Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PUISI KANGEN KARYA W.S.

RENDRA DENGAN MENGGUNAKAN


KAJIAN SEMIOTIKA TEORI ROLAND BARTHES

Reza Valensa

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Rajabasa, Bandarlampung,
Indonesia

rezavalensa118@gmail.com

Abstract

This research aims to find out the implied meanings contained in the poem Kangen by W.S. Rendra.
This research examines Kangen poetry using semiotic studies based on the theory of Roland
Barthes. There are five codes proposed by Roland Barthes that can be found in poetry. These codes
include hermeneutic or enigmatic codes, semic or connotative codes, symbolic codes, proaeretic
or action codes and cultural or cultural codes. This research on Kangen poetry uses descriptive
qualitative research methods. This research method is used because the research object is words
and sentences. The researcher chose the poem Kangen by W.S. Rendra because this poem has a
deep and touching meaning. This poetry is also known as poetry that is easy to understand and
legendary. The meaning contained in the poem Kangen is related to the experience of love stories
that often occur.

Keywords: W.S. Rendra, Kangen, Roland Barthes

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui makna – makna tersirat yang terdapat pada
puisi Kangen karya W.S. Rendra. Penelitian ini menkaji puisi Kangen dengan menggunakan
kajian semiotika yang berlandaskan teori dari Roland Barthes. Terdapat lima kode yang
dikemukakan Roland Barthes yang terdapat dalam puisi. Kode – kode tersebut meliputi kode
hermeneutik atau teka – teki, kode semik atau konotatif, kode simbolik, kode proaeretik atau
tindakan dan kode kultural atau kebudayaan. Penelitian terhadap puisi Kangen ini,
menggunakan metode penelitian kualtitatif deskriftif. Metode penelitian ini digunakan karena
objek penelitian berupa kata – kata dan kalimat. Peneliti memilih puisi Kangen karya W.S.
Rendra karena puisi ini memiliki makna yang mendalam dan menyentuh. Puisi ini juga dikenal
sebagai puisi yang mudah dipahami dan melegenda. Makna yang terdapat pada puisi Kangen
ini memiliki keterkaitan dengan pengalaman kisah cinta yang sering terjadi.

Kata Kunci: W.S. Rendra, Kangen, Roland Barthes

kehidupan. Salah satu kegunaan karya


sasra yaitu memberikan informasi bagi
I. PENDAHULUAN
penikmat karya sastra tentang realita
Sastra adalah sebuah pengungkap kehidupan yang dibungkus dengan kata –
perasaan seseorang melalui kata – kata kata. Menurut Esten (dalam Fadhila dan
yang dapat berbentuk tulis maupun lisan Qur'ani, 2013) sastra adalah sebuah
yang bersifat hal tidak nyata atau dapat gambaran dari kenyataan yang memiliki
juga cerminan dari realita. Sastra adalah nilai seni dan berisi khayalan yang
sebuah hasil dari kreasi seseorang yang memberi manfaat bagi kehidupan yang
objeknya dapat berupa manusia dan menggunakan bahasa sebagai media dan
media untuk menyampaikan berupa memiliki manfaat positif.
bahasa yang berkaitan dengan kehidupan
Sastra menurut Lianawati (dalam
atau alam sekitar. Menurut Padi (dalam
Suparyanto dan Rosad, 2020) adalah
Suparyanto dan Rosad, 2020) sastra
sebuah kata yang berasal dari bahasa
adalah sebuah kegiatan kesenian yang
sangsekerta berbentuk naskah yang di
menggabungkan dan memakai bahasa
dalamnya berisi aturan dan ketentuan.
sebagai medianya. Pendapat Padi
Sastra terbagi menjadi dua yaitu sastra
memberikan arti bahwa sastra merupakan
tulis dan lisan. Bagi yang belum
sebuah karya yang abstrak yang
mengenal huruf sastra diciptakan dengan
mengguanakn media bahasa.
kata – kata lisa dan bagi yang sudah
Karya sastra adalah bentuk perasaan mengetahui huruf sastra memiliki bentuk
seseorang yang dicurahkan dengan tertulis.
bahasa yang menggunakan unsur yang
Ada banyak bentuk karya sastra, salah
dapat menciptakan keindahan. Karya
satunya yaitu puisi. Puisi adalah karya
sastra memiliki banyak kegunaan dalam
sastra berbentuk teks yang memiliki ciri salah satu lariknya yang berbunyi
khas yang spesial. Puisi disebut karya Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta .
sastra yang spesial karena memiliki ciri
Dalam puisi karya W.S. Rendra yang
khas yang tidak dimiliki karya sastra lain.
berjudul Kangen ini memiliki gambaran
Menurut Pradopo (dalam Kanzunnudin,
bahwa penyair merasakan rasa sedih, sepi
2022) puisi yaitu sebuah kegiatan yang
dan hampa. Penyair menempatkan diri
memadatkan cerita. Pada puisi tidak
sendiri dalam puisi tersebut sebagai orang
semua kejadian dimasukan di dalam
yang mengalami kejadian yang ada dalam
puisi. Puisi hanya hanya
puisi. Pada larik Kau tak akan mengerti
mengekspresikan sebuah perasaan. Puisi
bagaimana kesepianku menjadi bukti
juga bersifat padat, maka dari itu pencipta
bahwa hadirnya penyair dalam puisi
puisi menggunakan diksi yang akurat.
tersebut.
Puisi memiliki beragam bentuk dan
Pada puisi Kangen terdapat pesan
jenis. Salah satu puisi yang terkenal dan
bahwa menahan rasa rindu dapat
beredar yaitu puisi Kangen karya W.S.
menyebabkan rasa sakit dan juga rasa
Rendra. Puisi tersebut dikenal banyak
kesepian menjadi siksa bagi seseorang.
penikmat puisi baik muda maupun tua.
Puisi tersebut juga terdapat pesan bahwa
Puisi Kangen menjadi salah satu puisi
jika seseorang merindukan orang yang
yang melegenda karena diksi dan di
dicinta akan merasakan rasa rindu itu
dalam puisi Kangen terkandung makna
sampai ke dalam jiwa bahkan dalam
yang menyentuh.
pikiran yang dapat mengganggu mental
Puisi Kangen diciptakan oleh salah dan ketenangan.
satu sastrawan yang terkenal yaitu W.S.
Puisi Kangen secara tidak langsung
Rendra. Puisi ini diciptakan pada tahun
menyampaikan pesan bahwa apabila kita
60-an. Puisi tersebut diciptakan untuk
cinta pada seseorang tidak boleh sampai
mengungkapkan perasaan pada saat itu.
berlebihan karena dapat memberi rasa
Puisi itu diciptakan tidak lama setelah
sakit pada diri sendiri. Selain itu, kita juga
kurang lebih lima belas tahun
harus bisa menerima kepergian seseorang
kemerdekaan. Hal ini ditunjukan pada
yang spesial bagi kita dengan sebab
apapun kita harus merelakan orang yang
kita cintai pergi dan jangan sampai kita bahasa atau komunikasi sesuai dengan
berlarut – larut merasa sedih karena konteks dan situasi.
hanya kan menyebabkan keburukan bagi
Semiotika digunakan dalam berbagai
diri kita.
bidang ilmu pengetahuan seperti
Pada puisi Kangen terdapat banyak psikologi, antropologi, linguistik sampai
sekali pesan – pesan tersirat di dalam dengan bidang sastra. Menurut Beger
puisi tersebut. Untuk mengetahui pesan (dalam Infaldi dan Carolina, 2023)
yang ada dalam puisi tersebut perlu semiotik merupakan cabang ilmu bahasa
adanya kajian. Salah satu yang dapaat yang memiliki objek kajian dan
dialkukan adalah kajian puisi dengan membahas tentang tanda, peranan tanda
menggunakan kajian semiotika. pada suatu konteks dan cara memperoleh
tanda itu sendiri. Semiotika juga
Semiotika adalah ilmu yang mengkaji
mempelajari tentang sistem – sistem,
tentang tanda – tanda yang memiliki arti
aturan – aturan, dan konvensi yang
atau makna bukan sebenarnya. Menurut
menjadikan sebuah tanda memiliki
Zoest (dalam Naililhaq, 2020) semiotika
makna. Semiotika membantu untuk
adalah cabang ilmu mempelajari tanda
memahami cara tanda – tanda digunakan
dan semua yang memiliki hubungan
untuk menyampaikan pesan atau amanat
dengan tanda. Semiotika secara luas
dalam sebuah komunikasi, karya ataupun
adalah suatu disiplin ilmu yang
budaya. Dengan demikian semiotika
mempelajari dan mengkaji tentang tanda.
menjadi sebuah alat bantu untuk
Semiotika mempelajari tanda pada suatu
memahami tanda – tanda yang ada pada
teks maupun peristiwa yang terjadi dalam
budaya ataupun sebuah karya.
sebuah konteks. Semiotika biasanya
digunakan untuk menganalisis tanda, Menurut Berger (dalam Infaldi dan
simbol dan makna dalam sebuah Carolina, 2023) semiotika mempelajari
komunikasi. Dengan demikian dapat dua jenis kajian di dalamnya. Kajian
dipahami bahwa semiotika adalah ilmu semiotika terdiri atas kajian semiotika
yang mempelajari, menganalisis dan komunikasi dan signifikasi atau tanda.
memaknai tanda atau simbol pada sebuah Semiotika komunikasi fokus mempelajari
tentang penciptaan amanat, saluran,
pembuat, penikmat dan tanda. Semiotika anggapan yaitu suatu peristiwa yang ada
siginifikasi lebih memusatkan pada dalam sosial masyarakat disebut sebuah
kejelasan pada pencarian makna atau tanda. Semiotika juga mengkaji tentang
pesan yang ada dalam sebuah tanda aturan dan ketentuan yang menjadikan
dibandingkan proses untuk mendapat sebuah tanda memiliki makna. Barthes
tanda. Pendapat Berger dapat digunakan memiliki pendapat (dalam Infaldi dan
pada dua konteks, yaitu konteks Carolina, 2023) bahwa semiotika
komunikasi dan juga konteks sastra. memiliki lima kategori kode yaitu, kode
hermaneutik. semik (bukan yang
Semiotika memiliki banyak tokoh –
sebenarnya), simbolik, preoretik, dan
tokoh yang penting yang mencetuskan
genomik yang masing – masing ada
pemikiran tentang semiotika. Beberapa
dalam puisi. Kode – kode tersebut
tokoh memiliki persamaan dan perbedaan
memiliki makna dalam sebuah puisi.
pendapat mengenai pengertian dan ilmu
Analisis puisi biasanya memperhatikan
semiotika. Salah satu tokoh pencetus
lima tanda dari Barthes tersebut, karena
pemikiran tentang semiotika adalah
setiap tanda memiliki makna dan terdapat
Roland Barthes. Roland Barthes berasal
beberapa makna yang bukan sebenarnya
dari Inggris yang mengikuti aliran
yang menjadi ciri khas dari puisi. Oleh
semiotika dari Ferdinan De Sausure, akan
karena itu, pembaca harus aktif dan kritis
tetapi Barthes memiliki pandangan atau
dalam memaknai sebuah puisi.
pemikiran yang berbeda dengan Sausure.
Barthes memiliiki pendapat bahwa ada Pada sebuah puisi memiliki pesan
tingkatan dalam semiotika yaitu terdapat tersembunyi yang menyebabkan
sebuah kultur dalam semiotika tidak pembaca menjadi bertanya – tanya apa
hanya denotasi dan konotasi sedangkan makna sebenarna. Misteri dari makna
Sausure memiliki pandangan bahwa yang sebernarnya tersebut membuat daya
semiotika memiliki dua tingkatan saja. tarik tersendiri bagi penikmat karya sastra
untuk mencari pesan yang ada dalam
Menurut Preminger (dalam
sebuah tanda. Untuk mengetahui jawaban
Kanzunnudin, 2022) semiotika adalah
dari pesan yang ada dalam sebuah puisi
sebuah kajian yang mempelajari tentang
penikmat karya sastra harus mengetahui
tanda. Kajian semiotika mempunyai
kode hermeneutik.
Kode semik (konotatif), adalah pikiran pengarang yang menjadi urutan
sebuah kode yang memunculkan pesan peristiwa dalam karya sastra. Urutan
dalam puisi yang bersifat kiasan. Puisi peristiwa yang ditampilkan dalam setiap
lebih menunjukan makna yang bukan baris karya sastra membuat penikmat
sebenarnya dibandingkan memulculkan karya sastra mengetahui alur pemikiran
makna aslinya. Makna yang bersifat pencipta karya sastra. Apabila penikmat
kiasan tersebut membuat pembaca kaya sastra memperhatikan alur karya
merasakan perbedaan ketika membaca sastra maka akan mengetahui urutan
puisi dengan karya sastra lain. Maka dari karya sastra setiap baitnya. Hal tersebut
itu, untuk bisa mengetahui pesan yang terjadi karena adanya urutan perasaan
tersembunyi dalam sebuah puisi yang terdapat pada karya sastra sesuai
penikmat harus mengartikan konotasi dengan perasaan pencipta karya sastra.
yang ada dalam sebuah puisi.
Kode kultural atau kebudayaan
Kode simbolik memiliki keterkatian memiliki keterkaitan dengan
dengan kontatif. Kode simbolik memiliki pengetahuan dan nila yang terkandung
penekanan pada bahasa yang digunakan dalam puisi. Setiap susunan kata,
pada karya sastra. Bahasa pada karya pemilihan diksi, frasa dan klausa dalam
sastra biasanya memiliki makna dan puisi memiliki makna yang luas maupun
lambang tersendiri. Pada sebuah karya terbatas. Sebuah puisi menggambarkan
sastra terdapat bahasa yang budaya dengan cara memasukan kata –
menggambarkan peristiwa, namun tidak kata atau benda yang identik dengan
sebagai cerita tetapi sebagai lambang. budaya sekitar.
Bahasa dalam karya sastra bisa jadi
Pada kajian puisi kali ini pengkaji
melambangkan sebuah kejadian yang
melakukan analisis terhadap pesan yang
belum terjadi. Makna yang muncul juga
ada dalam puisi Kangen dengan
menjadi opsi atau kebalikan dari makna
menggunakan kajian semiotika. Kajian
sebenarnya.
ini bertujuan untuk mengetahui pesan –
Kode proaeretik (tindakan) adalah pesan yang terkandung dalam puisi
kode yang terdapat dalam karya sastra Kangen yang berbentuk kode – kode.
yang berupa tindakan, gerakan atau jalan
II. METODE PENELITIAN menggunakan teori semiotika Roland
Barthes. Analisis ini dilakukan dengan
Metode penelitian yang digunakan
memakai teori Barthes yang tedapat kode
untuk melakukan penelitian terhadap
– kode pada puisi. Analisis ini dilakukan
pesan pada puisi Kangen karya W.S.
untuk mengetahui pesan dan makna
Rendra yaitu metode penelitian kualiitatif
tersirat dalam puisi Kangen. Dalam puisi
yang bersifat deskriftif. Menurut
ini terdapat beberapa kode seperti yang
Moloeng (dalam Kanzunnudin, 2022)
dikemukakan oleh Barthes. Kode yang
Metode penelitian kualitatif deskriptif
terdapat pada puisi ini sebagai berikut.
adalah penelitian memiliki hasil berupa
deskripsi yang tersusun atas kata – kata a. Kode Hermeneutik
tertulis. Data pada penelitian kualitatif
Kode hermeneutik atau kode yang
berupa kata, kalimat ataupun gambar
menyatakan sebuah isyarat teka – teki
bukan berupa angka atau perhitungan.
terdapat pada kutipan Kau tak akan
Maka dari itu, penelitian ini memuat
mengerti bagaimana kesepianku.
kutipan yang menjadi data penelitian.
Kutipan tersebut terdapat pada larik
Menurut Creswell ( dalam Nofia dan pertama puisi Kangen. Pada kutipan
Bustam, 2022) penelitian kualitatif tersebut tersirat makna sebuah teka – teki
deskriftif digunakan untuk melakukan bagaimana rasanya kesepian. Teka – teki
penelitian yang berupa analisis yang tersebut membuat penikmat bertanya –
menafsirkan serta memaknai terhadap tanya seperti apa rasa sakit yang benar
kata dan gambar tertentu. Penelitian dirasakan oleh pencipta puisi tersebut.
kualitatif biasanya digunakan untuk Secara tidak langsung pencipta puisi
meneliti suatu karya sastra ataupun yang menyatakan bahwa merasakan kesepian
bersifat ilmiah. Penelitian kualitatif yang amat dalam.
diguanakan untuk menganalisis karya
Kode Hermeneutik terdapat juga pada
sastra contohnya untuk menganalisis
larik kau tak akan mengerti segala
puisi.
lukaku. Larik tersebut berada pada larik
III. PEMBAHASAN
ketiga dalam puisi Kangen. Pada larik
Pada analisis puisi Kangen karya W.S. tersebut terkadapat pesan dan makna
Rendra ini, peneliti menganalisis dengan sebuah teka - teki pertanyaan yang
dituliskan oleh pencipta puisi. Teka – teki bahkan aliran darang sehingga pencipta
yang tersirat dalam larik tersebut puisi merasa rindu yang begitu dalam dan
membuat penikmat puisi menjadi memberatkan.
bertanya – tanya bagaimana dan pencipta
Kode konotatif tidak hanya terdapat
puisi merasakan luka itu. Pada larik
pada kedua larik di atas. Kode konotatif
tersebut juga tersirat pesan yaitu pencipta
juga terdapat pada larik Kesesepian
puisi merasakan sakit karena terlalu
adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
banyak luka yang dihadirkan karena
Pada larik tersebut terdapat kata
cinta.
kelumpuhan makna konotatif yang
b. Kode Semik (Konotatif) memiliki makna sebenarnya yaitu
ketidakmampuan untuk melupakan
Kode konotatif atau semik adalah
seseorang yang dirindukan oleh pencipta
kode yang memiliki makna tersirat atau
puisi dan bukan memiliki arti bahwa
makna yang bukan makna sebenarnya.
pencipta puisi lumpuh ataupun dalam
Kode konotatif terdapat pada kutipan
keadaan tidak bisa beraktivitas.
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
Makna dari kata pisau pada larik tersebut c. Kode Simbolik
bukan bermakna pisau yang sebenarnya,
Kode simbolik adalah kode yang menjadi
akan tetapi memiliki makna bahwa hal
sebuah lambang kehidupan atau terkesan
yang menyebabkan luka dan juga rasa
nyata yang terdapat dalam puisi. Kode
sakit.
simbolik terdapat pada larik karna cinta telah
Kode konotatif terdapat juga pada sembunyika pisaunya. Kata pisau pada larik
larik Engkau telah menjadi racun bagi tersebut menjadi simbol bahwa pencipta
darahku. Pada larik tersebut terdapat tersakitimoleh sesuatu yang mengiris hati
makna konotatif pada kata racun bagi layaknya pisau sebenarnya.
darahku. Kata tersebut bukan bermakna
Kode simbolik juga terdapat pada larik
racun yang sebenarnya yang dapat
aku tungku tanpa api. Pada larik tersebut
membunuh seseorang atau mematikan,
terdapat simbol pada kata tungku dan api.
namun kata tersebut bermakna bahwa
Kata tungku menjadi simbol bahwa seperti
seseorang yang dirindungkan sudah
diri pencipta itu sendiri atau kehidupan dari
masuk dalam pikiran, perasaan atau
pencipta puisi, sedangkan kata api memiliki lingkungan sekitar pencipta masih sepi dan
arti bahwa layaknya semangat yang dimilii belum ramai.
oleh pencipta puisi tersebut. Pada larik
Kode kebudayaan terdapat juga pada larik
tersebut memiliki makna bahwa pencipta
aku tungku tanpa api. Kata tungku pada larik
puisi memiliki kehidupan yang tidak
tersebut menggambarkan kebudayaan dan
bersemangat.
kehidupan pada saat puisi tersebut masih
d. Kode proaeretik (tindakan) sederhana atau masih zaman setelah
kemerdekaan. Hal ini sesuai dengan
Kode proaeretik atau tindakan biasa disebut
kehidupan pada masa lampau juga yang pada
juga dengan kode aksi. Kode ini berupa
saat itu masyarakat sekitar memasak
kegiatan atau tindakan yang dilakukan
makanan masih menggunakan tungku belum
seseorang. Kode proaeretik terdapat pada
mengenal kompor.
larik Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Pada larik tersebut tindakan pada saat IV. SIMPULAN
pencipta puisi membayangkan wajah
Setelah melakukan kajian terhadap
seseorang yang dia rindukan dan menjadi
puisi Kangen karya W.S. Rendra dengan
sebuah siksa. Pada larik Membayangkan
menggunakan kajian semiotika teori dari
wajahmu adalah siksa secara tidak langsung
Roland Barthes terrdapat banyak makna
membuat penikmat karya sastra melakukan
yang terkandung di dalam puisi tersebut.
tindakan membayangkan seseorang yang
Makna yang ada dalam puisi tersebut
dapat menimbulkan rasa sakit juga.
berbentuk kode – kode. Kode – kode
e. Kode Kuktural (Kebudayaan) tersebut meliputi kode hermeneutik, kode
semik atau konotatif, kode simbolik, kode
Kode kebudayaan adalah kode yang
proaeretik atau tindakan dan kode
berkaitan dengan budaya yang beredar dan
kulturan atau kebudayaan.
berkembang pada saat karya sastra
diciptakan. Kode kebudayaan terdapat pada Kode hermeneutik terdapat pada larik
larik menghadapi kemerdekaan tanpa cinta. Kau tak akan mengerti bagaimana
Pada larik tersebut memiliki gambaran kesepianku. Kode hermeneutik terdapat
bahwa puisi Kangen diciptkan pada masa juga pada larik kau tak akan mengerti
setelah kemerdekan yang pada saat itu segala lukaku. Kedua larik tersebut
terdapat kode hermeneutik yang bersifat tersebut terdapat suatu tindakan yang
teka – teki. Teka – teki tersebut membuat digambarkan oleh pencipta puisi melalui
penikmat bertanya – tanya arti dari kedua tulisan yaitu pada kata membayangkan.
larik tersebut. Kata tersebut memberi gambaran seolah
– olah pembaca puisi juga melakukan
Kode semik atau konotatif terdapat
tindakan membayangkan seseorang yang
pada larik karna cinta telah sembunyikan
pencipta rindukan sehingga menjadi sakit
pisaunya, Engkau telah menjadi racun
ketika mengingat seseorang tersebut.
bagi darahku, dan Kesesepian adalah
ketakutan dalam kelumpuhan. Ketiga Kode kultural atau kebudayaan
larik tersebut tedapat kode konotatif yang terdapat pada larik menghadapi
memberikan pesan secara tersirat melalui kemerdekaan tanpa cinta dan aku tungku
kata – kata kiasan. Kata kiasan tersebut tanpa api. Pada kedua larik tersebut
membuat puisi menjadi terkesan indah terdapat simbol kehidupan dan
dan lebih hidup atau kreatif. kebudayaan pada saat puisi tersebut
diciptakan. Kebudayaan yang terkadung
Kode simbolik tedapat pada larik
pada larik tersebut menggambarkan
karna cinta telah sembunyika pisaunya
bahwa puisi tersebut diciptakan tidak
dan aku tungku tanpa api. Kedua larik
lama setelah masa kemerdekaan. Pada
tersebut terdapat simbol pada kata pisau,
masa tersebut kehidupan masih sangat
tungku dan api. Pisau menjadi simbol
sederhana dan masyarakat belum
suatu gambaran hal yang dapat melukai.
mengenal kompor sehingga masih
Tungku menjadi simbol gambaran hidup
menggunakan tungku.
atau alat yang seolah hidup dan berguna.
Api menjadi simbol sebuah semangat Dari kode – kode tersebut secara tidak
yang dimiliki seseorang yang langsung tersirat pesan bahwa janganlah
mengandaikan dirinya menjadi sebuah terlalu mencintai seseorang, bahkan saat
tungku dan api merupakan semangat orang tersebut pergi tetap merindukan
orang tersebut. dan menanti orang tersebut. Hal tersebut
hanya membuat luka dan mejadi sebuah
Kode proaeretik atau tindakan
racun yang dapat menghilangkan
terdapat pada larik Membayangkan
semangat hidup kita. Maka dari itu, cinta
wajahmu adalah siksa. Pada larik
terhadap seseorang secukupnya saja tidak Suparyanto dan Rosad. (2020). Representasi
boleh berlebihan. Perundungan (Bullying) dan
Pendekatan Sosiologi Sastra.
DAFTAR RUJUKAN
Suparyanto Dan Rosad, 5(3), 248–253.
Infaldi, dan Carolina, A. (2023). Analisis
Fadhila, Z. N. dan Qur'ani, B. H. (2021).
Semiotik Roland Barthes dalam
Kajian Semiotik Puisi "Dalam Doaku"
Antologi Puisi Sapardi Djoko Damono:
Karya Sapardi Djoko Damono.
Suatu Kajian Semiotik. Jurnal
Malang: Jurnal Literasi.
Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 8(1), 55–66.

Kanzunnudin, M. (2022). Analisis Semiotik


Roland Barthes Pada Puisi ‘Ibu’ Karya
D. Zawawi Imron (Semiotic Analysis of
Roland Barthes at “Ibu” Poetry by D.
Zawawi Imron). Sawerigading, 28(2).
https://doi.org/10.26499/sawer.v28i2.1
040

Naililhaq, F. N. (2020). Semiotika Peirce


dalam Sajak Putih dan Sia-sia Karya
Chairil Anwar. Jurnal PENA
LITERASI : Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia, 70–78.

Nofia, V. S. S., dan Bustam, M. R. (2022).


Analisis Semiotika Roland Barthes
Pada Sampul Buku Five Little Pigs
Karya Agatha Christie. Mahadaya:
Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya,
2(2), 143–156.
https://doi.org/10.34010/mhd.v2i2.7795
reza
ORIGINALITY REPORT

13%
14 %
INTERNET SOURCES
5% 4%
SIMILARITY INDEX
PUBLICATIONS STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

didikkalila.blogspot.com
1 Internet Source 1%
2
journal.ikipsiliwangi.ac.id
Internet Source
1%

3
e-journal.my.id
Internet Source
1%

4
www.aksa.stsrdvisi.ac.id
Internet Source
1%

5
moam.info
Internet Source
1%

6
www.researchgate.net
Internet Source
1%
7 Witya Fitriah, Muhammad Rapi Tang, Anshari. 1%
"Repesentasi Semiotika Novel Merindu
Baginda Nabi Karya Habiburrahman Elshirazy
sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMA (Kajian Semiotika Roland
Barthes)", Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa,
dan Sastra, 2023

Anda mungkin juga menyukai