Pertemuan 3
Pertemuan 3
Jenis - Jenis
7
b. Pameran Mode Busana
Pameran mode busana (fashion exhibition) adalah kegiatan memajang/memamerkan
produk busana dalam sebuah ruangan/gedung dan ditata sedemikian rupa dalam sekat-
sekat, stand, dan booth-booth yang telah disediakan. Pameran mode dikategorikan da-
lam dua jenis penyelenggaraan, yaitu :
1) Pameran komersial
Penyelenggaraan pameran komersial ditujukan untuk melakukan penjualan dan di-
orientasikan untuk mendapatkan keuntungan. Penyelenggaraan pameran komersial
seringkali dilakukan pada waktu-waktu tertentu secara periodik, misalnya seperti
Jakarta Fashion week, Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair).
8
2) Pameran non komersial
Tujuan dari penyelenggaraan pameran non
komersial adalah sebagai bentuk aktualisasi
diri atas eksistensi seseorang dalam industri
mode, atau sebagai upaya untuk memper-
kenalkan kepada khalayak atas partisipasi
nya dalam dunia mode, yaitu :
Dilakukan oleh fashion student atau ma-
hasiswa tata busana.
Dilakukan desainer atau pengusaha bi-
dang busana ternama pada suatu event
dan tempat khusus
c. Seminar Mode
Seminar mode adalah kegiatan mempublikasikan mode kepada masyarakat ter-
kait informasi tentang busana terbaru, konsep tren mode, kajian pendidikan serta
keilmuan dalam bidang fashion melalui kegiatan seminar, yang disampaikan oleh
perancang busana atau oleh siapapun yang expert dalam bidang mode.
9
d. Peragaan Busana (Fashion Show)
Peragaan Busana atau Fashion Show adalah suatu parade yang diselenggarakan
untuk memamerkan atau memperkenalkan sekumpulan busana yang terkait de-
ngan tema tertentu, dikenakan/diperagakan oleh boneka hidup (peragawati/pe-
ragawan), untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut diantaranya adalah untuk:
1) Mempromosikan suatu kreasi dari perancang mode ataupun produk terbaru dari
perusahaan tekstil, kosmetik, aksesori, atau industri garmen.
2) Mengumpulkan dana bagi badan sosial seperti panti jompo, panti asuhan,
pembangunan rumah sakit, rumah ibadah serta sumbangan bagi korban bencana
alam.
3) Sebagai hiburan atau acara selingan
suatu pesta atau pertemuan, misalnya
ulang tahun suatu perusahaan/organi-
sasi, resepsi, arisan dan seminar.
10
2. Publikasi Tidak Langsung
Mempublikasikan mode secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menyebarkan in-
formasi mode melalui berbagai jenis media publikasi seperti media cetak, media elektronik
serta media online. Hakekat dari publikasi jenis ini adalah pengamat tidak dapat berinter-aksi
langsung dengan objek mode/fashion yang diamatinya, sehingga produk yang dipubli-
kasikan tidak langsung dapat dilihat/dipegang/diamati, hanya melalui bentuk gambar/foto,
informasi audio dan audio visual.
a. Koran/Surat Kabar
Koran atau surat kabar adalah penerbitan (publikasi)
yang berisi berita, informasi dan iklan. Surat kabar
umum biasanya menampilkan tulisan tentang politik,
kriminaliltas, bisnis, seni, hiburan, sosial hingga olah
raga. Media massa cetak ini umumnya diterbitkan
setiap hari, diproduksi dalam oplah (jumlah cetakan)
yang besar dengan target pembaca untuk umum.
Ukuran standar surat kabar adalah 381mm x 578mm,
jenis kertas yang dipergunakan biasanya berupa ker-
tas buram. Di berbagai belahan dunia banyak surat
kabar yang mempublikasikan berita tentang fashion
atau mode, dan pada umumnya terbit pada edisi khu-
sus pada waktu-waktu tertentu.
11
b. Tabloid
Tabloid adalah jenis surat kabar yang ukuran
nya lebih kecil dari ukuran standar koran ha-
rian dengan jenis penerbitan surat kabar regu-
ler non-harian (mingguan, dwi mingguan, dan
sebagainya) dengan ukuran standard yaitu
597mm x 375mm. Pemberitaan pada tabloid
lebih fokus pada suatu bidang tertentu yang
bersifat tidak terlalu formal. Tabloid di Indo-
nesia yang di dalamnya terkait dengan repor-
tase bidang mode dan terbit mingguan, atau
dwi mingguan, diantaranya Tabloid Gaul dan
Tabloid Nova
c. Buletin
Buletin adalah flyer (selebaran) yang dibuat oleh
pengusaha busana, misalnya untuk dijadikan se-
bagai media promosi produk fashion yang se-dang
populer dan berada pada level penjualan terbaik,
atau untuk memberikan informasi dan tips-tips
seputar keserasian berbusana, atau untuk memberi
kan berbagai informasi tentang karier, wacana dan
berbagai wawasan penting dalam bi-dang mode.
d. Majalah
Majalah secara umum dapat diartikan seba- dan dibuat agar tetap aktual. Majalah me-
gai segala jenis penerbitan yang mengutama- rupakan media yang paling simpel pengor-
kan pemberitaan yang tersegmen berdasar- ganisasinya, relatif lebih mudah dalam pe-
kan periodisasi, artinya penerbitannya diten- ngelolaannya serta tidak membutuhkan mo-
tukan berdasarkan waktu tertentu. Namun dal yang banyak. Majalah juga dapat diter-
demikian, pada umumnya sebuah majalah bitkan oleh setiap kelompok masyarakat, di
paling sering terbit seminggu sekali. Sifat mana mereka dapat secara leluasa dan luwes
aktualisasi dari pemberitaan suatu majalah, dalam menentukan bentuk, jenis, konten/
akan menentukan isinya, namun tidak hanya muatan berita, serta sasaran dari khalayak
24 jam, melainkan lebih lama penyajiannya, pembacanya.
12
1) Majalah Dinding (wall magazine)
Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi “Mading”, adalah salah satu je-nis
media komunikasi massa tertulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena
prinsip dasar dari majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajian-nya biasanya
dipampang pada media dinding atau yang sejenisnya, sebagai sarana pe-nuangan gagasan,
pikiran, serta daya cipta berupa tulisan dan gambar dengan tema dan isi berita yang berbeda
pada setiap ke-munculannya. Pada umumnya bentuk fisik ma-ding berwujud lembaran
kertas, karton atau bahan lain yang beraneka ragam. Ukuran mading paling besar adalah
sekitar 120cm x 240cm, sedang yang lebih kecil disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi
pembaca.
13
2) Majalah Cetak (Magazine)
Majalah dapat didefinisikan sebagai sebuah berbagai artikel dari berbagai kalangan
media massa yang isinya berupa berbagai in- penulis dan seringkali disertai dengan
formasi, terbit secara berkala (per minggu, ilustrasi gambar yang mendukung pema-
dwi mingguan, bulanan atau menurut perio- paran naskah. Pada umumnya suatu ma-
de tertentu secara berkala dan berkesinam- jalah diliris berdasarkan segmen-segmen
bungan). Pengklasifikasian isi majalah dibe- tertentu secara spesifik, misalnya berda-
dakan menjadi majalah berita, majalah mo- sarkan segmen usia, segmen jenis kela-
de/fashion, majalah wanita, pria, remaja, de- min dan segmen peminatan tertentu, se-
wasa, olahraga, sastra dan ilmu pengetahu- hingga kelompok pembaca mudah men-
an. Selain dari itu majalah juga menyajikan dapatkan berita yang mereka perlukan.
14
Majalah elektronik saat ini juga sudah mulai
memanfaatkan teknologi new social media seperti
Twitter, Facebook, dan link terkait lainnya. Ma-
jalah-majalah tersebut biasanya membuat account
dari sosial media yang terintegrasi dengan situs
majalah itu sendiri. Manfaatnya adalah sebagai
wadah untuk berinteraksi antara penerbit dengan
pembaca, atau antara pembaca dengan pembaca
lainnya. Meskipun majalah elektonik itu sendiri
biasanya sudah memiliki layanan chat room, ko-
lom komentar, dan email.
15
Mempublikasikan mode menjadi hal yang cukup
urgent dilakukan oleh para pelaku bisnis mode.
Mempublikasikan mode dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu :
1. Publikasi langsung, berupa aktivitas-aktivitas
dalam menampilkan produk fashion secara nyata,
seperti penataan display di berbagai tempat
penjualan produk busana, mengadakan pameran
produk fashion atau fashion exhibition, seminar
mode dan peragaan busana (fashion show)
2. Publikasi tidak langsung adalah aktivitas
menampilkan produk-produk busana tidak secara
nyata dalam berbagai media publikasi, seperti
melalui surat kabar (Koran), tabloid, bulletin,
majalah (majalah dinding, majalah cetak dan
majalah elektronik)
16
17