Anda di halaman 1dari 14

.:: BAB 1 ::.

“PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

BERPAKAIAN”

1. Radiatun {70300123016} A
2. Dwi uswatun khasanah {70300123017} A
3. Jumriani {70300123018} A
4. Diva aulia rahmi {70300123019} A
5. Siti nurhaliza yunus {70300123020} A
6. Muhammad fathulkhair {70300123076} B
7. Rahmawati {70300123077} B
8. Mawaddah warahma {70300123078} B
9. Najmatullah suwandi {70300123079} B
10. Hasanah daria {70300123080} B
A. Definisi kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan Dasar Manusia Adalah Hal-Hal Seperti
Makanan, Air, Keamanan Dan Cinta Yang Merupakan Hal
Penting Untuk Bertahan Hidup Dan Kesehatan. Hirarki
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow Adalah Sebuah
Teori Yang Dapat Digunakan Perawat Untuk Memahami
Hubungan Antara Kebutuhan Dasar Manusia Pada Saat
Memberikan Perawatan (Gustinerz,2020).
Kebutuhan Dasar Manusia Adalah Unsur-Unsur Yang
Dibutuhkan Manusia Dalam Mempertahankan Keseimbangan
Fisiologis Maupun Psikologis Yang Bertujuan Untuk
Mempertahankan Kehidupan Maupun Kesehatan. Kebutuhan
Menyatakan Bahwa Setiap Manusia Memiliki Lima Kebutuhan
Dasar Yaitu Fisisologis, Keamanan, Cinta, Harga Diri, Dan
Aktualisasi Diri.Kebutuhan Dasar Manusia Berfokus Dalam
Asuhan Keperawatan. Bagi Pasien Yang Mengalami Masalah
Pada Kesehatan, Maka Kemungkinan Ada Salah Satau Atau
Beberapa Kebutuhan Dasar Manusia Yang Terganggu (S.
Merizkha, 2019).
Terdapat lima tingkat yang berbeda pada hierarki
kebutuhan Maslow, mulai dari yang paling dasar hingga yang
sifatnya kompleks. Hierarki Maslow umumnya digambarkan
dalam bentuk piramida, di mana tingkat terendah piramida
terdiri dari kebutuhan paling dasar, sedangkan kebutuhan yang
.:: 2 ::.
paling kompleks ada di atas piramida. Setelah kebutuhan pada
tingkat yang paling rendah terpenuhi, maka manusia dapat
beralih ke tingkat kebutuhan berikutnya. Maslow mempercayai
jika kebutuhan serupa dengan naluri dan memainkan peran
utama untuk memotivasi perilaku. Berikut lima macam
kebutuhan manusia dalam teori Maslow:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
3. Kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Kendra Cherry, 2021).

Kebutuhan kekurangan muncul karena kekurangan dan


dikatakan memotivasi orang ketika mereka tidak terpenuhi.
Juga, motivasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan
semakin kuat semakin lama mereka ditolak. Misalnya,
semakin lama seseorang tidak makan, semakin lapar mereka.
Maslow (1943) awalnya menyatakan bahwa individu harus
memenuhi kebutuhan defisit tingkat yang lebih rendah
sebelum maju untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan
tingkat yang lebih tinggi (Saul Mc Leod, 2021).

.:: 3 ::.
B. Teori Virginia Hendersone
Definisi Virginia Henderson Mengenai Fungsi Unik
Keperawatan Adalah Batu Loncatan Utama Munculnya
Keperawatan Sebagai Satu Disiplin Ilmu Yang Terpisah Dari
Ilmu Kedokteran. Sama Halnya Dengan Nightiangale,
Henderson Menggambarkan Keperawatan Dalam
Hubungannya Dengan Klien Dan Lingkungan Klien.
Henderson Memandang Perawat Sebagai Pihak Yang Peduli
Terhadap Individu Yang Sehat Dan Sakit, Menyadari Bahwa
Perawat Berinteraksi Dengan Klien, Walaupun Penyembuhan
Tidak Mungkin Terjadi, Dan Menyebutkan Peran Perawat
Sebagai Pendidik Dan Penasihat. Henderson Menggagas
Peran Perawat Adalah Membantu Individu Yang Sehat
Maupun Sakit Untuk Mencapai Kemandirian Dalam
Memenuhi 14 Kebutuhan Dasar:
1. Bernapas dengan normal.
2. Kebutuhan makan dan minum yang adekuat.
3. Kebutuhan eliminasi.
4. Kebutuhan bergerak dan dapat mempertahankan
posturtubuh dengan baik.
5. Kebutuhan tidur dan beristirahat.
6. Kebutuhan berpakaian.

.:: 4 ::.
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal,
dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi
lingkungan.
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan melindungi
kulit.
9. Menghindari bahaya lingkungan dan menghindari cedera
orang lain.
10. Berkomunikasi dengan perasaan emosi, kebutuhan,
ketakutan atau pendapat.

11. Mempercayai keimanan/ketuhanan.


12. Kebutuhan akan pekerjaan dan penghargaan.
13. Kebutuhan akan hiburan atau rekreasi.
14. Belajar menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu dan
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
(Merlindawati,2019).

C. Konsep berpakaian
Pakaian merupakan kebutuhan dasar setiap orang sesuai
dengan situasi dan kondisi dimana seorang berada. Pakaian
memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan seseorang,
guna melindungi tubuh dari semua kemungkinan yang merusak
ataupun yang meniimbulkan rasa sakit, Pakaian dalam bahasa
Arab disebut dengan kata libasun-siyabun.

.:: 5 ::.
Allah SWT menjelaskan terkait pakaian yang jadi penutup
aurat bagi manusia, dalam surat Al A'raf ayat 26;

Artinya: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah


menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan
pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat,"
(QS Al A'raf: 26).
Menurut KBBI, Pakaian diartikan sebagai barang apa
yang dipakai seseorang baik berupa baju,celana, sarung, jubah
dan serban. Secara istilah , Pakaian adalah segala sesuatu yang
dikenakan seseorang dalam berbagai ukuran dan modenya
berupa baju, celana, sarung, jubah, ataupun yang lainnya
ataupun umum. Tujuan bersifat khusus artinya pakaian yang
dikenakan lebih berorientasi pada nilai keindahan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi pemakaian (Nila
Fitriani, 2019).

.:: 6 ::.
Pakaian (busana muslimah) adalah produk budaya,
sekaligus tuntunan agama dan moral. Dari sini dapat diketahui
apa yang dinamai pakaian tradisional, daerah, dan nasional,
juga pakaian resmi untuk perayaan tertentu, dan pakaian
tertentu untuk profesi tertentu, serta pakaian untuk beribadah.
Pada kenyataannya bentuk pakaian yang ditetapkan atau
dianjurkan oleh suatu agama, justru lahir dari budaya yang
berkembang ketika itu. Namun yang jelas, moral cita rasa
keindahan dan sejarah bangsa, ikut serta menciptakan ikatan-
ikatan khusus bagi anggota masyarakat yang antara lain
melahirkan bentuk pakaian dan warna-warni kesukaan.
Memang unsur keindahan dan moral pada pakaian tidak dapat
dilepaskan, tetapi ada masyarakat yang menekankan pada
unsur keindahannya. Khususnya dunia Barat, unsur keindahan
menjadi nomor satu dan unsur moral jika seandainya mereka
pertimbangkan maka tidak jarang telah mengalami perubahan
yang sangat jauh dari tuntutan moral agama. Faktanya pun
budaya berbusana versi Barat dengan seni keindahanya turut
mempengaruhi mindset para muslimah dalam berbusana di era
kekinian. Bahkan, pengaruh tren busana Barat ke dunia Timur
tidak sedikit, sehingga ada pula masyarakat Timur yang
mengikuti mode pakaian Barat, meskipun bertentangan dengan

.:: 7 ::.
nilai-nilai agama dan budaya masyarakatnya (Bahrun Ali
Murtopo, 2017 ).
Berbusana (berpakaian) sebagai bagian dari keadaban
manusia memiliki tujuan, baik yang bersifat spesifik maupun
general. Secara spesifik berbusuna berarti mengenakan pakaian
yang orientasinya pada nilai keindahan yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi pengguna. Sedangkan tujuan
bersifat umum lebih berorientasi pada keperluan untuk
menutup ataupun melindungi bagian tubuh yang perlu ditutup
atau dilindungi, baik menurut kepatutan adat ataupun agama
(Muhammad Alifuddin, 2014).
Fashion (cara berpakaian) dianggap sebagai barometer
perubahan budaya. Bila kita melihat sekeliling, maka akan
menemukan berbagai macam corak dan model busana, yang
biasanya berkaitan erat dengan agama, adat istiadat, dan
kebudayaan setempat . Herkosvits mengatakan, kebudayaan
sebagai sesuatu super organic karena kebudayaan turun
temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus, walaupun
orang-orang yang menjadi anggotanya silih berganti
disebabkan kematian dan kelahiran (A Lestari, 2013).

.:: 8 ::.
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak
dapat terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia
membutuhkan pakaian, karena pakaian menawarkan berbagai
kebaikan dan manfaat bagi pemakainya. Pakaian yang
digunakan oleh seseorang haruslah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada, agar tidak menyebabkan masalah bagi
dirinya maupun lingkungan di sekitarnya. Diantara fungsi
pakaian adalah sebagai berikut:
1. Menutupi aurat manusia
2. Pelindung tubuh manusia
3. Simbol status manusia.
4. Petunjuk identitas manusia.
5. Perhiasan manusia.
6. Membantu kegiatan atau pekerjaan manusia (Meida
Kartika,2017).

.:: 9 ::.
D. Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang
dibutuhkan manusia dalam mempertahankan keseimbangan
fisiologis maupun psikologis yang bertujuan untuk
mempertahankan kehidupan maupun Kesehatan.
Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak
dapat terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Manusia
membutuhkan pakaian, karena pakaian menawarkan berbagai
kebaikan dan manfaat bagi pemakainya. Pakaian yang
digunakan oleh seseorang haruslah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada, agar tidak menyebabkan masalah bagi
dirinya maupun lingkungan di sekitarnya. Diantara fungsi
pakaian adalah sebagai berikut:
1. Menutupi aurat manusia
2. Pelindung tubuh manusia
3. Simbol status manusia.
4. Petunjuk identitas manusia.
5. Perhiasan manusia.
6. Membantu kegiatan atau pekerjaan manusia.

.:: 10 ::.
Daftar Pustaka

A Lestari, (2013). “Fashion”. Dipetik September, 2021 dari


eprints: http://eprints.ums.ac.id/26166/2/04._BAB_I.pdf
Bahrun Ali Murtopo, (2017). “Etika Berpakaian Dalam Islam”.
Dipetik September, 2021 dari ejournal:
https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/tajdid/article/d
ownload/48/15
Gustinerz, (2020, April). “Kebutuhan Dasar Manusia”. Dipetik
September, 2021, dari gustinerz:
https://gustinerz.com/kebutuhan-dasar-manusia-
fisiologis/#:~:text=Kebutuhan%20dasar%20manusia%20
adalah,untuk%20bertahan%20hidup%20dan%20kesehat
an.&text=Seorang%20individu%20yang%20memiliki%
20beberapa,dulu%20mencari%20pemenuhan%20kebutu
han%20fisiologis.
Kendra Cherry, (2021, Maret). “5 Tingkat Hirarki Kebutuhan
Maslow”. Dipetik September, 2021, dari verywellmind:
https://www.verywellmind.com/what-is-maslows-
hiererchy-of-needs-4136760
Meida Kartika, (2017). Pakaian Perempuan Di Zaman Modern.
Dipetik September, 2021 dari
repository:https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream
/123456789/37511/2/MEIDA%20KARTIKA-FU.pdf

.:: 11 ::.
Merlindawati (2019). “Konsep Kebutuhan Dasar Menurut
Virginia Henderson”. Dipetik September, 2021, dari
repository:http://repository.poltekkestjk.ac.id/443/3/2.pdf
Muhammad Alifuddin, (2014). Etika Berbusana dalam Perspektif
Agama Dan Budaya. Dipetik September, 2021
dariejournal:https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/s
hautut-tarbiyah/article/view/26
Nila Fitriani, (2019). Akhlak Berpakaian. Dipetik September,
2021 dari nilafitriani885:
https://nilafitriani885.wordpress.com/2014/06/09/akhlak-
berpakakaian/
Saul Mc Leod, (2021). Hirarki Kebutuhan Maslow. Dipetik
September, 2021, dari
simplypsychology:https://www.simplypsychology.org/m
aslow.html
S. Merizkha, (2019). Konsep Dasar Kebutuhan Manusia. Dipetik
September,2021 dari repository:
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/186/3/BAB%202.pdf

.:: 12 ::.
Lampirkan Dokumentasi tim kerja

.:: 13 ::.
.:: 14 ::.

Anda mungkin juga menyukai