Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

PEMERIKSAAN KADAR HB DAN


PENYULUHAN TENTANG ANEMIA SERTA
ANTISIPASINYA PADA PESERTA DIDIK
DI MAN 2 BIREUEN

KEMENTERIAN AGAMA
MADRSAH ALIYAH NEGERI 2 BIREUEN
2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,

ridha, dan karuniaNya laporan kegiatan Pemeriksaaan Kadar HB dan Penyuluhan Tentang

Anemia Serta Antisipasinya Pada Peserta Didik di MAN 2 Bireuen telah dilaksanakan.

Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi

teladan bagi umatnya.

Laporan kegiatan ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tertulis atas terlaksananya

kegiatan Pemeriksaaan Kadar HB dan Penyuluhan Tentang Anemia Serta Antisipasinya

Pada Peserta Didik di MAN 2 Bireuen. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari UKM

MAN 2 Bireuen bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan Kota Juang yang dilaksanakan pada

tanggal 9 Februari 2023.

Kegiatan Pemeriksaaan Kadar HB dan Penyuluhan Tentang Anemia Serta

Antisipasinya Pada Peserta Didik yang dilaksanakan di MAN 2 Bireuen meliputi kegiatan

sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri,

latihan fisik dengan senam pagi bersama, makan bersama makanan dengan gizi seimbang dan

minum tablet tambah darah (TTD).

Kelancaran kegiatan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan teruma kasih kepada segenap pihak yang

telah membantu kelancaran kegiatan dari tahap perencanaan sampai selesai.

Bireuen, 11 Februari 20223


Pembina UKM

Munjiah, S. Pd

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1

B. TUJUAN........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. TRIAS UKM......................................................................................................3

B. PELAKSANAAN................................................................................................4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................6

FOTO KEGIATAN.........................................................................................................7

iii
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anemia merupakan suatu keadaan dimana komponen di dalam darah yaitu hemoglobin (Hb)
dalam darah jumlahnya kurang dari kadar normal. Penentuan anemia juga dapat dilakukan dengan
mengukur hematokrit (Ht) yang rata-rata setara dengan tiga kali kadar hemoglobin. Batas kadar Hb
remaja puteri untuk mendiagnosis anemia yaitu apabila kadar Hb kurang dari 12 gr/dl (Tarwoto,
2010). Berdasarkan World Health Organization (WHO) (2007) di Indonesia prevalensi anemia
pada wanita usia produktif yang tidak hamil adalah 33,1%. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%.
Penderita anemia berumur 5 -14 tahun sebesar 26,4% dan penderita berumur 15-24 tahun sebesar
18,4% (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2012 dengan rincian yaitu prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%,
ibu nifas sebesar 45,1%, remaja puteri usia 10-18 tahun sebesar 57,1%, dan usia 19-45 tahun
sebesar 39,5% (BKKN, 2016). Data dari dinas kesehatan Jawa Timur 2013 menyebutkan jumlah
ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 37,02% dari jumlah kehamilan yang ada (Dinkes
Jawa Timur, 2013). Remaja putri kadar Hb >12 gr/dl maka dikatakan normal atau tidak anemia.
Batas kadar Hb remaja puteri untuk mendiagnosis anemia yaitu apabila kadar Hb kurang dari 12
gr/dl (Tarwoto, 2010). Sedangkan anemia ada tiga macam yaitu anemia ringan, anemia sedang, dan
anemia berat. Dikatakan anemia ringan jika kadar Hb dalam darah 9-10 gr%, untuk anemia sedang
kadar Hb dalam darah 7-8 gr% dan anemia berat kadar Hb dalam darah yaitu < 7 gr% (Proverawati,
2011). Faktor penyebab remaja putri menderita anemia antara lain karena saat usia remaja
mengalami pertumbuhan dimana hal ini membutuhkan asupan zat gizi lebih tinggi terutama zat
besi, tetapi remaja putri tidak memperhatikan jumlah makanan, atau penyerapan diet yang buruk,
menstruasi yang berlebihan, adanya penyakit infeksi yang kronis, perdarahan yang mendadak
seperti kecelakaan (Merryana, 2012). Apabila remaja putri kekurangan zat besi (menderita anemia)
akan mengakibatkan remaja putri dalam kondisi tubuh merasa lemah, letih dan lesu, muka tampak
pucat, kepala sering pusing dan konsenterasi menurun. Adapun hasil analisis faktor penyebabnya
adalah pendidikan kedua orang tua, pengetahuan dari remaja putri itu sendiri tentang anemia, faktor

1
ekonomi keluarga, konsumsi tablet Fe, konsumsi Vit C dan lamanya remaja putri menstruasi
(Burner, 2012).
Adapun akibat jangka panjang pada remaja putri yang mengalami anemia bahwa jika dia
nanti hamil, maka remaja putri tidak akan dapat memenuhi zatzat gizi untuk tubuhnya dan juga
janin yang dikandungannya. Apabila remaja putri tersebut hamil dengan anemia dapat beresiko
untuk mengalami komplikasi kehamilam bahkan kematian pada maternal, dapat terjadi kehamilan
prematur, BBLR, dan kematian perinatal (Hayati, 2010). Sehingga peningkatan pengetahuan bagi
remaja putri mengenai anemia dan asupan zat gizi pada makanan itu penting sebagai upaya
pencegahan terhadap kejadian anemia (Dharmadi, dkk, 2012). Prevalensi anemia pada remaja putri
lebih besar daripada remaja putra yang artinya remaja putri lebih rentan untuk terkena anemia.
Anemia lebih sering terjadi pada remaja putri karena setiap bulan remaja putri menstruasi. Remaja
putri yang mengeluarkan darah menstruasi sangat banyak selama lebih dari lima hari
dikhawatirkan akan kehilangan zat besi, sehingga tubuh remaja putri memerlukan zat besi
pengganti lebih banyak daripada hanya mengeluarkan darah menstruasi selama tiga hari dan
sedikit. Ditambah lagi remaja putri umumnya lebih memperhatikan penampilan fisiknya sehingga
usaha diet atau mengurangi porsi makan dilakukan untuk selalu menjaga tubuhnya tetap langsing.
Ketidakseimbangan zat gizi atau makanan yang dikonsumsi karena diet dengan kebutuhan zat gizi
tubuh, secara tidak langsung dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi yang penting bagi
tubuh (Arisman, 2007).
Survei pendahuluan pada siswi di SMA AL Hidayah dengan wawancara pada 10 siswi, 7
siswi mengalami lemah, letih dan kurang konsentrasi belajar pada saat menstruasi serta pada
pemeriksaan fisik terlihat konjungtiva yang pucat. Hal ini di sebabkan karena pola makan yang
tidak baik dan asupan zat besi yang kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut maka menjadi
pertimbangan penulis untuk melakukan pengabdian masyarakat tentang Pemeriksaan kadar Hb
siswi di SMA AL Hidayah dalam upaya deteksi dini kejadian anemia sebagai persiapan untuk
masa reproduksi. Harapan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan gambaran
kejadian anemia sehingga dapat mengantisipasi terjadinya anemia. Serta, memberikan motivasi
dan kesadaran kepada siswa untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung zat
besi.
Intervensi pemerintah dalam upaya perbaikan gizi masyarakat dibagi menjadi intervensi gizi
spesifik dan intervensi gizi sensitive. Intervensi gizi spesifik dalam hal mencegah kurangnya zat

2
besi pada remaja putri dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah (TTD) dan promosi serta
pemberian suplemen gizi makro dan mikro. Intervensi ini dilaksanakan dalam bentuk program
pemberian tablet tambah darah ke sekolah-sekolah yang dikhususkan untuk remaja puteri untuk
meminimalisasi perempuan usia muda mengalami anemia. Dalam rangka menyukseskan program
pemerintah, MAN 2 Bireuen bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Kota Juang setempat
mengadakan kegiatan “Pemeriksaaan Kadar HB dan Penyuluhan Tentang Anemia Serta
Antisipasinya Pada Peserta Didik di MAN 2 Bireuen” yang dikhususkan bagi siswa puteri di
lingkungan MAN 2 Bireuen.
Siswi-siswi MAN 2 Bireuen diberikan sosialisasi mengenai penyakit anemia, peran zat besi
bagi pertumbuhan dan pola hidup dan pola makan yang tepat untuk mencukupi asupan zat besi.
Setelah itu pada siswi-siswi tersebut diberikan tablet tambah darah (TTD). Selanjutnya MAN 2
Bireuen dan Puskesmas Kota Juang bekerja sama untuk melaksanakan monitoring terkait
pemberian tablet tambah darah pada para siswi MAN 2 Bireuen.

B. TUJUAN
Untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi
remaja putri

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. TRIAS UKM

Trias UKM adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKM

meliputi;

1. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku
kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi
kesadaran dan sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan masyarakat mempunyai
pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Secara konsep: penkes
merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain (individu, keompok, masyarakat) agar
berperilaku hidup sehat. Pelayanan Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan
tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme organisme, sering implisit manusia.
2. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,


memperhatikan pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan jarak, tempat duduk,
dan papan tulis, dll. Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan
kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga Madrasah

4
B. PELAKSANAAN

1. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


 Metode : Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
 Peserta : Pelajar putri MAN 2 Bireuen
 Intervensi : Sosialisasi mengenai pentingnya zat besi dan dampak anemia pada
orang dewasa, serta pemberian tablet tambah darah.

2. Pelaksanaan di MAN 2 Bireuen


 Hari / Tanggal : Senin / 5 September 2022
 Tempat : MAN 2 Bireuen
 Acara : Pemberian Tablet Tambah Darah
 Intervensi : Sosialisasi mengenai pentingnya zat besi dan dampak anemia pada
orang dewasa, serta pemberian tablet tambah darah.

3. Hasil Kegiatan
Dengan diadakannya kegiatan Sosialisasi mengenai pentingnya zat besi dan
dampak anemia pada orang dewasa, serta pemberian tablet tambah darah pada remaja
putri MAN 2 Bireuen memberikan pengetahuan betapa pentingnya zat besi bagi tubuh,
menumbuhkan kesadaran bagi seluruh siswa/i MAN 2 Bireuen pentingnya gizi seimbang,
dan dampak positif dengan mengkonsumsi tablet tambah darah bagi kesehatan tubuh para
remaja putri.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri di MAN 2
Bireuen dilaksanakan pada tanggal 5 september 2022 dengan sasaran pelajar putri MAN 2
Bireuen. Kegiatan tersebut dirancang dan dilaksanakan oleh UKM MAN 2 Bireuen
bekerjasama dengan Pukesmas Kecamatan Kota Juang dan mendapatkan dukungan penuh
dari kepala MAN 2 Bireun bapak Drs. Rusydi, M.Ag dan kepala Puskesmas Kecamatan
Kota Juang dr. Asmaul Husna.

Tujuan dari kegiatan adalah : Untuk menumbuhkan kesadaran bagi pelajar putri MAN 2
Bireuen pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri

Remaja puteri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit anemia. Oleh
karena itu remaja puteri membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibanding remaja
putera seusianya. Untuk mencukupi kebutuhan zat besi dan mencegah penyakit anemia pada
remaja puteri, maka perlu diberikannya tablet tambah darah sebagai suplemen.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. https://promkes.kemkes.go.id/cegah-anemia-pada-remaja-putri-dengan-tablet-
tambah-darah
2. https://health.kompas.com/read/2022/10/28/163100268/6-manfaat-minum-
tablet-tambah-darah-untuk-remaja-putri?page=all
3. UKS: Trias UKS (dartiariyanti.blogspot.com)

7
FOTO KEGIATAN

1. SERAH TERIMA TABLET TAMBAH DARAH DARI PUSKESMAS KECAMATAN


KOTA JUANG KEPADA MAN 2 BIREUEN

2. SOSIALISASI TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH


DARAH (TTD) BAGI REMAJA PUTRI

8
3. SENAM PAGI SELURUH SISWI MAN 2 BIREUEN

9
4. MAKAN BERSAMA MAKAN GIZI SEIMBANG

10
5. MINUM TABLET TAMBAH DARAH (TTD) BAGI REMAJA PUTRI

11

Anda mungkin juga menyukai