Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTEK

PEMBUATAN SISTEM KONTROL

PENERANAGAN LAMPU JALAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

NAMA :1. Aron Dudu 6. Diana Manudjami

2. Andrias Boki 7. Erick trialdi Neno

3.Bertolomeus Bheo 8. Febrianus Mere

4.Desi Tolang 9. Frederick Buki

5.Dewi Nissi 10. Gregorius Laku

11.Prithvi mita

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIIK NEGERI KUPANG

2024
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Jalan adalah akses penting bagi warga masyarakat untuk dapat beraktifitas setiap hari,
akan tetapi jika jalan tidak dilengkapi dengan fasilitas lampu penerangan jalan umum (PJU)
maka hal tersebut akan menjadi kendala, terutama pada saat malam hari. Lampu PJU adalah
sesuatu hal yang sangat dibutuhkan oleh semua warga masyarakat khususnya di daerah
pedesaan. Begitu pula PJU ini pula merupakan suatu sarana infrasturuktur yang sangat
dibutuhkan oleh warga masyarakat di Kampung Tani, Sengkol, Kelurahan Muncul,
Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kondisi PJU yang ada saat ini
masih menggunakan kontrol manual atau dioperasikan secara manual oleh manusia atau
masyarakat untuk menghidupkan atau mematikan PJU tersebut sehingga jika saat lupa untuk
menghidupkan atau mematikan maka kondisi lampu PJU tidak berfungsi sebagai mestinya,
pada saat masyarakat lupa menyalakan lampu PJU maka jalan menjadi gelap sementara jika
lupa mematikan lampu PJU maka hal itu merupakan suatu pemborosan energi listrik.
Berdasarkan permasalahan tersebut bahwa lampu PJU tersebut harus segera dibuatkan suatu
sistem kontrol otomatis sehingga lampu PJU dapat terkendali dalam sistem operasionalnya.
Untuk pemasangan sistem kontrol otomatis pada lampu PJU cukup rumit dikarenakan perlu
adanya ijin dari Kelurahan dan Kecamatan serta biaya yang cukup mahal yang diperlukan
untuk membuat sistem kontrol otomatisnya. Sistem kontrol otomatis yang dipasang ini
memiliki manfaat untuk sistem lampu PJU baik di Kampung Tani maupun di daerah
pedesaan lainnya. Untuk itu kami dari tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program
Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang mengajukan permohonan izin
pelaksanaan dalam pengadaan sistem kontrol otomatis lampu PJU ini untuk menunjang
kegiatan warga pada malam hari. Disisi lain masyarakat mengharapkan adanya pemasangan
sistem kontrol otomatis PJU ini dapat segera dilaksanakan di sepanjang jalan yang termasuk
pada wilayah Kampung Tani, khususnya pada tikungan atau persimpangan jalan yang
dianggap rawan kejahatan dan kecelakaan. Sumber daya manusia dalam hal ini warga
masyarakat juga siap turut berpartisipasi aktif dalam pemasangan sistem kontrol otomatis
lampu PJU ini. Melihat adanya permohonan dan harapan dari warga yang sangat
membutuhkan solusi dari permasalahan yang terjadi yang selama ini dihadapi, maka kami
dari tim PkM berusaha merealisasikannya dalam bentuk pemasangan Sistem Kontrol
Otomatis Lampu PJU. Kegiatan PkM ini tentunya akan berdampak pada memunculkan
kepedulian, kerja sama, dan pemahaman khususnya bagi warga masyarakat tentang Sistem
Kontrol Otomatis yang sederhana sebagai konsep sistem kendali otomatis untuk lampu PJU.

Sistem Kontrol Sistem kontrol otomatis lampu PJU ini dibuatkan dalam bentuk suatu
rangkaian satu garis (single line diagram) sebagai bahan acuan dalam simulasi operasional
sistem kontrol otomatis lampu PJU dan dalam proses pelaksanaan pada saat perakitan panel
sistem kontrol otomatis lampu PJU. Setelah dibuatkan gambar rangkaian satu garis (single
line diagram) sistem kontrol otomatis lampu PJU kemudian juga dibuatkan suatu rangkaian
blok diagram sistem kontrol otomatis yang terdiri gambaran komponen yang digunakan dan
sudah dilengkapi dengan jalur pengkabelan pada setiap komponen yang digunakan untuk
menghubungkan satu komponen satu dengan lainnya sehingga sistem kontrol otomatis ini
nantinya dapat berfungsi dengan baik. Blok diagram sistem kontrol lampu PJU

1.2 Alat dan bahan

1. MCB

MCB (miniature circuit breaker) atau miniatur pemutus sirkuit adalah sebuah perangkat
elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari arus yang
berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara otomatis ketika
arus listrik yang melewati MCB tersebut melebihi nilai yang telah ditentukan. Namun saat
arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan
atau memutuskan arus listrik secara manual. MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang
hampir sama dengan sekering (fuse) yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika
terjadi gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan
adanya hubung singkat (short circuit) ataupun adanya beban lebih (overload). Namun MCB
dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Sekering yang
terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi. Pada kondisi
normal, MCB berfungsi sebagai saklar manual yang dapat menghubungkan (ON) dan
memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi kelebihan beban (overload) ataupun hubung
singkat rangkaian (short circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan
arus listrik yang melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan knob atau
tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan
dua cara seperti yang terlihat pada Gambar 2 yaitu dengan cara magnetic tripping (pemutusan
hubungan arus listrik secara magnetik) dan thermal tripping (pemutusan hubungan arus
listrik secara suhu).

2. Kontaktor

Di dalam kontaktor terdapat istilah kontak bergerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed
contact). Kontaktor bekerja memanfaatkan sistem kerja elektromagnet yang dihasilkan pada koil.
Dimana koil yang dibuat dari lilitan konduktor, pada saat diberikan arus listrik maka akan
menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang akan menarik komponen moving
contact sehingga terhubung dengan fixed contact. Pada saat arus listrik yang mengalir ke koil
dimatikan, maka medan magnet akan hilang. Karena di dalam koil dilengkapi dengan spring,
maka secara otomatis contact akan terbuka kembali. Fungsi dari kontaktor umumnya
dipergunakan untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik secara elektrik. Biasanya
dipergunakan untuk aplikasi: motor, heater, penerangan ataupun distribusi daya listrik.

3. LDR
Light Depentdent Resistor adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansi nya
tergantung pada intensitas cahaya diterimanya. Semakin rendah intensitas cahaya yang diterima,
maka nilai Resistansi LDR akan semakin besar.sebaliknya,semakin tinggi intensitas cahaya yang
diterima LDR, maka nilai resistansi LDR akan semakin kecil. Dengan kata lain LDR (Light
Dependent Resistor) akan mengantar harus listrik juka menerima sejumlah intensitas cahaya
(kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Dalam beberapa kondisi LDR
digunakan untuk mengubah energy cahaya menjadi energy listrik.LDR(Liht Dependent Resistor)
dpsebut juga sebagai photoresistor.

4. Lampu LED

Ini merupakan jenis Lampu yang paling hemat pemakaian energinya. Lampu ini konstruksinya
kecil sehingga dapat diterapkan dalam berbagai aplikasi. Disamping itu, warna yang dihasilkan
berwarna-warni sehingga nampak indah.Jenis-jenis Lampu memang sangat menguntungkan bagi
kehidupan kita. Dengan mempergunakan jenis Lampu yang sesuai, maka dekorasi rumah kita
dapat menjadi indah.Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya
ketika dialirilistrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar) atau lampu
TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang
relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu Lampu LED terasa dingin dipakai karena
tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar. Lampu LEDjuga memiliki warna sinar yang
beragam, yaitu putih, kuning, dan warna-warna lainnya.Satu varian bentuk Lampu LED , dimana
bentuk Lampu LED yang menggantikan bohlam bisa bermacam-macam. Yang pasti
adalah Lampu LED merupakan Lampu berisi kumpulan LED kecil dengan warna putih atau
kuning.Lampu LED merupakan lampu paling hemat energi diantara
jenis Lampu lainnya,meskipun harganya relatif mahal.
1.3 Gambar Rangkaian
1.4 TABEL DAN ANALISIS RANGKAIAN

DATA ANALISIS
KONTRAKTOR 9 AMPERE
MCB 4 AMPERE
FHOTOSELL 2 AMPERE
LAMPU 8 BUAH MASING-MASING MEMILIKI DAYA 5
WATT
KABEL MERAH 1,5 mm 5 METER
KABEL BIRU 1,5 mm 3 METER
FITING LAMPU 8 BUAH
MEDIA PAPAN 40 cm X 20 cm
TEGANGAN MASUK 220 VOLT
TEGANGAN KELUAR 19,37 VOLT
1.5 KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembuatan system control lampu jalan adalah bahwa implentasi teknologi ini
dapat meningkataan efesiensi energy dengan mengatur pencahayaaan berdasarkan kebutuhan dan
kondisi lingkungan, serta memberikan fleksibelitas melalui penggunaan sensor dan
otomatisi.selain itu, system ini dapat membantu mengurangi biaya operasional dan memberikan
konstrebusi pada upaya pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

BAB 2

DAFTAR PUSTAKA

Amanda, T. (2020). Prototype Lampu Jalan Otomatis Dengan Sensor Cahaya. Jurnal Universitas
Pembangunan Panca Budi, 34-44.

Ihsanto, E., & Dawud, M. (2020). Sistem Monitoring Lampu Penerangan Jalan Umum
Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Sensor LDR Dengan Notifikasi Sms. Jurnal
Universitas Surabaya, 55-60.

Ihsanto, E., & Dawud, M. (2020). Sistem Monitoring Lampu Penerangan Jalan Umum
Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Sensor LDR Dengan Notifikasi Sms. Jurnal
Universitas Surabaya, 55-60.
Ihsanto, E., & Dawud, M. (2020). Sistem Monitoring Lampu Penerangan Jalan Umum
Menggunakan Mikrokontroler Arduino dan Sensor LDR Dengan Notifikasi Sms. Jurnal
Universitas Surabaya, 55-60.

Anda mungkin juga menyukai