Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI

BARAT
DINAS SUMBER DAYA AIR, BINA MARGA DAN BINA
KONSTRUKSI
Jalan Raya Labuan Bajo – Malwatar Km. 3  ( 0385 ) 41466 Labuan Bajo

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
KEGIATAN :
1.03.10.2.01
PENYELENGGARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA

SUB - KEGIATAN :
1.03.10.2.01.01 PENYUSUNAN RENCANA,
KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
JARINGAN JALAN SERTA PERENCANAAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN JALAN DAN JEMBATAN

PAKET PEKERJAAN:
JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TEKNIS
REKONSTRUKSI JALAN DAU KEC. NDOSO

SUMBER DANA :
DANA ALOKASI UMUM
(D A U)

TAHUN ANGGARAN :
2023
I. LATAR BELAKANG
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga
dan Bina Konstruksi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penanganan
prasarana transportasi darat yang berstatus sebagai jalan Kabupaten di wilayah
Kabupaten Manggarai Barat.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memandang perlu untuk meningkatkan
pelayanan jasa transportasi jalan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat umum
pengguna jalan sehingga mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Oleh karena itu setiap tahun dalam Rencana Kerja Kabupaten Manggarai Barat melalui
Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi akan selalu mengalokasikan
Dana untuk penanganan jalan melalui Kegiatan Pembangunan Jalan, Rehabilitasi
Jalan dan Rekonstruksi jalan.
Demi terealisasinya rencana kegiatan Pembangunan Jalan, Rehabilitasi Jalan dan
Rekonstruksi jalan yang tepat guna, bermutu dan tepat waktu dibutuhkan suatu produk
perencanaan teknis yang baik.
Untuk mendapatkan desain teknis Pembangunan Jalan, Rehabilitasi Jalan dan
Rekonstruksi jalan yang baik, maka perlu menggunakan jasa Konsultasi yang ahli di bidang
perencanaan Jalan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud : Untuk dijadikan dasar/acuan kerja bagi konsultan perencanaan dalam pelaksanaan
pekerjaannya membuat desain teknis kegiatan Pembangunan Jalan, Rehabilitasi Jalan dan
Rekonstruksi jalan.
Tujuan : Menghasilkan suatu produk perencanaan teknis kegiatan Pembangunan Jalan,
Rehabilitasi Jalan dan Rekonstruksi jalan yang sesuai dengan standar Teknis, sehingga
menjadi acuan bagi kontraktor dalam pelaksanaan kegiatan fisik proyek.

III. TARGET DAN SASARAN


Tersedianya Infrastruktur Jalan sesuai dengan perencanaan teknis dan mutu pekerjaan sesuai
dengan umur rencana konstruksi.

IV. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSULTANSI


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan konsultansi ini adalah:
a. Kabupaten : Manggarai Barat
b. SKPD : Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi kabupaten
Manggarai Barat
c. PPK : ROBERTUS HARVEY JATI, ST

V. SUMBER DANA & PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber Dana : APBD Kabupaten Manggarai Barat Tahun Anggaran 2023 melalui DPA
Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi.
b. Total perkiraan biaya: Rp. 195.600.000 (Seratus Sembilan Puluh Lima Juta
Enam Ratus Ribu Rupiah Rupiah)

VI. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG


1. LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
Runag Lingkup pekerjaan dan Lokasi kegiatan dapat dilihat pada uraian pada tabel
dibawah ini :
Pagu Dana
No Nama Paket Kegiatan Kecamatan
(Rp.)
1. Lanjutan Telford Dari Deru Menuju Pateng 150.000.000,00 Ndoso
2. Peningkatan jalan Wae Seleng ke Tentang Dusun Ndoso
100.000.000,00
Tentang, Desa Tentang kecamatan Ndoso
3. Lanjutan Simpang Wae Buang, Kakor -Lumut 1.000.000.000,00 Ndoso
4. Lanjutan Peningkatan Jalan dari Pora menuju Wae Ndoso
140.000.000,00
Seleng Tentang
5. Peningkatan Jalan Ndoso - Deru - Waning 500.000.000,00 Ndoso
6. Peningkatan Jalan Sp. Sepa - Ndoso 3.000.000.000,00 Ndoso
7. Peningkatan Jalan Wae Laka-PurekWar 500.000.000,00 Ndoso

2. URAIAN KEGIATAN PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Survey topografi Jalan
Survey Topografi atau Pemetaan bertujuan untuk membuat peta topografi yang berisi
informasi terbaru dari keadaan permukaan lahan atau daerah yang dipetakan,
informasi yang disajikan meliputi keadaan fisik/detail baik yang bersifat alamiah
maupun buatan manusia serta keadaan relief (tinggi rendahnya) permukaan lahan atau
areal daerah pengukuran tersebut.
Pengukuran topografi mengacu pada Pedoman Pengukuran Topografi Untuk Jalan dan
Jembatan No: 010/ PW/ 2004. Pengukuran Topografi dilakukan pada daerah /
lokasi persimpangan yang cukup besar (persimpangan jalan arteri-arteri) serta
daerah-daerah sekitarnya yang diperlukan dalam pembuatan rencana detail, meliputi
lebar daerah milik jalan tambah daerah sebelah kiri dan kanan dari daerah
pengawasan jalan, sesuai dengan kebutuhan untuk perencanaan teknis.
Pekerjaan pengukuran perencanaan jalan dan jembatan ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan :
1. Pengukuran titik-titik kontrol horisontal dan vertikal (poligon utama) titik kontrol
/ poligon utama dibuat pada titik awal / akhir dari setiap jarak maksimal 500 m
pada sumbu jalan yang dimaksud.
2. Pengukuran situasi, penampang memanjang dan penampang melintang.
Pengukuran situasi harus dilakukan secara cermat, semua data lapangan / bangunan
permanen harus diukur misalnya : bangunan gedung, rumah-rumah permanen,
pinggir bahu jalan, pinggir selokan, letak/KM jembatan maupun gorong-gorong
serta dimensinya, tiang listrik, tiang telpon serta bangunan-bangunan lain yang
dianggap perlu. Patok KM dan HM jika ada serta patok-patok tanda penting
lainnya yang ada ditepi jalan yang diambil dan dihitung koordinatnya.
3. Pengukuran Penampang Memanjang
Pengukuran penampang memanjang diambil dari sumbu lintasan yang diusulkan.
Pengukuran beda tinggi titik-titik station diambil untuk setiap jarak 50 m dan
diberi tanda dilapangan.
4. Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang pada bagian yang lurus dan landai diambil
setiap jarak 50 m dan untuk daerah - daerah tikungan / miring terjal setiap jarak 25
m. Lebar pengukuran harus meliputi daerah seluas / sejauh 50 m sebelah kiri -
kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus, dan 25 m ke sisi luar dan 50 m ke
sisi dalam pada bagian yang menikung atau sesuai kebutuhan.
Pemasangan patok-patok untuk titik ikat patok-patok tanda.
5. Patok-patok Pengukuran Jalan
- Titik awal dan titik akhir sumbu jalan harus diikatkan pada titik-titik poligon
yang telah dibuat sebelumnya, dan diikatkan pada masing-masing minimal 2
(dua) buah patok ikat beton yang diletakkan ditepi kiri dan kanan daerah
penguasaan jalan sebagai titik-titik ikat / BM penolongnya.
- Patok beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 75 cm harus ditanam sedemikian
rupa sehingga bagian patok yang ada di atas tanah adalah kurang lebih 25 cm,
atau dengan patok besi berdiameter 5 cm sebagai titik ikat polygon maupun
sebagai BM.
- Patok polygon dan profil dibuat dari kayu dengan ukuran 5 cm x 7 cm x 60
cm / sesuai kebutuhan. Pada patok beton dan patok kayu harus diberi tanda cat
kuning dengan tulisan, yang diletakkan disebelah kiri kearah jalannya
pengukuran. Khusus untuk profil memanjang, titik yang terletak disumbu jalan
diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.
- Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditetapkan titik tinggi
referensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.
6. Perhitungan Penggambaran Peta.
Titik polygon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan pada metode
kuadrat terkecil. Penggambaran titik polygon tersebut sama sekali tidak
diperkenankan secara grafis.
Gambar ukur yang merupakan gambar situasi digambar dengan skala 1 : 1000
dan garis ketinggian dengan interval 1 m. Ketinggian titik detail harus tercantum
dalam gambar ukur, begitu pula semua keterangan yang penting. Titik ikat
atau titik mati serta titik-titik ikat baru harus dimasukkan dalam gambar dengan
diberi tanda khusus. Koordinat beserta ketinggian polygon utama harus
dicantumkan dalam gambar dan dilampiri daftar data koordinat dan ketinggiannya
dilampirkan.
b. Survey Lalu Lintas / LHR.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data
primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan
dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas
Perhubungan dan Pemerintah Daerah. Survey LHR  ini dilakukan pada semua ruas
jalan rencana dan dilakukan sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas
tersurvey pada berbagai periode waktu, baik pada saat sibuk (peak period) maupun
tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey tersebut akan diperoleh jumlah
kendaraan rata-rata di ruas jalan.
c. Survey CBR / DCP.
nilai CBR (California Bearing Ratio) dalam menentukan tebal perkerasan berdasarkan
proyeksi lalu lintas dan umur rencananya. Data CBR dapat digunakan untuk
mengevaluasi perlunya pemeliharaan dan peningkatan jalan.
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini dapat dihubungkan dengan nilai CBR
(perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap
beban standart dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama).
d. Survey Inventory / Inventaris Jalan
Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik jalan,
terdiri dari antara lain :
 panjang ruas jalan;
 lebar jalan;
 jumlah lajur lalu lintas;
 lebar bahu jalan;
 lebar median;
 lebar trotoar;
 lebar drainase,
 alinyemen horisontal;
 alinyemen vertikal.
 Jumlah Dan Jenis Utilitas, Fasos, fasum dan lingkungan terdampak.
 Analisis data selanjutnya dibandingkan dengan kondisi eksisiting yang ada.dalam
perencanaan tebal perkerasan dipilih perkerasan lentur dan menggunakan metode
Bina Marga karena metode ini telah disesuaikan dengan kondisi jalan di indonesia
yaitu metode perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen. Data yang digunakan dalam menghitung tebal perkerasan
diantaranya, Menentukan CBR Tanah, Menentukan daya dukung tanah (DDT),
Menentukan umur rencana (UR), Menentukan pertumbuhan lalu lintas (i%),
Menentukan tingkat lalu lintas harian rata-rata (LHR), Menentukan angka
ekuivalen kendaraan (AE), Menentukan faktor regional (FR), Menentukan indeks
permukaan (IP), Mencari nilai Indeks tebal perkerasan (ITP)dan Angka ekuivalen
sumbu beban roda (E).
 Identifikasi dan Inventarisasi rencana Pembangunan, Peningkatan dan
Pemeliharaan Jalan termasuk kebutuhan bangunan-bangunan pelengkap
 Setiap tahapan yang dilakukan harus melibatkan pemerintah setempat (kepala
desa/dusun/RT/RW) dan atau masyarakat sekitar untuk mendapatkan keterangan
dan masukan yang diperlukan dan dibuktikan dengan berita acara.
 Mengevaluasi data-data yang didapat dan dianalisa untuk keperluan desain,
sehingga pada waktu pembuatan desain rinci sudah mendapatkan gambaran dan
arah dari pekerjaan perencanaan
 Untuk semua item dalam kegiatan pengumpulan data ini, konsultan perencana
dapat didampingi staf dari bidang Bina Marga dinas PUPR kabupaten Manggarai
Barat.
3. URAIAN KEGIATAN PENGUKURAN DETAIL LAPANGAN
Dari hasil pengumpulan data di atas, konsultan perencana harus membuat pengukuran
teknis di lapangan untuk semua kebutuhan pekerjaan termasuk bangunan-bangunan
pelengkap dengan uraian sbb :
a. Pengukuran
 Pengukuran lebar dan Panjang Ruas Jalan.
 Pengukuran rencana bangunan pelengkap
 Alat yang dipergunakan untuk survey pengukuran adalah Theodolite T1/T2/TS,
GPS, DCP, meter rol, dan alat bantu lainnya yang diperlukan.
b. Pencatatan; Hasil Pengamatan di lapangan dicatat dan direkap, untuk selanjutnya
dijadikan bahan dasar pembuatan gambar rencana dan perhitungan teknis. Pada saat
survey dilapangan harus di sertai dengan survey material Lokal dan jarak angkut.
c. Penggambaran
Hasil pengukuran harus digambar di atas kertas ukuran A3 dengan isi sbb:
 Site plan (peta situasi) lokasi Jalan dan bangunan pelengkap
 Tampang memanjang
 Tampang melintang
Catatan penting untuk point b :
Data ukur harus ditulis dilapangan dalam buku data ukur, dan diserahkan kepada Tim
Asistensi/PPK sebagai bukti pengukuran dan dilampiri dengan foto pengukuran
4. URAIAN KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS
Dalam hal melaksanakan perencanaan, daftar referensi seperti tersebut dibawah ini
ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan perencanaan. Referensi
dimaksud adalah :
- Spesifikasi Trotoar, SNI No. 03-2447-1991.
- Manual Kapasitas Jalan Indonesia 036/T/BM/1997
- Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, No.038/TBM/1997.
- Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur (Pt T-01-2002-B).
- Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen (Pd T-14-2003).
- Pedoman Perlintasan Jalan dengan Jalur Kereta Api, Nomor 008/PW/2004.
- Survai Inventarisasi Geometrik Jalan Perkotaan (Pd T-16-2004-B).
- Survai Pencacahan Lalu Lintas dengan cara manual (Pd T-19-2004-B).
- Marka Jalan (Pd T-12-2004-B).
- Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan (Pd T-13-2004-B).
- Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metoda
Lendutan (Pd T-05-2005-B).
- Pedoman Perencanaan Putaran Balik (U-Turn), Nomor 06/BM/2005.
- Pedoman Perencanaan sistem Drainase Jalan, Nomor Pd. T-02-2006-B.
- Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan, Nomor
19/PRT/M/2011.
- Manual Desain Perkerasan Jalan, Nomor 02/M/BM/2017.
- PP no 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
- Norma, Standar, Pedoman, Prosedur, dan Kriteria yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga serta Instansi lain yang terkait.
Setelah Konsultan Perencana melakukan Pengumpulan data dan Pengukuran detail
lapangan, maka tahapan pekerjaan selanjutnya adalah pembuatan/penyusunan Perencanaan
Teknis.
Tahapan pekerjaan pada kegiatan Penyusunan Perencanaan Teknis ini adalah:
a. Perhitungan detail rencana penggunaan jenis konstruksi
b. Pembuatan Gambar Rencana
c. Pembuatan Engineering Estimate (EE)
d. Pembuatan Spesifikasi Teknis
e. Menyusun Metode Pelaksanaan Pekerjaan
f. Identifikasi bahaya Keselamatan dan Kesehatan (K3), penilaian resiko K3 serta
pengendaliannya.
g. Presentasi Produk
Uraian dari masing-masing tahapan adalah sbb:
a. Perhitungan detail rencana penggunaan jenis konstruksi
Setelah melakukan pengukuran Jalan, langkah selanjutnya adalah melakukan
perhitungan teknis untuk menentukan jenis konstruksi yang direncanakan
b. Pembuatan Gambar Rencana
 Gambar rencana sekurang – kurangnya memuat informasi tentang Jenis Konstruksi
Jalan dan bangunan pelengkap lainnya)
 Sesuai hasil perhitungan rencana konstruksi Jalan dan bangunan penunjang yang
direncanakan harus dibuatkan gambar detail potongan memanjang dan melintang.
 Selanjutnya dalam gambar rencana juga wajib memuat gambar detail yang
menginformasikan tentang rencana dimensi Konstruksi pada bangunan penunjang
dan gambar detail pekerjaan bangunan lainnya, sehingga memudahkan pelaksana
saat melaksanakan pekerjaan.
c. Pembuatan Engineering Estimate (EE)
Sebelum silakukan perhitungan RAB terlebih dahulu dilakukan Survey harga material lokal
dan non local serta jarak angkut masing-masing material.
Dokumen Engineering Estimate (EE) yang dihasilkan harus betul-betul memuat jenis item
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Dan harga yang digunakan dalam
membuat RAB harus mengacu pada harga ketetapan Bupati dan harga survey lapangan bahan
lokal maupun non lokal.
d. Pembuatan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknik yang dibuat harus memuat data dan informasi yang valid tentang desain
teknis konstruksi Jalan, sehingga konstruksi yang dibangun dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis. Apabila terdapat desain kontruksi yang memerlukan perlakuan khusus, di wajib
kan kepada konsultan untuk melengkapi dengan Perhitungan/Analisis struktur.
e. Menyusun Metode Pelaksanaan Pekerjaan & SMK3
Untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan lebih efektif dan efisien, pihak
konsultan perencana harus membuat dokumen metode pelaksanaan pekerjaan yang memuat
informasi tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan, Identifikasi bahaya
Keselamatan dan Kesehatan (K3), penilaian resiko K3 serta pengendaliannya.
f. Presentasi Produk
 Setelah konsultan perencana membuat perencanaan teknis selanjutnya konsultan
perencana wajib mempresentasikan hasil perencanaan dimaksud di hadapan PPK,
Kepala Dinas/Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Manggarai Barat, dengan dihadiri oleh semua staf di bidang Bina Marga. Presentasi
dilakukan oleh Team Leader Perusahaan dibantu oleh Tenaga Ahli. Materi yang harus
dipresentasikan adalah keseluruhan rangkaian pelaksanaan kegiatan perencanaan mulai
dari poin a s/d poin e.
Presentasi dilaksanakan 2 (dua) kali yaitu :
Presentasi I : mencakup data ukur / Inventory, Data Topografi, data penyelidikan
tanah, LHR dan konsep desain.
Presentasi II : mencakup Visualisasi Hasil Perencanaan, Tipe / Jenis Struktur,
Analisis Struktur, Metode Pelaksanaan, Identifikasi dan pengendalian K3, EE, dan
DED.
 Jika ada perbaikan atau revisi pada saat presentasi, konsultan perencana wajib
mengikutinya dan hasil perbaikan atau revisi harus diasistensikan di hadapan tim
asistensi Bidang Pembangunan, Prservasi Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air,
Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Manggarai Barat.
 Hasil kesepakatan dalam presentasi tertuang dalam berita acara presentasi yang dibuat
oleh Konsultan Perencana dan ditandatangani oleh Direktur perusahaan dan PPK
Bidang Pembangunan, Prservasi Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air, Bina
Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Manggarai Barat.
5. URAIAN KEGIATAN & LAPORAN
Jenis Laporan yang harus diserahkan adalah :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi antara lain tentang rencana mobilisasi staf/karyawan dan
peralatan, identifikasi permasalahan dan metodologi pekerjaan serta rencana
pemecahan masalah, program kerja dan peta lokasi pekerjaan, jadwal kerja personil
dan peralatan serta formulir-formulir yang akan digunakan pada waktu survey dan
kurva “S”. Laporan ini kemudian dibahas bersama-sama dalam rapat yang dihadiri
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan.
Dalam survey ini, Konsultan wajib mengumpulkan sebanyak mungkin data-data
yang diperlukan untuk perencanaan lebih lanjut, antar lain :
1. Mengumpulkan dan mereview data-data mengenai jalan, jembatan, situasi serta
informasi lainnya secara umum, termasuk didalamnya konfirmasi ruas yang akan
ditangani;
2. Mengumpulkan dan mereview data lalu lintas;
3. Mengumpulkan dan mereview data banjir maupun daerah yang tergenang di lokasi
dari Dinas setempat dan atau dari hasil wawancara dengan penduduk setempat;
4. Mengumpulkan dan mereview pemilihan lokasi atau daerah-daerah khusus yang
diperkirakan segera membutuhkan penanganan dalam tahap pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya;
5. Mengumpulkan dan mereview data mengenai bahan-bahan / material maupun
peralatan yang tersedia yang dapat menentukan jenis konstruksi;
6. Mengumpulkan dan mereview data harga satuan bahan dan material dilokasi;
7. Membuat foto-foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan yang bersangkutan
dan khusus untuk kepentingan lansekap jalan, perlu direkam situasi lokasi
sekitarnya;
8. Memperhatikan usulan lainnya baik dari Dinas Pekerjaan Umum maupun
Pemimpin Proyek didaerah;
9. Menyusun jadual pelaksanaan di lapangan;
10. Mengumpulkan data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting.
b. Laporan Antara
Laporan ini berisi analisa data, rangkuman dari hasil survai dan analisa lapangan
dengan melampirkan data - data sebagai berikut :
- Data umum Kegiatan, Kontrak dan Pekerjaan;
- Data survai geometrik & Inventori;
- Data survai topografi;
- Data survei lalu lintas;
- Data penyelidikan tanah;
- Foto dokumentasi tiap STA/KM, kesimpulan dan rekomendasi pada tiap data
survei.
c. Laporan Akhir Perencanaan
Laporan ini berupa laporan akhir perencanaan yang dilampiri perhitungan dan uraian
dari rumus-rumus yang digunakan, sketsa dan hasil perencanaan, dengan susunan
laporan sebagai berikut :
- Daftar isi;
- Pendahuluan;
- Data - data perencanaan (data penyelidikan tanah, data lalu-lintas dan atau data
pendukung lain yang ditentukan oleh Pemberi Tugas);
- Perhitungan konstruksi badan jalan, saluran drainase, dan bangunan pelengkap
jalan lainnya;
- Identifikasi bahaya Keselamatan dan Kesehatan (K3), penilaian resiko K3 serta
pengendaliannya;
- Kesimpulan dan saran;
- Koreksi-koreksi dan saran-saran pada waktu presentasi harus ditampung dan
dimasukkan dalam laporan akhir. Laporan ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.

VII. PRODUK YG DIHASILKAN


Hasil/produk yang akan dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi ini adalah:

No Uraian Jumlah
1. Laporan Pendahuluan 5 Rangkap
2 Laporan Akhir yang dilampiri dengan 5 Rangkap
- Buku data Ukur (Back Up Data Volume Pekerjaan) 5 Rangkap
- Foto survey 5 Rangkap
- RAB disertai Analisa harga satuan, uraian analisa dan data lain. 5 Rangkap
- Spesifikasi Teknis 5 Rangkap
- Soft copy Laporan & Produk dalam SSD External Kap. 1 Tb 1 Buah
- Gambar-gambar diatas kertas A3 dan A4 terdiri dari: 3 rangkap A3
 Peta lokasi Jalan dan

 Skema bangunan penunjang, yang memperlihatkan lokasi 2 Rangkap A4

pekerjaan bangunan
 Gambar denah dan tampang memanjang dan melintang baik
rencana konstruksi Jalan yang baru maupun bangunan
penunjangnya
 Gambar detail setiap item pekerjaan Jalan maupun
bangunan penunjang

VIII. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Waktu Pelaksanaan yang di butuhkan untuk mnyelesaikan Perencanaan adalah : 1,00 (Satu)
Bulan.
IX. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Tenaga ahli/personil yang dibutuhkan meliputi

1. Ketua Tim (Team Leader/S1 Sipil) Ahli Transportasi

Seorang lulusan Perguruan Tinggi Jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal

5 (Lima) tahun sebagai Senior Engineer dalam perencanaan konstruksi jalan dan

pernah menjadi team leader pada pekerjaan yang sama. Memiliki Kompetensi /

kemampuan profesi dan keahlian, dibuktikan dengan sertifikat keahlian/SKA Ahli

Madya Yang masih berlaku. Sebagai Ketua Tim tugas utamanya adalah memimpin

dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan

dinyatakan selesai.

Tugas dan tanggungjawab Ketua Tim sebagai berikut :

- Melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua tenaga/personil yang

terlibat dalam pekerjaan survey pengukuran dan pengumpulan data jalan yang

dimaksud, sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup pekerjaan

yang telah ditetapkan.

- Bertanggungjawab atas kebenaran, ketelitian, kemutakhiran, dan kelengkapan data

hasil pelaksanaan survey sesuai dengan buku petunjuk yang telah ditetapkan
- Bertanggungjawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai yang telah

ditetapkan yang meliputi pelaksanaan survey/pengumpulan data primer,

pengumpulan data sekunder, pengolahan dan penyajian/pelaporan.

2. Cost/Quantity Engineer

Seorang lulusan Perguruan Tinggi Jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal

3 (Tiga) tahun sebagai Sipil Engineer dalam perencanaan konstruksi Jalan sesuai

dengan standar dan spesifikasinya. Memiliki Kompetensi / kemampuan profesi dan

keahlian, dibuktikan dengan Sertifikat keahlian/SKA Ahli Muda yang masih berlaku.

Tugas dan tanggung jawab meliputi :

 Melengkapi semua perhitungan teknis sebagai kelanjutan dari data survey serta

menjamin bahwa perhitungan yang akan dihasilkan adalah benar, akurat dan siap

digunakan.

 Mengadakan analisa dan perhitungan harga satuan pengumpulan data

harga bahan/material serta peralatan untuk proyek–proyek yang sedang berjalan

sebagai pembanding.

 Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan

desain yang ada.

 Bertanggung jawab atas semua perhitungan atas harga dan biaya konstruksi

sesuai dengan desainnya yang akan dijadikan produk EE dari Konsultan.

3. Ahli Teknik Jalan Raya (Highway Engineer)

Seorang lulusan Perguruan Tinggi Jurusan Teknik Sipil dengan pengalaman minimal

3 (Tiga) tahun sebagai Sipil Engineer dalam perencanaan konstruksi Jalan sesuai

dengan standar dan spesifikasinya. Memiliki Kompetensi / kemampuan profesi dan

keahlian, dibuktikan dengan Sertifikat keahlian/SKA Ahli Muda yang masih berlaku.

Tugas dan tanggung jawab meliputi :

 Merencanakan, mengkaji serta menganalisa data terkait pelaksanaan survey

Topografi, Inventory dan penyelidikan tanah dilapangan dan dilaboratorium.

 Memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi dan sifat-sifat tanah dan

stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaan teknis jalan.

4. CAD/ CAM COMPUTER


Pengalaman D3/S0 (>3 Thn), S1 (0-3 Thn), S2 (0-1 Thn) bertugas untuk membantu

pekerjaan penggambaran gambar-gambar rencana Konstruksi.

5. Surveyor

Pengalaman , D3/S0 (>3 Thn), S1 (0-3 Thn), S2 (0-1 Thn) bertugas untuk melakukan

survey dilapangan.

Tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan adalah mengumpulkan semua data

yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang

didapat.

X. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan untuk survey pengambilan data dilapangan adalah: Meter Rol (50

meter), meter pendek (5 meter), Theodolite T1, DCP, kamera dan peralatan lain yang

diperlukan.

XI. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pendekatan masalah dan metodologi terkait dengan kebutuhan jasa konsultansi ini adalah

Pengumpulan data lapangan serta analisa terkait kebutuhan lapangan untuk pekerjaan

konstruksi Jalan. Dalam pelaksanaannya pihak konsultan wajib melapor diri pada Pemerintah

setempat dan/atau masyarakat disekitar lokasi yang dilanjutkan dengan pengukuran lapangan

dan pembuatan detail desain/desain rinci yang nantinya akan menghasilkan produk

perencanaan yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.

XII. PERSYARATAN TEKNIS

Persyaratan teknis kegiatan ini adalah sesuai dengan Spesifikasa Umum jalan dan jembatan

tahun 2018 revisi 2, dan standar perencanaan jalan yang lain sebagai penunjang dan

pelengkap.
XIII. PENUTUP.

Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan

pengadaan jasa konsultansi perencanaan konstruksi jalan pada bidang Bina Marga Dinas

Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi kabupaten Manggarai Barat Tahun

Anggaran 2023, sehingga hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan pelaksanaannya dapat

diantisipasi sedini mungkin.

Labuan Bajo, Januari 2023


Mengetahui : Dibuat Oleh :
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Bina Konstruksi Kab. Manggarai Barat Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina
Pengguna Anggaran Konstruksi Kab. Manggarai Barat

YOSEP SUHANDI, ST YITZHAK S. RIHI, ST


NIP.19721231 2000121 032 NIP . 19810922 201503 1 002

Anda mungkin juga menyukai