OLEH:
NAMA : TEGAR MARTINUS BIMBA
NISN : 0064930618
PROGRAM KEAHLIHAN : MEKANIK (MECHANICAL)
KOMPETENSI KEAHLIAN :TEKNIK PEMESINAN (TPM)
TEMPAT PKL : CV.DIAS SEJATERA
ALAMAT : JL. BADEWI, KEL. BALANDETE,
KAB. KOLAKA
SINAR.ST RASTATI.SP
NIP. 197409052003121004 NIP.
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Industri
SAFARIA ZUBAIR, SP
NIP. 1972004062000122004
Menyetujui,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kolaka
MUSTARI MUHAMMAD.SPd.,M.M
NIP. 197805232003121011
LEMBAR PENGESAHAN DUNIA INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SMK NEGERI 2 KOLAKA
RASTATI.SP MUHAMMAD.KASENG
NIP. NIP.
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Industri
SAFARIA ZUBAIR, SP
NIP. 1972004062000122004
Menyetujui,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kolaka
MUSTARI MUHAMMAD.SPd.,M.M
Pembina TK. 1, Gol. IV/b
NIP. 197805232003121011
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SMK NEGERI 2 KOLAKA
RASTATI.SP MUHAMMAD.KASENG
NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala Progam Keahlian Teknik Pemesinan
SINAR.ST
NIP. 197409052003121004
Menyetujui,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kolaka
MUSTARI MUHAMMAD.SPd.,M.M
Pembina TK. 1, Gol. IV/b
NIP. 197805232003121011
IDENTITAS SEKOLAH
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
atas segala kemurahan dan pertolongan-Nya kepada kami, sehingga penyusunan
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini boleh selesai dengan baik. Praktek
Kerja Lapangan merupakan salah satu cara untuk latihan belajar langsung diDunia
Kerja serta mempraktekkan berbagai teori yang telah kami dapatkan di sekolah,
sehingga diharapkan setelah lulus nanti kami telah siap memasuki dunia kerja
yang sesungguhnya. Sebab, teori tanpa praktek membuat ilmu tidak sempurna,
seperti pepatah “practice makes perfect”. Jadi dengan adanya Prakerin ini banyak
manfaat yang bisa kami peroleh, sehingga kami tidak canggung dalam
menghadapai dunia kerja yang sesungguhnya. Laporan ini merupakan bukti
tanggungjawab dari kegiatan PRAKERIN yang telah kami laksanakan di tempat
ini
Kami menyadari bahwa dalam Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini, ada banyak pihak yang telah mendukung, baik secara materil maupun
secara moril. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. , Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kolaka, Bapak
Mustari Muhammad.S.Pd.,M.M
2. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan dan motivasi.
3. kepada kepala bengkel dan manajer CV.DIAS SEJATERA Kolaka,
Bapak Muhammad. Kaseng dan Ibu Harmi.
4. Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Industri, Ibu Safari
Zubair, SP
5. Kepala Program Teknik Pemesinan, Ibu Sinar.ST
6. Guru Pembimbing, Ibu Rastati, SP
Manfaat
Manfaat Bagi Siswa
Manfaat PKL bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan selama mengikuti
program praktik kerja industry itu sendiri,sehingga menjadi modal peluang dimasa
depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya. Selain itu juga sebagai
media penyalur ide, aspirasi,dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat
melaksanakan PKL. Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan,
pemahaman, sebagai aspek suatu perusahaan,seperti: standar kerja, dan hal positif
lainnya yang bermanfaat.
Visi
Mempunyai nilai lebih, selalu bertumbuh sehat, memberikan kesejahteraan
bersama yang berkesinambungan.
Misi
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan berlandaskan proses yang
benar
Struktur Organisasi
DIREKTUR
JADNIKA
MANAJER
INSTRUKTUR WHORSHOP INSTRUKTUR LAPANGAN
HARMI
MUH. KASENG ALANG
ANGGOTA 1 ANGGOTA 2
WANDI MUHSAN
ANGGOTA 3 ANGGOTA 4
ADI RIDWAN
Tata Tertib
Berikut tata tertib Bengkel Las CV.DIAS SEJATERA:
1. Tepat waktu
2. Menggunakan pakaian kerja yang sesuai/safety
3. Menjaga keutuhan dan keamanan alat alat kerja
4. Dilarang merokok saat lagi bekerja
5. Tidak menuntut uang saku.
7 MINGGU - - -
Berikut ini, informasi jam kerja di Bengkel “CV.DIAS SEJATERA”:
BAB III
MENYAMBUNGKAN DIANTARA LOGAM DAN LOGAM LAIN
MENJADI SATU
Pengertian Pengelasan
Pengelasan adalah suatu proses yang melibatkan penyambungan dua atau
lebih bahan logam dengan menggunakan panas dan tekanan. Tujuan utama dari
pengelasan adalah untuk menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama
antara bahan logam tersebut. Proses pengelasan digunakan secara luas di berbagai
industri, termasuk konstruksi, manufaktur, otomotif, penerbangan, dan banyak
lagi.
Dalam proses pengelasan, dua komponen utama yang diperlukan adalah bahan
pengelas dan sumber panas. Bahan pengelas adalah logam tambahan yang
digunakan untuk mengisi celah antara dua bahan logam yang akan disambung.
Sementara itu, sumber panas dapat berasal dari berbagai sumber, seperti busur
listrik, gas, atau friksi.
Proses pengelasan dimulai dengan mempersiapkan permukaan bahan logam yang
akan disambung. Permukaan tersebut harus dibersihkan dengan baik untuk
menghilangkan kotoran, minyak, dan oksida. Setelah permukaan bersih, bahan
logam ditempatkan dalam posisi yang tepat untuk disambung, dan bahan pengelas
diletakkan di antara celah antara kedua bahan logam tersebut.
Selanjutnya, sumber panas diterapkan pada area yang akan disambung untuk
memanaskan bahan logam hingga titik lelehnya. Ketika bahan logam meleleh,
bahan pengelas juga ikut meleleh dan tercampur dengan bahan logam dasar.
Setelah proses peleburan, bahan logam cair ini akan mengeras dan membentuk
sambungan yang kuat saat mendingin.
Penting untuk mencatat bahwa pengelasan bukan hanya tentang penyambungan
dua bahan logam secara fisik, tetapi juga melibatkan pengontrolan variabel seperti
suhu, tekanan, dan waktu. Penyambungan yang dilakukan dengan baik akan
menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama, sementara penyambungan
yang tidak tepat dapat menyebabkan kelemahan struktural atau kegagalan
sambungan.
2. Metode Pengelasan
7 Metode Pengelasan yang Umum Digunakan
Ada beberapa metode pengelasan yang umum digunakan dalam industri. Berikut
adalah penjelasan panjang mengenai ketujuh metode tersebut:
1. Pengelasan Listrik
Pengelasan listrik adalah metode yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan logam dan bahan pengelas.
Dalam pengelasan listrik, terdapat dua jenis utama yaitu pengelasan listrik dengan
elektrode yang dilindungi (Shielded Metal Arc Welding/ SMAW) dan pengelasan
listrik tanpa lapisan (Gas Metal Arc Welding/ GMAW). Pada pengelasan listrik
dengan elektrode yang dilindungi, elektrode berlapis digunakan untuk melindungi
daerah pengelasan dari udara dan memberikan material pengisi. Sementara itu,
pada pengelasan listrik tanpa lapisan, gas pengelasan digunakan untuk melindungi
daerah pengelasan. Metode ini sangat fleksibel dan sering digunakan untuk
berbagai jenis logam dan ketebalan.
2. Pengelasan Gas
Pengelasan gas melibatkan penggunaan gas terbakar, seperti gas asetilena,
sebagai sumber panas untuk melelehkan logam dan bahan pengelas. Metode ini
sering digunakan untuk mengelas logam tipis atau dalam situasi di mana
penggunaan listrik tidak praktis.Pengelasan gas juga memungkinkan pengelasan
di lingkungan terbuka karena tidak menghasilkan banyak percikan atau asap.
Metode ini umumnya digunakan dalam industri pembuatan tangki, pipa, dan
konstruksi.
3. Pengelasan Busur Listrik
Pengelasan busur listrik adalah metode yang menggunakan busur listrik
yang dihasilkan antara elektrode dan bahan logam untuk menghasilkan panas
yang tinggi. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik digunakan untuk melelehkan
logam dan bahan pengelas. Tak jauh berbeda dari pengelasan listrik, terdapat
beberapa jenis pengelasan busur listrik antara lain pengelasan busur listrik dengan
elektrode berlapis (Shielded Metal Arc Welding/ SMAW),
Pengelasan busur listrik dengan gas terionisasi (Gas Tungsten Arc Welding/
GTAW), pengelasan busur listrik terendam (Submerged Arc Welding/ SAW) dan
pengelasan busur listrik dengan elektrode terus-menerus (Gas Metal Arc Welding/
GMAW).
4. Pengelasan Tungku Gas
Pengelasan tungku gas melibatkan penggunaan tungku gas untuk
memanaskan logam dan bahan pengelas hingga suhu yang cukup tinggi. Setelah
mencapai suhu yang diinginkan, bahan logam dan bahan pengelas digabungkan
untuk membentuk sambungan yang kuat saat mendingin. Metode ini banyak
digunakan dalam pembuatan peralatan industri yang memerlukan pengelasan pada
skala besar, seperti kapal, tangki penyimpanan, dan pipa besar.
5. Pengelasan Gesek
Pengelasan gesek (friction welding) adalah metode pengelasan yang
melibatkan gesekan antara dua bahan logam atau benda kerja yang akan
disambungkan. Gesekan ini menghasilkan panas yang cukup untuk melelehkan
logam dan membentuk sambungan. Metode ini sering digunakan untuk mengelas
logam non-ferrous, seperti aluminium dan tembaga. Pengelasan gesek memiliki
beberapa keunggulan, termasuk proses yang cepat, kontrol panas yang baik, dan
kualitas sambungan yang tinggi.
6. Pengelasan Laser
Pengelasan laser (laser beam welding) menggunakan sinar laser yang
sangat terfokus untuk mencairkan dan menyatukan logam. Energi yang sangat
terkonsentrasi dari proses las laser ini memungkinkan pengelasan logam yang
sangat tipis dan akurat. Aplikasi umum dari las laser mencakup industri otomotif,
elektronik, dan aviasi. Kelebihan las laser meliputi kecepatan tinggi, ketepatan
yang tinggi, dan kemampuan untuk mengelas logam yang sulit dihubungkan
dengan metode pengelasan lainnya.
7. Pengelasan Resistansi
Las resistansi (resistance welding) adalah metode di mana dua logam
digabungkan dengan menekan dan meneruskan arus listrik tinggi. Panas
dihasilkan oleh resistansi listrik saat arus melewati logam, menyebabkan
melelehnya logam dan penyatuan keduanya. Contoh dari las resistansi melibatkan
las titik, las seam, dan las proyeksi. Keunggulan dari las resistansi mencakup
kecepatan tinggi, konsistensi, serta kemampuan untuk menggabungkan logam
yang berbeda.
Macam-Macam Pengelasan
a. Pengelasan Listrik.
b. Pengelasan Gas.
c. Pengelasan Busur Listrik.
d. Pengelasan Tungku Gas.
e. Pengelasan Gesek.
f. Pengelasan Laser.
g. Pengelasan Resistansi.
1. Kebersihan Permukaan
Kebersihan permukaan bahan logam yang akan disambung sangat penting
dalam proses pengelasan. Permukaan tersebut harus dibersihkan secara
menyeluruh untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan oksida yang dapat
mengganggu adhesi antara bahan pengelas dan bahan logam dasar. Kontaminasi
pada permukaan dapat mengakibatkan sambungan yang lemah atau cacat. Oleh
karena itu, sebelum melakukan pengelasan, permukaan bahan logam harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat, pelarut khusus, atau metode lain
yang sesuai untuk menghilangkan segala jenis kontaminan.
2. Pemilihan Bahan Las yang Tepat
Pemilihan bahan las yang tepat sangat penting untuk mencapai sambungan
yang kuat dan tahan lama. Bahan pengelas harus kompatibel dengan bahan logam
dasar yang akan disambung. Sifat mekanis dan kimia bahan las harus sesuai
dengan persyaratan aplikasi. Selain itu, ukuran dan bentuk bahannya pun juga
harus dipilih dengan cermat sesuai dengan ketebalan dan jenis logam yang akan
disambung.
3. Pengendalian Suhu
Pengendalian suhu merupakan faktor kunci dalam proses pengelasan.
Suhu yang tepat harus dijaga agar proses peleburan dan pembentukan sambungan
berjalan dengan baik. Suhu yang terlalu rendah dapat menghasilkan sambungan
yang rapuh, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan deformasi
dan perubahan struktural pada bahan logam. Penggunaan alat pengendali suhu
yang akurat dan pemantau suhu selama proses pengelasan sangat penting untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
4. Pengendalian Kualitas dan Inspeksi
Pengendalian kualitas dan inspeksi merupakan langkah penting dalam
proses pengelasan. Setelah pengelasan selesai, sambungan harus diperiksa secara
visual untuk memastikan bahwa tidak ada cacat seperti retak, porositas, atau
kekurangan pengisian. Selain itu, pengelasan juga harus melalui pemeriksaan
kekuatan sambungan menggunakan tes non-destruktif, seperti tes radiografi atau
tes ultrasonik. Pengendalian kualitas dan inspeksi yang baik akan memastikan
bahwa sambungan memenuhi standar dan spesifikasi yang ditetapkan.
5. Pelatihan dan Keterampilan
Pengelasan adalah keterampilan yang membutuhkan pelatihan dan
pengalaman. Operator pengelas harus memiliki pengetahuan yang baik tentang
teknik pengelasan yang tepat, pemahaman tentang sifat-sifat logam, dan
kemampuan dalam menggunakan peralatan pengelasan. Pelatihan yang baik dan
pengembangan keterampilan secara teratur akan membantu operator untuk
menguasai teknik pengelasan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
berkualitas tinggi. Selain itu, pemahaman tentang keselamatan kerja dan tindakan
pencegahan yang terkait dengan pengelasan juga harus menjadi bagian dari
pelatihan dan keterampilan operator.
Langkah-Langkah Pengelasan
1. Membersihkan bahan yang akan dilas. ...
2. Tempatkan bahan yang akan dilas pada tempat yang sudah disiapkan. ...
3. Tempatkan masa mesin las pada salah satu sisi bahan yang akan dilas.
4. Sesudah bahan siap untuk di las, perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda
pada bahan yang akan di Las.
5. Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan di las sangatlah
mempengaruhi kualitas pengelasan.
6. Memakai masker pelindung atau kacamata las.
7. Hasil yang baik waktu proses pengelasan bisa dilihat kala permukaan yang
dilas berupa seperti gelombang rapat serta teratur menutup sempurna sisi
yang dilas.
8. Sesudah selesai, bersihkan kerak yang menutupi sisi yang dilas dengan
memakai palu.
Pembekalan PKL