BEKAS
FINAL PROJECT
Oleh
i
LEMBAR PENGESAHAN
Final Project
Pada
TIM PENGUJI
Nama
Penguji 1 .......................... .........................
.
Nama
.......................... .........................
Penguji 2
Suparmi, S.Pd.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia nya kepada kita semua, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Final Project ini yang berjudul: “Pembuatan Guci Berbahan
Dasar Botol Bekas”.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Final Project ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan Final Project ini.
Akhirnyua penulis berharap semoga Final Project ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................i
Halaman Pengesahan…..........................................................................................ii
Kata Pengantar…....................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Daftar Gambar..................................................................................................................vi
Daftar Lampiran.....................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah…....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 2
A. Pengertian Guci…………………………………………………………...3
B. Kerajinan Tangan…………………………………………………………4
C. Pengertian Sampah………………………………………………………..4
F. Jenis Semen...................................................................................................7
vii
BAB III. METODE PENELITIAN
C. Prosedur Kerja…………………………………………………………9
A. Hasil Pengamatan/Percobaan…………………………………………14
B. Pembahasan…………………………………………………………..14
A. Simpulan……………………………………………………………..16
B. Saran…………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guci modern adalah sebuah jenis kerajinan yang digunakan sebagai tempat
wadah penyimpanan perhiasan, bumbu dapur, dan tempat penyimpanan hiasan
bunga. Dalam bahasa jawa guci disebut juga sebagai “gudhi” yang berasal dari
kata “gudha” yang artinya adalah wadah. Guci ini difungsikan sebagai perabot
rumah tangga dengan tujuan untuk menghias atau mempercantik ruangan.
Disini saya akan menjelaskan tentang guci yang terbuat dari botol bekas, guci
pada dasarnya sudah di kembangkan dari zaman dahulu, karena dari zaman
dahulu guci sudah di percayai masyarakat untuk menghiasi ruangan rumah atau
untuk wadah penyimpanan barang-barang berharga dan sebagainya. Di zaman
sekarang sudah banyak orang yang menggunakan guci modern yaitu guci yang
terbuat dari botol bekas, sampai mereka lupa bahwa di sekitar mereka juga masih
banyak sampah botol bekas yang bisa di gunakan untuk memmbuat guci modern.
Banyak orang yang belum tahu, bahwa botol bekas yang ada di sekitarnya
bisa dijadikan bahan untuk pembuatan guci yang sangat unik. Alasan saya
membuat guci ini adalah untuk menambah wawasan saya mengenai pembuatan
guci yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang ada disekitar lingkungan saya.
Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan
menghasilkam sebuah objek atau benda. Kerajinan tangan biasanya memiliki
fungsi sebagai barang atau produk kerajinan yang memiliki nilai guna. Sementara
daur ulang diartikan di KBBI yaitu melakukan atau membuat, daur ulang, proses
kembali bahan yang sudah tidak terpakai.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengatasi sampah botol bekas?
2. Kenapa botol bekas bisa dijadikan bahan untuk pembuatan guci ?
3. Bagaimana karakteristik tentang guci ?
4. Apakah kegunaan guci dari botol bekas?
C. Tujuan Penelitian
1. Memberi tahu kepada masyarakat tentang pemanfaat barang bekas
yaitu botol bekas.
2. Penyelesaian tugas projek mata pelajaran SBK dan menambah
kreativitas.
3. Upaya pengurangan sampah plastik yang menyebabkan pencemaran
lingkungan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Guci
Menurut Nasruddin (1993:80), guci adalah tempat penyimpanan air di dapur,
yang dipergunakan sehari-hari untuk kebutuhan memasak. Guci terdiri dari
berbagai ukuran dari yang besar sampai yang kecil. Guci yag berukuran besar
disebut peudeuna sedangkan guci kecil dan sedang disebut guro yang sering
dipakai dirumah. Penggunaan guci dalam kehidupan tangga sehari-hari terutama
yang berkaitan dengan aktivitas dapur, selain dipergunakan sebagai wadah
penyimpanan air, masih terdapat fungsi yang lainnya. Ada yang dipergunakan
sebagai tempat penyimpanan minyeuk brok (jenis minyak makan yang dihasilkan
dengan system pengolahan tradisional), tempat menyimpan asam sunti, tempat
menyimpan cuka jok (cuka aren) dan cuka nipah.
Secara umum guci juga terdapat di daerah lain yang hampir sama bentuknya
hanya saja namanya yang berbeda. Pengrajin yang ada di Indonesia memproduksi
berbagai jenis, bentuk dan fungsi gerabah untuk kebutuhan rumah tangga seperti
gentongan, kato-katoan dan buli-buli, akan tetapi tidak lepas dari ciri khas tiap
daerah tertentu. Guci memiliki bentuk cembung, bagian bawah kecil dan sepertiga
ke atas besar.Guci pada dasarnya terbuar dari tanah liat maka pada kali ini akan
menggunakan media sampah botol bekas untuk membuat karya guci dalam bentuk
tiga dimensi. Adapun karya yang dibuat berupa lampu tidur, hiasan dinding, vas
bunga. Proses penggarapan karya ini pengkarya tidak hanya memikirkan bentuk
fisiknya tetapi juga kegunaan karya.
Kerajinan guci memiliki berbagai fungsi diantaranya fungsi estetik, fungsi
ekonomi, dan fungsi praktis. Fungsi estetik adalah fungsi karya kerajinan untuk
memenuhi kebutuhan keindahan. Fungsi ekonomi adalah kerajinan dapat sebagai
mata pencarian yang dapat menghasilkan uang untuk memnuhu kebutuhan hidup
sehari-hari. Fungsi praktis adalah kerajinan memenuhi kebutuhan hidup seperti
sehari-hari seperti guci, dan perabot rumah tangga serta keperluan lainnya.
3
B. Kerajinan Tangan
Menurut Pangestu (2008), kerajinan tangan atau yang umum di kenal sebagai
kerajinan seringkali dipahami sebagai produk yang dihasilkan dari keterampilan
tangan. Namun, kerajinan memiliki aspek yang lebih luas lagi yang kemudian
bersangkutan dengan teknologi dalam proses pembuatan suatu produk. Keahlian
dan keterampilan merupakan unsur penting dalam membuat sebuah produk
kerajinan yang dilihat sebagai sebuah tradisi dan kearifan lokal. Seiring
berjalannya waktu, teknologi muncul dan menyumbangkan jasa dalam proses
produksi kerajinan. Penyatuan keterampilan tangan dan teknologi ini kemudian
menjadi nilai tambah dalam sebuah produk kerajinan.
Kriteria karya seni kerajinan tangan (seni kria) yang baik. Kriterianya sama
dengan kriteria karya seni rupa yang baik dan ditambah kriteria nilai kegunaan.
Kriteria nilai kegunaan (utility) meliputi:
a. Keamanan (security): aman, nyaman dan tidak menimbulkan kecelakaan;
b. Kenyamanan (comfortable): praktis, serasi dan enak digunakan;
c. Keluwesan (flexibility): nilai kegunaan, mudah dan luwes
penggunaannya.
Perpaduan antara karya seni rupa yang baik dan teknologi terkini akan
menghasilkan suatu karya seni rupa yang memiliki nilai estetik dan nilai
kegunaan. Sehingga karya seni tersebut menjadi barang yang dapat digunakan
namun memiliki unsur keindahan pada karya tersebut.
C. Pengertian Sampah
Menurut Riyadi (2015), sampah yaitu sisa yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industry maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU
No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, disebutkan bahwa sampah
merupakan sisa dari kegiatan manusia yang berbentuk organik maupun anorganik
dan bersifat bisa terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna dan dibuang ke lingkungan.
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biode-gradable), misalnya, kantong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral, dan sebagainya. Sampah-sampah
tersebut dapat berasal dari permukiman penduduk , pasar/tempat usaha hotel,
kantor-kantor, dan lain-lain.
4
D. Pengertian Sampah Botol Plastik
Sampah botol plastic merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia
yang sudah terpakai. Menurut Endah (2015: h.8) menjelaskan bahwa sampah
merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu kompleks dari
mulai bangun tidur hingga tidur lagi, manusia pasti menghasilkan buangan atau
sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak terlepas dari gaya hidup
masyarakat. Jika sampah tersebut terus diabaikan, tentu akan menimbulkan
dampak serius bagi lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara, tanah
longsor dapat menyebabkan banjir.
Terdapat jenis-jenis sampah, seperti berikut :
1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang sangat mudah hancur, seperti sayuran atau buah yang
dibuang, makanan sisa, daun-daun kering, dan lainnya sebagaianya.
2. Sampah Non Organik
Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur, seperti
kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol plastik, logam dan lain
sebagainya.
3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (b3)
Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak dapat diolah kembali serta bersifat
sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti pembalut wanita, pembalut bayi,
batu baterai, styorofoam.
4
E. Manfaat Sampah Botol Plastik
Menurut kamus Bahasa Indonesia pemanfaatan berasal dari kata manfaat.
Manfaat adalah guna, faedah yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an.
Pemanfaatan adalah memanfaatkan barang yang sudah ada guna dijadikan produk
lain sehingga meningkatkan daya guna produk. Limbah menurut kamus Bahasa
Indonesia, adalah sisa proses produksi. Secara umum yang disebut limbah adalah
bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Menurut Yuwono
dan Abdullah (1994:262).
Menurut Abdurahman (2008:102) Limbah plastik merupakan permasalahan
lama yang sering dihadapi terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak bisa
hancur atau dapat hancur. Limbah botol plastik yang digunakan dalam produk
aksesoris ini botol jenis Polyethylene Terephthalate (PET) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Hal ini dikarenakan jenis botol merupakan kemasan yang
kemasan tidak dapat diisi ulang. Dengan demikian kemasan tersebut menjadi
limbah dan dapat digunakan untuk pembuatan produk aksesoris ini.
6
F. Jenis Semen
Menurut Bonardo Pangaribuan (2013) Semen berasal dari bahasa latin
caementum yang berarti bahan perekat. Secara sederhana, definisi semen adalah
bahan perekat atau lem, yang bisa merekat bahan-bahan material lain seperti batu
bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan.Sedangkan dalam
pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki
sifat mampu mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak
dan kuat.
Jenis-jenis semen:
1. Portland Cement
Adalah jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum di
seluruh dunia karena merupakan bahan dasar beton, dan plesteran semen.
2. Super Masonry Cement
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Pembuatan
Waktu: 6 Januari 2024 – 10 Januari 2024
Tempat: Perumahan PT ILP KM 52
1. Botol bekas
8
12. Cat acrylik
13. Korek api
14. Lilin
15. Koran
C. Langkah Kerja
1. Pertama-tama siapkan alat dan bahan.
2. Proses pembuatan bentuk botol bekas menjadi bentuk seperti guci:
a. Siapkan gunting, botol bekas.
b. Lalu, potong bagian atas botol bekas menggunakan gunting.
8
Gambar 3.3 Proses pemotongan kardus
4. Proses penempelan kardus dan lakban ke botol bekas:
a. Siapkan lilin lalu hidupkan menggunakan korek api.
b. Jika sudah lem tembak dipanaskan diatas api agar menjadi meleleh, dan
lelehan lem tembak ditaruh dibagian kardus.
c. Lalu tempelkan kardus yang sudah diberi lem ke botol.
d. Selanjutnya selesaikan proses penempelan kardus agar terlihat rapat.
e. Jika kardus sudah ditempelkan semua, lalu diberikan lakban agar
potongan kardus yang sudah ditempelkan menjadi rapat dan tidak ada
yang lepas dari botol.
8
Gambar 3.6 Proses penempelan semen putih pada kerangka guci
7. Proses pengeringan guci botol bekas berlangsung selama 2 hari jika cuaca
nya terik, dan lebih dari 3 hari jika cuaca nya mendung atau hujan.
8. Selanjutnya, guci botol bekas yang sudah kering diamplas agar permukaan
nya menjadi halus.
8
Gambar 3.8 Proses penghalusan permukaan guci
9. Setelah itu, guci botol bekas dapat di cat menggunakan cat acrilik dan
ditempel stiker atau hiasan sesuai selera.
8
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa didalam proses pembuatan guci
memiliki kendala pada saat proses menempelkan kardus dibotol bekas yang sudah
dibentuk, potongan kardus memiliki ukuran panjang yang sedikit berbeda, pada
saat penempelan koran kebotol bekas yang sudah dilapiskan dengan kardus dan
lakban memiliki kendala yaitu tidak menempelnya koran ke botol bekas yang
sudah dilapiskan tersebut. Guci yang dihasilkan pada penelitian ini dibuat dengan
ukuran yang lumayan besar yaitu berukuran dengan tinggi 19 cm, lebar atas 9,5
cm, dan lebar bawah 12,5 cm. Kemudian, proses selanjutnya ialah menempelkan
semen yang sudah dilapisi kebotol bekas lalu guci dijemur selama 2 hari jika
cuaca terik dan panas namun membutuhkan waktu lebih dari 3 hari jika cuaca
mendung atau hujan. Setelah melalui proses pengeringan, guci tersebut diberikan
sedikit cat minyak agar kelihatan warna nya yang sangat cerah, kemudian guci
tersebut ditambahkan cat acrylik atau hiasan yang indah agar terlihat cantik dan
menarik.
Guci yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki nilai estetis yaitu keindahan
dan nilai fungsi yaitu kegunaan . Nilai keindahan pada guci tersebut terletak pada
keindahannya yang menambah ke estetika diruangan, serta nilai kegunaannya
yaitu dapat digunakan sebagai tempat wadah vas bunga, alat tulis seperti pensil
dan pena, perhiasan dan sebagainya. Guci yang terbuat dari bahan-bahan bekas ini
juga mampu mengurangi penumpukan sampah yang ada disekitar kita, serta
mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa orang yang membutuhkan guci
untuk dijadikan hiasan rumah yang tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak, akhir
nya saya mencoba membuat guci modern yang terbuat dari botol bekas, setelah
masyarakat tahu kalau pembuatan guci bisa dari bahan-bahan bekas yang ada
14
dilingkungan sekitar kita maka dari itu saya mencoba memanfaatkan sampah botol
bekas yang ada dilingkungan sekitar saya. Dengan memanfaatkan botol bekas dan
cat air dapat digunakan untuk membuat guci, karena botol bekas bisa dimanfaatkan
untuk membuat kerajinan tangan.
Manfaat botol bekas adalah untuk dijadikan sebuah hasil karya kerajinan,
kerajinan ini termasuk kedalam sebuah salah satu upaya daur ulang yaitu sesuai
konsep reduce, reuse, recycle (3r). Memanfaatkan botol bekas bisa meningkatkan
nilai ekonomi dan nilai tambah dari sampah botol bekas yang selama ini dianggap
tidak bernilai.
Sampah dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup
yang mudah terurai, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak
mudah membusuk seperti plastik, botol plastic. Dari berbagai macam sampah
diatas saya mengambil tindakan untuk membuat suatu kerajinan dari sampah-
sampah botol bekas.
Metode pada tahap pembuatan guci, sampah botol bekas yang sudah
dikumpulkan untuk pembuatan guci modern sangatlah mudah sekali untuk
dibentuk. Proses ini berhasil mengubah sampah botol bekas yang tadinya hanya
sampah biasa, sekarang sampah tersebut sudah berhasil dijadikan bahan utama
untuk membuat suatu kerajinan. Dari semua hasil pengerjaan ini kita dapat tahu
tentang karakteristik pembuatan guci modern. Botol bekas memiliki ciri khas
tersendiri, dengan mengubah sampah botol bekas menjadi suatu kerajinan yaitu
guci modern, yang tadinya hanya sampah yang tidak terpikirkan dan sekarang
menjadi suatu barang yang sangat berguna sekali bagi masyarakat sekitar kita.
Adapun cara-cara pembuatan nya sudah kita ketahui dari teori diatas.
14
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN
A.Simpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan/daur ulang sampah botol bekas dapat memberikan manfaat bagi
masyarkat sekitar untuk bisa membuat berbagai jenis kerajinan, dengan
adanya kita membuat kerajinan tersebut kita bisa mengasah keterampilan kita
dalam membuat sebuah kerajinan tangan.
2. Guci botol bekas mempunyai fungsi estetik, fungsi ekonomi dan fungsi
praktis.
3. Dengan penggunaan sampah botol bekas dapat mengurangi pencemaran
lingkungan.
B.Saran
Dengan ini penulis menyampaikan bahwa semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat dan dapat membantu menghias ruangan rumah dan dialaminya
dengan biaya yang sedikit, dan semoga bisa ditemukan lagi kerajinan tangan
lainnya yang menggunakan bahan dari botol bekas, yang dapat membantu
masyarakat serta disebarkan dengan penjelasan yang lebih sempurna.
Berdasarkan pembahasan tersebut terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
untuk pengembangan dan penggunan guci modern tersebut.
1. Peningkatan kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama mengenai
sampah plastik.
2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran saya mengenai pemanfaatan dan
cara pembuatan guci modern.
3. Perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai cara
pembuatan guci.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sukimin, Sutandur edy. 2002. “Kerajinan Tangan dan Seni Rupa”. Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Doriza, Shinta Dkk. 2017. “Pemanfaatan limbah botol plastik melalui
pelatihan wirausaha produk Aksesoris bagi Ibu rumah tangga”.
Jurnal Sarwahita Volume II No.2
Dwiyatmo B, Kus. 2007. “Pencemaran Lingkungan dan Penangananya”.
Yogyakarta: PT Citra Aji Parama
Martono. 2008 “Ketererampilan Praktis Berkreasi dengan bahan Lunak dan
Keras”, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Hidayat, Syarif. 2009. “Semen dan Jenis Aplikasinya” Jakarta: PT. Kawan
Pustaka
Mulyadin, R. Mohamad. 2018. “Konflik Pengelolaan Sampah di DKI
Jakarta dan Upaya Mengatasinnya” Jakarta: Jurnal analisis
kebijakan kehutanan
16
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Alat dan bahan
16
Gambar 2 koran
Gambar 4 Amplas
16
Gambar 5 Selotip
Gambar 6 Kardus
16
Gambar 7 Cat Acrylic
16
Gambar 9 Sendok
Gambar 10 Mangkuk
16
Gambar 11 Kuas
Gambar 12 Gunting
Gambar 13 korek
16
16