0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan14 halaman
Puisi adalah karya sastra yang bahasanya dipadatkan dan diberi irama, terdiri dari unsur-unsur seperti suasana, tema, dan makna. Puisi lama dan baru memiliki perbedaan dalam bentuk, penulis, dan isi puisi."
Puisi adalah karya sastra yang bahasanya dipadatkan dan diberi irama, terdiri dari unsur-unsur seperti suasana, tema, dan makna. Puisi lama dan baru memiliki perbedaan dalam bentuk, penulis, dan isi puisi."
Puisi adalah karya sastra yang bahasanya dipadatkan dan diberi irama, terdiri dari unsur-unsur seperti suasana, tema, dan makna. Puisi lama dan baru memiliki perbedaan dalam bentuk, penulis, dan isi puisi."
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Menurut KBBI
Puisi adalah ragam
sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru No. Perbedaan Puisi Lama Puisi Baru 1. Bentuk Terikat oleh aturan Bebas, tidak terikat oleh aturan 2. Penulis Tidak dikenal atau tidak Dikenal atau diketahui diketahui nama nama penulisnya penulisnya. 3. Persebaran Secara lisan Secara lisan dan tulisan 4. Isi Isi berupa nasihat Isi berupa curahan hati penulis
*Kita akan mempelajari puisi baru ya guys...
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Komponen Penting dalam Puisi
Suasana Puisi
Tema Puisi
Makna Puisi
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
SUASANA DALAM PUISI Pernahkah kamu merasakan sesuatu setelah membaca atau mendengar puisi sehingga membuat hati gembira, sedih, terharu, atau khusyuk?
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Perasaan gembira, sedih, terharu, atau khusyuk yang timbul setelah membaca atau mendengar puisi itulah yang disebut dengan suasana.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Suasana dalam puisi menggambarkan rasa gembira, bahagia, sedih, haru, kecewa, gelisah, berontak, tenang, pasrah, bingung,sepi, khusyuk, atau bimbang.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Contoh Senja di Pelabuhan Kecil Suasana yang tergambar dalam Buat Sri Ayati puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” merupakan suasana sedih. Ini kali tidak ada yang mencari cinta Suasana sedih tampak pada di antara gudang, rumah tua, pada cerita beberapa kata yang dipakai, tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut misalnya kelam, muram, senja, Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut rumah tua, dan pengap. Kata kelam dan muram pada puisi Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang tersebut menunjukkan suasana menyinggung muram, desir hari lari berenang kesedihan. Kata senja menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak menunjukkan akhir hari dan dan kini tanah dan air tidur hilang ombak datangnya gelap, berbeda dengan pagi hari dan siang hari Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan yang identik dengan keceriaan. menyisir semenanjung, masih pengap harap Sementara itu, kata rumah tua sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan dan pengap merupakan kondisi Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap yang tidak nyaman. Kondisi 1946 tersebut memunculkan kesulitan dan ketidaknyamanan.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
TEMA PUISI
Tema adalah gagasan pokok yang
dikemukakan oleh penyair melalui puisinya.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Tema yang sering terdapat dalam puisi adalah tema ketuhanan, kemanusiaan, cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik sosial, demokrasi, dan kesetiakawanan.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
Contoh Senja di Pelabuhan Kecil Tema dalam puisi “Senja di Buat Sri Ayati Pelabuhan Kecil” karya Chairil Anwar tersebut adalah cinta. Ini kali tidak ada yang mencari cinta Penjelasan judul “Buat Sri Ayati” di antara gudang, rumah tua, pada cerita tersebut mengungkapkan tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut perasaan cinta yang sudah Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut hilang dari seorang ‘aku’ kepada kekasihnya bernama “Sri Ayati”. Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap 1946 Karya: Chairil Anwar
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
MAKNA PUISI
Setelah membaca atau mendengar
puisi, kamu dapat menangkap maksud, isi, atau makna puisi tersebut.
CERDAS BERBAHASA INDONESIA
ContohSenja di Pelabuhan Kecil Makna bait pertama dalam puisi Buat Sri Ayati “Senja di Pelabuhan Kecil” tersebut adalah penyair menceritakan cinta Ini kali tidak ada yang mencari cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Pengarang merasakan di antara gudang, rumah tua, pada cerita kehampaan hati karena cintanya tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut hilang. Kenangan cinta sangat Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut memukul hatinya sehingga perasaan mati setelah orang yang dicintainya Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang pergi. Makna bait kedua puisi menyinggung muram, desir hari lari berenang tersebut adalah penyair menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak memfokuskan perhatian pada dan kini tanah dan air tidur hilang ombak suasana pelabuhan yang menambah kesedihan penyair. Makna bait ketiga puisi tersebut adalah pikiran Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan penyair yang lebih dipusatkan pada menyisir semenanjung, masih pengap harap dirinya. Penyair merasa sendiri. sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan Penyair merasa bahwa tidak Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap memiliki harapan untuk mencapai 1946 tujuannya karena orang yang Karya: Chairil Anwar diharapkan justru mengucapkan selamat jalan.