Disusun oleh
ALDI RIFALDI
NPM.2101191049
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah METODE PELAKSANAAN dan
ALAT BERAT ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas Ir.H.Bambang Hariyanto,ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng.,ACPE.,
METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT’’ bagi
para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ir.H. Bambang Hariyanto, ST.,MT.,IPM.,ASEAN
Eng., ACPE., Program Studi METODE PELAKSANAAN dan ALAT BERAT yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang
studi yang saya tekuni.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................Ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................iv
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................v
1. BULLDOZER................................................................................................................v
2.EXCAVATOR................................................................................................................x
3.DUMP TRUCK...............................................................................................................xvii
4.LOADER.........................................................................................................................xixx
5.MOTOR GARDER........................................................................................................xxii
6.TANDEM ROLLER.......................................................................................................xxv
7.PENEUMATIC ROLLER.............................................................................................xxvii
8.COMPACTOR / ROLLER............................................................................................xxx
9.ASPHALT FINISHER...................................................................................................xxiii
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................xxvi
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................xxxv
BAB 1
PENDAHULUAN
iii
A. LATAR BELAKANG
Alat berat yang kita kenal dalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan melaksanakan pekerjaan pembangunan suatu
infrastruktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi di lapangan
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak
tercapainya jadwal atau target yang telah ditrntukan, atau kerugian perbaikan yang tidak
semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan
attachmentnya, harusalah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka ragam macam
alat yang sering digunakan dalam pekrjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam
makalah ini hanya alat – alat yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi jalan. Adapun alat –
alat yang akan di bahas tersebut diantaranya Alat pengolah lahan (bulldozer, untuk
membersihkan semak / pohon, mengelupas lapisan permukaan tanah), Alat penggalian
(excavator, backhoe), Alat angkut (truck), Loader (memuat tanah ke dalam truk), Grader
(untuk membentuk permukaan tanah), Asphalt mixing plant (untuk pengerasan lentur / aspal,
mengolah bahan campuran aspal), Concrete batch plant (untuk pengerasan kaku / beton), Alat
pemadat (compactor / roller).
BAB 2
PEMBAHASAN
iv
1. BULLDOZER
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction
equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal
dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali,
mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan
untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini
tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.
Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa
dipasang perlengkapan tambahan berupa:
Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya
untuk pekerjaan pembuatan jalan
v
Universal blade (U-blade) dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat di sisi blade
kegunaanya untuk efektifitas produksi, dengan ini memungkinkan bulldozer
membawa/mendorong muatan lebih banyak, umumnya bulldozer dengan jenis ini digunakan
untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation), stock pile work.
Pembuangan ke samping
Dilengkapi dengan bantalan karet (rubber cushion) fungsinya untuk meredam tumbukan,
selain digunakan untuk push loading uga dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan
dozing lainya mengingatlebar C-Balde ini memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan
maneuver.
d. Boweldozer
Blade ini diciptakan untuk membawa atau mendorong material dengan jumlah kehilangan
yang sedikit mungkin, hal ini dapat terjadi karena adanya dinding-dinding besi ke samping
blade, blade ini juga dapat dipakai untuk jarak yang cukup jauh.
Bulldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi.
Fungsi bulldozer:
vi
a. Pembabatan Lahan
Bulldozer bersedia untuk membersihkan lokasi dari semak belukar, menebang pohon besar,
dan mengangkat sisa pohon yang sudah ditebang. Selain itu, alat berat ini bisa mengangkut
tanah atau bebatuan yang menghangi pekerjaan. Pembabatan bisa dikerjakan dengan menarik
atau mendorong.
b. Perintisan Lahan
Fungsi kedua yaitu melakukan perintisan (pelopor). Pekerjaan ini baru bisa dilakukan setelah
proses pembabatan selesai. Pada proses ini, kamu bisa meratakan tanah atau membuat jalan
darurat yang aman dilalui, dan membuat saluran udara.
Bulldozer juga bisa digunakan untuk mencari dan mengangkut untuk jarak pendek. Untuk
jarak jauh, kamu bisa menggunakan Excavator. Jarak yang bisa ditempuh buldoser untuk
menarik dan mengakutan jarak pendek yaitu sekitar 200 kaki.
d. Menyebarkan Materi pada Lahan Proyek
Selain itu, bulldozer dapat digunakan untuk menyebarkan materi. Misalnya menyebarkan
tanah yang menumpuk di suatu titik dengan tujuan pemerataan lahan.
a. Pisau
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi pendukung material, seperti serok yang
memiliki kekuatan tinggi dan terbuat dari besi atau campuran. Terdapat beberapa jenis blade
dalam penggunaannya, yaitu:
Angling blade, untuk side casing, pionir road, cutting ditch dan side hill cut.
Cushion blade, untuk merendam terjadinya tumbuhan karena dilengkapi cushion rubber.
Bowl dozer, untuk meningkatkan efisiensi bulldozer dalam proses pendorongan atau
pertimbangan material.
Ringan material u blade, untuk material non kohesif yang ringan seperti lumpur
b. Angkat Silinder
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi untuk menggerakkan blade, salah satu
power cylinder yang akan menggerakkan tenaga dengan memposisikan blade sesuai
kebutuhan, melalui tuas yang ada di kabin.
c. Rol Karie
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi menahan main frame, juga bekerja
viii
untuk menahan track shoe agar tetap berada pada posisinya sehingga dapat bermobilisasi
dengan baik.
d. Sproket
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi menggerakkan track, dimana gear yang
akan memutar tenaga dari mesin sesuai kebutuhan.
e. Bingkai Utama
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi sebagai alur carier roller, rangka utama
bagian undercarriage bulldozer sebagai tempat track roller yang menahan track shoe pada
posisinya.
f. Bingkai Lurus
Salah satu komponen bulldozer yang memiliki fungsi sebagai batang penyanggah blade,
dapat dikatakan sebagai lengan atau tumpuan blade yang berhubungan langsung dengan
blade melalui engsel agar blade bergerak bebas dalam proses pengerukan dapat atau ide ide.
g. Lacak
Salah satu komponen bulldozer yang memiki fungsi sebagai roda bulldozer, bagian dari
bulldozer yang akan berhubungan langsung dengan permukaan jalan ke tenaga putar dari
engine agar bulldozer dapat bergerak.
h. Ujung Tombak
Salah satu komponen bulldozer yang merupakan bagian dari blade, memiliki fungsi
meratakan permukaan tanah dengan baik.
i. Akhir Bit
Salah satu komponen bulldozer pada bagian samping atau pojokan blade yang menjorok agak
ix
keluar, memiliki fungsi untuk menyerok material agar masuk kedalam blade.
j. Kabin
Salah satu komponen bulldozer yang terletak pada bagian upperstructure bulldozer, memiliki
fungsi sebagai tempat duduk operator dan ruang kendali bulldozer.
k. Mesin
Salah satu komponen bulldozer sebagai penggerak untuk menghasilkan tenaga putar sesuai
kebutuhan.
2. EXCAVATOR
2.1 Pengertian Excavator
Excavator adalah sebuah alat berat dengan rangkaian lengan atau batang atau arm,
tongkat atau bahu, bucket atau keranjang yang berfungsi sebagai alat keruk, serta tenaga
penggerak hidrolik.
Alat ini digerakkan oleh mesin diesel yang ada di bagian atas track shoe atau roda rantainya.
Alat berat satu ini adalah yang sangat serbaguna serta sanggup menangani berbagai pekerjaan
alat lain.
Tapi pekerjaan utama alat ini adalah menggali, memuat material ke dalam dump truck atau
loading, menciptakan kemiringan atau sloping, dan juga memecahkan batu atau breaker.
Alat yang satu ini pertama kali diciptakan di dunia sebanyak 7 unit pada 1840 dan merupakan
perkembangan dari alat penggaruk bertenaga uap yang disebut dengan nama power shovel.
Fungsi dari alat berat yang satu ini sebenarnya berbeda-beda, bergantung pada jenisnya.
Tidak semua jenis pekerjaan bisa ditangani hanya oleh sebuah unit alat penggali ini.
Berikut ini adalah berbagai jenis excavator yang bisa mempermudah berbagai jenis pekerjaan
di berbagai medan yang berbeda:
a. Crawler
xi
Crawler biasanya digunakan untuk berbagai aktivitas penataan lanskap, penambangan, serta
penggalian parit. Model ini mempunyai keunggulan yaitu cocok untuk medan yang tidak
rata.
Kelemahan alat berat jenis pertama ini adalah gerakannya yang lebih lambat dibandingkan
dengan jenis wheeled. Jenis pertama ini juga dikenal dengan versi standar karena paling
sering digunakan.
Disebut dengan nama crawler karena berjalan menggunakan roda berantai atau trek yang ada
di sisi kanan dan kirinya, mirip dengan tank.
Meskipun alat ini lebih lambat daripada versi wheeled, roda berantai miliknya mampu
membuat alat ini berjalan dengan lebih stabil di berbagai permukaan yang kasar dan di
daerah yang berlumpur.
b. Wheeled
Jenis berikutnya adalah wheeled excavator yang bisa bekerja di permukaan yang keras dan
datar. Kelebihan utama alat ini adalah bisa berjalan dengan cepat serta mudah untuk bergerak
di beton.
Kelemahannya adalah tidak bisa bekerja dengan maksimal di proyek yang berlangsung di
medan berbukit atau medan berlumpur. Alat ini lebih cocok untuk medan beton atau aspal.
Tampilannya tidak jauh beda dari versi pertama, kecuali roda yang digunakan di versi kedua
ini adalah ban karet. Ban karet mempunyai daya cengkram yang lebih baik terhadap
permukaan jalan.
Alat berat ini bisa berjalan dengan lebih stabil serta lebih mudah bermanuver di permukaan
xii
yang kasar dan keras.
c. Suction
Selanjutnya ada vakum atau suction excavator yang seringkali dipakai untuk menggali di
berbagai daerah yang mudah retak, mengerjakan pekerjaan bawah tanah, dan membersihkan
puing.
Ada berbagai perlengkapan yang dimiliki oleh jenis ini dan bisa digunakan untuk
memperkecil potensi kerusakan di berbagai daerah yang mudah retak.
Kelemahan alat ini adalah pipa hisapnya yang berdiameter maksimal 30 cm atau bahkan lebih
kecil, sehingga alat ini tidak terlalu bagus untuk digunakan di berbagai proyek berskala besar.
Tapi sebenarnya alat ini mempunyai daya hisap yang tinggi. Pipa hisapnya bekerja sama
dengan water jet dan sanggup menyedot puing atau tanah dengan kecepatan hingga 320
km/jam.
d. Long Reach
xiii
Versi berikutnya sangat cocok untuk dipakai di berbagai daerah yang lebih sulit dijangkau,
karena mempunyai boom dan arm atau lengan yang bisa diperpanjang.
Model ini mempermudah pekerja untuk menjangkau wilayah yang akan digali dari jarak yang
lumayan jauh. Kelemahan alat ini adalah tidak bisa menggali di ruang atau medan yang
sempit.
Bagian arm atau lengan alat ini bisa diperpanjang sampai 30 meter. Alat ini juga bisa meraih
zona konstruksi secara horizontal dengan jarak 30 meter atau lebih.
Alat ini memang dirancang untuk pekerjaan yang lokasi atau medannya sulit didekati oleh
alat berat. Contohnya adalah proyek pembongkaran atau pengerukan di atas danau atau
sungai.
xiv
Gambar 6. Komponen Excavator
a. Bucket
Bucket adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi utama excavator untuk
mengeruk. Bentuk bucket ini seperti keranjang dengan ujung bucket terdapat beberapa jari-
jari. Fungsi jari-jari ini seperti garpu yang mempermudah proses pengerukan.
Ripper bucket, merupakan jenis bucket yang paling umum digunakan untuk pengerukan
tanah.
Rock bucket, jenis ini memiliki gigi lebih renggang namun kuat dan tajam fungsinya
untuk menembus bebatuan atau mencabut akar pohon.
Slope bucket, jenis ini tidak memiliki gigi namun dimensinya cukup lebar, biasa
digunakan untuk meratakan permukaan.
Clamshell bucket, memiliki dua bucket yang bergerak mencapit, berguna mengeruk
dengan arah tegak lurus.
b. Bucket cylinder
Bucket cylinder merupakan aktuator sistem hidrolik yang berbentuk silinder, lokasinya ada
pada arm atau lengan excavator. Fungsi bucket cylinder, adalah untuk menggerakan bucket
agar bisa bergerak mengayun.
xv
c. Arm
Arm atau lengan excavator berfungsi untuk mengayunkan bucket lebih jauh, berkat adanya
lengan ini jarak ayunan bucket bisa lebih jauh sehingga mampu menunjang fungsi lebih luas.
Selain sebagai pengayun, arm ini juga dijadikan tempat peletakan bucket cylinder.
d. Arm cylinder
Arm cylinder adalah aktuator hidrolik berbentuk tabung yang terletak pada boom excavator,
fungsinya untuk menggerakan arm agar dapat mengayun.
e. Boom
Boom adalah lengan besar yang terhubung langsung ke excavator, fungsi boom ini adalah
untuk mengayunkan arm lebih jauh lagi sehingga jangkauan gerak bucket bisa lebih jauh.
f. Boom cylinder
Boom cylinder merupakan aktuator hidrolik yang terdapat pada boom, fungsinya untuk
menggerakan boom naik turun. Silinder ini sama seperti arm cylinder dan bucket cylinder.
Namun dalam sebuah excavator umumnya memiliki dua boom cylinder, mengingat beban
angkat boom cylinder paling berat dibandingkan silinder lain.
g. Track
Track adalah kaki excavator, kaki excavator tidak terbuat dari ban seperti
kendaraan pada umumnya. Kaki excavator terbuat dari rantai besi mirip tank. Ini
dimaksudkan agar excavator mampu bergerak pada medan curam sekalipun.
Track sendiri, ada beberapa bagian lagi ;
Front idler, merupakan roda gigi untuk mengubah arah putaran rantai track.
xvi
Track shoes, adalah rantai track yang akan menyentuh permukaan jalan secara langsung.
h. Swing drive
Berfungsi sebagai engsel antara body excavator dengan track excavator, komponen ini
memungkinkan body excavator berputar 360 derajat.
i. Cabin
Cabin adalah ruang pengoperasian excavator, fungsinya sebagai ruang operator untuk
mengendalikan excavator.
j. Engine/Hydraulic pumo room
Ini terletak dibagian belakang body excavator, fungsinya untuk meletakan mesin dan
perangkat pompa hidrolis yang digunakan sebagai sumber penggerak excavator.
3. DUMP TRUCK
Secara umum Dump truck (dump truk) adalah alat yang isinya dapat dikosongkan tanpa
penanganan. Dump truk biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil
atau tanah untuk keperluan konstruksi. dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang
xvii
dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas
sehingga memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang
diinginkan.
Penggunaan dump truck tidak terbatas untuk mengangkut bahan hanya diperlukan di lokasi
konstruksi, namun truk ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti membawa
alat-alat berat atau hal-hal lain yang dibutuhkan oleh perusahaan konstruksi. Tanpa truk itu
akan menjadi mustahil untuk industri konstruksi untuk tumbuh.
Selain dari industri konstruksi Anda juga dapat menemukan penggunaan dump truck untuk
berbagai keperluan lain seperti membuang limbah industri, sampah dumping dan sebagainya.
Berikut manfaat lain adalah bahwa di sekitarnya tetap bersih dan akhirnya hasil dalam
perlindungan lingkungan. Truk ini dikatakan menjadi kusir untuk pembuangan limbah.
3.2 Bagian – Bagian Dump Truck
a. Dump Body
b. Rock Injector
c. Final Drive
d. Oil Treater Tank
e. Steering & Hois tank
f. Front Whell
g. Turn signal lamp
h. Head lamp
i. Radiator
j. Canopy spill Guard
Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya :
xviii
1. Side Dump Truck (Penumpahan ke samping)
4. LOADER
xix
beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi daerah basah akan
rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock
pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.
Whell Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat
kedalamdumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket
didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat
ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya
memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti sebuah bilik
kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
b. Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk mengangkat
ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember,
perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
c. Bucket
xx
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk sekop besar.
Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai
mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember,
satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk
penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran.
4.3 Cara Kerja Whell Loader
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana alat
penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik mempunyai daya
atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut
material atau benda yang berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled), sedangkan
kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-loader. Penggunaan
loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta membongkar. Jika
daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa
dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan
untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah
menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur),
mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat
angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu :
V – Loading
L – Loading
Cross Loading
Overhead Loading
Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel dan,
Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.
xxii
Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang
bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.
5. MOTOR GRADER
xxiv
d. Roda belakang
e. Ripper
f. Silinder artikulasi
g. Blade
h. Roda depan
a. Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan- pekerjaan spread (penaburan) yang sulit.
b. Kait penarik
depan Kait penarik depan dipasang di bagian depan alat yang berfungsi untuk
menarik. Terdapat dua tipe pengait, yaitu pemberat depan dengan paku dan braket Ushape
yang dilas pada as roda depan. Jika front attachment, seperti front blade dipasang, maka hook
tersebut tidak tersedia.
c. Piring dorong
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat lain pada saat
terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai pemberat (counterweight) untuk
menjaga agar roda depan tidak terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan
pekerjaan
ripping.
d. Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal atau lapisan yang
tidak mampu digali dengan menggunakan blade. Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada
scarifier tergantung pada kekerasan bahan yang akan digali.
e. Bilah ekstensi
Dengan menggunakan bilah ekstensi ini, bilah dapat diperpanjang baik satu sisi maupun
kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien tetapi hanya dapat digunakan untuk
xxv
pekerjaan-pekerjaan ringan saja.
6. TANDEM ROLLER
Salah satu alat berat yang digunakan untuk proses konstruksi adalah tandem roller. Alat
ini sangat membantu dalam proses pekerjaan pembangunan. Tandem roller memiliki peranan
untuk memadatkan sekaligus merayakan tanah ataupun timbunan agar rata dan padat. Sangat
penting dalam proses pembangunan jalan. Alat berat ini terdiri dari dua jenis. Pertama yaitu
two axle tandem roller yang memiliki dua as. Sementara itu satu lagi adalah three axle yang
memiliki tiga as. Untuk proses pembangunan jalan sangat dibutuhkan alat semacam ini. Baik
untuk pembuatan jalan tanah, ataupun jalan yang memiliki kekerasan yang fleksibel.
Pada proses pengaspalan pun tetap dibutuhkan alat semacam ini. Terutama pada proses
pemadatan campuran campuran aspal panas atau hot mix. Hamparan aspal kemudian di break
down rolling saat proses finishing. Alat ini disebut dengan nama tandem karena roda besinya
xxvi
yang dipasang segaris dengan roda belakang. biasanya rodanya ada tiga buah. Pada pekerjaan
pelapisan fondasi atau perata penetrasi biasanya menggunakan tandem roller model 3 wheel
roller. Pemakaian alat ini jauh lebih efisien, karena ketika melakukan pelintasan terdapat dua
kali pemadatan. Karena itulah, berat dari tendem roller ini tidak terlalu besar. Karena
peralatan ini juga dilengkapi dengan roda besi yang bergetar. Baik roda depan ataupun roda
belakang ikut bergetar, sehingga dampak tanah yang dihasilkan ke dua roda ini jauh lebih
besar di permukaan. Karena memiliki jenis teknis getaran maka orang juga biasa disebut
dengan vibrating tandem roller. Hal yang mempengaruhi getaran roda ini adalah frekuensi
dan amplitudo dari getaran. Untuk hasil pemadatan yang maksimum maka dipilih frekuensi
yang tinggi serta amplitudo yang kecil. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan
dari lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan dari
lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel. Namun ini nantinya akan mempengaruhi kecepatan dari
lintasan. Pergerakan jadi jauh lebih pelan dan bisa menurunkan kapasitas produksi yang
dihasilkan. Untuk roda penggeraknya bisa salah satu ataupun keduanya atau anda juga bisa
mengatur pada drive wheel.
xxvii
c. Pembagi daya (Power driver).
d. Pompa propeller (Propelling pump).
e. Pompa penggetar (Vibrating pump).
f. Katup kemudi (Teering Valve)
g. Silinder kemudi (Steering silinder).
h. Motor penggerak/pemutar (Ropelling motor).
i. Transmisi(Transmission).
j. Rem parkir (Parking brake).
k. Sambungan universal (Universal joint)
l. Roda gigi differensial (Differential gear).
m. Roda gigi planet (Planatory gear).
n. Motor getar (Vibration motor).
o. Penggetar (Vibrator).
7. PENEUMATIC ROLLER
xxviii
menemukan jenis alat berat ini. Pneumatic tired roller memiliki beberapa roda karet pada
bagian depan dan belakang alat.
Roda tersebut yang berperan sebagai penggilas. Bagaimana cara kerja pneumatic roller
sampai bisa memadatkan material? Padahal hanya menggunakan roda saja. Penasaran? Mari
kulik pembahasannya di artikel ini.
7.2 Fungsi dan Cara Kerja Peneumatic Roler
Alat yang akrab disebut sebagai universal compactor ini memiliki jumlah roda yang
bervariasi, antara 9 sampai 19. Disebut pneumatic roller karena roda-roda tersebut dipompa
dengan angin. Roda penggilas tersebut menghasilkan efek kneading dan static weight.
Jadi, cara kerja alat ini adalah dengan memadatkan tanah agar kandungan udara dan air bisa
diekstrak melalui tepi-tepi ban (kneading effect). Selain dapat menekan material, alat ini juga
menggetarkan material agar tanah lebih padat dan keras.
Atas alasan tersebut pneumatic roller adalah alat yang paling tepat untuk menangani medan
tanah dari yang kering sampai dengan sedikit lembab. Sayangnya, alat ini tidak cocok
digunakan pada tanah bebatuan. Sebab permukaan batu yang tajam cenderung merusak roda
penggilas.
Alat ini sangat esensial dalam pembangunan infrastruktur jalan. Adapun fungsi dari
pneumatic roller adalah sebagai berikut:
xxix
efek kneading sehingga tanah menjadi lebih padat dan keras.
c. Memperhalus permukaan jalan
Fungsi selanjutnya pneumatic roller adalah meratakan permukaan jalan. Siapa yang suka
berkendara di atas jalan yang tidak rata? Hampir semua orang tidak suka. Karena itu, penting
membuat jalan yang halus dan rata.
Roda penggilas pneumatic roller juga menghasilkan efek static weight, yaitu efek di mana
roda bergetar sehingga partikel yang kecil dapat mengisi rongga-rongga di dalam struktur
tanah.
Canggihnya lagi, alat ini memiliki ruang pada dinding alat yang dapat diisi dengan pasir atau
zat cair guna menambahkan beban mesin. Dengan begitu, pneumatic roller mampu
memampatkan tanah sedalam 24 cm.
8. COMPACTOR / ROLLER
Rol Getaran
Berikut versi lain dari compactor tandem roller yang dikenal sebagai penggilas getar atau
vibration roller. Alat ini memiliki efisiensi pemadatan yang sangat baik.
Anda bisa menggunakannya secara luas. Alat ini bisa memberikan efek berupa gaya dinamis
terhadap tanah yang digilas. Sistem vibrasi, mengemudi, dan pendorongnya dioperasikan
oleh suatu tekanan hidrostatis demi menjamin penanganan paling mudah
Rol Segmen
Memiliki roda-roda yang tersusun dari berbagai lempengan. Alat ini bisa memberikan efek
berupa pemadatan tanah dari bawah meskipun roda tidak masuk begitu dalam ke tanah.
Keuntungan yang dibawa oleh alat berat ini adalah mampu menekan ke luar kelebihan air
yang ada di lapisan tanah. Hasilnya, kepadatan maksimal bisa didapatkan oleh tanah.
xxxi
Rol Jaring Jaring
Kemudian ada jenis pemadat yang roda penggilasnya memiliki bentuk anyaman. Seperti jenis
sebelumnya, mesh grid roller juga memberi efek pemadatan tanah dari bawah.Hal itu
disebabkan oleh roda penggilas yang disimpan. Alat berat yang satu ini sangat cocok untuk
digunakan menggilas tanah yang memiliki butiran kasar.
9. ASPHALT FINISHER
xxxii
Gambar 13. Asphalt Finisher
9.1 Fungsi Asphalt Finisher
Fungsi Alat Asphalt Finisher. Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan
campuran aspal hot mix yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant
[AMP] pada permukaan jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher
yaitu jenis crawler yang menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada Asphalt
Finisher jenis track, penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt
Finisher yang menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama. Asphalt Finisher Memiliki
roda yang berupa kelabang atau dimaksud dengan crawler track dengan hopper yang tidak
beralas. Sedangkan dibawah hopper terdapat pisau yang juga selebar hopper. Ketika sistem
penghamparan, awalannya diawali dengan memasukkan aspal ke hopper. Lalu aspal bakal
segera turun ke permukaan serta disisir oleh pisau. Untuk memperoleh tingkat kerataan yang
dikehendaki bakal ditata oleh pisau tersebut.
Asphalt hot mix dari dump truck, dituangkan secara berangsur-angsur ke hopper finisher
yang dapat menampung volume dari alat pengangkut tersebut. Pada kondisi jalan yang lebar,
posisi paving dan screw dapat ditambah lebarnya (extention) sampai maksimum sesuai spek
alat, demikian pula ketebalan dari hamparan asphalt dapat di sesuaikan.
Posisi yang dikehendaki dari operasi alat ini adalah hasil paving yang seragam, sama dari
ukuran ketebalannya, sama dalam lebarnya, sama dalam kemiringannya, serta permukaan
yang rata.
Peran kerja Asphalt Finisher sangat besar terutama pada pekerjaan perkerasan dan pelapisan
ulang. Alat ini juga dapat mengantisipasi segala macam jenis aspal. beberapa contoh
pekerjaan berikut ini :
xxxiii
1. Pada pembangunan jalan baru Asphalt Finisher akan mencampur material pada
permukaan yang baru dibuat. Jalan baru biasa kondisinya baik, karena kerikil, batuan
yang dipakai masih tinggi stabilitasnya. Bagi finisher pekerjaan ini tidak rumit, karena
subgrade dibuat dengan baik, lereng tidak curam, base telah disiapkan dengan material
yang baik juga. Bila permukaan base tidak beraturan akibat penghamparan pertama masih
dapat diperbaiki pada hamparan kedua bersamaan dengan pemadatannya.
2. Pelapisan ulang Jalan Raya berarti pemberian lapisan bituminous yang sudah lama
dan jalan dalam keadaan tidak memenuhi syarat konstruksi jalan. Pelapisan ulang selain
dilakukan pada jalan yang rusak, juga dilakukan untuk maksud memperpanjang usia jalan
membuat lapisan anti slip. Sebab Asphalt finisher berjalan di atas permukaan, maka pada
pekerjaan pelapisan ulang harus diperhatikan traksi crawler traktor tersebut.
xxxiv
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
metode pelaksanaan alat berat sangat lah penting dalam suatu proyek konstruksi dimana
dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat yang
berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut metode pelaksanaan dan alat
berat. Tujuan Metode Pelaksanaan dan Alat Berat untuk mengelola fungsi penggunaan alat
berat atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan. Pembentuk Metode Pelaksanaan dan Alat Berat yaitu
bersifat dinamis, memiliki sistem yang terpadu, mempunyai peranan yang berbeda dan
mempunyai keterbatasan. Tahapan Siklus Proyek Konstruksi itu ada 2 kegiatan yaitu siklus
sistem dan siklus biaya. Karakteristik siklus proyek dalam proyek konstruksi yaitu
penggunaan biaya, kemungkinan kesuksesaan, kemampuan stakeholder untuk mempengaruhi
karakteristik final produk dan representasi siklus proyek.
3.2 Saran
Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya memilih alat berat yang sesuai dengan
posisinya dalam proyek konstruksi maka di sarankan agar melakukan persiapan sematang-
matangnya dalam melakukan perencanaan metode pelaksanaan dan alat berat karena kalau
adanya kesalahan pemilihan alat berat yang tidak sesuai dengan porsinya maka akan gagal
total lah suatu proyek tersebut.
xxxv
Daftar Pustaka
https://pusatsparepartalatberat.com/
https://sio.co.id/fungsi-dan-jenis-alat-berat-compactor/
https://www.pengadaan.web.id/2022/03/pneumatic-roller-adalah.html?m=0
https://hariannusantara.com/26916/fungsi-tandem-roller/
https://alat-berat07.blogspot.com/2016/02/pengertian-motor-grader-fungsi-dan.html
https://kirimalatberat.com/alat-berat-wheel-loader/
https://fungsialat.blogspot.com/2016/11/fungsi-alat-berat-dump-truck.html
https://stellamariscollege.org/
https://www.adhyaksapersada.co.id/apa-itu-dozer/
xxxvi