Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Puisi

Indonesia
Angkatan Balai Pustaka
Oleh :
• Ismawati
• Nazwa
• Fiza liani
Bentuk Puisi Angkatan Balai Pustaka

Mantra Pantun syair


Jenis puisi tertua yang Puisi yang berasal dari arab,
Puisi yang bercirikan
berupa ucapan-ucapan yang memiliki 4 baris di tiap
bersajak a-b-a-b dan tiap
dianggap memiliki baitnya, bersajak a-b-a-b dan
baitnya memiliki lima baris
kekuatan gaib berisi nasehat atau cerita
Ciri-ciri puisi balai pustaka
1. Banyak yang berbentuk mantra, pantun atau syair
2. Puisi masih terikat
3. Tidak memiliki sampiran
4. Puisi bersifat dikdaktis(mendidik)
5. Masih menggunakan Bahasa klise seperti pribahasa atau
pepatah
6. Gaya penceritaannya terpengaruh oleh sastra melayu yang
berdayu-dayu
7. Penggunaan Bahasa Indonesia masih terpengaruh oleh
Bahasa melayu
8. Dipengaruhi oleh kehidupan tradisi sastra daerah setempat
atau bersifat lokal
Contoh puisi angkatan balai pustaka
puisi bentuk pantun puisi bentuk syair puisi bentuk mantra
Sajak Wijaya Kusuma Assalamu`laikum putri
Karya:Sanusi pane karya:Sanusi pane satulung besar
Di mana harga karangan sajak, Di balik gunung jauh di sana Yang beralun berilir
Bukan dalam maksud isinya; Terletak taman dawata raya, simayang
Dalam bentuk, kata nan rancak, Tempat tumbuh Kusuma Wijaya,
Bunga yang indah penawar fana.
Mari kecil, kemari
Dicari timbang dengan pilihannya.
Tanya pertama keluar di hati, Hanya sedikit yang tau jalan, Aku menyanggul rambut
Setelah sajak dibaca tamat, Dari negri sampai kesana, mu
Sehingga mana terbukti sakti Lebih sedikit lagi orangnya, Aku membawa sadap
Mengikat diri di dalam hikmat Yang dapat mencapai gerbang taman. gading
Rasa bujangga waktu Menyusun, Turut suara seruling krisna Akan membasuh muka mu
Kata yang datang berduyungduyung Berbunyi di dalam hutan,
Dari dalam, bukan nan dicari Memanggil engkau sih trisna
Harus Kembali dalam pembaca, Engkau dipanggil senantiasa,
Sebagai bayang di muka kaca, Mengikuti siding orang pungutan,
Harus bergoncang hati nurani. Engkau menurut orang biasa.
Contoh Karya lainnya
Di laut Hindia
Karya:Muhammad yamin
Bukan beta pijak berperi Mendengar ombak pada hampir ku
karya:Rustam Efendi Debar-mendebar kiri dan kanan
Buka beta pijak berperi, Melagukan nyanyi penuh santunan
Pandai mengubah mandahan syair Terbitlah rindu ketempat lahir ku
Sebelah timur pada pinggir ku
Bukan beta budak berperi,
Diliputi langit berawan-awan
Mesti menurut undangan mair Kelihatan pulau penuh keheranan
Sarat-saraf saya mungkiri Itulah gerangan tanah airku
Untaian rangkaian seloka lama, Di mana laut debur-mendebur
Beta buang beta singkiri Serta mendesir tiba di pasir
Sebab laguku menurut sukma Di sanalah jiwaku, mulai bertabur
Dimana ombak sembur-menyambur
Membasahi barisan sebuah pesisir
Disanalah hendaknya,aku berkubur
Tujuan puisi Angkatan balai pustaka
• Memberi nasehat kepada pembaca dan pendengarnya
• Untuk mengembangkan Bahasa seperti Bahasa Jawa,
Sunda, Madura dan Melayu tinggi
• Mencegah pengaruh buruk dari bacaan yang banyak
menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap
memiliki misi politis (liar) yang dihasilkan oleh sastra
melayu rendah
Sastrawan Puisi angkatan balai pustaka

Abdul rivai
Muhammad Yamin
• Tanah air(1922)
• Gubahan (1930)
• Indonesia tumpah darah
ku(1928)

Rustam Effendi Sanusi pane


• Percikan permenungan • Poespa mega(1927)
(1926)

Anda mungkin juga menyukai