Anda di halaman 1dari 16

Journal of Excellence, Humanities and Religious

Volume
Januari-Juni 2024
DOI :

Pelatihan Survey dan Teknik Pengukuran Jalan di Desa Poja


Kecamatan Sape Kabupaten Bima
Survey and road measurement techniques training in Poja
Village, Sape Sub-district, Bima Regency.

B. erdiansyah Putra
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Bima
(yhandecoz@mail.com)
Muh. Apriansyah
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Bima
(muh.apriansyah01@gmail.com)
St Zulaiha Nurhajarurahmah
Program Studi Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah Bima
(zulaiha@umbima.ac.id)
Fathurrahman
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Bima
(fathurrahmanumbima@gmail.com)
Ananda Galang Wangsa
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Bima
(Galangwangsa2000@gmail.com)

Abstrak: Pengembangan akses jalan saat ini merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan infrastruktur di suatu negara.
Akses jalan yang baik dapat mempermudah mobilitas
masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Saat ini,
pemerintah sedang berusaha untuk meningkatkan akses jalan
setiap daerah maupuun pelosok desa melalui pembangunan
jalan baru, perbaikan jalan yang sudah ada. Metode pelaksanaan
pengukuran jalan baru merupakan proses yang penting dalam
pembangunan infrastruktur. Metode ini melibatkan penggunaan
peralatan khusus seperti alat pengukur jarak dan alat pengukur
sudut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk
mengetahui Panjang, lebar, elevasi dan kemiringan medan jalan
baru. Lokasi kegiatan bertempat di Desa Poja Kecamatan Sape
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Hasil Anlisis kemiringan
medan jalan pada ruas jalan Desa Poja Kecamatan Sape
Kabupaten Bima, dihitung pada setiap STA dengan jarak masing-

Template Journal of Excellence, Humanities and Religious


p-ISSN:
1
e-ISSN:
masing STA 500 meter. Diperoleh kemiringan medan jalan STA
00+000 – STA 00+500 adalah 0,2%, STA 00+0500 – STA 01+000
adalah 0,8%, STA 01+000 – STA 01+500 adalah 0,4%, STA 01+500
– STA 02+000 adalah 0,6, STA 02+00 – STA 02+500 adalah 1,8%,
STA 02+500 – STA 03+00 adalah 1,2 %. Dan ruas jalan Desa Poja
Kecamatan Sape Kabupaten Bima termasuk dalam kategori
medan jalan Datar (D), dikarenakan semua segmen tiap jarak
500 meter mempunyai nilai lebih kecil dari 3%.

Kata Kunci: Survey, Pengukuran, Kemiringan Medan Jalan

Abstract: The development of road access is currently a very important thing


in infrastructure development in a country. Good road access can
facilitate community mobility and support economic growth.
Currently, the government is trying to improve road access in every
region and village through the construction of new roads, repairing
existing roads. The implementation method of measuring new roads
is an important process in infrastructure development. This method
involves the use of specialized equipment such as distance measuring
devices and angle measuring devices. The purpose of this service
activity is to determine the length, width, elevation and slope of the
new road terrain. The location of the activity is Poja Village, Sape
District, Bima Regency, West Nusa Tenggara. The results of the road
terrain slope analysis on the Poja Village road section, Sape District,
Bima Regency, were calculated at each STA with a distance of 500
meters for each STA. Obtained road terrain slope STA 00+000 - STA
00+500 is 0.2%, STA 00+0500 - STA 01+000 is 0.8%, STA 01+000
- STA 01+500 is 0.4%, STA 01+500 - STA 02+000 is 0.6, STA 02+00
- STA 02+500 is 1.8%, STA 02+500 - STA 03+00 is 1.2%. And the
road section of Poja Village, Sape District, Bima Regency is included
in the Flat (D) road terrain category, because all segments every 500
meters have a value smaller than 3%.

Keywords: Survey, Measurement, Road Terrain Slope

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 2
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
PENDAHULUAN
Perkembangan pembangunan dan ekonomi dalam suatu daerah tidak
lepas dari peran prasarana jalan. Jalan merupakan sarana penghubung dari
satu daerah ke daerah lain, dengan kebutuhan pengguna jalan yang
beraneka macam (Evan 2017). Pengembangan akses jalan saat ini
merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur di
suatu negara. Akses jalan yang baik dapat mempermudah mobilitas
masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Saat ini, pemerintah
sedang berusaha untuk meningkatkan akses jalan setiap daerah maupuun
pelosok desa melalui pembangunan jalan baru, perbaikan jalan yang sudah
ada, serta pengembangan sistem transportasi umum.
Desa pajo merupakan daerah pelosok ujung utara Kecamatan Sape
Kabupaten Bima, jarak ke ibukota kecamatan 15 Km, Luas daerah 61,56
Km2 dengan Jumlah peduduk 2.795 Jiwa, pemerintah daerah sekarang
mulai membuka beberapa akses jalan baru karena Sarana transportasi di
Kecamatan Sape kebanyakan melalui jalur darat (BPS-Statistics of Bima
Regency 2022).
Jalan memiliki peranan penting dalam kehidupan diantaranya
memperlancar arus distribusi barang dan jasa, sebagai akses penghubung
antar daerah yang satu dengan daerah yang lain serta dapat meningkatkan
perekonomian dan taraf hidup Masyarakat (Subkhan 2019).
Pertumbuhan di era globalisasi saat ini sangat cepat baik dalam hal
teknologi, pendidikan, dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas
manusia. Hal ini menimbulkan kebutuhan-kebutuhan yang harus segera
tercapai untuk menunjang kegiatan-kegiatan masyarakat. Salah satunya
adalah sarana dan prasarana jalan yang memadai. Pertumbuhan ekonomi
dan banyaknya masyarakat yang beraktivitas mengharuskan jalan berfungsi
dengan baik sehingga akan memperlancar kebutuhan masyarakat dari segi
waktu dan biaya (Sinaga, Sendow, and Waani 2019).

METODE KEGIATAN
Metode pelaksanaan pengukuran jalan baru merupakan proses yang penting
dalam pembangunan infrastruktur. Metode ini melibatkan penggunaan
peralatan khusus seperti alat pengukur jarak dan alat pengukur sudut.
Selain itu, tim yang terlatih juga diperlukan untuk mengoperasikan
peralatan ini dengan tepat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah
untuk mengetahui Panjang, lebar elevasi dan kemiringan medan jalan baru.
Dengan menggunakan metode yang benar, pengukuran jalan baru dapat
dilakukan dengan akurat dan efisien. Lokasi kegiatan bertempat di Desa
Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 3
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Rancangan Kegiatan
Rancangan Kegiatan Survey dan Pengukuran Jalan meliputi :
1. Persiapan
a. Menentukan ruas jalan yang akan disurvei dan diukur
b. Mempersiapkan peralatan survei seperti meteran,
waterpass, alat tulis, dan lainnya
c. Membentuk tim survei yang terdiri dari ketua dan anggota
2. Pengumpulan Data
a. Mengumpulkan data sekunder berupa peta dasar dan data
jalan yang tersedia
b. Melakukan peninjauan lapangan untuk observasi kondisi
jalan
3. Pelaksanaan Survei Lapangan
a. Memetakan ruas jalan ke dalam segmen-segmen pendek
b. Mengukur panjang tiap segmen jalan dengan meteran
c. Mengukur lebar jalan, saluran drainase
d. Mengukur elevasi jalan
1. Pengolahan Data
a. Memasukkan data pengukuran
b. Membuat peta jalan yang telah diukur dengan skala yang
sesuai
c. Membuat profil memanjang jalan dan melintang Jalan.
d. Klasifikasi medan jalan
2. Pelaporan
a. Menyusun laporan hasil kegiatan survei dan pengukuran
jalan
b. Mencetak peta jalan dan profil memanjang jalan (Long
Section) dan profil melintang jalan (cross section) dan
klasifikasi medan jalan sebagai lampiran.

Teknik Pengumpulan Data


Berikut beberapa Teknik pengumpulan data yang dilakukan saat
pelalksanaan survey dan pengukuran.
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada lokasi jalan yang akan
disurvei untuk mendapatkan gambaran kondisi existing jalan.
Pelaksanaan Survey harus memberikan informasi detail dengan
menggunakan alat/kamera, informasi yang disampaikan dapat
berupa lokasi kegiatan, titik koordinat, tannggal dan sebagainya
(Dirjen Bina Marga 2021).

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 4
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
2. Pengukuran Lapangan
Melakukan pengukuran parameter jalan seperti panjang, lebar,
ketinggian, menggunakan alat ukur jarak dan ketinggian.
3. Dokumentasi
Mendokumentasikan kondisi jalan dan pelaksanaan kegiatan
pengukuran jalan dengan foto atau video.

Sebelum melakukan pengukuran jalan, perlu dilakukan persiapan


yang matang. Hal ini meliputi pengecekan alat pengukur yang akan
digunakan, seperti meteran, atau alat pengukur lainnya. Selain itu,
pastikan pula kondisi cuaca yang memungkinkan untuk melakukan
pengukuran dengan akurat. Perencanaan rute pengukuran dan
penjadwalan waktu yang tepat juga perlu dipertimbangkan. Dengan
persiapan yang baik, pengukuran jalan dapat dilakukan dengan hasil
yang akurat dan dapat diandalkan. Berikut persiapan sebelum
pengukuran jalan dilakukan.
A. Pemilihan alat dan peralatan yang tepat
1. Pengukur Jarak
Pengukur jarak yang digunakan dapat berupa meteran
gulung, meteran roda
2. GPS pengukur ketinggian/ elevasi
Untuk merekam ketinggian/elevasi disetiap segmen jalan
yang diukur.
3. Kamera yang dilengkapi dengan fitur GPS.
B. Pemeriksaan kondisi jalan sebelum pengukuran dilakukan
Pemeriksaan kondisi jalan merupakan langkah awal yang penting
dilakukan sebelum melaksanakan pengukuran jalan. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi fisik
jalan yang akan diukur. Beberapa hal yang perlu diperiksa antara
lain:
1. Kondisi permukaan jalan, jalan datar, gelombang dan lain-
lain.
2. Geometri jalan, jalan mengalami pelebaran dan
penyempitan pada jarak tertentu
3. Kondisi tanah di sekitar badan jalan.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 5
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Tabel 1. Rencana Kegiatan Survey dan Pengukuran Jalan

Hari Ke -
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pekerjaan
A Persiapan
1 Persiapan SDM
2 Persiapan Alat
Pelaksanaan
B Lapangan
1 Survey Jalan
Pengukuran
2 Jalan
3 Dokumentasi
Pengolahan
C. Data
1 Input Data
Gambar
2 Lapangan
D. Pelaporan
Hasil survei
dan
pengukuran

Klasifikasi Medan Jalan


Klasifikasi jalan menurut medan jalan adalah suatu sistem
pengelompokkan jalan berdasarkan kondisi medan yang dilaluinya.
Pengelompokan ini berdasarkan porsentase kemiringan medan sesuai
dengan kontur tanah.
Untuk menentukan jenis medan jalan, Berikut adalah klasifikasi jalan
menurut medan jalan berdasarkan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan
Antar Kota (TPGJAK) No. 038/T/BM/1997 (Binamarga 1997). Dapat dilihat
pada Tabel 2.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 6
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Tabel 2. Klasifikasi Menurut Medan Jalan

No. Jenis Medan Notasi


Kemiringan Medan
(%)
1. Datar D <3
2. Perbukitan B 3 - 25
3. Peunungan C > 25
Sumber: (TPGJAK NO.038/T/BM/1997)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil survey dan pengukuran yang dilakukan berupa data geometrik


jalan berupa Panjang dan lebar jalan dan diukur berdasarkan STA
(Stationing) dengan interval atau jarak tiap STA sebesar 100 meter, data
ini juga digunakan untuk penggambaran profil memanjang jalan (Long
section) sedangkan penggambaran profil melintang jalan (cross section)
digunakan jarak 500 meter per STA.
Klasifikasi medan jalan berdasarkan Tata Cara Perencanaan
Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK) mengacu pada kemiringan medan
jalan, kemiringan medan jalan adalah kemiringan atau kecuraman kontur
tanah sepanjang garis sumbu jalan yang direncanakan atau dibangun.
Kemiringan medan jalan dinyatakan dalam persen (%) yang merupakan
perbandingan beda tinggi (elevasi) dengan panjang proyeksinya di bidang
datar. Secara matematis, kemiringan medan jalan dirumuskan:

Kemiringan (%) = (Beda Tinggi / Panjang Proyeksi) x 100%

Salah satu langkah awal sebelum dilakukan perencanaan geometrik


yaitu pengukuran jalan. Tahap ini memegang peranan penting dalam suatu
proses perencanaan. Pengukuran jalan membutuhkan waktu yang relatif
lama sehingga pada perencanaan geometrik jalan akan memerlukan waktu
yang lama pula dikarenakan harus menunggu terselesaikannya terlebih
dahulu tahap pengukuran (Adwang 2020).

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 7
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Tabel 3. Hasil Pengukuran Jalan

No. Panjang (meter) Lebar (meter)


1 0 8.00
2 100 8.00
3 200 8.20
4 300 8.00
5 400 8.50
6 500 9.00
7 600 9.00
8 700 9.00
9 800 8.00
10 900 8.00
11 1000 8.00
12 1100 8.00
13 1200 8.00
14 1300 9.00
15 1400 9.00
16 1500 10.00
17 1600 9.00
18 1700 9.00
19 1800 8.00
20 1900 8.00
21 2000 8.00
22 2100 8.00
23 2200 8.00
24 2300 8.00
25 2400 8.50
26 2500 9.00
27 2600 8.50
28 2700 8.00
29 2800 8.00
30 2900 8.00
31 3000 8.00
Rata-Rata 8.38

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 8
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Gambar 1. PetaLokasi Kegiatan

Gambar 2. Layout Rute Pengukuran Jalan

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 9
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Gambar 3. Profil Memanjang (Long Section)

Gambar 4. Profil Melintang (Cross Section),


STA 00+000

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 10
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Gambar 5. Profil Melintang (Cross Section),
STA 00+500

Gambar 6. Profil Melintang (Cross Section),


STA 01+000

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 11
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Gambar 7. Profil Melintang (Cross Section),
STA 01+500

Gambar 8. Profil Melintang (Cross Section),


STA 02+000

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 12
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Gambar 8. Profil Melintang (Cross Section),
STA 02+000

Gambar 9. Profil Melintang (Cross Section),


STA 02+500

Gambar 10. Profil Melintang (Cross Section),


STA 02+500

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 13
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Anlisis kemiringan medan jalan pada ruas jalan Desa Poja Kecamatan
Sape Kabupaten Bima, dihitung pada setiap STA dengan jarak masing-
masing STA 500 meter. Diperoleh kemiringan medan jalan STA 00+000 –
STA 00+500 adalah 0,2%, STA 00+0500 – STA 01+000 adalah 0,8%, STA
01+000 – STA 01+500 adalah 0,4%, STA 01+500 – STA 02+000 adalah 0,6, STA
02+00 – STA 02+500 adalah 1,8%, STA 02+500 – STA 03+00 adalah 1,2 %.
Dapat dilihat pada table 4.

Tabel 4. Kemiringan Medan Jalan

STA Kemiringan Medan Jalan


00+000 – 00+500 0,2%
00+500 – 01+000 0,8%
01+000 – 01+500 0,4%
01+500 – 02+000 0,6%
02+000 – 02+500 1,8%
02+500 – 03+000 1,2%

Dari table diatas dapat diklasifikasikan bahwa ruas jalan Desa Poja
Kecamatan Sape Kabupaten Bima termasuk dalam kategori medan jalan
Datar (D), dikarenakan semua segmen tiap jarak 500 meter mempunyai
nilai lebih kecil dari 3%.

Gambar 11. Survey dan Pengukuran Jalan

Dalam proses dokumentasi pengukuran jalan, perlu dilakukan


pencatatan yang akurat dan detail mengenai berbagai parameter yang
diukur, seperti Panjang dan lebar jalan, elevasi, dan kemiringan jalan.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 14
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
Selain itu, juga perlu dilakukan dokumentasi visual berupa foto atau video
untuk memperlihatkan kondisi jalan sebelum dan sesudah pengukuran

PENUTUP
Jalan mempunyai kemiringan medan sebesar 0,83% dengan panjang
3,0 Km. Kemiringan medan jalan merupakan salah satu faktor yang harus
diperhatikan dalam perencanaan dan pembangunan jalan. Kemiringan yang
terlalu curam dapat menyebabkan kendaraan sulit untuk melewati jalan
tersebut, terutama pada saat hujan atau kondisi jalan basah, oleh karena
itu sebisa mungkin untuk perencanaan jalan memiliki medan jalan yang
datar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, diharapkan jalan
dapat dibangun dengan baik dan dapat memberikan kenyamanan serta
keamanan bagi pengguna jalan. perencanaan jalan berdasarkan elevasi
yang terlihat pada gambar profil memanjang jalan (Long Section) tidak
terlalu jauh dari ekondisi eksisting jalan perencanaan jalan, pada saat
pembangunan konstruksi jalan badan jalan akan hamper sama dengan
elevasi eksistingnya.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 15
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..
DAFTAR PUSTAKA

Adwang, Jimmy. 2020. “Tinjauan Geometrik Jalan Pada Ruas Jalan


Airmadidi-Tondano Menggunakan Alat Bantu GPS.” Tekno 17(74):59–
67.
Binamarga, Dirjen. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar
Kota No. 038/TBM/1997.
BPS-Statistics of Bima Regency. 2022. “Kecamatan Sape Dalam Angka
2022.”
Dirjen Bina Marga. 2021. “Pd-01-2021-BM Tentang Pedoman Survei
Pengumpulan Data Kondisi Jaringan Jalan.” Direktorat Bina Teknik
Jalan Dan Jembatan.
Evan, Luke Ivander. 2017. “EVALUASI KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN
METODE BINA MARGA (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM
30-33 KLATEN).”
Sinaga, Lerinsah, Theo K. Sendow, and Joice E. Waani. 2019. “Evaluasi
Geometrik Jalan Berdasarkan Standar Perencanaan Bina Marga.”
Jurnal Sipil Statik 7(7):819–26.

Penulis1, Penulis2, dst Journal of Excellence, Humanities dan


Judul Artikel Religious 16
Vol. … No…. Januari-Juni 2024
Hal…..

Anda mungkin juga menyukai