DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 (EMPAT)
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dengan judul “ALAT BERAT POWER SHOVEL DAN DRAGLINE”
Penulis sadar, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena adanya keterbatasan pengetahuan dan pikiran. Untuk itu ,
penulis berharap adanya kritik dan saran yang dapat membangun untuk
memperbaiki hasil makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN............................................................................................................iv
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................iv
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................iv
1.3 TUJUAN..................................................................................................................v
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN...............................................................................................................1
2.1 POWER SHOVEL.................................................................................................1
2.1.1 Teknis Kerja Power Shovel...............................................................................2
2.1.2 Ukuran Power Shovel........................................................................................3
2.1 3 Produksi Shovel................................................................................................4
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan...............................................................................7
2.2 DRAGLINE............................................................................................................8
2.2.1 Teknis Kerja Dragline.......................................................................................8
2.2.2 Ukuran Dragline................................................................................................9
2.2.3 Jenis Drive Dragline........................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................12
3.2 SARAN..................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui tentang power shovel
2. Mengetahui tentang dragline
3. Mengetahui teknis kerja power shovel
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan power shovel
5. Mengetahui teknis kerja dragline
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dragline
v
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bucket
2. Tangkai bucket
3. Sling bucket
4. Rol ujung
5. Boom
6. Sling boom
7. Penahan boom
8. Mesin penggerak
9. Counter welight (penyeimbang)
10. Kabin operator
vi
11. Under carriage
vii
2.1.2 Ukuran Power Shovel
Ukuran shovel didasarkan pada besarnya bucket yang dinyatakan
dalam m3 atau cu-yd, dan dibedakan dalam keadaan isi peres (struck )
atau munjung (heaped ), juga dalam kondisi tanah alam atau lepas.
Dalam perdagangan terdapat shovel dengan kapasitas bucket 0,50;
0,75; 1,00; 1,25; 1,50; 2,00; dan 2,50 cu-yd,sesuai ketentuan-
ketentuan dari Power Crane & Shovel Association (PCSA). Untuk
ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan
permintaan.
viii
2.1 3 Produksi Shovel
Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time
selama operasi berlangsung. Satu cycle time terdiri dari
menggali/mengisi bucket , berputar (swing ), membuang (dump), dan
berputar (swing ) ke posisi semula.Faktor-faktor selama operasi,
keadaan medan, dan hambatan-hambatan lain perludipertimbangkan,
karena akan mempengaruhi produksi shovel .
1. Pengaruh tinggi tebing galian terhadap produksi shovel . Tinggi
tebing galian yang paling baik ialah yang sedemikian
besarnya,sehingga pada waktu dipper/bucket mencapai titik
tertinggi tebing sudah terisi penuh, dengan tidak perlu memberikan
beban yang berlebihan pada mesin. Tinggitebing yang demikian
disebut dengan tinggi optimal, yang bagi shovel - shovel yang
dibuat menurut spesifikasi PCSA untuk masing – masing ukuran
shovel danmacam tanah yang digali diberikan seperti pada tabel di
atas.
ix
Angka-angka dalam tabel diatas adalah angka praktik, meskipun
tidak tepat benar dapat digunakan sebagai titik tolak ukur
perencanaan pekerjaan penggalian tebing. Bila tinggi tebing kurang
optimal, maka tidak mungkin mengisi bucket sekaligus penuh
dalam satu pass tanpa memberikan beban lebih pada mesin.
Hal ini akan menyebabkan lekas rusaknya mesin, maka operatorda
pat memilih dua kemungkinan, ialah mengisi bucket penuh dalam
beberapa kali pass atau membiarkan bucket tidak terisi penuh
langsung di dump, tentu saja kedua hal tersebut akan
mempengaruhi produksi shovel . Sebaliknya bila tebing lebih tinggi
dari optimal, operator harus hati-hati agar tidak terjadi lubang-
lubang dalam tebing, yang dapat mengakibatkan longsornya tebing
tersebut dan menimpa shovel . Operator dapat memilih menggali
dengan mengurangi tenaga tekan pada bucket ke dalam tebing,
atau penggalian tidak dimulai di dasar tebing, atau menggali secara
x
normal tetapi membiarkan tanah tumpah dari bucket dan
mengambil cycle berikutnya. Ketiga hal tersebut akan mengurangi
produksi shovel .
2. Pengaruh sudut putar (swing ) terhadap produksi shovel. Sudut
putar shovel adalah sudut dalam bidang horizontal
antara kedudukan dipper/ bucket pada waktu menggali dan pada
waktu membuang muatan, yang dinyatakan dalam derajat.
Besarnya sudut putar ini mempengaruhi cycle time pekerjaan,
sehingga mempenganruhi produksi shovel. Pada tabel di bawah ini
diberikan faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan
persen tinggi galian optimal.
xi
4. Pengaruh keadaan manajemen (management conditions) terhadap
produksi shovel . Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan
pemilik/pemakai alatdalam menggunakan dan memelihara kondisi
alat. Beberapa hal yang mempengaruhi kondisi antara pemberian
minyak pelumas, pengecekan bagian- bagian shovel sebelum
digunakan, penggantian dipper/bucket atau suku cadanglain yang
perlu, pemberian bonus pada pekerja/operator dan lain-lain.
Keadaan manajemen diklasifikasikan sebagai sangat baik, baik,
sedang, dan kurang menguntungkan. Tabel di bawah ini
memberikan faktor-faktor koreksi pengaruh keadaan medan dan
manajemen.
xii
2.2 DRAGLINE
Dragline merupakan salah satu jenis excavator yang memiliki ukuran
besar, memiliki fungsi pemindah material dalam skala besar, hampir sama
dengan crawlier tapi penggunaannya lebih efektif dan menggunakan kawat
baja tanpa tenaga hidrolik.
xiii
Umumnya, dragline dapat menggunakan lebih dari satu bucket. Hal
yang menentukan ukuran bucket ketika akan digunakan yaitu panjang
boom yang digunakan serta jenis material yang akan digali.
xiv
2.2.3 Jenis Drive Dragline
Excavator dragline paling sering dipergunakan di area
pengembangan radius dan kedalaman berskala besar dalam pekerjaan
pengupasan, penambangan dan penggalian.
Dragline tidak cukup praktis untuk dipergunakan di lokasi
konstruksi dikarenakan mesin kecil dengan produktivitas rendah tanpa
mesin hidrolik. Mesin seperti itu sebagian besar berada pada platform
datar, dikirim ke lokasi kerja dalam bentuk yang dibongkar, dengan
demikian excavator ini berjalan memiliki massa yang besar yang tidak
dapat dipertahankan oleh penggerak yang dilacak.
Jangkauan penggalian dragline dapat diperluas dengan
menambahkan panjang boom, maka stabilitas dragline harus
diperhitungkan karena dapat mengakibatkan pengurangan kekuatan
alat pada bagian ujung bucket dikaitkan kabel drag berfungsi untuk
menarik bucket ke arah dragline saat penggalian, umumnya
dioperasikan pada sudut boom 40 derajat.
Jenis material yang digali sebaiknya material yang lunak sampai
agak keras, dimana pemakaian dragline sangat menguntungkan pada
proyek pembuatan saluran dimana tanah mengandung air. Dragline
dengan bucket kecil dan ringan biasanya untuk penggalian material
lepas dan kering. Apabila dipergunakan pada penggalian material
lebih keras maka alat tersebut harus ditambahkan rantai drag dan
bucket diperkuat dengan pelat baja yang berfungsi membantu bucket
dalam menggali batuan pecah dan material padat, sedangkan bucket
dragline yang sedang biasanya dipakai menggali lempung dan kerikil
atau pasir padat.
Uralmash adalah perusahaan pembuat mesin dalam negeri yang
memiliki excavator dragline di berbagai belahan dunia. Karakteristik
teknis dan model berada dalam jangkauan luas, memungkinkan dapat
memilih mesin sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu
perwakilan peralatan loncatan yang paling diandalkan.
xv
Persaingan perusahaan domestik merupakan kepedulian dalam
mempromosikan model yang dilacak ke pasar dunia dengan teknik
yang lebih ringan dalam pengembangan bidang tanah yang relatif
kecil.
xvi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat tambang yang sering
digunakan, yaitu berupa skop mekanisasi yang amat besar. Alat ini baik
untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus
memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat
untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling ).
2. Dragline merupakan salah satu jenis excavator yang memiliki ukuran
besar, memiliki fungsi pemindah material dalam skala besar, hampir
sama dengan crawlier tapi penggunaannya lebih efektif dan
menggunakan kawat baja tanpa tenaga hidrolik.
3. Teknik kerja power shovel : Pekerjaan dimulai dengan menempatkan
shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan
dipper/bucket ke depan kemudian dikerukkan dari bawah ke atas sambil
menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah
dapat masuk dalam bucket, jika bucket sudah penuh, maka bucket
ditarik ke luar.
4. Kelebihan dan kekurangan power shovel
1. Kelebihan
d) Dapat memberikan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan
Backhoe karena bucket nya lebih besar.
e) Dapat menangani material sampai dengan ukuran bolder besar
f) Shovel mempunyai kapasitas lebih besar 10% - 20% daripada
Backhoe
2. Kekurangan
c) Kondisi operasinya terbatas
d) Memerlukan alat tambahan, misalnya : Bulldozer
xvii
5. Teknik kerja dragline : Penggalian dimulai dengan menggunakan swing
dengan bucket yang kosong menuju ke posisi untuk menggali. Drag
cable dan hoist cable pada saat yang bersamaan dikendorkan. Bucket
pun akan jatuh tegak lurus ke bagian bawah. Setelah itu drag cable akan
ditarik sementara hoist cable akan digerak-gerakkan. Ini dilakukan agar
bucket dapat mengikuti permukaan tebing yang akan di gali.
6. Kelebihan dari dragline yaitu jangkauannya lebih besar daripada
backhoe dan power shovel, tapi kekurangannya yaitu tenaga penggali
kecil karena hanya mengandalkan kekuatan dari berat bucket.
3.2 SARAN
Dalam dunia pertambangan, perlu memilih alat berat yang lebih efektif
dan efisien untuk keberlangsungan penambangan. Pemilihan alat berat juga
di gunakan sesuai fungsi dari setiap alat dan dilakukan oleh operator yang
udah di khususkan.
xviii