Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1. Hasil Penelitian

Hasil riset dari pengembangan produk bahan ajar Matematika bernuansa


Etnomatematika dengan materi SPLDV ini akan dijabarkan melalui 5 tahapan,
dengan mengadaptasi metode ADDIE, yakni Tahap Analisi (Analyze), Tahap
Desain produk (Design), Tahap Pengembangan produk (Development), Tahap
Implementasi (Implement), tahap Evaluasi (Evaluation).

1.1.1. Tahap analisis (Analyze)

Tahap awal dalam melakukan proses pengembangan yaitu dengan


menganalisa permasalahan yang sedang terjadi untuk mengumpulkan
informasi. Sekolah ini menggunakan kurikulum 2013, sesuai dengan proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran siswa
yang aktif dan kritis dalam menanggapi permasalahan yang ada sesuai konteks
pembelajaran. Pada tahap analisis (analyze) peneliti melakukan pengamatan
langsung pada guru dan siswa terkait pembelajaran matematika di MTS Al-
Ishlahiyah Binjai melalui tes. Hasil dari tes tersebut, peneliti menemukan
bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII MTs Swasta Al-
Ishlahiyah Binjai masih tergolong rendah, ini dikarenakan siswa kesulitan
memperoleh informasi secara menyeluruh dari data yang diketahui dan data
yang ditanyakan.

Selain dari tes, peneliti juga melakukan observasi (pengamatan),


wawancara dan penyebaran angket dengan guru dan siswa lainnya. Hasil dari
pengamatan tersebut ditemukan kendala lainnya seperti masih kurangnya
sumber belajar yang digunakan, guru cenderung menggunakan LKS sebagai
satu-satunya sumber pembelajaran di kelas dan belum adanya pengembangan
ataupun penggunaan bahan ajar berbentuk modul matematika dalam
pembelajaran. Berdasarkan kendala tersebut peneliti dapat menyimpulkan
bahwa di MTS Al-Ishlahiyah Binjai masih minim ketersediaan bahan ajar yang

59
sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa, masih kurang sarana dan
prasarana yang mendukung proses pembelajaran di kelas sehingga motivasi
belajar siwa menjadi rendah dan mengakibatkan pula hasil belajar siswa
menjadi rendah.

Hasil observasi dan hasil analsiis tersebut menjadi bahan pendukung


peneliti untuk mengembangkan bahan ajar matematik yang bernuansa
etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.

1.1.2. Tahap Desain (Design)

Setelah tahap analisis yang dilakukan selanjutnya adalah desain


produk bahan ajar bernuansa etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. fase desain yang dilakukan adalah fase
pembuatan produk atau prototype dalam riset ini yang dilakukan untuk
menghasilkan produk asli. Penciptaan produk bahan ajar yang dipersiapkan
peneliti mencakup penciptaan kerangka bahan ajar, definisi materi sistematis dan
penciptaan desain produk. Fase desain dilakukan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Desain Produk Modul Bahan Ajar SPLDV

Desain bahan ajar


1. Cover bahan ajar
Cover bahan ajar didesain menyesuaikan tema etnomatematika,
sehingga peneliti menyelipkan gambar istana deli sebagai background
cover bahan ajar. Pada bagian atas tepi kanan penulis juga menampilkan
logo pendidikan indonesia dan logo kampus asal penulis.
Desain bahan ajar
2. Pendahuluan buku
Pada bagian pendahuluan buku, penulis menerapkan kata pengantar,
daftar isi, peta konsep, dan pendahuluan buku. Kata pengantar berisi
pesan-pesan penulis mengenai tujuan pengembangan yang ingin dicapai
melalui bahan ajar ini. daftar isi berisi isi sub materi yang akan
dirangkum dalam bahan ajar ini. pendahuluan berisi identitas bahan ajar,
judul materi, indikator pencapaian kompetensi dan petunjuk penggunaan
bahan ajar.

3. Materi ajar
Adapun materi ajar yang dirangkum dalam bahan ajar ini yakni
mengenai :
1) Persamaan linear dua variabel
2) Definisi sistem persamaan linear dua variabel
3) Metode penyelesaian masalah kontekstual bernuansa etnomatematika
dengan (substitusi, eliminasi, dan gabungan)
Desain bahan ajar
4. Soal pengantar
soal pengantar bertujuan agar siswa memahami bentuk penyelesaian
yang akan diterapkan. Ada 2 soal pengantar yang disediakan di bahan
ajar ini. soal pada masalah 1.1 berisi soal yang menggunakan data tabel
sedangkan soal pada masalah 1.2 berisi soal yang menggunakan soal
cerita.

5. Contoh soal tiap subbab dan latihan evaluasi


Contoh soal dan soal latihan perlu untuk membuat siswa tahu, mana
materi yang sudah dikuasai mana yang belum. Latihan soal juga bisa
membuat siswa lebih fokus belajar materi-materi yang ingin dikuasai.
Selain itu, juga menjadi sarana latihan bagi siswa dalam mempersiapkan
diri menghadapi ujian.

63
Tabel 4.2 Desai produk pengembangan LKPD SPLDV

Desain LKPD
1. Cover LKPD pertemuan I

2. Soal interaktif

3. Cover LKPD pertemuan II


4. Soal Interaktif

1.1.3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap ini peneliti melakukan validasi pada produk bahan ajar
bernuansa etnomatematika yang dikembangkan kepada tiga orang validator.
Setiap validator melakukan penilaian bahan ajar dengan materi pokok
SPLDV. Peneliti juga membuat lembar validasi terhadap bahan ajar
bernuansa etnomatematika. Berdasarkan beberapa indikator yang disajikan
melalui lembar validasi. Semua indikator dimasukkan ke dalam lembar
validasi dengan bentuk pernyataan-pernyataan. Pada tahap pertama, modul
divalidasi oleh validator, validator memberi saran dan arahan kepada peneliti
mengenai perbaikan produk yang akan dikembangkan.
Setelah keselahan yang ada pada modul pembelajaran diperbaiki oleh
peneliti, kemudian modul pembelajaran divalidasi oleh validator serta
mengisi lembar validasi terhadap modul pembelajaran tersebut. Validator
terdiri dari tiga orang dosen pendidikan matematika Universitas Negeri
Medan. Lembar angket yang sudah diisi oleh validator, kemudian dilakukan
penghitungan terhadap penilaian dari tiap-tiap validator terkait modul yang
menerapkan pendekatan etnomatematika bahari untuk materi Aritmatika
Sosial. Hasil perhitungan data tersebut ditampilkan pada tabel yang terdiri
dari aspek penilaian, skor yang diperoleh, jumlah data, rata-rata skor, kriteria,
dan rata-rata skor akhir. Berikut daftar validator:

Validator 1 : Prof. Dr. Asmin, M.Pd.


Validator 2 : Sri Lestari Manurung, S.Pd.,M.Pd.
Validator 3 : M. Badzlan Darari, S.Pd.,M.Pd.
Pertama, validasi oleh ahli materi dilakukan dengan mengisi lembar
angket yang terdiri dari 3 aspek penilaian yaitu kelayakan isi, kelayakan
penyajian, dan penilaian etnomatematika. Hasil validasi ahli materi disajikan
dalam bentuk tabel 4.3 sebagi berikut:

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi


Aspek Validator Skor rata-rata Kriteria
(%)
Kualitas isi Validator 1 87,5 Sangat valid
Validator 2 93,75 Sangat valid
Validator 3 93,75 Sangat valid
Skor rata-rata 91,67 Sangat valid
Ketepatan cakupan Validator 1 85,71 Sangat valid
Validator 2 89,28 Sangat valid
Validator 3 96,42 Sangat valid
Skor rata-rata 90,47 Sangat valid
Bahasa Validator 1 95 Sangat valid
Validator 2 75 Cukup valid
Validator 3 90 Sangat valid
Skor rata-rata 86,67 Sangat valid
Rata-rata skor akhir 89,60 Sangat layak

Tabel 4.3 merupakan penilaian dari 3 validator ahli materi produk


bahan ajar bernuansa etnomatematika. Persentase aspek kelayakan dari
validator 1 sebesar 87,5, validator 2 sebesar 93,75 dan validator 3 sebesar
93,75 sehingga skor rata-rata yang didapat dari ketiga validator yakni 91,67
artinya produk ini memiliki kriteria sangat valid. Selanjutnya persentase
aspek ketepatan cakupan dari validator 1 sebesar 85,71, validator 2 sebesar
89,28 dan validator 3 sebesar 96,42, sehingga skor rata-rata yang didapat dari
ketiga validator tersebut yakni 90,47 artinya produk ini memiliki kriteria
sangat valid. Dan terakhir persentase penilaian validasi ahli materi pada aspek
bahasa dari validator 1 sebesar 95, validator 2 sebesar 75, dan validator 3
sebesar 90, sehingga skor rata-rata yang didapat dari ketiga validator yakni
86,67, artinya produk ini memiliki kriteria sangat valid. Skor rata-rata akhir
dari ketiga validator materi tersebut sebesar 89,60 %, berdasarkan tabel 3.8
produk ini masuk ke dalam kriteri sangat valid dan dapat digunakan tanpa
revisi.

Kedua, validasi oleh ahli desain melalui pengisian lembar angket yang
meliputi aspek penilaian yaitu ukuran bahan ajar, desain kulit bahan ajar
(cover), dan desain isi bahan ajar. Hasil validasi ahli desain ditampilkan
dalam tabel 4.2 sebagi berikut:

Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Skor rata-rata Kriteria


(%)
Ukuran bahan ajar 100 Sangat valid
Desain kulit bahan 91,67 Sangat valid
ajar (cover)
Bahasa 91,67 Sangat valid
Rata-rata skor 94,47 Sangat valid
akhir
Tabel 4.4 merupakan penilaian dari validator ahli media produk
bahan ajar bernuansa etnomatematika. Persentase aspek ukuran bahan ajar
sebesar 100 artinya produk ini memiliki kriteria sangat valid. Selanjutnya
persentase aspek desain kulit bahan ajar (cover) sebesar 91,67 artinya produk
ini memiliki kriteria sangat valid.

Dan terakhir persentase penilaian desaain isi bahan ajar sebesar


91,67 artinya produk ini memiliki kriteria sangat valid. Skor rata-rata akhir
dari penilaian validator ahli media tersebut sebesar 94,47 %, berdasarkan
tabel 3.8 produk ini masuk ke dalam kriteri sangat valid dan dapat digunakan
tanpa revisi.

1.1.4. Tahap impelementasi (Implement)

Produk bahan ajar bernuansa etnomatematika pada materi SPLDV


telah dinyatakan layak diguinakan dengan adanya revisi pada tahap
pengembangan. Selanjutnya bahan ajar bernuansa etnomatematika ini dapat
dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat kepraktisan atau kelayakan
berdasarkan respon guru dan siswa. uji coba produk dilakukan terhadap siswa
kelas VIII MTs Swasta Al-Ishlahiyah Kota Binjai.

Guru memberikan respon terhadap bahan ajar bernuansa


etnomatematika pada materi SPLDV dengan mengisi angket yang meliputi
aspek kesesuaian materi, kemudahan penggunaan, efisiensi waktu
pembelajaran dan manfaat bahan ajar. Hasil respon guru ditampilkan dalam
bentuk tabel 4.5 sebagi berikut:
Tabel 4.5 Hasil Respon Guru

Aspek Skor Jumlah Presentase Kriteria


indikator skor
Kesesuaian Materi 3 1 100 Sangat Praktis
Kemudahan 30 9 83,3 Sangat Praktis
Penggunaan
Efesiensi Waktu 7 2 87,5 Sangat Praktis
Pembelajaran
Manfaat 21 6 87,5 Sangat Praktis
Rata-rata skor akhir 89,57 Sangat Praktis

Tabel 4.5 merupakan penilaian dari salah satu guru matematika MTs
Swasta Al-Ishlahiyah Kota Binjai terhadap bahan ajar bernuansa
etnomatematika pada materi SPLDV. Aspek kesesuaian materi dari bahan
ajar didapatkan persentase 100%. untuk kriteria baik. Aspek kemudahan
penggunaan didapatkan persentase 83,3% untuk kriteria sangat baik. Aspek
efisiensi waktu pembelajaran didapatkan persentase 87,5% untuk kriteria
baik. Aspek manfaat bahan ajar didapatkan persentase 87,5% untuk kriteria
sangat baik. Maka diperoleh rata-rata skor akhir adalah 89,57%. Nilai ini
didapat melalui rumus :

61
Vp= x 100 % = 84,72 %
72

Dari hasil tersebut dicocokkan kembali pada tabel kriteria 3.9 dan
masuk kedalam kriteria sangat praktis. Jadi, produk bahan ajar bernuansa
etnomatematika memiliki kriteria sangat baik digunakan dari hasil uji praktis
oleh guru. Siswa juga memberikan respon produk bahan ajar bernuansa
etnomatematika. Melalui pengisian lembar angket responden siswa yang
terdiri dari 20 butir pernyataan. Hasil respon siswa dilihat dalam tabel 4.5
sebagi berikut :
Tabel 4.6 Hasil Respon Siswa

No Butir pernyataan Skor rata- Kriteria


rata (%)
1. Bahan Ajar ini menggunakan 83 Sangat Praktis
masalah yang berkaitan dengan
budaya yang ada di Sumatera
Utara dalam mengantarkan suatu
konsep kecepatan berpikir saya.
2. Bahan ajar ini menggunakan 78 Sangat Praktis
soal-soal yang berkaitan dengan
masalah kebudayaan local.
3. Materi dalam bahan ajar ini 83 Sangat Praktis
dimulai dari yang mudah ke yang
sukar
4. Isi Bahan ajar ini sesuai dengan 91 Sangat Praktis
materi Transformasi geometri.
5. Pada bahan ajar ini terdapat 81 Sangat Praktis
bagian dimana saya dapat
menemukan konsep sendiri.
6. Bahan ajar ini mendorong siswa 77 Sangat Praktis
untuk merangkum materi sendiri.
7. Bahan ajar ini memuat tes yang 78 Sangat Praktis
dapat menguji seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap
materi Sistem persamaan linear
Dua Variabel
8. Saya dapat menggunakan bahan 83 Sangat Praktis
ajar ini dengan mudah meski
tanpa bimbingan guru
9. Dengan menggunakan bahan ajar 85 Sangat Praktis
ini dapat membuat belajar saya
lebih terarah dan runtut.
10. Materi dalam bahan ajar ini 87 Sangat Praktis
mendorong keingintahuan saya.
11. Bahan ajar ni mendrong saya 88 Sangat Praktis
mampu mengkomunikasikan
pendapat dengan lisan maupun
Tulisan.
12. Bahan ajar ini mendorong saya 90 Sangat Praktis
untuk dapat membuat model
matematika dari suatu masalah
matematika melalui tulisan,
symbol, gambar dan grafik.
13. Bahan ajar ini dapat membantu 94 Sangat Praktis
saya dalam menyelesaikan suatu
perasalahan pada materi yang
dipelajari.
14. Tampilan dan desain bahan ajar 91 Sangat Praktis
ini menarik.
15. Kalimat dan paragraph bahan ajar 90 Sangat Praktis
ini jelas dan mudah dipahami.
16. Huruf yang digunakan sederhana 79.8 Sangat Praktis
dan mudah dibaca.
17. Bahan dan ukuran bahan ajar ini 83 Sangat Praktis
sesuai dengan kebutuhan saya.
18. Dengan menggunakan bahan ajar 85 Sangat Praktis
ini saya lebih mudah memahami
materi Sistem persamaan linear
Dua Variabel
19. Dengan bahan ajar ini saya 88 Sangat Praktis
mampu menyelesaikan
permasalahan pada materi Sistem
persamaan linear Dua Variabel
20 Dengan bahan ajar ini saya 79,8 Sangat Praktis
semakin mengenal kebudayaan
disekitar saya.
Total 1.694,6
Skor persentase rata-rata 84,73 Sangat Praktis

Tabel 4.5 merupakan penilaian dari siswa kelas VIII MTs Swasta Al-
Ishlahiyah Kota Binjai terhadap produk bahan ajar bernuansa
etnomatematika. Diperoleh skor 1.694,6 dengan hasil skor presentase rata-
rata 84,73 %. Hasil ini didapat melalui rumus :

1.694 , 6
Vp= x 100 % = 84,73
2000

Dari hasil tersebut dicocokkan kembali pada tabel kriteria 3.9


sehingga masuk kedalam kriteria sangat praktis. Jadi, bahan ajar bernuansa
etnomatematika pada materi SPLDV ini dapat disimpulkan memiliki kriteria
sangat praktis untuk digunakan berdasarkan hasil uji praktis oleh siswa.
1.1.5. Tahap evaluasi (Evaluate)

Setelah melakukan uji coba produk bahan ajar bernuansa


etnomatematika terhadap 20 siswa kelas VIII MTs Swasta Al-Ishlahiyah Kota
Binjai, maka tahap terakhir adalah melakukan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kefektifan produk.

Peneliti juga melakukan kegiatan revisi produk sesuai masukan dari


validator, baik ahli materi maupun ahli desain. terhadap bahan ajar bernuansa
etnomatematika. Berikut ini disajikan tabel 4.7 tentang saran dari para
validator:

Tabel 4.7 Masukan Validator Terhadap Produk

No Validator Saran Revisi


1 Validator media  Bahan ajar sudah bagus, hanya pada cover
Bahan ajar ditambah kesan budaya Melayu
nya.
2 Validator materi  Pada bahan ajar Cantumkan pembahasan
masalah definisi Melayu deli,khas melayu
deli seperti rumah adat, makanan khas dan
lainnya.
 Mari berlatih Soal No 2 diganti kalimatnya
yang lebih spesifik lagi.
 LKPD I dan LKPD II pada setiap soal
cantumkan gambar yang membahas soal
tersebut.
3 Validator materi  Pada masalah 1.2 buatlah gambar gasing
nya sesuai dengan berapa banyak seperti
yang ditanyakan di soal.
 Ganti soal contoh 1.1. dan contoh 1.2 yang
lebih mudah dipahami oleh siswa.

Pengembangan bahan ajar bernuansa etnomatematika telah diperbaiki


sesuai saran dari para validator. yang ditampilkan pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Tindak Lanjut Revisi Produk

No Validator Saran Revisi Hasil revisi


1 Validator  Bahan ajar sudah bagus, Menambahkan gambar
media hanya pada cover Bahan istana deli sebagai
ajar ditambah kesan tambahan kesan budaya
budaya Melayu nya. melayu pada bagian
cover bahan ajar.
2 Validator  Pada bahan ajar - Pada bagian
materi Cantumkan pembahasan pendahuluan
masalah definisi Melayu buku, peneliti
deli,khas melayu deli menambahkan
seperti rumah adat, sedikit pengantar
makanan khas dan hal-hal tentang
lainnya. adat melayu.
 Mari berlatih Soal No 2
diganti kalimatnya yang - Kalimat revisi
lebih spesifik lagi. yang diubah
 LKPD I dan LKPD II menjadi “selisih
pada setiap soal tamu undangan
cantumkan gambar yang pihak putri dan
membahas soal tersebut. putra ada 6 kali
lipat tamu.
Tentukan jumlah
tamu pihak
pengantin putra
dan putri yang
datang?”
- Sudah
dicantumkan
gambar pada soal
yang ada di
LKPD 1 dan
LKPD II
3 Validator  Pada masalah 1.2 buatlah - Peneliti sudah
materi gambar gasing nya sesuai menambahkan
dengan berapa banyak gambar gasing
seperti yang ditanyakan sesuai dengan
di soal. banyak gasing
 Ganti soal contoh 1.1. yang ditanyakan
dan contoh 1.2 yang di dalam soal.
lebih mudah dipahami - Soal pada
oleh siswa. contoh1.1 dan
contoh 1.2 sudah
diganti sesuai
dengan arahan
validator materi.

Tabel 4.8 merupakan tindak lanjut revisi produk dijelaskan bahwa


hasil validasi berdasarkan saran atau komentar dari validator ahli materi
maupun ahli media telah dipenuhi. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya
perubahan yang tampak dari gambar sebelum revisi dan gambar setelah
revisi. Dengan demikian, produk yang dihasilkan oleh peneliti, menjadi lebih
baik dari sebelumnya.

Produk bahan ajar bernuansa Etnomatematika dikatakan efektif jika


memenuhi:

 Tercapainya ketuntasan belajar peserta didik secara individu dan


klasikal
 Tercapainya ketuntasan tujuan/indicator pembelajaran peserta didik
berdasarkan ketercapaian indicator pembelajaran dengan indikator
ketutasan adalah maksimal terdapat 65% siswa yang mampu
mencapai 75% terhadap tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
 Adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa.

1.1.6. Analisis efektivitas produk bahan ajar

1.1.6.1. Ketuntasan belajar

Uji ketuntasan menggunakan tes kemampuan koneksi matematis


bertujuan untuk menganalisa apakah penerapan pembelajaran menggunakan
bahan ajar bernuansa etnomatematika dapat mencapai ketuntasan siswa kelas
VIII MTs Swasta Al-Ishlahiyah Kota Binjai. Selain itu, data tes tersebut akan
dibandingkan dengan nilai ulangan SPLDV yang sebelumnya diberikan oleh
guru. Berikut ini adalah hasil ulangan harian dan hasil tes kemampuan koneksi
matematis :
Tabel 4.9 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Nilai tes kemampuan pemecahan masalah


matematis (Sesudah) Nilai UH
Siswa
(sebelum)
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Nilai akhir tes
S-01 40 30 30 100 52
S-02 40 30 30 100 65
S-03 40 30 30 100 53
S-04 40 30 30 100 69
S-05 40 30 30 100 63
S-06 40 30 30 100 85
S-07 40 30 30 100 70
S-08 40 30 30 100 57
S-09 40 30 30 100 74
S-10 40 30 30 100 66
S-11 40 30 30 100 64
S-12 40 30 30 100 81
S-13 40 30 30 100 76
S-14 40 30 30 100 55
S-15 40 30 30 100 80
S-16 40 30 30 100 71
S-17 40 30 30 100 62
S-18 40 30 0 70 34
S-19 0 0 0 0 23
S-20 30 10 30 70 50
Total skor 1870 1250
Hasil Ketuntasan Belajar (KB) 93,5 62,5

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil ketuntasan belajar setelah pengguanaan


bahan ajar bernuansa etnomatematis mendapat nilai rata-rata Ketuntasan
Belajar 93,5 . Siswa dikatakan tuntas belajarnya jika proporsi jawaban benar
siswa ≥ 75 %. Ketuntasan kalsikal siswa dapat dihitung dengan rumus :

Banyak siswa yang KB≥ 75 %


PKK = x 100 %
Banyak subjek penelitian

17
PKK = x 100 %
20

= 85%
Menurut Depdiknas, suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika dalam
kelas terdapat 85% yang telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 75 %.
Berdasarkan pernyataan tersebut ketuntasan klasikal siswa kelas VIII MTs
Swasta Al-Ishlahiyah Kota Binjai dikatakan TUNTAS. Hal ini juga diperkuat
oleh tabel 3.10 mengenai kriteria ketuntasan belajar siswa, dan melalui tabel
tersebut hasil yang diperoleh masuk ke dalam indikator 75% < KB < 100%
dengan kriteria “siswa telah tuntas belajar.

1.1.6.2. Analsiis Ketercapaian tujuan/indikator pembelajaran


Ketercapaian tujuan pembelajaran dalam pembelajaran mampu
mempertahankan dan meningkatkan persentase jumlah siswa yang tuntas
dalam masing-masing indicator. Menurut Hasratuddin (2018 : 242)
Ketercapaian indicator jika paling sedikit 75% indicator yang dirumuskan
dapat dicapai 65% siswa . Untuk menghitung pencapaian indicator dalam
pembelajaran digunakan rumus :
Si
T= x 100 %
S maks
Keterangan :
T = Presentase pencapaian indicator
Si = Jumlah skor siswa untuk butir soal ke-i
Smaks = Jumlah skor maksimal untuk butir soal ke-i

Berdasarkan rumus tersebut hasil dari masing-masing indikator


disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Ketercapaian Tujuan/ Indikator Pembelajaran

Siswa Soal 1 Soal 2 Soal 3


Si Smaks T Si Smak T Si Smaks T
s
S-01 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-02 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-03 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-04 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-05 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-06 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-07 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-08 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-09 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-10 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-11 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-12 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-13 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-14 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-15 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-16 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-17 40 40 100% 30 30 100% 30 30 100%
S-18 40 40 100% 15 30 50% 15 30 50%
S-19 0 40 0 0 30 0 0 30 0
S-20 30 40 75% 25 30 83,3% 25 30 83,3%
Rata- 93,75 87,55% 87,55%
rata %

Diketahui hasil yang di dapat di masing-masing indikator adalah lebih


dari 75% indicator yang dirumuskan dapat dicapai 65% siswa. berdasarkan
tabel kriteria penilaiannya hasil ketercapaian indikator/tujuan pembelajaran
berada pada rentang 75 % ≤ T < 100 % dan masuk ke dalam kriteria “TPK
tercapai”.

1.1.6.3. Analisis kemampuan pemecahan masalah siswa

Analisis pemecahan masalah digunakan untuk menguji peningkatan


kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan bahan ajar bernuansa
etnomatematika. Analisis ini dilakukan dengan instrumen tes berupa pretest
dan posttest. Berikut data hasil pretest dan posttest disajikan pada tabel 4.8
dibawah ini:

Tabel 4.11 Hasil Pretest-Posttest

No Siswa Pretest Posttest


1 S-1 66 90
2 S-2 70 95
3 S-3 66 98
4 S-4 80 97
5 S-5 75 93
6 S-6 50 90
7 S-7 80 95
8 S-8 70 90
9 S-9 70 94
10 S-10 70 97
11 S-11 50 98
12 S-12 90 90
13 S-13 83 90
14 S-14 90 98
15 S-15 66 95
16 S-16 63 96
17 S-17 56 95
18 S-18 73 70
19 S-19 70 75
20 S-20 50 70
Total Skor 1388 1816
Rata-rata 0,694 0,908
Rata-rata (%) 69,4% 90,8%

Peningkatan keterampilan pemecahan masalah siswa didasarkan pada


kriteria N-Gain Hake (2002) dengan rumus g factor (N-Gain) sebagai
berikut :
S postest −S pretest
g=
S mak −S pretest

Berdasarkan rumus tersebut hasil dari analisis kemampuan pemecahan


masalah disajikan pada tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah

Kelas Pretest Posttest N-gain N-gain Interpretasi


(100%) N-gain
Kelas VIII 69,4 90,8 Sedang
0,661279 66,12788

Hasil olahan data seperti perhitungan diatas, memperoleh persentase


sebesar 66,13 %. Artinya peningkatan kemampuan pemecahan masalah
berada pada kualifikasi Sedang.

1.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan media pembelajaran


menggunakan model pengembangan ADDIE dengan langkah – langkah yaitu
Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Penelitian ini
menghasilkan produk berupa bahan ajar bernuansa etnomatematika. Bahan ajar
bernuansa etnomatematika yang dikembangkan ini telah melalui uji kevalidan,
yaitu uji validasi materi dan uji validasi media. Hasil yang didapatkan terkait
uji validasi materi yaitu skor kevalidan sebesar 86,67 dengan persentase
89,60% hasil tersebut masuk ke dalam kriteria sangat valid dan uji kevalidan
media memperoleh hasil sebesar 94,47, hasil tersebut masuk ke dalam kriteria
sangat valid. Artinya produk yang telah dikembangkan sangat valid serta
sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Trianto (2007) berpendapat
bahwa; bahan ajar yang dikembangkan dikatakan baik jika memenuhi tiga
kriteria, yaitu: 1) aspek validitas (validity), (2) aspek kepraktisan (practicality),
3) keefektifan (affectiveness). Suswina (2011) juga mengatakan bahwa suatu
bahan ajar dikatakan valid apabila bahan ajar tersebut sesuai dengan materi
yang disajikan, mampu memotivasi siswa untuk membaca, dan menimbulkan
rasa ingin tau siswa untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut tentang materi
yang dipelajari.

Keefektifan media ditentukan dari berapa banyak siswa yang


tuntas berdasarkan KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, menghasilkan persentase yaitu 85%. Dimana bahan ajar dikatakan
efektif apabila 75% jumlah siswa yang tuntas dalam mengerjakan tes.
Penelitian ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Ariska, (2018)
yang memperoleh tingkat keefektifan sebesar 77, 90% yang artinya media
pembelajaran menggunakan bahan ajar sangat efektif.

Nilai kepraktisan diperoleh dari angket respon siswa dan angket


respon guru. Berdasarkan data kepraktisan diatas, hasil yang didapat melalui
respon siswa yaitu skor total 1.694,6 dengan persentase 84,73% sehingga
produk bahan ajar bernuansa etnomatematika dikatakan sangat praktis. Hasil
yang didapat melalui respon guru yaitu persentase skor akhir sebesar 89,57%
sehingga produk bahan ajar bernuansa etnomatematika dikatakan sangat
praktis. Penelitian ini sebanding terhadap riset yang dijalankan oleh Norhayati,
et al (2018) menghasilkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan
mencapai kriteria praktis dengan persentase yaitu 90, 10%. Dari hasil tersebut
media dikatakan sangat praktis.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada siswa diukur


menggunakan tes. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah dinyatakan
dengan kategori sedang dengan persentase yaitu 66,13 %. %. riset ini
menghasilkan kesimpulan yang sama dengan riset Buchori (2019) dimana hasil
dari penelitian tersebut terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah
pada siswa. Menurut penjabaran diatas, memiliki ringkasan yakni produk
bahan ajar bernuansa etnomatematika sudah mencapai standar kevalid, efektif,
praktis, serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa.
1.3. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan seupaya mungkin untuk


mendapatkan hasil yang merupakan kesimpulan dari pelksanaan pembelajaran.
Namun dengan adanya riset ini tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangan
bahan ajar yang dikembangkan karena adanya keterbatasan yang tidak dapat
dihindari, diantaranya :

1. Penelitian ini melibatkan subjek dalam jumlah terbatasa, yakni satu kelas
yang terdiri dari 20 orang peserta didik kelas VIII MTs Swasra Al
Ishlahiyah Binjai , sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasi untuk
kelompok subjek dengan jumlah yang lebih besar.
2. Penelitian ini mengembangkan Bahan ajar bernuansa etnomatematika dan
tes kemampuannya pemecahan masalah, tidak mengembangkan
keseluruhan perangkat pembelajaran.
BAB V

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat


disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar bernuansa etnomatematika pada
materi SPLDV yang dilaksanakan di sekolah MTs Swasta Al-Ishlahiyah Kota
Binjai yang telah dilaksnakan memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

3. Berdasarkan skor rata-rata lembar validasi angket oleh validator ahli,


Hasil yang didapatkan terkait uji validasi materi yaitu skor kevalidan
sebesar 86,67 dengan persentase 89,60% hasil tersebut masuk ke dalam
kriteria sangat valid dan uji kevalidan media memperoleh hasil sebesar
94,47, hasil tersebut masuk ke dalam kriteria sangat valid.
4. Berdasarkan angket respon siswa dan respon guru, hasil yang didapat
melalui respon siswa yaitu skor total 1.694,6 dengan persentase 84,73%
sehingga produk bahan ajar bernuansa etnomatematika dikatakan sangat
praktis. Hasil yang didapat melalui respon guru yaitu persentase skor
akhir sebesar 89,57% sehingga produk bahan ajar bernuansa
etnomatematika dikatakan sangat praktis.
5. Berdasarkan uji ketuntasan belajar dan analisis ketercapaian
tujuan/indikator pembelajaran, hasil yang diperoleh yakni Keefektifan
bahan ajar ditentukan dari berapa banyak siswa yang tuntas berdasarkan
KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil yang diperoleh,
menghasilkan persentase yaitu 85%. Dan dinyatakan sangat efektif.
6. Berdasarkan uji pretest-posttest untuk mengetahui hasil analisis
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, Hasil yang diperoleh

82
melalui tes kemampuan pemecahan masalah dinyatakan dengan kategori
sedang dengan persentase yaitu 66,13 %. %. Maka disimpulkan yakni
produk bahan ajar bernuansa etnomatematika sudah mencapai standar
kevalid, efektif, praktis, serta dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah pada siswa.

1.2. Saran

Setelah menemukan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh


penulis,ada beberapa hal yang peneliti sarankan untuk kelanjutan atau
penelitian yang relevan di kemudian hariyaitu sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan adalah bahan ajar untuk
materi SPLDV. Dikarenakan peneliti hanya melakukan uji coba lapangan
terbatas, akan lebih baik jika produk ini diuji cobakan kepada kelas dan
sekolah lain dengan dampingan guru yang berbeda dengan karakteristik
yang sama agar memperoleh bahan ajar yang benar-benar baik dengan
adanya penyempurnaan lainnya terhadap bahan ajar tersebut.
2. Produk ini juga dapat dikembangkan pada materi lainnya di mata pelajaran
matematika, maka hal tersebut dapat membantu untuk menarik minat
belajar siswa dan membantu peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada materi lainnya.
n-gain
Pretes Posttes post- nilai maks-
No Siswa n-gain (persen
t t pre pre
)
0,70588 70,5882
1 S-1 66 90
24 34 2 4
0,83333 83,3333
2 S-2 70 95
25 30 3 3
0,94117 94,1176
3 S-3 66 98
32 34 6 5
4 S-4 80 97 17 20 0,85 85
5 S-5 75 93 18 25 0,72 72
6 S-6 50 90 40 50 0,8 80
7 S-7 80 95 15 20 0,75 75
0,66666 66,6666
8 S-8 70 90
20 30 7 7
9 S-9 70 94 24 30 0,8 80
10 S-10 70 97 27 30 0,9 90
11 S-11 50 98 48 50 0,96 96
12 S-12 90 90 0 10 0 0
0,41176 41,1764
13 S-13 83 90
7 17 5 7
14 S-14 90 98 8 10 0,8 80
0,85294 85,2941
15 S-15 66 95
29 34 1 2
0,89189 89,1891
16 S-16 63 96
33 37 2 9
0,88636 88,6363
17 S-17 56 95
39 44 4 6
18 S-18 73 70 -3 27 -0,11111 -11,1111
0,16666 16,6666
19 S-19 70 75
5 30 7 7
20 S-20 50 70 20 50 0,4 40
0,66127 66,1278
rata-rata 69,4 90,8 21,4 30,6 9 8

Anda mungkin juga menyukai