Anda di halaman 1dari 31

PEMBUATAN GUCI BERBAHAN DASAR BOTOL

BEKAS

FINAL PROJECT

Diajukan Kepada Sekolah Menengah Pertama Abadi Perkasa untuk


Memenuhi Syarat Kelulusan

Oleh

Silvia Oktaviana Putri


0089724563

SMP ABADI PERKASA


YAYASAN PENDIDIKAN ABADI PERKASA
SEKOLAH SUGAR GROUP
LAMPUNG
2024

i
LEMBAR PENGESAHAN
Final Project

PEMBUATAN GUCI BERBAHAN DASAR


BOTOL BEKAS
Disusun Oleh
Silvia Oktaviana Putri
0089724563

Telah dipresentasikan di depan Tim Penguji Final Project

Pada

TIM PENGUJI

Nama/Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Nama
Penguji 1 .......................... .........................
.

Nama
.......................... .........................
Penguji 2

Tulang Bawang ,............................................

Kepala SMP Abadi Perkasa,

Suparmi, S.Pd.

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia nya kepada kita semua, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Final Project ini yang berjudul: “Pembuatan Guci Berbahan
Dasar Botol Bekas”.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan Final Project ini berkat


bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan Final Project ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Final Project ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan Final Project ini.
Akhirnyua penulis berharap semoga Final Project ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Tulang Bawang, 31 Januari 2024


Penyusun

Silvia Oktaviana Putri

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................i

Halaman Pengesahan…..........................................................................................ii

Kata Pengantar…....................................................................................................iii

Daftar Isi.................................................................................................................iv

Daftar Gambar..................................................................................................................vi

Daftar Lampiran.....................................................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…..........................................................................1

B. Rumusan Masalah…....................................................................................2

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Guci…………………………………………………………...3

B. Kerajinan Tangan…………………………………………………………4

C. Pengertian Sampah………………………………………………………..4

D. Pengertian Sampah Botol Plastik..................................................................5

E. Manfaat Sampah Botol Plastik......................................................................6

F. Jenis Semen...................................................................................................7

vii
BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………….8

B. Alat dan Bahan………………………………………………………....8

C. Prosedur Kerja…………………………………………………………9

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan/Percobaan…………………………………………14

B. Pembahasan…………………………………………………………..14

BAB V. SIMPUL DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………………..16

B. Saran…………………………………………………………………16

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Botol Bekas sebagai bahan utama...............................................8


Gambar 3.2 Proses pemotongan Botol Bekas.................................................9
Gambar 3.3 Proses pemotongan kardus.........................................................10
Gambar 3.4 Proses penempelan kardus pada Botol Bekas............................10
Gambar 3.5 Proses penempelan Koran pada Botol Bekas.............................11
Gambar 3.6 Proses Penempelan Semen Putih pada kerangka Guci...............12
Gambar 3.7 Proses Pengeringan.....................................................................12
Gambar 3.8 Proses Penghalusan Permukaan Guci.........................................13
Gambar 3.9 Proses pengecatan pada Guci......................................................13

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Botol Bekas...........................................................................................18


Gambar 2 Koran.....................................................................................................18
Gambar 3 Lem Fox................................................................................................19
Gambar 4 Amplas..................................................................................................19
Gambar 5 Selotip...................................................................................................20
Gambar 6 Kardus...................................................................................................20
Gambar 7 Cat Acrylic............................................................................................21
Gambar 8 Lem Tembak.........................................................................................21
Gambar 9 Sendok...................................................................................................22
Gambar 10 Mangkuk.............................................................................................22
Gambar 11 Kuas.....................................................................................................23
Gambar 12 Gunting................................................................................................23
Gambar 13 Korek...................................................................................................23
Gambar 14 Guci.......................................................................................................24

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guci modern adalah sebuah jenis kerajinan yang digunakan sebagai tempat
wadah penyimpanan perhiasan, bumbu dapur, dan tempat penyimpanan hiasan
bunga. Dalam bahasa jawa guci disebut juga sebagai “gudhi” yang berasal dari
kata “gudha” yang artinya adalah wadah. Guci ini difungsikan sebagai perabot
rumah tangga dengan tujuan untuk menghias atau mempercantik ruangan.

Disini saya akan menjelaskan tentang guci yang terbuat dari botol bekas, guci
pada dasarnya sudah di kembangkan dari zaman dahulu, karena dari zaman
dahulu guci sudah di percayai masyarakat untuk menghiasi ruangan rumah atau
untuk wadah penyimpanan barang-barang berharga dan sebagainya. Di zaman
sekarang sudah banyak orang yang menggunakan guci modern yaitu guci yang
terbuat dari botol bekas, sampai mereka lupa bahwa di sekitar mereka juga masih
banyak sampah botol bekas yang bisa di gunakan untuk memmbuat guci modern.

Banyak orang yang belum tahu, bahwa botol bekas yang ada di sekitarnya
bisa dijadikan bahan untuk pembuatan guci yang sangat unik. Alasan saya
membuat guci ini adalah untuk menambah wawasan saya mengenai pembuatan
guci yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang ada disekitar lingkungan saya.
Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan
menghasilkam sebuah objek atau benda. Kerajinan tangan biasanya memiliki
fungsi sebagai barang atau produk kerajinan yang memiliki nilai guna. Sementara
daur ulang diartikan di KBBI yaitu melakukan atau membuat, daur ulang, proses
kembali bahan yang sudah tidak terpakai.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengatasi sampah botol bekas?
2. Kenapa botol bekas bisa dijadikan bahan untuk pembuatan guci ?
3. Bagaimana karakteristik tentang guci ?
4. Apakah kegunaan guci dari botol bekas?

C. Tujuan Penelitian
1. Memberi tahu kepada masyarakat tentang pemanfaat barang bekas
yaitu botol bekas.
2. Penyelesaian tugas projek mata pelajaran SBK dan menambah
kreativitas.
3. Upaya pengurangan sampah plastik yang menyebabkan pencemaran
lingkungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Guci
Menurut Nasruddin (1993:80), guci adalah tempat penyimpanan air di dapur,
yang dipergunakan sehari-hari untuk kebutuhan memasak. Guci terdiri dari
berbagai ukuran dari yang besar sampai yang kecil. Guci yag berukuran besar
disebut peudeuna sedangkan guci kecil dan sedang disebut guro yang sering
dipakai dirumah. Penggunaan guci dalam kehidupan tangga sehari-hari terutama
yang berkaitan dengan aktivitas dapur, selain dipergunakan sebagai wadah
penyimpanan air, masih terdapat fungsi yang lainnya. Ada yang dipergunakan
sebagai tempat penyimpanan minyeuk brok (jenis minyak makan yang dihasilkan
dengan system pengolahan tradisional), tempat menyimpan asam sunti, tempat
menyimpan cuka jok (cuka aren) dan cuka nipah.
Secara umum guci juga terdapat di daerah lain yang hampir sama bentuknya
hanya saja namanya yang berbeda. Pengrajin yang ada di Indonesia memproduksi
berbagai jenis, bentuk dan fungsi gerabah untuk kebutuhan rumah tangga seperti
gentongan, kato-katoan dan buli-buli, akan tetapi tidak lepas dari ciri khas tiap
daerah tertentu. Guci memiliki bentuk cembung, bagian bawah kecil dan sepertiga
ke atas besar.Guci pada dasarnya terbuar dari tanah liat maka pada kali ini akan
menggunakan media sampah botol bekas untuk membuat karya guci dalam bentuk
tiga dimensi. Adapun karya yang dibuat berupa lampu tidur, hiasan dinding, vas
bunga. Proses penggarapan karya ini pengkarya tidak hanya memikirkan bentuk
fisiknya tetapi juga kegunaan karya.
Kerajinan guci memiliki berbagai fungsi diantaranya fungsi estetik, fungsi
ekonomi, dan fungsi praktis. Fungsi estetik adalah fungsi karya kerajinan untuk
memenuhi kebutuhan keindahan. Fungsi ekonomi adalah kerajinan dapat sebagai
mata pencarian yang dapat menghasilkan uang untuk memnuhu kebutuhan hidup
sehari-hari. Fungsi praktis adalah kerajinan memenuhi kebutuhan hidup seperti
sehari-hari seperti guci, dan perabot rumah tangga serta keperluan lainnya.

3
B. Kerajinan Tangan
Menurut Pangestu (2008), kerajinan tangan atau yang umum di kenal sebagai
kerajinan seringkali dipahami sebagai produk yang dihasilkan dari keterampilan
tangan. Namun, kerajinan memiliki aspek yang lebih luas lagi yang kemudian
bersangkutan dengan teknologi dalam proses pembuatan suatu produk. Keahlian
dan keterampilan merupakan unsur penting dalam membuat sebuah produk
kerajinan yang dilihat sebagai sebuah tradisi dan kearifan lokal. Seiring
berjalannya waktu, teknologi muncul dan menyumbangkan jasa dalam proses
produksi kerajinan. Penyatuan keterampilan tangan dan teknologi ini kemudian
menjadi nilai tambah dalam sebuah produk kerajinan.
Kriteria karya seni kerajinan tangan (seni kria) yang baik. Kriterianya sama
dengan kriteria karya seni rupa yang baik dan ditambah kriteria nilai kegunaan.
Kriteria nilai kegunaan (utility) meliputi:
a. Keamanan (security): aman, nyaman dan tidak menimbulkan kecelakaan;
b. Kenyamanan (comfortable): praktis, serasi dan enak digunakan;
c. Keluwesan (flexibility): nilai kegunaan, mudah dan luwes
penggunaannya.
Perpaduan antara karya seni rupa yang baik dan teknologi terkini akan
menghasilkan suatu karya seni rupa yang memiliki nilai estetik dan nilai
kegunaan. Sehingga karya seni tersebut menjadi barang yang dapat digunakan
namun memiliki unsur keindahan pada karya tersebut.

C. Pengertian Sampah
Menurut Riyadi (2015), sampah yaitu sisa yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industry maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU
No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, disebutkan bahwa sampah
merupakan sisa dari kegiatan manusia yang berbentuk organik maupun anorganik
dan bersifat bisa terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna dan dibuang ke lingkungan.
Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biode-gradable), misalnya, kantong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral, dan sebagainya. Sampah-sampah
tersebut dapat berasal dari permukiman penduduk , pasar/tempat usaha hotel,
kantor-kantor, dan lain-lain.
4
D. Pengertian Sampah Botol Plastik
Sampah botol plastic merupakan bahan padat buangan dari kegiatan manusia
yang sudah terpakai. Menurut Endah (2015: h.8) menjelaskan bahwa sampah
merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia yang begitu kompleks dari
mulai bangun tidur hingga tidur lagi, manusia pasti menghasilkan buangan atau
sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak terlepas dari gaya hidup
masyarakat. Jika sampah tersebut terus diabaikan, tentu akan menimbulkan
dampak serius bagi lingkungan yang mengakibatkan pencemaran udara, tanah
longsor dapat menyebabkan banjir.
Terdapat jenis-jenis sampah, seperti berikut :
1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang sangat mudah hancur, seperti sayuran atau buah yang
dibuang, makanan sisa, daun-daun kering, dan lainnya sebagaianya.
2. Sampah Non Organik
Sampah yang berasal dari pabrik dan bersifat tidak mudah hancur, seperti
kemasan plastik, kertas, kaleng minuman, botol-botol plastik, logam dan lain
sebagainya.
3. Sampah Bahan Berbahaya Beracun (b3)
Sampah yang tidak bisa hancur dan tidak dapat diolah kembali serta bersifat
sangat berbahaya bagi lingkungan, seperti pembalut wanita, pembalut bayi,
batu baterai, styorofoam.

4
E. Manfaat Sampah Botol Plastik
Menurut kamus Bahasa Indonesia pemanfaatan berasal dari kata manfaat.
Manfaat adalah guna, faedah yang mendapat imbuhan pe dan akhiran an.
Pemanfaatan adalah memanfaatkan barang yang sudah ada guna dijadikan produk
lain sehingga meningkatkan daya guna produk. Limbah menurut kamus Bahasa
Indonesia, adalah sisa proses produksi. Secara umum yang disebut limbah adalah
bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Menurut Yuwono
dan Abdullah (1994:262).
Menurut Abdurahman (2008:102) Limbah plastik merupakan permasalahan
lama yang sering dihadapi terutama di Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak bisa
hancur atau dapat hancur. Limbah botol plastik yang digunakan dalam produk
aksesoris ini botol jenis Polyethylene Terephthalate (PET) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Hal ini dikarenakan jenis botol merupakan kemasan yang
kemasan tidak dapat diisi ulang. Dengan demikian kemasan tersebut menjadi
limbah dan dapat digunakan untuk pembuatan produk aksesoris ini.

6
F. Jenis Semen
Menurut Bonardo Pangaribuan (2013) Semen berasal dari bahasa latin
caementum yang berarti bahan perekat. Secara sederhana, definisi semen adalah
bahan perekat atau lem, yang bisa merekat bahan-bahan material lain seperti batu
bata dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan.Sedangkan dalam
pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki
sifat mampu mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak
dan kuat.
Jenis-jenis semen:
1. Portland Cement

Adalah jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum di
seluruh dunia karena merupakan bahan dasar beton, dan plesteran semen.
2. Super Masonry Cement

Semen ini lebih tepat digunakan untuk konstruksi perumahan gedung,


jalan dan irigasi yang struktur beton nya maksimal K225.
3. Oil Well Cement

Merupakan semen khusus yang lebih tepat digunakan untuk pembuatan


sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak bawah
permukaan laut dan bumi.
4. Semen Putih

Digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), sebagai filler atau


pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone
murni.
5. Portland Pozzolan Cement

Adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling clinker, gypsum


dan bahan pozzolan. Produk ini lebih tepat digunakan untuk bangunan
umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang, seperti jembatan, jalan raya, dermaga, bendungan, bangunan
irigasi dan fondasi pelat penuh.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu Pembuatan
Waktu: 6 Januari 2024 – 10 Januari 2024
Tempat: Perumahan PT ILP KM 52

B. Alat dan Bahan

1. Botol bekas

Gambar 3.1 Botol bekas sebagai bahan utama


2. Kardus
3. Lem tembak
4. Gunting
5. Selotip
6. Lem fox
7. Mangkok plastic
8. Sendok
9. Semen putih
10. Amplas
11. Kuas

8
12. Cat acrylik
13. Korek api
14. Lilin
15. Koran

C. Langkah Kerja
1. Pertama-tama siapkan alat dan bahan.
2. Proses pembuatan bentuk botol bekas menjadi bentuk seperti guci:
a. Siapkan gunting, botol bekas.
b. Lalu, potong bagian atas botol bekas menggunakan gunting.

Gambar 3.2 Proses pemotongan botol bekas


3. Proses pembentukan kardus:
a. Siapkan kardus bekas.
b. Lalu potong kardus menjadi bentuk persegi empat atau persegi panjang,
jika sudah siapkan spidol hitam untuk mencetak sebuah bentuk yang
akan ditempelkan dibagian botol bekas.
c. Jika sudah dicetak lalu bagian kardus yang sudah ada gambaran lalu
digunting.

8
Gambar 3.3 Proses pemotongan kardus
4. Proses penempelan kardus dan lakban ke botol bekas:
a. Siapkan lilin lalu hidupkan menggunakan korek api.
b. Jika sudah lem tembak dipanaskan diatas api agar menjadi meleleh, dan
lelehan lem tembak ditaruh dibagian kardus.
c. Lalu tempelkan kardus yang sudah diberi lem ke botol.
d. Selanjutnya selesaikan proses penempelan kardus agar terlihat rapat.
e. Jika kardus sudah ditempelkan semua, lalu diberikan lakban agar
potongan kardus yang sudah ditempelkan menjadi rapat dan tidak ada
yang lepas dari botol.

Gambar 3.4 Proses penempelan kardus pada botol bekas


8
5. Proses penempelan koran ke botol bekas yang sudah diberikan lakban dan
potongan kardus:
a. Siapkan lem fox, lalu botol bekas yang sudah dilapisi lakban diberikan
lem fox, jika sudah lalu ditempelkan potongan-potongan koran.

Gambar 3.5 Proses penempelan koran pada botol bekas


6. Proses penempelan semen putih kebotol bekas yang sudah dilapisi dengan
kardus, lakban, koran:
a. Siapkan mangkuk plastik, air, sendok dan semen putih.
b. Lalu semen putih dimasukan kedalam mangkuk plastik, dan diberikan air
secukupnya saja.
c. Aduk semen putih sampai merata.
d. Jika sudah lalu tempelkan adonan semen ke botol bekas yang sudah
dilapiskan.

8
Gambar 3.6 Proses penempelan semen putih pada kerangka guci

7. Proses pengeringan guci botol bekas berlangsung selama 2 hari jika cuaca
nya terik, dan lebih dari 3 hari jika cuaca nya mendung atau hujan.

Gambar 3.7 Proses pengeringan

8. Selanjutnya, guci botol bekas yang sudah kering diamplas agar permukaan
nya menjadi halus.

8
Gambar 3.8 Proses penghalusan permukaan guci
9. Setelah itu, guci botol bekas dapat di cat menggunakan cat acrilik dan
ditempel stiker atau hiasan sesuai selera.

Gambar 3.9 Proses pengecatan pada guci


10. Guci botol bekas siap digunakan.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa didalam proses pembuatan guci
memiliki kendala pada saat proses menempelkan kardus dibotol bekas yang sudah
dibentuk, potongan kardus memiliki ukuran panjang yang sedikit berbeda, pada
saat penempelan koran kebotol bekas yang sudah dilapiskan dengan kardus dan
lakban memiliki kendala yaitu tidak menempelnya koran ke botol bekas yang
sudah dilapiskan tersebut. Guci yang dihasilkan pada penelitian ini dibuat dengan
ukuran yang lumayan besar yaitu berukuran dengan tinggi 19 cm, lebar atas 9,5
cm, dan lebar bawah 12,5 cm. Kemudian, proses selanjutnya ialah menempelkan
semen yang sudah dilapisi kebotol bekas lalu guci dijemur selama 2 hari jika
cuaca terik dan panas namun membutuhkan waktu lebih dari 3 hari jika cuaca
mendung atau hujan. Setelah melalui proses pengeringan, guci tersebut diberikan
sedikit cat minyak agar kelihatan warna nya yang sangat cerah, kemudian guci
tersebut ditambahkan cat acrylik atau hiasan yang indah agar terlihat cantik dan
menarik.
Guci yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki nilai estetis yaitu keindahan
dan nilai fungsi yaitu kegunaan . Nilai keindahan pada guci tersebut terletak pada
keindahannya yang menambah ke estetika diruangan, serta nilai kegunaannya
yaitu dapat digunakan sebagai tempat wadah vas bunga, alat tulis seperti pensil
dan pena, perhiasan dan sebagainya. Guci yang terbuat dari bahan-bahan bekas ini
juga mampu mengurangi penumpukan sampah yang ada disekitar kita, serta
mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.

B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa orang yang membutuhkan guci
untuk dijadikan hiasan rumah yang tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak, akhir
nya saya mencoba membuat guci modern yang terbuat dari botol bekas, setelah
masyarakat tahu kalau pembuatan guci bisa dari bahan-bahan bekas yang ada

14
dilingkungan sekitar kita maka dari itu saya mencoba memanfaatkan sampah botol
bekas yang ada dilingkungan sekitar saya. Dengan memanfaatkan botol bekas dan
cat air dapat digunakan untuk membuat guci, karena botol bekas bisa dimanfaatkan
untuk membuat kerajinan tangan.

Manfaat botol bekas adalah untuk dijadikan sebuah hasil karya kerajinan,
kerajinan ini termasuk kedalam sebuah salah satu upaya daur ulang yaitu sesuai
konsep reduce, reuse, recycle (3r). Memanfaatkan botol bekas bisa meningkatkan
nilai ekonomi dan nilai tambah dari sampah botol bekas yang selama ini dianggap
tidak bernilai.

Terlalu banyak permasalahan sampah dilingkungan masyarakat kita, sangat


memperihatinkan yaitu dengan banyaknya sampah yang terbuang dilingkungan
sekitar kita, dan bisa menimbulkan pencemaran lingkungan, banyak masyarakat
yang tidak memperdulikan bahwa pentingnya keindahan bagi masyarakat.
Didalam kehidupan bermasyarakat terutama di Indonesia, sampah-sampah yang
menumpuk dimana-mana tanpa ada kesadaran untuk menindak lanjuti, maka akan
menimbulkan berbagai macam kejadian, seperti banjir dan sebagainya.

Sampah dibagi menjadi dua bagian yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup
yang mudah terurai, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak
mudah membusuk seperti plastik, botol plastic. Dari berbagai macam sampah
diatas saya mengambil tindakan untuk membuat suatu kerajinan dari sampah-
sampah botol bekas.

Metode pada tahap pembuatan guci, sampah botol bekas yang sudah
dikumpulkan untuk pembuatan guci modern sangatlah mudah sekali untuk
dibentuk. Proses ini berhasil mengubah sampah botol bekas yang tadinya hanya
sampah biasa, sekarang sampah tersebut sudah berhasil dijadikan bahan utama
untuk membuat suatu kerajinan. Dari semua hasil pengerjaan ini kita dapat tahu
tentang karakteristik pembuatan guci modern. Botol bekas memiliki ciri khas
tersendiri, dengan mengubah sampah botol bekas menjadi suatu kerajinan yaitu
guci modern, yang tadinya hanya sampah yang tidak terpikirkan dan sekarang
menjadi suatu barang yang sangat berguna sekali bagi masyarakat sekitar kita.
Adapun cara-cara pembuatan nya sudah kita ketahui dari teori diatas.

14
BAB V
SIMPULAN DAN
SARAN

A.Simpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan/daur ulang sampah botol bekas dapat memberikan manfaat bagi
masyarkat sekitar untuk bisa membuat berbagai jenis kerajinan, dengan
adanya kita membuat kerajinan tersebut kita bisa mengasah keterampilan kita
dalam membuat sebuah kerajinan tangan.
2. Guci botol bekas mempunyai fungsi estetik, fungsi ekonomi dan fungsi
praktis.
3. Dengan penggunaan sampah botol bekas dapat mengurangi pencemaran
lingkungan.

B.Saran
Dengan ini penulis menyampaikan bahwa semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi masyarakat dan dapat membantu menghias ruangan rumah dan dialaminya
dengan biaya yang sedikit, dan semoga bisa ditemukan lagi kerajinan tangan
lainnya yang menggunakan bahan dari botol bekas, yang dapat membantu
masyarakat serta disebarkan dengan penjelasan yang lebih sempurna.
Berdasarkan pembahasan tersebut terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
untuk pengembangan dan penggunan guci modern tersebut.
1. Peningkatan kesadaran terhadap lingkungan sekitar terutama mengenai
sampah plastik.
2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran saya mengenai pemanfaatan dan
cara pembuatan guci modern.
3. Perlu adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai cara
pembuatan guci.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sukimin, Sutandur edy. 2002. “Kerajinan Tangan dan Seni Rupa”. Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Doriza, Shinta Dkk. 2017. “Pemanfaatan limbah botol plastik melalui
pelatihan wirausaha produk Aksesoris bagi Ibu rumah tangga”.
Jurnal Sarwahita Volume II No.2
Dwiyatmo B, Kus. 2007. “Pencemaran Lingkungan dan Penangananya”.
Yogyakarta: PT Citra Aji Parama
Martono. 2008 “Ketererampilan Praktis Berkreasi dengan bahan Lunak dan
Keras”, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Hidayat, Syarif. 2009. “Semen dan Jenis Aplikasinya” Jakarta: PT. Kawan
Pustaka
Mulyadin, R. Mohamad. 2018. “Konflik Pengelolaan Sampah di DKI
Jakarta dan Upaya Mengatasinnya” Jakarta: Jurnal analisis
kebijakan kehutanan

16
LAMPIRAN

DOKUMENTASI
Alat dan bahan

Gambar 1 Botol Bekas

16
Gambar 2 koran

Gambar 3 Lem Fox

Gambar 4 Amplas

16
Gambar 5 Selotip

Gambar 6 Kardus

16
Gambar 7 Cat Acrylic

Gambar 8 Lem Tembak

16
Gambar 9 Sendok

Gambar 10 Mangkuk

16
Gambar 11 Kuas

Gambar 12 Gunting

Gambar 13 korek

16
16

Anda mungkin juga menyukai