MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KELAS X SMT. GENAP
TP 2021-2022
KARMINA GURINDAM
MENDALAMI PUISI
IYUT FITRA
bunyi serupa layang-layang melambai sepanjang
PERAYAAN SIRENE
jalan
seolah mengabarkan kesepian
aspal yang membentuk fatamorgana, tiang listrik,
tentang yang mati
trotoar yang berlubang
tentang yang pergi
mereka berkumpul saat itu. entah jam berapa
sirene demi sirene berhimpitan. membuat sebuah
ada juga yang datang kemudian. kantong plastik
perayaan
yang diterbangkan angin,
orang-orang menepi
kaleng bekas dilempar dari kaca mobil, serta daun
mobil ambulan, gegas pemadam kebakaran, hingga
mersik luput dari tukang sapu
rombongan pembesar lewat
juga entah jam berapa
suara itu melayang-layang di udara. bergelombang
hari ini sirene sibuk sekali. bunyinya berterbangan
seolah-olah akan menimpa mereka
serupa layang-layang
tutup telingamu, tutup telingamu, bunyi itu akan
telingaku pekak dan cemas, kata di antaranya
mengepung kita,
bunyi serupa layang-layang itu menjemput yang
kata di antaranya
terkapar malang
tapi entah jam berapa
melarikan secepat napas berpacu
aspal yang membentuk fatamorgana, tiang listrik,
lampu berputaran. doa-doa berloncatan
trotoar yang berlubang
mujur tak dapat diraih. malang tak dapat ditolak
ada juga yang datang kemudian. kantong plastik
ajal atau wabah sangat dekat dengan pintu rumah.
yang diterbangkan angin,
memeluk jendela
kaleng bekas dilempar dari kaca mobil, serta daun
sebelum sempat mengenalnya
mersik luput dari tukang sapu
tiba-tiba mereka tersentak. menungkai setiap rasa
ngilu di dadaku telah berumah. mengapa bunyi
takut
kesakitan itu amat ganjil
rasa takut yang kemudian melayang-layang di
setiap suara melintas, aku merasa diriku terluka,
udara
kata di antaranya
bukankah ada sirene yang dirindukan
ramadhan, ramadhan, sorak semuanya
TUGAS MENDALAMI PUISI
4.
5.
TUGAS MENDALAMI PUISI
4.
5.
MENDEMONSTRASIKAN
PUISI
LANGKAH-LANGKAH
MEMBACA PUISI YANG BAIK:
Vokal Ekspresi
Kita saksikan
Taufiq Ismail Gunung membawa abu
Abu membawa batu
MEMBACA TANDA-TANDA Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas Longsor membawa air
Air membawa banjir
dari tangan dan meluncur lewat sela-sela Banjir membawa air
jari kita Air
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas Mata
tapi kini kita mulai merindukannya
Kita telah saksikan seribu tanda tanda
Kita saksikan udara abu-abu warnanya Bisakah kita membaca tanda-tanda
Allah
Kita saksikan air danau yang semakin surut Kami telah membaca gempa
jadinya Kami telah disapu banjir
Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi Kami telah dihalau api dan hama
hari Kami telah dihujani abu dan batu
Allah
Hutan kehilangan ranting Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda
Ranting kehilangan daun Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas
Daun kehilangan dahan dari tangan
Dahan kehilangan hutan Akan meluncur lewat sela-sela jari
Kia saksikan zat asam didesak asam arang Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu
Dan karbon dioksid itu menggilas paru-paru jelas
Tapi kini kita mulai merindukannya
PENILAIAN TEMAN
No. Nama
Vokal Ekspresi
Nilai
Intonasi Jumlah
Vokal Ekspresi Intonasi
(30) (40) (30)
(30) (40) (30)
1. 1.
2.
3.
2. 4.
5.
3.
4.
5.
MUSIKALISASI PUISI
1. Tonton/ dengarkanlah lagu-lagu ebiet G. Ade, Bimbo, Crisye, atau Uly Sigar
Rusadi yang merupakan musikalisasi puisi!
2. Analisislah dan berikan tanggapanmu ke dalam tabel berikut!
UNSUR PEMBANGUN PUISI CIRI KEBAHASAAN
PUISI