Anda di halaman 1dari 4

Guru Yang Membeda-bedakan dan Membanding- Bandingkan Siswa Dalam Kelas

Sifa Hilmia Utami

2317861

Pendidikan Profesi Guru ( PGSD)

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan

pengembangan siswa di dalam kelas. Namun, terkadang ada kasus dimana guru

membeda-bedakan perlakuan terhadap siswa dalam konteks pendidikan. Guru yang

membeda-bedakan siswa dalam kelas dapat memberikan dampak negatif pada

perkembangan akademik dan emosional siswa. Tulisan ini akan membahas mengenai

dampak dari fenomena tersebut. Dalam lingkungan kelas, guru memiliki tanggung

jawab untuk melihat setiap siswa sebagai individu yang unik dengan potensi masing-

masing. Memahami perbedaan siswa dalam hal kemampuan, gaya belajar, dan

kebutuhan khusus adalah penting untuk memberikan pendekatan yang inklusif dan

adil dalam pengajaran. Namun, terkadang guru secara tidak sadar atau sengaja

membeda-bedakan perlakuan terhadap siswa, seperti memberikan perhatian lebih

pada siswa berprestasi tinggi dan mengabaikan siswa yang mengalami kesulitan.

Guru yang membeda-bedakan murid di dalam kelas dapat menciptakan

ketimpangan yang merugikan bagi beberapa siswa. Praktik ini melibatkan perlakuan

yang berbeda terhadap siswa berdasarkan asumsi-asumsi praduga yang mungkin

berasal dari latar belakang sosial, kecerdasan, atau kemampuan akademik

mereka.Pembedaan ini dapat mengakibatkan rendahnya rasa percaya diri, motivasi,

dan minat belajar pada siswa yang dianggap "lemah" atau "kurang mampu" oleh guru.

Di sisi lain, siswa yang dianggap "cerdas" atau "unggul" mungkin mengalami tekanan

berlebihan untuk terus tampil baik dan mencapai standar yang sudah
ditetapkan.Pembedaan semacam ini juga bisa memicu ketidaksetaraan dalam

pembagian sumber daya dan perhatian di kelas, memperburuk kesenjangan

pendidikan yang sudah ada. Hal ini dapat merugikan siswa-siswa yang seharusnya

mendapatkan bantuan tambahan, namun tidak memperolehnya karena pandangan

subjektif guru.

Guru perlu melihat setiap siswa sebagai individu yang unik dengan kebutuhan,

bakat, dan potensi masing-masing. Strategi pembelajaran yang beragam dan

penilaian yang holistik dapat membantu menciptakan lingkungan dimana setiap siswa

merasa dihargai dan didukung.Pelatihan untuk guru dalam hal pengenalan bias dan

kesadaran akan pembedaan adalah kunci dalam mencegah praktik ini. Mendorong

keragaman, keterbukaan, dan pengakuan terhadap keberagaman siswa akan

membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adil bagi semua.Dalam

upaya mencapai pendidikan yang berkeadilan, kolaborasi antara guru, staf sekolah,

orang tua, dan siswa sangat penting. Melalui kerja sama yang kuat, dapat diciptakan

lingkungan di mana setiap siswa merasa didengar, dihargai, dan didukung untuk

berkembang sesuai dengan potensi mereka tanpa takut akan pembedaan.

Perilaku seorang guru yang membeda-bedakan murid di dalam kelas

merupakan suatu isu yang sensitive dan bisa memiliki dampak jangka panjang pada

perkembangan pendidikan serta kesejahteraan psikologis siswa. Membeda-bedakan

murid secara tidak adil atau tidak adil dalam kelas bisa memengaruhi motivasi

belajar, rasa percaya diri, dan hasil akademis siswa. Ini dapat terjadi dalam

beberapa cara:

 Perlakuan yang Tidak Adil: Guru mungkin memberikan perhatian lebih kepada

beberapa siswa dibandingkan yang lain, baik dalam bentuk waktu, bantuan,
atau pujian. Hal ini bisa membuat siswa yang kurang mendapat perhatian

merasa diabaikan atau kurang dihargai.

 Pendekatan Pembelajaran yang Berbeda: Guru mungkin memiliki

kecenderungan untuk memberikan bantuan lebih banyak kepada siswa yang

dianggap cerdas atau yang telah menunjukkan prestasi yang baik, sementara

siswa yang perlu bantuan tambahan sering

diabaikan.

 Penilaian Yang Tidak Objektif: Guru mungkin cenderung memberikan penilaian

yang tidak adil terhadap siswa, baik dalam bentuk penilaian, ulangan, atau

tugas. Hal ini bisa mempengaruhi persepsi siswa tentang kemampuan mereka

sendiri dan memotivasi mereka secara negatif.

 Harapan Rendah atau Tinggi: Seorang guru bisa memiliki ekspektasi yang

rendah terhadap beberapa siswa sementara memiliki ekspektasi yang tinggi

terhadap yang lain, tanpa mempertimbangkan potensi sebenarnya dari setiap

siswa. Hal ini dapat membatasi perkembangan akademis siswa.

 Dampak dari perilaku membeda-bedakan siswa ini dapat sangat merugikan.

Siswa yang terpinggirkan cenderung memiliki motivasi yang rendah, rasa

percaya diri yang terhimpit, dan hasil akademis yang lebih buruk. Mereka

juga mungkin kehilangan minat dalam belajar dan sekolah secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, membeda-bedakan murid secara tidak adil dapat

menyebabkan dampak psikologis dan akademis yang negatif bagi siswa. Perlakuan ini

bisa merusak percaya diri siswa yang kurang mendapat perhatian, sementara

memunculkan rasa superioritas pada siswa yang diberi perlakuan istimewa. Dengan

demikian, perbedaan perlakuan dalam kelas dapat merusak iklim belajar yang sehat
dan merugikan perkembangan akademis dan emosional siswa.Untuk mengatasi

masalah ini, penting

bagi pendidik untuk memahami kebutuhan individu setiap siswa, menciptakan

lingkungan belajar yang inklusif, dan menggunakan pendekatan yang adil serta

mendukung bagi semua murid. Perlakuan yang adil dan pemahaman terhadap

perbedaan individu dalam kelas akan membantu menciptakan ruang belajar yang

positif dan merangsang perkembangan potensi setiap siswa.Melalui kesadaran dan

tindakan positif, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai,

didukung, dan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang dalam

lingkungan belajar. Dengan demikian, memberikan perlakuan yang adil kepada setiap

siswa adalah kunci untuk menciptakan kelas yang inklusif dan memastikan bahwa

semua siswa meraih potensi mereka secara maksimal.

Daftar Pustaka:

May, S. (2018). The Impact of Teacher Expectations on Student Achievement. The

Clearing House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas , 91(3-4),

49-54. doi: 10.1080/00098655.2018.1448296

Hughes, J. N., & Weisz, J. R. (1987). The Effect of the Teacher's Attention on the

Peer Interaction of Attention-Deficit Hyperactivity Disordered and Nonreferred

Boys. Journal of Applied Behavior Analysis, 20(2), 169-181. doi:

10.1901/jaba.1987.20-169

Sumber: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/13981/12522

Anda mungkin juga menyukai