper finisher
yang dapat menampung volume dari alat pengangkut tersebut. Pada kondisi jalan yang lebar,
posisi paving dan screw dapat ditambah lebarnya (extention) sampai maksimum sesuai spek
alat, demikian pula ketebalan dari hamparan asphalt dapat di sesuaikan.
Posisi yang dikehendaki dari operasi alat ini adalah hasil paving yang seragam, sama dari
ukuran ketebalannya, sama dalam lebarnya, sama dalam kemiringannya, serta permukaan
yang rata.

Peran kerja Asphalt Finisher sangat besar terutama pada pekerjaan perkerasan dan pelapisan
ulang. Alat ini juga dapat mengantisipasi segala macam jenis aspal. beberapa contoh
pekerjaan berikut ini :

xxxiii
1. Pada pembangunan jalan baru Asphalt Finisher akan mencampur material pada
permukaan yang baru dibuat. Jalan baru biasa kondisinya baik, karena kerikil, batuan
yang dipakai masih tinggi stabilitasnya. Bagi finisher pekerjaan ini tidak rumit, karena
subgrade dibuat dengan baik, lereng tidak curam, base telah disiapkan dengan material
yang baik juga. Bila permukaan base tidak beraturan akibat penghamparan pertama masih
dapat diperbaiki pada hamparan kedua bersamaan dengan pemadatannya.

2. Pelapisan ulang Jalan Raya berarti pemberian lapisan bituminous yang sudah lama
dan jalan dalam keadaan tidak memenuhi syarat konstruksi jalan. Pelapisan ulang selain
dilakukan pada jalan yang rusak, juga dilakukan untuk maksud memperpanjang usia jalan
membuat lapisan anti slip. Sebab Asphalt finisher berjalan di atas permukaan, maka pada
pekerjaan pelapisan ulang harus diperhatikan traksi crawler traktor tersebut.

3. Menyelaraskan Perkerasan. Pada pekerjaan sambungan lapisan pada lapisan lama,


penggunaan sedikit overlap akan mencegah pengurangan tebal. Saat penyelarasan lapisan
dilakukan, tebal overlapping harus cukup sehingga pemadatan ulang dari roller akan
membuat lapisan baru turun hanya sampai level lapisan lama, karena akan terjadi
pertemuan dan sobekan di bawah screed.

xxxiv
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
metode pelaksanaan alat berat sangat lah penting dalam suatu proyek konstruksi dimana
dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat yang
berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut metode pelaksanaan dan alat
berat. Tujuan Metode Pelaksanaan dan Alat Berat untuk mengelola fungsi penggunaan alat
berat atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan. Pembentuk Metode Pelaksanaan dan Alat Berat yaitu
bersifat dinamis, memiliki sistem yang terpadu, mempunyai peranan yang berbeda dan
mempunyai keterbatasan. Tahapan Siklus Proyek Konstruksi itu ada 2 kegiatan yaitu siklus
sistem dan siklus biaya. Karakteristik siklus proyek dalam proyek konstruksi yaitu
penggunaan biaya, kemungkinan kesuksesaan, kemampuan stakeholder untuk mempengaruhi
karakteristik final produk dan representasi siklus proyek.

3.2 Saran
Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya memilih alat berat yang sesuai dengan
posisinya dalam proyek konstruksi maka di sarankan agar melakukan persiapan sematang-
matangnya dalam melakukan perencanaan metode pelaksanaan dan alat berat karena kalau
adanya kesalahan pemilihan alat berat yang tidak sesuai dengan porsinya maka akan gagal
total lah suatu proyek tersebut.

xxxv
Daftar Pustaka

https://pusatsparepartalatberat.com/
https://sio.co.id/fungsi-dan-jenis-alat-berat-compactor/
https://www.pengadaan.web.id/2022/03/pneumatic-roller-adalah.html?m=0
https://hariannusantara.com/26916/fungsi-tandem-roller/
https://alat-berat07.blogspot.com/2016/02/pengertian-motor-grader-fungsi-dan.html
https://kirimalatberat.com/alat-berat-wheel-loader/
https://fungsialat.blogspot.com/2016/11/fungsi-alat-berat-dump-truck.html
https://stellamariscollege.org/
https://www.adhyaksapersada.co.id/apa-itu-dozer/

xxxvi

Anda mungkin juga menyukai