Anda di halaman 1dari 9

MISTERI CINTA DIPANGGUNG ILMU Pesona komunikasi melalui pesan WhatsApp

“Penulis : Abdul Latief” membawa warna baru dalam hubungan mereka.


Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
Setiap pesan menjadi jendela menuju dunia
perasaan yang belum terjamah, membuka babak
(Unusia Jakarta)
baru dalam perjalanan cinta mereka. Dalam
keheningan malam, Penulis Syair mencari harmoni
melalui doa-doa yang membentuk serenade
spiritual, sementara Nahla juga merenung dalam
doa untuk mendekatkan diri pada Yang Maha
Kuasa.
Notasi takdir terus mengiringi perjalanan cinta
mereka, memainkan lagu yang semakin kompleks
dipanggung hati kampus. Pengakuan perasaan,
komunikasi melalui pesan WhatsApp, dan doa-
doanya membentuk akor perubahan hati Nahla.
Novel ini menggambarkan perjalanan cinta yang
penuh nuansa, dengan setiap langkah dikampus
sebagai notasi dalam komposisi indah takdir yang
mengarah pada simfoni cinta yang semakin
menggetarkan.

SATU
SERI HATI DI KAMPUS

Dalam hening pagi kampus, langkah-langkah


ringan memasuki gerbang ilmu, membawa aroma
Novel "Misteri Cinta di Panggung Ilmu" buku dan harapan yang merekah. Setiap sudut
mengisahkan perjalanan cinta yang berkembang kampus menjadi saksi bisu perjalanan mahasiswa
dilingkungan kampus, diwarnai dengan serenade yang merintis mimpi dipanggung ilmu. Diantara
rasa, syair-syair tersembunyi, dan notasi takdir. deretan bangunan dan ruang kuliah, terdapat satu
Cerita dimulai dengan kehidupan mahasiswa Ilmu serenade rasa yang tak terduga.
Hukum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia,
Ketika matahari masih malu-malu mengintip
dimana panggung ilmu menjadi latar bagi drama
dari balik awan, aku, sang pencerita, memandang
kehidupan dan kisah cinta yang tak terduga.
kampus sebagai panggung besar yang siap
Ditengah diskusi ilmiah, serenade rasa tumbuh
menyelenggarakan drama kehidupan. Kehidupan
diantara penulis Syair dan Nahla Aina Mactasya,
dikampus bukan hanya tentang buku dan ilmu
membentuk harmoni antara hukum ilmu dan
pengetahuan, tetapi juga tentang kisah cinta yang
pesona hati. Pertemuan tak terduga diaula kuliah,
berkembang disetiap sudutnya.
perpustakaan, dan seminar hukum menjadi momen
magis dimana kisah cinta merajut mimpi diantara Dalam keheningan aula kuliah yang masih sepi,
buku-buku dan nota-nota ilmiah. Rahmat, seorang terasa ada sesuatu yang bergetar diudara. Kata-kata
teman sekelas yang bijak, memainkan peran lembut dan puitis mengalun dibenak, menciptakan
penting dalam merubah jalannya cerita cinta antara serenade rasa yang mulai melingkupi kampus.
penulis Syair dan Nahla. Ditengah perubahan yang Suara langkah mahasiswa/i yang membawa beban
melibatkan seluruh kelas, mereka belajar bersabar buku tebal, seakan menjadi irama yang mendukung
dan menghadapi ujian, menciptakan energi baru melodi cinta yang tumbuh diantara lembaran ilmu.
dikampus.
Diperpustakaan yang sunyi, lembaran buku
menjadi saksi bisu perjalanan setiap halaman hati
yang terbuka. Aroma kertas kuno mencampur aduk
dengan bau kopi dari sudut pojok, menciptakan
latar belakang yang pas untuk sebuah kisah yang membawa pena dan secarik kertas. Tanpa
tengah membangun panggungnya. diketahui, dia tengah menciptakan syair yang akan
menjadi juru bicara perasaannya yang terpendam.
Namun, tidak semua cerita diceritakan dengan
kata-kata. Ada serenade rasa yang terlukis “Di kampus berdiri, aku dan kamu berseri,
disenyuman seorang mahasiswa ditaman kampus, Rahasia hati ini, tersimpan erat tak berderai”.
ditepi jendela kelas yang memandang ke dunia “Dalam diamku memandang, mataku
luar, dan disetiap tatapan mata yang bertemu menyanyikan lagu”
dengan mata yang lain. Kampus, seperti orkestra
besar, menjadi tempat dimana berbagai nada “Mengagumimu tiada henti, meski lidah tak
perasaan berpadu menciptakan simfoni cinta yang berucap ragu.”
unik. “Dekapan ilmu hukum, kita sama-sama dalami,”
Seiring dengan jam kuliah yang berganti, “Namun ada hukum hati, yang tak bisa kubagi”.
cerita-cerita dikampus ini semakin mendalam.
“Teman sekelas, satu prodi kita jalani”,
Terkadang, didalam sudut-sudut ruang kuliah yang
ramai dengan percakapan ilmiah, terdapat percikan “Namun rahasiaku padamu, hanya Tuhan dan
cinta yang muncul tanpa diduga. Mungkin saja teman yang tahu kisah ini. Kucinta dia, dengan
diantara diskusi hukum, hukum hati sedang setiap detak jantungku,”
membentuk kisahnya sendiri. “Tapi tak tahu, apakah dia merasakan hal yang
sama untukku?”
Ditengah gemuruh mahasiswa/i yang sibuk
dengan tugas dan ujian, ada juga keheningan yang “Dalam keraguan dan harapan, hatiku
mengubah kampus menjadi panggung rahasia. bersembunyi,”
Sebuah serenade rasa yang dinyanyikan dalam
“Menanti tanda, apakah dia juga memendam rasa
bahasa diam, dimana setiap pandang mata dan ini? Moga suatu hari nanti, syair ini sampai
senyuman menjadi nota-nota kecil yang padamu,”
membentuk melodi tak terungkap.
“Mengungkapkan rasa, yang lama kutahan
Dalam babak pertama ini, kita telah membuka untukmu.”
tirai panggung dikampus yang sarat dengan nuansa
“Jika suatu saat kau dengar dan baca, kemudian
cinta. Serenade rasa yang tak terduga telah menjadi
tahu bahwa dibalik syair, ada hati yang tak pernah
bagian dari kehidupan sehari-hari, dan melodi cinta berhenti untuk mencintai”
pun mulai terdengar diantara gedung-gedung
bernuansa ilmu. Perjalanan kisah ini belum “Penyair”

berakhir, masih banyak halaman yang tersisa untuk “Hamba Alloh”


mengungkap serunya melodi cinta di panggung “ Yang sedang mengagumimu”
kampus ini.
Syair-syair itu tercipta seperti alunan melodi
DUA yang memainkan keindahan dan kekomplekan
SYAIR TERSEMBUNYI rasa. Pena menari diatas kertas, merangkai kata-
kata yang melukiskan perasaan yang sulit
Disuatu senja yang mendekati maghrib, diungkapkan dengan kata-kata biasa. Setiap larik
terhampar langit kampus yang mulai memerah. syair, seakan menyanyikan lagu rahasia dibalik
Langit senja itu menyaksikan langkah-langkah hati tirai hatinya.
yang berdegup-degup diantara bangunan-
bangunan kampus. Aku, sang pencerita, mengikuti Penulis syair ini, dengan jeli, menyusun kata-
jejak langkah penulis syair ini, yang menciptakan kata menjadi puisi yang memantik imajinasi.
serenade rasa diantara rimbunnya pepohonan Melalui rangkaian kalimat yang penuh makna, dia
kampus. membangun bentuk syair yang mencerminkan
keindahan hati yang tersembunyi. Setiap bait,
Pertemuan tak terduga terjadi diaula kuliah menjadi cermin dari apa yang dirasakannya, dan
yang mulai sepi. Cahaya senja yang masuk dari setiap metafora, menjadi pintu menuju lapisan
jendela menyoroti seorang mahasiswa yang duduk terdalam perasaannya.
termenung. Dia, dengan mata penuh pemikiran,
Pada malam-malam hening, dia menyusup ke terdorong oleh hasrat akan ilmu hukum yang
perpustakaan kampus. Ruangan itu, yang dipenuhi mendalam.
oleh bau kertas dan kayu, menjadi saksi bisu kreasi
Pertemuan itu menjadi awal dari kolaborasi tak
syair yang memenuhi setiap sudut. Disana, dia
terduga antara ilmu hukum dan pesona hati.
menemukan inspirasi dari buku-buku klasik dan
Diskusi-diskusi yang intens dikelas membuka
puisi-puisi terdahulu, meramu kata-kata yang
ruang untuk berbagi pandangan, ide, dan mungkin,
terpilih menjadi simfoni cinta yang lebih dalam.
perasaan yang saling bertautan. Hukum menjadi
Namun, syair itu tidak hanya berbicara tentang seperti jurus dalam tarian yang mengiringi
keindahan. Ada juga keraguan, ketidakpastian, dan langkah-langkah cerita cinta yang tak terduga.
harapan yang dihanyutkan dalam tiap larik. Setiap
Saat-saat diperpustakaan kampus menjadi
kata, menjadi titik berat dari perasaan yang
momen magis dimana buku-buku hukum menjadi
diungkapkan, seolah-olah dia mencari jawaban
saksi perjalanan pengetahuan dan perasaan, buku-
diantara kata-kata yang tersusun indah.
buku tebal dan berdebu menyaksikan pertukaran
Syair-syair itu bukan sekadar rangkaian kata, pandangan mata yang berbicara lebih banyak
melainkan petikan-petikan dari hati yang daripada kata-kata dihalaman-halaman karya
merindukan. Dalam ruang-ruang sunyi kampus, ilmiah. Dalam hening perpustakaan, terbangunlah
terbentanglah lembaran-lembaran syair yang pesona hati yang tak terduga.
menjadi suara hati yang tersembunyi. Aula kuliah,
Dalam kelas seminar hukum, sang penulis syair
perpustakaan, dan taman kampus menjadi
menemukan inspirasi dari setiap diskusi dan
panggung untuk melantunkan serenade rasa yang
argumen yang berkembang. Hukum perdata dan
tercipta melalui kata-kata yang terpilih.
pidana seolah menjadi latar belakang bagi narasi
Ketika malam berlalu, syair-syair itu menjadi cinta yang tercipta diantara mahasiswa yang tengah
cahaya yang menghiasi keheningan kampus. merajut mimpi dibangku kuliah. Mungkin, ada
Mereka menjadi saksi dan penjaga rahasia didalam hukum hati yang bermain dibalik pasal-pasal dan
hati penulisnya. prinsip-prinsip yang diajarkan.
Dalam babak ini, kita menyelami proses kreatif Pengaruh ilmu hukum yang memadukan logika
yang memunculkan syair-syair tersembunyi ini, dan etika terasa kuat, namun semakin hari, pesona
yang akan menjadi jalur utama dalam perjalanan hati Nahla Aina Mactasya semakin melebur ke
cinta di panggung kampus ini. Tetaplah bersama dalam pusaran ilmu pengetahuan. Diskusi menjadi
untuk melihat bagaimana setiap bait syair ini akan lebih dari sekadar pertukaran pikiran, melainkan
membuka tirai rahasia di hati sang penulis. pertukaran kehangatan dan keintiman di antara dua
jiwa yang tengah terlibat dalam pencarian ilmu dan
TIGA
makna hidup.
HUKUM ILMU, PESONA HATI
Dalam babak ini, kita menyelami pesona kisah
Pintu Aula kuliah terbuka lebar menyambut cinta yang tumbuh diantara hukum ilmu dan pesona
langkah mahasiswa yang setiap harinya menggeluti hati. Ilmu pengetahuan dan perasaan menjadi satu,
dunia ilmu hukum. Dalam kegiatan sehari-hari membentuk kisah tak terlupakan dikampus ini.
mereka, hukum dan etika menjadi pedoman yang Tetaplah bersama untuk mengetahui bagaimana
membimbing langkah diantara buku-buku berjajar perjalanan keduanya akan terus berpadu
rapi. dipanggung hukum dan hati yang semakin terang
benderang.
Namun, dibalik tirai pemikiran logis dan
argumentasi yang terstruktur, terdapat cerita lain EMPAT
yang mengalir di dalam kehidupan kampusnya.
REFRAIN PERUBAHAN KELAS
Ditengah gelombang diskusi tentang hukum
Dalam kelas yang dipenuhi antusiasme dan
perdata dan pidana, pertemuan diantara penulis
kecerdasan, mahasiswa ilmu hukum terus
syair dan Nahla Aina Mactasya terjadi seperti
memahami konsep-konsep yang kompleks.
takdir yang telah diatur oleh kekuatan yang lebih
Namun, takdir memainkan peran yang tak terduga
tinggi. Mereka, dengan satu prodi yang sama,
ketika sahabat-sahabat dari dunia yang sama
menjadi pemeran utama dalam pertunjukan semakin terungkap, dan keraguan-keraguan yang
perasaan yang menarik. selama ini melayang diantara mereka perlahan-
lahan menghilang. Dalam bagian ke empat ini, kita
Rahmat, seorang teman sekelas ia adalah ketua
menyelami perubahan yang menggelegar, yang
kelas ilmu hukum yang cerdas dan berpengetahuan,
membentuk alur cerita menjadi semakin menarik
menjadi aktor utama dalam merubah jalannya
dan membuka babak baru dalam kisah cinta
cerita cinta penulis syair dan Nahla. Dia, yang
dipanggung kampus. Tetaplah bersama untuk
tanpa diketahui, menjadi mediator perasaan yang
menyaksikan kelanjutan drama perasaan yang
tumbuh di antara keduanya. Dalam ruang diskusi
semakin memanas diantara teman-teman sekelas
kelas, Rahmat melihat lebih dari sekadar teori
ini.
hukum; dia melihat dinamika perasaan yang saling
bertautan.
Suatu hari, setelah kelas berakhir, Rahmat LIMA
mengambil inisiatif untuk mengubah takdir kisah
PESONA PESAN WHATSAPP
cinta yang tersembunyi ini. Dengan bijak, dia
mengambil syair-syair yang telah diciptakan dan Senja kampus membawa kehangatan yang
menyampaikannya kepada Nahla. Tindakan ini mengalir diantara mahasiswa yang bergegas pulang
membuka tirai rahasia, menghadirkan perubahan dari kegiatan kuliah. Di antara keramaian itu, Nahla
dramatis di antara tiga sahabat ini. Aina Mactasya, yang hatinya seakan terbungkam
oleh syair-syair yang dihadiahkan oleh temannya,
Pesan yang terbawa dalam syair-syair itu
merasa perlu untuk mengungkapkan perasaannya.
membuat Nahla terdiam sejenak. Pandangan
matanya berbicara lebih banyak dari kata-kata yang Dia memutuskan untuk meminta kontak sang
bisa diungkapkan. Rahmat dengan bijak penulis syair melalui pesan WhatsApp. Dengan
memberikan ruang untuk Nahla meresapi setiap getaran telepon yang lembut, penulis syair merasa
bait syair dan merenungkan perasaannya. Ruang sebuah keajaiban baru menghampirinya. Pesan
kelas itu, yang menjadi saksi bisu perubahan ini, WhatsApp dari Nahla membawa warna yang
menjadi semakin berarti. berbeda dalam kesehariannya. Teks sederhana
yang muncul dilayar ponselnya seolah-olah
Nahla, yang mulai membuka hatinya pada
membuka pintu menuju dunia perasaan yang belum
keberanian sang penulis syair, merasakan
terjamah.
ketegangan emosional yang memenuhi ruang
kelas. Ruang itu seakan menjadi panggung di mana  Nahla Aina Mactasya:
takdir mempertemukan tiga karakter utama ini dan Assalamualaikum, maaf mengganggu. Ini aku
merancang ulang jalannya cerita. Sementara Nahla, teman sekelasmu. Bolehkah aku memiliki
hukum ilmu tetap mengajar mereka, hukum hati nomor WhatsApp-mu?
mulai menunjukkan kehadirannya yang mengubah
segalanya. Pertanyaan sederhana itu seolah menjadi
pembuka pintu bagi cerita baru yang akan dimulai.
Perubahan ini membawa getaran yang tidak
Sang penulis syair merasa detak jantungnya
hanya dirasakan didalam kelas, tetapi juga
berdegup lebih cepat ketika melihat pesan tersebut.
merembes ke kehidupan sehari-hari di kampus.
Dia merasa seakan menerima undangan untuk
Teman-teman sekelas yang awalnya terfokus pada
memasuki dunia perasaan yang selama ini hanya
tugas dan ujian, kini menyaksikan perubahan yang
tertulis dalam syair-syairnya.
menciptakan energi baru diantara teman-temannya.
 Penulis Syair:
Kampus itu sendiri, seperti panggung yang
Waalaikumsalam, Tidak ganggu sama sekali.
menyaksikan drama perubahan, menjadi saksi bisu Tentu, silakan. Ini nomor WhatsApp-ku.
pertunjukan takdir yang semakin memperkaya
kisah cinta ini. Sebuah nomor ponsel terpampang dilayar
Nahla, dan dia segera menyimpannya dalam daftar
Melalui tangan Rahmat, hubungan diantara kontaknya. Dengan jari gemetar, dia mengetikkan
penulis syair, Nahla, dan dirinya sendiri menjadi pesan berikutnya.
semakin kompleks. Perasaan yang tersembunyi
 Nahla Aina Mactasya: Dalam kesehariannya yang sibuk dikampus,
Terima kasih banyak! Eh, sebenarnya aku sang penulis syair menemukan kedamaian dalam
penasaran dengan syair-syair yang kamu buat. diam. Dia berjalan di antara pepohonan yang
Apakah aku bisa tahu lebih banyak tentang menari pelan mengikuti irama angin. Alam
syair yang kamu buat itu untukku? kampus, seolah menjadi saksi bisu dari setiap
langkahnya yang penuh makna. Dalam diam ini,
dia merenungkan perasaannya terhadap Najwa.
Pertanyaan Nahla Aina Mactasya membuat sang
Penulis Syair tersenyum disela-sela layar Syair-syair yang selama ini menjadi jendela
ponselnya. Inilah momen yang dia tunggu-tunggu, perasaannya, kini terdengar berbeda. Kata-kata
dimana syair-syair yang begitu hati-hati ditulis yang biasa terasa indah, sekarang memiliki makna
akan membuka tirai perasaan diantara keduanya. yang lebih dalam. Setiap patah kata menjadi sebuah
serenade yang dilantunkan dalam keheningan
 Penulis Syair:
hatinya. Kampus, dengan bangunan-bangunannya
Tentu saja, Aku senang kamu tertarik. Syair-
yang megah, menjadi panggung utama bagi drama
syair yang aku buat sendiri, itu sebenarnya
perasaan yang berkembang.
ungkapan perasaanku yang sulit diungkapkan
secara langsung. Bagaimana kalau kita Pada suatu hari, saat matahari hampir tenggelam
bertemu untuk membahasnya lebih lanjut? diufuk barat, sang penulis syair memutuskan untuk
Misalnya, di Bazar besok sore? menghabiskan waktu di perpustakaan, ruangan
yang sunyi itu memberinya kesempatan untuk
Nahla Aina Mactasya membaca pesan tersebut merenungi lebih dalam lagi. Diantara rak-rak buku
dengan mata yang berbinar. Dia bisa merasakan yang tertata rapi, dia duduk disudut yang sepi dan
getaran kebahagiaan yang tak terduga disetiap kata, membuka buku harian lamanya.
menerima undangan itu, dia segera menyetujui. “Ketika senja memeluk kampus, Dalam diam,hatiku
berdendang. Kata-kata tercipta, terukir indah,
 Nahla Aina Mactasya:
Sebuah rasa yang tumbuh dalam hati."
Tentu, aku akan senang bertemu dan
mendengarkan lebih banyak tentang syair-
syairmu. Dibazar ya besok pukul 16.00?
Begitu ia menuliskan kata-kata itu, seolah-olah
ruang perpustakaan itu sendiri meresapi getaran
perasaannya. Dalam keheningan, setiap huruf yang
Mereka sepakat untuk bertemu, dan pesan tercipta seperti sebuah notasi yang membentuk
WhatsApp menjadi jendela yang membuka kisah baru lagu cinta yang tak terduga.
di panggung hati kampus. Mungkin, itu hanya sebuah
undangan untuk berbicara tentang syair-syair, tetapi Namun, tidak semua diam adalah kedamaian.
didalam hati keduanya, mereka merasakan bahwa Ada juga diam yang membawa keraguan dan
pertemuan itu akan menjadi lebih dari sekadar obrolan kegelisahan. Sang Penulis syair merasa bertanya-
tentang puisi. Dalam bab ini, kita menyaksikan awal tanya, apakah Nahla merasakan hal yang sama?
dari komunikasi yang mempesona melalui pesan Apakah serenade rasa ini juga mengalun dihatinya?
WhatsApp, yang membuka babak baru dalam Pertanyaan-pertanyaan itu terdengar seiring
perjalanan cinta di kampus . Teruslah mengikuti kisah
dengan deru waktu, membuat diamnya semakin
mereka yang semakin memikat dan penuh warna.
bergejolak.
ENAM
Disisi lain, Nahla juga merasakan getaran yang
DIAM YANG BERDENDANG sama dalam diamnya. Dimalam-malam yang sunyi,
Hari itu terasa berbeda. Pagi kampus yang dia duduk dikamarnya dan membaca ulang pesan-
biasanya penuh dengan kebisingan dan kegiatan pesan WhatsApp dari sang penulis syair. Setiap
rutin, kali ini seperti menawarkan keheningan yang kata, setiap tanda baca, menjadi sebuah petunjuk
mengundang sang penulis syair untuk merenungi yang menuntunnya menuju jalan baru dalam kisah
perasaannya. Sejak pertemuan dengan Nahla ini.
dikafe kampus, dia merasa seperti ada notasi baru
yang tertulis di partitur hatinya.
Dalam babak ini, kita menyelami kedamaian yang Doa-doa itu menjadi benang spiritual yang
berdendang didalam hati si sang Penulis syair, diam menghubungkan perasaan keduanya. Meskipun
menjadi saksi dari perasaan yang berkembang, dan terpisah oleh ruang dan waktu, doa-doa itu menjadi
setiap kata yang tercipta menjadi serenade rasa yang serenade yang saling melengkapi, membentuk
mengalun dalam keheningan kampus. Tetaplah bersama
harmoni yang terdengar dilangit-langit kampus.
untuk melihat bagaimana perasaan keduanya akan terus
Ditengah sorot lampu aula ilmu, doa-doa itu
berkembang didalam dan luar ruang kampus.
menjadi cahaya yang membimbing perjalanan
cinta. Ditengah doa-doa yang terus mengalun, sang
TUJUH
Penulis syair dan Nahla belajar untuk bersabar.
Mereka menemukan kekuatan dalam kesabaran,
SERENADE DOA-DOA menanti tanda-tanda yang mungkin menjadi
jawaban dari doa-doa mereka.
Dalam keseharian yang terus berputar, sang
Penulis syair merasa butuh petunjuk yang lebih Dalam babak ini, kita merenung bersama
tinggi. Diantara gejolak perasaan dan keraguan perjalanan spiritual sang Penulis syair dan Nahla.
yang semakin membesar, dia memutuskan untuk Doa-doa menjadi serenade yang membawa
mencari harmoni melalui doa-doa yang diterima kedamaian ditengah sorot lampu aula ilmu.
oleh Tuhan. Dalam keheningan malam, didalam Tetaplah bersama untuk menyaksikan bagaimana
kamar kecilnya, dia merintihkan doa-doa yang perjalanan ini akan terus berkembang, dan apakah
keluar dari kedalaman hatinya. Dalam sujudnya, doa-doa itu akan menjadi jembatan yang
dia merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta. Dia menghubungkan dua hati yang terpisah.
bercerita tentang serenade rasa yang tercipta
DELAPAN
didalam hatinya, tentang pertemuan takdir dengan
Nahla, dan tentang keraguan yang membayangi NOTASI TAKDIR DI PANGGUNG ILMU
setiap langkahnya. Doa-doa itu bukan hanya
Setiap langkah dikampus itu seperti notasi
sekadar kata-kata, melainkan serenade spiritual
dalam sebuah komposisi yang indah. Sang Penulis
yang menciptakan harmoni diantara getaran
syair dan Nahla Aina Mactasya, yang masing-
perasaannya.
masing membawa beban perasaan dan doa-doa
"Duhai Allah yang Maha pengasih lagi Maha yang terucap, merasa seolah diatur oleh notasi
Penyayang, Bimbinglah langkahku di tengah jalan takdir yang lebih tinggi. Setiap pertemuan diaula
ini. Buka pintu hati Nahla untuk melihat serenade ilmu dianggap sebagai bagian dari simfoni cinta
ini, Dan jika ini adalah takdir yang Kau tulis, yang membahana dipanggung hati mereka.
perkenankanlah. Aamiin
Suatu hari, ditengah-tengah diskusi tentang
hukum perdata, sang Penulis syair dan Nahla
Setiap kata dalam doanya terasa seperti notasi dalam duduk berdekatan. Suasana diaula itu seakan-akan
sebuah lagu yang melambangkan perasaannya. Dia memperdengarkan notasi yang menyatu dengan
merasa seolah-olah membuka diri dihadapan yang langkah-langkah mereka. Tidak ada yang tahu,
Maha Kuasa, meletakkan segala keraguan dan bahwa di balik buku-buku hukum yang mengisi
harapannya. Setiap malam, doa-doa itu melantun dalam mejanya, terdapat serenade rasa yang tercipta dari
keheningan malam, menyatu dengan bintang-bintang
perjalanan hati yang terus berkembang.
yang bersinar dilangit. Sementara itu, Nahla juga
merasakan panggilan untuk mendekatkan diri pada yang Pada suatu pertemuan, Rahmat, yang menjadi
Maha Kuasa. Dalam doanya, dia merenungkan teman sekelas mereka, mengusulkan ide untuk
perasaannya terhadap sang Penulis syair. Keheningan menghadiri seminar yang diadakan di luar kampus.
malam menjadi teman setianya untuk mengungkapkan Seminar itu membahas tentang penerapan hukum
kebingungannya dan memohon petunjuk pada-Nya.
dalam konteks sosial. Sang Penulis syair dan Nahla
"Yaa Robb, Penguasa segala takdir, Terangilah jalan setuju untuk pergi bersama, dan inilah awal dari
hati ini. Jika ini adalah cinta yang Kau izinkan, babak baru dalam pertunjukan takdir mereka.
Berikanlah petunjuk padaku."
Diauditorium seminar, suasana seakan Perjalanan cinta dipanggung kampus semakin
memainkan lagu yang membimbing perasaan membentuk simfoni yang menggetarkan. Setiap
keduanya. Setiap kata pembicara, setiap ilustrasi pertemuan, setiap diskusi, dan setiap notasi takdir
kasus yang dibahas, menjadi latar belakang yang membawa mereka lebih dekat satu sama lain. Dan
sempurna untuk melanjutkan percakapan yang ditengah-tengah aula ilmu, dibawah sorot lampu
belum selesai diantara mereka. Seminar itu yang menyala, mereka merasa bahwa takdir telah
membawa mereka pada pemahaman baru, bukan menuliskan kisah cinta mereka dengan indah.
hanya tentang hukum, tetapi juga tentang hati.
Namun, perjalanan ini masih jauh dari akhir.
Setelah seminar selesai, mereka memutuskan Bagaimana notasi takdir ini akan terus mengiringi
untuk berjalan-jalan ditaman kampus. Dibawah langkah sang Penulis syair dan Nahla Apa yang
rindangnya pohon-pohon besar, mereka duduk akan terjadi selanjutnya dipanggung Ilmu?
bersama. Notasi takdir yang terus mengalun Tetaplah bersama untuk menyaksikan bagaimana
memperdalam hubungan mereka. Sang Penulis simfoni cinta mereka akan terus berkembang.
syair, dengan penuh keberanian, membuka hatinya
lebih jauh kepada Nahla.
SEMBILAN
 Penulis Syair:
Nahla, ada sesuatu yang ingin kukatakan PERUBAHAN HATI
padamu. Sebuah serenade rasa yang terus Notasi takdir terus berkumandang dipanggung
berdendang dalam hatiku. kampus, memainkan lagu cinta yang semakin
kompleks. Setelah pengakuan perasaan dari sang
Nahla mendengarkan dengan hati yang penuh penulis syair, Nahla Aina Mactasya merenung
perhatian. Dia merasakan getaran emosi yang dalam hati. Didalam ruang yang sunyi, diantara
keluar dari setiap kata yang diucapkan oleh sang lembaran buku hukum dan serenade doa-doa, dia
Penulis syair. Notasi takdir dipanggung Ilmu merasa ada akor perubahan hati yang ingin
semakin mempertegas bahwa pertemuan mereka dinyanyikannya.
bukanlah kebetulan semata, melainkan bagian dari Malam itu, Nahla duduk dikamarnya, membuka
skala besar yang mengiringi kisah cinta mereka. jendela yang menghadap ke langit malam. Bintang-
 Nahla Aain Mactasya: bintang bersinar cerah, seakan-akan memberikan
Aku juga merasakannya, setiap pertemuan, sinyal kepada Nahla bahwa hidup ini selalu penuh
setiap kata, seperti diatur oleh takdir yang kemungkinan. Dia membawa ponselnya, membuka
lebih besar. Apa yang ingin kamu katakan? pesan WhatsApp, dan mulai mengetik dengan hati
yang penuh harap.

Dalam keheningan yang penuh makna, sang  Nahla Aina Mactasya:


Penulis syair mengungkapkan perasaannya dengan Duhai sang Penulis syair, aku merenung
jujur. Dia membuka hatinya, seperti halnya dia tentang kata-katamu. Dan, sejujurnya, hatiku
membuka lembaran-lembaran syair yang pun terenyuh. Aku... aku tidak tahu harus
mencerminkan perasaannya. berkata apa. Tapi, aku merasakan hal yang
 Penulis Syair: sama. Serenade rasa ini juga tercipta dalam
Aku mencintaimu, Nahla. Dari dalam hati hatiku. Aku juga mencintaimu,
yang terdalam, aku merasakan bahwa takdir
telah mempertemukan kita untuk alasan yang Dalam ruang kecil disisi lain, sang
besar. Penulis syair mendapat pesan dari Nahla. Detak
jantungnya berdebar-debar saat membaca kata-
kata yang penuh makna itu. Seolah sebuah akor
Nahla terdiam sejenak, mata mereka bertemu perubahan hati yang manis sedang dimainkan
dalam keintiman yang penuh arti. Ditengah-tengah di dalam dirinya.
taman kampus, mereka merasakan kehadiran notasi
takdir yang mengiringi perjalanan cinta mereka.
Suasana taman menjadi saksi bisu dari pengakuan
perasaan yang terungkap diantara mereka.
 Penulis Syair: SEPULUH
Nahla, setiap notasi takdir ini terasa semakin SIMFONI CINTA YANG BERKUMANDANG
indah dengan kata-katamu. Aku bersedia
Aroma kopi dan suasana hangat kafe kampus
memulai kisah baru bersamamu. Apakah kita
menyambut kedatangan Nahla dan sang Penulis syair.
bisa berbicara lebih jauh tentang perasaan ini? Mereka duduk di sudut yang nyaman, tempat di mana
serenade rasa pertama kali diutarakan. Cahaya lampu
yang lembut menciptakan atmosfer yang romantis, dan
notasi takdir terus mengiringi langkah-langkah mereka.
Notifikasi WhatsApp memberi kabar bahwa
Nahla telah membaca pesannya. Mereka mulai Nahla dan sang penulis syair duduk berhadapan,
bertukar kata-kata, membuka hati satu sama lain sorot mata mereka penuh dengan kehangatan dan
dengan jujur. Dalam percakapan mereka, tak ada keberanian. Meskipun telah membuka hati satu sama
lagi rahasia yang tersimpan. Akor perubahan hati lain, namun ketegangan dan kebahagiaan masih turut
menjadi melodi yang membawa kehangatan hadir dalam ruangan itu. Mereka tahu bahwa
percakapan ini akan menjadi klimaks dari simfoni cinta
diantara keduanya.
yang selama ini mereka bangun.
Pada suatu hari, mereka memutuskan untuk
 “Nahla Aina Mactasya:
berkumpul dikafe kampus, tempat dimana Wahai sang Penulis syair, setiap detik yang kita
pertemuan pertama mereka terjadi. Dalam suasana lewati bersama seakan membentuk melodi
yang akrab, di bawah cahaya lampu yang lembut, tersendiri. Aku merasa seolah-olah kita sedang
mereka mengobrol tentang harapan, impian, dan memainkan simfoni cinta yang indah.
rasa cinta yang tumbuh di antara mereka.
 “Penulis Syair”:
 “Nahla Aina Mactasya:”
Tentu Nahla, aku juga merasakannya. Simfoni ini adalah
Aku merasa bahwa kita adalah bagian dari penciptaan yang memerlukan kedua pemainnya untuk
kisah yang lebih besar, bukan hanya tentang menyatu dalam harmoni. Dan setiap not yang tercipta,
kita berdua. menjadi kisah kita.

Nahla tersenyum, dan dalam tatapannya


 “Penulis Syair’’: tergambar keyakinan yang sama. Keduanya
Aku merasa hal yang sama, Nahla. Mungkin ini merasa bahwa saatnya untuk mengekspresikan
adalah takdir yang mengarahkan kita pada perasaan mereka dengan lebih mendalam.
jalan yang lebih indah. Mari kita buat cerita ini
menjadi sebuah kisah cinta yang tak  “Nahla Aina Mactasya”:
terlupakan. Aku tahu bahwa cinta kita seperti melodi yang
masih terus berkembang. Tapi, mungkin
sekarang saatnya untuk mengakhiri babak
Akor perubahan hati yang mereka dengarkan tunggu ini dan melangkah ke babak baru. Aku
bersama semakin menguat. Mereka menyadari ingin tahu, apakah cinta ini memiliki peluang
bahwa cinta ini adalah anugerah yang harus dijaga untuk berkembang lebih jauh.
dan ditempuh bersama-sama. Kampus yang
menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka, kini Sang penulis syair merenung sejenak, memahami
menjadi panggung yang menyaksikan adegan demi bahwa saat keputusan ini tiba. Dia mengambil
adegan kebahagiaan yang tercipta. napas dalam-dalam dan menjawab dengan tulus.
Namun, tantangan masih menanti didepan. Dalam  “Penulis Syair”:
bab ini, kita menyaksikan perubahan hati Nahla yang Nahla, aku tidak pernah ragu dengan
membawa harapan baru pada kisah cinta mereka. perasaanku. Aku mencintaimu dengan segenap
Tetapi, apakah takdir akan terus membawa mereka ke hatiku. Apakah kita bisa membuat simfoni ini
harmoni yang lebih tinggi, ataukah ada cobaan yang semakin berkumandang?
akan menguji kekuatan cinta mereka? Saksikanlah
kelanjutan simfoni cinta di panggung ilmu.
Nahla tersenyum bahagia, dan dalam mata Akhir yang gemilang ini mengajarkan kita
mereka terlihat saling pengertian. Mereka merasa bahwa cinta bukanlah akhir dari sebuah cerita,
bahwa notasi takdir kini membawa mereka pada melainkan permulaan dari petualangan yang penuh
babak baru, dan klimaks dari simfoni cinta yang warna. Tetaplah bersama untuk menyaksikan kisah
mereka bangun telah tiba. cinta lainnya yang bisa terjadi, dan untuk
menemukan bahwa simfoni cinta ini mungkin saja
 Nahla Aain Mactasya:
menjadi awal dari kisah yang lebih besar lagi.
Tentu aku bersedia menerima cintamu. Aku percaya
bahwa ini adalah takdir yang indah. Aku juga
mencintaimu

Sebuah kebahagiaan yang sulit diungkapkan


dengan kata-kata menyelinap dihati keduanya.
Dalam suasana yang penuh haru, sang penulis syair
meluruskan tangannya untuk meraih tangan Nahla.
Mereka menyadari bahwa setiap sentuhan menjadi
bagian dari lagu cinta yang mereka ciptakan
bersama.
Simfoni cinta itu berkumandang dalam pelukan
mereka yang pertama. Mereka merasakan getaran
emosi yang mengalun dalam hati, mengiringi
langkah mereka menuju babak baru dalam kisah
cinta ini. Diantara deru kopi dan bisikan simfoni,
Nahla dan sang Penulis syair menyatu dalam dunia
yang dipenuhi melodi kebahagiaan. Namun, takdir
tidak selalu membawa kelancaran. Terkadang, ada
ujian yang datang untuk menguji kekuatan cinta.
Beberapa bulan berlalu, dan keduanya menghadapi
tantangan yang tak terduga. Namun, itulah yang Dalam penutup akhir cerita dengan novel
membuat simfoni cinta ini semakin berharga. yang berjudul "Misteri Cinta di Panggung Ilmu,"
Dalam keberanian dan kesetiaan, Nahla dan Mengungkapkan bahwa realitas dilapangan tidak
sang Penulis syair melewati babak demi babak. sejalan dengan narasi indah yang tercipta dalam
Mereka menemukan bahwa setiap kisah cinta karyanya. Nahla Aina Mactasya, sebenarnya, tidak
memiliki nada-nada yang berbeda, namun pada memiliki ketertarikan terhadap sipenulis syair,
akhirnya, yang membuatnya indah adalah seperti yang digambarkan dalam kata-kata indah
bagaimana mereka bersama-sama menciptakan didalam novel tersebut. Hubungan diantara mereka
simfoni yang unik. dikampus tidak seindah seperti yang terpapar
dalam cerita. WKWK. Emang boleh seberandai-
andai itu.

“TAMAT”
Simfoni cinta Nahla dan sang penulis syair terus
berkumandang, melintasi ruang dan waktu, dan
membawa pesan bahwa cinta sejati adalah notasi
yang indah dalam setiap kisah kehidupan. Mereka
melanjutkan perjalanan mereka, membangun kisah
yang tak terlupakan dipanggung kampus yang
menjadi saksi bisu perjalanan cinta mereka.

Anda mungkin juga menyukai