Anda di halaman 1dari 7

Membuat Lubang Serapan Air Hujan di Lingkungan Sekolah

SMA Negeri 1 Dompu

Disusun Oleh :
Qoula Sadida

SMA NEGERI 1 DOMPU


Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat kasih dan
rahmatNya saya dapat menyelesaikan proposal karya ilmiah berjudul “Membuat Resapan Air
Hujan di Lingkungan Sekolah”.

Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis
menyusun porposal karya ilmiah ini. Mulai dari guru, pembina ekstrakurikuler kepenulisan, serta
teman-teman yang senantiasa menemani di kala sedih dan senang.

Saya berharap proposal karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua orang. Terlebih, dapat
mengharumkan nama SMA Negeri 1 Dompu, serta membantu lingkungan sekitar kekurangan air
di musim kemarau mendatang. Akhir kata, terima kasih.

Dompu, 03 Agustus 2022


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.900 desa di 79
kabupaten dan tujuh provinsi terdampak kekeringan. Tujuh provinsi tersebut yakni Nusa
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat,
dan Bali.

Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu provinsi yang rentan mengalami kekeringan di
musim kemarau. Termasuk di lingkungan sekolah SMAN 1 Dompu. Padahal air merupakan
kebutuhan mendasar setiap mahluk hidup, terlebih manusia.

Membuat resapan air hujan menjadi salah satu cara menghadapi musim kemarau yang akan
datang. Resapan air dapat dibuang dengan bahan dan alat sederhana. Penerapannya pun tidak
terlalu rumit sehingga dapat dilakukan oleh semua orang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menentukan perumusan masalah dalam proposal
karya ilmiah ini, yaitu:

1. Bagaimana mengatasi kekeringan di musim kemarau yang datang setiap tahun?


2. Bagaimana cara membuat resapan air hujan di SMAN 1 Dompu?

1.3 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis menentukan tujuan dalam proposal karya ilmiah
ini, yaitu:

1. Menjelaskan kiat mengatasi kekeringan di musim kemarau yang datang setiap tahun.
2. Menjelaskan cara membuat resapan air hujan di SMAN1 Dompu.

1.4 Metode Penelitian

Proposal karya ilmiah ini menggunakan buku, sumber internet, dan diskusi dengan pembina
dalam penyusunannya. Dari berbagai sumber tersebut, metode pelaksanaan penelitian ditetapkan
sebagai berikut:

1. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah yang dilakukan secara mendalam. Penelitian ini berangkat dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan sebuah
kesimpulan.
2. Penelitian eksperimental Penelitian eksperimental biasa digunakan untuk menguji dampak
suatu variabel terhadap munculnya variabel yang lain.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan proposal karya ilmiah ini akan disusun secara sistematik. Dimulai dari
pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, metode dan
sistematika penulisan. Pada bab selanjutnya, penulis akan melakukan pembahasan berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan yang disebutkan pada bab awal. Terakhir adalah penutup, yang
berisi kesimpulan dan saran.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kiat Mengatasi Kekeringan di Musim Kemarau yang Datang Setiap Tahun

Setiap tahun, warga Nusa Tenggara Barat harus memutar otak agar kebutuhan air di musim
kemarau tetap terpenuhi. Warga di Kabupaten Dompu biasa menampung air hujan di dalam
tangki setiap musim hujan. Hal itu dilakukan agar ada cadangan air saat musim kemarau datang.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, medio 2019 Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1.900 desa di 79 kabupaten dan tujuh
provinsi terdampak kekeringan. Tujuh provinsi tersebut yakni Nusa Tenggara Timur, Jawa
Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, dan Bali.

Salah satu cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau
adalah dengan memasang resapan air biopori. Alat resapan air dapat menyerap air hujan dan
mencegah banjir. Air yang masuk ke dalam tanah dapat membuat tanah menjadi lebih subur. Bila
menggunakan tangki untuk menampung air hujan, sumber air hanya mengandung H2O tanpa
tambahan mineral yang berarti dalam kandungannya. Namun setelah diresapkan ke dalam tanah
lewat resapan air yang mengandung lumpur dan bakteri, air akan melarutkan dan kemudian
mengandung mineral-mineral yang diperlukan oleh manusia dan mahluk hidup lainnya.

Air hujan yang meresap ke dalam tanah secara sempurna dapat menjaga keseimbangan
alam. Air hujan yang terserap ke dalam resapan air juga menambah jumlah cadangan air tanah di
wilayah tersebut. Alat resapan air tanah dapat dibuat oleh siapa saja karena bahan dan alatnya
sederhana. Penulis ingin memulai inovasi ini dimulai dari SMAN 1 Dompu terlebih dahulu. Cara
ini kiranya dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kekeringan di lingkungan sekolah SMAN 1
Dompu.

2.2 Cara Membuat Resapan Air Hujan di SMAN 1 Dompu

Alat dan bahan:

 Pipa PVC dengan panjang 1 meter dan tutupnya dengan diameter 10 cm


 Bor tangan atau bor tembok
 Bor tanah (diamater bor tanah 10 cm dan dengan kedalaman 100 cm)
 Linggis
 Palu
 Ember
 Sampah organik (sampah sisa sayur, buah ikan, daun kering dan lain-lain)
 Air
Langkah-langkah:

1. Lubangi pipa kecil-kecil dan banyak. Lubangi dengan bor tangan atau bor tembok agar
lebih mudah. Jarak antar lubang sekitar satu sampai dua sentimeter.
2. Isilah pipa PVC yang telah dilubangi dengan sampah organik sampai penuh. Kemudian
tutup dengan penutup pipa yang juga telah dilubangi.
3. Cari daerah di SMAN 1 Dompu yang tanahnya tidak berbatu. Bila berbatu atau keras,
gunakan palu dan linggis untuk sedikit mencari celah agar dapat menanam serapan pipa
serapan air.
4. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah yang diputar searah jarum jam. Ukur
kedalaman tanah sampai satu meter, mengikuti ukuran pipa.
5. Bila terdapat akar atau tanah yang keras, siram dengan air yang sebelumnya ditampung
dalam ember. Tunggu sampai tanah melunak.
6. Tanam pipa resapan air lalu rapatkan tanah sekitarnya. Hati-hati, jangan sampai menutupi
tutup pipanya. Tutup pipa tetap terlihat di permukaan tanah agar kita tahu posisi resapan
air.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penempatan resapan air hujan di SMAN 1 Dompu hanya sebagai langkah awal. Peningkatan
kadar nutrisi tanah dan intensitas tanah menyerap air hujan tidak dapat dinilai dalam sekejap
mata. Proses ini butuh perkembangan bertahap dan waktu cukup lama. Namun pembuatan
resapan air hujan sangat mudah dan sederhana. Kita juga dapat menjadikan sampah organik
menjadi nutrisi yang berguna bagi tanah. Tanah yang sehat, dapat menyediakan air lebih banyak
bagi kehidupan di sekitarnya.

3.2 Saran

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam proposal karya ilmiah ini. Semoga ke
depannya, saya dapat menebus kesalahan proposal ini pada karya ilmiah selanjutnya. Atas
perhatiannnya, saya ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai