Afrina Sari
Dosen Universitas Budi Luhur Jakarta
Email: afrina.sari@budiluhur.ac.id
ABSTRAK
Remaja dalam usia yang sangat rentan dan mudah terpengaruh oleh lingkungan.
Terutama lingkungan peer group pertemanan. Banyak peristiwa yang terkait remaja disajikan
dalam berita menjelaskan adanya kenakalan dalam perkelahian antar pelajar. Pola Intervensi
Pendidikan diduga dapat membantu untuk membina pelajar untuk lebih berkreativitas kepada hal-
hal yang positif. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksional Simbol dari Goerge Herbert
Mead sebagai dasar analisisnya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer wawancara dengan guru dan siswa pada 2
sekolah Menegah Atas di kota Bekasi. Analisis data menggunakan trianggulasi data dan metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pola Intervensi pendidikan yang dilakukan guru pengajar
dan guru Pembina pada SMA di Kota Bekasi berorientasi pada tanggungjawab, berorientasi pada
prestasi, dan berorientasi pada kreativitas. Komunikasi interaksional diterapkan dalam
pengembangan kurikulum dan pada pelaksanaan mata pelajaran. Komunikasi interaksional
dilaksanakan dalam proses pembelajaran, proses kegiatan, dan proses pelaksanaan tugas.
Dikembangkan dengan menggunakan simbol verbal dengan kata-kata yang bersifat memotivasi.
Pola pembinaan yang dilakukan oleh guru pengajar dan guru pembina kegiatan dilakukan untuk
mengembangkan sikap keterbukaan, pengelolan emosi, dan sikap optimis. Itu semua dilakukan
dengan menekankan sikap disiplin dan sikap bertanggungjawab pada siswa.
117
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
anak-anak operasional ke masa masa remaja kepada kriminalitas makin kuat (Radar Bekasi,
yang memiliki perilaku yang berorientasi 2017)
sosial. Dimana jika salah melilih teman Sedangkan info surat kabar di Jakarta
bermain maka akan menerima peniruan yang mengungkapkan bahwa DKI Jakarta selama
salah dalam perilaku. Akibatnya akan tahun ajaran 2010-2015, jumlah pelajar yang
berdampak pada perilaku yang merugikan terlibat tawuran pelajar tercatat 1.369 orang
sosial lainnya. (Radar Bekasi, 2017). Dari jumlah sebanyak
Menurut Taftazani (2013) bahwa itu 26 pelajar tewas, sedangkan yang luka berat
kenakalan remaja merupakan masalah sosial 56 orang dan luka ringan 109 orang. Kasus
yang seringkali muncul di Indonesia dalam yang baru-baru ini adalah terjadinya tawuran
berbagai bentuk dan sudah dianggap sebagai antara SMUN 6 dan SMUN 70 di Jakarta
masalah yang cukup mengkhawatirkan. Dari yang telah merebak sejak tahun 1980an.
akibat yang ditimbulkannya, beberapa perilaku Menurut Catatan Komisi Nasional
remaja tidak lagi dianggap sebagai kenakalan Perlindungan Anak (Komnas PA), insiden
biasa karena sudah sampai pada bentuk tawuran sepanjang tahun 2015 telah memakan
perilaku yang melanggar hukum. Memang 82 korban jiwa, tidak termasuk yang
sudah terdengar mengkhawatirkan ketika menderita luka-luka. Setiap tahunnya kasus
kenakalan ini mengakibatkan hilangnya nyawa tawuran pun bukannya semakin berkurang,
atau rusaknya fasilitas umum serta trauma bagi tetapi semakin bertambah.
para korban kenakalan. Menurut catatan Polsek Bekasi Utara
Sedangkan menurut data Bimas Mabes tawuran antar remaja di daerah Rawabugel,
POLRI antara tahun 2010–2015 terjadi dan kampung Rarawasilem, perbatasan dengan
sejumlah 1316 kasus tawuran se-Indonesia. Giant Wisma Asri lebih disebabkan oleh hal
Untuk di pulau Jawa terjadi sejumlah sebesar yang sangat sepele, antara lain karena adanya
933 kasus. Untuk di Polda Metro Jaya terjadi ledekan yang menganggu kelompok salah satu
sejumlah 810 kasus tawuran pelajar. remaja yang merupakan pelajar di sekitar
Sedangkan untuk tawuran di luar pulau Jawa Rawabugel, akibatnya terjadi tawuran yang
paling banyak terjadi di Polda Sumsel, lebih mengakibatkan adanya korban. Polsek
sebanyak 253 kasus. Dengan tingkat Bekasi Utara melakukan langkah pencegahan
radikalisasi pelajar yang sudah menjurus yaitu melakukan patroli terutama di daerah
118
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 118
Rosmiasih
119 119
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
intervensi antara lain: Menurut Parry & Grant, atau lembaga dalam menyelesaikan masalah
intervensi merupakan turut campurnya sebuah yang sedang dihadapi. Terkait dengan hal itu,
negara secara diktator terhadap negara lain intervensi yang dimaksudkan adalah intervansi
yang tujuannya adalah untuk menjaga atau pun dalam pendidikan siswa sekolah menengah
mengubah kondisi aktual tertentu. Menurut atas yang terlibat tawuran dan adanya
campur tangan sebuah negara secara diktator Dengan tujuan mengurangi dan menghindari
dengan tujuan utama untuk memelihara atau Sementara berdasarkan kajian Ilmu
pun untuk mengubah kondisi, situasi, atau pun Psikologi, Suharyanto (2018) menjelaskan
barang yang ada di negara tersebut. Menurut bahwa Ada 13 macam intervensi secara
Black’s Law Dictionary (2018), intervensi psikologi yaitu:
merupakan ikut campur tangannya suatu 1. Intervensi Psikoterapi; yaitu intervensi
yang dilakukan dalam suatu betuk
negara dalam urusan negara lain dengan
perlakuan (treatmen) terhadap
memanfaatkan kekuatan atau pun ancaman permasalahan yang sifatnya emosional,
dimana seorang terapis sengaja membina
yang dimilikinya.
hubungan profesional dengan klien,
Menurut Kamus Besar Bahasa dengan tujuan untk mengubah,
menghilangkan perilaku emosional
Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa kliennya.
intervensi adalah intervensi/in·ter·ven·si/ / 2. Intervensi Psikoterapi Suportif: yaitu
Intervensi ini merupakan bagian dari
intervénsi/n campur tangan dalam perselisihan intervensi psikoterapi. yaitu psikoterapi
antara dua pihak (orang, golongan,\ negara, yang bertujuan untuk memperkuat
perilaku penyesuain diri yang sudah baik,
dan sebagainya); mengintervensi/ dan memberi dukungan psikologi kepada
meng·in·ter·ven·si/ v melakukan klien.
3. Intervensi Psikoterapi Re- edukatif;
intervensi: sejak tentara asing ~ Afganistan Intervensi ini juga masih merupakan
beberapa tahun yang lalu, negeri itu tidak bagian dari intervensi psikoterapi. Yaitu
psikoterapi yang bertujuan untuk
pernah aman dan damai; terintervensi/ mengubah cara pikiran dan perasaan
ter·in·ter·ven·si/ v dijadikan sasaran intervensi. klien agar klien tersebut dapat berfungsi
lebih efektif dalam semua aspek
120
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 120
Rosmiasih
121 121
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
mengarahkan siswa/ pelajar agar bisa komunikasi yang terjadi antara dua orang atau
memahami diri secara positif dan jujur serta lebih, yang biasanya tidak diatur
terbuka mengenai diri sendiri. Penelitian ini secara formal. Dalam komunikasi antarpribadi,
dilakukan guru pengajar dan guru pembina di semua elemen dari proses komunikasi. Misaln
sekolah menengah atas (SMA). Serta ya, masing-masing pihak akan membicarakan
mengubah cara pikiran dan perasaan klien/ Teori Interaksi Simbolik merupakan
pelajar agar dapat berfungsi lebih efektif dalam teori yang memiliki asumsi bahwa manusia
semua aspek kehidupannya dengan cara membentuk makna melalui proses komunikasi.
memberikan keyakinan, serta mendidik agar Teori Interaksi Simbolik berfokus pada
memiliki pengalaman baru dan dapat pentingnya konsep diri dan persepsi yang
memberikan motivasi baru untuk dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan
menyelesaikan pendidikan di sekolah individu lain atau komunikasi antarpribadi.
122
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 122
Rosmiasih
Menurut Herbert Blumer, terdapat tiga terdepan dalam studi eksistensi manusia
asumsi dari teori ini: sebagai makhluk sosial (Fauzan, 2015).
2. Makna diciptakan dalam interaksi antar Sokratik, dan mulai berkembang pada akhir
oleh George Herbert Mead yakni sebuah terhadap perspektif interaksionime simbolik.
perspektif sosiologi yang dikembangkan pada George Herbert Mead (dalam Litlejohn
kisaran pertengahan abad 20 dan berlanjut & Foss, 2009) menjelaskan bahwa manusia
menjadi beberapa pendekatan teoritis yaitu termotivasi untuk bertindak berdasarkan
aliran Chicago yang diprakarsai oleh Herbert pemaknaan yang mereka berikan kepada orang
Blumer, aliran Iowa yang diprakarsai lain, benda, dan kejadian. Pemaknaan ini
oleh Manford Kuhn, dan aliran Indiana yang diciptakan melalui bahasa yang digunakan oleh
diprakarsai oleh Sheldon Stryker. Ketiga manusia ketika berkomunikasi dengan pihak
pendekatan teoritis tersebut mempengaruhi lain yakni dalam konteks komunikasi
berbagai bidang disiplin ilmu salah satunya antarpribadi atau atau self-talk atau dalam
ilmu komunikasi. Teori interaksi simbolik ranah pemikiran pribadi mereka. Bahasa
dapat diterima dalam bidang ilmu komunikasi sebagai alat komunikasi memungkinkan
karena menempatkan komunikasi pada baris manusia mengembangkan sense of self dan
123 123
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
untuk berinteraksi dengan pihak lain dalam manusia berinteraksi dengan manusia
suatu masyarakat. Dikarenakan pemikiran lainnya tergantung pada makna yang
Mead tidak pernah dapat diberikan oleh manusia
dipublikasikan, Herbert Blumer kemudian lainnya. Komunikasi yang efektif tidak
mengumpulkan, menyunting, dan terjadi tanpa adanya makna yang
mempublikasikan pemikiran Mead ke dalam dibagikan. Orang mudah berkomunikasi
sebuah buku bertajuk Mind, Self, and dengan mereka yang memiliki kesamaan
Society (1937) sekaligus memberikan nama bahasa dibandingkan dengan jika
dan mengenalkan istilah teori interaksi berkomunikasi dengan mereka yang tidak
simbolik. memiliki kesamaan bahasa.
yang diutarakan oleh para ahli, yaitu: Herbert diri dikembangkan melalui interaksi
simbolik atau teori interaksi simbolik sebagai dalam berperilaku. Menurut William D.
sebuah proses interaksi dalam rangka Brooks, konsep diri merupakan persepsi
membentuk arti atau makna bagi setiap tentang diri kita yang bersifat psikologi,
individu. Scott Plunkett mendefinisikan sosial, dan fisik yang diperoleh melalui
interaksionisme simbolik sebagai cara belajar pengalaman dan interaksi dengan orang
menginterpretasi serta memberikan arti atau lain. Memiliki konsep diri memaksa
makna terhadap dunia melalui interaksi orang untuk membangun tindakan dan
124
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 124
Rosmiasih
penelitian ini adalah komunikasi antara guru Pembinaan moral dan kreativitas remaja di
dan murid yang menjelaskan arti sebuah desa Bancelok juga dilakukan melalui unsur
makna kata dengan mengembangkan makna tokoh masyarakat yang fatwanya menjadi
berikut: a). Orang tua: Hubungan yang baik bahwa para mubaligh untuk bisa membina para
antara orang tua dengan anak remaja akan ramaja yang ada. Para mubaligh mempunyai
membantu interaksi pembinaan para remaja kewajiban untuk menyelamatkan para remaja
berbagai persoalan secara terbuka. Sikap keberadaan umat ini. Hal ini sesuai dengan
keterbukaan itulah akan memudahkan firman Allah dalam Q.S. Al-Imran (3); 104:
bimbingan moral dan kreativitas pemuda.. b). Terjemahannya: “Dan hendaklah ada di antara
Aparat pemerintah (lembaga pemerintah) kamu segolongan umat yang menyeru kepada
Pesatnya laju era globalisasi dan informasi kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
125 125
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
mencegah dari yang munkar, merekalah orang- Bina Insani. Untuk menganalisis data
orang yang beruntung”. menggunakan trianggulasi data dan metode.
Penelitian yang dilakukan oleh Data dari guru dua SMA dikonfirmasi dengan
Kendhawati dkk (2014) menunjukkan bahwa data siswa pada dua sekolah menengah atas
faktor evaluasi diri, perencanaan, optimisme tersebut. Analisis data kualitatif dilakukan
dan pesimisme dan akan menghasilkan dengan tiga alur kegiatan yang terjadi secara
kejelasan karier. Kondisi ini akan lebih optimal bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,
jika didukung oleh moderating variable yang penarikan kesimpulan (Silalahi: 2009).
terdiri dari kondisi ekonomi, dukungan Reduksi data diartikan sebagai proses
keluarga dan pencarian informasi. Selain itu, pemilihan, pemusatan perhatian pada
remaja dapat mengelola emosinya agar dapat transformasi data “kasar” yang muncul dari
informasi, baik melalui guru, orang tua, teman, penelitian secara kualitatif berlangsung
126
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 126
Rosmiasih
mata pelajaran bahasa menjadi pilihan utama. yang pernah mengalami perkelahian antara
Di antara sekolah yang ada, mata pelajaran pelajar. Dalam hal ini adalah SMA Bina
yang lebih banyak dikembangkan pada sekolah Mandiri dan SMA Bina Insani. Kedua SMA
umum yaitu mata pelajaran Bahasa Inggris, ini diobservasi karena siswanya pernah terlibat
Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa perkelahian antarpelajar. Hasil observasi SMA
Mandarin. Selain itu, juga banyak kegiatan Bina Mandiri dan Bina Insani menunjukkan
perlombaan seperti olimpiade matematika, atau bahwa, saat ini aktivitas sekolah sudah mulai
olimpiade geografi, dan sebagainya. Kegiatan menunjukkan keteraturan dalam memanfaat
ini membantu siswa untuk fokus dalam aktifitas dalam sekolah. Kegiatan bagi siswa
persiapan pembelajaran. diarahkan untuk mengembangkan kreativitas
pembelajaran dilakukan di dalam area sekolah, memanfaatkan masa bermain dalam area
dan tata letak sekolah ditata dengan pintu yang sekolah dengan memakai sarana dan prasarana
terpadu dalam pengawasannya. Begitu juga yang ada. Kegiatan siswa tampak dipantau
dengan SMA swasta dirancang tata letak yang dengan melibatkan guru Pembina kegiatan.
terpadu. Ada beberapa sekolah yang masih Suasana yang tampak saat ini merupakan
memiliki area yang belum membuat sistem proses yang dibentuk secara manajemen
terpadu dalam pengaturan aktivitas saat siswa pendidikan yang dilakukan secara terpadu oleh
masa bermain sesudah belajar. Area yang guru pengajar dan guru pembina siswa di
127 127
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
dikuasai oleh siswa. Sehingga kesiapan guru bisa mengembangkan kreativitasnya. Dapat
lebih dituntut untuk mengembangkan diri. disajikan dalam bagan berikut:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
Guru
Pengajar 1. Mata pelajaran Orientasi tanggung jawab
2. Kegiatan siswa
3. Tugas Orientasi Prestasi
Guru Pembina
Orientasi Kreativitas
Kegiatan Siswa
128
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 128
Rosmiasih
Pada saat mengunakan simbol kata” perhatikan keingintahuan siswa. Jika suasana tersebut ada,
semua” guru memadukan ucapan dengan maka guru akan menjelaskan mata pelajaran
tepukan dan senyum kepada setiap siswa yang yang ingin dijelaskan setelah selesai maka
ikut dalam pembelajaran. Guru memberikan guru akan menyelesaikan dengan kata “Ayo
rasa gembira dengan tujuan menciptakan semua bisa mengerjakannya”, saat itulah guru
suasana nyaman pada siswa. Jika guru akan memberikan tugas untuk dikerjakan oleh
menangkap bahwa siswa merasakan suasana siswa dalam pembelajaran. Guru menuntun
yang dimaksudkannya maka kemudian dia siswa dengan memperhatikan satu-satu siswa.
akan mengatakan bahwa “ini penting untuk Untuk lebih jelasnya disajikan dalam Tabel 1.
diketahui”, saat itu guru akan menunggu reaksi
Simbol verbal yang digunakan dalam empati yang muncul dari siswa, ini akan
kegiatan ekstrakurikuler antara lain guru memberikan positif dalam mengembangkan
meminta semua murid berbaris. Saat itu simbol respon terhadap lingkungan. Pada saat
yang sering digunakan antara lain: “Siapa yang menggunakan simbol dengan kata” ketua yang
bisa membantu ibu/bapak?”, “Ketua yang sudah dipilih mengatur kegiatan..”, ini akan
sudah dipilih mengatur kegiatan.”, “ Kegiatan memunculkan tanggung jawab pada siswa
sudah bisa diselesaikan.”. Pada saat yang terpilih jadi ketua, kegiatan ini dapat
menggunakan simbol verbal dengan kata dilakukan dengan penunjukkan ketua yang
“Siapa yang bisa membangtu ibu/bapak?” Hal berubah/berbeda dalam setiap kegiatan,
yang diharapkan adalah sikap simpati dan sehingga memunculkan rasa tangung jawab
129 129
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
pada setiap siswa. Pada saat menggunakan bahwa pentingnya mengelola waktu yang tepat
simbol dengan kata “Kegiatan sudah bisa sesuai dengan direncanakan. Harapan dari
diselesaikan”, ini akan memunculkan sikap aktivitas ini siswa dapat mengembangkan
disiplin dalam pengelolaan waktu. Pada awal dirinya menjadi lebih disiplin. Untuk lebih
melakukan kegiatan, guru memberitahukan jelasnya disajikan dalam Tabel 2.
Sinbol verbal yang digunakan dalam simbol perintah yang bersifat instruksional
tugas siswa, antara lain; “Tugas ini dengan simbol-simbol lain yang dapat
diselesaikan jam yang ditentukan”, “Sudah menggerakkan aktivitas siswa agar terhindar
waktunya dikumpulkan”. Penggunaan simbol dari waktu untuk berkumpul dengan grup lain
verbal dengan kata” tugas ini diselesaikan jam yang berdampak pada pertikaian dan
yang ditentukan”, ditujukan untuk memberikan perkelahian. Biasanya pertikaian dan
rasa tanggungjawab dan disiplin waktu untuk perkelahian muncul karena tidak adanya
siswa dalam mengerjakan tugas. pengawasan ataupun pembinaan yang sinergis
Penggunakaan simbol sudah waktunya dari guru pembina di lingkungan sekolah.
dikumpulkan” bertujuan untuk mengingatkan Untuk lebih jelasnya disajikan dalam Tabel 3.
waktu yang digunakan dalam mengerjakan
tugas di sekolah. Guru dapat mengembangkan
130
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 130
Rosmiasih
Komunikasi interaksional melalui siswa, begitu juga dengan kegiatan yang dil-
simbol oleh guru dalam proses belajar, akukan siswa dapat menggunakan simbol ver-
kegiatan, dan melaksanakan tugas kepada bal dengan mengembangkan kata yang dapat
siswa di sekolah dapat mengarahkan siswa mendorong kegiatan itu berlangsung dengan
kepada pemanfaatan kegiatan yang mem- baik.
berikan nilai positif dan mengurangi untuk ber- Penerapan pola pembinaan dapat diara-
temu dengan siswa lain di luar sekolah. Hal ini hkan untuk mengembangkan sikap
yang lebih memberikan peluang kepada siswa keterbukaan antara siswa dalam mengem-
untuk berkelompok yang memunculkan kon- bangkan diri. Juga dapat mengembangkan
flik berdampak pada perkelahian. pengelolaan emosi siswa. Karena emosi pada
PEMBAHASAN siswa terkenal masih belum stabil, maka jika
Pola intervensi dalam pendidikan ter- pengelolaan emosi dapat dikendalikan guru,
maka siswa yang belajar akan dapat diarahkan
hadap anak didik memberikan dampak positif,
untuk lebih baik. Pembinaan dengan mengem-
jika guru pengajar dan guru pembina kegiatan
bangkan sikap optimis, dapat membantu siswa
melakukan intervensi dengan itikat merubah
perilaku siswa untuk menjadi lebih baik. Inter- untuk memiliki motivasi tinggi dalam me-
rencanakan pendidikan ke lebih tinggi dengan
vensi dengan menggunakan komunikasi in-
mudah.
teraksional dalam bentuk simbol verbal yang
dikondisikan sesuai situasi pembelajaran dan Pola pembinaan guru di sekolah
pelaksanaan kegiatan serta tugas yang diberi- menunjukkan bahwa pola konvensioanl secara
kan kepada siswa. Penggunaan kata dapat dis- pembinaan terpadu atau secara keseluruhan.
esuaikan pada pola pembelajaran yang dilalui Pola pembinaan yang dikembangkan dengan
131 131
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018
Interaksi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Upaya Pengembangan
Karakter Siswa di SMKN 1 Purwokerto
komunikasi antarpribadi guru dan siswa memberikan nasihat dan motivasi secara
meliputi pembina kepada sikap keterbukaan, pribadi ataupun secara berkelompok. Tujuan
pengelolaan emosi, dan sikap optimis. yang ingin dicapai adalah agar siswa
dikembangkan dengan mengembangkan rasa setiap mata pelajaran yang ada di dalam
132
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 132
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di SMKN 1 Purwokerto
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri. dkk. 2011. Buku Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan
Menengah; Jilid 1. Jakarta: Gramedia Widasuara Indonesia.
DeVito, Joseph A. 2009. The Interpersonal Communication Book. New York: Hunter College of
the City University of New York.
Fauzan, M. 2015. Teori Interaksi Simbolik. http//digilib.uinsby.ac.id/2958/3/Bab%202.pdf.
Diakses 2018.
Kendhawati, dkk. 2014. Model Pembinaan Remaja Dalam Rangka Mempersiapkan Diri
Memasuki Dunia Kerja. http://repository. Unpad .ac.id/ 4842/1/ model_ pembinaan_
remaja.pdf
Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen. 2009. Teori Komunikasi, Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humaika
Saleh, Adam. 2012. Peran Mubaligh dalam Pembinaan Remaja. Jurnal Dakwah Rablig Vol 13 No
1 Desember 2012.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktornya Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Silalahi U. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditama.
Suharyanto, Arbi. 2018. 13 Metode Intervensi Dalam Psikologi Kesehatan https://
dosenpsikologi.com/metode-intervensi-dalam-psikologi-kesehatan diakses Maret 2018.
Sugiyono. 2009. Pengantar Penelitian. Bandung: Rosdakarya.
Taftazani. 2013. Deteksi Dan Intervensi Dini Pada Kenakalan Remaja. Bandung: Universitas
Pajajaran.
Ummah, Sumihatul dkk. 2011. Pembinaan Moral dan Kreativitas Remaja. Jurnal Nuansa Vol.8.
No.1 Januari – Juni 2011. STAIN Pamekasan, Madura.
Jahja, Yudrik. 2015. Psikologi Perkembangan. Cetakan Ke 4. Jakarta: Penerbit Prenada Media
Group.
https://archive.org/details/BlacksLawDictionary-Editions1-9. Diakses Maret 2018
133
Widya Komunika Vol 8 No. 1 April 2018 133