Anatomi Testis
Anatomi Testis
Testis merupakan organ berpasangan yang terdapat di dalam skrotum dan memiliki peran
dalam reproduksi serta endokrin. Ukuran normal testis berkisar antara 4 hingga 5 cm
mL. Sebelum mencapai parenkim testis, ada lapisan kuat yang melindungi dan membentuk
struktur testis, yaitu tunika vaginalis, tunika albuginea, dan tunika vasculosa dari luar ke
dalam. Tunika albuginea terdiri dari sel-sel otot polos yang berjalan di antara jaringan
kolagen. Otot polos ini memiliki fungsi untuk berkontraksi dan mempengaruhi aliran arteri ke
testis. Selain itu, otot polos juga berperan dalam meningkatkan aliran cairan dari tubulus
(Liguori et al., 2011)
seminiferus keluar dari testis .
Pasokan nutrisi ke testis utamanya berasal dari arteri testikularis, yang merupakan cabang
dari aorta abdominalis. Cabang-cabang arteri testikularis ini saling berhubungan dengan arteri
dari duktus deferens. Pembuluh vena yang mengalirkan darah dari testis dan epididimis
dimulai dari plexus pampiniformis dan membentuk vena testikularis. Vena testikularis kanan
bergabung dengan vena cava inferior, sementara vena testikularis kiri bergabung dengan vena
renalis kiri. Saluran limfatik mengikuti pembuluh darah testikularis dalam spermatic cord dan
menuju ke nodul limfatik di daerah lateral aorta atau dua nodul limfatik di daerah lumbal dan
pre-aorta lumbal. Testis menerima persarafan dari plexus testikularis yang mengandung
serabut saraf parasimpatis dari saraf vagus, serabut sensorik visceral, dan serabut saraf
(Cameron and Hudson, 2014)
simpatis yang berasal dari segmen torakal .
Gambar X.X Anatomi sistem reproduksi pria dewasa pada manusia, menunjukkan rete testis
Testis dilapisi oleh dua lapisan tunika vaginalis, yaitu tunika vaginalis pars parietalis dan
tunika vaginalis pars visceralis, yang terpisah oleh celah yang berisi cairan serosa. Tunika ini
dilapisi oleh mesotel, sedangkan tunika albuginea memiliki jaringan pengikat fibrosa yang
padat. Tunika albuginea adalah lapisan yang melekat langsung pada parenkim testis dan
terdapat tunika vaskulosa yang berasal dari jaringan pengikat longgar dan terdiri dari
pembuluh darah, yang kemudian berlanjut sebagai jaringan interstitial (Liu, 2019). Interstitial
testis ini mengandung makrofag, fibroblas, mastosit, dan sel mesenkim. Sel Leydig juga
terdapat di sini, yaitu sel endokrin dalam testis yang berfungsi untuk memproduksi hormon
(Heinrich and DeFalco, 2020)
seks pria, yang dikenal sebagai hormon testosteron .
Di bagian tengah testis terdapat mediastinum, yang merupakan area penebalan di mana
septum testis berakhir atau daerah penebalan di ujung testis. Mediastinum ini berisi tubulus
rektus dan rete testis. Tubulus rektus adalah bagian akhir dari tubulus seminiferus dan dilapisi
oleh epitel kuboid berlapis tunggal. Sementara itu, rete testis adalah kelanjutan dari tubulus
rektus, ruang dengan dinding yang tidak rata dan dilapisi oleh epitel skuamosa sederhana
(Mescher, 2016)
. Rete testis kemudian berlanjut sebagai duktus efferent. Tubulus seminiferus
memiliki bentuk berkelok-kelok seperti pipa dengan diameter 150-250 µm dan berfungsi
(Major et al., 2021)
sebagai bagian sekretori dari kelenjar sitogenik .
Gambar X.X Tampilan skematis dari rete testis yang matur dan hubungannya dengan tubulus
(Major et al., 2021)
seminiferus testis
Dinding tubulus seminiferus terdiri dari lapisan epitel berlapis, sekitar 4 hingga 8 lapisan. Di
spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa. Di sana juga terdapat sel-sel Sertoli, yang
berfungsi sebagai dukungan nutrisi untuk proses spermatogenesis, dan ada juga membrana
basalis. Di lamina propria tubulus, terdapat sel-sel mesenkim dari jaringan interstitial dan sel-
DAFTAR PUSTAKA
Liguori, G., Ollandini, G. G., Napoli, R., Mazzon, G., Petrovic, M. and Trombetta, C. 2011
‘Anatomy of the Scrotum’, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Vol. 170 No. 2011, pp.
Liu, L. 2019 ‘Chapter 1 - Applied Anatomy of the Scrotum and its Contents’, in Yang, J.
0-12-815008-5.00001-7.
Major, A. T., Estermann, M. A. and Smith, C. A. 2021 ‘Anatomy, endocrine regulation, and
embryonic development of the rete testis’, Endocrinology, Vol. 162 No. 6, p. bqab046.
Mescher, A. 2016 Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas (14th ed.).