Anda di halaman 1dari 17

TOPIK UTAMA

POLA INTERVENSI PENDIDIKAN DALAM PEMBINAAN KEPADA


PELAJAR MELALUI KOMUNIKASI INTERAKSIONAL
BERSUMBER PADA SIMBOL

Afrina Sari
Dosen Universitas Budi Luhur Jakarta
Email: afrina.sari@budiluhur.ac.id

ABSTRAK
Remaja dalam usia yang sangat rentan dan mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Terutama lingkungan peer group pertemanan. Banyak peristiwa yang terkait remaja disajikan
dalam berita menjelaskan adanya kenakalan dalam perkelahian antar pelajar. Pola Intervensi
Pendidikan diduga dapat membantu untuk membina pelajar untuk lebih berkreativitas kepada hal-
hal yang positif. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksional Simbol dari Goerge Herbert
Mead sebagai dasar analisisnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer wawancara dengan guru dan siswa pada 2
sekolah Menegah Atas di kota Bekasi. Analisis data menggunakan trianggulasi data dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pola Intervensi pendidikan yang dilakukan guru pengajar
dan guru Pembina pada SMA di Kota Bekasi berorientasi pada tanggungjawab, berorientasi pada
prestasi, dan berorientasi pada kreativitas. Komunikasi interaksional diterapkan dalam
pengembangan kurikulum dan pada pelaksanaan mata pelajaran. Komunikasi interaksional
dilaksanakan dalam proses pembelajaran, proses kegiatan, dan proses pelaksanaan tugas.
Dikembangkan dengan menggunakan simbol verbal dengan kata-kata yang bersifat memotivasi.
Pola pembinaan yang dilakukan oleh guru pengajar dan guru pembina kegiatan dilakukan untuk
mengembangkan sikap keterbukaan, pengelolan emosi, dan sikap optimis. Itu semua dilakukan
dengan menekankan sikap disiplin dan sikap bertanggungjawab pada siswa.

Keyword: pola intervensi, pendidikan, komunikasi interaksional, pembinaan, Pelajar.

PENDAHULUAN masa remaja semua proses perkembangan akan


Remaja dengan kenakalan saat usia mengalami perubahan, bisa perubahan kepada
sekolah menegah atas, merupakan masa minat terhadap kelompok yang menjadi peer
transisi untuk mencari model dalam hidupnya. group-nya, atau bisa juga adanya orientasi
Menurut Jahja (2015) proses perkembangan kepada perkumpulan seperti organisasi. Jika
meliputi adanya perubahan-perubahan yang arah pengembangan perilaku yang salah akan
meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, berakibat juga kepada salah dalam berperilaku.
bahasa, emosi dan perassaan, minat, motivasi, Masa belajar di sekolah menengah atas
sikap, kepribadian, bakt dan kreativitas. Pada (SMA) merupakan masa transisi dari perilaku

117
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

anak-anak operasional ke masa masa remaja kepada kriminalitas makin kuat (Radar Bekasi,
yang memiliki perilaku yang berorientasi 2017)
sosial. Dimana jika salah melilih teman Sedangkan info surat kabar di Jakarta
bermain maka akan menerima peniruan yang mengungkapkan bahwa DKI Jakarta selama
salah dalam perilaku. Akibatnya akan tahun ajaran 2010-2015, jumlah pelajar yang
berdampak pada perilaku yang merugikan terlibat tawuran pelajar tercatat 1.369 orang
sosial lainnya. (Radar Bekasi, 2017). Dari jumlah sebanyak
Menurut Taftazani (2013) bahwa itu 26 pelajar tewas, sedangkan yang luka berat
kenakalan remaja merupakan masalah sosial 56 orang dan luka ringan 109 orang. Kasus
yang seringkali muncul di Indonesia dalam yang baru-baru ini adalah terjadinya tawuran
berbagai bentuk dan sudah dianggap sebagai antara SMUN 6 dan SMUN 70 di Jakarta
masalah yang cukup mengkhawatirkan. Dari yang telah merebak sejak tahun 1980an.
akibat yang ditimbulkannya, beberapa perilaku Menurut Catatan Komisi Nasional
remaja tidak lagi dianggap sebagai kenakalan Perlindungan Anak (Komnas PA), insiden
biasa karena sudah sampai pada bentuk tawuran sepanjang tahun 2015 telah memakan
perilaku yang melanggar hukum. Memang 82 korban jiwa, tidak termasuk yang
sudah terdengar mengkhawatirkan ketika menderita luka-luka. Setiap tahunnya kasus
kenakalan ini mengakibatkan hilangnya nyawa tawuran pun bukannya semakin berkurang,
atau rusaknya fasilitas umum serta trauma bagi tetapi semakin bertambah.
para korban kenakalan. Menurut catatan Polsek Bekasi Utara
Sedangkan menurut data Bimas Mabes tawuran antar remaja di daerah Rawabugel,
POLRI antara tahun 2010–2015 terjadi dan kampung Rarawasilem, perbatasan dengan
sejumlah 1316 kasus tawuran se-Indonesia. Giant Wisma Asri lebih disebabkan oleh hal
Untuk di pulau Jawa terjadi sejumlah sebesar yang sangat sepele, antara lain karena adanya
933 kasus. Untuk di Polda Metro Jaya terjadi ledekan yang menganggu kelompok salah satu
sejumlah 810 kasus tawuran pelajar. remaja yang merupakan pelajar di sekitar
Sedangkan untuk tawuran di luar pulau Jawa Rawabugel, akibatnya terjadi tawuran yang
paling banyak terjadi di Polda Sumsel, lebih mengakibatkan adanya korban. Polsek
sebanyak 253 kasus. Dengan tingkat Bekasi Utara melakukan langkah pencegahan
radikalisasi pelajar yang sudah menjurus yaitu melakukan patroli terutama di daerah

118
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 118
Rosmiasih

yang rawan tawuran. Dikatakan, pelaku berikut:


tawuran didominasi ABG yang masih duduk di 1. “Bagaimana analisis pola intervensi
bangku SMP dan SMA. pendidikan di sekolah tingkat menengah
Konsep komunikasi interaksional atas (SMA) di Kota Bekasi dilakukan?”
menggunkan simbol dalam intervensi 2. ”Bagaimana analisis komunikasi
pendidikan meliputi adanya pendidikan yang interaksional menggunakan simbol
dilakukan oleh guru pengajar di sekolah dalam mengembangkan aktivitas kreatif
bekerja sama dengan guru pembina siswa di di Sekolah Menengah Atas (SMA) di
sekolah. Pola intervensi ini memperkenalkan Kota Bekasi dilakukan?”
cara-cara menghindari kegiatan yang tidak 3. “Bagaimana pola pembinaan yang
berguna bagi kalangan remaja. Komunikasi dilakukan oleh Guru Pengajar dan Guru
interaksional menggunakan simbol yang Pembina kegiatan di Sekolah Menengah
dilakukan guru sebagai bentuk intervensi Atas Kota Bekasi?”
pendidikan di pengembangan kurikulum. TINJAUAN PUSTAKA
Asumsi penelitian yang berkembang Pola Intervensi Pendidikan
bahwa peran sekolah dapat ditingkatkan dalam Pola adalah bentuk atau model (atau,
meminimalkan kegiatan remaja di dalam lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa
ruangan sekolah dan di luar sekolah. Dengan dipakai untuk membuat atau untuk
pertanyaan yang menyertainya antara lain menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu,
bagaimana sekolah dapat mengembangkan khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan
pola intervensi pendidikan agar dapat cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk
mengembangkan aktivitas pembelajaran yang pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat,
baik? Dan bagaimana komunikasi yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan
interaksional menggunakan simbol dalam pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan
proses belajar mengajar dapat dikembangkan pola. Pola yang paling sederhana didasarkan
oleh guru pengajar dan guru pembina di pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka
sekolah. digabungkan tanpa modifikasi (https://
PERUMUSAN MASALAH id.wikipedia.org/wiki/Pola). Jadi pola yang
Berdasarkan uraian di atas maka dimaksudkan dalam penelitian adalah suatu
pertanyaan penelitian ini adalah sebagai bentuk/model yang dilakukan dalam

119 119
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

pendidikan untuk menangani masalah (https://kbbi.web.id/intervensi). Berdasarkan


kenakalan remaja. arti kamus tersebut dapat dikatakan bahwa

Berdasarkan ahli memberikan definisi intervesi adalah adanya keikutsertan seseorang

intervensi antara lain: Menurut Parry & Grant, atau lembaga dalam menyelesaikan masalah

intervensi merupakan turut campurnya sebuah yang sedang dihadapi. Terkait dengan hal itu,

negara secara diktator terhadap negara lain intervensi yang dimaksudkan adalah intervansi

yang tujuannya adalah untuk menjaga atau pun dalam pendidikan siswa sekolah menengah

mengubah kondisi aktual tertentu. Menurut atas yang terlibat tawuran dan adanya

Lauterpach, pengertian intervensi adalah keikutsertaan guru dan pembina di sekolah.

campur tangan sebuah negara secara diktator Dengan tujuan mengurangi dan menghindari

terhadap urusan dalam negeri negara lain siswa terlibat tawuran.

dengan tujuan utama untuk memelihara atau Sementara berdasarkan kajian Ilmu
pun untuk mengubah kondisi, situasi, atau pun Psikologi, Suharyanto (2018) menjelaskan
barang yang ada di negara tersebut. Menurut bahwa Ada 13 macam intervensi secara
Black’s Law Dictionary (2018), intervensi psikologi yaitu:
merupakan ikut campur tangannya suatu 1. Intervensi Psikoterapi; yaitu intervensi
yang dilakukan dalam suatu betuk
negara dalam urusan negara lain dengan
perlakuan (treatmen) terhadap
memanfaatkan kekuatan atau pun ancaman permasalahan yang sifatnya emosional,
dimana seorang terapis sengaja membina
yang dimilikinya.
hubungan profesional dengan klien,
Menurut Kamus Besar Bahasa dengan tujuan untk mengubah,
menghilangkan perilaku emosional
Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa kliennya.
intervensi adalah intervensi/in·ter·ven·si/ / 2. Intervensi Psikoterapi Suportif: yaitu
Intervensi ini merupakan bagian dari
intervénsi/n campur tangan dalam perselisihan intervensi psikoterapi. yaitu psikoterapi
antara dua pihak (orang, golongan,\ negara, yang bertujuan untuk memperkuat
perilaku penyesuain diri yang sudah baik,
dan sebagainya); mengintervensi/ dan memberi dukungan psikologi kepada
meng·in·ter·ven·si/ v melakukan klien.
3. Intervensi Psikoterapi Re- edukatif;
intervensi: sejak tentara asing ~ Afganistan Intervensi ini juga masih merupakan
beberapa tahun yang lalu, negeri itu tidak bagian dari intervensi psikoterapi. Yaitu
psikoterapi yang bertujuan untuk
pernah aman dan damai; terintervensi/ mengubah cara pikiran dan perasaan
ter·in·ter·ven·si/ v dijadikan sasaran intervensi. klien agar klien tersebut dapat berfungsi
lebih efektif dalam semua aspek

120
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 120
Rosmiasih

kehidupannya dengan cara mengkaji intervensi preventif. Namun pada


ulang keyakinan, serta mendidik agar intervensi preventif tersier ini lebih
memiliki pengalaman baru. ditekankan dalam usaha mencegah
4. Intervensi Psikoterapi Rekontruksif: masalah yang akan terjadi dalam waktu
Masih merupakan bagian dari psikoterapi yang jangka panjang ataupun jangka
rekontruksif, intervensi psikoterapi ini pendek dari sebuah tingkatan gangguan
merupakan intervensi yang bertujuan mental yang dialami oleh seorang
untuk mengubah seluruh kebijakan klien individu atau seorang klien.
yaitu dengan cara menggali 10. Intervensi Preventif Sekunder: Masih
ketidaksadaran, analisa, defens yang merupakan bagian dari intervensi
patologis, memberi pemahaman pada preventif, intervensi preventif sekunder
klien tentang proses tak sadar tersebut. ini merupakan jenis intervensi dalam
5. Intervensi Behavioral: yaitu sebuah psikologi yang bertujuan untuk
intervensi yang bertujuan untuk melakukan pencegahan pada kelompok
memodifikasi perilaku mal-adaptif individu beresiko (high risk poplation).
langsung baik dari segi kognisi, emosi, jenis intervensi ini akan efektif apabila
dan sosiologis. Adapun masalah yang di faktor pengetahuan pada sekelompok
treatmen pada intervensi ini adalah resiko tertinggi ada pada gangguan secara
masalah yang dihadapi saat ini. spesifik, penangan pada kelompok
6. Intervensi Phenomenological: yaitu beresiko yang paling mudah dijangkau.
sebuah intervensi yang bertujuan untuk 11. Intervensi Preventif Primer: Jenis
memberikan klien belajar mengambil intervensi ini juga masih tergolong ke
tanggung jawab serta memahami dalam kategori intervensi prenventif yang
perasaannya dalam berperilaku. bertujuan untuk melakukan usaha untuk
Intervensi Phenomenological ini juga mengurangi atau membatasi laju
bertujuan untuk belajar agar bisa timbulnya gangguan dengan melakukan
memahami diri secara positif dan jujur modifikasi lingkungan atau memperkuat
serta terbuka mengenai diri sendiri. individu agar terhindar menjadi resiko
7. Intervensi Rehabilitas Psikososial: yaitu yang tinggi. Biasanya yang menjadi
sebuah intervensi yang bertujuan untuk subjek dari intervensi primer ini adalah
memberikan usaha dalam memberikan masyarakat umum.
informasi bagi keluarga atau pasien 12. Intervensi Psikoanalitik: yaitu jenis
mengenai masalah atau gangguan yang intervensi yang lebih cenderung berperan
dialami, membantu pasien memahami, atau meneliti tentang teori kepribadian
mengurangi atau mencegah munculnya dan teori filsafat. Adapun yang menjadi
masalah terkait dengan situasi sosial yang konsep utama dari intervensi ini adalah
sedang terjadi. untuk merubah struktur kepribadian,
8. Intervensi Preventif: yaitu sebuah pandangan tentang sifat manusia,
intervensi yang bertujuan untuk kesadaran dan ketidak sadaran,
melakukan pencegahan terhadap suatu kecemasan, pertahanan ego, yang ada
masalah yang akan terjadi terutama dalam diri seseorang, yang dimana
pencegahan masalah dalam hal setelah melakukan intervensi
ketergangguan mental seseorang. psikoanalitik ini kesemua konsep tersebut
9. Intervensi Preventif Tersier: Intervensi dapat dirubah kearah yang lebih baik.
preventif ini merupakan bagian dari 13. Intervensi Eksistensial Humanistik: yaitu

121 121
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

sebuah intervensi yang bertujuan untuk menengah atas dengan baik.


mengembangkan reaksi melawan
psikoanalias dan behaviorisme yang Berdasarkan uraian di atas maka yang
dianggap tidak berlaku adil dalam dimaksudkan dengan pola intervensi
meneliti atau mempelajari manusia atau
individu. Adapun konsep utama dari pendidikan adalah suatu kegiatan yang
intervensi eksistensial humanistik ini dilakukan oleh guru pengajar dan guru
adalah kesadaran diri, kebebasan,
tanggung jawab dan kecemasan, dan pembina di sekolah menengah atas yang
penciptaan makna. Penciptaan makna meliputi: Mengarahkan siswa/ pelajar untuk
dalam hal ini adalah seornag individu
berusaha untuk menemukan tujuan bisa memahami diri secara positif dan jujur
hidupnya dan menciptakan nilai - nilai serta terbuka mengenai diri sendiri. Mengubah
yang memberikan makna dalam
kehidupannya. cara pikiran dan perasaan pelajar dengan cara
memberikan keyakinan serta mendidik agar
Berdasarkan ke 13 pengertian
memiliki pengalaman baru.
intervensi menurut psikologi di atas, yang akan
dipakai sebagai panduan yaitu menganalisis Komunikasi Interaksional Menggunakan
Simbol
berdasarkan secara Intervensi
Phenomenological yang bertujuan untuk Komunikasi antarpribadi adalah

mengarahkan siswa/ pelajar agar bisa komunikasi yang terjadi antara dua orang atau

memahami diri secara positif dan jujur serta lebih, yang biasanya tidak diatur

terbuka mengenai diri sendiri. Penelitian ini secara formal. Dalam komunikasi antarpribadi,

melihat bagaimana pola intervensi yang setiap partisipan menggunakan

dilakukan guru pengajar dan guru pembina di semua elemen dari proses komunikasi. Misaln

sekolah menengah atas (SMA). Serta ya, masing-masing pihak akan membicarakan

menerapkan Intervensi Psikoterapi Re- latar belakang dan pengalaman masing-masing

edukatif yaitu Intervensi yang bertujuan untuk dalam percakapan tersebut.

mengubah cara pikiran dan perasaan klien/ Teori Interaksi Simbolik merupakan
pelajar agar dapat berfungsi lebih efektif dalam teori yang memiliki asumsi bahwa manusia
semua aspek kehidupannya dengan cara membentuk makna melalui proses komunikasi.
memberikan keyakinan, serta mendidik agar Teori Interaksi Simbolik berfokus pada
memiliki pengalaman baru dan dapat pentingnya konsep diri dan persepsi yang
memberikan motivasi baru untuk dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan
menyelesaikan pendidikan di sekolah individu lain atau komunikasi antarpribadi.

122
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 122
Rosmiasih

Menurut Herbert Blumer, terdapat tiga terdepan dalam studi eksistensi manusia
asumsi dari teori ini: sebagai makhluk sosial (Fauzan, 2015).

1. Manusia bertindak berdasarkan makna Interaksionisme simbolik sebagai


yang diberikan orang lain kepada perspektif sosiologi dapat dirunut asal
mereka. muasalnya saat idealisme Jerman atau pre-

2. Makna diciptakan dalam interaksi antar Sokratik, dan mulai berkembang pada akhir

manusia. abad 19 dan awal abad 20 yang ditandai


dengan berbagai tulisan dari beberapa tokoh
3. Makna dimodifikasi melalui interpretasi.
seperti Charles S. Peirce, William
Sedangkan menurut La Rossan, asumsi dalam
James, dan John Dewey. Interaksionisme
teori ini adalah:
simbolik lahir ketika diaplikasikan ke dalam
1. Interaksi antar individu dapat studi kehidupan sosial oleh para ahli sosiologi
mengembangkan konsep diri seseorang. seperti Charles H. Cooley, W.I.
2. Konsep diri memberikan motif yang Thomas, dan George Herbert Mead. Dari
penting untuk perilaku seseoang. sekian banyak ahli sosiologi yang menerapkan
Teori interaksi simbolik bermula dari interaksionisme simbolik, Mead-lah yang

interaksionisme simbolik yang digagas secara khusus melakukan sistematisasi

oleh George Herbert Mead yakni sebuah terhadap perspektif interaksionime simbolik.

perspektif sosiologi yang dikembangkan pada George Herbert Mead (dalam Litlejohn
kisaran pertengahan abad 20 dan berlanjut & Foss, 2009) menjelaskan bahwa manusia
menjadi beberapa pendekatan teoritis yaitu termotivasi untuk bertindak berdasarkan
aliran Chicago yang diprakarsai oleh Herbert pemaknaan yang mereka berikan kepada orang
Blumer, aliran Iowa yang diprakarsai lain, benda, dan kejadian. Pemaknaan ini
oleh Manford Kuhn, dan aliran Indiana yang diciptakan melalui bahasa yang digunakan oleh
diprakarsai oleh Sheldon Stryker. Ketiga manusia ketika berkomunikasi dengan pihak
pendekatan teoritis tersebut mempengaruhi lain yakni dalam konteks komunikasi
berbagai bidang disiplin ilmu salah satunya antarpribadi atau atau self-talk atau dalam
ilmu komunikasi. Teori interaksi simbolik ranah pemikiran pribadi mereka. Bahasa
dapat diterima dalam bidang ilmu komunikasi sebagai alat komunikasi memungkinkan
karena menempatkan komunikasi pada baris manusia mengembangkan sense of self dan

123 123
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

untuk berinteraksi dengan pihak lain dalam manusia berinteraksi dengan manusia
suatu masyarakat. Dikarenakan pemikiran lainnya tergantung pada makna yang
Mead tidak pernah dapat diberikan oleh manusia
dipublikasikan, Herbert Blumer kemudian lainnya. Komunikasi yang efektif tidak
mengumpulkan, menyunting, dan terjadi tanpa adanya makna yang
mempublikasikan pemikiran Mead ke dalam dibagikan. Orang mudah berkomunikasi
sebuah buku bertajuk Mind, Self, and dengan mereka yang memiliki kesamaan
Society (1937) sekaligus memberikan nama bahasa dibandingkan dengan jika
dan mengenalkan istilah teori interaksi berkomunikasi dengan mereka yang tidak
simbolik. memiliki kesamaan bahasa.

Terdapat dua pengertian mengenai 2. Pentingnya konsep diri: Teori interaksi

interaksionisme simbolik atau teori interaksi simbolik mengasumsikan bahwa konsep

yang diutarakan oleh para ahli, yaitu: Herbert diri dikembangkan melalui interaksi

Blumer mendefinisikan interaksionisme dengan orang lain dan memberikan motif

simbolik atau teori interaksi simbolik sebagai dalam berperilaku. Menurut William D.

sebuah proses interaksi dalam rangka Brooks, konsep diri merupakan persepsi

membentuk arti atau makna bagi setiap tentang diri kita yang bersifat psikologi,

individu. Scott Plunkett mendefinisikan sosial, dan fisik yang diperoleh melalui

interaksionisme simbolik sebagai cara belajar pengalaman dan interaksi dengan orang

menginterpretasi serta memberikan arti atau lain. Memiliki konsep diri memaksa

makna terhadap dunia melalui interaksi orang untuk membangun tindakan dan

seseorang dengan orang lain. pikiran mereka secara positif

Teori interaksi simbolik memiliki tiga dibandingkan hanya sekedar

konsep utama, yaitu: mengekspresikannya kepada orang lain.

1. Pentingnya makna bagi perilaku Tema ini mempertimbangkan pula

manusia: Teori interaksi simbolik validitas self-fulfilling prophecy atau

mengasumsikan bahwa makna diciptakan kepercayaan bahwa orang akan

melalui interaksi dan dimodifikasi berperilaku dengan cara tertentu untuk

melalui interpretasi. Teori ini juga memenuhi harapan mereka sendiri.

mengasumsikan bahwa bagaimana 3. Hubungan antara individu dan

124
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 124
Rosmiasih

masyarakat: Teori ini juga yang ditandai dengan kemajuan ilmu


mengasumsikan bahwa budaya dan tekhnologi dengan ketidak puasan terhadap
proses sosial mempengaruhi manusia dan tatanan kehidupan saat ini yang serba transisi.
kelompok dan karenanya struktur sosial Adanya arus reformasi yang tidak pernah
ditentukan melalui jenis-jenis interaksi menentu ini membuat dampak tersendiri bagi
sosial. Teori ini mempertimbangkan para remaja dan masyarakat di desa Bancelok
bagaimana norma masyarakat dan pada umumnya. Pembinaan moral dan
budaya menjadi perilaku individu kreativitas remaja di desa Bancelok juga

Berdasarkan uraian di atas maka yang dilaksanakan melalui lembaga pemerintahan.

dimaksudkan komunikasi interaksional dalam c). Tokoh masyarakat (lembaga keagamaan)

penelitian ini adalah komunikasi antara guru Pembinaan moral dan kreativitas remaja di

dan murid yang menjelaskan arti sebuah desa Bancelok juga dilakukan melalui unsur

makna kata dengan mengembangkan makna tokoh masyarakat yang fatwanya menjadi

dengan perilaku. panutan bagi semua masyarakat desa Bancelok


melalui lembaga-lembaga keagamaan yang ada
Penelitian Terdahulu
di desa tersebut. Berdasarkan dari hasil
Penelitian dengan judul pembinaan
wawancara dengan salah satu tokoh
moral dan kreativitas remaja oleh Ummah
masyarakat di desa Bancelok mengenai
(2011) menjelaskan bahwa pembinaan moral
pembinaan moral remaja.
dan kreativitas remaja di desa Bancelok
dilakukan melalui beberapa unsur sebagai Penelitian Saleh (2012) menjelaskan

berikut: a). Orang tua: Hubungan yang baik bahwa para mubaligh untuk bisa membina para

antara orang tua dengan anak remaja akan ramaja yang ada. Para mubaligh mempunyai

membantu interaksi pembinaan para remaja kewajiban untuk menyelamatkan para remaja

Karena kedua-duanya saling mengerti, Islam, karena para mubalighlah sebagai

memahami, menanggapi dalam memecahkan kelompok yang berkewajiban menjaga

berbagai persoalan secara terbuka. Sikap keberadaan umat ini. Hal ini sesuai dengan

keterbukaan itulah akan memudahkan firman Allah dalam Q.S. Al-Imran (3); 104:

bimbingan moral dan kreativitas pemuda.. b). Terjemahannya: “Dan hendaklah ada di antara

Aparat pemerintah (lembaga pemerintah) kamu segolongan umat yang menyeru kepada

Pesatnya laju era globalisasi dan informasi kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan

125 125
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

mencegah dari yang munkar, merekalah orang- Bina Insani. Untuk menganalisis data
orang yang beruntung”. menggunakan trianggulasi data dan metode.

Penelitian yang dilakukan oleh Data dari guru dua SMA dikonfirmasi dengan

Kendhawati dkk (2014) menunjukkan bahwa data siswa pada dua sekolah menengah atas

faktor evaluasi diri, perencanaan, optimisme tersebut. Analisis data kualitatif dilakukan

dan pesimisme dan akan menghasilkan dengan tiga alur kegiatan yang terjadi secara

kejelasan karier. Kondisi ini akan lebih optimal bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,

jika didukung oleh moderating variable yang penarikan kesimpulan (Silalahi: 2009).

terdiri dari kondisi ekonomi, dukungan Reduksi data diartikan sebagai proses

keluarga dan pencarian informasi. Selain itu, pemilihan, pemusatan perhatian pada

temuan penleitian ini menyarankan agar penyederhanaan, pengabstrakan, dan

remaja dapat mengelola emosinya agar dapat transformasi data “kasar” yang muncul dari

optimis untuk kejelasan kariernya. Di samping catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

itu remaja harus meningkatkan pencarian data berlangsung terus-menerus selama

informasi, baik melalui guru, orang tua, teman, penelitian secara kualitatif berlangsung

media, maupun pihak terkait lainnya. Sehingga (Sugiyono: 2009).

remaja menjadi optimis, serta mempunyai HASIL PENELITIAN


kejelasan mengenal masa depannya dalam Gambaran Umum Sekolah Sekolah
bidang pekerjaan dan karier. Keluarga harus Menengah Atas di Kota Bekasi.

mendukung kejelasan karier ini melalui Di Kota Bekasi terdapat 15 SMA


kesiapan secara ekonomis maupun lingkungan negeri, dan ±90 SMA swasta yang di berada di
yang kondusif. wilayah Kota Bekasi. Secara Kurikulum SMA

METODE PENELITIAN negeri dan swasta menjalankan Kurikulum


yang diwajibkan oleh Kemendikbud RI. Pada
Penelitian ini menggunakan metode sekolah Negeri yang terfavorit
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data mengembangkan kurikulum inti mengacu
menggunakan wawancara dan observasi. kepada pemerintah dan pengembangan
Informan yang dipilih berasal dari guru dan kurikulum dengan ciri-ciri mata pelajaran
siswa pada dua sekolah menengah atas di Kota tertentu. Seperti mata pelajaran yang terkait
Bekasi, yaitu SMA Bina Mandiri dan SMA bahasa. Pada sekolah swasta pengembangan

126
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 126
Rosmiasih

mata pelajaran bahasa menjadi pilihan utama. yang pernah mengalami perkelahian antara
Di antara sekolah yang ada, mata pelajaran pelajar. Dalam hal ini adalah SMA Bina
yang lebih banyak dikembangkan pada sekolah Mandiri dan SMA Bina Insani. Kedua SMA
umum yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris, ini diobservasi karena siswanya pernah terlibat
Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa perkelahian antarpelajar. Hasil observasi SMA
Mandarin. Selain itu, juga banyak kegiatan Bina Mandiri dan Bina Insani menunjukkan
perlombaan seperti olimpiade matematika, atau bahwa, saat ini aktivitas sekolah sudah mulai
olimpiade geografi, dan sebagainya. Kegiatan menunjukkan keteraturan dalam memanfaat
ini membantu siswa untuk fokus dalam aktifitas dalam sekolah. Kegiatan bagi siswa
persiapan pembelajaran. diarahkan untuk mengembangkan kreativitas

Pada SMA negeri pengembangan dalam area sekolah. Semua siswa

pembelajaran dilakukan di dalam area sekolah, memanfaatkan masa bermain dalam area

dan tata letak sekolah ditata dengan pintu yang sekolah dengan memakai sarana dan prasarana

terpadu dalam pengawasannya. Begitu juga yang ada. Kegiatan siswa tampak dipantau

dengan SMA swasta dirancang tata letak yang dengan melibatkan guru Pembina kegiatan.

terpadu. Ada beberapa sekolah yang masih Suasana yang tampak saat ini merupakan

memiliki area yang belum membuat sistem proses yang dibentuk secara manajemen

terpadu dalam pengaturan aktivitas saat siswa pendidikan yang dilakukan secara terpadu oleh

masa bermain sesudah belajar. Area yang guru pengajar dan guru pembina siswa di

terbuka untuk ke luar wilayah luar gedung lingkungan sekolah.

sekolah, memberikan akses kepada siswa Pola Intervensi Pendidikan di Sekolah


untuk mengembangkan wilayah bermain di Tingkat Menengah Atas (SMA) di Kota
Bekasi.
luar area sekolah. Hal ini yang memberikan
Berdasarkan wawancara dengan guru
akses kepada siswa untuk mendapatkan
di dua sekolah tersebut maka didapat data
pengaruh dari lingkungan luar. Adanya akses
bahwa: Pola intervensi pendidikan di sekolah
untuk berinteraksi dengan siswa lain dari
dilakukan dengan cara mengembangkan
sekolah yang berbeda. Ini yang memberikan
kurikulum yang berorientasi kepada siswa
peluang untuk munculnya persaingan dan
didik. Setiap mata pelajaran yang ada disertai
perkelahian antarpelajar.
dengan penekanan pembelajaran yang harus
SMA yang diobservasi adalah SMA

127 127
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

dikuasai oleh siswa. Sehingga kesiapan guru bisa mengembangkan kreativitasnya. Dapat
lebih dituntut untuk mengembangkan diri. disajikan dalam bagan berikut:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

Guru
Pengajar 1. Mata pelajaran Orientasi tanggung jawab
2. Kegiatan siswa
3. Tugas Orientasi Prestasi

Guru Pembina
Orientasi Kreativitas
Kegiatan Siswa

Gambar/Bagan 1 Pola Intervensi Guru dalam Pembelajaran

Intervensi yang diharapkan adalah Komunikasi Interaksional Melalui Simbol


terciptakan setiap kegiatan yang dilakukan dalam Mengembangkan Aktivitas Kreatif di
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota
siswa menunjukkan tanggung jawab penuh
Bekasi
dalam menjalankan kegiatan tersebut. Begitu
Hasil wawancara dengan guru dan
juga siswa dapat berprestasi dalam mata
siswa memberikan data bahwa komunikasi
pelajaran yang disukainya. Kegiatan yang
interaksional yang dilaksanakan antara guru
dilakukan memunculkan kreativitas. Hal inilah
dan siswa yaitu:
yang mengerakkan adanya perubahan perilaku
1. Simbol verbal dalam proses belajar.
dari siswa untuk fokus dengan kegiatan yang
2. Simbol verbal dalam kegiatan
disukai dan meninggalkan kebiasaan yang
3. Simbol verbal dalam melaksanakan
berakibat munculnya perkelahian antarpelajar.
Tugas.
Perhatian guru dalam pembelajaran dan
Simbol verbal yang digunakan dalam
perhatian guru Pembina kegiatan yang selalu
belajar seperti saat guru memberikan suatu
memantau anak didik dapat mengurangi terjadi
intruksi mengunakan simbol verbal antara lain
aktivitas yang merugikan siswa.
“Perhatikan semua”, “Ini penting untuk
diketahui”, “Ayo semua bisa mengerjakan”.

128
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 128
Rosmiasih

Pada saat mengunakan simbol kata” perhatikan keingintahuan siswa. Jika suasana tersebut ada,
semua” guru memadukan ucapan dengan maka guru akan menjelaskan mata pelajaran
tepukan dan senyum kepada setiap siswa yang yang ingin dijelaskan setelah selesai maka
ikut dalam pembelajaran. Guru memberikan guru akan menyelesaikan dengan kata “Ayo
rasa gembira dengan tujuan menciptakan semua bisa mengerjakannya”, saat itulah guru
suasana nyaman pada siswa. Jika guru akan memberikan tugas untuk dikerjakan oleh
menangkap bahwa siswa merasakan suasana siswa dalam pembelajaran. Guru menuntun
yang dimaksudkannya maka kemudian dia siswa dengan memperhatikan satu-satu siswa.
akan mengatakan bahwa “ini penting untuk Untuk lebih jelasnya disajikan dalam Tabel 1.
diketahui”, saat itu guru akan menunggu reaksi

Tabel 1 Simbol Dalam Proses Belajar

Uraian “Perhatian semua” “Ini penting untuk “Ayo Semua Bisa”


diketahui”
Simbol dalam guru memadu ucapan melihat reaksi ada tugas
prose belajar
tepukan mengembangkan rasa proses belajar
ingin tahu siswa
suasana nyaman Menjelaskan menuntun

Simbol verbal yang digunakan dalam empati yang muncul dari siswa, ini akan
kegiatan ekstrakurikuler antara lain guru memberikan positif dalam mengembangkan
meminta semua murid berbaris. Saat itu simbol respon terhadap lingkungan. Pada saat
yang sering digunakan antara lain: “Siapa yang menggunakan simbol dengan kata” ketua yang
bisa membantu ibu/bapak?”, “Ketua yang sudah dipilih mengatur kegiatan..”, ini akan
sudah dipilih mengatur kegiatan.”, “ Kegiatan memunculkan tanggung jawab pada siswa
sudah bisa diselesaikan.”. Pada saat yang terpilih jadi ketua, kegiatan ini dapat
menggunakan simbol verbal dengan kata dilakukan dengan penunjukkan ketua yang
“Siapa yang bisa membangtu ibu/bapak?” Hal berubah/berbeda dalam setiap kegiatan,
yang diharapkan adalah sikap simpati dan sehingga memunculkan rasa tangung jawab

129 129
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

pada setiap siswa. Pada saat menggunakan bahwa pentingnya mengelola waktu yang tepat
simbol dengan kata “Kegiatan sudah bisa sesuai dengan direncanakan. Harapan dari
diselesaikan”, ini akan memunculkan sikap aktivitas ini siswa dapat mengembangkan
disiplin dalam pengelolaan waktu. Pada awal dirinya menjadi lebih disiplin. Untuk lebih
melakukan kegiatan, guru memberitahukan jelasnya disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2 Simbol Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Uraian “Siapa yang bisa “Ketua yang sudah di “kegiatan sudah


membantu ibu/ pilih mengatur bisa diselesaikan”
bapak?” kegiatan”

Simbol dalam mengajarkan tanggung- menjalankan kegiatan disiplin waktu


kegiatan jawab
Ekstrakurikuler
Memimpin melatih kepemimpinan perencanaan

Mengelola rencana kegiatan evaluasi

Sinbol verbal yang digunakan dalam simbol perintah yang bersifat instruksional
tugas siswa, antara lain; “Tugas ini dengan simbol-simbol lain yang dapat
diselesaikan jam yang ditentukan”, “Sudah menggerakkan aktivitas siswa agar terhindar
waktunya dikumpulkan”. Penggunaan simbol dari waktu untuk berkumpul dengan grup lain
verbal dengan kata” tugas ini diselesaikan jam yang berdampak pada pertikaian dan
yang ditentukan”, ditujukan untuk memberikan perkelahian. Biasanya pertikaian dan
rasa tanggungjawab dan disiplin waktu untuk perkelahian muncul karena tidak adanya
siswa dalam mengerjakan tugas. pengawasan ataupun pembinaan yang sinergis
Penggunakaan simbol sudah waktunya dari guru pembina di lingkungan sekolah.
dikumpulkan” bertujuan untuk mengingatkan Untuk lebih jelasnya disajikan dalam Tabel 3.
waktu yang digunakan dalam mengerjakan
tugas di sekolah. Guru dapat mengembangkan

130
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 130
Rosmiasih

Tabel 3 Simbol Dalam Tugas Siswa

Uraian “tugas ini diselesaikan jam “Sudah waktunya


yang ditentukan” dikumpulkan”
Simbol dalam Tugas mengarahkan tanggung jawab disiplin
Siswa dan tepat waktu
ada pengaturan waktu pengaturan waktu
Kreatif rencana kegiatan

Komunikasi interaksional melalui siswa, begitu juga dengan kegiatan yang dil-
simbol oleh guru dalam proses belajar, akukan siswa dapat menggunakan simbol ver-
kegiatan, dan melaksanakan tugas kepada bal dengan mengembangkan kata yang dapat
siswa di sekolah dapat mengarahkan siswa mendorong kegiatan itu berlangsung dengan
kepada pemanfaatan kegiatan yang mem- baik.
berikan nilai positif dan mengurangi untuk ber- Penerapan pola pembinaan dapat diara-
temu dengan siswa lain di luar sekolah. Hal ini hkan untuk mengembangkan sikap
yang lebih memberikan peluang kepada siswa keterbukaan antara siswa dalam mengem-
untuk berkelompok yang memunculkan kon- bangkan diri. Juga dapat mengembangkan
flik berdampak pada perkelahian. pengelolaan emosi siswa. Karena emosi pada
PEMBAHASAN siswa terkenal masih belum stabil, maka jika

Pola intervensi dalam pendidikan ter- pengelolaan emosi dapat dikendalikan guru,
maka siswa yang belajar akan dapat diarahkan
hadap anak didik memberikan dampak positif,
untuk lebih baik. Pembinaan dengan mengem-
jika guru pengajar dan guru pembina kegiatan
bangkan sikap optimis, dapat membantu siswa
melakukan intervensi dengan itikat merubah
perilaku siswa untuk menjadi lebih baik. Inter- untuk memiliki motivasi tinggi dalam me-
rencanakan pendidikan ke lebih tinggi dengan
vensi dengan menggunakan komunikasi in-
mudah.
teraksional dalam bentuk simbol verbal yang
dikondisikan sesuai situasi pembelajaran dan Pola pembinaan guru di sekolah
pelaksanaan kegiatan serta tugas yang diberi- menunjukkan bahwa pola konvensioanl secara
kan kepada siswa. Penggunaan kata dapat dis- pembinaan terpadu atau secara keseluruhan.
esuaikan pada pola pembelajaran yang dilalui Pola pembinaan yang dikembangkan dengan

131 131
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto

komunikasi antarpribadi guru dan siswa memberikan nasihat dan motivasi secara
meliputi pembina kepada sikap keterbukaan, pribadi ataupun secara berkelompok. Tujuan
pengelolaan emosi, dan sikap optimis. yang ingin dicapai adalah agar siswa

Pembinaan kepada sikap keterbukaan mengembangkan rasa ingin berprestasi dalam

dikembangkan dengan mengembangkan rasa setiap mata pelajaran yang ada di dalam

memiliki yang tinggi terhadap fasilitas kurikulum.

sekolah, lingkungan sekolah, dan nilai KESIMPULAN,


kekeluargaan. Hal ini diarahkan untuk Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
membantu memperbaiki suasana lingkungan bahwa:
sekolah yang bersahabat. Guru memberikan 1. Pola Intervensi pendidikan yang dilakukan
contoh sikap peduli kepada siswa yang tidak guru pengajar dan guru pembina pada
disiplin, dan siswa yang lain juga SMA di Kota Bekasi berorientasi pada
menunjukkan sikap peduli kepada teman tanggungjawab, berorientasi pada prestasi,
sepermainannya. Atau teman sekelas atau dan berorientasi pada kreativitas. Diterap-
sekelompok dalam belajar. kan dalam pengembangan kurikulum dan
Pembinaan dalam pengelolaan emosi pada pelaksanaan mata pelajaran.
dikembangkan dengan memberikan 2. Komunikasi interaksional melalui simbol
pengetahuan tentang keagamaan, pelatihan verbal dilaksanakan dalam proses pem-
kepemimpinan bagi siswa dan organisasi siswa belajaran, proses kegiatan, dan proses
di sekolah. Pengelolaan emosi ditujukan pada pelaksanaan tugas. Dikembangkan dengan
pengelolaan emosi pribadi dan pengelolaan menggunakan simbol verbal dengan kata-
emosi kelompok siswa. Guru melakukan kata yang bersifat memotivasi.
pendekatkan lebih khusus kepada siswa yang 3. Pola pembinaan yang dilakukan oleh guru
membutuh pendekatan dengan lebih intensitas pengajar dan guru pembina kegiatan dil-
yang lebih tinggi. Ada ektra kerja guru untuk akukan untuk mengembangkan sikap
dapat mengelola emosi siswa. keterbukaan, pengelolan emosi, dan sikap
Pembinaan dalam pengelolaan sikap optimis. Dilakukan dengan menekankan
optimis pada siswa dilakukan dengan sikap disiplin dan sikap bertanggungjawab
mengembangkan nilai juang dan sikap percaya pada siswa.
diri yang kuat. Ditumbuhkan dengan

132
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 132
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SMKN 1 Purwokerto

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri. dkk. 2011. Buku Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan
Menengah; Jilid 1. Jakarta: Gramedia Widasuara Indonesia.
DeVito, Joseph A. 2009. The Interpersonal Communication Book. New York: Hunter College of
the City University of New York.
Fauzan, M. 2015. Teori Interaksi Simbolik. http//digilib.uinsby.ac.id/2958/3/Bab%202.pdf.
Diakses 2018.
Kendhawati, dkk. 2014. Model Pembinaan Remaja Dalam Rangka Mempersiapkan Diri
Memasuki Dunia Kerja. http://repository. Unpad .ac.id/ 4842/1/ model_ pembinaan_
remaja.pdf
Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen. 2009. Teori Komunikasi, Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humaika
Saleh, Adam. 2012. Peran Mubaligh dalam Pembinaan Remaja. Jurnal Dakwah Rablig Vol 13 No
1 Desember 2012.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktornya Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Silalahi U. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditama.
Suharyanto, Arbi. 2018. 13 Metode Intervensi Dalam Psikologi Kesehatan https://
dosenpsikologi.com/metode-intervensi-dalam-psikologi-kesehatan diakses Maret 2018.
Sugiyono. 2009. Pengantar Penelitian. Bandung: Rosdakarya.
Taftazani. 2013. Deteksi Dan Intervensi Dini Pada Kenakalan Remaja. Bandung: Universitas
Pajajaran.
Ummah, Sumihatul dkk. 2011. Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja. Jurnal Nuansa Vol.8.
No.1 Januari – Juni 2011. STAIN Pamekasan, Madura.
Jahja, Yudrik. 2015. Psikologi Perkembangan. Cetakan Ke 4. Jakarta: Penerbit Prenada Media
Group.
https://archive.org/details/BlacksLawDictionary-Editions1-9. Diakses Maret 2018

133
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 133

Anda mungkin juga menyukai